Professional Documents
Culture Documents
RANGKUMAN SKRIPSI
Oleh :
SANTHI ROSALINA
2005310409
Nama
: SANTHI ROSALINA
Jurusan
: Akuntansi
Program Pendidikan
: Strata 1
Konsentrasi
: Akuntansi Keuangan
Judul
Dosen Pembimbing,
Co.Dosen Pembimbing,
Tanggal :
Tanggal :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tentang perbedaan perilaku
etis auditor di Kantor Akuntan Publik dalam etika profesi berdasarkan Locus of
Control dan gender. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ulang pengaruh
interaksi antara variabel personalitas ( Locus Of Control ) dan Gender sebagai
variabel pembanding terhadap perilaku etis auditor di Kantor Akuntan Publik
dalam etika profesi.
Maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : apakah
ada perbedaan perilaku etis auditor di KAP dalam etika profesi berdasarkan locus
of control dan gender ? .
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan perilaku etis auditor di Kantor Akuntan Publik dalam
etika profesi berdasarkan Locus Of Control ?
2. Apakah ada perbedaan perilaku etis auditor di Kantor Akuntan Publik dalam
etika profesi berdasarkan gender?
1.3
Tujuan Penelitian
1.4
Manfaat Penelitian
1.5
sistematikanya adalah :
BAB I :
PENDAHULUAN
BAB II :
LANDASAN TEORI
BAB III :
METODE PENELITIAN
BAB IV :
BAB V :
PENUTUP
BAB II
2.1
Penelitian Terdahulu
1. Umi Muawanah dan Nur Indriantoro (2001), Yang berjudul Perilaku
Auditor dalam Situasi Konflik Audit : Peran Locus of Control,
Komitmen Profesi dan Kesadaran Etis.
2. Renata Zoraifi (2005), Yang berjudul Pengaruh Locus of Control,
Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Pertimbangan Etis
terhadap Perilaku Auditor Dalam Situasi Konflik Audit .
3. Siti Jamilah dan Zaenal Fanani dan Grahita Chandrarin (2007),
Berjudul pengaruh gender, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas
terhadap audit judgement .
4. Putri Nugrahaningsih (2005), berjudul
2.2
Landasan Teori
2.2.1
beberapa jenis kepribadian yang sering digunakan ole h peneliti antara lain :
1. Self esteem
2. Locus of control (LOC)
3. Goal orientation
4. Introversion dan extroversion
5. Dogmatism dan authoritarianism
2.2.2
Locus of control
Setiawan dan Ghozali (2006 : 66), mengemukakan bahwa Locus of
control atau pusat kendali menunju k pada sejauhmana individu meyakini bahwa
dia dapat mengendalikan faktor faktor yang dapat mempengaruhi dirinya.
Orientasi Locus of Control dibedakan menjadi dua, yaitu Locus of Control internal
dan Locus of Control external. Locus of Control internal cenderung menganggap
bahwa keterampilan, kemampuan, dan usaha lebih menentukan apa yang mereka
peroleh dalam hidup mereka. Locus of Control external cenderung menganggap
bahwa hidup mereka terutama ditentukan kekuatan dari luar diri mereka, seperti
nasib, takdir, keberuntungan dan orang lain yang berkuasa (Mitchell, et. al, 1975;
Rotter, 1960 dalam Suwandi dan Nur Indriantoro. 1999; Renata Zoraifi. 2005;
Umi Muawanah dan Nur Indriantoro. 2001).
2.2.3
Gender
Dapat diartikan sebagai pembedaan peran antara lak i laki dan perempuan
yang tidak hanya mengacu pada perbedaan biologis atau seksualnya tetapi juga
mencakup nilai nilai sosial budaya (Berninghausen dan Kerstan, 1992 ) dalam
Zulaikha (2006).
2.2.4
1) Komponen kognitif
2) Komponen afektif
3) Komponen perilaku
Perilaku etis dalam penelitian ini difokuskan pada faktor faktor atau
substansi kode etik akuntan yang meliputi :
1. Pelaksanaan Kode Etik
2. Penafsiran dan Penyempurnaan Kode Etik
2.2.5
antara auditor dengan para klien, antara auditor dengan sejawatnya dan antara
profesi dengan masyarakat.
