You are on page 1of 13

Nama : Wahyu Hidayat

Kelas : X4

Daur Air

daur-air
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yangmenguap
karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari lautkarena laut mencapai tiga
perempat luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer terkondensasimenjadi awan yang turun ke daratan dan
laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan tanah dan
air tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu
pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh
tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat.
Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yangdimakan,
sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan
manusia sebagai urin dan keringat.
Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di
sebut Siklus Panjang. Sedangkan siklus yang dimulai dengan proses Transpirasi danEvapotranspirasi dari
air yang terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti oleh Presipitasi atau turunnya air ke permukaan bumi
disebut Siklus Pendek
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dariatmosfer ke bumi dan
kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air lautoleh sinar mataharimerupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan
secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan
batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi
dapat berevaporasi kembali ke atas ataulangsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum
mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara
yang berbeda:

Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di


tanaman, dsb.kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer ) dan kemudian akan
menjadi
awan. Padakeadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akanturun
(precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.

Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celahdan
poripori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak
akibat aksikapiler atau air dapat
bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah
permukaan tanahhingga air tersebut memasuki
kembali sistem air permukaan.


Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama
dan
danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran
permukaansemakin besar.
Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban.Sungai-sungai bergabung satu sama lain
dan membentuk sungai
utama yang membawaseluruh air permukaan disekitar daerah aliran
sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagianair bawah
permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut.Proses perjalanan air di
daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yangmembentuk sistem Daerah Aliran
Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan
tempatnya.Tempat terbesar tejadi di laut.

DAUR / SIKLUS KARBON DAN OKSIGEN

Secara ringkas, daur karbon merupakan salah satu siklus biogeokimia dimana terjadi pertukaran /
perpindahan karbon antara bidang-bidang biosfer, geosfer,hidrosfer, dan atmosfer. Kenapa sering
dibarengi dengan oksigen ??? hal ini karena siklus karbon sangat terkait dengan oksigen, terutama dalam
hal fotosintesis dan respirasi. Sesuai dengan pengertian tadi, ada empat tempat keberadaan untuk karbon,
yaitu : Biosfer (di dalam makhluk hidup), Geosfer (di dalam bumi), hidrosfer (di air), dan atmosfer (di
udara). Siklus karbon terjadi di daratan dan perairan. tidak ada perbedaan yang significant karena tempat
yang berbeda tersebut. Yang berbeda hanyalah organismenya.

