Professional Documents
Culture Documents
1.1
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Kata Pengantar
Kegiatan Pelatihan Remote Sensing ini dibiayai oleh the Australia Indonesia Institute berdasarkan
proposal yang dibuat oleh Dr Bronwyn Myers, Frederika Rambu Ngana, S.Si, M.Eng dan Dr Karen
Joyce. Materi pelatihan ini dikembangkan oleh Rohan Fisher dan diterjemahkan oleh Sarah Hobgen.
Beberapa bagian dari tutorial ini telah diadaptasi dari website SAGA GIS dan dari Buku Panduan
SAGA (Volum 1) yang dibuat oleh Vern Cimmery. Terimakasih kami sampaikan kepada
seluruh tim pengembang SAGA yang telah bekerja keras selama beberapa tahun ini untuk
menghasilkan software yang sangat luar biasa ini sehingga kami dapat menggunakannya
pada pelatihan ini.
Pendahuluan
Penggunaan data satelit untuk pemetaan dan monitoring merupakan alat yang sangat penting
untuk membantu keefektifan dan ketepatan waktu dalam manajemen sumber daya alam . Demikian
pula, penerapan kebijakan lokal dalam interpretasi data satelit seringkali merupakan kunci untuk
memahami pemetaan landscape (rupa muka bumi), pengamatan perubahan yang terjadi serta untuk
menelusuri hasil-hasil dari manajemen Sumber Daya Alam yang berguna. Akhir-akhir ini, sebagian
besar assessment data satelit dari sumber daya alam di Indonesia Timur dilakukan oleh pihak luar
yang notabene bukan orang lokal. Namun, dengan pengembangan teknologi dan perubahan metode
penelitian, muncullah kesempatan baru untuk penggunaan yang lebih luas dari teknologi satelit.
Materi pelatihan ini telah dibuat sebagai bagian dari kerjasama yang berlangsung antara Universitas
Charles Darwin (Darwin, Australia) dan Universitas Nusa Cendana (Kupang, Indonesia). Tujuan dari
materi pelatihan ini adalah untuk memperkenalkan dasar-dasar metode menampilkan dan
memproses citra satelit menggunakan software open source dan data satelit yang gratis sehingga
memungkinkan pembelajaran yang berkelanjutan dan pengembangan penerapannya tanpa biaya
untuk pembelian software dan data yang ber-lisensi.
Melalui workshop ini, akan diberikan seri pembelajaran untuk melengkapi sesi latihan dengan
menggunakan SAGA yang merupakan Software GIS Open Source. Kita juga akan belajar untuk
menampilkan citra satelit dan data spasial, mendownload citra satelit yang gratis, memanipulasi dan
menyelidiki data satelit serta melakukan klasifikasi gambar untuk pemetaan perubahan tutupan
hutan.
Menampilkan data satelit: kita akan menampilkan citra dari bermacam data satelit. Kita
juga akan belajar bagaimana untuk menampilkan data satelit dan data dasar lainnya
serta konsep dari resolusi data satelit.
Mengakses data: Kita akan belajar bagaimana mencari dan mendownload data satelit
yang gratis.
Menampilkan data dasar: Kita akan belajar berbagai cara untuk menampilkan data
satelit dan konsep dari contoh data raster.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Langkah awal pengolahan data : Kita menyiapkan data satelit kita untuk dianalisa dan
dipelajari bagaimana mengimport data, proyeksi geografi dan memotong data.
Memahami spektrum cahaya pemantulan : memahami bagaimana citra satelit
menyatakan permukaan bumi sebagai kunci untuk pemprosesan lebih lanjut. Di sesi ini,
kita akan belajar bagaimana untuk menampilkan tanda-tanda spektrum cahaya dari
berbagai tipe tutupan lahan yang berbeda-beda dan bagaimana untuk menggunakan
matematika dari raster untuk membuat indeks vegetasi dari vegetasi yang berbedabeda.
