You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A.

Data Umum Keluarga


1. Identitas Kepala Keluarga
- Nama
: Tn. Tayun
- Umur
: 68 th
- Agama
: Islam
- Pendidikan
: SD
- Pekerjaan
: Buruh
- Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
- Alamat
: Mulyorejo 33 Dusun Jetak Lor
2. Daftar Anggota Keluarga

No.

Nama

Jenis

Usia

Agama

Status dalam

Pendidikan

Pekerjaaan

1.
2.

Tn. Tayun
Ny. Siti

Kelamin
Laki-laki
Perempuan

68 th
60

Islam
Islam

Keluarga
KK
Istri

SD
SD

Buruh
IRT

3.

Djuwanah
Sulistya

Perempuan

th
27 th

Islam

Anak

SMA

Karyawan

4.

Heriono

Laki-laki

23 th

Islam

Anak

SMA

swasta
Karyawan
swasta

3. Genogram

68

6
0

Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Garis pernikahan
= Garis keturunan
= Tinggal serumah
= Klien (anggota keluarga)

2
7

4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga ini adalah tipe keluarga inti (nuclear family), yaitu keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak-anak.
Sifat Keluarga
- Pengambilan keputusan
Jika ada masalah dalam keluarga, keputusan diambil oleh Tn.T atas dasar
-

musyawarah dengan seluruh anggota keluarga.


Kebiasaan hidup sehari-hari
Kebiasaan tidur/istirahat
Tn.T dan tidur siang sedangkan Ny.SD lebih sering menyempatkan waktu untuk
tidur siang sekitar 1/5 sampai 1 jam. Untuk tidur malam kebiasaan keluarga Tn.M

tidur mulai jam 20.00 sampai 05.00.


Kebiasaan makan keluarga
Keluarga Tn.T rata-rata sehari makan sebanyak 3x, menu yang dihidangkan
terdiri dari nasi, sayur, lauk berupa tahu, tempe, ikan dan kadang diselingi juga
dengan lauk telur ataupun daging. Makan bersama sulit sekali dilakukan oleh

keluarga ini karena aktivitas masing-masing yang berbeda.


5. Suku Bangsa
Tn.T beserta keluarganya semuanya berasal dari satu suku, yaitu suku Jawa. Keluarga
dipengaruhi oleh adat istiadat budaya Jawa. Bahasa yang sehari-hari digunakan adalah
bahasa Jawa.
Agama
Semua anggota keluarga Tn.T memeluk agama Islam. Seluruh keluarga Tn.T, rajin
melakukan ibadah sholat 5 waktu. Tn.T maupun Ny.SD rutin mengikuti kegiatan
keagamaan yaitu tahlil di lingkungan RT dan RW setiap minggunya
6. Status Sosial Ekonomi
Tn. T maupun Ny.SD bekerja sebagai buruh tetapi Sdr S dan Sdr H membantu
penghasilan keluarga ini agar cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
7. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ketika memiliki waktu luang, aktivitas rekreasi yang dilakukan oleh keluarga ini adalah
B.

menonton TV bersama sambil berbincang-bincang dan bercanda antar satu sama lain.
Riwayat Keluarga
1. Riwayat keluarga inti
Tn.T dan Ny.SD menikah 40 tahun yang lalu dimana saat mereka berdua menikah Tn.T
berumur 28 tahun dan Ny.SD berumur 20 tahun. Pernikahan Tn.T dan Ny.SD dikaruniai
anak (Sdr S). Selang 5 tahun kemudian barulah dikaruniai anak yang kedua yaitu Sdr H.
Sekarang Tn.T dan Ny.SD tinggal bersama kedua anaknya karena anak mereka belum
menikah.
2. Riwayat keluarga sebelumnya
Kedua orang tua Tn.T sudah meninggal dunia, sedangkan kedua orang tua dari Ny.T
masih hidup semua. Baik Tn.T maupun Ny.SD tidak begitu paham akan pertemuan
kedua orang tuanya masing-masing. Mereka berdua hanya mengetahui bahwa kedua
orang tuanya dahulu menikah lewat perjodohan. Saat ini orang tua Ny.SD yang masih

C.

hidup semua tinggal bersama kakak perempuan dari Ny.SD.


Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
- Jenis rumah: permanen
- Dinding rumah: terbuat dari batu bata dan tampak masih kokoh
- Atap rumah: terbuat dari genting dan terpasang plafon sebagai langit-langit

Lantai: lantai terbuat dari keramik kecuali bagian dapur. Kebersihan lantai cukup
dijaga, hal ini tampak dari lantainya yang bersih. Ny.SD mengatakan lantai disapu

minimal 2x sehari pada saat pagi dan sore hari.


Kamar tidur: terdapat 3 kamar tidur di dalam rumah berukuran masing-masing 2,5x3

meter
- Status rumah: rumah sendiri
2. Ventilasi dan penerangan
Rumah terdapat ventilasi yang kurang baik. Hal ini terlihat dari ruangan yang
penerangannya menggunakan lampu dan jendela jarang dibuka.
3. Persediaan air bersih
Air bersih diperoleh dari sumur.
4. Pembuangan sampah
Sampah dikumpulkan di tempat sampah kemudian dibakar
5. Pembuangan air limbah
Pembuangan ait limbah (air sisa mandi atau keperluan keluarga) dibuang atau dialirkan
ke got belakang rumah.
6. Jamban/WC (tipe, jarak dari sumber air)
Keluarga memiliki kamar mandi dan WC sendiri. WC yang digunakan adalah WC leher
angsa dengan septic tank. Jarak septic tank dari sumber air (<10 meter).

R.Tamu

7. Denah rumah

15 m

Dapur

Kamar

Kamar

KM

Kandang

Kamar
R.keluarga

Kandang
5m

R.Tamu
Teras
8. Lingkungan sekitar rumah
Lingkungan sekitar rumah cukup bersih. Lantai dari semen juga tampak bersih. Keluarga
Tn.T ini memiliki kandang.
9. Sarana komunikasi dan transportasi
Sarana komunikasi yang digunakan keluarga untuk menghubungi saudara yang jauh
adalah menggunakan telepon seluler. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan
jika bepergian adalah sepeda motor.
10. Fasilitas hiburan
Fasilitas hiburan yang dimiliki oleh keluarga ini ada TV, dan tape recorder.
11. Fasilitas pelayanan kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan keluarga terdekat adalah bidan desa, Puskesmas
pembantu dan Puskesmas.
D.

Sosial
1. Karakteristik tetangga dan komunitas
Sebagian besar warga adalah penduduk asli. Kebanyakan warga bekerja di tegal pada
pagi hari dan baru pulang menjelang sore hari. Jarak antar rumah warga cukup dekat.
Sesama warga hubungannya sangat baik dan budaya gotong royong masih sangat

kental terasa. Hal ini terlihat jika salah satu warga ada yang punya hajatan tetangga
pasti datang untuk membantu.
2. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.T bertempat tinggal di rumah tersebut sejak menikah dan belum pernah
pindah tempat.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.T dan Ny.SD aktif mengikuti acara keagamaan yang ada di RT.2 Acara tersebut
berupa yasinan dan tahlil bersama setiap satu minggu sekali.
E.

