You are on page 1of 48

LEMBAGA KEUANGAN DAN

PEREKONOMIAN UMMAT
YANG PROFIT ORIENTED
Oleh : Oneng Nurul Bariyah
Kamis, 11 Agustus 2010

Pengertian
Lembaga Perekonomian Umat
Lembaga = institution (Indonesia =
pranata)
Perekonomian diambil dari kata ekonomi
yang artinya cara-cara menghasilkan,
mengedakan, membagi, dan memakai
barang dan jasa dalam masyarakat.
Ekonomi juga berbicara ttg bgmn caracara mengembangkan agar produksi itu
tumbuh semakin baik sehingga kebutuhankebutuhan materi masyarakat dapat
terpenuhi sebaik-baiknya.

lanjutan

Kata ummat dalam al-Quran disebut


sebanyak 64 kali. Ummat berarti
sekelompkk orang yang menyembah Allah
dan kepada mereka para Rasul diutus.
Istilah ummat memiliki 3 arti, yaitu:
1.Makhluk ciptaan Tuhan
2.Manusia secara keseluruhan
3.Komunitas manusia
Dalam arti yg lbh luas, kata umat
termasuk salah satu kategori maqa>s}id
al-shari>ah yakni h}ifz al-ummah

Arti Lembaga Perekonomian Ummat (LPU)

Dg mengacu pada arti lembaga, ekonomi,


dan ummat, maka LPU adalah organisasi
ekonomi yang berdasar pada shari>ah
Islam yang dibentuk oleh umat Islam. LPU
itu ada yang bertujuan untuk memperoleh
keuntungan (profit oriented) dan ada pula
sebagai lembaga perekonomian umat yang
bersifat sosial (non profit). Lembaga
perekonomian profit yaitu BMT, Reksadana
Shari>ah , Pegadaian Shari>ah , Pasar
Modal Shari>ah , Obligasi Shari>ah

KEGIATAN BANK UMUM


1. Pemindahan Uang
2. Menerima dan membayar kembali
uang dlm rekening koran
3. Mendiskonto surat wesel, surat order
maupun surat berharga lainnya
4. Membeli dan menjual surat-surat
berharga
5. Memberi kredit
6. Memberi jaminan kredit

BANK SHARI<AH
Pengertian Bank Shari>ah
Kata bank berasal dari bhs Italia yg
berarti peti/ lemari / bangku. Hal ini
isyarat bahwa peti, lemari, bangku mrpk
tempat untuk menyimpan uang. Arti bank
shari>ah yaitu lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa lain dlm lalu-lintas pembayaran
serta peredaran uang yang beroperasi
sesuai dengan prinsip-prinsip shari>ah.

SEJARAH BANK SHARI>AH

Keberadaan bank syariah dimulai dengan adanya bank


simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba bagi
hasil) pada tahun 1963 di kota Mit Ghamr dengan nama Bank
Mit Ghamr Local Saving yang dipelopori oleh Ahmad El Najjar.
Bank tersebut menampung dana masyarakat berupa tabungan,
uang titipan dan zakat, shadaqah, dan infaq, serta memberikan
modal kepada masyarakat berpendapatan rendah, khususnya
para petani. Bank Mit Ghamr beroperasi sesuai syariat Islam
dan non-ribawi. Bank tersebut ditutup pada paruh kedua tahun
1967 atas alasan politik kemudian diambil alih oleh Bank
nasional Mesir dengan berdasarkan bunga.
Pada tahun 1971 di Mesir ada bank komersial tanpa bunga
yaitu Nasser Social Bank.
Pada tahun 1963 di Malaysia didirikan Muslim Pilgrims Savings
Corporation sebagai institusi keuangan non bank yang khusus
melayani muslim Malaysia yang pergi haji yang selanjutnya
dikenal dengan nama Tabung Haji.