Citra Multi-Temporal: Kita akan melihat contoh-contoh penggunaan data satelit dari
Kabupaten Kupang dan Sumba Timur untuk monitoring perubahan tutupan lahan pada
beberapa tahun dan beberapa musim.
Klasifikasi citra: terakhir, kita akan petakan perubahan tutupan lahan meliputi daerah
Kabupaten Kupang. Kita akan belajar bagaimana menggunakan unsupervised
classifications (klasifikasi yang di lakukan oleh SAGA, tanpa dampingan dari kita)untuk
pemetaan tutupan lahan menggunakan dua citra yang berbeda tanggal dan bagaimana
untuk mengukur kuantitas dari perubahan peta. Kita akan juga belajar bagaimana untuk
mengekspor peta kita ke dalam suatu presentasi atau laporan.
Proyeksi geografis Merupakan suatu metode yang digunakan untuk
License issues
SAGA merupakan Free Open Source Software (FOSS),yang berarti bahwa anda mempunyai
kebebasan
untuk menjalankan program untuk berbagai tujuan
untuk mempelajari bagaimana program bekerja dan memodifikasinya
Untuk meredistribusikan copi SAGA dengan bebas
Untuk mengembangkan program dan memberikan hasil pengembangan progam
tersebut ke masyarakat secara luas.
Hampir sebagian besar source code SAGA telah berlisensi dibawah GNU General Public Licence atau
GPL kecuali SAGA Application Programming Interface (API). GPL meminta agar segala pengembangan
dari SAGA harus sesuai dengan lisensi tersebut, dengan kata lain pengembangan program harus
juga merupakan Open Source.
Siapa yang membuat SAGA?
Pengembangan SAGA dimulai pada awal dari abad ke 3 atas ide dari sekelompok kecil peneliti pada
Dept. of Physical Geography, Gttingen. Tahun 2007, pusat pengembangan SAGA pindah ke
Hamburg, dimana beberapa dari mereka bekerja pada Dept. of Physical Geography, Gttingen.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan buka website SAGA pada sesi Development.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Anda akan melihat pada bagian atas dari folder berisi : data, documents,
software dan working juga file exe untuk memulai software SAGA GIS
dan dan link untuk membuka layar video dari tutorial.
Documents berisi manual untuk user dan beberapa presentasi yang dibuat oleh tim SAGA. Juga
berisi materi pelatihan untuk workshop ini.
SAGA-Tutorial - Isi dokumen ini
Presentations :
o berisi materi power Point yang dibuat oleh DR Karen Joyce dan Rohan Fisher.
o Presentasi OLAF berisi sekumpulan presentasi yang sangat baik dikembangkan oleh
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Software berisi SAGA GIS dan tool lainnya yang mungkin anda perlukan.
Working merupakan tempat kosong dan harus digunakan untuk menyimpan data anda yang anda
kerjakan pada kegiatan pelatihan ini.
Saga GIS tidak memerlukan proses instalasi yang lebih lanjut namun anda mungkin dapat
memindahkan software ini ke folder file program anda dan membuat suatu shortcut untuk link ke
file executable pada desktop anda.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Tab Workspace
Tab Modules
Modules merupakan suatu cara dimana seluruh fungsi dari proses di atur di SAGA
SAGA datang dengan sekumpulan modul gratis yang komprehensip dan berkembang sebanyak 447
pada versi 2.07. Tidak semua modul memiliki tool untuk analisa dan pemodelan yang sangat rumit.
Banyak modul yang menunjukkan operasi data yang sederhana. Namun beberapa modul lainnya
menunjukkan sesuatu yang baru dalam bagian analisisnya. Seperti berikut ini :
Data Import & Export
Cartographic Projections & Georeferencing
Numerous Raster & Vector Data Tools
Image Processing
Terrain Analysis
Geostatistics
Modul juga mudah diakses melalui top menu Module pada bagian drop down menu. Saya
merekomendasikan agar anda menggunakan drop down menu ini untuk menjalankan modul SAGA
karena modul-modul itu dikelompokkan kedalam wilayah proses logika sehingga mudah untuk
diakses.