Struktur Keluarga
1. Sistem pendukung keluarga

Tn.M M

Ny. T
Sdr. S dan Sdr H

2. Pola komunikasi keluarga


Pola komunikasi yang ada pada keluarga Tn.T adalah demokratis, jadi jika ada masalah
dalam keluarga diselesaikan dengan musyawarah antara Tn.T dan Ny.SD. sedangkan
komunikasi antara Sdr.S dan Sdr H dengan kedua orang tuanya berlangsung dua arah.
3. Struktur kekuatan keluarga
Setiap keputusan yang diambil dalam menyelesaikan masalah adalah berdasarkan
keputusan dan kesepakatan bersama. Jadi tidak ada pihak yang dominan dalam
memutuskan suatu masalah.
4. Struktur peran
Tn.T sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah utama
Ny.SD sebagai ibu rumah tangga dan ikut membantu mencari nafkah
Peran keluarga dalam masyarakat cukup baik dalam berpartisipasi pada kegiatankegiatan yang ada di RT.2 RW.2, namun belum dapat berkontribusi secara aktif di
dalamnya.
5. Nilai dan norma keluarga
Seluruh anggota keluarga Tn.T bergama Islam dan menjalankan ibadah serta selalu
berdoa. Selain itu keluarga tersebut mengikuti dan menerapkan nilai-nilai budaya
setempat yang umum dilakukan masyarakat. Ketika keluarga Tn.T memiliki masalah
termasuk masalah kesehatan, mereka menganggap itu adalah ujian/cobaan dari Tuhan.
Jika ada salah satu anggota keluarganya yang sakit, Tn.T dan keluarga mempercayakan
perawatan kesehatanya pada tenaga kesehatan. Namun sebelum dibawa ke tenaga
kesehatan keluarga Tn.T biasanya memilih merawat sendiri dan membeli obat sendiri di
toko.
F.

Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Semua anggota kluarga saling menghormati dan menyayangi, komunikasi dilakukan
secara terbuka, tidak ada masalah yang dipendam, jika ada masalah langsung
dibicarakan.
2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi keluarga Tn.T dengan masyarakat sekitar cukup baik. Hal itu juga sudah
ditanamkan kepada anak-anaknya untuk melakukan sosialisasi.

3. Fungsi perawatan kesehatan


- Mengenal masalah
Keluarga masih belum mengetahui tentang TBC yang di derita Ny SD terkait
-

penanganan, penyebab, dan dampak dari menderita hipertensi.


Mengambil keputusan
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain yang

memutuskan untuk merawat sendiri atau di bawa ke pelayanan kesehatan.


Perawatan keluarga
Untuk masalah kesehatan yang ringan seperti pusing, keluarga kadang membeli obat
bebas yang dijual di warung. Jika masih belum sembuh keluarga baru membawa ke
-

bidan setempat kemudian dirawat sendiri di rumah.


Pemeliharaan rumah
Cara memelihara kesehatan rumah sudah cukup baik, namun hanya lantai dapur saja

yang masih terbuat dari semen dan rumah menempel dengan kandang.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan
Kemampuan menggunakan pelayanan kesehatan masih sebatas pelayanan kuratif
saja. Jika penyakit yang diderita dirasa ringan maka cukup diberikan obat bebas yang

di jual di warung-warung.
4. Fungsi reproduksi
Tn.T dan Ny.SD mempunyai 2 orang anak, yaitu 1 orang laki-laki dan 1 orang
perempuan.
5. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi keluarga Tn.T sudah terpenuhi dengan baik yang dibantu oleh
penghasilan anak-anaknya.
G. Stres dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
- Stressor jangka pendek
Ny SD masih menderita batuk-batuk
- Stressor jangka panjang
Ny.SD khawatir akan kesehatannya dikemudian hari terkait dengan penyakit yang
dideritanya yaitu TBC.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Jika ada masalah dalam keluarga, keluarga akan menyelesaikannya dengan
berdasarkan kesepakatan bersama.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga selalu mendiskusikan masalah yang dihadapi melalui pengambilan keputusan
yang terbaik menurut anggota keluarga mereka. Jadi, tidak ada salah astu anggota
keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan. Jika masalah belum bisa
terpecahkan dengan musyawarah bersama anggota keluarga, meminta saran dari orang
lain khususnya keluarga terdekat terkadang dilakukan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam pengambilan
keputusan.
H.

