You are on page 1of 29

LAPORAN PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MENGGAMBAR


PADA ANAK USIA DINI DI TK PKK 1 BANJARSARI
METRO UTARA

Disusun Oleh
ENDANG RETNOWATI
NIM. 824482677

PROGRAM S1 PG PAUD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2014

ABSTRAK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MENGGAMBAR
PADA ANAK USIA DINI DI TK PKK 1 BANJARSARI
METRO UTARA
Oleh:
ENDANG RETNOWATI
NIM. 824482677
Masalah dalam penelitian ini adalah mengembangkan Kemampuan
Kreativitas Menggambar Pada Anak Usia Dini karena merupakan masalah yang
paling berat dan dapat menimbulkan masalah baru. Penyebab masalah tersebut
karena kurangnya metode guru dalam mengajar dan media yang digunakan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini Bagaimana peran guru dalam
mengembangkan kreativitas menggambar pada anak TK PKK 1 Banjarsari?
Sedangkan tujuan penelitian ini Mengembangkan Kreativitas menggambar pada
anak melalui metode pemberian tugas pada anak di TK PKK I Banjarsari.
Peneliti melakukan perbaikan pembelajaran melalui dua siklus. Pada
Siklus I, sebelum dilakukan perbaikan anak-anak kurang berminat dalam
melakukan kegiatan namun setelah dilakukan perbaikan dengan berbagai
pendekatan bermain untuk mengembangkan kreativitas sudah menunjukkan
kemauan tetapi masih belum maksimal. Setelah anak-anak melaksanakan kegiatan
pada siklus 2, langkah selanjutnya yang dilakukan penelitian dengan
menggunakan metode yang bervariasi untuk mendapatkan hasil yang diharapkan
guru.
Berdasarkan hasil pembahasan bab IV, maka kesimpulan penelitian ini
adalah: bahwa dalam mengembangkan kreativitas menggambar pada anak usia
dini di TK PKK I Banjarsari Metro Utara jelas mengalami peningkatan yang
sangat baik. Dilihat dari rekapitulasi pencapaian hasil belajar yang menunjukkan
kemajuan pada akhir siklus 1 dan siklus 2 yang mengikuti kegiatan
menggambar. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peran guru dalam mengembangkan kreativitas anak sangat penting.
2. Guru dan orang tua meliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan
kreativitas anak usia dini.
3. Manfaat kerja sama antara keluarga dan sekolah bagi kecerdasan anak adalah
tumbuh dan berkembangnya kecerdasan anak yang lebih terarah dan optimal.
Kata Kunci : Kreativitas, Menggambar

I. PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah


Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan dimana peserta didiknya

adalah usia bermain dengan berbagai potensi dasar yang dimiliki.Potesi dasar
secara umum terbagi menjadi dua,yaitu perilaku dan kemampuan dasar.
Pengembangan potensi dasar ini merupakan pondasi bagi anak untuk dapat
menempuh kehidupan selanjutnya dengan lebih baik,dan tumbuh sebagai manusia
dewasa seutuhnya.
Namun, karena usianya yang masih sangat muda, mereka masih
mempunyai

ketergantungan

yang

kuat

pada

orang

dewasa

disekelilingnya,terutama para pendidiknya,baik dirumah maupun di lembaga


pendidikan anak. Dalam hal ini peran pendidik dalam mengembangkan potensi
dasar tersebut menjadi sangat penting. Jika pengembangan potensi dilakukan
dengan cara yang tidak tepat, maka dampak negatifnya akan terus terbawa sampai
si anak dewasa.
Anak didik merupakan aset generasi penerus bangsa yang harus
dipersiapkan sejak dini, tujuannya adalah kesiapan anak didik untuk menghadapi
tantangan di masa depan. Oleh karena itu, Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas) menyusun Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang merupakan
pencerminan dari pengkajian ulang terhadap Kurikulum Pendidikan Dasar dan
Menengah tahun 1994 beserta pelaksanaannya. Sistem KBK diharapkan mampu
menjadi bekal yang produktif.
Menurut Dewi (2006:1), bahwa proses pendidikan sekarang tidak hanya
bertujuan untuk mempersiapkan anak didik untuk suatu pekerjaan tetapi jauh lebih
luas yaitu memberikan kemampuan/kecerdasan, baik intelektual dan emosional
sehingga dapat menjadi pribadi sosial yang sukses dalam hidup.
Mempersiapkan anak agar sanggup menghadapi perubahan kehidupan
dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak sejak dini atas dasar
pemikiran secara logis dan selalu hidup berdisiplin merupakan usaha orang tua,
yang tidak dapat di capai dalam waktu yang singkat melainkan perlu waktu yang
panjang dan berkelanjutan dalam suatu proses pendidikan yang dijalani dalam
beberapa tahap.

Variasi kegiatan digunakan untuk merangsang kemunculan dan penguatan


setiap indikatoryang dimiliki oleh anak. Setiap anak memiliki kecenderungan
tertentu

