Professional Documents
Culture Documents
SKABIES
DEFINISI
Penyakit kulit menular yang
disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi terhadap Sarcoptes sabies
varian hominis dan produknya.
Penyakit ini sering juga disebut dengan
nama lain kudis, The itch, Seven year
itch, Gudikan, Gatal Agogo, Budukan
atau Penyakit Ampera (Handoko,
2008).
Etiologi
Sarcoptes Scabei termasuk filum
Arthopoda, kelas Arachnida, ordo
Ackarina, superfamili Sarcoptes. Pada
manusia disebut Sarcoptes scabei var.
hominis. (Handoko, 2008).
Epidemiologi
Siklus Hidup
Kopulasi betina dan jantan
jantan mati
betina menggali
terowongan pada stratum korneum
parasit dewasa
(handoko, 2008 )
Gejala Klinis
1. Pruritus nokturna, yaitu gatal pada
malam hari yang disebabkan karena
aktifitas tungau ini lebih tinggi pada
suhu yang lebih lembab dan panas.
2. Penyakit ini menyerang secara
kelompok,
Cara Penularan
1. Kontak langsung (kulit dengan kulit)
Penularan skabies terutama melalui
kontak langsung seperti berjabat
tangan, tidur bersama dan hubungan
seksual. 10
sedangkan pada anak-anak
penularan didapat dari orang tua
atau temannya.
Predileksi
Tempat predileksinya biasanya
merupakan tempat dengan stratum
komeum yang tipis, yaitu: sela-sela
jari tangan, pergelangan tangan
bagian volar, siku bagian luar, lipat
ketiak bagian depan, areola
mammae (wanita), umbilikus,
bokong,
EFFLOURESENSI
Penatalaksanaan
1. Non Medikamentosa
. Memberikan edukasi mengenai
penyakit skabies, penyebabnya, cara
penularannya, serta cara
mencegahnya agar tidak berulang,
seperti mencuci sprei dan handuk ,
horden dengan air panas, sebaiknya
menghindari bertemu dengan orang
lain untuk mencegah penularan.
2. MEDIKAMENTOSA
Permetrin : Penggunaannya dengan cara
dioleskan ditempat lesi kurang 8 jam
kemudian dicuci bersih (Harahap, 2000).
Malation
Malation 0,5% dengan dasar air dalam bentuk
salep digunakan selama 24 jam. Pemberian
berikutnya diberikan beberapa hari
kemudian .
Monosulfiran
Tersedia dalam bentuk lotion 25 %, yang sebelum
digunakan harus ditambah 2-3 hari.
Gama Benzena Heksa Klorida (gameksan)
Kadarnya 1% dari krim atau lotion, termasuk obat pilihan
karena efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan
dan terjadi iritasi. Tidak dianjurkan pada anak dibawah 6
tahun dan wanita hamil karena toksik terhadap susunan
saraf pusat. Pemberian cukup sekali, kecuali jika masih ada
gejala ulangi seminggu kemudian (Handoko, 2001).
Krotamiton 10 % dalam krim atau lotion, merupakan obat
pilihan. Mempunyai 2 efek sebagai antiskabies dan
antigatal
PENCEGAHAN PRIMER
Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun
Mencuci pakaian, sprai, sarung bantal, selimut dan
lainnnya secara teratur minimal 2 kali dalam
seminggu
Menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali
Tidak saling bertukar pakaian dan handuk dengan
orang lain
Hindari kontak dengan orang-orang atau kain serta
pakaian yang dicurigai terinfeksi skabies
Menjaga kebersihan rumah dan berventilasi cukup
SEKUNDER
Suci hamakan sisir, sikat rambut dan perhiasan
rambut dengan cara merendam di cairan
antiseptik
Cuci semua handuk, pakaian, sprai dalam air
sabun hangat dan gunakan setrika panas untuk
membunuh semua telurnya, atau dicuci kering
(dry-cleaned)
Keringkan topi dan jaket
Hindari pemakaian bersama sisir atau alat cukur
dan lainnya
TERTIER
Pengawasan penderita, kontak dan
lingkungan sekitarnya
Laporkan kepada Dinas Kesehatan
setempat namun laporan resmi
jarang dilakukan
Isolasi penderita yang terinfeksi
penyakit skabies.
PROGNISIS
Bila pengobatan secara benar dan
tepat tidak menumbulkan infeksi
sekunder , maka prognosisnya baik