Professional Documents
Culture Documents
Analisa struktur statis tak tentu dengan metode distribusi momen (Cross) pada
balok
METODA CROSS
Metoda Cross atau sering disebut pula metoda iterasi momen, merupakan cara
paling populer digunakan untuk menghitung Bangunan STATIS TAK TENTU secara
manual.
Cara ini prinsipnya adalah pendistribusian momen-momen ketidak seimbangan yang
terjadi pada setiap titik kumpul kepada batang-batangnya sesuai dengan
kekakuannya. Momen ketidak seimbangan ini terbentuk sebagai akibat dari adanya
momen-momen primer dari batangnya yang bertemu di titik kumpul tersebut. Momen
primer adalah momen-momen pada setiap ujung batang tersebut yang berupa jepit
sempurna (tidak ada rotasi), pada kenyataannya ujung-ujung batang tersebut
tidaklah bersifat jepit sempurna karena titik kumpul dapat berotasi , akibat adanya
rotasi inilah maka terjadi pendistribusian dari jumlah momen-momen primernya
(momen ketidak seimbangan).
Lihat balok yang dibebani dibawah ini :
Sistim beban
Momen primer
Sistim beban
Momen primer
Pada tumpuan jepit akibat beban luar menimbulkan momen primer, sedangkan pada
tumpuan sendi tidak menimbulkan momen primer (karakteristik perletakan sendi).
Balok AB dibebani seperti gambar dibawah ini :
Bila harga MAB dan MBA sedemikian sehingga A = 0 dan B = 0 maka disebut
sebagai momen primer atau Fixed End Momen.
Tinjau portal dibawah ini, pada titik 5 terjadi momen ketidak seimbangan dengan
keseimbangan M = 0
8
Mab
5
4
6
a
M ab M 52 M 58 M 54 M 56 0
Maka
M 52 M 58 M 54 M 56 M ab
Bahwa jumlah dari distribusi momen sama dengan harga negatif dari momen-momen
ketidak seimbangan.
Besarnya momen ketidak seimbangan pada titik kumpul akan disebar kesetiap
batang yang bertemu pada titik tersebut sesuai dengan kekakuan batang-batang
tersebut.
A1 A2 A
B1 B 2 B
Dari gambar b.
A1
M AB .L AB
M .L
B1 AB AB
3EI
6 EI
Dari gambar c.
A1
M BA .L AB
M .L
B1 BA AB
3EI
6 EI
M AB .L AB M BA .L AB
A
3EI
6 EI
M BA .L AB M AB .L AB
Maka :
1
M .L
4 EI
M AB .L AB ( 2 M AB ).L AB
A
A A AB AB M AB
4 EI
L AB
3EI
6 EI
M AB
4 EI
.1 (disebut stifness atau kekakuan batang AB)
L AB
K AB
4 EI
L AB
Bila batang AB diberi beban MAB maka timbul A dan B di sendi, bila
A=
3EI
M AB .L AB
A
M AB
L AB
3EI
3EI
3EI
.1 atau K AB
L AB
L AB
FAKTOR DISTRIBUSI
Lihat gambar dibawah ini :
4
M14
2
M12
Akibat beban yang ada maka ada momen primer M 140 dan M 120 dititik 1
M1 = M 120 + M 140
M1 disebar ke batang batang 1-4, 1-2, dan 1-3
Dimana :
M 12 M 13 M 14 M 1
M 12
4 EI 12
.12
L12
M 13
4 EI 13
.13
L13
M 14
4 EI 14
.14
L14
4I 12 4I 13 3I 14
:
:
L12 L13 L14
M 12
k12
( M 1 ) 12 .M 1
k 1
M 13
k13
( M 1 ) 13 .M 1
k1
M 14
k14
( M 1 ) 14 .M 1
k 1
Ingat : k ij
ij .EIij
Lij
FAKTOR INDUKSI
A
MAB
Ujung jepit
Di A diberi momen MAB maka B menerima
induksi sebesar MBA = MAB, jadi faktor induksi
= .
MAB
Ujung sendi/rol
Jika di A diberi momen MAB maka di B tidak ada
induksi atau MBA = 0 jadi faktor induksi = 0.