pada

sembilan

aspek

yang

ada.Masing-masing

aspek

saling

mempengaruhi, bila salah satu aspek terhambat maka aspek lain akan terhambat
pula. Maka para pendidik turut bertanggung jawab terhadap perkembangan anak
didiknya.
Program pembelajaran untuk pengembangan diri pada anak didik di TK
PKK 1 Banjarsari terdiri dari: Bahasa Inggris, TPA dan seni Menggambar. Setiap
anak diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan
setiap hari Selasa dan kamis dari pukul 08.00WIB sampai dengan pukul
09.30WIB. Dalam kegiatan seni Menggambar diajarkan oleh satu orang guru dan
di dampingi oleh guru kelas.
Sebelum melaksanakan pembelajaran guru mempersiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan oleh anak. Guru sudah membuat pola gambar di kertas,
kemudian guru menjelaskan tentang bagaimana cara menggambar dan mewarnai.
Kemudian anak mengikutinya tetapi ada beberapa anak yang asik bermain sendiri
dan bercerita dengan temannya, sehingga anak tersebut tidak dapat menggambar
sesuai dengan harapan guru.
Berdasarkan paparan diatas penulis mencoba untuk penulis mencoba untuk
mengidentifikasi masalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana peran guru dalam meningkatkan kreativitas menggambar pada
anak?
2. Hal-hal lain yang berkaitan dengan setrategi mengajar guru, misalnya kegiatan
pengembangan yang terasa membosankan bagi anak?
3. Masalah perkembangan dan perilaku belajar anak, misalnya anak malas, anak
ribut dan pasif dalam melakukan kegiatan!
4. Kurangnya kemampuan anak ataupun media dalam menggambar!
ANALISIS MASALAH
Dari keempat masalah yang teridentifikasi, masalah yang dipecahkan
adalah Mengembangkan Kemampuan Kreativitas Menggambar Pada Anak Usia
Dini karena merupakan masalah yang paling berat dan dapat menimbulkan

masalah baru. Penyebab masalah tersebut karena kurangnya metode guru dalam
mengajar dan media yang digunakan.
B.

Rumusan Masalah
Bagaimana peran guru dalam mengembangkan kreativitas menggambar

pada anak TK PKK 1 Banjarsari?


C.

Tujuan Penelitian
Mengembangkan Kreativitas menggambar pada anak melalui metode

pemberian tugas pada anak di TK PKK I Banjarsari.


D.

Manfaat Penelitian

Perbaikan ini diharapkan bermanfaat bagi :


1. Anak-anak TK, agar anak mampu menggambar melalui belajar seraya
bermain. Dalam bidang pengembangan seni anak akan belajar menggambar
dengan menggunakan media yang ada di sekitar anak.
1) Guru
Dalam meningkatkan kreativitas menggambar anak, guru selalu memberi
latihan dan motivasi pada anak, agar anak mampu untuk menggambar.
2) Orang Tua
Orang tua agar dapat membantu anak belajar menggambar dengan
mendorong anak untuk melakukan kegiatan yang bervariasi, sehingga
anak akan berkembang. Jangan pernah memaksakan kehendak anak dan
jangan bersikap otoriter dalam mengembangkankemampuannya.Dalam
prakteknya orang tua sering bersikap memaksa anak sehingga muncul
sikap orang tua yang otoriter dantidak pernah mengadakan diskusi untuk
memecahkan masalah sehingga selalu mengambil jalan yang keliru untuk
menganggap dirinya selalu benar.

II. KAJIAN PUSTAKA


A.

Pengembangan Kreatifitas Menggambar Pada Anak


Dalam

upaya

mewujudkan

fungsib

pendidikan

sebagai

wahana

pengembangan sumber daya manusia perlu di kembangkan iklim belajar dan


mengajar yang kontruktif bagi perkembangan potensi kreatif peserta didik
sehingga dapat lahir gagasan gagasan baru. Hal tersebut tidak dapat diabaikan,

karena pengembangan kreativitas anak tanggung jawab bersama antara guru dan
orang tua.
Peran guru sangat besar dalam pengembangan kreativitas anak, dan guru
adalah orang tua siswa karena pengganti ketika anak berada dalam lingkungan
sekolah. Banyak hal yang dapat diajarkan oleh guru pada anak didiknya terutama
belajar untuk mengembangkan kreativitas anak.
Masa perkembangan anak usia dini adalah masa yang paling tepat untuk
mengembangkan semua potensi yang dimiliki anak.Salah satu potensi yang perlu
dikembangkan adalah tentang wawasan, kreativitas dan rasa seni anak. Kesenian
dan kreativitas

merupakan salah satu potensi dasar anak. Melalui

pengengembangan potensi seni anak berlatih mengembangkan kecerdasannya.


Jika potensi ini tidak dikembangkan sejak dini maka masa emas
pengembangan potensi tersebut akan terlewat begitu saja. Oleh itu para pendidik
anak usia dini berperan sebagai fasilitator dan pengembangan kreativitas dan seni
pada anak salah satunya adalah kreativfitas menggambar pada anak.
1. Pengertian Kreativitas
Ahli pendidikan Cardo Wanci dan pembahasan tentang pengembangan
kreativitas imajinasi anak di Jakarta mengungkapkan pada hakekatnya setiap anak
memilih peluang imajinasi dan berpotensi kreatif namun tumbuh kembang
imajinasi dan potensi kreatif pada setiap anak tidaklah semua sama setiap anak
memilih masa pikirannya sendiri dengan tempo dan irama perkembangan masingmasing yang menentukan. Tugas dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Unika Atma Jaya Jakarta (dikutip dalam buku menyiapkan masa depan anak
(Maria Etty (2003,2)).
Kreativitas hendaknya dilakukan diri sendiri mungkin semenjak anak masih
kecil, karena hal ini membentuk suatu sikap kebiasaan pada saat dewasa dan masa
yang akan datang. Sebagaimana yang dilakukan oleh ilmuan Al-Gozali sebagai
berikut :
Melatih anak adalah hal yang sangat penting sekali. Karena anak amanah
orangtua hati anak suci bagaikan mutiara-mutiara cemerlang bersih dari segala
ukuran serta gambaran. Ia dapat menerima segala yang diukirkan atasnya dan

cenderung kepada yang dicondongkan kepadanya maka bila ia dibiasakan ke arah


kebaikan dan dianjurkan kebaikan maka jadilah ia baik (H.M. Arifin, 1986: 7)

2. Pengertian Menggambar
Menggambar adalah membuat gambar, kegiatan ini dilakukan dengan cara
mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna
sehingga menimbulkan gambar. Menggambar dimulai dari menggerakkan tangan
untuk mewujudkan sesuatu bentuk gambar secara tidak sengaja sampai dengan
menggambar untuk maksud tertentu. Anak-anak akan merasa senang setelah
menggambar karena hal itu menjadikan suatu cara berkomunikasi kepada orang
lain. Apalagi ketika gambar anak tersebut ditanggapi oleh orangtua dengan
pertanyaan tentang makna dan arti bentuk gambar yag dihasilkan.

