You are on page 1of 13

WORK & ENERGY

GAYA (FORCE)
Gaya adalah suatu besaran yang menimbulkan perubahan gerak
pada suatu massa
F = m.a

F = gaya (N)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/det2)

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

Program Studi S1

02 - 1

WORK & ENERGY

KERJA (WORK)
Jika suatu gaya F menggerakkan suatu benda pada arah kerjanya
sejauh d, maka besarnya kerja yang dilakukan gaya tersebut adalah:
W = F.d

W = kerja (N.m)
F = gaya (N)
d = panjang lintasan (m)

Kerja yang dilakukan oleh gaya:

W = F.d
gaya x lintasan

Kerja yang dilakukan oleh momen:

W = M.
momen x rotasi

Kerja dapat berupa:


Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

- energi kinetik
- energi potensial
ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU
Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 2

WORK & ENERGY

Gaya pada suatu struktur dapat menimbulkan:


- tegangan gaya-gaya dalam: NF, SF, BM, TM
- deformasi lendutan(translasi), rotasi
berarti gaya tersebut melakukan kerja pada struktur kerja
tersebut tersimpan dalam struktur dalam bentuk energi
potensial yg disebut sbg energi regangan (strain energy)
Menurut prinsip/hukum kekekalan energi (conservation of energy):
suatu energi dapat berubah bentuk menjadi energi lain tanpa
mengalami kehilangan energi (losses).

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

Program Studi S1

02 - 3

WORK & ENERGY

Kesetimbangan energi pada suatu struktur yang dibebani:


- Kerja yang dilakukan oleh beban, sama dengan
- Energi regangan yang didapat oleh struktur
gaya

gaya

F1

F1

A
dF

dF

LINIER

NON-LINIER

F
d

deformasi
(lintasan)

deformasi
(lintasan)

Kerja yang dilakukan akibat perubahan F ke F+dF adalah:


F + (F+F) x d F x d yaitu luas diagram yg diarsir.

2
Jadi: dU = F x d
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 4

WORK & ENERGY


gaya

gaya

F1

F1

A
dF

dF

LINIER

NON-LINIER

F
d

deformasi
(lintasan)

deformasi
(lintasan)

Total kerja yg dilakukan oleh gaya F1:


Yaitu:
luasan di bawah garis OA
Untuk perilaku linier: U = . F1 . 1
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

Program Studi S1

02 - 5

WORK & ENERGY


gaya

gaya

F1
dF
F

F1

dF

LINIER

C
NON-LINIER

F
d

U
0

deformasi
(lintasan)

deformasi
(lintasan)

Luasan di seb .kiri garis OA disebut energi komplementer


(complementary energy) C:
Jadi: dC = x dF

dan

Untuk perilaku linier: C = . F1 . 1 jadi: C = U

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan


Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 6

WORK & ENERGY

DEFORMASI
Struktur mengalami deformasi akibat beban. Tergantung dari jenis
beban yang bekerja deformasi dapat berupa: perpanjangan atau
perpendekan, rotasi penampang, dan deformasi geser.
Untuk bahan yang elastis linier, maka deformasi struktur akan
sebanding dengan beban yang bekerja Hukum Hooke
P

P1 / 1 = P2 / 2

Linier

P2
P1

=/E

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

Program Studi S1

02 - 7

WORK & ENERGY

DEFORMASI
PERUBAHAN PANJANG BATANG AKIBAT GAYA TARIK
Rumus Hook :
dimana :

= /E
dL/Lo dan

maka diperoleh :

dL1/Lo = (P1/A) / (E)

atau

= P/A

P1.Lo
dL1 = ----A .E

L0

dL1
P1

P1
L1 = L0 + dL1
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 8

WORK & ENERGY

DEFORMASI
Contoh 1.1 Perpanjangan
P1 = 60 kg = 600 N
Lo = 4 m = 4000 mm
A = (3,14/4).22 = 3,14 mm2
E = 2.105 MPa
dL1 = (P1.Lo)/(A.E)
= (600.4000)/(3,14.2.105)
= 3,822 mm