Pemeriksaan Fisik Keluarga


1. Pemeriksaan fisik Tn.T
- Keadaan umum
: baik
- Kesadaran
: CM
- TB: 160 cm dan BB: 55 kg
- Tanda-tanda vital :
TD
: 130/100 mmHg

N
: 80 x/menit
RR
: 18 x/menit
Pemerikasaan head to toe
Kepala normal, rambut hitam beberapa memutih dan persebarannya merata, wajah
tidak ada lesi, kedua mata simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik,
fungsi pengelihatan baik, lubang hidung simetris, tidak ada gangguan penciuman,
fungsi pendengaran baik, mulut bersih.
Leher normal tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
dada berbentuk normal, simetris ka/ki, suara nafas tambahan (-), bunyi jantung

normal.
Abdomen berbentuk flat, supel, tidak ada nyeri tekan, suara timpani, BU 10x/menit.
Turgor kulit normal, ektremitas tidak ada kelainan simetris ka/ki.
2. Pemeriksaan fisik Ny.SD
- Keadaan umum
: baik
- Kesadaran
: CM
- TB: 150 cm dan BB: 35 kg
- Tanda-tanda vital :
TD
: 120/90 mmHg
N
: 84 x/menit
RR
: 16 x/menit
- Pemerikasaan head to toe
Kepala normal, rambut hitam dan persebarannya merata, wajah tidak ada lesi, kedua
mata simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, fungsi pengelihatan baik,
lubang hidung simetris, tidak ada gangguan penciuman, fungsi pendengaran baik,
mulut bersih.
Leher normal tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
dada berbentuk normal, simetris ka/ki, suara nafas tambahan ronkhi di seluruh lapang

paru, bunyi jantung normal.


Abdomen berbentuk flat, supel, tidak ada nyeri tekan, suara timpani, BU 8x/menit.
Turgor kulit normal, ektremitas tidak ada kelainan simetris ka/ki.
Keluhan yang sering dirasakan yaitu Ny.SD batuk-batuk dengan dahak hijau kental,
sering mengalami keringat dingin di malam hari. Ny SD mengatakan pernah
menjalani pengobatan untuk batuknya selama beberapa bulan yang lalu dengan

durasi 3 bulan tetapi berhenti karena capek untuk mengkonsumsi obat.


3. Pemeriksaan fisik Sdr.S
- Keadaan umum
: baik
- Kesadaran
: CM
- TB: 150 cm dan BB: 48 kg
- Tanda-tanda vital :
TD
: 100/70 mmHg
N
: 80 x/menit
RR
: 20 x/menit
- Pemerikasaan head to toe
Kepala normal, rambut hitam dan persebarannya merata, wajah tidak ada lesi, kedua
mata simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, fungsi pengelihatan baik,
lubang hidung simetris, tidak ada gangguan penciuman, fungsi pendengaran baik,
mulut bersih.
Leher normal tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
dada berbentuk normal, simetris ka/ki, suara nafas tambahan (-), bunyi jantung
normal.

Abdomen berbentuk flat, supel, tidak ada nyeri tekan, suara timpani, BU 8x/menit.
Turgor kulit normal, ektremitas tidak ada kelainan simetris ka/ki.
4. Pemeriksaan fisik Sdr H
- Keadaan umum
: baik
- Kesadaran
: CM
- TB: 170 cm dan BB: 60 kg
- Tanda-tanda vital :
N
: 85 x/menit
RR
: 19 x/menit
- Pemerikasaan head to toe
Kepala normal, rambut hitam dan persebarannya merata, wajah tidak ada lesi, kedua
mata simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, fungsi pengelihatan baik,
lubang hidung simetris, tidak ada gangguan penciuman, fungsi pendengaran baik,
mulut bersih, tampak karies di beberapa bagian gigi dan terdapat beberapa lubang di
gigi geraham bagian belakang.
Leher normal tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
dada berbentuk normal, simetris ka/ki, suara nafas tambahan (-), bunyi jantung
normal.
Abdomen berbentuk flat, supel, tidak ada nyeri tekan, suara timpani, BU 10x/menit.
Turgor kulit normal, ektremitas tidak ada kelainan simetris ka/ki.
I.

Harapan Keluarga
Keluarga berharap seluruh anggota keluarga sehat selalu dan berada dalam lindungan
Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu dengan adanya kakak-kakak dari mahasiswa keperawatan
bisa membantu memberikan informasi tentang kesehatan lebih banyak.

ANALISA DATA
No.
1.

