Professional Documents
Culture Documents
Disusun untuk melangkapi tugas akhir semester 1 mata kuliah Manajemen Pendidikan
Di Sekolah Dasar Negeri Jetis, Bantul, Yogyakarta
Oleh :
Muhammad Iqbal Nur Ristiyanta
NIM : 14202244011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS S-1
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Laporan
Observasi Manajemen Pendidikan ini dengan lancar dan tepat waktu.
Laporan Observasi Manajemen Pendidikan ini berisi tentang Aplikasi Materi Manajemen
Pendidikan yang diterapkan di Sekolah dasar.
Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang selama ini telah membantu
saya dalam proses penyusunan makalah ini, tanpa bantuan dan saran dari mereka, makalah ini
tidak akan terselesaikan dengan baik.
Tak lupa pula saya mohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Saya telah berusaha dan melakukan yang terbaik, akan tetapi saya
sadar laporan ini jauh dari kata sempurna. Masukan dan saran masih saya tunggu untuk bahan
perbaikan kedepannya.
Semoga Laporan yang telah saya susun dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi teman-teman agar lebih mengerti dan memahami apa itu Konsep Manajemen Pendidikan
yang diterapkan di Sekolah Dasar.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurut
Stoner
manajemen
adalah
suatu
proses,
perencanaan,
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, muncul beberapa rumusan
masalah diantaranya :
1. Bagaimana gambaran umum SD Negeri Jetis?
2. Bagaimana pelaksanaan manajemen sekolah di SD Negeri Jetis?
3. Bagaimana upaya peningkatan pelaksanaan manajemen sekolah di SD Negeri
Jetis?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yang ingin dicapai melalui penulisan ini yaitu :
1. Mengetahui gambaran umum SD Negeri Jetis.
2. Mengetahui pelaksanaan manajemen sekolah SD Negeri Jetis
3. Mengetahui upaya peningkatan pelaksanaan manajemen sekolah SD Negeri Jetis
4. Manfaat Penulisan
Manfaat yang hendak dicapai dalam penulisan ini yaitu:
1. Bagi akademisi dapat menambah pengetahuan tentang pelaksanaan manajemen
sekolah di SD Negeri Jetis
2. Bagi pihak sekolah SD Negeri Jetis dapat memberikan evaluasi sejauh mana
pelaksanaan manajemen sekolahnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
Definisi Landasan
Landasan secara bahasa dapat diartikan sebgai fondasi,dasar, asas, patokan dan
setandar. Landasan merupakan hal terpenting dalam segala hal, karena baik tidaknya sesuatu
yang dibuat tergantung dasarnnya.
2.
Definisi Manajemen
Manajemen adalah aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Selain itu Manajemen sering diartikan
sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen
dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami
mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena
manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan
dalam tugas. Dipandang sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus
untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para profesional dituntun oleh suatu kode etik.
Para ahli masih berbeda pandangan dalam mendefinisikan manajemen dan karenanya
belum dapat diterima secara universal. Namun demikian, terdapat konsensus bahwa
manajemen menyangkut derajat keterampilan tertentu.
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi yang ditampilkan oleh seorang manajer
atau
pimpinan
yaitu
perencana
pemimpinan
(leading) dan pengawasan (Controlling). Oleh karena itu, Manajemen diartikan sebagai proses
perencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala
aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
3. Definisi Pendidikan
Menurut
Driyarkara
(1980),
Pendidikan
adalah
memanusiakan
manusia
muda,
kemampuan individu yang optimum. Dengan kata lain pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan
atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang sifatnya permanen (tetap) dalam
tingkah laku, pikiran, dan sikapnya.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diidentifikasikan beberapa ciri pendidikan, antara
lain, yaitu:
a.
Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih
2.
3.
Manajemen pendidikan secara umum memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada
manajemen sekolah. Manajemen pendidikan tidak hanya menyangkut penataan pendidikan
formal (sekolah, madrasah dan perguruan tinggi), tetapi juga pendidikan luar sekolah atau
pendidikan nonformal, seperti TPA/TPQ, pondok pesantren, lembaga-lembaga kursus maupun
lembaga-lembaga pendidikan yang berkembang di masyarakat: majlis taklim, PKK, karang
taruna, pembinaan wanita dan yang lainnya. Untik memudahkan bahasan ini, maka penulis
lebih banyak menggunakan istilah sekolah untuk mewakili kegiatan pendidikan formal.
Ruang lingkup manajemen organisasi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua
kegiatanyaitu manajemen administrative dan manajemen operatif.
Manajemen
administrative:
Bidang
kegiatan
ini
disebut
juga
management
of
kelender
pendidikan,
perubahan
kurikulum
maupun
inovasi-inovasi
dalam
pengembangan kurikulum.
2)
3)
Manajemen
peserta
didik,
meliputi
perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi kegiatan penggalangan penerimaan siswa baru, pelaksanaan tes
penerimaan siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan kesiswaan,
motivasi dan upaya peningkatan kualitas lulusan dan sebagainya.
