You are on page 1of 3

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dalam melakukan analisa konversi energi pada PLTP dapat didasarkan dengan hukum termodinamika. Setiap
jenis PLTP memiliki proses yang berbeda apabila ditinjau dari hokum termodinamika. Berdasarkan gambar 1
dapat dilihat geofluida mengalami beberapa proses yang ditunjukkan pada diagram T-S.

Diagram T-S Single Flashed Steam


Sesuai dengan gambar 1 geofluida mengalami beberapa proses yaitu sebagai berikut :
Flashing
Proses ini digambarkan pada saat kondisi 1 dan 2 pada diagram T-S dimana pada proses ini geofluid mengalami
penurunan tekanan dan suhu secara drastis. Hal ini diakibatkan geofluida dari wellhead melewati throttle valve.
Selain itu proses flashing ini merupakan proses isentalpik dan adiabatic karena proses ini terjadi secara spontan
dan tidak ada pengaruh kerja di dalamnya. Sehingga dapat dituliskan yaitu sebagai berikut:
h1 = h2
Dimana:
h1 = entalpi pada wellhead (kJ/kg)
h2 = entalpi setelah proses flashing (kJ/kg)
Proses pemisahan (separator)
Sesuai dengan diagram T-S di atas pada proses ini terjadi proses isobarik atau tekanan konstan. Dalam proses ini
dapat
diketahui nilai X (kualitas fraksi kekeringan) yaitu dengan rumus :

x 2=

h2h 3
h4h3

Dimana:
X2 = kualitas uap
h2 = entalpi setelah proses flashing (kJ/kg)
h4 = entalpi pada keluaran separator menuju demister (kJ/kg)

h3 = entalpi pada keluaran separator menuju drain (kJ/kg)


Sedangkan untuk menentukan nilai massa laju aliran dari separator menuju turbin yaitu dengan menggunakan
rumus

m
4=x 2 m
2
Dimana :
2 = massa laju aliran keluaran dari separator (kg/s)
m4 = massa laju aliran masukkan dari separator (kg/s)
Sedangkan massa laju aliran yang keluar dari separator yaitu sebagai berikut :

m
3=( 1x 2 ) x m
2
Dimana :
3 = massa laju aliran keluaran dari separator ke drain (kg/s)
Demister
Demister merupakan alat untuk menghilangkan kondensat dari uap dan untuk memastikan bahwa uap benarbenar kering. Pada demister terjadi pressure drop sebesar 10 kPa dan terjadi penurunan massa laju aliran sebesar
0,01.

m
4 a=0.01 x m 4
Dimana :
4a = massa laju aliran demister (flash) drain (kg/s)
4 = massa laju aliran keluaran dari separator (kg/s)
Turbin uap dan generator
Pada turbin yang dibawah keadaan steady , inlet dari fluida yang bekerja dan tekanan exhaust telah ditentukan.
Oleh karena itu, untuk proses ideal dari turbin adiabatik adalah proses isentropik antara inlet dan tekanan
exhaust.
Daya turbin dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

h )
w tur =m total .(h
4
5

w tur =mtotal . tur.( h4 h5 s )


Dimana :
Wtur

= daya listrik (kW)

mtotal

= massa laju aliran (kg/s)

h4

= entalpi pada masukan turbin (kJ/kg)

h5

= entalpi pada keluaran turbin kondisi aktual (kJ/kg)

h5s

= entalpi pada keluaran turbin kondisi ideal (kJ/kg)

turbin

= efisiensi turbin

Sedangkan untuk efisiensi turbin (t) dapat dihitung dengan persamaan :

tur =

tur
actual turbin work
W
=
tur ,is
isentropic turbine work W

Biasanya perubahan energi kinetik dan potensial berhubungan dengan aliran fluida yang mengalir di turbin,
yaitu perubahan entalpi yang cukup kecil dan bisa diabaikan. Kemudian kerja output dari adiabatik turbin hanya
menjadi perubahan entalpi, dan persamaannya menjadi :

tur=

h 4h 5
h 4h 5 s

Untuk menghitung nilai daya turbin generator dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan :

gen=W
tur x gen
W
Dimana :
gen
W
= daya yang dihasilkan generator (kW)

tur = daya listrik (kW)


W
generator = efisiensi turbin

You might also like