M AB .l 2
1 M .l 1
.l
l l BA
4 EI 3
6 4 EI 6
M .l 2
1 M AB .l 2
.l AB
EI 4 3
6EI
M AB
6 EI.
, MAB = MBA
l2
M .l 2
M AB .l 2
.l AB
3EI
2EI 3
M AB
3EI.
l2
catatan : momen primer nilainya positif apabila penurunan batang disebelah kanan
batang, sebaliknya momen primer nilainya negatif apabila penurunan batang di
sebelah kiri batang
Contoh 1 . Perhatikan Struktur balok menerus di bawah ini , dimana semua batang
memiliki EI konstan
4t
4t
4 t/m
A
10 t
1 t/m
B
C
3m
6m
3m
12 m
3m
9m
I. Kekakuan ( semua titik kumpul yang ditengah struktur dianggap jepit, dan ujung
batang CD yaitu titik D juga dianggap jepit)
K AB
4 EI
0,667.EI
6
K BC
4 EI
0,333.EI
12
K CD
4 EI
0,444.EI
9
Koefisien Distribusi :
0,667
0,667
0,667 0,333
0,337
0,333
0,667 0,333
DBA
DBC
=1
DCB
DCD
=1
4.6 2
12 ,00 tm
12
F
F
M CB
M BC
2
1
1.12 2 4.392 4.3 2.9 21 tm
12
12
12
2
F
DC
10 .3.6 2
13,33 tm
92
F
M CD
10 .6.3 2
6,67 tm
92
DISTRIBUSI MOMEN
Untuk perhitungan distribusi momen dibuat dalam bentuk tabel seperti dibawah ini,
untuk menghitung distribusi momen atau balanced (BAL) dilakukan dengan jumlah
momen primer pada satu titik kumpul dengan koefisien distribusi masing-masing
batang yang ada pada titik kumpul tersebut, contoh :
BAL batang BA = (FEMba + FEMbc) * (- Dba)
BAL batang BC = (FEMba + FEMbc) * (- Dbc),
Kemudian perhitungan induksi momen ujung batang atau Carry Over (CO), dari
ujung kiri batang yang ditengah ke ujung batang kanan dari batang yang sebelah
kirinya dan dari ujung kanan batang yang ditengah ke ujung batang kiri dari batang
yang sebelah kanannya. Pada perletakan ujung jepit (sebenarnya) hanya menerima
induksi saja tanpa harus menginduksi ke ujung batang seberangnya lagi.
Titik Kumpul
Batang
AB
BA
BC
CB
CD
DC
Dij
0,667
0,333
0,428
0,572
FEM
- 12,00
12,00
- 21,00
21,00
- 6,67
13,33
6,00
3,00
-6,15
- 8,18
-13,33
- 3,08
1,50
- 6,67
- 4,09
1,02
2,21
2,96
4,09
1,10
0,52
2,04
1,48
- 0,37
-1,09
-1,47
-1,48
- 0,54
- 0,18
- 0,74
- 0,74
0,18
0,39
0,53
0,74
0,20
0,09
0,37
0,27
BAL
CO
3,00
BAL
CO
2,06
1,03
BAL
CO
- 0,73
- 0,36
BAL
CO
0,36
0,18
BAL
- 0,06
-0,13
-0,07
- 0,20
- 0,26
- 0,27
Final
- 8,21
19,58
-19,56
18,09
-18,09
0,00
Hasil distribusi momen (final) merupakan nilai momen ujung batang dari balok
menerus.
Mab = - 8,21 , Mba = 19,58 , Mbc = - 19,56 , Mcb = 18,09 , Mcd = - 18,09 , Mdc = 0,00
Batang AB :
4 t/m
A
B
Mab
Mba
6m
Rab
M B 0 R AB
RBA
13,89
2
6
RBC
10,12
2
12 12
12
RCB
9,88
2
12 12
12
RCD
10.3 18,09
5,34
9
9
RDC
10.6 18,09
4,66
9
9
B
Mab
Rab
Mba
6m
x
Mx = RAB.x . q. x2 + MAB ,
pada x = 0 MA = 10,11. (0) . q. (0)2 + 8,21 = 8,21
pada x = 3 MA = 10,11. (3) . 4. (3)2 + 8,21 = 38,54 18 = 20,54 tm
dengan cara yang sama dapat dilakukan pada batang BC , CD. Maka hasilnya dapat
dilihat dibawah ini :
10
4t
4 t/m
A
4t
10 t
1 t/m
B
C
3m
6m
3m
3m
12 m
9m
30
18
Bidang Momen
19,31
18,09
20
-8,21
13.89
9.88
6.88
2.68
3.12
10.11
10.12
6.88
4.66
5.34
7.12
Bidang geser
11
Contoh 2 : Perhatikan Struktur balok menerus di bawah ini , pada batang AB dan CD
(propertisnya) = 2EI , batang BC = 3EI .