3. Manfaat Menggambar
Secara garis besar fungsi dan manfaat gambar bagi anak dapat diuraikan
sebagai berikut :
a) Menggambar sebagai alat bercerita (bahasa visual/bentuk)
b) Menggambar sebagai media mencurahkan perasaan
c) Menggambar sebagai alat bermain
d) Menggambar melatih ingatan
e) Menggambar sebagai media sublimasi perasaan
f) Menggambar melatih keseimbangan
g) Menggambar mengembangkan kecakapan emosional
h) Menggambar melatih kretivitas anak
i) Menggambar

B.

Tahapan-tahapan Perkembangan

a. Tahap 1 coret-coretan
Mulai membuat coretan: random seribbling; coretan awal; coretan anak.
Coretan-coretan sering kali digabungkan seolah0olah Krayon tidak pernah
lepas dari kertas, warna-warna coretan dapat dikelompokkan bersama dan

menyatu atau terpisah dalam kelompok-kelompok sikap halaman. Coretan


dapat satu warna atau beberapa warna.
b. Tahap 2 coretan terarah
Coretan terarah dimunculkan dalam bentuk garis lurus keatas atau mendatar
yang diulang-ulang: garis-garis, titik-titik, bentuk lonjong atau lingkaran
(huruf tiruan) mungkin terlihat tidak berhubungan dan menyebar secara acak
di seluruh permukaan kertas.
c. Tahap 3 garis dan bentuk khusus diulang-ulang
Menggambar garis tiruan diwujudkan melalui bentuk, tanda dan garis yang
terarah dapat dilihat mengarah dari sisi kiri dan kanan halaman.

C.

Metode Mengembangkan Kreativitas Pada Anak


Pada prinsipnya kegiatan menggambar yang dilakukan oleh anak

merupakan kegiatan naluriah, seperti halnya makan, minum, berbicara dan


bercerita kepada orang lain. Kegiatan menggambar bersama dengan kegiatan lain
seperti memilih dan mengenakan pakaian yang dilakukan oleh anak. Rasa seni
dimulai dengan bagaimana anak bisa menata benda-benda disekitarnya. Jika hal
tersebut tidak dilakukan oleh anak, maka pendidik atau orang tua perlu segera
mendidik dan membimbingnya. Untuk melihat keindahan yang dihasilkan anak
secara sederhana dapat dilihat pada cara kebutuhan sehari-hari. Oleh karenanya
kegiatan menggambar dapat dimulai oleh pendidik dengan mengenal lingkungan
sekitar anak. Menggambar dapat dilakukan secara kelompok, dengan tujuan
melatih rasa sosial dan sekitarnya ketika diajak bermain bersama, jalan-jalan,
menggambar bersama atau menggambar wajah teman dengan cara mengenali
wajah teman.
Kreativitas menggambar dapat dikembangkan melalui beberapa metode
yaitu:
a. Bercerita
Metode bercerita mempunyai bentuk-bentuk yang menarik yang dapat
disajikan untuk anak usia dini. Bentuk-bentuk bercerita dapat digunakan
secara bergantian agar anak didik tidak bosan dengan satu bentuk metode
bercerita atau digunakan secara kombinasi agar dapat menambah daya tarik

cerita yang disajikan. Metode cerita dapat digunakan untuk mengembangkan


kreativitas menggambar antara lain dengan teknik sebagai berikut:
1. Melakukan pengamatan misalnya dengan pengalaman anak
2. Membuat urutan
3. Melakukan perbandingan
4. Melakukan perhitungan
5. Mengenal posisi
b. Pemberian Tugas
Anak usia dini adalah pembelajar yang alami. Menurut Maria Montesori
seorang ahli pendidikan anak dari Italia, anak yang masih berada dalam ruang
lingkup usia dini ia berada dalam masa peka, oleh karena itu Montesori
menekankan pentingnya peran pendidik dalam memberikan stimulasi berupa
kesempatan dan bahan latihan agar dapat mengoptimalkan perkembangan
pada masa peka tersebut.
Bahan latihan yang diberikan dapat dengan menggunakan metode pemberian
tugas misalnya:
1. Membuat bola
2. Mengenal bentuk
3. Mengenal warna
4. Mengenal benda

c. Metode Karyawisata
Anak usia dini akan belajar lebih cepat apabila dalam prosesnya
melibatkan seluruh panca indera mereka. Melalui karyawisata, panca indera
anak akan bekerja optimal. Perbendaharaan pengetahuan anak tentang dunia
nyata yang diperolehnya secara langsung semakin cepat mengembangkan
imajinasi anak dalam menggambar.
Untuk mengembangkan kreativitas menggambar pada anak dapat dilakukan
metode karyawisata dengan tehnik mengamati alam sekitar.

