You are on page 1of 10

ROLEPLAY ANSIETAS

Klien Khairan beragama Islam mengalami kecelakaan lalu lintas,dibagian


kaki kanan terdapat fraktur tulang femur (paha). Oleh dokter di diagnosa dengan
fraktur femur sinistra dan tidak dapat dilakukan lagi penanganan medis oleh
karena itu klien tiga hari yang akan datang akan dilakukan amputasi. Pada saat
pengkajian tampak klien mengalami kecemasan yang sedang dimana terdapat
tanda-tanda seperti gelisah, klien hanya fokus pada kakinya yang akan
diamputasi,sulit konsentrasi,tapi masih dapat melakukan sesuatu dengan arahan
orang lain.
Sekarang klien mengalami kecemasan yang sedang dikarenakan klien merasa
terancam dengan kakinya yang akan diamputasi tersebut. Tampak keluarga juga
sedang mendampingi klien. Saat ini klien dirawat diruang ortopedi RS Angkinang.
Komunikasi Terapeutik
1. Praorientasi
Perawat mempersiapkan diri untuk berkomunikasi dan memikirkan hal-hal
yang perlu ditanyakan dan dilakukan kepada klien serta bertanya tentang
kondisi klien kepada teman sejawat yang jaga malam.
2. Orientasi
Perawat
: Assalamualaikum, pak Khair.
Klien
: Waalaikumsalam.
Perawat
: Perkenalkan pa saya perawat Lilis Khalisah, bapak bisa
memanggil saya perawat Lilis, saya perawat yang bertugas
pada pagi hari ini. Tujuan saya kesini adalah untuk memeriksa
tekanan darah bapak.
(kemudian perawat memeriksa tekanan darah pasien)
Perawat
: Wahh tekanan darah bapak cukup tinggi yaitu 140/80 mmHg.
Pasien
Perawat
Klien

Kalau boleh tahu bagaimana perasaan bapak saat ini?


: Saya takut suster
: Takut kenapa pa?
: Saya takut dan cemas karena besok sore kaki saya akan di

Perawat

amputasi.
: Ohh jadi begitu. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
sebentar mengenai kecemasan yang sedang bapak alami, kira-

kira 20 menit, tempatnya disini saja, bagaimana bapak, apakah


Klien
Perawat

bapak bersedia?
: Baiklah saya bersedia, suster.
: Oke, bapak, kita mulai pembicaraannya ya, nah pa, pertama
saya mau nanya dulu pa, apa yang menyebabkan bapak tampak

Klien

cemas?
: Begini suster, kata Dokter kaki saya harus diamputasi karena
sudah tidak dapat lagi diobati, saya terus memikirkan
bagaimana saya akan hidup tanpa kaki saya sebelah, saya

Perawat

khawatir tidak bisa bekerja lagi.


: Ohh, begitu ya pak, trus biasanya kapan saja bapak terpikirkan

Klien

mengenai hal itu?


: Biasanya saya terpikirkan hal itu pada saat waktu-waktu luang,
misalnya pada saat keluarga saya nebus obat atau pergi atau

Perawat
Klien
Perawat

saat mereka tertidur.


: Oh, begitu pak, itu saat suasana lingkungan sepi ya pa?
: Iya suster
: Nah, bapak, saya mau nanya lagi, bapak ingat tidak pa perilaku
atau sikap bapak saat bapak merasa cemas, misalnya seperti

Klien

apa pak?
: Saya akan berperilaku gelisah, berbaring tidak tenang atau

Perawat

bolak balik kanan kiri, dan terus menatap kaki saya.


: Emm.. seperti itu ya pak, trus setelah itu apa yang bapak

Klien
Perawat

lakukan untuk mengatasi kecemasan bapak?


: Saya tidak tau.
: Nah jadi ada beberapa teknik untuk mengatasi kecemasan yang
bapak rasakan, yang pertama yaitu cara pengalihan situasi,
nah, jadi kalau misalnya bapak sedang mengalami kecemasan
bapak bisa melakukan hal yang bapak sukai, misalnya tidur,
menonton tv atau membaca buku. Bagaimana bapak apakah

Klien
Perawat

sudah jelas?
: Ya suster, sangat jelas.
: Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang

Klien

tadi?
: Saya sudah mengerti bagaimana cara mengatasi kecemasan
seperti yang suster katakana tadi yaitu dengan cara

Perawat

mengalihkan situasi.
: Coba bapak sebutkan tadi bagaimana cara mengatasinya tadi?