6t
1 t/m
A
5t
2 t/m
1m
3m
4m
3m
3m
mm
3m
Kekakuan batang :
K AB
4 E. 2 I
2 EI
4
K AB
4 E.3I
2 EI
6
Koefisien distribusi :
DBA
2
EI
.
0,5
(2 2) EI
DBC
2
EI
.
0,5
(2 2) EI
Kontrol
=1
D AB 0 , karena jepit
DCB 1 , karena C sendi
Momen Primer
0
M CD
P2 .l 5.3 15 tm
0
M AB
(
0
M BA
6.1.3 2 1
.1.4 2 ) 4,708 tm
2
12
4
6.3.12 1
.1.4 2 2,458 tm
2
12
4
0
M BC
5.2.( 1 .2.3).6
5. .l
2
3,75 tm
48
48
0
0
M CB
M BC
3,75 tm (simetris)
12
DISTRIBUSI MOMEN
Titik
Kumpul
Batang
AB
BA
BC
CB
CD
- Dij
0,5
0,5
- 4,708
2,458
- 3,75
3,75
- 15
0,646
0,646
11,25
5,625
0,323
-2,813
- 0,323
0,162
1,406
- 0,081
-1,406
- 0,703
-0,041
0,352
0,041
Mij
D1
I1
0,323
D2
-2,813
I2
1,406
D3
- 0,081
I3
- 0,041
D4
0,352
I4
0,176
Final
- 5,75
0,176
0,02
- 0,02
15
-15
1 t/m
RAB =
Mba
B
1m
RBA =
4m
Mbc
2 t/m
Mcb
2 7,9325
4
4
P.1 M AB M BA 1.4
4
4
2
RBC
1 .2.3.2
0,02 15
= 2
RBC
1 .2.3.2
0,02 15
= 2
C
3m
P.3 M AB M BA 1.4
4
4
2
3m
mm
= 2,0675
= 0,5033
= 5,4967
5t
RCD =
15
5 V 0
3
3m
13
6t
Mab
1 t/m
Mba
x = 0 MA = -5,75
E
1m
x = 1 ME = 1,6825
Ra
M = 0 x = 0,76 m
B
4m
x
Dx = 7,9325 1. x
x = 0 DA = 7,9325
x = 1 DE = 6,9325
Pada daerah EB, 1 x 4
Mx = 7,9325. x . 1. x2 6.(x-1)-5,75
x = 1 ME = -1,6825
x = 4 MB = -0,02
M = 0 x = 3,99 mm
Mmax
dMx
= 7,9325 x 6 = 0
dx
x
= 7,9325 6 = 1,9325 m
Mmax = 2,1173 tm
Dx = 1. x + 7,9325 - 6
x = 1 DE = 0,9325
x = 4 DB = -2,0675
Dengan Cara yang sama , untuk freebody BC,
qx : 2 = x : 3 3qx = 2x
qx = 2 x
3
Daerah BF, 0 x 3 Mx = 0,503. x (1/2. qx. x) 1/3.x 0,02
= 0,503. x (1/2. 2/3x. x) 1/3.x 0,02
x = 0 MB = -0,02
x = 3 MF = -1,511
Mmax
dMx
= 0,503 1/3.x2 = 0 x1 = -0,614 (tidak mungkin), x2 = 1,228 m
dx
14
x = 0 DB = 0,503 t
x = 4 DE = -2,417 t
Daerah CF, 0 x 3 Mx = 5,497. x (1/2. 2/3. x. x) 1/3.x 15
= 5,497. x 1/9. x3 - 15
x = 0 MC = -15
x = 3 MF = -1,509
Mmax
dMx
= 5,497 1/3.x2 = 0 x = 4,06 m (tidak mungkin)
dx
Dx = - 5,497 + 1.3 x2
x = 0 DC = -5,497 t
x = 3 DF = -2,497 t
Daerah CD, 0 x 3 Mx = 5. x 15
x = 0 MC = -15
x = 3 MD = -1,509
Dx = 5, x = 0 DC = 5 , x = 3 DD = 5
6t
1 t/m
A
5t
2 t/m
1m
3m
4m
3m
3m
mm
3m
6.75
0.02.