PROSES DALAM SIKLUS KARBON


Secara umum, karbon akan diambil dari udara oleh organisme fotoautotrof (tumbuhan, ganggang, dll yang
mampu
melaksanakanfotosintesis).
organisme
tersebut,
sebut
saja
tumbuhan,
akan
memproses karbon menjadi bahan makanan yang disebut karbohidrat, dengan proses kimia sebagai
berikut :
6 CO2 + 6 H2O (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil) C6H12O6 + 6 O2
Karbondioksida + Air (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil) Glukosa + Oksigen
nah, hasil sintesa karbohidrat itu dimakan para makhluk hidup heterotrof sebagai makanan
plus oksigen untuk bernafas. Ngga peduli makhluk herbivora, carnivora, atau omnivora, sumber pertama
energi yang tersimpan dalam karbohidrat adalah tumbuhan.Karbon di dalam sistem respirasi akan dilepas
kembali dalam bentuk CO2 yang nantinya dilepaskan saat pernafasan. Selain pelepasan CO2 ke udara saat
pernafasan, para detrivor (pembusuk) juga melepaskan CO2 ke udara dalam proses pembusukan. Manusia
juga tidak kalah peran dalam proses ini. Hasil segala pembakaran, mulai dari pembakaran sampah,
pembakaran bahan bakar minyak di dalam kendaraan bermotor, asap pabrik, dan lain-lain juga
melepaskan CO2 ke udara. CO2 di udara nantinya akan ditangkap oleh tumbuhan lagi dan siklus mulai
dari awal lagi.
Di daratan, proses pengubahan CO2 menjadi karbohidrat dan melepaskan oksigen dilakukan oleh
tumbuhan darat, sebaliknya, di daerah perairan, peran ini dimainkan oleh organisme-organisme fotoautotrof
perairan seperti ganggang, fitoplankton, dan lain-lain. begitupula dengan peran yang melepaskan CO2 ke
udara. Hal itu dilaksanakan oleh para detrovor dan organisme heterotrof. Di daratan ada manusia, kambing,
sapi, harimau, dll. di lautan ada berbagai jenis ikan dan makhluk-makhluk perairan.
PERMASALAHAN DALAM SIKLUS KARBON
Di udara, konsentrasi karbondioksida sangat kecil bila dibandingkan dengan oksigen dan nitrogen (kurang
dari 0,04 %). akan tetapi gas ini adalah gas rumah kaca yang berperan dalam efek rumah kaca. Penambahan
gas ini dapat meningkatkan suhu udara di bumi. Sekarang ini, populasi tumbuhan semakin berkurang
(banyak hutan rusak dan lain-lain ) sedangkan kedaraan bermotor bertambah banyak. Jadi kita bisa
bayangkan bahwa pelepasan CO2 ke udara tidak sebanding dengan pengubahannya oleh tumbuhan menjadi
Karbohidrat. ini akan mempengaruhi keseimbangan atmosfer dan keseimbangan ekosistem di bumi.
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer,
dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun
hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoirreservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan
material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut
dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon,
pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang
bermacam-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun
demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar
reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer).
Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah
kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
- Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon dioksida menjadi
karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada
hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang
cepat.
- Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah larut.
Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di
permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat bagian solubility pump).

- Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk
jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan bagianbagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian
biological pump).
- Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke
dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto
terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai
untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
- Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan
termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida
dan air.
- Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai senyawa karbon
pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia
oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
- Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbon
dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari
industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama
jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida
di atmosfer.
- Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida, dihasilkan
dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida
dalam jumlah yang banyak.
- Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
- Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk
uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar
hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua
proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol
dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari
100.000 tahun.
Karbon di biosfer
Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian yang penting dalam kehidupan di
Bumi. Ia memiliki peran yang penting dalam struktur, biokimia, dan nutrisi pada semua sel makhluk hidup.
Dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon:
- Autotrof adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya sendiri dengan menggunakan karbon
dioksida yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka hidup. Untuk menghasilkan senyawa
organik tersebut mereka membutuhkan sumber energi dari luar. Hampir sebagian besar autotrof
menggunakan radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, dan proses produksi ini disebut
sebagai fotosintesis. Sebagian kecil autotroph memanfaatkan sumber energi kimia, dan disebut
kemosintesis. Autotroph yang terpenting dalam siklus karbon adalah pohon-pohonan di hutan dan daratan
dan fitoplankton di laut. Fotosintesis memiliki reaksi 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
- Karbon dipindahkan di dalam biosfer sebagai makanan heterotrop pada organisme lain atau bagiannya
(seperti buah-buahan). Termasuk di dalamnya pemanfaatan material organik yang mati (detritus) oleh jamur
dan bakteri untuk fermentasi atau penguraian.
Sebagian besar karbon meninggalkan biosfer melalui pernafasan atau respirasi. Ketika tersedia oksigen,
respirasi aerobik terjadi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara atau air di sekitarnya dengan reaksi
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O. Pada keadaan tanpa oksigen, respirasi anaerobik lah yang terjadi, yang
melepaskan metan ke lingkungan sekitarnya yang akhirnya berpindah ke atmosfer atau hidrosfer.
Pembakaran biomassa (seperti kebakaran hutan, kayu yang digunakan untuk tungku penghangat atau kayu
bakar, dll.) dapat juga memindahkan karbon ke atmosfer dalam jumlah yang banyak.