Klien

: Suster bilang tadi bisa dengan mengalihkan situasi dengan


melakukan kegiatan seperti tidur, menonton tv, membaca buku

Perawat

atau yang lainnya


: Wahh hebat. Bapak dapat mengingatnya dengan baik, nanti
apabila

bapak

kembali

merasa

cemas

bapak

bisa

mempraktekkan cara yang telah kita bicarakan tadi. Bagaimana


Klien
Perawat

bapak, apakah sudah jelas?


: Ya sangat jelas sekali, suster.
: Baiklah bapak, nanti siang sekitar jam 14.00 saya akan kesini
lagi melihat keadaan bapak, dan apabila bapak masih merasa
cemas

saya

akan

mengajarkan

kepada

bapak

cara

mengatasinya dengan teknik yang kedua yaitu teknik nafas


Klien
Perawat
Klien

dalam. Bagaimana bapak, apakah bapak bersedia?


: Baiklah, saya bersedia perawat.
: Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, Assalamualaikum.
: Waalaikumsalam

SP 2
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat

: Assalamualaiukum bapak Khair.


: Waalaikumsalam.
: Bagaimana perasaan bapak siang ini?
: Saya masih merasa cemas, sus.
: Apakah bapak sudah melakukan cara mengatasi kecemasan

Klien

seperti yang saya ajarkan sebelumnya pak?


: Sudah pak, saya menonton tv, tapi tetap saja saya merasa

Perawat

cemas.
: Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau sekarang saya ajarkan
bagaimana cara mengatasi kecemasan yang kedua, yaitu
dengan cara teknik nafas dalam, kita melakukannya disini saja

Klien
Perawat

pak, kurang lebih 10 menit, bagaimana apakah bapak bersedia?


: Baiklah saya bersedia, suster.
: Baiklah pak jadi seperti ini caranya, saya praktikan dulu nanti
kita akan praktikan bersama-sama cara nya adalah, tarik nafas
dalam-dalam tahan selama 10 detik lalu hembuskan melalui
mulut perlahan lahan bagaimana bapak apakah kita bisa

Klien

melakukannya sekarang
: Ya kita bisa.

Perawat

: Tarik napas bapak yang dalam tahan saya hitung sampai 10 ya


bapak tahan 1,2,3...... sudah kita ulang tiga kali ya pak. Wahh

Perawat

bagus bapak dapat mempraktekkannya dengan sangat bagus.


: Bagaimana perasaan bapak setelah kita melakukan teknik

Klien
Perawat

napas dalam tadi?


: Saya merasa sedikit lebih tenang sekarang sus.
: Coba bapak ulangi bagaimana caranya tadi cara mengatasi

kecemasan dengan cara teknik nafas dalam?


(Klien mempraktekkan bagaimana cara melakukan teknik nafas dalam)
Perawat
: Wahh bagus bapak bisa mempraktekkannya dengan sangat
bagus sekali. Nanti apabila bapak kembali merasa cemas bapak
bisa mempraktekkan cara yang telah saya ajarkan tadi.
Klien
Perawat

Bagaimana bapak, apakah sudah jelas?.


: Ya sangat jelas sekali, suster.
: Baiklah bapak, nanti sore sekitar jam 17.00 saya akan kesini
lagi melihat keadaan bapak, dan apabila bapak masih merasa
cemas

saya

akan

mengajarkan

kepada

bapak

cara

mengatasinya dengan teknik yang ketiga yaitu teknik lima jari.


Klien
Perawat
Klien

Bagaimana bapak, apakah bapak bersedia?


: Baiklah, saya bersedia perawat.
: Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, Assalamualaikum.
: Waalaikumsalam

SP 3
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat

: Selamat sore, bapak Khair.


: Selamat sore.
: Bagaimana perasaan bapak sore ini?
: Saya masih merasa sedikit cemas, sus.
: Apakah bapak sudah melakukan cara mengatasi kecemasan

Klien

seperti yang saya ajarkan sebelumnya pak?