4)
Manajemen
perlengkapan
sekolah
dapat
didefinisikan
sebagai
proses
kerja
sama
6)
7)
8)
Manejemen
layanan
khusus
pendidikan,
meliputi
perencanaan,
pengorganisasian,
Manajemen
tata
lingkungan
dan
keamanan
sekolah
meliputi
perencanaan,
http://dewifitriatulchairiyah.blogspot.com/2013/11/konsep-dasarlandasan-manajemen.html
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, Saya menggunakan metode kualitatif. Saya mengambil penelitian
dilapangan, adapun lokasi yang di pilih sebagai objek penelitian adalah bertempat di SD Negeri
Jetis yang berada di kabupaten Bantul. Penelitian Saya laksanakan pada tanggal 12
Desember2014. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
manajemen sekolah di SD Jetis dilihat dari beberapa aspek yang mencakup manajemen
kurikulum, peserta didik, personalia, keuangan, humas, sarana prasarana, serta layanan
khusus.
Teknik pengumpulan data dalam hal ini penulis menggunakan teknik observasi,
wawancara dan teknik dokumentasi. Adapun wawancara yang dilakukan adalah wawancara
kepada salah satu personalia di sekolah tersebut . Lebih tepatnya Saya melakukan wawancara
kepada Ibu Nunung Nurhayani selaku Kurikulum SD Jetis . Dalam penelitian kualitatif, analisis
data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data
diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Dimulai dari wawancara,
observasi, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta
mengumpulkan data.
BAB IV
PEMBAHASAN dan PENYAJIAN DATA
1.Gambaran umum SD JETIS
PROFIL SEKOLAH DASAR
A.
Nama sekolah
SD JETIS
B.
Tahun Pendirian
2007
JL. IMOGIRI BARAT KM. 11, KERTAN,
C.
Alamat Sekolah
Drs. SUHARYANA
Pendidikan tertinggi
S1
Program
BAHASA JAWA
2012
PARJONO
Pendidikan tertinggi
SMA
Program
IPS
D.
E.
Type sekolah
Ranking sekolah di tingkat Kabupaten
tahun ini
3 TAHUN
TERAKREDITASI A
-
SD Jetis terletak di Desa Sumber Agung, tepatnya berada di . Jalan Imogiri Varat
Km 11 Kertan. Kepala sekolah SD Jetis adalah Bapak Suharyana sekolah ini terletak di
pusat Kecamatan Jetis jadi sangat strategis untuk lokasi sebuah sekolah. SD Jetis juga
berada dalam satu kompleks dengan SD dan Sma Jetis
2.Hasil Observasi
Kriteria Keberhasilan
.Obyektivitas absolut memang diyakini tidak akan diperoleh dalam kehidupan sehari-
hari, yang diperoleh hanyalah tertekannya unsur subyektivitas seminimal mungkin. Hal itu juga
dipastikan terjadi dalam penyelenggaraan supervisi keterlaksanaan Kurikulum 2013 Di Sekolah
Dasar
b.
obyektivitas dalam proses dan hasil supervisi keterlaksanaan Kurikulum di SD , maka disiapkan
kriteria kinerja/performansi/ keberhasilan semua aspek pada semua komponen;
c.
Kriteria keberhasilan berfungsi untuk menentukan nilai suatu aspek dalam suatu
Kriteria keberhasilan disiapkan untuk setiap aspek pada semua komponen. Formulasi
2.Manajemen Kurikulum
Pada jenis dan tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala sekolah
ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-murid. Inilah
tanggungjawab kepala sekolah yang paling penting dan banyak tantangannya,
sedangkan stafnya mendapat bagian tanggung jawab dalam membantu usaha
pelaksanaan dan pengembangan program pengajaran yang efektif. Agar supaya kepala
sekolah
A. Struktur Kurikulum
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 menyebutkan bahwa Struktur Kurikulum
merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, mata
pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Struktur
Kurikulum pendidikan dasar berisi muatan pembelajaran atau mata pelajaran yang dirancang
untuk mengembangkan kompetensi spiritual keagamaan, sikap personal dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan.
Komponen
II
III
IV
VI
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
2*)
2*)
2*)
2*)
2*)
2*)
A. Mata Pelajaran
C. Pengembangan Diri:
1. Bimbingan Konseling
2. Ekstrakurikuler:
a.
Pramuka
b.
Drum
Band
c.
Karawitan
d.
Seni Tari
e.
Bahasa
Inggris
f.
Baca Tulis
Alquran
g.
PMR
h.
TIK
i.
Olahraga
Pilihan
Jumlah
30
31
32
36
36
36
A. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SD Jetis meliputi 8 mata pelajaran, 3 muatan lokal, dan 9 jenis
pengembangan diri.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan
berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam standar isi. Mata pelajaran yang
kemembangkan di SD Jetis sebagai berikut.
a. Pendidikan Agama
1) Pendidikan Agama Islam
a) Tujuan
(1) Menumbuhkembangkan
akidah
melalui
pemberian,
pemupukan,
dan
Ruang Lingkup
(1) Al-Quran dan Hadits
(2) Aqidah
(3) Akhlak
(4) Fiqih
(5) Tarikh dan Kebudayaan Islam
Ruang Lingkup
(1) Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
(2) Nilai-nilai kristiani.