Data Tab
Data yang ditampilkan merupakan data raster (GRID), vektor atau tabel-tabel data yang telah anda
buka.
Seluruh data raster ditampilkan sebagai grid layer dalam suatu sistem grid. Suatu sistem grid
mengelompokkan grid layer yang mempunyai ukuran grid sel yang sama, jumlah baris dan kolom
yang sama dan semua itu meliputi daerah geografis yang sama. Secara umum, operasi spasial
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Variasi dari segala tipe data raster dapat di impor ke SAGA namun ketika data raster tersebut
disimpan maka data tersebut akan disimpan dalam format SAGA yaitu *.sgrd.
Perubahan nama dari sistem grid atau grid layer dapat dilakukan pada jendela properti obyek.
Ketika data vektor dibuka di Saga maka akan terbentuk layer baru
dengan point (titik), line (garis) atau poligon.
Klik kanan pada layer data untuk menampilkan data yang
dimasukkan dan pilih show atau secara singkat double klik pada layer tersebut. Maka data tersebut
akan terbuka di suatu jendela. Untuk menampilkan layer data pada jendela peta maka klik tab maps.
Tab Maps
Multi layer data dari sistem grid yang berbeda dapat ditampilkan dalam suatu peta layer tunggal:
Layer-layer peta dapat di matikan dengan klik kanan
pada suatu layer peta dan hilangkan tanda pada show
layer atau secara mudah dengan memilih layer dan
tekan enter. Untuk melakukan pilihan Peta layer
lainnya yang akan ditampilkan, maka klik dan pilih move up untuk layer di atas atau move down
untuk layer dibawahnya.
Tab Obyek Properti
Tab Setting
Ada berbagai jenis layer data tergantung pada faktor-faktor yang dapat di edit dan di
tampilkan sesuai parameter-parameter pada bagian Setting. TabSettings menyediakan
users kesempatan untuk membuat pengaturan bagaimana layer data terlihat pada data dan
pada jendela peta.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Tab Description
Tab ini menunjukkan informasi (ukuran, proyeksi geografi) dari layer yang dipilih. Data ini tidak dapat
diperbaiki/di edit.
Tab Legend
Menampilkan legend atau menunjukkan warna yang sedang digunakan untuk menampilkan nilai
data dari layer terpilih.
Tab History
Jendela ini menampilkan proses yang sudah dilakukan untuk layer yang dipilih.
Attributes Tab
Menggunakan tool ( ) untuk menampilkan atribut informasi untuk sel grid yang dipilih pada suatu
grid dari layer data atau atribut yang berhubungan dengan segala sesuatu dari vektor yang dipilih
pada suatu shape/bidang layer data.
Tool Area Kerja
Cursor/Action tool Untuk memilih titik-titik atau daerah
Zoom Zoom-zoom masuk atau keluar dari tampilan suatu peta
Pan Tool Untuk berpindah pada suatu tampilan peta
Measuring tool - untuk mengukur
Zoom to layer tools
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Spatial
1km-250m
30m
2.5-10
Spectral
36 Bands
7 Bands
1,4 Bands
Temporal
2x/day
Every 16 Days ++
On Request
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Anda dapat melihat seluruh data ini dalam sistem koordinat geografi yaitu sistem world grid 84
(WGS 84), Bujur (Latitude) dan Lintang (Longitude).
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Ketika anda memindahkan kursor keliling citra ini, anda dapat melihat di bagian bawah layar
koordinat lokasi dan nilai merah , hijau dan biru dari citra ini.
Sekarang ambil layer polygon dari Kab_NTT_LL ke dalam peta tersebut dengan double klik pada
layer. Ini merupakan data vector yang menunjukkan batasan kabupaten di NTT.
Pilih peta MODIS_161011500m_234 tambahkan ke data vektor bukan pada peta baru.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Untuk citra MODIS, nilai atribut nya merupakan jumlah dari nilai mutlak pixel.