Sebuah kawat AB:


diameter 2 mm, panjang Lo = 4m
A

L1 = Lo+dL1

Lo

Jadi, pertambahan panjang


(perpanjangan) kawat akibat beban
adalah sebesar :

dL1

dL1 = 3,822 mm
P1
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

Program Studi S1

02 - 9

WORK & ENERGY

DEFORMASI
Contoh 1.2 Perpendekan
Sebuah kolom :
Luas penampang A = 10000 mm2
dari kayu
Mod. Elastisitas: E = 104 MPa
P1
Panjang Lo = 3 m
Beban desak P1 = 5 ton
A

Lo

dL1

P1
Lo
A
E

= 5 ton = 50000 N
= 3 m = 3000 mm
= 10000 mm2
= 10000 MPa

L1=Lo-dL1

dL1 = (P1.Lo) / (A.E)


= (-50000 . 3000) / (10000 . 10000)
= - 1,5 mm (negatif, perpendekan)
B

Jadi, perpendekan (perpanjangan negatif) kolom kayu akibat


beban adalah sebesar : dL1 = 1,5 mm
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 10

WORK & ENERGY

DEFORMASI
SUDUT LENGKUNG BALOK AKIBAT MOMEN LENTUR

Tengah

Balok melengkung akibat momen:


- Jari-jari kelengkungan R
- Sudut kelengkungan batang (dari tengah batang sampai ujung
kanan) sebesar
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

Program Studi S1

02 - 11

WORK & ENERGY

DEFORMASI
SUDUT LENGKUNG BALOK AKIBAT MOMEN LENTUR
Lo

Lo

A
dLa
Atas (tertarik)

Detail A
Ca

tg = dLa / Ca
dLb
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

As (netral,tetap,
tegangan nol)

Bawah (tertekan)
Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo
02 - 12

WORK & ENERGY

DEFORMASI
SUDUT LENGKUNG BALOK AKIBAT MOMEN LENTUR

Berapa besar sudut


tg = (dLa / Ca)
dengan:
a = dLa / L0
dan
a = fa / E

dLa = a . Lo

Maka :
tg = ( fa . L0 ) / ( E . Ca)
fa adalah tegangan pada serat tepi atas
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 13

WORK & ENERGY

DEFORMASI
SUDUT LENGKUNG BALOK AKIBAT MOMEN LENTUR

Dari kuliah ATRD:

fa = (M.Ca) / I

Maka persamaan di depan menjadi:

Tetapi karena amat kecil (dan dalam radian) ,


maka dapat ditulis:

Lo.M = luas diagram momen (dari tengah batang hingga ujung kanan)
E.I = Kekakuan lentur batang
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 14

WORK & ENERGY

DEFORMASI
SUDUT LENGKUNG BALOK AKIBAT MOMEN LENTUR

Contoh 1.3:
3m

Sebatang kayu panjang


3 m, menerima momen
pada kedua ujungnya
sebesar M = 1,5 kNm.
Ekayu = 10000 MPa).

1,5 kNm
120 mm

1,5
kNm

B
80 mm
LTB

I = 1/12 . 80 . 1203
I = 11520000 mm4

BMD
Sumbu di T
TB

T
A

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

TB = (LTB . M) / (EI)
TB = (1500 . 1500000)
/ (10000 . 11520000)

Sumbu di B

TB = 0,0195 radian

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

Program Studi S1

02 - 15

WORK & ENERGY

DEFORMASI
SUDUT LENGKUNG BALOK AKIBAT MOMEN LENTUR
Contoh 1.4:

Balok kayu CABD dengan ukuran penampang b = 80 mm dan h = 120 mm.


Menerima beban terpusat P = 1,5 kN di titik C dan D. Ekayu = 10000 MPa.
Hitung perubahan sudut di titik B dan D akibat beban tersebut.