Tujuan
Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup
beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki
keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan
peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan,
Ruang Lingkup
(1) Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria
dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan
kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.
(2) Yesus Kristus; Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus
Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.
(3) Gereja; Aspek ini membahas tentang makna gereja, bagaimana mewujudkan
kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.
(4) Kemasyarakatan;
dalam masyarakat sesuai dengan firman Allah/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan
ajaran Agama.
b. Pendidikan Kewarganegaraan
1) Tujuan
a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakterkarakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa
lainnya
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
2) Ruang Lingkup
a) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara,
Sikap
b) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di
sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum
warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat,
Kebebasan
berorganisasi,
Kemerdekaan
mengeluarkan
pendapat,
dengan konstitusi
f)
g) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
h) Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional,
dan Mengevaluasi globalisasi.
c. Bahasa Indonesia
1) Tujuan
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara
lisan maupun tulis
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa negara
c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan
d) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
kematangan emosional dan sosial
intelektual, serta
2) Ruang Lingkup
a)
Mendengarkan
b)
Berbicara
c)
Membaca
d)
Menulis.
d. Matematika
1) Tujuan
a) Memahami
konsep
matematika,
menjelaskan
keterkaitan
antarkonsep
dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam
pemecahan masalah
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah
e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.
2) Ruang Lingkup
a) Bilangan
b) Geometri dan pengukuran
c) Pengolahan data
e. Ilmu Pengetahuan Alam
1) Tujuan
teknologi dan
masyarakat
d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam
f)
g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
2) Ruang Lingkup
a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
c) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan
pesawat sederhana
d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit
lainnya.
masyarakat dan
lingkungannya
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri,
1) Tujuan
a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih
b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri
dan demokratis
f)
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
2) Ruang Lingkup
a) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak,
keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers,
sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri,
serta aktivitas lainnya
b) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani,
dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
c) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan
dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
d) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta
aktivitas lainnya
e) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air,
dan renang serta aktivitas lainnya
f)
g) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari,
khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan
yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat
cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan
UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke
dalam semua aspek.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
II
III
IV
VI
a.
b.
Bahasa Inggris
c.
Pendidikan Batik
intelektual, serta
Menghargai dan membanggakan sastra Jawa sebagai khazanah budaya dan intelektual
manusia Indonesia.
2) Ruang Lingkup
Ruang lingkup muatan lokal Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa mencakup komponen
kemampuan berbahasa, kemampuan bersastra, kemampuan berbudaya yang meliputi
aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
b. Bahasa Inggris
1) Tujuan
a) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk
mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah
b) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan
daya saing bangsa dalam masyarakat global
2) Ruang Lingkup
a)
Mendengarkan
b)
Berbicara
c)
Membaca
d)
Menulis
c. Pendidikan Batik
1) Tujuan
a) Memahami konsep dan pentingnya seni batik.
b) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni batik.
c) Menampilkan kreativitas melalui seni batik.
2) Ruang Lingkup
Ruang lingkup muatan lokal Pendidikan Batik mencakup produk batik, motiv dasar batik,
gambar motif batik, teknik membatik, motif aplikasi batik, pola batik, jenis dan fungsi batik,
teknik pemalaman, teknik pewarnaan.
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan
sosial,
belajar,
dan
pengembangan
karier
peserta
didik
serta
kegiatan
No
Jenis Kegiatan
Kelas
Jenis
Hari
Keterangan/
Kegiatan
Pelaksanaan
Pukul
1.
Pramuka
IIIV
Latihan
Jumat
15.00
Drum Band
IIIV
Latihan
Sabtu
11.00
Kerawitan/Tembang
IIIV
Latihan
Senin, Kamis
13.00
Seni Tari
IV
Latihan
Jumat
14.00
Bahasa Inggris
IIII
Latihan
Jumat,Sabtu
10.30
IV
Latihan
Selasa
11.00
PMR
IIIV
Latihan
Jumat
10.00
TIK
IIVI
Latihan
Selasa, Kamis
13.00
Olahraga Pilihan
IVV
Latihan
Sabtu
15.00
pembelajaran
tatap muka
(menit)
Jumlah
jampel/
minggu
Minggu
efektif
per
tahun
Waktu
pembelajaran per
tahun (jampel)
Jumlah
Jumla
jam per
h hari
tahun (@
60 menit)
@24
1020-1140 jampel
I
35
30
34-38
595-665
25-27
614-687
26-29
634-709
27-30
714-798
30-33
35700-39900 mnt
1054-1178 jampel
II
35
31
34-38
36890-41230 mnt
1088-1216 jampel
III
35
32
34-38
38080-42560 mnt
1224-1368 jampel
IV-VI
35
36
34-38
42840-47880 mnt
4. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan intake (tingkat kemampuan awal)
peserta didik dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
untuk mencapai ketuntasan ideal.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang berbeda. Oleh karena itu,
SD Jetis menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai berikut.
KKM
No.
a.
Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
KL.I
Kl.II
KL.III
KL.IV
KL.V
Kl.VI
75
75
75
75
75
75
b.
Pendidikan Kewarganegaraan
75
75
75
70
70
72
c.
75
75
75
75
75
75
d.
Matematika
75
75
75
75
75
75
e.
75
75
75
75
75
75
f.
70
70
73
70
70
70
g.
70
70
70
70
70
70
h.
70
70
70
75
75
75
70
70
72
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
72
72
Kesehatan
i.
j.
Bahasa Inggris
k.
Pendidikan Batik
Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial, sedangkan
peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
a. Program Remedial (Perbaikan)
1) Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar dan/atau indikator.
2) Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
3) Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
4) Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
5) Kesempatan mengikuti kegiatan remedia maksimal 2x.
6) Nilai remedial dapat melampaui KKM.
b. Program Pengayaan
1) Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar.
2) Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
3) Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
4) Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1)
pelajaran.
Siswa dinyatakan naik kelas apabila:
2)
a) Nilai raport siswa telah mencapai KKM, minilal 7 mata pelajaran untuk kelas I,II,III
dan 8 mata pelajaran untuk krlas IV,V,VI.
b) Nilai rata-rata untuk semua mata pelajaran minimal 6,50.
c) Nilai kepribadian minimal B.
d) Nilai kegiatan pengembangan diri minimal B.
Siswa dinyatakan mengulang di kelas yang sama
3)
apabila:
a) Nilai raport siswa belum mencapai KKM, minilal 7 mata pelajaran untuk kelas I,II,III
dan 8 mata pelajaran untuk krlas IV,V,VI.
b) Nilai rata-rata semua mata pelajaran kurang dari 6,50
c) Nilai kepribadian kurang dari B.
d) Nilai kegiatan pengembangan diri kurang dari B.
b. Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 72 Ayat (1) peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah, setelah:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran.
3) Lulus ujian sekolah/madrasah.
4) Lulus ujian nasional.
1) Kegiatan rutin sekolah, antara lain: upacara pada hari besar kenegaraan, pemeriksaan
kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, dan lain-lain) setiap hari Senin, beribadah
bersama atau shalat bersama setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu
mulai dan selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga kependidikan,
atau teman.
2) Kegiatan spontan, misalnya guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang
baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak
akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang sampah
tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi,
memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh.
Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang tidak baik dan
yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya: memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain,
memperoleh prestasi dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau
mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.
3) Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam
memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik misalnya: berpakaian rapi,
datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih sayang,
perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan.
4) Pengkondisian, misalnya, toilet yang selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat
dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur.
c. Budaya Sekolah
Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam budaya
sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor,
tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan menggunakan fasilitas
sekolah dengan mengembangkan nilai-nilaikepemimpinan, keteladanan, keramahan,
toleransi, kerja keras, disiplin, kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan,
dan tanggung jawab.
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap
mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan
berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Nilai-nilai pokok
kewirausahaan antara lain ada 6 (enam) nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko,
kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras.
komunitas
KALENDER AKADEMIK
JULI 2013
Ming
gu
Senin
14
21
28
15
22
29
HB
TANGG
AL
1 s.d. 13
3
15 s.d.
URAIAN KEGIATAN
Selas
a
Rabu
Kami
s
Jum'
at
Sabt
u
23
30
10
17
24
31
11
18
25
12
19
26
13
20
27
15
12
HB
TANGG
AL
11
18
25
12
19
26
13
20
27
14
21
28
15
22
29
16
23
30
10
17
24
31
Selas
a
Rabu
Sabt
ke 182
22
URAIAN KEGIATAN
Libur Akhir Ramadhan 1434
Senin
at
Rapat Sekolah
16
gu
Jum'
15
Ming
Sekolah
AGUSTUS 2013
Kami
17
1 s.d. 7
8 s.d. 9
12 s.d
16
14
Syawalan SD
17
HUT Kemerdekaan RI ke 68
19
Syawalan UPT/PGRI
27
Jetis
SEPTEMBER 2013
Ming
gu
Senin
15
22
29
16
23
30
10
17
11
Selas
a
Rabu
Kami
s
Jum'
at
Sabt
u
12
12
HB
TANGG
AL
3
5
24
18
25
12
19
26
13
20
27
14
21
28
2
5
OKTOBER 2013
Ming
13
20
HE
27
URAIAN KEGIATAN
Rapat Sekolah
25
HB
TANGG
AL
1
URAIAN KEGIATAN
Rapat Sekolah
gu
Senin
Selas
a
Rabu
Kami
s
Jum'
at
Sabt
u
14
21
28
15
22
29
16
23
30
10
17
24
31
11
18
25
12
19
26
25
19
HB
TANGG
AL
Rapat Sekolah
NOVEMBER 2013
Ming
gu
Senin
Selas
a
Rabu
Kami
s
10
17
24
11
18
25
12
19
26
13
20
27
14
21
28
1 s.d. 5
7 s.d.
12
Semester Gasal
Ulangan Tengah Semester
Gasal
Hari Besar Idul Adha 1433
15
17
Pelaksanaan Korban
URAIAN KEGIATAN
23 s.d.