lanjutan
Selanjutnya berdiri Philipine Amanah Bank (1973),
Tahun 1974 berdiri Islamic Development Bank (IDB)
oleh negara-negara Islam yang tergabung dalam
OKI.
Pada tahun 1970-an bermunculan bank-bank
shari>ah di beberapa negara Timur Tengah antara
lain: Dubai Islamic Bank (1975), Faisal Islamic Bank
of Sudan (1977), Faisal Islamic Bank of Egypt
(1977), Kuwait Finance Bank (1979)
Philippine Amanah Bank (PAB) didirikan oleh
Presiden Marcos untuk merespon pemberontak
kaum muslim di Pilipina Selatan. Namun, dalam
operasionalnya menggunakan dua layanan yaitu
konvensional dan shari>ah.

lanjutan
Selanjutnya bank syariah
berkembang di berbagai belahan
dunia seperti Pakistan, Malaysia
termasuk Indonesia. Bahkan di Asia
Pasifik hingga Eropa seperti Inggris,
Swiss, Denmark, Italia, Kanada
didirikan bank syariah. Sehingga
saat ini tak kurang dari 50 bank
syariah di seluruh dunia

REGULASI BANK SYARIAH


UU No 21 Tahun 2008 Ttg Perbnakan
Syariah

BANK SHARI>AH DI INDONESIA


Dimulai dengan lahirnya Bank Muamalat
Indonesia pada tahun 1991, dan mulai
beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992 serta
diresmikan oleh Wakil Presiden saat itu
yaitu Sudharmono. BMI lahir atas prakarsa
MUI, pemerintah, serta dukungan dari
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI) serta beberapa pengusaha muslim.
Saat ini bank shari>ah di Indonesia
berkembang pesat sbgm kita lht pd tabel
bi:

Perkembangan Bank Shari>ah


Indonesia
Tabel 1.1 Perkembangan Bank Syariah Indonesia

Indikasi

1998 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009


KP/UUS KP/UUS KP/UUS KP/UUS KP/UUS KP/UUS KP/UUS KP/UUS

BUS

UUS

15

19

20

25

27

25

BPRS

76

84

88

92

105

114

131

139

Keterangan
BUS = Bank Umum Syariah
UUS = Unit Usaha Syariah
BPRS = Bank Perkreditan Rakyat Syariah
KP/UUS = Kantor Pusat/Unit Usaha Syariah
Bank Umum Shari>ah ada 6 bank: Bank Muamalat Indonesia,
Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah,
Bank Bukopin Syariah dan Bank Panin Syariah. Ada 7 BPR
Syariah baru. (Data BI oktober 2009) .Pada tahun 2009, outlet
pelayanan mengalami penambahan sebanyak 148 kantor.
Sampai th 2009 bank syariah telah memiliki sekitar 3012
jaringan, dengan rincian 6 kantor Pusat Bank Umum Syariah,
25 kantor UUS (Unit Usaha Syariah), 1101 Kantor Cabang, 1742
office channeling (layanan bank syariah di bank konvensional)
dan 139 BPRS (Data BI oktober 2009). Ini belum termasuk
jaringan kantor POS yang menjadi channeling tabungan syar-e
Bank Muamalat Indonesia.

Perkembangan Asset Bank


Syariah

Perkembangan asset perbankan


syariah meningkat sangat signifikan
dari akhir tahun 2008 sampai dengan
akhir tahun 2009 sebesar lebih dari
33.37 persen. Penghimpunan dana dan
pembiayaan mencapai peningkatan
sebesar 41.84 dan 22.74 persen.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
(1.2)bi:

