You are on page 1of 9

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DALAM OTONOMI DAERAH

ABSTRACT
Dengan artikel yang saya buat ini, saya ingin mempelajari Akuntansi Sektor Publik lebih
mendalam dan berbagi ilmu kepada pembaca artikel saya. Dengan pencarian tema pada
google.com saya menemukan tema dengan judul menarik yaitu AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK DALAM OTONOMI DAERAH. Judul tersebut menginspirasi saya untuk
mempelajari ASP di lingkup daerah, dengan memahaminya saya memiliki pandangan kedepan
untuk memajukan daerah-daerah di Indonesia, khususnya Kabupaten Karanganyar.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kegiatan pemerintahan atau yang dikenal dengan Akuntansi Sektor Publik dan
perkembangan organisasi non-laba saat ini terus meningkat sejalan dengan perkembangan
kegiatan pembangunan, globalisasi, dan era reformasi. Era reformasi membawa dampak adanya
tuntutan akuntabilitas publik dan tuntutan keterbukaan dalam proses pembangunan manajemen
pemerintahan di Indonesia. Akuntabilitas publik adalah kewajiban pemegang amanah untuk
memberikan pertanggung jawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala
aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab kepada pihak pemberi amanah yang
memiliki hak dan kewajiban untuk meminta pertanggung jawaban tersebut.
Secara umum, Akuntansi Sektor Publik merupakan suatu mekanisme teknis dan analisis
akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara
dan departemen-departemen di bawahnya. Akuntansi Sektor Publik adalah akuntansi yang
digunakan dalam suatu organisasi pemerintahan/ lembaga yang tidak bertujuan untuk mencari
laba.
Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari
rakyatnya
dalam
kerangka
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia.
Dengan adanya desentralisasi maka munculah otonomi bagi suatu pemerintahan daerah.
Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana
didefinisikan sebagai penyerahan kewenangan. Dalam kaitannya dengan sistem pemerintahan
Indonesia, desentralisasi seringkali dikaitkan dengan sistem pemerintahan. Dapat diketahui
bahwa desentralisasi berhubungan dengan otonomi daerah. Sebab, otonomi daerah merupakan
kewenangan suatu daerah untuk menyusun, mengatur, dan mengurus daerahnya sendiri tanpa ada
campur tangan serta bantuan dari pemerintah pusat. Jadi dengan adanya desentralisasi, maka

akan berdampak positif pada pembangunan daerah-daerah yang tertinggal dalam suatu negara.
Agar daerah tersebut dapat mandiri dan secara otomatis dapat memajukan pembangunan
nasional.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah-masalah yang akan dibahas dalam artikel ini antara lain:
A. Apa pengertian Akuntansi Sektor Publik?
B. Apa pengertian dari Desentralisasi?
C. Apa pengertian Otonomi Daerah?
D. Peran Akuntansi Sektor Publik dalam Otonomi daerah?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan artikel ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen saya yaitu Bapak
Sulardi dengan menambah ilmu pengetahuan tentang pengertian Akuntansi Sektor Publik
dalam Otonomi daerah.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik dapat didefinisikan sebagai Mekanisme teknik dan analisis akuntansi
yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan
departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan
sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta.
Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual
dilaksanakan selambat-lambatnya tahun anggaran 2008
Akuntansi Sektor Publik dikembangkan dalam kondisi yang berbeda:
A. Tahun 1952, seorang ekonom, Suranyi-Unger, yang menyajikan perbandingan sistem
ekonomi dan mensintesisnya mnejadi tiga kelompok:
a. negara seperti Amerika yang menerapkan ekonomi liberal,
b. negara seperti Rusia yang mengadopsi ekonomi terpusat,
c. negara seperti Inggeris dan Perancis yang mnerapkan kebebasan ekonomi barat secara
tradisional, tetapi dalam dua dekade terdahulu telah beralih menggunakan perencanaan
ketimuran.
B. Karakter organisasi sektor publik menunjukkan variasi sosial, ekonomi, politik dan
karakteristik menurut undang-undang.
C. Aktivitas organisasi sektor publik amat beraneka ragam.
D. Kondisi organisasi sektor publik amat mandiri, atau lepas dari mekanisme murni pasar.
E. Fokus kesuksesan penyelenggaraan aktivitas publik adalah kompetensi manajemen. Jiwa
akuntansi sangat berperan dalam hal ini, akuntansi menjadi alat pengendali diri manajemen atas
konsistensi untuk bertanggung jawab tidak hanya untuk aktivitas tersebut, tetapi juga untuk
manajemen keuangan dan aspek pengendalian anggaran belanja.