24
Persami
Libur Khusus Hari Guru
25
Nasional
Jum'
at
Sabt
u
15
22
29
16
23
30
24
24
HB
TANGG
AL
DESEMBER 2013
Ming
gu
Senin
Selas
a
Rabu
Kami
s
Jum'
at
Sabt
u
15
22
29
16
23
30
10
17
24
31
11
18
25
12
19
26
13
20
27
14
21
28
2 s.d 7
2
3
JANUARI 2014
URAIAN KEGIATAN
(UAS)
16 s.d.
18
Porsenitas
21
Rapat Sekolah
25
28
Semester Gasal
29
Studi Wisata
30 s.d.
31
16
HB
TANGG
AL
URAIAN KEGIATAN
Ming
12
19
26
13
21
27
14
21
28
15
22
29
16
23
30
10
17
24
31
11
18
25
22
22
gu
Senin
Selas
a
Rabu
Kami
s
Jum'
at
Sabt
u
FEBRUARI 2014
Ming
gu
Senin
Selas
a
Rabu
Kami
s
Jum'
at
HE
TANG
GAL
16
23
10
17
24
11
18
25
12
19
26
13
20
27
14
21
28
Gasal
Rapat Sekolah
HB
24 s.d.
28
URAIAN KEGIATAN
Rapat Sekolah
Penulisan Soal UTS
Semester Genap
Sabt
u
15
22
MARET 2014
Ming
gu
Senin
Selas
a
Rabu
Kami
s
Jum'
at
Sabt
u
gu
Senin
Selas
a
24
24
HB
TANG
GAL
HE
16
23
30
10
17
24
31
11
18
25
12
19
26
13
20
27
14
21
28
15
22
29
26
20
APRIL 2014
Ming
HE
10 - 15
TANG
GAL
13
20
27
14
21
28
15
22
29
Rapat Sekolah
Ulangan Tengah Semester
HB
URAIAN KEGIATAN
7 s.d.
12
Genap
URAIAN KEGIATAN
Rapat Sekolah
Penulisan Soal Ujian
Sekolah
Rabu
Kami
s
Jum'
at
Sabt
u
16
23
10
17
11
12
30
24
18
25
19
26
26
20
HB
TANGG
AL
Rapat Sekolah
MEI 2014
Ming
11
18
25
12
19
26
13
20
27
14
21
28
15
22
29
16
23
30
10
17
24
31
26
23
gu
Senin
Selas
a
Rabu
Kami
s
Jum'
at
Sabt
u
21 s.d.
26
Ujian Sekolah
Hari Paskah
URAIAN KEGIATAN
5 s.d 7
Ujian Nasional
12 s.d
14
JUNI 2014
Ming
gu
Senin
15
22
29
16
23
30
10
17
11
Selas
a
Rabu
Kami
s
Jum'
at
Sabt
u
HB
TANGG
AL
24
18
25
12
19
26
13
20
27
14
21
28
26
17
URAIAN KEGIATAN
2 s.d. 7
9 s.d 14
21
Rapat Kenaikan/kelulusan
23
s.d.25
28
Porsenitas
Pembagian Rapor
30 Juni
s.d.
13 Juli
2014
Pundong
15 Juli 2013
SD
Jetis
mengelola
peserta
didik
menggunakan
pendekatan
secara
kekeluargaan. Guru-guru dan para stake holder di sekolah dari awal memberikan
pengertian kepada peserta didik baru bahwa mereka merupakan keluarga di sekolah
tersebut. Sebaliknya, para personil di sekolah juga menganggap peserta didik sebagai
anak sendiri. Jadi, di dalam sekolah tersebut kekeluargaan di antara para stake holder
dengan peserta didik terbilang kuat. Sifat kekeluargaan yang dari awal sudah
diterapkan di sekolah ini bertujuan agar peserta didik merasa nyaman di sekolah dan
menganggap bahwa sekolah merupakan rumah kedua bagi mereka. Setiap tahun
tentunya masing-masing sekolah membuka pendaftaran siswa baru, tidak terkecuali SD
Jetis ini.