Tabel 1.2 Indikator Utama Perbankan Syariah (dalam milyar


rupiah)
Indikasi

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

Aset

7.945

15.210

20.880

28.722

36,537

49.555

66.090

DPK

5.725

11.718

15.584

20.672

28.011

36.852

52.271

Pembiay
5.561
aan

11.324

15.270

20.445

27.944

38.198

46.886

FDR
NPF

97,14% 96,64% 97,76% 98,90% 99.76%


2,34%

2,38%

2,82%

4,75%

4,07%

103.65
89.70%
%
3.95%

4.01%

PANGSA PASAR BANK SHARIAH


Pangsa perbankan syariah meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2008 pada bulan
yang sama, yaitu asset menjadi 2.61%
meningkat sebesar 0.47% , Deposit Fund atau
DPK juga mengalami pertumbuhan menjadi
2,02%, meningkat 0,24%. hal ini menunjukkan
kinerja dan potensi perbankan syariah
mengalami perkembangan yang baik.
Berikut data pangsa pasar bank shariah (tabel
1.3)

Perbandingan Pangsa Bank Syariah


Thdp Total Bank
Tabel 1.3. Perbandingan Pangsa Perbankan Syariah Terhadap
Total Bank
Islamic Bank(Des
Total
Islamic Bank(Des
Total
08)
Bank
09)
Bank
Nominal

Share

Total
Asset

49,56

2.14%

Deposit
Fund

36,85

Credit
Financial
Extended

38,20

FDR/LDR 103.66%

Nominal

Share

2,310.60

66,09

2.61%

2,534.10

2.10%

1,753.30

52,27

2.65%

1,973.00

46,88

89.70%

PRODUK DAN JASA PERBANKAN SYARIAH

PRODUK DAN JASA


PERBANKAN SYARIAH

PENYALURAN
DANA

PENGHIMPUNAN
DANA

PEMBIAYAAN

GIRO

DEPOSITO

TABUNGAN

JASA
PINJAMAN

WAKALAH
KAFALAH

JUAL
BELI

SEWA

BAGI HASIL

HAWALAH
RAHN

WADIAH

MUDHARABAH

MUDHARABAH

MURABAHAH
MUDHARABAH

IJARAH

MUDHARABAH

WADIAH
SALAM
ISTISHNA

QARDH
IJARAH
MUNTAHIYA
BITTAMLIK

MUSYARAKAH

18

PENGHIMPUNAN DANA/
PENDANAAN

1. GIRO/TABUNGAN WADIAH
2. GIRO MUDHARABAH
3. TABUNGAN/DEPOSITO
MUDHARABAH

19

1. GIRO ATAU TABUNGAN WADIAH


Wadiah adalah penitipan dana atau barang dari
pemilik dana atau barang pada penyimpan dana atau
barang dengan kewajiban pihak yang menerima
titipan untuk mengembalikan dana atau barang
titipan sewaktu-waktu.
Penghimpunan dana dalam bentuk giro atau
tabungan
berdasarkan
Wadi'ah,
berlaku
persyaratan paling kurang sebagai berikut:
a. Bank bertindak sebagai penerima dana titipan
dan nasabah bertindak sebagai pemilik titipan;
b. dana titipan disetor penuh kepada Bank dan
dinyatakan dalam jumlah nominal;
c. dana titipan dapat diambil setiap saat;
d. tidak diperbolehkan menjanjikan pemberian
imbalan atau bonus kepada nasabah;
e. Bank menjamin pengembalian dana titipan
nasabah.
20

2. GIRO MUDHARABAH
Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana
(shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib)
untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan
pembagian menggunakan metode bagi untung dan rugi
(profit and loss sharing) atau metode bagi pendapatan
(revenue
sharing)
antara
kedua
belah
pihak
berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya
Penghimpunan dana dalam bentuk giro berdasarkan
Mudharabah berlaku persyaratan paling kurang sbb:
a. nasabah bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal)
dan Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib);
b. Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan
mengembangkannya, termasuk di dalamnya melakukan
Akad Mudharabah dengan pihak lain;
c. modal harus dalam bentuk tunai dan bukan piutang,
serta dinyatakan jumlah nominalnya;
21