2.2.6
(2005), menguji tentang perbedaan perilaku etis auditor di KAP dalam etika
profesi (studi terhadap peran faktor faktor individual : locus of control, lama
pengalaman kerja, gender, dan equity sensitivity), hasilnya menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan perilaku etis yang signifikan antara auditor internal locus of
control dengan auditor eksternal locus of control.
2.2.7
dengan judul analisis perbedaan perilaku etis auditor di KAP dalam etika profesi
2.3
Kerangka Pemikiran
Locus of control
Gender
2.4
Hipotesis penelitian
1. H1 : Ada perbedaan perilaku etis auditor di KAP dalam etika profesi
berdasarkan locus of control.
2. H2 : Ada perbedaan perilaku etis auditor di KAP dalam etika profesi
berdasarkan gender.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Rancangan Penelitian
3.1.1
3.1.2
3.2
Batasan Penelitian
1. Perbedaan perilaku etis audit or di KAP dalam etika profesi
berdasarkan locus of control dan gender.
2. Variabel yang diteliti adalah locus of control dan gender sebagai
variabel bebas ( independent variable ) dan perilaku etis auditor
sebagai variabel terikat ( dependent variable ).
3.3
Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas ( independet variable ) :
a. Locus of control
( X1 )
b. Gender
( X2 )
3.4
yang dikembangkan oleh Rotter ( 1971 ) dalam jurnal oleh Soni Agus Irwandi
(2008).
B. Variabel Gender (X 2). Variabel gender diproksikan menggunakan
variabel dummy, dimana 0 = pria dan 1 = wanita.
C. Variabel Perilaku etis auditor. Instrumen ini terdiri dari 11 item
pernyataan yang diukur dengan skala nominal dengan memilih antara setuju dan
tidak setuju.
3.5
3.5.1
Populasi. Populasi yang akan menjadi obyek penelitian ada lah 9 KAP
yang berada di Surabaya.
3.5.2
3.5.3
3.6
Instrumen Penelitian
3.7
3.7.1
Jenis dan sumber data. Data primer dan responden pada penelitian yang
akan dilakukan adalah auditor junior, senior, supervisor, partner, dan manajer.
3.7.2
3.8
3.9
Analisis Data
BAB IV
GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
4.1
wanita, Dari 43 Kantor Akuntan publik di Surabaya yang terdaftar dalam IAI
hanya 33 auditor dari 9 Kantor Akuntan Publik yang bersedia untuk mengisi
kuesioner. Jumlah kuesioner yang disebar adalah 40 kuesioner, sedangk an total
kuesioner yang dijawab adalah 31 kuesioner.
4.1.1
berumur kurang dari 30 tahun. Auditor yang tidak mengisi adalah 7 responden. 4
auditor adalah berumur 30 tahun hingga 40 tahun dan hanya 1 auditor saja yang
berumur lebih dari 40 tahun.
4.1.4
4.2
Analisis Data
4.2.1
Analisis deskriptif
4.2.3
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1. Peneliti gagal membuktikan penelitian ya ng dilakukan dengan
penelitian terdahulu.
2. Peneliti berhasil membuktikan penelitian yang dilakukan dengan
penelitian terdahulu.
3. Uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov test tetapi data tidak
terdistribusi dengan normal sehingga untuk uji hipotesis meng gunakan
uji Mann whitney U test.
4. Peneliti menggunakan metode convenience sampling.
5.2
Keterbatasan Penelitian
1. Hasil dari penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh
wilayah di Indonesia bahkan lingkup akuntansi .
2. Keterbatasan jumlah responden yang hanya berjumlah 31 responden.
3. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel adalah berupa
skala nominal.
4. Hanya ada satu Penelitian terdahulu atau bukti empiris yang relevan.
5. Profile atau biodata pada kuesioner kurang lengkap .
5.3
Saran
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas wilayah penelitian.
2. Penelitian selanjutnya juga bisa memperluas obyek pen elitian.
3. Kuesioner atau instrumen penelitian sebaiknya tidak menggunakan
skala nominal saja.
4. Penelitian selanjutnya hendaknya lebih memperluas sa mpel penelitian.
5. Agar penelitian selanjutnya menggunakan instrumen lain untuk
mengukur variabel perilaku etis.
6. Peneliti selanjutnya hendaknya mengembangkan dengan menambah
variabel lain yang bisa relevan dengan perilaku etis auditor.
7. Peneliti selanjutnya hendaknya memperhitungkan keadaan waktu
diadakannya penelitian