You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN
Beberapa kelompok bakteri tanah dan air mampu mengolah senyawa senyawa dan
ion ion anorganik (ion ion ammonium, nitrit, sulfida, tiosulfat, sulfat, dan besi(II))
maupun belerang elemen, hydrogen molekul maupun karbon monoksida sebagai donor
hydrogen atau donor elektrondan melalui oksidasinya memperoleh ekuivalen reduksi dan
energy untuk proses sintesis.
Perolehan energy pada umumnya secara pernafasan dengan oksigen sebagai akseptor
hydrogen terminal. Sebagian kecil kelompok ini dapat tumbuh sebagai spesialis dengan nitrit,
nitrat, atau dinitrogen sebagai akseptor hydrogen dalam pernafasan anaerob. Cara hidup
dengan donor hydrogen anorganik disebut khemolitotof atau oksidasi anorganik.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam makalah ini dibahas bagaimana
meknisme bakteri kemolitotrof mendapatkan energy, serta fungsi dan bakteri kemolitotrof
dialam. .

BAB II
PEMBAHASAN
Bakteri kemolitotrof adalah bakteri yang tumbuh sebagai spesialis dengan nitrit, nitrat,
atau dinitrogen sebagai akseptor hydrogen dalam pernafasan anaerob atau dengan cara
hidup dengan donor hydrogen anorganik.

Sebagian besar bakteri yang masuk dalam jenis metabolisme ini, tumbuh dengan karbon
dioksida sebagai satu satunya sumber C atau sumber utama dari karbon sel. Maka bakteri
ini bersifat ototrof (khemolito - ototrof). Bakteri aerob khemolito ototrof yang sampai saat
ini masih deselidiki, mengasimilasi zat arang karbon dioksida dengan fiksasi CO 2 melalui
siklus ribulosadifosfat; mekanisme dari cara fiksasi CO2. Diantara bakteri khemolito ototrof
ini adalah spesialis dan mempunyai kedudukan monopoli yang mencolok. Oksidasi yang
terikat terutama pada kemampuan bakteri penitrifikasi dan pengoksidasi belerang.
Nitrifikasi
Pengubahan ammonium menjadi nitrat, yaitu nitrifikasi dilakukan oleh bakteri
penitrifikasi (bakteri sendawa) dalam tanah maupun dalam air. Bakteri yang dapat
mengubah langsung ammonium menjadi nitrat pada oksidasinya ikut 2 kelompok bakteri.
Bakteri pengoksidasi ammonium membentuk nitrit dan pengoksidasi nitrit membentuk nitrat.

Jenis bakteri yang terkenal adalah Nitrosomonas europeae dan Nitrobacter winogradskyi.
Nitrifikan adalah bakteri Gram-negatif, yang disatukan dalam keluarga Nitrobacteraceae.
Pada hunian laut Nitrosococcus aceanus yang bertanggung jawab untuk oksidasi ammonium.
Nitrifikan sekarang dipandang sebagai khemolito ototrof obligat dan tidak mampu untuk
mengolah substrat organic yang dibubuhkan pada media biak.
Nitrifikasi heterotroph
Berlawanan dengan nitrifikasi ototrof , proses heterotroph tidak disangkutkan pada
pertumbuhan sel atau produksi biomassa: ini mungkin merupakan sejenis kooksidasi, yaitu
oksidasi bersama ammonium dan substrat organic. Kecepatan nitrifikasi oleh organisme
heterotroph lebih rendah dengan factor 103 sampai 104 dibandingkan organisme ototrof.
Nitrifikasi oleh mikroorganisme heterotroph dalam tanah asam (perkebunan teh, hutan pinus)
terjadi pembentukan nitrat.
Transport Elektron Yang Berjalan Balik dan Penghasilan sel
Bakteri ototrof pengoksidasi ammonium, nitrit, senyawa belerang atau besi dari sel
energetic berada dalam posisi yang amat tidak menguntungkan. Substrat bakteri ini
mempunyai potensial redoks yang positif kuat. Oksidasi substrat ini tidak dapat
digandengkan langsung dengan reduksi NAD. Electron yang timbul pada oksidasi substrat
disisipkan pada pada tahap sitokrom a atau c dari rantai pernafasan, oleh sebab itu perolehan
anerginya rendah, karena hanya satu tempat fosforilasi tunggal saja yang dipakai. Penghasilan
energy yang sedikit, yang diperoleh pada oksidasi substrat anorganik tersebut, sesuai dengan
penghasilan sel yang rendah. Untuk mensintesis 1 g sel (massa kering) harus lebih banyak zat
yang diubah daripada yeng telah dikenal dari organisme sampai sekarang. Beberarapa bakteri
tersebut mengkatalis oksidasi tanpa hasil.