Kemudian pilih poligon data Kab_NTT dan klik dalam suatu daerah kabupaten tersebut.
Untuk data Kab_NTT, kita dapat melihat informasi dari daftar atribut, pada contoh ini adalah
informasi dari data jumlah penduduk dan jumlah tenaga kesehatan.
Lalu, ambil data Landsat, masukkan ke peta anda dengan memilih tab data > double klik pada layer
data landsat > tambahkan itu ke peta MODIS.
Dibawah jendela properti obyek, pastikan pada tab Settings,
berada pada mode (Red, Green, Blue)
Pada jendela properti obyek, ubah transparansi citra Landsat menjadi 50% dan klik APPLY sehingga
kita dapat melihat seluruh citra MODIS.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Klik kanan (atau tekan enter) pada citra Landsat pada peta dan
matikan pilihan untuk Show Layer.
Perhatikan perbedaan ukuran pixel citra (Landsat 30m, MODIS 500m)
Klik kanan (atau tekan enter) pada layer citra Landsat pada tab Map dan tunjukkan file layer lagi.
Sekarang, tambahkan citra ALOS AVNIR (ALOSAV_050708_143_LL) ke peta dari tab data.
Di bawah jendela properti obyek pada tab Settings, pastikan
mode yang ditampilkan adalah RGB (Red, green ,blue)
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Sekali lagi, zoom dengan menggunakan tool zoom untuk melihat resolusi spasial dari citra ini (10 m)
dibandingkan dengan citra Landsat dan MODIS.
Kemudian, tambahkan citra ALOS PRISM (ALOSPRS_050708_143_LL) ke peta dari tab data. Ini
merupakan citra dengan resolusi yang tinggi.
Apa obyek terkecil di tanah yang dapat diketahui dari hasil citra-citra MODIS, Landsat dan ALOS?
Apa yang terjadi jika Anda coba membuka dan menampilkan data ini, dengan data dalam format
bujur/lintang?
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Untuk men-download citra Landsat, anda dapat mengambilnya dari laman download U.S. Geological
Survey Landsat http://glovis.usgs.gov/
Pilih data set dari citra satelit yang anda
ingin gunakan. Untuk citra terbaru, anda
akan perlu menggunakan Landsat-TM 4-5.
Gunakan menu drop-down
Collection>Landsat Archive>Landsat 4-5
TM.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Sekali anda telah menemukan suatu citra yang sesuai, anda dapat
meng-klik Add dan nama citra itu akan terlihat pada Scene List.
Jika scene yang dipilih mempunyai kotak kecil disampingnya maka
itu berarti citra tersebut dapat di download segera jika tidak akan
perlu beberapa proses dan pemberitahuan bahwa citra itu siap di
download dan akan dikirim ke anda dalam waktu 2-3 hari setelah
citra tesebut sudah siap.
Anda akan perlu untuk mendaftar ke server USGS untuk men-download data. Jika data anda sudah
ada, maka anda harus men-download ke screen/layar:
Sekali anda telah berhasil mendownload data citra, maka anda perlu meng-ekstrak file data tersebut
dengan menggunakan un-zip. Saya telah memasukkan software gratis 7-zip pada DVD tutorial untuk
menolong anda melakukan un-zip. Selanjutnya, kita akan melihat data yang telah di-impor tersebut
di SAGA.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Data citra Landsat diberi nama dengan cara, bagian pertama adalah nomor Landsat (contoh L5), lalu
Path (lintasan) dan Row (baris) dari citra tersebut (contoh 1111/67), diikuti oleh tanggal
pengambilan (contoh 10/10/2006) dan pada bagian akhir merupakan nomor band (contoh band 1=
_1).
