Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
mg/ml. Selain itu 100% perawat ketika kuliah hanya mendapatkan teori
memberikan injeksi intravena langsung ke vena dan tidak diajarkan mengenai
teori memberikan injeksi intravena melalui port selang infus. Ketrampilan ini
hanya mereka dapatkan ketika praktik klinik dan setelah bekerja. Sehingga
pelaksanaannya bervariasi sesuai dengan pengalaman empirik masing-masing.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tingkat nyeri pada tindakan pemberian injeksi I.V bolus
deksametason 5 mg melalui port selang infus tanpa menghentikan aliran
infus
2. Mengetahui tingkat Tingkat nyeri pada tindakan pemberian injeksi I.V
bolus deksametason 5 mg melalui port selang infus dengan menghentikan
aliran infus
3. Mengetahui perbedaan tingkat nyeri pada penyuntikan deksamethason 5
mg per bolus intravena dengan cara mengalirkan dan mengentikan aliran
infus
BAB II
PEMBAHASAN
bekal
dasar
untuk
berupa
(filosof
Prancis,
1712-1778
M)
mengatakan
bahwa:
pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada
pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya
diwaktu dewasa.
rousseau
(filosof
swiss
1712-1778)
menurutnya:
pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa
kanak-kanak, tetapi kita membutuhkannya diwaktu dewasa.
h) Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda ahli ini
merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut: pendidikan adalah
bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar
anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dangan
bantuan orang lain.
i) Ki hajar dewantara (bapak pendidikan nasional indonesia, 1889-1959)
merumuskan pengertian pandidikan sebagai berikut: pendidikan
umumnya berarti daya upaya untuk memajukan badi pekerti (karakter,
kekuatan batin), pikiran dan jasmani anak-anak selaras dangan alam dan
masyarakatnya.
j) Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah
pendidikan disekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat
mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah
untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan
seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan
tertentu.
dimana
peristiwa
bimbingan
berlangsung
(lingkungan
pendidikan).
a) Peserta didik
Peserta didik berstatus sebagai subyek didik. Pandangan modern
cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah
subyek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas,
sehingga merupakan insan yang unik.
Individu yang sedang berkembang.
Individu
yang
membutuhkan
bimbingan
individual
dan
perlakuan manusiawi.
Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
b) Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik ialah orang yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik.
Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang
tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan dan masyarakat.
c) Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik
antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan
pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan, penyuntikan deksamethason 5
mg bolus intravena melalui port selang infus tanpa menghentikan aliran infus, terbukti
lebih efektif dibandingkan dengan penyuntikan deksamethason 5 mg bolus intravena
melalui port selang infus dengan menghentikan aliran infus.
3.2 Saran
1. Setiap perawat sebelum memberikan obat intravena hendaknya mengetahui
secara pasti tentang sifat obat, efek samping, cara pengenceran dan rute
pemberian serta kecepatan penyuntikan obat.
3. Setiap instansi rumah sakit hendaknya memiliki standar prosedur yang baku
mengenai teknik pemberian dan penggunaan obat terutama obat dan cairan
intravena.
DAFTAR PUSTAKA