F. Kondisi proses pertanggungjawaban yang dilakukan oleh badan-badan sektor publik masih
bersifat umum. Kompetensi khusus dialihkan ke wakil rakyat di DPR/DPRD, sebagai kualitas
pertanggungjawaban manajemen organisasi sektor publik.
Akuntansi Sektor Publik merupakan bidang akuntansi yang mempunyai ruang lingkup lembagalembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, yayasan,
partai politik, perguruan tinggi dan organisasi-organisasi nonprofit lainnya, seperti:
A. Organisasi sektor publik dapat dibatasi dengan organisasi-organisasi yang menggunakan dana
masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat. Di Indonesia,
Akuntansi Sektor Publik mencakup beberapa bidang utama, yakni:
a. Akuntansi Pemerintah Pusat
b. Akuntansi Pemerintah Daerah
c. Akuntansi Parpol dan LSM
d. Akuntansi Yayasan
e. Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan
f. Akuntansi Tempat Peribadatan
B. Aktivitas yang mendekatkan diri ke pasar tidak pernah ditujukan untuk memindahkan
organisasi sektor publik ke sektor swasta.

Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta


Kedua sektor merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan
menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi
Keduanya menghadapi masalah yang sama yaitu kelangkaan sumber daya, sehingga dituntut
untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisiensi dan efektif

Proses pengendalian manajemen termasuk manajemen keuangan pada dasarnya sama di


kedua sektor. Sama-sama membutuhkan informasi yang handal dan relevan.

Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
diisyaratkan

B. PENGERTIAN DESENTRALISASI
Desentralisasi adalah pelimpahan kekuasaan dan pembuatan keputusan secara meluas kepada
tingkatan tingkatan yang lebih rendah. Keuntungan desentralisasi adalah sama dengan delegasi,
yaitu mengurangi beban atasan dalam suatu tugas pekerjan yang berat atau tidak dapat
dikerjakan sendiri.
Dalam pemerintahan, desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan
prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka NKRI. Dengan adanya desentralisasi maka
munculah otonomi bagi suatu pemerintahan daerah. Desentralisai ini membawa dampak positif
pada pembangunan daerah-daerah yang tertinggal dalam suatu negara, agar daerah tersebut bisa
mandiri dan memajukan pembangunan nasional.

C. PENGERTIAN OTONOMI DAERAH


Pengertian otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Selain pengertian otonomi daerah sebagaimana disebutkan diatas, kita juga dapat menelisik
pengertian otonomi daerah secara harafiah. Otonomi daerah berasal dari kata otonomi dan

daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri
dan namos berarti aturan atau undang-undang, sehingga dapat dikatakan sebagai kewenangan
untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga
sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah.
Berdasarkan pengertian otonomi daerah yang disebutkan diatas sesungguhnya kita telah
memiliki gambaran yang cukup mengenai otonomi daerah. Namun perlu diketahui bahwa selain
pengertian otonomi daerah yang disebutkan diatas, terdapat juga beberapa pengertian otonomi
daerah yang diberikan oleh beberapa ahli atau pakar.
Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik
b. Pengembangan kehidupan demokrasi
c. Keadilan nasional
d. Pemerataan wilayah daerah
e. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka
keutuhan NKRI
f. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat
g. Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat,
mengembangkan peran dan fungsi DPRD.

D. PERAN AKUNTANSI SEKROR PUBLIK DALAM OTONOMI DAERAH


Akuntansi Sektor Publik sangat erat kaitannya dengan otonomi daerah. Keleluasaan kewenangan
yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah berdampak pada pengelolaan sektor
publik yang dikelola dan dipertanggung jawabkan secara langsung oleh daerah otonom. Tujuan
adanya otonomi daerah adalah untuk memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui
pergeseran peran pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang
memiliki informasi yang paling lengkap. Otonomi daerah yang dilakukan melalui desentralisasi
tersebut memiliki 2 (dua) manfaat, yaitu:
a. Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa dan krativitas masyarakat dalam pembangunan
b. Mendorong pemerataan hasilnya.