Klik pada tab Data (
) dan tab Description (
) kemudian pilih satu dari layer data
yang terbuka untuk melihat informasi dari data tersebut. Catat bahwa citra ini berada pada proyeksi
Universal Transverse Mercator (UTM), pada Zone 51 dengan ukuran sel (pixel) adalah 25 meter.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Untuk melihat nilai dari band lain, matikan (tekan Enter) tampilan pada bagian atas tampilan layer
dan pilih layer dibawahnya. Aktifkan ulang Show cell values dengan klik tanda centang.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Sekarang pindah ke
tampilan peta (
)
dan non aktifkan (Pilih dan
tekan Enter) semua layer
yang di atas band yang
kamu sudah ke tampilan
skala abu-abu.
Kemudian ubah seluruh band dari citra anda untuk ditampilkan ke dalam skala warna abu-abu pada
jendela setting. Hal ini akan mempermudah untuk
melihat perbedaan diantara setiap band.
Pikrikan perbedaan informasi yang ditunjukkan oleh masing-masing band, tentang rupa bumi.
Berapa kilometer jauhnya dari pantai utara sampai pantai selatan Kabupaten Kupang?
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Pilih sistem grid yang kita inginkan (yang berisi Landsat) kemudian pilih Band 1 dari citra untuk biru
(Blue), Band 2 untuk hijau (Green) dan Band 3 untuk merah (Red), untuk membuat tampilan gambar
terlihat alami.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Di tab Data, anda akan melihat bahwa ada layer data baru telah terbentuk. Pilih itu dan ganti
namanya di tab Settings untuk menjadi Bands 123. Ingat untuk klik Apply (
Klik dobel di layer data yang baru, dan buka itu dalam jendela peta baru:
Sekarang coba untuk membuat suatu gabungan citra menggunakan kombinasi blue (biru)=3,
green(hijau)=4, red(merah)=7 dan buka citra tersebut dip eta yang anda buat untuk kombinasi
jendela band 1,2,3.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Ketika anda membuat citra 3,4,7 atur composite keluarannya ke create sehingga hasilnya tidak
tumpang tindih dengan keluaran gabungan citra sebelumnya.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Sekarang mari kita tampilkan ulang citra tersebut dengan nilai tampilan yang baru. Buka module
RGB composite dan pilih Value Preparation > User defined rescale untuk masing-masing layer
dari Blue (biru), Green (hijau) dan Red (merah).
Atur Rescale range disesuaikan dengan kebanyakan nilai yang dikumpulkan dari histogram tadi.
Biarkan output-nya sebagai gabungan citra dengan layer Band 3,4,7.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Mengimpor Data
Data hasil download dari USGS
berformat Geo-tiff. Untuk
mengimpor data tersebut ke
SAGA kita menggunakan modul
GDAL:Import Raster. GDAL
adalah suatu library dari tool
untuk konversi data geo yang
mendukung bermacam-macam
tipe data.
Dengan modul GDAL raster import kita akan mengimport data Landsat 2010 untuk path 111 row 67.
Data ini di simpan di folder Data>SAT>Archive>111-67-Kupang>2010. Ambil semua file TIF dari
folder ini:
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Kemudian pilih WGS84/UTM Zone 51S sebagai Coordinate System. Anda akan perlu untuk scroll
down , pilihan ini juga di bagian bawah sekali:
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Kemudian anda akan diminta untuk konfirmasi sistem grid yang baru. Ubah ukuran sel menjadi 30
(meter) untuk mempermudah penggunaan selanjutnya. Klik OK dan tunggu untuk komputer
selesaikan perubahan data baru.
Buka hasil proyeksi data di map window (jendela peta) yang baru dan lihat penjelasan informasi dari
proyeksi dan nilai-nilai koordinat.
Sekarang kita bisa tutup data lama dalam proyeksi yang
salah. Klik kanan di Grid yang lama dan pilih Close:
Data lama tidak butuh disimpan, tetapi data baru dengan proyeksi yang benar harus disimpan. Jadi
kita pertama-tama simpan proyek kita untuk menyimpan data baru dengan klik (File>Project>Save
Project As), simpan ke folder Working, kemudian kita akan diminta untuk sekalian simpan layerlayer dari data proyeksi yang baru, dengan pilihan Save All.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Klik Ok. Sekarang buka dalam map view, klik dobel pada band citra
pada tab data untuk membuka tampilan peta jika belum terbuka.