Karbon juga dapat berpindah dari bisofer ketika bahan organik yang mati menyatu dengan geosfer (seperti
gambut). Cangkang binatang dari kalsium karbonat yang menjadi batu gamping melalui proses
sedimentasi.
Sisanya, yaitu siklus karbon di laut dalam, masih dipelajari. Sebagai contoh, penemuan terbaru bahwa
rumah larvacean mucus (biasa dikenal sebagai "sinkers") dibuat dalam jumlah besar yang mana mampu
membawa banyak karbon ke laut dalam seperti yang terdeteksi oleh perangkap sedimen. Karena ukuran
dan kompisisinya, rumah ini jarang terbawa dalam perangkap sedimen, sehingga sebagian besar analisis
biokimia melakukan kesalahan dengan mengabaikannya.
Penyimpanan karbon di biosfer dipengaruhi oleh sejumlah proses dalam skala waktu yang berbeda:
sementara produktivitas primer netto mengikuti siklus harian dan musiman, karbon dapat disimpan hingga
beberapa ratus tahun dalam pohon dan hingga ribuan tahun dalam tanah. Perubahan jangka panjang pada
kolam karbon (misalnya melalui de- atau afforestation) atau melalui perubahan temperatur yang
berhubungan dengan respirasi tanah) akan secara langsung memengaruhi pemanasan global.
Karbon di laut
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion bikarbonat.
Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting
dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga
dapat berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan
antara atmosfer dan lautan. Pada daerah upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah
downwelling karbon (CO2) berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam
karbonat terbentuk: CO2 + H2O H2CO3
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya yang penting
dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat. Reaksi ini mengontrol
perubahan yang besar pada
pH : H2CO3 H+ + HCO3

SIKLUS NITROGEN
Nitrogen dalam bentuk senyawa terdapat pada Nitrat , Protein , Asam amino , Lipoprotein dll yang semua
itu penting dalam metabolism untu kapanitrogen
1.
2.
3.
4.
5.

pembentukan membran sel


pembentukan enzim
pertumbuhan
regenerasi sel
antibody

Dengan melihat kepentingannya itu , berarti tidak ada satupun mahkluk hidup yang tubuhnya
tanpa kandungan unsur Nitrogen ini

Terbukti selalu mahkluk hidup setelah di lakukan analisa Abu oleh Sachs , selalu ditemukan
Nitrogen dalam skala besar ( sebagai unsur Makro)

Nitrogen berfungsi sebagai pembentuk asam amino (NH2) merupakan persenyawaan pembentuk
molekul protein. (yang tersusun atas unsur CHON yang membedakan dengan lemak dan karbohidrat kan
hanya Nitrogennya)

Selanjutnya protein sebagai faktor penting dalam pertumbuhan dll .

Nitrogen dialam diudara sekitar 78 % itu bagaimana bisa berada di daratan , perairan sehingga bisa
digunakan
mahkluk
hidup
?
Secara mudah kami berikan terlebih dahulu uraian bagaimana saja Senyawa nitrogen itu bisa berada di
daratan / tanah sehingga bisa digunakan oleh mahklluk hidup

Ketika petir terbentuk diatmosfer menyebabkan nitrogen bersenyawa jadi nitrat.

Nitrat itu disentuhkan ke bumi , sehingga semakin daerah itu banyak petir tentu banyak nitrat
terbentuk disana

Nitrat yang terbentuk di atmosfer tentu akan terbawa hujan sehingga terjadi perpindahan nitrat dari
udara ke daratan yang menjadikan nitrogen dalam bentuk nitrat itu menjadi berguna

Tumbuhan menyerap nitrat dari tanah untuk dijadikan protein lalu tumbuhan dimakan oleh
kosumer senyawa nitrogen pindah ke tubuh hewan dan manusia

Urin dan faeces sebagai Ekresta , bangkai hewan, dan tumbuhan mati , sisa kehidupan (ranting ,
daun tua) yang disebut Egesta akan diuraikan oleh pengurai jadi ammonium dan ammoniak.