Data Penunjang

Etiologi
Pendidikan Rendah

Data Subjektif:
Ny SD mengatakan sedang menderita
batuk-batuk tetapi menyangkal penyakit
TBC sejak lebih dari 2 tahun lalu

Problem
Resiko penularan
penyakit

Kurang akses terhadap


informasi

berdasarkan diagnosa dokter puskesmas


Dau. Sakitnya sering kumat-kumatan

Kurangnya

dengan gejala : Batuk-batuk berlendir,

pengetahuan tentang

keringat dingin malam hari atau terkena

penyakit

udara dingin, sesak napas, suara parau,

yaitu:

kadang-kadang disertai panas badan,

Pengertian, tanda &

badan lemah dan pusing.


Ny SD mengatakan beberapa bulan yang

gejala, penyebab,

lalu menjalani pengobatan untuk batuknya

pencegahan dan

tetapi putus karena lelah mengkonsumsi

persepsi terhadap

obat.

keparahan penyakit

Data Objektif:

TBC pada Ny. SD

penanganan,

Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: CM
TB: 150 cm dan BB: 35 kg
Tanda-tanda vital :
TD
: 120/90 mmHg
N
: 84 x/menit
RR
: 16 x/menit
Ventilasi rumah yang kurang
Data Subyektif:
Ny. SD mengatakan tidak ada jendela di
kamar - kamar dibelakang
Data Obyektif :
Jendela ruang tamu dan ruang keluarga tidak
dibuka, ventilasi dikamar dan ruang tamu
kurang, hanya dapur yang ada genteng kaca
sebanyak 4 buah sedangkan

ruang yang

lainnya menggunakan penerangan listrik.

Resiko penularan
penyakit

Ketidakmampuan
keluarga memodifikasi
lingkungan yang dapat
mencegah terjadinya
penyakit

Resiko terjadinya
penularan
penyakit akibat
lingkungan sekitar
yang kurang sehat

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Resiko penularan penyakit b/d Kurang pengetahuan keluarga mengenal masalah


kesehatan.
No

Kriteria

Perhitungan

Skor

Pembenahan

3/3 x 1

Masalah adalah keadaan kurang/tidak


sehat dan memerlukan tindakan
segera.

1.

Sifat masalah

2.

Kemungkinan
dapat diubah

masalah

2/2 x 2

Sumber-sumber
yang
ada
dan
tindakan untuk me-mecahkan masalah
dapat dijangkau keluarga.

3.

Potensi untuk mence-gah


masalah

3/3 x 1

Masalah dapat dicegah untuk tidak


memper-buruk
keadaan
dapat
dilakukan pak Kamsir dan keluarga
dengan memperbaiki perilaku hidup
sehat.

4.

Menonjolnya masalah

x1

1/2

Keluarga menyadari adanya masalah


tetapi
tidak
didukung
dengan
pemahaman yang ade-kuat tentang
karakteristik penyakit.

Total Skor

4 1/2

2. Resiko terjadinya penularan penyakit akibat lingkungan sekitar yang kurang sehat b/d
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah terjadinya
penyakit
No

Kriteria

Perhitungan

Skor

Pembenahan

2/3 x 1

2/3

Adanya ancaman keseha-tan tetapi


tidak perlu ditangani segera.

1.

Sifat masalah

2.

Kemungkinan
dapat diubah

masalah

2/2 x 2

Untuk membuat septi tank permanent


tidak terlalu membutuhkan bia-ya
mahal lagipula
keluar-ga dapat
menabung sedi-kit demi sedikit apalagi
pak Kamsir sendiri se-orang tukang
batu.

3.

Potensi untuk mence-gah


masalah

3/3 x 1

Resiko terjadinya penula-ran penyakit


saluran pen-cernaan dapat dicegah
bagi keluarga.

4.

Menonjolnya masalah

0/2 x 1

Total Skor

4 1/6

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


No
1

Diagnosis Kep.
Keluarga
Resiko penularan
penyakit
b/d
Kurang
pengetahuan
keluarga mengenal
masalah
kesehatan..

Tujuan
Umum
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan,
keadaan
penyakit
Ny
SD berangsur
membaik.

Kriteria Evaluasi
Khusus

Rencana Intervensi

Kriteria

Standart

dapat
kapen-

Verbal

a. Pengertian TBC.
b. Penyebab :

Serangan
TBC berulang.