: Sudah pak, saya sudah menggunakan teknik nafas dalam
seperti yang telah suster ajarkan, saya merasa sedikit tenang

Perawat

tapi itu tidak lama setelah itu saya masih merasa camas, sus.
: Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau sekarang saya ajarkan
bagaimana cara mengatasi kecemasan yang ketiga, yaitu
dengan cara teknik lima jari, kita melakukannya disini saja

Klien

pak, kurang lebih 15 menit, bagaimana apakah bapak bersedia?


: Baiklah saya bersedia, suster.

Perawat

: Baiklah seperti ini caranya bapak. Sebelum kita memulainya


kita menggunakan teknik nafas dalam terlebih dahulu. Setelah
itu ibu jari berfungsi menyentuh jari yang lain. Nah saat ibu
jari ini menyentuh jari telunjuk

bayangkan hal-hal yang

menyenangkan kemudian saat ibu jari ini menyentuh jari


tengah

bayangkan hal-hal yang menyenangkan terhadap

keluarga bapak. Lalu yang ketiga saat ibu jari menyentuh jari
manis bayangkan saat-saat bapak mendapat pujian yang
terakhir pak saat ibu jari ini menyentuh jari kelingking
bayangkan tempat-tempat yang menyenangkan. Nah setelah
selesai melakukannya bapak kembali melakukan teknik nafas
dalam selama 3x. Bagaimana bapak apakah bapak mengerti
Klien
Perawat

penjelasan saya?
: Iya sangat jelas, suster.
: Kalau begitu kita mulai ya pak. Sebelumnya tarik napas dulu
seperti yang saya ajarkan sebelumnya sebanyak tiga kali (tarik
napas bapak yang dalam tahan saya hitung sampai 10 ya bapak
tahan 1,2,3......,) kemudian tarik napas panjang melalui mulut
lalu hembuskan. Yang ibu jari ini menyentuh jari telunjuk
bayangkan hal-hal yang menyenangkan misalnya makan
makanan yang enak. kemudian saat ibu jari ini menyentuh jari
tengah

bayangkan hal-hal yang menyenangkan terhadap

keluarga bapak misalnya saat anak bapak lulus dan wisuda


serta mendapat nilai yang terbaik. Lalu yang ketiga saat ibu
jari menyentuh jari manis bayangkan saat-saat bapak mendapat
pujian misalnya ketika bapak berhasil memperbaiki mesin
mobil yang mogok dan bisa berjalan lagi dan mendapat pujian
dari istri dan keluarga bapak. yang terakhir pak saat ibu jari ini
menyentuh jari kelingking bayangkan tempat-tempat yang
menyenangkan misalnya saat bapak dan keluarga sedang
berlibur ke pulau yang indah, sejuk dan menyenangkan.
Terakhir, tarik napas bapak yang dalam tahan saya hitung
sampai 10 bapak tahan 1,2,3...... 3x. Iya sudah selesai pak.

Bagaimana perasaan bapak setelah kita melakukan tekhnik


Klien

yang tadi?
: Saya merasa lebih baik sus, cemas saya sudah berkurang,

Perawat

terima kasih sus.


: Bagus pak, saya senang mendengarnya. Coba sekarang bapak
ulangi bagaimana tadi caranya mengatasi kecemasan dengan
teknik lima jari? Wahh bagus bapak bisa mempraktekkannya
dengan sangat bagus sekali. Kalau bapak mengalami cemas
lagi bapak bisa gunakan teknik-teknik yang tadi sudah kita

Klien
Perawat

bicarakan. Bagaimana pak, apakah sudah jelas?


: Iya suster
: Nah, Bapak sebenarnya ada satu teknik lagi pak, kalau usaha-

Klien
Perawat

usaha tadi tidak berhasil, apakah bapak mau saya ajarkan?


: Iya saya sangat mau suster.
: Baiklah kalau begitu nanti malam sekitar jam 19.00 saya akan
datang lagi ke ruangan bapak untuk mengajarkan teknik yang

Klien
Perawat

terakhir. Bagaimana apakah bapak bersedia?


: Ya suster saya bersedia.
: Baiklah kalau begitu saya permisi dulu pak. Nanti malam saya

Klien

akan kesini Assalamualaikum


: Waalaikumsalam

SP 4
Perawat
Klien
Perawat
Klien

: Assalamualaiukum bapak Khair.