Amoniak hasil pembusukan itu oleh bakteri Nitrifikans akan dirombak jadi Nitrat melalui
Nitrifikasi OK

Nitrifikasi adala proses biokimia yang tergolong anabolisme mengubah senyawa sederhana
anorganik berupa amoniak NH3 menjadi senyawa organik nitrat HNO3 dengan energi berasal dari energi
hasil reaksi kimia / khemosintesis yang dipunyai bakteri

Nitrifikasi diperlukan bakteri ( NS,NC dan NB) Bakteri Nitrosomonas dan Nitrococcus
Nitrobacter mengubah amoniak jadi nitrat yang berjalan secara aerob ( butuh aerasi ditanah oleh karenanya
tanah harus digemburkan agar terbentuk banyak nitrat)

proses berjalan dua kali yaitu nitritasi membentuk nitrit dannitratasi membentuk nitrat

Nitrifikasi : nitritasi dan nitratasi

lagi

Amoniak NH3 dirubah menjadi nitrit HNO2 oleh NS dan NC disebutnitritasi lalu Nitrit diubah
Nitrat HNO3 oleh bakteri NB (Nitrobacter) Nitratasi

Kemudian nitrat diserap oleh tumbuhan. karena Nitrogen ditanah hanya bisa diserap dalam bentuk
nitrat (Amoniak , Nitrit tidak bisa diserap )

Selain melalui petir juga melalui Fikasasi , Fikasasi itu berbeda dengan Nitrifikasi

Fikasasi itu pengikatan langsung Nitrogen di udara oleh mikroorganisme Fiksasi ( Rhizobium,
Azotobacter , Clostridium pasteurianum , Nostoc , Anabaena )

Rhizobium bersimbiosis dengan kacang kacangan membentuk bintil akar yang sebenarnya bintil
itu karena infeksi bakteri Rhizobium leguminosorum , yang berguna bagi kacang karena punya kemampuan
membFIKSASI Nitrogen dari udara untuk dipersembahkan ke kacang dalam pertumbuhannya , sehingga
petani nggak perlu lagi memberi pupuk (Urea atau NPK) karena ada free download nitrogendari udara hehe

Anabaena bersimbiosis dengan Paku air Azolla dan Pakis haji Cycas rumpii.

azotobacter, Clostridium dan Nostoc soliter hidupnya

Nitrogen juga bisa dari Air hujan , hujan asam ( Acid rain) , dari pupuk buatan Urea yang
dilepaskan ke tanah

Nitrogen

Tanah

Nitrogen

adalah

unsur

hara

yang

paling

dinamis

dialam.

Keberadaannya di tanah sangat dipengaruhi oleh keseimbangan antara input dan outputnya dalam
sistem tanah.

Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam nukleat
atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitra

Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah.

Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi
melalui proses fiksasi nitrogen.

Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan
polong-polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium.

Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.

Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi
molekul protein.

Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan yang mengandung protein itu mati, mikroorganisme
pengurai akan merombak protein itu menjadi menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut
dalam air (NH4+) ( Demineralisasi )Proses ini disebut dengan amonifikasi.

kemudian diteruskan ke proses Nitrifikasi oleh bakteri Nitrifikasn

Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh
Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas
nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi.

Keseimbangan Nitrogen ini digambarkan pada Gambar

Jika kita kaitkan dengan kondisi musim penghujan , maka sebenarnya masih tersedia cukup
Nitrogen bagi perkembangan tanaman karena Nitrogen yang telah terlepas atau mengalami volatilisasi
(hilang di udara bebas) kembali terikat oleh adanya petir / kilat dan akan kembali ke tanah melalui
pertolongan air hujan yang turun.

Meskipun Nitrogen seringkali mengalami perubahan bentuk, tetapi sangatlah mudah bagi tanaman
untuk menyerap unsur ini akibat adanya keseimbangan siklus Nitrogen tadi.