III RENCANA PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
1. Lokasi:
Nama TK

: TK PKK I Banjarsari Metro

Kelompok

:B

Tema

: Binatang

Waktu

: Pukul 07.15 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB

2. Waktu Pelaksanaan

Pada siklus pertama dilakukan pada hari Senin sampai dengan hari
Jumat tanggal 20 sampai 24 Oktober 2014

Pada siklus kedua dilakukan 27 sampai 31 Oktober 2014

B. Deskripsi Per Siklus


1. Siklus pertama
a. Perencanaan perbaikan\
Pada siklus 1 guru merencanakan pembelajaran dengan metode
bercerita, bercakap-cakap dan demonstrasi, guru menjelaskan cara
pembelajaran dengan menggunakan berbagai media atau alat peraga
pada gambar binatang dengan tujuan agar guru mudah menjelaskannya
dan anak merasa tertarik sehingga anak mau memperhatikan
penjelasan dari guru dan anak kemudian mampu mengerjakan tugas
dari guru.
Langkah-langkah perbaikan:
Sebelum mengajar guru menentukan tema dan metode yang akan
digunakan, lalu guru mempersiapkan alat dan media yang akan
digunakan, setelah itu guru menjelaskan bagaimana cara menggambar
dan memberi warna.
b. Pelaksanaan Perbaikan
Setelah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru dapat
memberikan contoh kepada anak tentang cara menggambar binatang
dan anak-anak mampu mengerjakan tugas menggambar yang diberikan

guru namun ada beberapa anak yang belum bisa menyelesaikan tugas
karena mereka asyik mainan dan ngobrol dengan temannya.
1. Pembukaan
a) Baris, doa, mengucapkan salam, menyanyikan lagu Kucingku
belang
b) Baris, doa, salam menyanyikan kucing meong-meong dan
bercakap-cakap binatang kesayangan
c) Baris, doa, menyanyi, mengucap salam, menirukan gerakan
kucing berjalan
d) Baris, doa, salam tanya jawab tentang makanan binatang
e) Baris, doa, salam, tanya jawab ciptaan tuhan.
2. Inti
Pada siklus I (SKH 1-5) kegiatan ini dilakukan:
a) Mewarnai gambar kucing, mengelompokkan gambar kucing,
menghitung gambar kucing
b) Menempel gambar kucing,bermain dengan arahan kucing
berjalan, melipat bentuk kepala kucing
c) Membilang gambar kucing, menebak gerakan pantomim,
bermain puzzel bentuk gambar kucing
d) Menyusun gambar kucing, menggambar kucing, menirukan
suara kucing
e) Mencari 5 perbedaan pada gambar yang serupa, menunjuk
urutan gambar.
3. Penutup
Pada siklus I (SKH 1-5) kegiatan penutup yang dilakukan adalah:
a) Meyebutkan nama binatang berkaki empat, tanya jawab,
menyanyi, doa, salam, pulang
b) Menyanyikan lagu anjing keci, mengulas kegiatan satu hari,
doa, salam, pulang
c) Menyanyi kucingku belang, mengulas kegiatan satu hari, doa,
salam, pulang

d) Bercerita kucing yang suka menolong, mengomentari tentang


teman hari ini, doa, salam, pulang
e) Menciptakan syair binatang berkaki empat, mengulas kegiatan
satu hari, doa, salam, pulang.

C. Pelaksanaan Perbaikan
Perbaikan dinilai oleh penilai 1 dan penilai 2, penilai 1 adalah Herawati,
S.Pd M.Pd, merupakan teman sejawat atau rekan guru. Sedangkan penilai 2
adalah Susi Fatmawati, S.Pd. merupakan Kepala Sekolah TK PKK I
Banjarsari. Yang kedua ditetapkan oleh para rekan dengan persetujuan
supervisor sekaligus observer dalam pelaksanaan perbaikan yang bertugas
memberikan penilaian SKH atau RK dengan menggunakan format
APKG/PKP 1. Seperti pada lampiran 3 juga penilaian pelaksanaan perbaikan
SKH/RK dengan menggunakan format APKG. PKP 2 pada lampiran 4.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen

penilaian

yang

digunakan

adalah

observasi

yaitu

mengumpulkan data melalui pengamatan langsung tentang perilaku dan hasil


belajar anak selama proses belajar. Adapun hasil dari penilaian yang diperoleh
selama siklus 1 (SKH1-5) dapat dilihat dari tabel berikut di lampiran (tabel).

E. Refleksi
Setelah pembelajaran guru melakukan refleksi, ternyata dari 20 anak yang ada
dikelompok B yang kurang berminat pada pembelajaran yang disampaikan
guru berjumlah 5 anak. Sehingga anak tersebut belum mampu menyelesaikan
tugasnya dengan baik, sesuai dengan harapan guru. Hal ini terjadi karena cara
penyampaian guru belum bisa menarik minat anak dan menyenangkan bagi
anak serta alat peraga atau media yang digunakan guru tidak tertarik bagi
anak. Dalam memberikan penjelasan guru terlalu banyak bicara dalam
menggunakan kertas folio untuk menggambarsehingga anak menjadi bosan
dan asik mainan sendiri dengan temannya. Untuk proses pembelajaran
selanjutnya guru akan berusaha untuk mempersiapkannya dengan lebih baik

lagi dengan cara membuat alat peraga yang menarik dan menjelaskannya
dengan jelas dan tidak terlalu panjang, karena anak-anak hanya memiliki daya
konsentrasi 10 menit. Kemudian anak juga diberi motivasi dan pujian serta
melibatkan dalam melaksanakan kegiatan proses kegiatan belajar. Untuk itu
dalam kegiatan belajar anak akan diajak sambil bermain. Maka dari itu guru
dalam menyediakan anak peraga juga harus yang menarik dan sesuai dengan
tema pembelajaran.
2. Siklus Kedua
1. Pembukaan
a) Baris, doa, mengucap salam, menirukan suara kucing
b) Baris, doa, salam, menyanyi, mendengar cerita ke kebun binatang,
menirukan gerakan kucing
c) Baris, doa, menyanyi, menyebutkan binatang berkaki empat
d) Baris, doa, salam, menyanyi, bermain dengan gambar
e) Baris, doa, salam, menyanyi sambil berlari
2. Inti
Pada siklus 2 (SKH 1-5) kegiatan inti yang dilakukan:
a) Menyebutkan macam-macam binatang, menggambar bebas dengan
krayon, kolase gambar apel
b) Mewarnai gambar sesuai angka, mencocok gambar kucing,
bermain plastisin membentuk binatang
c) Membilang gambar kucing, menyebutkan binatang yang ada
dikebun binatang, mewarnai gambar kucing
d) Menggambar bebas dengan krayon, penggabungan dengan gambar,
menyebut suara binatang
e) Menyebutkan posisi benda, penjumlahan dengan angka dari 1-10,
menciptakan satu bangunan dari balok
3. Penutup
Pada siklus 2 (SKH 1-5) kegiatan penutup yang dilakukan adalah:
a) Mengucap syair gajah, tanya jawab, menyanyi, doa, salam, pulang
b) Mengucap syair gajah, tanya jawab, menyanyi, doa, salam, pulang
c) Mengucap syair gajah, tanya jawab, menyanyi, doa, salam, pulang