Oksidasi Senyawa Belerang Tereduksi


Sekelompok bakteri Gram negative, bercemeti polar, mampu memperoleh energy
dengan mengoksidasi senyawa senyawa belerang tereduksi. Bakteri ini disatuka dalam
genus Thiobacillus. Sebagian besar Thiobacilli mampu mengoksidasi berbagai senyawa
belerang dan membentuk sulfat sebagai akhir :

Sebagian besar Thiobacilli (T.thiooxidans, T.thioparus, T.denitrificans) bersifat


khemolitotrof dan memerlukan fiksasi CO2. Thiobacilli lain juga dapat tumbuh dengan
senyawa organic sebagai sumber energy dan sumber karbon (T.novellus, T.intermedius).
Thiobacilli yang telah disebut hidup secara aerob, T.dentrificans dapat menggunakan
nitrat sebagai akseptor hydrogen (pernafasan anaerob). Bakteri ini mendenitrifikasi nitrat,
tetapi tidak mampu untuk mereduksi zat ini menjadi ammonium secara asimilasi, akibatnya
bakteri ini memerlukan garam ammonium sebagai sumber nitrogen.

Oksidasi dan reduksi besi oleh Bakteri T. ferrooxidans


Dalam kondisis aerobik, bakteri Thiobacillus ferooxidans dapat menggunakn energi
dari mengisolsidasi Fe2+ (Waluyo,Lud.2009). Proses tersebut diantarannya :

2Fe2+ + O2 + 2 H+ 2Fe3+ + H2O


Oksidasi pyrit (FeS2) menjadi SO42- dan Fe3+ dilakukan bakteri tersebut jika kondisis
lingkungan dengan keasaman tinggi. Thiobacillus ferroxidans mengoksidasi besi dalam
bentuk ferro sulfat untuk mengahasilkan ferri sulfat.
4FeSO4 + 2 H2SO4 + O2 2 Fe2 (SO4)3 + 2 H2O
Ferri sulfat mempengaruhi keasaman setelah menghidrolisi ke bentuk ferri hidroksida.
2 Fe2(SO4)3 + 12 H2O - 4 Fe (OH)3 + 6 H2SO4
Apakah keuntungan dari proses oksidasi Fe2+ ? mikrobe akan mendapatkan tambahn
energi. Ion Fe 3+ yang terbentuk secara fisik akan melindungi mikroba dan meningkatkan
stabilitas mikrokoloni pada permukaan benda padat. (Waluyo,lud. 2009).

Skema proses oksidasi dan reduksi Fe oleh T.ferrooxidans

Fungsi bakteri kemolitotrof :


a. Sebagai pemisah logam dari bijinya.
b.
Mengoksidasi senyawa belerang tereduksi
c.
Mengoksidasi besi (II)
d.
Mengoksidasi hydrogen molekul
e.
Memfiksasi karbondioksida
f. Peran nitrifikasi dalam tanah. Yaitu mengoksidasi ammonium yang berasal dari udara
dan kotoran hewan menjadi asam nitrat pada batu kapur dan batu semen.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bakteri kemolitotrof adalah bakteri yang tumbuh sebagai spesialis dengan nitrit, nitrat,
atau dinitrogen sebagai akseptor hydrogen dalam pernafasan anaerob atau dengan cara
hidup dengan donor hydrogen anorganik.
Fungsi bakteri kemolitotrof :
a. Sebagai pemisah logam dari bijinya
b. Mengoksidasi senyawa belerang tereduksi
c. Mengoksidasi besi (II)
d. Mengoksidasi hydrogen molekul
e. Memfiksasi karbondioksida
f. Peran nitrifikasi dalam tanah. Yaitu mengoksidasi ammonium yang berasal dari
udara dan kotoran hewan menjadi asam nitrat pada batu kapur dan batu semen.

DAFTAR PUSTAKA
Schlegel, Hans G. ; Wattimena, Joko R.1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : UGM Press.
Waluyo,Lud. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. Malang : UMM Press

MAKALAH MIKROBIOLOGI
BAKTERI KEMOLITOTROF

DISUSUN OLEH:
Vyta Andri Setyo Utami

(12317244003)

Ayu Dien Islamiyati

(12317244011)

Rizza Untsa Nuzulia

(12317244022)

Citra Ayuliasari

(12317244024)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2014

You might also like