Tanaman menyerap unsur Nitrogen dalam bentuk Ammonium (NH4+) dan Nitrat (NO3-).

Keberadaan NH4+ ini sangat relatif bagi tanaman karena mudah mengalami perubahan bentuk
menjadi Nitrat Nitrogen (NO3-) akibat proses nitrifikasi

Nitrifikasi adalah perubahan Ammonium / Amoniak menjadi Nitrat oleh organisme tanah berupa
bakteri nitrifikans


Sayangnya bentuk Nitrat ini mudah hilang akibat pencucian dalam tanah karena aliran air / terikat
oleh mineral-mineral liat tanah yang bisa berpindah saat adanya perkolasi dalam tanah.

Alternatif pemecahan masalah hilangnya unsur hara akibat pencucian ini adalah dengan
memberikan pupuk yang berimbang

namun ada juga yang tanpa diberikan unsur hara makro maupun mikro lewat pupuk melalui slow
release (penguraiannya dalam tanah lambat) tetap tersedia nutrisi tanaman tetap terjaga. Selain itu juga
perlu diperhatikan keseimbangan siklus unsur hara di alam agar tetap terjaga kestabilannya sehingga
mampu meningkatkan produksi tanaman.
Jadi sebelum dipahami gambar Daur nitrogen itu perlu pemahaman Dari mana saja Nitrogen ditanah ? OK

1.
lewat hujan yang membawa material N dari udara *(NOx , HNO3 karena petir)
2.
lewat sentuhan petir dari udara ( meskipun banyak orang yang mati kesamber petir tetapi
daerahnya subur)
3.
dari demineralisasi / penguraian oleh dekomposer bahan mati yang mengandung protein (CHON)
4.
dari Proses pengendapan akibat suatu tempat terkena erosi / pencucian
5.
pemberian pupuk buatan atau alami
6.
proses Fiksasi oleh organisme mikro yang handal punya kemampuan mengikat gas Inert N22
udara yang tidak dipunyai oleh organisme tumbuhan tingkat tinggi
7.
Nitrifikasi oleh bakteri nitrifikans yang luar biasa ( kalau Denitrifikasi justru mengembalikaan
Nitrogen ke udara )
Review

bakteri fiksasi nitrogen ini berbedasekali dengan bakteri Nitrifikasi , kalau bakteri fiksasi ini
punya keahlian memfiksasi / mengikat nitrogen dari udara bebas, yang tidak bisa dilakukan oleh mahkluk
hidup tingkat tiinggi jenis apapun.

sedang bakteri Nitrifikasi ini keahliannya mengubah bahan anorganik amoniak hasil penguraian
sisa organisme yang ada dilingkungan disulap menjadi bahan organik nitrat yang akar tanaman mampu
menyerapnya sehingga jadi subur sehingga ia bersifat autotrop yaitu Khemoautotrop karena kemampuan
khemosintesisnya.

Nitrat yang di hasilkan oleh proses biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi
molekul protein.

Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak
(NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut dengan amonifikasi.
Bakteri Nitrosomonas/Nitrocoocus mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat
oleh Nitrobacter Kedua proses yang berturutan itu disebut dengan Nitrifikasi Apabila oksigen dalam
tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses
yang disebut Denitrifikasi.

Denitrifikasi menyebabkan tanah jadi tidak subur karena nitrat yang diperlukan oleh tumbuhan
terurai kembali . Bakteri yang melakukannya disebut bakteri Denitrifikans contoh : Bakteri Pseudomonas
denitrifikans
Berikut reaksi Jelasnya proses khemosintesa - Nitrifikasi oleh bakteri NS,NC dan NB bekerja
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang
berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:

Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.

Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.

Reaksi nitratasi

Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang
diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat.

Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan
tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah dan
terjadi Eutrofikasi karena Oksigen diperlukan oleh bakteri diair untuk pembentukan nitratnya so Oksigen
air berkurang ( DO ) turun ikan pada mati
Siklus Nitrogen (N2)

Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara.

Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya
jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang.

Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.

Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan
ion nitrat (N03- ).

Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan
lain, misalnya Marsiella crenata.

Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni
Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp.
(ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.

Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia.

Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri.

Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga
menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan.

Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah
menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara.

Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.

JADI

Gas nitrogen ikatannya stabil dan sulit bereaksi, sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara langsung
oleh makhluk hidup.

Nitrogen dalam tubuh makhluk hidup merupakan komponen penyusun asam amino yang akan
membentuk protein.


Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat atau petir
membentuk nitrat (NO).

Tumbuhan menyerap nitrogen dalam bentuk nitrit ataupun nitrat dari dalam tanah untuk menyusun
protein dalam tubuhnya.

Ketika tumbuhan dimakan oleh herbivora, nitrogen yang ada akan berpindah ke tubuh hewan
tersebut bersama makanan.

Ketika tumbuhan dan hewan mati ataupun sisa hasil ekskresi hewan (urine) akan diuraikan oleh
dekomposer menjadi amonium dan amonia.

Oleh bakteri nitrit (contohnya Nitrosomonas), amonia akan diubah menjadi nitrit, proses ini
disebut sebagai nitritasi.

Kemudian, nitrit dengan bantuan bakteri nitrat (contohnya Nitrobacter) akan diubah menjadi
nitrat, proses ini disebut sebagai proses nitratasi.

Peristiwa proses perubahan amonia menjadi nitrit dan nitrat dengan bantuan bakteri disebut
sebagai proses nitrifikasi.

Adapula bakteri yang mampu mengubah nitrit atau nitrat menjadi nitrogen bebas di udara, proses
ini disebut sebagai denitrifikasi.

Daur fosfor

Daur fosfor tidak akan seribet daur nitrogen yang diposting sebelumnya. Fosforsangat penting bagi
kehidupan. Sebagai fosfat, merupakan komponen DNA, RNA, ATP, dan juga fosfolipid yang membentuk
semua membran sel. Melihat hubungan antara fosfor dan kehidupan, fosfor adalah unsur yang secara
historis pertama kali diisolasi dari urin manusia, dan tulang abu merupakan sumber fosfat penting pada
awalnya. Kadar fosfat yang rendah batas penting untuk pertumbuhan di beberapa sistem perairan.
Daur / siklus fosfor adalah proses yang tidak pernah berhenti mengenai perjalanan fosfor dari lingkungan
abiotik hingga dimanfaatkan dalam proses biologis. Berbeda dengan daur hidrologi, daur karbon,
dan daur nitrogen, daur fosfor tidak melalui komponen atmosfer. Fosforterdapat di alam dalam
bentuk ion fosfat (fosfor yang berikatan dengan oksigen : H2PO4- dan HPO42-). Ion fosfat banyak terdapat
dalam bebatuan. Pengikisan dan pelapukan batuan membuat fosfat larut dan terbawa menuju sungai sampai
laut sehingga membentuk sedimen. Sedimen ini muncul kembali ke permukaan karena adanya pergerakan
dasar bumi.
Ion fosfat dapat memasuki air tanah sehingga tumbuhan dapat mengambil fosfat yang terlarut melalui
absorbsi yang dilakukan oleh akar. Dalam proses rantai makanan, Herbivora mendapatkan fosfat dari
tumbuhan yang dimakannya. Selanjutnya karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya.
Fosfat dikeluarkan dari organisme melalui urin dan feses. Di sini para detrivor (bakteri dan jamur)
mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan fosfor kemudian diambil oleh tumbuhan
atau mengendap. Daur fosfor mulai lagi dari sini.

Daur Belerang (Sulfur)


Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabrl pereodik yang memiliki lambang S dan nomor atom
16.

Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau .

Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning.
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan
sulfate .
belerang ( S) adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam bentuk senyawa asam
amino unit kecil dari protein.
Protein ini penting pertumbuhan .

Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat an organik (SO4 )
Dari mekanismemetabolism ditubuhnya dibentuklah sulfat organik entah dalam protein atau yang
lainnya yang kemudian bisa berpindah ke tingkat tropi kehidupan lainnya
Tumbuhan yang mengandung sulfat organik itu jika dimakan hewan sehingga sulfur berpindah ke
hewan lewat rantai makanan begitu seterusnya , jika masih berada di Tubuh mahkluk hidup maka
sulfat masih dalam kondisi Sulfate Organik OK
Jika manusia , hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S atau menjadi sulfat an
organnik lagi. gitu ....
Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur
dioksida atau hidrogen sulfida.
Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya
dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati.
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan
diuraikan komponen organiknya oleh bakteri.
Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio
yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S).
Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur
dan oksigen.
Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.
Begitu seterusnya
Secara alami, belerang terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah.
Ada juga yang gunung berapi dan sisa pembakaran minyak bumi dan batubara.

BERIKUT SKEMA URAIAN DAURNYA .

JADI

Sulfur / belerang diudara karena adanya aktifitas gunung berapi


juga karena pembakaran bahan bakar fosil batu bara berupa gas SO2
dari udara Sulfur oksida berada di awan terjadi hidrolisis air membentuk H2SO4 , di awan terjadi
kondensasi kemudian turun hujan dikenal dengan hujan asam
hujan itu akan dibawa ke daratan kembali untuk dirubah menjadi Sulfat yang penting untuk
tumbuhan .
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik (SO4), Sulfur dalam bentuk sulfat an organik inilah
nanti akan dipindahkan dari bumi / alam ke tubuh tumbuhan lewat penyerapan sulphate oleh akar
OK
Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur
dioksida atau hidrogen sulfida.
Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya
dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati.
Setiap daur melibatkan unsur organisme untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa menjadi
unsur-unsur. Dalam daur belerang misalnya, mikroorganisme yang bertanggung jawab dalam
setiap trasformasi adalah sebagai berikut :
1. H2S S SO4; bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.
2. SO4 H2S (reduksi sulfat anaerobik), bakteri desulfovibrio.
3. H2S SO4 (Pengokaidasi sulfide aerobik); bakteri thiobacilli.
4. S organik SO4 + H2S,
Jadi daur Sulfur hanya akan berlangsung di daratan dengan perantaraan bakteri , bakteri yang
terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibro yang akan mereduksi sulfat
menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan bakteri
fotoautotrof aerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur dioksida
menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof
Dengan terbentuknya sulfat ini maka , senyawa ini baru akan berpindah ke mahkluk hidup dibawa
oleh Tumbuhan
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan
diuraikan komponen organiknya oleh bakteri.
Yang terpenting untuk dipahami dalam siklus Biogeokimia (siklus apa saja) ini ada 3 hal pokok yaitu
1.

terjadi daur aliran zat kimia dari Bio ke Geo atau dari Mahkluk hidup ke Bumi ( penguraian , zat
sisa ekskresi.fotosintesis , respirasi dll yang ditujukan kebumi dari mahkluk hidup)

2.

terjadi daur aliran zat kimia dari Geo ke Bio yang tidak lain adalah pemanfaatan zat kimia entah
dalam bentuk organik maupun anorganik, biasanya oleh tumbuhan lewat akarnya, ataupun segala
yang ada di bumi yang dimanfaatkan untuk survivalnya entah itu respirasi,fotosintesis)

3.

terjadi daur aliran zat kimia dari Geo ke Geo maksudnya senyawa kimia di udara bisa pindah ke
darat misalnya lewat hujan - darat ke udara - darat ke air - air ke darat dll karena pelapukan , erosi,
pengendapan . Yang tentu semua itu pasti untuk suatu keseimbangan .
Untuk daur aliran zat dari Bio ke Bio tentu sudah anda bisa ketahui di Rantai makanan atau Jaring
makanan.

You might also like