Professional Documents
Culture Documents
Rasio Likuiditas
Adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan
perusahaan
untuk memenuhi
kewajiban
mengukur kemampuan
Rumus :
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar Persediaan) / Hutang lancar))
Pada tahun 2010, ((QR = 227.819.168.461 82.424.270.814 / 123.450.557.939))
= 1.17
Kesimpulan: rata-rata industry tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali
sedangkan PT.COLORPACK INDONESIA 1,17 maka keadaanya sangat baik
karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah dikurangi persediaan.
B.Ratio Solvabilitias
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana
yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur
perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa
jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi
tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Suatu perusahaan yang
solvable belum tentu likuid dan sebaliknya sebuah perusahaan yang insolvable
belum tentu likuid.
1. Total debt to equity ratio (Rasio hutang terhadap Equitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan
untuk memenuhi seluruh kewajibanya .
Rumus:
Total Debt to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x
100% .pada tahun 2010, = (140.879.700.667 / 134.499.083.729) x 100%
= 1,04 = 100%
Kesimpulan:
Rumus :
GPM = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%
Pada tahun 2010, = (62.009.766.595 / 516.581.827.768) 100%
= 0,12 = 12%
Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan menghasilkan laba
kotor dari pejualan bersih adalah sebesar 12%
1. Net Profit Marginal (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah
pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Rumus:
NPM = (Laba setelah pajak / Total Aktiva) x 100%
Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 516.581.827.768) 100%
= 0,05 = 5%
Kesimpulan: kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari
penjualan bersih adalah sebesar 5%
1. c.
untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan
RUMUS:
OPM = (Laba usaha / Penjualan Bersih) x 100%
Pada tahun 2010, = (39.294.864.546 / 516.581.827.768) x 100%
= 0,07 = 7%
Kesimpulan: Operating ratio mencerminkan tingkat efesiansi perusahaan,
sehingga ratio ini rendah menunjukan keadaan yang baik karena berarti bahwa
setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga rendah, dan yang tersedia
untuk laba besar.
1. Return of Asset
adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada
dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva)
dikeluarkan dari analisis.
RUMUS:
ROA = (Laba bersih setelah pajak / total aktiva) x 100%
Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 275.390.730.449) x 100%
= 0,10 = 10%
Kesimpulan: laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan adalah sebesar 10%
1. Return of Equity
Adalah Tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap
satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa
besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang
diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut.
RUMUS:
ROE = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%
Pada tahun 2010, = (28.441.593.720 / 134.499.083.729) x 100%
= 0,021 = 2%
Rasio Perputaran Piutang
Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang
erat dengan volume penjualan kredit, karena timbulnya piutang disebabkan oleh
penjualan barang-barang secara kredit dan hasil dari penjualan secara kredit netto
dibagi dengan piutang rata-rata merupakan perputaran piutang.
RUMUS:
Perputaran Piutang = (Penjualan / piutang usaha)
Kesimpulan: dalam hasil ini tingkat pengembalian atau imbal balik perusahaan
terhadap investor setiap tahunnya adalah sebsar 2%
Yang dimaksudkan dengan Penjualan dalam formula ini adalah: total nilai
penjualan untuk periode yang diukur, 1 Jan s/d 31 Des 2012 misalnya.
Sedangkan Rata-rata Piutang adalah: Rata-rata saldo piutang untuk periode
yang sama. Menghitung nilai rata-rata ini yang kadang menjebak.
Dalam menghitung rata-rata saldo piutang, terkadang seseorang hanya
menggunakan saldo awal dan saldo akhir piutang, dijumlahkan, lalu dibagi
dua. Misalnya: Yang diambil hanya saldo piutang dagang per 31 Januari ditambah
saldo piutang dagang per 31 Desember, lalu dibagi dua. Cara ini akan
menghasilkan
nilai
rata-rata
piutang
yang
tidak
tepat.
Cara terbaik untuk menghitung nilai rata-rata piutang adalah dengan jalan:
menjumlahkan semua saldo piutang disepanjang periode (dari 31 Jan + 28 Feb +
31 Mar. dan seterusnya hingga 31 Desember), lalu dibagi total bulanatau 12
jika perusahaan menggunakan periodisasi tahunan.
C. Rasio Profitabilitas
untuk
berproduksi
secara
efisien
(Sawir,
2009:18).
ekonomi
mengukur
efektifitas
perusahaan
dalam
Rentabilitas Ekonomi
Asset Turnover
Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return
on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih
diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63).
Return on Investment
Atau dapat juga dihitung dengan: ROI = Net profit margin x Assets turn over
5. Return on Equity
Return on equity merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah
pajak dengan total ekuitas. Return on equity merupakan suatu pengukuran dari
penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang
saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka
investasikan di dalam perusahaan (Syafri, 2008:305).
Return on Equity
D. Rasio Aktivitas
total
aktiva
dalam
satu
periode
tertentu.
Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi
penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume
penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19).
semakin
efisien
penggunaan
keseluruhan
aktiva
dalam
menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama dapat
memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan atau
diperbesar.
Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik
perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal
ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam
perusahaan.
tendensi
untuk
adanya
overstock
(Riyanto,
2008:334).
Ada dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio
perputaran persediaan. Pertama, penjualan dinilai menurut harga pasar (market
price), persediaan dinilai menurut harga pokok penjualan (at Cost), maka
sebenarnya rasio perputaran persediaan (at cost) digunakan untuk mengukur
perputaran fisik persediaan. Sedangkan rasio yang dihitung dengan membagi
penjualan dengan persediaan mengukur perputaran persediaan dalam kas (Sawir,
2003:15).
persediaan
awal
ditambah
persediaan
Rasio perputaran
akhir
dibagi
dua.
Perputaran Piutang
TUGAS
AGRIBISNIS PETERNAKAN
Analisis ratio keuangan yang terdiri dari ratio likuiditas,
aktivitas,solvabilitas, dan ratio profitabiltas
OLEH :
LA ZIZET
L1A112031
KELAS : C
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014