d) Pemainan tepuk, tanya jawab, menyanyi, doa, salam, pulang


e) Bercerita tepuk, tanya jawab, menyanyi, doa, salam, pulang

A. Pelaksanaan Perbaikan
Perbaikan dinilai oleh penilai 1 dan penilai 2, penilai 1 adalah Herawati
S.Pd.M.Pd, merupakan teman sejawat atau rekan guru. Sedangkan penilai 2
adalah Susi Fatmawati S.Pd. merupakan kepala sekolah TK PKK I Banjarsari.
Yang kedua ditetapkan oleh para rekan dengan persetujuan supervisor
sekaligus observer dalam pelaksanaan perbaikan yang bertugas memberikan
penilaian SKH atau RK dengan menggunakan format APKG/PKP 1. Seperti
pada lampiran 3 juga penilaian pelaksanaan perbaikan SKH/RK dengan
menggunakan format APKG. PKP 2 sampai lampiran 4.

B. Instrumen Penelitian
Instrumen penilaian yang digunakan adalah observasi yaitu mengumpulkan
data melalui pengamatan langsung tentang perilaku dan hasil belajar anak
selama proses belajar. Adapun hasil dari penilaian yang diperoleh selama
siklus 2 (SKH1-5) dapat dilihat dari tabel berikut di lampiran (tabel).

C. Refleksi
Setelah pembelajaran guru melakukan refleksi, ternyata dari 20 anak yang
ada di kelompok B yang kurang berminat pada pembelajaran yang di sampaikan
guru berjumlah 2 anak. Karena anak tersebut belum mampu menyelasaikan
tugasnya dengan baik, sesuai dengan harapan guru. Hal ini terjadi karena cara
penyampaian guru belum bisa menarik minat anak dan menyenangkan bagi anak
serta alat peraga atau media yang digunakan guru tidak menarik bagi anak.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PERSIKLUS
1. RANCANGAN SIKLUS PERTAMA
Siklus

: Pertama

Tema

: Binatang

Kelompok

:B

Tanggal

: 20 s/d 24 Oktober 2014

Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Menggambar Pada


Anak Usia Dini di TK PKK I Banjarsari Metro Utara
Kelompok B Melalui Pemberian Tugas

Identifikasi Masalah :
1. Bagaimana meningkatkan kemampuan menggambar pada anak usia dini.
2. Hal-hal lain yang berkaitan dengan perilaku/strategi mengajar guru/pendidik
misalnya kegiatan pengembangan yang terasa membuat anak tidak mau
menggambar.
3. Masalah perkembangan anak atau perilaku belajar anak misal anak ribut, anak
malas, anak pasif dalam melakukan kegiatan.
4. Kurangnya kemampuan anak dalam menggambar.
Analisis Masalah :
Dari keempat masalah yang teridentifikasi masalah yang akan dipecahkan adalah
kurang mampunya anak dalam menggambar. Hal ini merupakan masalah berat
karena dapat menimbulkan masalah baru. Penyebab masalah tersebut adalah
karena cara yang digunakan guru tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak
dan media yang di gunakan kurang mendukung.
Masalah penggunaan cara menggambar guru yang tidak sesuai dengan tingkat
perkembangan anak dan media yang digunakan mendukung anak.

Perumusan Masalah :
Bagaimana menigkatkan kemampuan kreativitas menggambar anak usia dini di
TK PKK I Banjarsari kelompok B melalui penggunaan berbagai pendekatan
kemampuan seni.

Skenario Perbaikan
RKH I

Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Menggambar Pada


Anak Usia Dini d TK PKK I Banjarsari Metro Utara
Kelompok B Melalui Pemberian Tugas

Siklus

: Pertama

Hari/Tanggal

: Senin, 20 Oktober 2014

Hal yang perlu diperbaiki/ditingkatkan


1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang lebih banyak melakukan sesuatu ditambah dengan
kegiatan anak yang lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru dalam
menggambar
2. Pengelolaan Kelas
a. Penataan Ruangan :
Penataan ruang tempat duduk anak-anak dapat disusun bentuk kelompok.
b. Pengorganisasian Anak :
Posisi anak dapat duduk di karpet menghadap ke depan agar dapat fokus
memperhatikan guru.
Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang banyak melakukan sesuatu ditambah dengan kegiatan
anak yang banyak mendegar penjelasan dari guru. Dalam SKH 1 anank-anak
akan mewarnai gambar kucing.
Langkah-langkah perbaikan :
a. Guru mengambil dan memperhatikanmacam-macam gambar kucing
kepada anak-anak.
b. Anak-anak memperhatikan guru.
c. guru meminta anak untuk mengelompokkan gambar kucing yang sama
lalu guru meminta menghitunh macam-macam gambar kucing yang
jumlahnya sama.