9
A
(-)
(+)
1.511
15
D
2.117
6.9
7.9
(+)
0.5
0.932
-2.067
-2.49
(-)
-5.4
15
B. Lembar Latihan
Contoh : Hitung Distribusi momen-momen ujung batang dan reaksi perletakan dari
struktur dibawah ini :
8t
6t
4m
4m
4 t/m
A
2I
I
B
12 m
C
8m
6m
Kekakuan
3E.2 I
0,5EI
12
4 EI
0,5EI
8
3EI
0,5EI
6
K AB
K BC
K CD
Koefisien distribusi :
0,5
0,5 ,
0,5 0,5
DBC = 1 0,5 = 0,5
0,5
0,5
DCB = DCD =
0,5 0,5
DBA =
Momen Primer :
8.4.(8) 2
14 ,22
12 2
6.4.( 4) 2
6
82
1
.4.6 2 12
12
8.8.( 4) 2
7,11
12 2
0
M AB
0
M BA
0
M BC
0
M CB
6
0
M CD
0
M DC
12
16
AB
1
14,22
-14,22
BA
0,5
-7,11
0,555
7,11
4,305
0,785
0,269
0,049
-8,257
C
BC
0,5
6
0,555
-1,500
4,305
-1,569
0,784
-0,538
0,269
-0,098
0,049
8,257
CB
0,5
-6
-3,000
0,277
-3,138
2,152
-1,076
0,392
-0,196
0,134
-0,067
-10,522
D
CD
0,5
12
-3,000
6,000
3,138
1
-12
12
-1,076
-0,196
-0,067
10,522
8t
4m
RAB =
-8,257 tm
B
2I
8.8 8,257
4,645
12
12
V = 0
12 m
6t
4m
-10,522 tm
8,257 tm
RBC =
2,717
8
8
I
B
V = 0
C
8m
4 t/m
C
D
I
10,522 tm
RCD =
4.6 10,522
13,754
2
6
17
B
+
18,58 tm
4m
-3,355
A
0 x 4
Mx = 4,645. x
MA = 0
ME = 18,58
DX = 4,645
DA = 4,645
DE = 4,645
4 x 12
Mx = 4,645. x 8.(x 4),
DX = 4,645 - 8
ME = 18,58
DA = -3,355
MB = -8,26
DB = -3,355
Mx = 0 4,645. x 8. (x 4) = 0
x = 9,538
+
4,645
Batang BC :
3.04
-8,257 tm
-10,522 tm
C
2.611
4.79
+
8m
2.717
-3,283
Batang CD :
3.438 m
D
-13,125
6m
4 x 8
Mx = 2,717. x 8,257 6.(x 4)
MF = 2,611
MC = -10,521
Mx = 0 x = 4,795 m
DX = 2,717 - 6
DB = -3,283
DF = -3,283
0 x 6
Mx = 13,754. x . 4. x2 10,522
MC = -10,522
MD = 0
-10,522
13,754
0 x 4
Mx = 2,717. x 8,257
MB = -8,257
MF = 2,611
Mx = 0 2,717. x 8,257 = 0
x = 3,04 m
DX = 2,717
DB = 2,717
DF = 2,717
-10,246
Mmax
dMx
0 13,754 4. x = 0
dx
x = 3,04 m
Mmax = 13,125
Mx = 0 x1 = 0,876 m
x2 = 6 m
DX = 13,754 4. x
DC = 13, 754 x = 0 m
DD = -10,246 x = 6 m
DX = 0 x = 3,438 m
18
KULIAH PERTEMUAN 13
Analisa struktur statis tak tentu dengan metode distribusi momen (Cross) pada
Portal tak bergoyang
ANALISA PORTAL DENGAN METODE CROSS
Portal dapat berbentuk struktur yang simetris atau tidak simetris berpatokan pada
sumbu tengah vertikal yang membelah dua bagian di tengah portal.
Pola simetri, apabila seluruh batang-batang pada satu sisi dari sumbu tengah
vertikalnya sama dengan bagian sisi yang lain dalam hal panjang batang, momen
inertianya, dan keadaan ujung-ujung batangnya.