Gunakan tool kursor
untuk membatasi wilayah yang mau di
simpan. Bagian diluar kotaknya akan dipotong. Coba pilih wilayah
sekitar Kabupaten Kupang.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Sekarang klik kanan dan tutup citra yang baru saja dipotong, tetapi sekarang saat ditanya kalau mau
simpan data set yang diubah, pilih Save All, dan simpan ke folder
DATA>SAT>LANDSAT>11167_UTM>2010 supaya kita nanti dapat menggunakan data tersebut :
Sekarang kita akan memotong suatu wilayah Kabupaten. Pertama-tama buka data vektor
administrasi Kabupaten Kupang, di Data>vector> Kab_kupang>KK_Kab.shp,KK_Kec.shp.
Setelah ini dibuka, klik dobel di layer vektor di tab Data, dan tampilkan ke atas citra satelitnya, di
map window (jendela peta).
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Kemudian gunakan tool Modules>Shapes>Grid>Spatial Extent> Clip Grid dengan Polygon. Atur
KK_Kab sebagai input
poligon, untuk memotong
citra satelit anda ke wilayah
Kabupaten Kupang.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Sekarang kalau kita ulangi menggunakan tool Clip Grid dengan Polygons dan memakai layer
KK_kec.shp yang terbaru, kita akan mempunyai potongan data hanya untuk kecamatan yang dipilih
saja. Memperkecilkan jumlah informasi (citra dan data) yang kita sedang kerjakan akan dapat
mempermudahkan analisa berikut .
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Buka citra Landsat Kupang, yang sudah kita potong dan berubah warna dalam tutorial yang lalu
DATA>SAT>LANDSAT>11167_UTM>2010
Gunakan tool RGB composite untuk membuat dan menampilkan suatu citra hasil gabungan warna.
Lakukan hal ini dengan klik kiri sekali pada awal garis anda dan ulangi lagi
ditempat yang anda inginkan garis itu berakhir.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Jika anda klik dobel di layer titik profil profile points, untuk ditampil kan
pada peta anda, maka anda bisa melihat piksel-piksel yang diwakili oleh
data profile tersebut.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Cara lain untuk melihat profil pemantulan spektrum cahaya dari berbagai jenis macam tutupan lahan
digunakan tool Grid Value Request. Pilih menu Modules Grid>Tools>values>grid Value Request
(Interactive).
Pilih drop down Menu Window > Cascade supaya anda bisa melihat
jendela tabel baru dan jendela peta (map window) anda.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Buka citra gabungan RGB di Map Window (jendela peta)dan gunakan kursor untuk pilih nilai-nilai
piksel dari laut dalam, laut dangkal, hutan bakau, tanah kosong dan pegunungan hutan.
Klik kanan untuk menampilkan tabel layer dan simpan file format .dbf, di folder working supaya
kita bisa buka file tersebut di excel.
Buka Excel, dan buka file .dbf yang baru saja disimpan.
Hapus column-column x,y dan tambahkan nama jenis tutupan lahan
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Membuat grafik garis dari penandaan spectrum cahaya untuk setiap jenis tutupan lahan:
140
120
100
laut dalam
80
laut dangkal
60
tanah kosong
40
bakau
20
hutan
0
B1
B2
B3
B4
B5
B7
Band mana yang bermanfaat untuk pemetaan hutan dan padang savana?
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Indeks vegetasi adalah kombinasi/campuran dari berberapa Band, untuk satu nilai dan dipakai
untuk memperkirakan tutupan vegetasi, dan bahkan bisa sampai pada kecepatan tumbuh vegetasi di
wilayah tersebut. Ada banyak indeks band kombinasi yang pernah dikembangkan, untuk informasi
lebih lanjut dan rinci tentang indeks vegetasi dengan SAGA lihat SAGA User Guide Vol2 (p. 232
246).