Radang
hidung.

Penyakit
saluran Pernapasan lain
disertai
penumpukan
dahak.

Menjawab
pertanyaan dengan baik
dan benar.

1. Gali
pengetahuan
keluarga
tentang
karakteristik penyakit TBC dan perawatannya.
2. Diskusikan bersama tentang karakteristik
penyakit TBC dan perawatannya.
3. Berikan
bimbingan
dengan
ilustrasi
menggunakan gambar, brosur dan sebagainya.
4. Dengarkan dengan seksama sanggahan yang
diajukan keluarga.
5. Tanggapi pertanyaan dengan sabar.
6. Bimbing keluarga untuk mengulangi penjelasan
yang sudah diberikan.
7. Berikan pujian bila keluarga mampu menjawab
dengan baik dan benar.

2. Keluarga dapat
membuat kepu-tusan
yang tepat tentang
upaya pe-ngobatan
Ny SD ke sarana
kese-hatan
dan
bersedia
memberikan
perawatan yang baik dan
benar.

Verbal

Keputusan
yang
dibuat
keluarga Ny SD sendiri

1. Diskusikan alternatif untuk mengatasi masalah


yaitu :
- Pentingnya berobat teratur ke sarana
kesehatan.
- Modifikasi lingkungan agar ventilasi rumah
baik
- Pentingnya kerjasama dengan petugas
kesehatan.
2. Beri dorongan kepada keluarga dan Ny SD
untuk membuat keputusan.
3. Beri pujian terhadap keputusan yang baik dan
benar sebaliknya beri koreksi atas keputusan
keliru.

3. Keluarga sepakat
jika
diadakan
evaluasi
sewaktuwaktu.

Perilaku

1.

Keluarga
mengenal
rakteristik
yakit TBC

Membuka jendela
Menutup jika bersin
atau batuk
Tidak meludah di
sembarang tempat
Berobat teratur

1. Jelaskan manfaat evaluasi sewaktu-waktu.


2. Jelaskan bahwa diskusi akan dilanjutkan jika
hasil evaluasi tidak sesuai dengan keputusan
yang telah dibuat keluarga.

No

Diagnosa Keperawatan
Keluarga
Resiko terjadinya penularan
penyakit akibat lingkungan
sekitar yang kurang sehat
b/d ketidakmampuan
keluarga memodifikasi
lingkungan yang dapat
mencegah terjadinya
penyakit

Tujuan

Evaluasi
Intervensi

Umum
Keluarga mampu
mengambil
keputusan
untuk
mengatasi
masalah
lingkungan
yang di alami

Khusus

Kreteria

Standar

Keluarga mampu
menyebutkan
syarat rumah
sehat.

Respon verbal

Keluarga mampu
menyebutkan
syarat rumah
sehat

2.1.1 kaji penetahuan keluarga terhadap


syarat syarat rumah yang sehat

Tersedia air
bersih, ada tempat
sampah, ruanagn
cukup luas dan
tidak padat
penghuninya,
kamar berjendela
ada lubang angin,
sinar matahari
dapat masuk, ada
MCK yang
memnuhi syarat.

2.1.2 Jelaskan kepada keluarga syarat


syarat rumah sehat.
2.1.3 Beri kesempatan pada keluarga
untuk mengulang penjelasan yang
diberikan

keluarga mampu
menjelaskan
cara
penanggulanga
n sampah yang
benar.

Keluarga mampu
menjelaskan
cara
pengolahan
sampah yang
benar

keluarga mampu

Respon verbal

sampah dapat
2.2.1 Kaji pengetahuan keluarga tentang
dibuang di TPS
pengolahan sampah
di timbun atau 2.2.2 Beri penjelasan tentang pengolahan
dibakar
sampah
sebelumnya
2.2.3 Beri kesempatan mengulang
sampah
penjelasan yang diberikan
dipisahkan
2.2.4 Beri reinforcement positif atas
anorganik atau
kemampuan keluarga mengulang
yang dapat
penjelasan
mengurai dan
tidak
Keluarga mampu
3.1.1 Dorong keluarga untuk

mengidentifkasi
lingkungan:
keluarga
mengetahui cara
memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah
penyakit

memodifikasi
lingkungan
rumah

memodifikasi tatanan perabotan


rumah
3.1.2 Anjurkan keluarga untuk menutup
tempat tempat penampunagn air
3.1.3 Anjurkan keluarga untuk menjaga
kebersihan lingkungan rumah
3.1.4 Berikan reinforcement pada apa
yang telah dilakukan.