L,I
L' , I
L' , I
L,I
L,I
(a)
L,I
(b)
L,I
L' , I
L' , I
L' , I
L1 , I1
L,I
(c)
EI konstan
E I, konstan
L
L
(d)
Apabila salah satu sisi dari panjang batang atau momen inersia dan keadaan ujung
batang berbeda antara kedua sisi sumbu vertikalnya, maka struktur portal tidak
simetri
Contoh : Portal tidak simetri
19
L' , I
L,I
L,I
L,I
(a)
L' , I
L' , I
L' , I
L' , I
L , I'
(b)
L,I
L' , I
L,I
(c)
L' , I
L' , I
L1 , I1
L,I
(d)
EI konstan
(d)
(f )
Contoh:
20
L' , I
L' , I
L' , I
L,I
L,I
L,I
L,I
L,I
L' , I
L' , I
L' , I
L1 , I1
L,I
(a)
(b)
(c)
L' , I'
(e)
(f )
Secara umum
Portal dengan pergoyangan
Agar tidak bergoyang memerlukan penguncian dengan perletakan tambahan.
(a)
(a)
21
KEKAKUAN:
K AB
4.E.1,5I
0,75EI
8
K BC
4.E.2 I
0,80EI
10
K CD
3.E.I
0,50EI
6
K CE
4.E.I
0,667EI
6
12 t
3 tm
B
8m
2I
2m
I
E
6m
I
1.5 I
D
A
6m
10 m
KBC+KCD+KCE =1,967
KOEF DISTRIBUSI:
K BA
0,75
0,484
K ba K BC 0,75 0,80
DBC = 0,516
DBA =
DCD =
MOMEN PRIMER
O
M BC
1
.3.10 2 25 t.m
12
O
O
M CB
M BC
25 t.m
12 .4.2 2
5,333 tm
62
12 .2.4 2
10 ,667 tm
62
O
M CE
O
M EC
22
DISTRIBUSI MOMEN
Titik
Batang
AB
BA
BC
CB
CD
CE
EC
DC
-Dij
0,484
0,516
0,407
0,254
0,339
Mij
25
-25
5,333
10,667
D.1
-12,10
-12,90
8,004
4,995
6,668
I.1
-6,05
4,002
-6,45
3,334
D.2
-1,937
-2,65
2,65
1,638
2,187
1.2
-0,968
1,312
-1,032
1,093
D.3
-6,35
-0,677
0,420
0,262
0,350
I.3
-0,317
0,210
-0,338
0,175
D.4
-0,102
-0,108
0,138
0,086
0,44
I.4
-0,051
0,069
-0,054
0,057
D.5
-0,033
-0,036
0,022
0,014
0,018
I.5
-0,016
0,009
FINAL
-7,402
-5,999
-14,807
14,807
-21,665
6,995
14,670
REAKSI PERLETAKAN
3 t/m
RBC
RCB
14,314
2
10
C
-21.665 tm
14,807 tm
15,686
2
10
5,445
6
6
REC = 12 5,445 = 6,555
RCD = RCB + RCE
RAB = RBC = 14,314
RDC = RCD = 15,686 + 5,445 = 21,121
(7,402) (14,807)
2,776
HAB =
8
HAB = 2,776 ()
HBA = 2,776 ()
6,445
1166 ()
HDC =
6
HCD = 1,166 ()
10 m
2m
12 t
C
E
-5.999 tm
14,67 tm
6m
Rbc
Rcb
-14.807
Hba
Hcd
C
6.995
6m
8m
Hdc
D
A
-7.402
Rdc
Hab
Rab
23
Hcb
B
Hba =2.776
Hce
Hcd =1.166
Hec
5.999
E 1.61
B
C
HCE = + 1,610
HEC = + 1,610
6.555
1.166
7.402
D
A
2.776
21.131
14.314
24
Batang CE
0 x 4 (dari kiri)
Mx = 5,445. x 14,67
MC = - 14,67
MF = 7,11
MX = 0 XD = -2,694 m
DX = 5,445 DD = 5,445 dan DC = 5,445
Batang CE
0 x 4 (dari kanan)
Mx = 6,555. x
MC = - 14,67
MF = 7,11
MX = 0 X = 0,911m
21.131
14..67
14.314
9.999
6.995
E
7.11
19.34
D
+
Bidang Momen
A
7.402
14.317
5.445
E
-
6.555
+
15.636
D
Bidang lintang
1.166