Untuk penentuan kelasnya, SD Jetis tidak membeda-bedakan kelas satu dengan
yang lain. Tidak juga dengan sistem strata seperti yang pintar dijadikan satu kelas. SD
Jetis membagi siswanya dengan merata tanpa membeda-bedakan mana siswa yang
pintar dan tidak. Tentunya setelah pendaftaran peserta didik, pasti dilaksanakan
semacam masa orientasi untuk siswa baru. Masa orientasi ini merupakan pengenalan
kepada peserta didik untuk lebih mengenal sekolah, dari lingkungan maupun peraturan,
bisa dibilang untuk adaptasi terhadap lingkungan baru. Di SD Jetis , masa orientasi
seperti ini biasa disebut dengan POPEPI (Pekan Orientasi Peserta Didik). Pelaksanaan
POPEPI sendiri seringnya dilakukan selama 1 minggu. Acara POPEPI diisi dengan
rangkaian acara yang bertujuan untuk mengenalkan SD Jetis kepada peserta didik baru
yang kemudian di akhir acara POPEPI biasanya diakhiri dengan outbond. POPEPI tidak
hanya melibatkan personil sekolah saja, tetapi juga melibatkan polisi, KODIM, bahkan
alumnus. Materi yang disampaikan dari pihak kepolisian berkaitan dengan masalah
narkoba, yang tujuannya agar peserta didik mempunyai pengethauan bahwa narkoba
adalah sesuatu yang dapat merugikan. Tujuannya tentu saja untuk mencegah agar
pesert didik nantinya tidak terjerumus kedalam obat-obatan terlarang. Sementara dari
KODIM materi yang biasanya diberikan adalah mengenai kedisiplinan atau tata cara
baris berbasis yang baik dan benar. Kedisplinan dan ketertiban di lingkungan sekolah
memang sangatlah penting, karena hal ini sering kali terjadi pelanggaran kedisiplinan
dan ketertiban yang dilakukan oleh para siswa. Oleh sebab itu kedisiplinan dan
ketertiban perlu diatur dalam sebuah tatanan yang biasa disebut dengan tata tertib
sekolah.
Tata tertib dibuat bertujuan supaya kepala sekolah dapat menciptakan suasana
yang kondusif bagi semua warga sekolah, agar para guru bisa melaksanakan belajar
mengajar dengan optimal, dan agar tercipta kerjasama diantara para orang tua dengan
sekolah dalam mengemban tugas pendidikan. untuk memenuhi tujuan tersebut, SD
Jetis juga memiliki tata tertib. Tata tertib di sekolah ini cukup berjalan dengan baik,
dilihat dari jarang sekali siswa melanggar tata tertib yang ada. Jika ada siswa
melakukan pelanggaran, maka penanganan di sesuaikan dengan seberapa berat
pelanggaran tersebut. Sebagai contoh, tentang keterlambatan. Biasanya di pagi hari,
para guru bergantian menjadi guru piket. Jika ada yang terlambat, maka guru piket
memberikan selembar kertas yang berisi ijin keterlambatan.Meskipun tidak semua
peserta didiknya beragama masrani, karena juga ternyata peserta didik yang beragama
isla. Namun mereka tidak pernah memeprmasalahkan hall itu. Ini dapat kita lihat dari
sikap peserta didik yang saling mengahargai satu sama lain. Dan siswapun jarang ada
yang berkelahi.
Untuk ekstrakulikuler, SD Jetis memiliki beberapa ekstrakulikuler,
diantaranya padus, basket, voli, menari, dan lain lain. Prestasi yang pernah di raih SD
Jetis
ekstrakulikuler, tetapi merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh siswa. Maka
tidak heran, jika sekolah ini banyak memenangkan lomba yang berhubungan dengan
pramuka. Tidak hanya dibidang pramuka saja. Dibidang seni, seperti padus dan lomba
cerdas cermat pada beberapa mata pelajaran juga merupakan prestasi yang sudah di
raih oleh SD Jetis.
Berikut Bagan Perkembangan Murid 3 Tahun Terakhir
PERKEMBANGAN JUMLAH MURID SD Jetis DALAM 3 TAHUN TERAKHIR
KELAS
TAHUN
2010 /
2013
2010 /
2013
II
III
IV
VI
TOTAL
113
94
87
98
93
86
571
104
99
98
87
97
90
575
2009 /
2012
2010/2012
91
98
100
94
88
91
562
90
90
99
90
95
87
551
KELAS
ROMBEL &
TOTAL
RUANG KELAS
Rombongan
Belajar
Ruang Kelas
I.
II
III
IV
VI
18
18
KELAS
TAHUN
2009 /
2012
2009 /
2012
2009 /
2012
TOTAL
I
II
III
IV
VI
10
14
10
43
21
43
24
KELAS
TAHUN
2009 /
2012
2009 /
2012
2009 /
2012
II
III
IV
VI
TOTAL
KELAS
Lulus
TAHUN
I ke II
II ke III
III ke IV
IV ke V
V ke VI
dari
TOTAL
Kelas VI
2010 /
2013
2010 /
2013
2010 /
2013
104
85
72
90
94
86
531
83
94
90
82
93
89
531
91
98
100
94
88
91
562
JENIS KEJUARAAN
TINGKAT KABUPATEN/
PROVINSI/ NASIONAL/
INTERNASIONAL
TAHUN
A.
AKADEMIK
1.
CCA
TINGKAT KABUPATEN
2010
2.
BAHASA INDONESIA
SINOPSIS
TINGKAT KABUPATEN
2010
3.
MADING BERREGU
TINGKAT KABUPATEN
2013
4.
MADING BERREGU
TINGKAT KABUPATEN
2010
B.
NON AKADEMIK
1.
POR SD
BULU TANGKIS
TINGKAT KABUPATEN
2010
2.
POR SD
SEPAK TAKRAW
TINGKAT KABUPATEN
2010
3.
OOSN
SEPAK TAKRAW
TINGKAT KABUPATEN
2010
4.