Akuntansi Sektor Publik merupakan rangkaian proses yang hampir sama dengan akuntansi pada
umumnya, hanya saja tuntutan akuntabilitas dan transparasi kepada publik sangat ditekankan
pada pelaporannya. Selain ditujukan kepada manajemen dalam kaitannya untuk mengambil
keputusan, akuntansi sektor publik sangat ditekankan kepada tujuan pelaporannya. Sektor publik
bekerja bersama dengan rakyat, mereka menggunakan uang rakyat dalam menjalankan
aktivitasnya. Maka sudah sewajarnya jika masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui
kinerjanya. Laporan keuangan harus disediakan dan mudah diakses oleh masyarakat, agar
masyarakat sebagai pemilik dana tahu aliran dana yang digunakan.
Secara singkat antara otonomi daerah dan akuntansi sektor publik memiliki kesamaan yaitu
sama-sama bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berkaitan dengan otonomi daerah, letak fungsinya adalah sebagai penjembatan antara
pemerintah pusat dan daerah dalam mengelola pemerintahannya. Dengan adanya pelimpahan
kekuasaan ini pemerintah daerah hanya berfokus pada daerahnya dan lingkup tata kelolanya
semakin sempit. Maka secara logis dapat dikatakan bahwa pemerintah akan semakin mudah
dalam mempertanggung jawabkan laporan keuangannya dan masyarakat pun akan semakin
mudah dalam menilai kinerja sektor publik.
Otonomi daerah lebih memberikan kemudahan kepada aparat sektor publik dalam
menyampaikan laporan keuangannya kepada masyarakat.

Adapun fungsi Akuntansi Sektor Publik adalah sebagai berikut:


1. Fungsi Umum:
Menyajikan informasi bagi para pengambil keputusan tentang kejadian-kejadian ekonomi yang
penting dan mendasar serta menyajikan atau membantu mempersiapkan informasi tentang
bagaimana cara mereka mengalokasikan sumber-sumber yang serba terbatas, seperti modal,
tenaga kerja, tanah dan bahan baku guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh pemerintah.
2. Fungsi Khusus:
a. Menghitung layanan yang dicapai oleh pemerintah kemudian menilai apakah pimpinan
pemerintah telah melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban yang telah ditugaskan kepadanya oleh
para pemilik.
b. Membantu mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban pemerintah, khususnya
dari segi ukuran finansial.
c. Memberikan informasi yang sangat berguna kepada para pihak yang berkepentingan seperti
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah pertumbuhan pendidikan, pertumbuhan pendapatan per
kapita dan lain sebagainya.
d. Mengukur efektivitas dan efisiensi kinerja ekseklusif di dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya.
Berikut ini adalah peranan penting atau manfaat dari Akuntansi Sektor Publik bagi organisasi:
A. Membuat keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang terbatas termasuk
identifikasi bidang keputusan yang rumit dan penetapan tujuan serta sasaran organisasi.
B. Mengarahkan dan mengendalikan secara efektif sumber daya ekonomi dan sumber daya

manusia yang ada di dalam organisasi.


C. Menjaga dan melaporkan kepemilikan atas sumber daya yang dikuasai organisasi.

Di dalam Akuntansi Sektor Publik, diperlukan adanya akuntansi manajemen yang baik. Peran
utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan informasi
akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi. Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
a. Perencanaan strategi
b. Pemberian informasi biaya
c. Penilaian investasi
d. Penganggaran
e. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for
service)
f. Penilaian kinerja

PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Akuntansi Sektor Publik merupakan rangkaian proses yang tuntutan akuntabilitas dan transparasi
kepada publik sangat ditekankan pada pelaporannya. Adanya Otonomi daerah yang dilakukan
melalui desentralisasi memiliki 2 (dua) manfaat, yaitu:
a. Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa dan krativitas masyarakat dalam pembangunan
b. Mendorong pemerataan hasilnya.
Peranan penting dari Akuntansi Sektor Publik bagi organisasi adalah sebagi berikut:
1) Membuat keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang terbatas termasuk
identifikasi bidang keputusan yang rumit dan penetapan tujuan serta sasaran organisasi.
2) Mengarahkan dan mengendalikan secara efektif sumber daya ekonomi dan sumber daya
manusia yang ada di dalam organisasi.
3) Menjaga dan melaporkan kepemilikan atas sumber daya yang dikuasai organisasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahawa akuntansi sektor publik berperan penting dalam
terwujudnya otonomi daerah.

1.2 DAFTAR PUSTAKA

http://akuntansisektorpublic.blogspot.com/2012/01/unsur-unsur-akuntansi-sektor-public.html
http://nayhyunjae92.blogspot.com/2012/06/asp-otonomi-daerah.html

You might also like