Professional Documents
Culture Documents
Perawat
amputasi.
: Ohh jadi begitu. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
sebentar mengenai kecemasan yang sedang bapak alami, kira-
bapak bersedia?
: Baiklah saya bersedia, suster.
: Oke, bapak, kita mulai pembicaraannya ya, nah pa, pertama
saya mau nanya dulu pa, apa yang menyebabkan bapak tampak
Klien
cemas?
: Begini suster, kata Dokter kaki saya harus diamputasi karena
sudah tidak dapat lagi diobati, saya terus memikirkan
bagaimana saya akan hidup tanpa kaki saya sebelah, saya
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat
Klien
apa pak?
: Saya akan berperilaku gelisah, berbaring tidak tenang atau
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat
sudah jelas?
: Ya suster, sangat jelas.
: Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang
Klien
tadi?
: Saya sudah mengerti bagaimana cara mengatasi kecemasan
seperti yang suster katakana tadi yaitu dengan cara
Perawat
mengalihkan situasi.
: Coba bapak sebutkan tadi bagaimana cara mengatasinya tadi?
Klien
Perawat
bapak
kembali
merasa
cemas
bapak
bisa
saya
akan
mengajarkan
kepada
bapak
cara
SP 2
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat
cemas.
: Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau sekarang saya ajarkan
bagaimana cara mengatasi kecemasan yang kedua, yaitu
dengan cara teknik nafas dalam, kita melakukannya disini saja
Klien
Perawat
Klien
melakukannya sekarang
: Ya kita bisa.
Perawat
Perawat
Klien
Perawat
saya
akan
mengajarkan
kepada
bapak
cara
SP 3
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat
tapi itu tidak lama setelah itu saya masih merasa camas, sus.
: Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau sekarang saya ajarkan
bagaimana cara mengatasi kecemasan yang ketiga, yaitu
dengan cara teknik lima jari, kita melakukannya disini saja
Klien
Perawat
keluarga bapak. Lalu yang ketiga saat ibu jari menyentuh jari
manis bayangkan saat-saat bapak mendapat pujian yang
terakhir pak saat ibu jari ini menyentuh jari kelingking
bayangkan tempat-tempat yang menyenangkan. Nah setelah
selesai melakukannya bapak kembali melakukan teknik nafas
dalam selama 3x. Bagaimana bapak apakah bapak mengerti
Klien
Perawat
penjelasan saya?
: Iya sangat jelas, suster.
: Kalau begitu kita mulai ya pak. Sebelumnya tarik napas dulu
seperti yang saya ajarkan sebelumnya sebanyak tiga kali (tarik
napas bapak yang dalam tahan saya hitung sampai 10 ya bapak
tahan 1,2,3......,) kemudian tarik napas panjang melalui mulut
lalu hembuskan. Yang ibu jari ini menyentuh jari telunjuk
bayangkan hal-hal yang menyenangkan misalnya makan
makanan yang enak. kemudian saat ibu jari ini menyentuh jari
tengah
yang tadi?
: Saya merasa lebih baik sus, cemas saya sudah berkurang,
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat
Klien
SP 4
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat
Klien
Perawat
Klien
: Nah itu dia suster masalahnya, saat saya beribadah kadang saya
sering terpikirkan masalah tersebut, jadi ketika saya beribadah
Perawat
Klien
Perawat
Klien
spiritual?
: Saya sudah mulai tenang sekarang, sus. Pemikiran saya sudah
mulai terbuka. Saya pasti bisa menghadapi ini. Saya harus
Perawat
bersabar.
: Nah bapak jika nanti jika bapak cemas bapak bisa menambah
dzikir bapak, membaca Al Quran lebih dari biasanya, berdoa
dan mendekatkan diri pada Tuhan lebih dekat lagi agar lebih
Klien
tenang
: Makasih suster. Saya akan ingat perkataan suster. Terima kasih
Perawat
suster.
: Iya sama-sama pak. Baiklah bapak besok saya akan kembali
lagi untuk melihat perkembangan bapak sekitar jam 07.30.
Bagaimana pak?
Klien
Perawat
: Baiklah sus.
: Baiklah kalau begitu saya permisi dulu pak, bapak segera tidur
Klien
Hari ke-3
Keluarganya menemani Klien Khair di ruangan ortopedi RS Ankinang, saat
itu perawat Gusti yang telah diberitahu juga oleh perawat sebelumnya untuk
melakukan pemberian informasi mengenai klien serta cara membantu pasien
keluar dari kecemasannya, keluarga tampak menuju ke nurse station sambil
bertanya
Perawat
Keluarga
Perawat
perhatiannya,
lapang
persepsi
menyempit
Perawat
Khair.
: Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku
yang ditampilkan oleh bapak selama di rumah. Kalau misalnya
bapak menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
yang terlihat cemas. Jika hal ini terjadi segera hubungi Suster
Annis di Puskesmas Indara Puri, puskesmas terdekat dari
rumah ibu dan bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651)
554xxx. Jika tidak teratasi Suster Annis akan merujuknya ya
pak. Dan ingat ya yang tadi pak, sebelum habis obat, 2 hari
sebelumnya diharapkan Ibu Dewi sudah kontrol dan untuk
mendapatkan obat lagi setelah berkonsultasi dengan dokter di
Keluarga
Perawat
puskesmas ya pak.
: Baiklah. saya akan mengingatnya.
: Nah setelah kita berbincang-bincang tadi tentang kecemasan
yang bapak Khair alami dan juga cara merawat bapak,
Keluarga
Perawat
Keluarga
tadi pak?
: Membimbing serta mengawasi bapak Khair selama di rumah
termasuk minum obat secara teratur, dua hari sebelum obat
habis sudah kontrol dan untuk mendapatkan obat lagi setelah
berkonsultasi dengan dokter di puskesmas dekat rumah yaitu
Indara puri. Kemudian perhatikan sikap yang ditampilkan
kecemasan
yang
berlebih
segera
hubungi
Keluarga
Perawat
tanyakan?
: Tidak ada sus, saya dapat memahaminya
: Untuk selanjutnya saat dirumah, bapak dan keluarga yaa yang
mengawasi
dan
mengingatkan
Bapak
Khair
seperti
ya pak?
: Baik, perawat