: Waalaikumsalam.
: Bagaimana perasaan bapak malam ini?
: Saya merasa kecemasan saya sudah berkurang setelah saya

Perawat

praktekkan apa yang telah suster ajarkan tadi.


: Wahh berarti bapak sudah mempraktekkannya yaa. Bagus
sekali. Baiklah, kalau begitu sesuai dengan janji saya tadi sore,
sekarang saya akan mengajarkan bagaimana cara mengatasi
kecemasan yang terakhir, yaitu dengan teknik pendekatan
spiritual, kita melakukannya disini saja pak, kurang lebih 10

Klien
Perawat

menit, bagaimana apakah bapak bersedia?


: Baiklah saya bersedia, suster.
: Nah bapak, tadikan bapak mengatakan masih ada kecemasan.

Klien
Perawat

Oh iya bapak bagaimana dengan ibadah bapak?


: Iya, Alhamdulillah saya kerjakan suster.
: Apakah bapak fokus atau dapat khusyuk saat beribadah?

Klien

: Nah itu dia suster masalahnya, saat saya beribadah kadang saya
sering terpikirkan masalah tersebut, jadi ketika saya beribadah

Perawat

kadang tidak khusyuk


: Nah, pak ketika bapak beribadah, akan lebih baik jika bapak
khusyuk menjalaninya, karena ketenangan akan didapat jika
bapak bisa khusyuk, bapak bisa menyerahkan segala
kecemasan bapak, memohon pada Tuhan Yang Maha Kuasa,
bukankah tidak ada yang tidak mungkin untuk Tuhan, dengan
lebih mendekatkan diri kepada Tuhan ketenangan akan didapat
bapak akan memiliki pemikiran yang lebih tenang dan terbuka
dalam melihat permasalahan yang ada dan menemukan solusi
terbaik dengan tenang. Bapak bisa perbanyak berdzikir,
membaca Al Quran, berserah sepenuhnya pada Tuhan dan
berdoa meminta pertolonganNya, agar masalah ini segera

Klien

menemukan titik terang yang baik untuk semuanya.


: Iya suster, saya memang merasa agak jauh akhir-akhir ini, saya
teralu memikirkannya lupa bahwa pertolongan terbaik adalah
dari Tuhan. Saya akan berusaha untuk khusyuk dan banyak
beribadah sus. Saya yakin Allah mendengar doa saya, Allah
melindungi saya. Terima kasih atas pencerahan dari suster,

Perawat

saya merasa senang sekali bisa dirawat oleh suster


: Bagaimana perasaan bapak setelah kita melakukan pendekatan

Klien

spiritual?
: Saya sudah mulai tenang sekarang, sus. Pemikiran saya sudah
mulai terbuka. Saya pasti bisa menghadapi ini. Saya harus

Perawat

bersabar.
: Nah bapak jika nanti jika bapak cemas bapak bisa menambah
dzikir bapak, membaca Al Quran lebih dari biasanya, berdoa
dan mendekatkan diri pada Tuhan lebih dekat lagi agar lebih

Klien

tenang
: Makasih suster. Saya akan ingat perkataan suster. Terima kasih

Perawat

suster.
: Iya sama-sama pak. Baiklah bapak besok saya akan kembali
lagi untuk melihat perkembangan bapak sekitar jam 07.30.
Bagaimana pak?

Klien
Perawat

: Baiklah sus.
: Baiklah kalau begitu saya permisi dulu pak, bapak segera tidur

Klien

yaa. Selamat malam.


: Selamat malam sus.

Hari ke-3
Keluarganya menemani Klien Khair di ruangan ortopedi RS Ankinang, saat
itu perawat Gusti yang telah diberitahu juga oleh perawat sebelumnya untuk
melakukan pemberian informasi mengenai klien serta cara membantu pasien
keluar dari kecemasannya, keluarga tampak menuju ke nurse station sambil
bertanya
Perawat
Keluarga
Perawat

: Pak kita bisa bicara sebentar mengenai kondisi pak Khair?