Untuk contoh ini kita akan memakai Normalized Difference Vegetation Index. Indeks ini merupakan
salah satu indeks yang sering dipakai untuk mengukur pertumbuhan vegetasi. Persamaannya NDVI
seperti ini:
Buka Grid Calculator dan pilih Band 3 (RED atau merah) dan Band 4 (Near Infra Red atau mendekati
infra red):
Sekarang buat persamaan untuk Band4-Band3/Band4+Band3. Pada kalkulator grid, grid pertama
pada daftar adalah a dan nilai kedua adalah b sehingga rumusnya seperti berikut ini : (b a)/(b+a).
berikan nama NDVI pada hasil grid tersebut untuk memudahkan kita mengingatnya.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Gunakan hasil NDVI untuk membuat suatu peta gabungan yang berwarna:
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Sekarang kita mau menampilkan citra komposit yang terbaru dalam satu
Map window (jendela peta). Pilih semua gabungan citra baru> klik
kanan>pilih show.
JIKA ANDA MENGALAMI MASALAH MENGATUR PROYEK INI, ANDA DAPAT MEMBUKA DATA-DATA YANG
SUDAH DISIAPKAN DENGAN MEMBUKA PROJECT BABAU-MULTIDATE DI DALAM FOLDER PROJECT.
Anda juga bisa menambah citra tahun 2010 untuk wilayah ini yang sudah diproses dalam tutorial
sebelumnya.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Kebakaran di Sumba
Sekarang mari kita melihat kebakaran di Sumba Timur
tahun 2005. Buka project Sumba_Api_2005 di folder
Data>Projects. Citra ini dibuat dengan Band 6
(Thermal band) yang menunjukkan dengan sangat baik
daerah yang terbakar karena adanya lahan kosong dan
abu hitam yang memantulkan panas dengan sangat
baik. Bekas kebakaran akan terlihat dengan warna
merah pada landscape (rupa bumi).
Anda mungkin suka untuk mencoba kombinasi band lainnya untuk melihat hasil citra pada periode
waktu seluruhnya. Seluruh band dapat diakses pada folder Data>SAT>LANDSAT>113-67>2005
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Pertama-tama mari kita buka citra dari dua tahun yang berbeda
dalam contoh ini: 1989 dan 2006 dari folder-folder
Data>SAT>LANDSAT>113-67>1989/2006. Pakai citra yang sudah
kita potong dalam sesi sebelumnya, karena itu menutupi hutan
yang diteliti.
Jika sudah muat data semua Band untuk dua tahun tersebut, buat
komposit RGB, dan namakan layer komposit yang baru dengan
tahun yang dipakai.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Atur Minimum distance sebagai algoritma klasifikasi dan 10 sebagai jumah cluster (kelas).
Tambahkan hasil klasifikasi cluster di suatu tampilan peta dengan grid-grid komposit RGB. Di Tab
Legend (
), pada jendela Object properties, anda dapat melihat daftar warna-warna yang
mewakili kelasnya.
Coba ulangi klasifikasi lagi dengan menggunakan hanya dua atau tiga grid band. Perhatikan, ada
beberapa panjang gelombang cahaya (band citra satelit) yang lebih bisa membedakan jenis vegetasi
atau tanah kosong, dibandingkan dengan yang lain.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Sebagai contoh, coba klasifikasikan dengan hanya band 3 dan band 4 saja (Red, NIR), yaitu band yang
sudah kita pakai untuk citra NDVI.
Biarkan nama grid keluaran sama, sehingga hasil klasifikasi yang baru menggantikan klasifikasi yang
sebelumnya. Coba klasifikasi dengan hanya menggunakan band-band Infra Red (4,5,7) atau dengan
hanya menggunakan band visible / sinar tampak (1,2,3).