PELAKSANAAN DAN EVALUASI


No
1.

Diagnosa Kp.
Keluarga
Resiko penularan
penyakit b/d Kurang
pengetahuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan.

Tujuan Khusus
1. Keluarga
mengenal
karakteristik
penyakit TBC

2. Keluarga membuat
keputusan
yang
tepat
tentang
upaya pengobatan
Ny SD ke Sarana
kesehatan
dan
sanggup
memberikan
perawatan
yang
baik dan benar.
3. Keluarga
sepakat
jika
diadakan
evaluasi
sewaktu-waktu
oleh perawat.
No

Diagnosa Keperawatan Keluarga

Tgl

Implementasi

Evaluasi

Menggali pengetahuan keluarga tentang


karakteristik penyakit TBC.
Menggali pengetahuan keluarga tentang caracara perawatan di rumah.
Mendiskusikan bersama tentang karakteristik
penyakit TBC dan perawatannya yang meliputi :
- Pengertian TBC.
- Penyebab.
- Cara memberikan perawatan di rumah.
Menanyakan kembali materi diskusi tentang
karakteristik penyakit TBC dan perawatannya.
Membantu
menyokong
keluarga
membuat
keputusan yang tepat tentang upaya pengobatan
ke
sarana
kesehatan
dan
kemampuan
memberikan perawatan di rumah.

Keluarga hanya mengenalnya sebagai jenis


penyakit saluran pernapasan.
Keluarga hanya bisa mengandalkan obat
dokter atau pengobatan alternatif dari Tabib.
Keluarga mengerti.
Keluarga (Ny SD) mampu menjawab
dengan baik.

Meyakinkan keluarga akan manfaat ventilasi


yang baik.
Meyakinkan keluarga akan bahaya TBC
terutama bagi Ny SD.

Tujuan Khusus

Resiko terjadinya penularan penyakit


2.1 Menyebutkan syarat
akibat lingkungan sekitar yang kurang
rumah sehat
sehat b/d ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan yang dapat
mencegah terjadinya penyakit

Tanggal

Keluarga mampu membuat keputusan.

Ny SD kembali melakukan pengobatan


TBC dan mulai menjaga hidup sehat.

Implementasi

Evaluasi

2.1.1 apa yang ibu ketahui


tentang rumah sehat
2.1.2 Syarat rumah sehat rumah
sehat harus tersedia air
bersih,ada tempat sampah,
ruang cukup luas ada jendela

Keluarga Tn T memahami rumah


sehat

ventilasi dan MCK yang


memenuhi syarat.

3. Mampu memodifikasi
lingkungan
3.1 Mengetahui cara
memodifikasi untuk
mencegah
penyakit.

2.2.1 Biasanya ibu membuang Keluarga Tn T memahami pengolahan


sampah dimana
sampah teutama sampah ternak
2.2.2 sampah dapat dibuang atau
dan sampah dapur
dibakar, sebelumnya sampah
dipisahkan anorganik dan
organik atau dapat mengurai
atau tidak
2.2.3 Coba sekarang ibu jelaskan
bagaimana cara pengelolaan
sampah
3.1.1 Saya menganjurkan lebih
Keluarga T membiasakan diri
baiknya tatanan rumah dapat
membuka jendela rumah
diatur lebih baik
3.1.2 Sebaiknya semua tempat
penampungan air ditutup
untuk menghindari adanya
jentik jentik nyamuk.
3.1.3 membiasakan untuk
membuka jendela tiap pagi
hingga sore atau jika
penghuni rumah berada di
rumah.

You might also like