2. GIRO MUDHARABAH.
d. nasabah wajib memelihara saldo giro minimum yang

ditetapkan oleh Bank dan tidak dapat ditarik oleh nasabah


kecuali dalam rangka penutupan rekening;
e. pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk
nisbah dan dituangkan dalam Akad pembukaan rekening.
f. pemberian keuntungan untuk nasabah didasarkan pada
saldo terendah setiap akhir bulan laporan.
g. Bank menutup biaya operasional *) giro dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya;
dan
h. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan
nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
*) Yang dimaksud dengan "biaya operasional" adalah
biaya
yang
berkaitan
langsung
dengan
fasilitas
pengelolaan rekening nasabah misalnya biaya kartu ATM,
cetak buku/cek/bilyet giro, cetak laporan traksaksi dan
saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening
22

3. TABUNGAN ATAU DEPOSITO


MUDHARABAH
Penghimpunan dana dalam bentuk tabungan atau
deposito berdasarkan Mudharabah berlaku
persyaratan paling kurang sbb:
a. Bank bertindak sebagai pengelola dana dan
nasabah bertindak sebagai pemilik dana;
b. dana disetor penuh kepada Bank dan dinyatakan
dalam jumlah nominal;
c. pembagian keuntungan dari pengelolaaan dana
investasi dinyatakan dalam bentuk nisbah;
d. pada Akad tabungan berdasarkan Mudharabah,
nasabah wajib menginvestasikan minimum dana
tertentu yang jumlahnya ditetapkan oleh Bank
dan tidak dapat ditarik oleh nasabah kecuali
dalam rangka penutupan rekening;
23

3. TABUNGAN ATAU DEPOSITO


MUDHARABAH
e. nasabah tidak diperbolehkan menarik dana
di luar kesepakatan;
f. Bank sebagai mudharib menutup biaya
operasional tabungan atau deposito dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang
menjadi haknya;
g. Bank tidak diperbolehkan mengurangi
bagian
keuntungan
nasabah
tanpa
persetujuan nasabah yang bersangkutan;
dan
h. Bank tidak menjamin dana nasabah, kecuali
diatur berbeda dalam perundang-undangan
yang berlaku.
24

PENYALURAN DANA
1. PEMBIAYAAN MUDHARABAH MUTHLAQAH
2. PEMBIAYAAN MUDHARABAH MUQAYYADAH
3. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
4. PEMBIAYAAN MURABAHAH
5. PEMBIAYAAN SALAM
6. PEMBIAYAAN SALAM PARALEL
7. PEMBIAYAAN ISTISHNA
8. PEMBIAYAAN ISTISHNA PARALEL
9. PEMBIAYAAN IJARAH UTK SEWA MENYEWA
10.PEMBIAYAAN IMBT
11.PEMBIAYAAN IJARAH UTK MULTIJASA
12.PINJAMAN QARDH
25

lanjutan
Pembiayaan murabahah dengan
prinsip jual-beli yang dilakukan oleh
perbankan syariah mendominasi jauh di
atas dari pembiayaan mudharabah dan
musyarokah. Pada tahun 2003 terjadi
perberdaan terbesar dimana
persentase pembiayaan mudharabah
dan musyarokah hanya sebesar 14,36
dan 5,53 persen sedangkan
pembiayaan murabahah sebesar 70,81
persen

Pentahapan Pencapaian Sasaran Pengembangan


Perbankan Syariah Nasional (2002-2011)
Meletakan
Fondasi
Pertumbuhan
Phase 1
(2002 2004)

Memperkuat
Struktur Industri
Phase 2
(2004 2008)

Mememenuhi standar
keuangan dan mutu
pelayanan Internasional
Phase 3
(2008 2011)

Melengkapi dan
menyempurnakan
peraturan yg sesuai dg
karakteristik BS

Melengkapi dan
memperkuat
infrastruktur
pendukung

Meningkatkan kinerja BS
agar minimal setara
dengan Bkonv dan Bank
syariah Internasional

Meningkatkan
pemahaman masyarakat
ttg perbankan syariah

Meningkatkan
kompetensi, skill dan
profesional lembaga
dan pelaku perbankan
syariah