Gunakan Map View untuk membandingkan hasil klasifikasi dengan komposit/gabungan RGB.
Supaya hasil klasifikasi lebih jelas, anda bisa mengubah warna untuk setiap kelas yang ditampilkan
dengan mengganti lookup table di tab Settings:
Kemudian warna kelas dapat diubah secara manual, dan berikan nama untuk masing-masing kelas.
Lanjut dengan proses klasifikasi sampai anda puas dengan klasifikasi yang anda buat dimana dapat
mewakili kondisi sesungguhnya. Untuk klasifikasi ini, saya menggunakan band 2,3,4 dan 7.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Gunakan tool
Module>Grid>Tools>Val
ues>reclassify Grids:
method > simple
table.
operator
min<= value <=
max
Mudah-mudahan sekarang sudah ada grid baru dengan dua kelas hutan. Tambahkan grid klasifikasi
(layer) di map view (tampilan peta).
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Kemudian buat ssebuah tabel lookup yang baru, untuk menentukan warna layer baru (klasifikasi
grid). Di tab Settings
pilih Look up table
sebagai Type dan
buka tabel baru.
Berikan nilai Minimum (paling rendah) dan Maximum (paling tinggi) untuk setiap kelas yang anda
telah buat. Masukan warna dan nama baru juga. Anda mungkin perlu untuk menambahkan sebuah
kelas baru untuk tabel jika kelas tersebut tidak terlihat secara otomatis.
Di tab Settings namakan ulang layer grid klasifikasi dengan Tutupan Hutan 1989 atau Forest Cover
1989.
Sekarang klik kanan di layer grid klasiffikasi terbaru dan lihat
Histogram. Kemudian di bagian atas bar menu klik Convert to
table.
Buka tabel hasilnya untuk melihat jumlah piksel dan luas lahan
dalam m2 :
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Sekarang kita lakukan ulang proses klasifikasi dengan citra 2006. Gunakan tool
Modules>Imagery>Classification>Cluster Analysis for Grids. Kali ini pilih input grid dari 2006.
Untuk mengulang tabel look-up dari kasifikasi terbaru anda, klik kanan di layer klasifikasi terbaru
dan pilih Classification>create look up table.
Setelah tabel look-up saya edit, hasil klasifikasinya akan seperti berikut ini:
Kemudian kita harus klasifikasi ulang grid ini. Untuk memastikan nilai kelas, anda harus ulangi lagi
klasifikasi, pilih tab Attributes (
Sekali anda melakukan klasifikasi ulang, ubah namanya ke Forest Cover 2006, dan edit tabel lookupnya.
Lalu klik kanan di layer klasifikasi baru untuk melihat histogramnya,kemudian buka tabelnya.
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Dengan menggabungkan di Excel data dari kedua file .dbf, kita bisa membuat grafik dari perubahan
tutupan hutan. Supaya hasil lebih mudah di pahami, dalam contoh ini, saya mengkonversi luasnya
dari meter per segi (m2) ke kilometer per segi (km2) dengan cara membagi luas dengan 1000000.
Pikirkan suatu wilayah di NTT, menurut kamu kira-kira di mana sudah terjadi banyak
perubahan? Citra apa yang kamu butuhkan untuk memetakan dan mengukur perubahan
tersebut?
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Sekarang petanya ditampilkan dengan layout peta yang akan diprint. Di menu
Map layout settingsnya print page dapat diubah dan anda bisa lihat hasilnya di
print preview.
Bagian-bagian dari layout peta dapat diubah di tab Settings, kalau layer peta dipilih lagi:
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute
Links:
SAGA GIS
http://www.saga-gis.org
Australia Indonesia Institute
http://www.dfat.gov.au/aii/
CDU - Research Institute for the Environment and Livelihoods
http://riel.cdu.edu.au/
UNDANA
http://www.undana.ac.id/
Remote Sensing for planning and good governance in Eastern Indonesia and Northern Australia supported by the Australian Government
through the Australia-Indonesia Institute