d. Setelah selesai guru meminta anak-anak untuk menyebutkan masingmasing gambar kucing.
Refleksi
Dalam kegiatan yang telah dlakukan kegiatan inti pada RKH hari ini adalah
menggambar kucing dengan menggunakan buku, krayon. Hasil refleksi di rasakan
perlu diulang-ulang karena anak masih kesulitan.
SKENARIO PERBAIKAN
RKH II
Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Menggambar


Pada Anak Usia Dini di TK PKK I Banjarsari Metro
Utara Kelompok B Melalui Pemberian Tugas

Siklus

: Pertama

Hari/Tanggal

: Selasa, 21 Oktober 2014

Hal yang perlu diperbaiki/ditingkatkan


1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang lebih

banyak melakukan sesuatu ditambah dengan

kegiatan anak yang lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru


menempel gambar kucing dan melipat bentuk kepala kucing.
2. Pengelolaan Kelas
a. Penataan Ruangan :
Penataan ruang tempat duduk anak-anak disusun menjadi 3 baris.
b. Pengorganisasian Anak :
Posisi anak dapat duduk di kursi menghadap ke depan agar dapat fokus
memperhatikan guru.
Kegiatan Pengembangan :
Kegiatan anak yang banyak melakukan sesuatu ditambah dengan kegiatan
anak yang banyak mendengar penjelasan dari guru. Dalam SKH 2 anak anak
akan menempel gambar kucing.
Langkah-langkah perbaikan :
a. Guru mengambil dan memperhatikan macam-macam gambar kucing
kepada anak-anak.
b. Guru mengajak anak untuk menggambar kucing.

c. Anak-anak bersama-sama menggambar kucing.


d. d.Lalu guru minta anak untuk menempelkan gambar kucing.
e. Anak-anak mencoba menempel sendiri gambar tersebut.
f. Guru memberikan petunjuk kepada anak yang mampu menempel dengan
benar
REFLEKSI
Kegiatan yang dilakukan pada SKH hari ini anak-anak masih perlu diulang
cara menggambar dan mewarnainya.
SKENARIO PERBAIKAN
RKH III
Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Menggambar Pada


Anak Usia Dini di TK PKK I Banjarsari Metro Utara
Kelompok B Melalui Pemberian Tugas

Siklus

: Pertama

Hari/Tanggal

: Rabu, 22 Oktober 2014

Hal yang perlu diperbaiki/ditingkatkan


1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang lebih banyak melakukan sesuatu ditambah dengan
kegiatan anak yang lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru dalam
menggambar kucing.
2. Pengelolaan Kelas :
a. Penatan Ruangan :
Penataan ruang yang semula anak-anak duduk di bawah, pada saat
mengerjakan tugas anak-anak duduk di kursi.
b. Pengorganisasian anak :
Setelah anak-anak mendengarkan penjelasan dari guru dan melihat cara
guru menggambar.
Langkah-langkah perbaikan :
a. Guru memperhatikan beberapa gambar kucing.
b. Guru mengajak anak untuk menggambar kucing.
c. Anak-anak mencoba menggambar sendiri.
d. Guru memotivasi kepada anak-anak agar anak-anak menjadi semangat.

REFLEKSI
Hasil refleksi kegiatan menggambar pada dalam mewarnai gambar masih
kesulitan.
SKENARIO PERBAIKAN
RKH IV
Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Mengggambar


Pada Anak Usia Dini di TK PKK I Banjarsari Metro Utara

Siklus

: Pertama

Hari/Tanggal

: Kamis, 23 Oktober 2014

Hal yang perlu diperbaiki/ditingkatkan


1. Kegiatan Pengembangan
Kegiata anak yang lebih banyak melakukan sesuatu ditambah dengan kegiatan
anak yang lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru dalam
menggambar kucing.
2. Pengelolaan Kelas
a. Penataan Ruangan :
Penataan ruang yang semula anak-anak duduk di bawah, pada saat
mengerjakan tugas anak-anak duduk di kursi.
b. Pengorganisasian anak :
Setelah anak-anak mendengarkan penjelasan dari guru dan melihat cara
guru dan melihat cara guru menggambar kucing.
Langkah-langkah perbaikan :
a. Guru mengambil bukudan krayon.
b. Lalu guru menggambar kucing.
c. Anak-anak bersama-sama memperhatikan cara guru menggambar kucing.
d. Lalu guru memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya.
e. Guru meminta anak untuk menggambar gajah.

REFLEKSI
Dalam kegiatan menggambar anak-anak sudah bisa melakukannya.

SKENARIO PERBAIKAN
RKH V
Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Menggambar Pada


Anak Usia Dini di TK PKK I Banjarsari Metro Utara
Kelompok B Melalui Pemberian Tugas

Siklus

: Pertama

Hari/Tanggal

: Jumat, 24 Oktober 2014

Hal yang perlu diperbaiki/ditingkatkan


1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang lebih banyak melakukan sesuatu ditambah dengan
kegiatan anak yang lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru dalam
menggambar. Dalam SKH V anak akan diajak untuk mencari 5 perbedaan
pada gambar yang serupa.
2. Pengelolaan Kelas
Penataan Ruangan :
Penataan ruang dapat diubah tempat duduknya menjadi berkelompok. Agar
anak tidak bosan.
Langkah-langkah Perbaikan :
a. Guru menunjukkan 3 gambar yang serupa tapi tak sama.
b. Guru meminta pada anak untuk mengamati 2 gambar tersebut.
c. Guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan pada gambar tersebut.
d. Guru membagikan 2 gambar tersebut pada anak dan meminta anak
untuk mencari 5 perbedaan pada gambar tersebut.