Meningkatkan service
excelent dan ketaatan
thdp prinsip syraiah

Mendorong pertumbuhan
kantor keseluruh wilayah
yang potensial dan
penetrasi pasar

Meningkatkan fungsi
intermediasi, efisiensi
dan daya saing
industri perbankan
syariah

Mendorong peningkatan
pembiayaan PLS dg
performa baik

Cakupan Regulasi dan Standard Perbankan


Syariah yang telah dihasilkan:
Pendirian Bank Umum Syariah

KELEMBAGAAN

Pendirian BPR Syariah


Konversi & Pembukuan KC Syariah oleh Bank Konvensional

KEHATI-HATIAN

Penilaian Kualitas Asset


Pembentukan Cadangan Penghapusan (PPAP)
Giro Wajib Minimum

PASAR KEUANGAN
& MONETER

Kliring
Pasar Keuangan Antar Bank Syariah
Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek Syariah

STANDARD

PSAK No. 59, PAPSI & Standard Audit


LBU & LB BPRS

Mekanisme Operasional Bank


Syariah

1. Wadiah : akad simpan-menyimpan


atau penitipan barang berharga
antara pihak yang memiliki barang
dan pihak yang diberi kepercayaan.
Wadiah ada dua yaitu wadiah yad
amanah dan wadiah yad dhamanah.
Wadiah yad amanah berarti akad
penitipan barang /uang dimana
penerima titipan
2. dan wadiah yad dhamanah.
nah.

REKSADANA SYARIAH
Pengertian: Reksa dana berasal dari kata
reksa yang artinya jaga atau pelihara
dan dana yang artinya uang. Mnrt UU
Pasar Modal No.8 Th 1995 psl 1 ayat 27
reksa dana adalah suatu wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi
yang telah mendapat izin dari Bapepam.

Nama-nama lain Reksa dana


- Di Amerika disebut Mutual Fund
(dana bersama)
- Di Inggris disebut Unit Trust (Saham
Kepercayaan)
- Di Jepang disebut Investment Trust
(Pengelolaan Dana untuk investasi
berdasarkan kepercayaan)

Reksa Dana Syariah (Islamic


Invesment Fund /Syarikat istitsmr
amwl musytarikah
Yaitu reksa dana yang beroperasi
menurut ketentuan dan prinsip
syariat Islam baik dalam bentuk
akad antara pemodal (shhib al ml)
dengan Manajer Investasi, maupun antara
Manajer Investasi dengan pengguna Investasi.
Jadi bentuk akad, pengelolaan, dan pembagian
keuntungan hrs sesuai syariah.

Sejarah Reksa Dana


Pertama sbg perusahaan manajemen
investasi thn 1870 dengan nama the
Scottish American Investment Trust
oleh Robert Fleming (Skotlandia)
Reksa dana pertama bernama
Massachusetts Investors Trust terbit
tanggal 21 Maret 1924.

Reksa dana di Indonesia


Reksa dana mulai dikenal di Ind pada
thn 1995 dgn diluncurkannya PT
BDNI Reksa dana yang mirip dengan
reksa dana tertutup.
Reksa dana syariah di Indonesia
disahkan tgl 12 Juni 1997 berbentuk
KIK (Kontrak Investasi Kolektif)

Macam-macam Reksadana
Syariah
1. Dana reksa Syariah (reksa dana
saham/ equity fund)
2. Dana reksa syariah Berimbang
(Reksa dana Campuran/ Balanced
Fund)
3. PNM Syariah (Reksa dana
Campuran)