1,5 kN

1,5 kN

1,2 m

3m

1,2 m

T
A

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan


Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

B
ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU
Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 16

WORK & ENERGY

DEFORMASI
SUDUT LENGKUNG BALOK AKIBAT MOMEN LENTUR
Contoh 1.4:

1,8 kNm
Diagram momen

B
)

B = TB = 0,0234 radian
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

) D

Garis elastis

D = TD = 0,0328 radian

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 17

WORK & ENERGY

ENERGI REGANGAN (STRAIN ENERGY)


Struktur mengalami deformasi akibat beban, sehingga timbul
tegangan dan regangan.
Kerja yang dilakukan oleh beban sepanjang lintasan deformasinya
(yaitu: external work) disimpan di alam struktur sebagai suatu energi
yang disebut energi regangan (strain energy).
Jadi:

External work = strain energy

Strain energy dapat berasal dari external work akibat:


- Gaya normal (desakatau tarik)
- Gaya geser
- Momen lentur
- Momen puntir

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan


Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 18

WORK & ENERGY

ENERGI REGANGAN AKIBAT GAYA NORMAL


Gaya normal P yang bekerja pada suatu batang sepanjang L akan
mengakibatkan perpanjangan atau perpendekan dL
P

Bahan elastis linier,


sehingga memenuhi Hk.Hooke:

P
Linier

= P.L / A.E

dL

P
A = Luas Penampang
E = Mod. Elastisitas
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

Jika P, A, E konstan:
ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

Program Studi S1

02 - 19

WORK & ENERGY

ENERGI REGANGAN AKIBAT MOMEN LENTUR


Momen lentur M yang bekerja pada sebuah batang mengakibatkan
rotasi penampang sebesar
) d
dL, I
I = Momen Inersia
E = Mod. Elastisitas
Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan
Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

Jika M, I, E konstan:
ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU
Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 20

10

WORK & ENERGY

ENERGI REGANGAN AKIBAT GAYA GESER


Gaya geser V yang bekerja pada suatu penampang akan
menimbulkan regangan geser:
)d

A
dy

Jika fs dianggap konstan sepanjang AB:

B
dy
dL

A = Luas Penampang AB
G = Modulus Geser
fs = tegangan geser = V/A

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan


Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

Jika fs tdk konstan sepanjang penampang AB:


= shape factor

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 21

WORK & ENERGY

ENERGI REGANGAN AKIBAT MOMEN PUNTIR


Khusus untuk penampang lingkaran:

T = Momen puntir
J = Momen Inersia Polar
G = Modulus Geser

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan


Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 22

11

WORK & ENERGY

PRINSIP KERJA VIRTUAL (VIRTUAL WORK)


Kerja yang dilakukan oleh suatu sistim-gaya
- yang berada dalam kondisi seimbang-statik pada suatu struktur, dan
- yang bergerak melalui suatu set infinitesimal virtual displacement
yang konsistent dengan geometric constarint pada struktur tsb,
jumlahnya NOL.
virtual displacement dapat terjadi, tetapi tidak terjadi

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU

Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 23

WORK & ENERGY

PRINSIP KERJA VIRTUAL (VIRTUAL WORK)


P2

M1

P1

C
A, dL
S

KONDISI 1

Jika suatu benda elastik dikenai sejumlah gaya P1, P2 & M1, akan
mengalami deformasi. Akan dicari defleksi horisontal di C akibat gaya-gaya
tersebut (dc,h).
Pada salah satu serat di dalam benda tersebut (dg panjang serat
dL dan luas penampang A) terjadi gaya S.
Serat tersebut mengalami perubahan panjang sebesar

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan


Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 24

12

WORK & ENERGY

PRINSIP KERJA VIRTUAL (VIRTUAL WORK)

H=1

A, dL
S

KONDISI 2

Jika pada benda yang sama dihilangkan seluruh beban luar yang bekerja
dan digantikan dengan 1 satuan beban virtual di C horisontal (H = 1), maka
pada serat yang sama akan terjadi gaya s.
Kemudian kondisi 1 disumperimpose thd kondisi 2:

Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan


Fakultas Teknik, Universitas Gadjahmada

ANALISIS STRUKTUR STATIS TAK TENTU


Program Studi S1

Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo


02 - 25

13

You might also like