REFLEKSI
Menindaklanjuti kegiatan pembelajaran di RKH seluruhnya maka anak-anak
mengalami kemajuan. Sebagian anak sudah dapat menggambar dengan
pencampuran warna tanpa bimbingan guru namun sebagian anak masih perlu
bimbingan.

RANCANGAN SATU SIKLUS


Siklus

: Kedua

Tema

: Binatang

Kelompok

:B

Tanggal

: 26 s/d 30 Oktober 2014

Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Menggambar Pada


Anak Usia Dini di TK PKK I Banjarsari Metro Utara
Kelompok

B. Melalui Pemberian Tugas


Identifikasi Masalah :
1. Bagaimana

meningkatkan

menggambar

pada

anak

melalui

bidang

pengembangan seni.
2. Hal-hal lain yang berkaitan dengan perilaku/strategi mengajar guru/pendidik
misal kegiatan pengembangan yang terasa membosankan bagi anak.
3. Masalah perkembangan anak atau perilaku belajar anak misal anak ribut, anak
malas,anak pasif dalam melakukan tugas.
4. Kurangnya kemampuan anak dalam menggambar.
Analisis Masalah :
Dari keempat masalah yang teridintifikasi masalah yang akan dipecahkan adalah
kurang mampunya anak dalam menggambar. Hal ini dirasakan penting karena
dapat menimbulkan masalah baru. Penyebab masalah tersebut karena anak belum
mampunyai daya konsentrasi yang baik sehingga maunya ngobrol dan bermain
sendiri dan media yang digunakan guru tidak menarik minat belajar anak.
Perumusan Masalah :
Bagaimana meningkatkan kemampuan kreativitas menggambar anak di TK PKK I
Banjarsari kelompok B melalui penggunaan berbagai pendekatan pengembangan
kemampuan seni.
SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Menggambar Pada


Anak

Usia Dini di TK PKK I Banjarsari Metro Utara

Kelompok B Melalui Pemberian Tugas


Siklus Ke

: 2 (dua)

Hari/Tanggal

: Senin, 27 Oktober 2014

Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :


1. Kegiatan Pengembangan
+ Kegiatan yang lebih banyak dilakukan ditambah dengan kegiatan anak yang
lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Dalam SKH I anak
diberikan materi menggambar, menggambar Kucing.
2. Pengelolaan Kelas
Penataan Ruang
a. Penataan ruang diubah sehingga mendapat area kosong untuk membentuk
lingkaran
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran.
Langkah-langkah Perbaikan
1. Guru melibatkan 4 gambar binatang pada anak-anak
2. Anak diajak menyebutkan macam-macam gambar tersebut
3. Guru meminta anak untuk menggambar Kucing
4. Guru memberi motivasi pada anak yang tidak mau melakukan tugas.
Kelebihan pada SKH I
1. Guru memberi penjelasan Pada anak
2. Guru memberi motivasi pada anak
3. Guru melibatkan anak dalam pembelajaran
Kelemahan SKH I
1. Masih ada satu, dua anak yang belum mampu menggambar, gambar Kucing
2. Guru tidak memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya
REFLEKSI

Dari kegiatan yang telah dilakukan pada RKH I masih ada anak yang belum
mampu mengelompokkan gambar karena kurang paendekatan dari guru.
Dari hasil refleksi dirasakan masih ada anak yang perlu dimotivasi sehingga
hasilnya sesuai dengan harapan guru. Untuk itu anak perlu mengulang kembali.

SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan kemampuan Kreativitas Menggambar pada


anak Usia Dini di TK PKK I Banjarsari Metro Utara
Kelompok B Melalui Pemberian Tugas

Siklus ke

: 2 (dua)

Hari/Tanggal

: Selasa, 28 Oktober 2014

Hal yang perlu diperhatikan/ditingkatkan :


1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan yang lebih banyak dilakukan sesuatu ditambah dengan kegiatan anak
yang lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Dalam SKH II anak
diberikan materi gambar Kucing.
2. Pengelolaan kelas
a. Penataan ruang diubah menjadi bentuk lingkaran, sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
b. Pengorganisasian anak: Posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran.
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menggambar di papan tulis
2. Guru meminta anak untuk menyebutkan gambar yang ditulis
3. Guru menggambar sesuai dengan anak yang ditulis
4. Guru membagikan buku gambar dan crayon kepada anak
5. Guru meminta kepada anak mewarnai gambar
Kelebihan Pada RKH II
1. Guru mendemonstrasikan Kepada anak-anak cara menggambar sesuai angka.
2. Guru menyiapkan alat pembelajaran dengan baik.
3. Guru memberi motivasi pada anak.
Kelemahan pada RKH II
1. Belum semua anak dapat bimbingan satu persatu dari guru.
2. Media yang digunakan belum sempurna.
3. Guru tidak memberi kesempatan pada anak untuk bertanya.

REFLEKSI

Dari kegiatan yang telah dilakukan pada SKH II masih ada anak yang belum
mampu mewarnai gambar masih perlu bimbingan guru sehingga masih ada
beberapa anak yang perlu di ulang-ulang.
SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Menggambar Pada


Anak Usia Dini di TK PKK II Banjarsari Metro Utara
Kelompok B Melalui Pemberian Tugas

Siklus ke

: 2 (dua)

Hari/Tanggal

: Rabu, 29 Oktober 2014

Hal yang diperhatikan/ditingkatkan :


1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan yang lebih banyak melakukan sesuatu ditambah dengan kegiatan
anak yang lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Dalam SKH III
anak diberikan materi mewarnai gambar Kucing.
2. Pengelolaan Kelas
Penataan Ruang
a. Penataan ruang tempat duduk anak dibuat berkelompok.
b. Pengorganisasian anak : posisi anak dibuat kelompok sesuai tempat duduk.
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menunjukkan beberapa gambar kepada anak.
2. Guru meminta anak untuk mewarnai gambar.
Kelebihan pada SKH III
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada anak-anak.
2. Guru memberikan pada anak yang belum mampu untukmewarnai gambr.
Kelemahan SKH III
1. Guru tidak dapat memberi motivasi pada semua anak.
2. Saat guru memberi contoh tidak semua anak memperhatikan.
3. Guru tidak memberi kesempatan pada anak untuk bertanya.