Mekanisme Operasional Reksa


Dana Syariah
Bank

Manajer Investasi
(Pengelola Investasi

)Penyimpan Kekayaan(

Pelaku
Perantara di(
)Pasar Modal

Mekanisme Kegiatan Reksa


Dana
Promotor

Pemodal

Reksa Dana Reksa


Syariah Berimbang

Portofolio Efek
Saham Pasar Uang
Syariah

KIK
Bank Kustodian

Manajer
Investasi

Dewan
pengawas
Syariah

Operasional Reksa Dana


Syariah
1. Dewan Syariah bertugas
memberikan arahan kegiatan Manajer
Investasi agar senantiasa sesuai
syariah
2. Hub. Investor dg perusahaan
berdasar sistem mudharabah
3. Investasi diarahkan pada hal-hal
yang tidak bertentangan dgn syariat
Islam

Hub. Investor dan


Perusahaan
1. Hub. Pemodal dan manajer investasi
dilakukan dgn sistem wakalah
2. Hub. Manajer investasi dgn pengguna
investasi dilakukn dgn sistem mudharabah
1) Keuntungan dibagi antara pemilik
modal dgn pengguna sesuai yg disepakati
2) Pemiliki modal menanggung resiko
sesuai dana yang dimiliki
3) Manajer inv. Tdk menanggung resiko jk
rugi sepanjang bukan kelalaian (gross
neglicence/tafrith)

Kewajiban manajer investasi


1. Mengelola portofolio investasi sesuai
kebijakan
2. Menyusun tata cara & memastikan
semua dana calon pemegang unit
penyertaan disampaikan kpd Bank
kustodian
3. Melakukanpengembalian dana dan unit
penyertaan
4. Memelihara semua catatan penting yang
berkaitan dgn lap keuangan dan
pengelolaan reksa dana

Kewajiban Bank Kustodian


1. Memberikan pelayanan penitipan kolektif
kekayaan reksa dana
2. Menghitung NAB dan Unit penyertaan setiap hari
bursa
3. Membyr biaya yg berkiatan dgn reksadana atas
perintah mnjr investasi
4. Menyimpan catatan yg berkaitan dgn semua
perubahan unit penyertaan serta identitas pemilik
modal
5. Mengurus penerbitan dan penebusan unit
penyertaan sesuai kontrak
6. Memastikan bahwa unit penyertaan hanya atas
penerimaan dana dari calon pemilik modal

Jenis Usaha Emiten


Investasi dilakukan pada efek-efek
yang diterbitkan oleh pihak emiten
yg sesuai dgn syariah islam yaitu
emiten yg tdk bergerak dlm
perjudian, tdk memproduksi
makanandanminuman haram, dan
tidak memproduksi barang yg
merusak moral.

Sifat Reksadana
1. Reksadana Tertutup (Closed-end
Fund)
2. Reksa dana Terbuka (Open endFund0

Jenis-jenis Reksa dana


1. Reksa dana Pendapatan Tetap
(Fixed Income Fund)
2. Reksa dana Campuran
(Discretionary Fund/Mixed Fund)
3. Reksa dana Pasar uang
4. Reksa dana Saham

Perhitungan Net Asset Value (NAV)


atau NAB

Total NAV = Nilai Aktiva Nilai


Kewajiban
Nilai Aktiva Bersih per unit
NAV per unit =
_Total Nilai Aktiva
Bersih

Total unit penyertaan


(saham) yang diterbitkan

Ket.: Total NAV = Jumlah Nilai Aktiva Bersih


pada periode tertentu

NAV per unit= Nilai Aktiva Bersih per


saham atau unit penyertaan pada periode
tertentu.

Keuntungan Inv di reksa


dana

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Jml dana tdk terlalu besar


Akses utk beragam investasi
Diversifikasi Investasi
Kemudahan Investasi
Dikelola oleh Manajer Professional
TransparanInformasi
Likuiditas
Biaya rendah
Return Yg kompetitif

Resiko Inv di Reksa Dana


1. Berkurangnya Unit Penyerta (NUP)
2. Risiko Likuiditas
3. Risiko Wanprestasi

Strategi Pengembangan
RDS
1.Memperbanyak RDS guna
memebrikan alternatif investasi bagi
masy
2. Membangun idealisme ttg RDS
3. Membeangun sinergi antar
lembaga terkait

You might also like