: Iya bisa.
: Begini pak, kita perlu membicarakan perawatan keluarga
ketika klien mengalami kecemasan akibat akan diamputasi ini
nah begini bapak, ansietas atau kecemasan ini adalah rasa tidak
aman dan kekhawatiran yg timbul karena dirasakan terjadi
sesuatu yang tidak menyenangkan sumbernya berasal dari
dalam. Tanda-tandanya individu hanya fokus pada pikiran yg
menjadi

perhatiannya,

lapang

persepsi

menyempit

(menurun/berkurang), hanya mampu memperhatikan hal-hal


yg tidak detail, tetapi dapat melakukan / memperhatikan halhal yang bersifat detail apabila disuruh, masih dapat
melakukan sesuatu dengan arahan orang lain. Untuk
menghilangkan rasa kecemasannya itu bapak bisa melakukan
tehnik mengalihkan perhatian seperti nonton tv bersama, atau
membaca buku, bila klien masih cemas coba lakukan tehnik
nafas dalam kepadanya dangan cara tarik napas dalam tahan 10
detik keluarkan lewat mulut secara perlahan, kalau misalkan
tetap cemas kita lakukan tehnik 5 jari. Disitu langkah pertama
untuk di awal dan di akhir lakukan tehnik napas dalam untuk 5
jari, jari telunjuk suruh membayangkan dengan hobi yang
disenangi, untuk jari tengah bayangkan dengan orang yang
disayangi, untuk jari manis bayangkan pujian yang pernah di

dapat dan terakhir untuk jari kelingking bayangkan ke tempat


yang jauh yang sangat berkesan bagi pasien. Nah kalau masih
tetap cemas juga bapak bisa bawa ke puskesmas untuk di
periksa serta diberikan obat anti cemas.
Keluarga
: Oh jadi seperti itu ya pa perawat
Perawat
: Bapak bisa mengulang penjelasan saya tadi?
Keluarga
: Bisa. Ini saya ulang.
(Klien mengulangi apa yang telah diajarkan perawat tadi)
Perawat
: Nah bapak terus selama di rumah bapak beserta keluarga bisa
Keluarga

membimbing dan mengawasi bapak Khair.


: Iya, saya akan selalu membimbing dan mengawasi bapak

Perawat

Khair.
: Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku
yang ditampilkan oleh bapak selama di rumah. Kalau misalnya
bapak menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
yang terlihat cemas. Jika hal ini terjadi segera hubungi Suster
Annis di Puskesmas Indara Puri, puskesmas terdekat dari
rumah ibu dan bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651)
554xxx. Jika tidak teratasi Suster Annis akan merujuknya ya
pak. Dan ingat ya yang tadi pak, sebelum habis obat, 2 hari
sebelumnya diharapkan Ibu Dewi sudah kontrol dan untuk
mendapatkan obat lagi setelah berkonsultasi dengan dokter di

Keluarga
Perawat

puskesmas ya pak.
: Baiklah. saya akan mengingatnya.
: Nah setelah kita berbincang-bincang tadi tentang kecemasan
yang bapak Khair alami dan juga cara merawat bapak,

Keluarga

sekarang bagaimana perasaan bapak?


: Saya seneng jadi tahu gimana jaga dan bantuin bapak saya

Perawat

supaya mengalami cemas lagi


: Bagus bapak. Jadi apa saja yang harus dilakukan saat dirumah

Keluarga

tadi pak?
: Membimbing serta mengawasi bapak Khair selama di rumah
termasuk minum obat secara teratur, dua hari sebelum obat
habis sudah kontrol dan untuk mendapatkan obat lagi setelah
berkonsultasi dengan dokter di puskesmas dekat rumah yaitu
Indara puri. Kemudian perhatikan sikap yang ditampilkan

bapak, jika terdapat masalah seperti menolak minum obat atau


mengalami

kecemasan

yang

berlebih

segera

hubungi

Puskesmas Indara Puri yang dekat rumah dan perawat Annis


Perawat

yang disana ya sus?


: Iya betul sekali bapak. Nah sekarang ada yang ingin bapa Lana

Keluarga
Perawat

tanyakan?
: Tidak ada sus, saya dapat memahaminya
: Untuk selanjutnya saat dirumah, bapak dan keluarga yaa yang
mengawasi

dan

mengingatkan

Bapak

Khair

seperti

mengalihkan situasi, teknik nafas dalam serta teknik lima jari


Keluarga

ya pak?
: Baik, perawat

You might also like