A
7.402
25
B. Lembar Latihan
26
KULIAH PERTEMUAN 14
Analisa struktur statis tak tentu dengan metode distribusi momen (Cross) pada
Portal bergoyang
PORTAL BERGOYANG
Contoh : Perhatikan struktur Portal dibawah ini :
4t
C
B
2I
3m
1 tm
I
5m
D
2m
2m
Kekakuan:
K AB
3EI
EI DAB = 0
3
K BC
4 E (2 I )
2 EI DBA = 0,333 Dan DBC = 0,667
4
K CD
4 EI
0,8EI DCD = 0,286 Dan DCB = 0,714
5
27
3m
1 tm
5m
D
2m
2m
Momen Primer
4.2.2 2
2t.m
42
1
.1.5 2 2,083t.m
12
O
O
M BC
M CB
O
O
M CD
M DC
Distribusi momen:
Titik ujung
batang
AB
BA
BC
CB
CD
DC
-Dij
0,333
0,667
0,714
0,286
Mij
-2
2,083
-2083
D.1
-0,666
-1,334
-0,024
-0,024
I.1
-0,03
-0,667
-0,012
D.2
0,07
0,02
0,476
0,191
I.2
0,283
0,01
0,95
D.3
-0,079
-0,159
-0,0071
-0,002
I.3
0,001
FINAL
-0,735
0,735
-2,248
2,248
-2,00
28
d
C'
2I
3m
1 tm
5m
3EI
0,333EI
32
6 EI
2 0,24EI
5
0,24 EI
O
M BA
O
M CD
O
M DC
batang
AB
BA
BC
CB
CD
DC
-Dij
0,333
0,667
0,714
0,286
Mij.x
-333 x
-240 x
-240 x
D.1
111
222
171,4
68,6
I.1
85,7
111
34,3
D.2
-28,5
-57,2
-79,3
-31,7
I.2
-39,6
-38,6
-15,87
D.3
13,2
26,41
20,4
8,2
I.3
4,1
FINAL
-237,3 x
237,3 x
194,9 x
-194,9 x
-217,47 x
29
Faktor koreksi x
Hb
B'
Hc
2.248-194.9X
-0.735-237.3X
3m
1 tm
5m
-2.000-217.47X
D
M A 0 H B
0,735 237,3x 1
(0,735 237,3x)
3
3
Batang CD:
2,5494 82,474x
5
2
reaksi pendel = 0 HB + HC = 0 x = 0,01426
M D 0 H C
Tanpa pergoyangan
Dengan pergoyangan
Total
AB
BA
-0,735
-237,3 x
-4,119
BC
0,735
237,3 x
4,119
CB
-2,248
149,9 x
0,531
CD
2,248
-194,9 x
-0,531
DC
-2,00
-217,47 x
-5,102
Keterangan : X = 0.01426
30
Reaksi perletakan
4
4.119
B'
0.531
C
Hcd
Hba
Rbc
Rcd
Hab
B'
-4.119
3m
Hcd
-0.531
1 tm
Hba
-5.102
Rab
Hdc
D
Rdc
RBC
4 4,119 0,531
3,1625
2
4
5 (0,531 5,102)
H DC
3,627 = +3,627 () sebenarnya
2
5
HCD = 5 3,627 = 1,373. ()
HCD =HBA (Balok BC) .
Jadi HBA (Pada kolom AB) = 1,373 ()
3.162
4.115
-
0.5312
C
0.837
2.206
1 tm
+
Bid. G LINTANG
1.47
1.373
Bid. MOMEN
D
5.107
D
3.626
31
B. Lembar Latihan.
32
DAFTAR PUSTAKA
Budi Kudwadi, Modul Mekanika 3, JPTS FPTK UPI, Bandung.
Chu-Kia Wang, 1952, Statically Indeterminate Structures, McGraw-Hill Int. Book
Company, Singapore.
Harry H. West, 1993, Fundamental of Structual Analysis, John Wiley & Sons. Inc.,
New York.
James M. Gere, & Stephen P. Timoshenko, 1988, Mechanics of Materials, Van
Nostrand Reinhold Co. Ltd., UK.
Sarwar Alam Raz, 1974, Analytical methods in Structural Engineering, Wiley
Eastern Limited, New Delhi
33