OOSN
SEPAK TAKRAW
TINGKAT PROVINSI
2010
5.
POR SD
SEPAK TAKRAW
TINGKAT KABUPATEN
2013
6.
POR SD
BULU TANGKIS
TINGKAT KABUPATEN
2013
7.
POR SD
VOLLY PUTRA
TINGKAT KABUPATEN
2013
8.
OOSN
SEPAK TAKRAW
TINGKAT KABUPATEN
2013
9.
POR SD
SEPAK BOLA
TINGKAT KABUPATEN
2010
10.
POR SD
SEPAK TAKRAW
TINGKAT KABUPATEN
2010
2.Layanan Khusus
Bentuk layanan khusus yang diberikan pihak sekolah SD Jetis biasanya yang
sangat berperan adalah guru bimbingan konseling. Setiap minggunya guru BK akan
bertanya kepada wali murid tentang perilaku siswa dalam seminggu itu. Bagi siswa yang
dianggap sedikit bermasalah biasanya dari pihak BK akan memanggil siswa tersebut ke
ruang BK untuk menanyakan apakan siswa terseut mempunyai suatu permasalahan.
Pernah suatu hari ada siswa yang mempunyi masalah yang terjadi dikelaurganya,
masalahnya yaitu orang tua yang broken home. Sampai-sampai siswa tersebut jarang
masuk sekolah. Dari kejadian tersebut dari pihak sekolah khususnya BK dan umumnya
semua personel pun ikut bertanggung jawab untuk mengatasi hal tersebut. Pendekatan
dilakukan secara kekeluargaan dengan tetap menghargai keadaan siswa tersebut agar
mau menceritakan permasalahannya. Setelah dari pihak sekolah mencoba melakukan
pendekatan dan memberikan dorongan moril kepada siswa tersebut, ternyata berhasil.
Siswa tersebut akhirnya kembali bersekolah, dan kini sudah jarang siswa yang
bermasalah sampai ia harus bolos sekolah. Semua itu tidak lain dari tujuan sekolah
tersebut yang mengutamakan kekeluargaan
Pihak sekolah telah mengatur dan membagi tugas mengajar bagi setiap guru.
Porsi mengajar setiap guru berbeda. Hal ini dikarenakan bobot setiap mata pelajaran
berbeda. Selain itu kemampuan guru dalam memberikan mata pelajaran juga sangat
berperan penting . Meskipun jumlah guru di SD Jetis terbatas, namun pihak sekolah
berusaha memenuhi kurangnya jumlah guru pengajar. Cara peningkatan SDM nya
dilakukan melalui
kerja sama dengan pihak luar, selain itu guru diikutkan dalam
STATUS
TINGKAT
TOTAL
Pegawai
Guru
Guru
Guru
Negeri Sipil
Kontrak
Yayasan
Honorer
S3
S2
S1
14
28
D4
D3
D2
D1
SMU
TOTAL
23
29
PENDIDIKAN
STATUS
TINGKAT
PENDIDIKAN Pegawai Negeri
Sipil
TOTAL
Yayasan
Honorer
S3
S2
S1
D4
D3
D2
D1
SMU
TOTAL
NO.
1.
FASILITAS SEKOLAH
JUMLAH
(UNIT)
LUAS (M2)
PER UNIT
PEMILIK
KONDISI
TANAH
a.
Tanah ditempati
2.671 m2
DINAS
BAIK
b.
1.979 m2
DINAS
BAIK
c.
758 m2
DINAS
BAIK
d.
2.
a.
RUANGAN
Ruang akademik
20
79,10 m2
DINAS
BAIK
Laboratorium Sains
113,74 m2
DINAS
BAIK
3)
Laboratorium Komputer
113,74 m2
DINAS
BAIK
4)
Laboratorium Bahasa
5)
Lab
6)
7)
Perpustakaan
136,8 m2
DINAS
BAIK
8)
Ruang Seni
71,1 m2
DINAS
BAIK
9)
Ruang Keterampilan
98,31 m2
DINAS
BAIK
40 m2
DINAS
BAIK
DINAS
BAIK
1)
Ruang Kelas
2)
b.
1)
2)
3)
Ruang Guru
4)
Ruang Reproduksi
5)
c.
249,9 m2
-
8 m2
DINAS
BAIK
80 m2
DINAS
BAIK
Ruang Pelengkap
1)
Ruang Ibadah
2)
3)
121,76 m2
DINAS
BAIK
4)
Ruang Konseling
46,8 m2
DINAS
BAIK
5)
Ruang Serbaguna
128 m2
DINAS
BAIK
6)
Toilet
22
1,01 m2
DINAS
BAIK
7)
15,04 m2
DINAS
BAIK
3.
FURNITURE
a.
Furniture Akademik
b.
c.
Furniture Pelengkap
4.
925
DINAS
BAIK
27
DINAS
BAIK
DINAS
BAIK
64
DINAS
BAIK
a.
b.
137
DINAS
BAIK
c.
65
DINAS
BAIK
d.
e.
108
DINAS
BAIK
703
DINAS
BAIK
1.269
DINAS
BAIK
640
DINAS
BAIK
2.453
DINAS
BAIK
354
DINAS
BAIK
5.
a.