REFLEKSI
Setelah anak mewarnai gambar masih ada anak yang harus diarahkan dan
dibimbing supaya anak termotivasi untuk belajar, sehingga masih ada beberapa
anak yang harus mengulang kembali.

SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Menggambar Pada


Anak Usia Dini di TK PKK I Banjarsari Metro Utara
Kelompok B Melalui Pemberian Tugas

Siklus ke

: 2 (dua)

Hari/Tanggal

: Kamis, 30 Oktober 2014

Hal yang diperhatikan/ditingkatkan :


1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan yang lebih banyak dilakukan sesuatu ditambah dengan kegiatan anak
yang lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Dalam SKH IV anak
diberikan materi menggambar bebas dengan krayon.
2. Pengelolaan kelas
Penataan Ruang
a. Penataan ruang tempat duduk anak di buat berkelompok.
b. Pengorganisasian anak : Posisi anak dibuat kelompok sesuai tempat
duduk.
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Guru menunjukkan beberapa gambar.
2. Guru meminta anak untuk menghitung jumlah gambat atau benda.
3. Guru mendemonstrasikan cara menggambar bebas dengan krayon.
4. Guru meminta anak untuk mencoba menggambar.
Kelebihan RKH IV
1. Guru menunjukkan cara-cara membaca gambar
2. Guru memberikan motifasi pada anak agar anak mau mengikuti pembelajaran.
Kelemahan SKH IV
1. Masih ada beberapa anak yang belum mampu untuk membaca gambar.

2. Meskipun sudah di bimbing oleh guru ternyata masih ada 1,2 orang yang
belum mampu.
REFLEKSI
Anak-anak menggambar bebas dengan krayon. Sudah terlihat ada perkembagan
tetapi guru selalu memberi motivasi dan bimbingan agar anak dalam menggambar
semakin berkembang.
SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan Perbaikan

: Meningkatkan Kemampuan Kreativitas Menggambar Pada


Anak Usia Dini di TK PKK I Banjarsari Metro Utara
Kelompok B Melalui Pemberian Tugas

Siklus ke
Hari/Tanggal

: 2 (dua)
: Jumat, 31 Oktober 2014

Hal yang diperhatikan/ditingkatkan :


1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan yang lebih banyak dilakukan sesuatu ditambah dengan kegiatan anak
yang lebih bnyak mendengarkan penjelasan dari guru. Dalam RKH V anak di
berikan materi menciptakan satu bangunan dari balok.
2. Pengelolaan Kelas
Penataan Ruang
a. Meja dan kursi anak disusun menghadap kedepan sehingga anak-anak
dapat foku mendengarkan penjelasan dari guru.
b. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk menghadap kedepan.
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak untuk menyebutkan angka yang ditulis.
2. Guru memberi penjelasan tentang cara penjumlahan.
3. Guru meminta anak untuk menciptakan satu bangunan dari balok.
4. Guru memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya.
5. Guru memberikan tugas, anak menyelesaikan.
Kelebihan RKH V
1. Kemampuan menciptakan bangunan dari balok.
2. Karena guru selalu memberi motivasi kepada anak.

REFLEKSI
Kemampuan anak dapat dilihat dari hasil kerjanya setiap hari walaupun
masih belum sempurna sehingga sudah tidak ada kelemahan lagi pada RKH V.
Tetapi guru memberi motivasi pada anak dan bimbingan serta latihan agar
kemampuannya dalam menciptakan satu bangunan dari balok lebih baik.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan bab IV, maka kesimpulan penelitian ini

adalah: bahwa dalam mengembangkan kreativitas menggambar pada anak usia


dini di TK PKK I Banjarsari Metro Utara jelas mengalami peningkatan yang
sangat baik. Dilihat dari rekapitulasi pencapaian hasil belajar yang menunjukkan
kemajuan pada

akhir siklus

1 dan siklus 2 yang mengikuti

kegiatan

menggambar. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut:


4. Peran guru dalam mengembangkan kreativitas anak sangat penting.
5. Guru dan orang tua meliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan
kreativitas anak usia dini.
6. Manfaat kerja sama antara keluarga dan sekolah bagi kecerdasan anak adalah
tumbuh dan berkembangnya kecerdasan anak yang lebih terarah dan optimal.

B.

Saran
Berdasakan

kesimpulan

yang

telah

disebutkan,

penulis

dapat

menyampaikan bahwa peran guru dalam mengembangkan kreativitas anak sangat


penting.
Dan guru harus terus membimbing anak untuk lebih mengembangkan
kreativitasnya dengan terus menerus memberikan rangsangan dan penghargaan
atas ide yang mereka kemukakan. Agar anak dapat percaya diri dan mampu
memahami serta dapat mengolah informasi yang positif yang masuk kedalam otak
nya.

DAFTAR PUSTAKA

Earl W. Liderman

dan Donal W . Herbertho (2(1981). Developing Artistic

Perceptuial Awarenes .Lowa-USA: WmC. Brown Co. Publisher,Dubuque.


Eisner,Eliot W.(1972)Educating Artistic Vision . New York: Macmillan
Pblishing.
Feldman,Edmud Burke. (1996). Art As Image An Idea. New Jersey: Engle Wood
Clife Hal The University of Georgia.
Suryani Lilis, Muis Aziza dan Gunarti Winda (2008). Metode pengembangan
Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini: Jakarta, Universitas
Terbuka.

You might also like