BUKU-BUKU
Buku untuk materi pokok
(untuk guru dan murid)
1)
Bahasa Indonesia
2)
3)
..
b.
Buku Pelengkap
c.
Buku Bacaan
d.
Buku Referensi
Berikut
Daftar
Pengurangan/Penambahan
Aset
Tetap
SD
Jetis
2014
Semua surat menyurat yang dilakukan dalam rangka kepentingan kehidupan dan
realisasi program sekolah, disebut surat dinas. Surat masuk maupun surat keluar harus
dicatat disertai arsp-arsipnya. Pencatatan tersebut dibedakan dalam buku agenda surat
masuk dengan buku agenda surat keluar.
Surat yang bersifat kedinasan, baik dinas pemerintahan, maupun dinas swasta,
biasanya bersifat resmi, dan menggunakan bahasa Indonesia baku. Sedangkan buku
agenda berfungsi sebagai catatan keluarnya surat, dengan pencatatan: a) Nomor urut
surat keluar, b) Tanggal surat keluar (pengirim), c) Alamat surat/ kepada siapa, d) Pokok
isi surat, e) Keterangan.
2.
Buku Ekspedisi
Buku ekspedisi berfungsi sebagai bukti bahwa suatu surat yang dikirimkan sudah
sampai kepada alamat atau petugas yang diserahi tanggung jawab.
3.
Notulen berfungsi sebagai catatan proses, hasil, atau keputusan yang diambil
pada saat rapat sekolah, biasa disebut Rapat Dewan Guru atau Rapat Guru.
Berdasarkan materi yang dibicarakan dalam rapat sekolah, rapat tersebut antara lain:
a)
Buku Pengumuman
Buku pengumuman ini berasal dari kepala sekolah, dimaksudkan sebagai media
informasi
(pemberitahuan)
yang
ditujukan
kepada
para
guru.
Adapun
isi
Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula
sekolah. Perihal keuangan sekolah, pada garis besarnya berkisar pada uang
Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personil, gaji, serta
keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah, seperti
perbaikan sarana.
Untuk
melaksanakan
supervisi
akademik
secara
efektif
diperlukan
keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal Oleh sebab itu, setiap kepala
sekolah/madrasah harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik yang
meliputi pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi substansi
supervisi akademik begitu juga di SD Jetis
SD Jetis Telah Menerapkan Pola pola Supervisi yang diakui dan inkridibel dalam
pelaksanaanya
Berikut Saya Lampirkan
Form Rekapitulasi hasil supervise
yang telah Dilaksanakan Di SD Jetis
REKAPITULASI HASIL SUPERVISI AKADEMIK
SD JETIS
SEMESTER 1 (SATU)
TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013
No
Nama Guru
Mapel
Kelas
Hasil skor
Kualita
Kuanti
Catatan
Tindak
Realisasi
Khusus
lanjut
Tindak lanjut
1.
L. DODOP
M. DAKA
A.HAWASE
SBK
PKn
PGAK
III
II
IV
Amat
baik
Amat
baik
Baik
96%
Dipertahankan
Perlu
agar lebih
tingkatkan
Amat baik
sempurna
98%
Dipertahankan
Perlu
Amat baik
agar lebih
tingkatkan
Perlu di
sempurna
90%
pertahankan
Ditingkatkn
Akan di
Setelah di
supervise
supervisi
dilengkapi
kembali
kembali
kekurangnnya
hasilnya lbh
sempurna
M. GIAY
TOIJAH
MUGIYANTO
SUJONO
SAMSUDIN
IPS
B. Indo
IPS
MTK
IPA
III
IV
III
Amat
Baik
Amat
Baik
Amat
Baik
Amat
Baik
Amat
Baik
93%
Ditingkatkan
Perlu
Amat baik
lagi
tingkatkan
Perlu di
prestasinya
98%
pertahankan
Dipertahankan
Perlu
Ditingkatkan
agar lebih
tingkatkan
sempurna
98%
sempurna
Dipertahankan
Perlu
Ditingkatkan
agar lebih
tingkatkan
sempurna
98%
sempurna
Dipertahankan
Perlu
Ditingkatkan
agar lebih
tingkatkan
sempurna
97%
sempurna
Coba
Perlu
Ditingkatkan
gunakan
tingkatkan
percobaan
sempurna
eksperimen
Amat
9
SURIANTI
IPA
II
Pend
10
D.Y. ASTUTI
Ag.
Islam
11
HUSNI OHE
Penjas
IV
Baik
Sgt
Baik
Baik
95%
95%
Perlu
Akan di
Setelah di
ditingkatkan
supervise
supervisi
lagi dan
kembali
kembali
dilengkapi yg
hasilnya lbh
lainnya
sempurna
Perlu
Perlu
Agar lebih
tingkatkan lagi
tingkatkan
sempurna
lagi
96%
Pertahankan
Akan di
Setelah di
prestasinya
supervise
supervisi
dan
kembali
kembali
kekurangan
hasilnya
nya dilengkapi
sempurna
Kepala Sekolah,