Professional Documents
Culture Documents
Tanda Klinis :
Tanda klinis HF kiri :
1. Batuk. Mula-mula batuknya pada malam atau pagi hari. Kemudian dapat terjadi sepanjang
hari. Batuknya mempunyai nada yang rendah, resonan, paroxysmal dan diakhiri dengan
ekspektorasi phlegma berwarna putih atau bercampur darah
2. Dispnu, terutama setelah exercise.
3. Orthopnu (sulit bernafas pada waktu berbaring)
4. Dispnu paroxysmal, disebut juga cardiac asthma : terdapat serangan-serangan respiratory
distress tanpa sebab yang jelas di mana tempat wheezing.
5. Edema pulmonum, sehingga terjadi cyanosis (karena oksigen tidak dapat memasukin
alveoli dan tidak dapat berdifusi ke dalam kapiler paru-paru sehingga terjadi unsaturasi
arterial).
Tanda Klinis HF Kanan
1. Congesti vena, terlihat distensi vena vena superfisisl dan pulsasi vena jugularis.
2. Hepatomegali dan splenomegali
3. Asites dan Edema Subkutan. Pada anjing sering terjadi asites karena HF kanan dan
biasanya asites terjadi sebelum edema subkutan.
4. Hydrothorax dan hydropericardium, biasanya tejadi pada stadium lanjut.
5. Cardiac Cachexia, diperkirakan terjadi karena hipoksia seluler dan juga karena anoreksia,
gangguan absorbsi saluran pencernaan dan kelemahan umum.
HF kana dapat terjadi karena kelaian jantung sebelah kanan dan paru-paru, tetapi dapat
pula terjadi secara sekunder akibat HF sebelah kiri (yaitu bila hipertensi pulmonum menyebabkan
strain yang cukup berat pada jantung sebelah kanan).
Terapi
1. Pemberian Preparat Digitalis
Digitalis glycoside mempunyai efek meningkatkan kekuatan kontraksi miokard sehingga
stroke volume dan cardiac output
Hilangnya cairan yang berlebihan dan membaiknya kontraksi ventrikel akan menurunkan
tekana venous dan mengurangi volume diastolic / ukuran dari ventrikel yang mengalami
kegagalan. Di samping itu digitalis juga memperlambat frekuensi jantung dan
memperpanjang atrioventricular conduction time.
2
Digoxin IV
Dosis inisial untuk digitalisasi cepat : 0,01 0,02 mg/Kg (lewat infus) ditambah
dengan 0,01 mg/Kg setiap 1 6 jam sampai terjadi digitalisasi.
Untuk maintenance dose : diberikan 25 % dari dosis total untuk digitalisasi
setiap hari secara iv atau po.
Digoxin PO
Dosis inisial untuk digitalisasi cepat ; 0,015 0,05 mg/Kg 2dd selama 2 hari
dengan maintenance dose : 0,01 mg/Kg 2 dd.
Dosis digitalisasi lambat : 0,01 mg/Kg 2 dd, digitalisasi baru tercapai setelah 10
hari.
Quabain
Mempunyai onset of action yang lebih cepat daripada digoxin, tetapi eliminasinya
juga lebih cepat.
Dosis inisial : 0,01 mg?Kg IV (infus0 setiap 30 menit hingga tercapai digitalisasi.
Digitalis adalah obat yang bersifat toksik. Bila terjadi intoksikasi digitalis maka pemberian
digoxin harus dihentikan selama 24 jam atau lebih dan kemudian diberikan maintenance dose
yang disesuaikan. Tanda-tanda intoksikasi digitalis adalah anorexia, depresi, vomit, diare dan
aritmia jantung.
2. Pemberian Diuretika
MAnifestasi klinis dari CHF adalah karena adanya retensi sodium dan air oleh ginjal. Dengan
pemberian diuretika untuk mengeluarkan cairan yang berlebihan, tanda-tanda kongesti akan
berkurang atau hilang.
Diuretika yang sering dipakai adalah :
- Furosemide, merupakan diuretic of choice untuk CHF
Dosis 1 2 mg/Kg/IV bias diulang setelah 2 jam
2 4 mg/Kg/PO (maksimum 120 mg) 3 dd
terapi furosemide secara terus menerus menyebabkan hypokalemia dan
- Golongan Thiazide
menyebabkan hipokalemia.
Chlorthiazide : 20 40 mg/kg p.o. 1-2 dd
Hydrochlorthiazide : 2-4 mg/kg p.o. 1- 2 dd.
Terapi antibiotik . Karena edema paru-paru dan kongesti merupakan media yang
sangat baik untuk pertumbuhan bakteri, maka sering terjadi infeksi
bronchopulmonal pada CHF. Antibiotika spectrum luas diberikan bila CHF disertai
dengan febris dan atau leukositosis.
SHOCK
Shock sebagai suatu sindroma klinis adalah suatu keadaan dinamik yang ditandai dengan
kegagalan progresif dari sirkulasi sehingga terjadi kerusakan jaringan karena berkurangnya aliran
darah melalui kapiler. Pada keadaan shock cardiac output menurun dan tekanan darah arterial
4
maka akan terjadilah mekanisme-mekanisme yang menimbulkan vicious cycles sehingga terjadi
kematian. Mekanisme-mekanisme ini disebut dengan positive feedback mechanisms yaitu dengan
terjadinya :
1. Acidosis metabolic akibat metabolisme anaerob.
2. Kegagalan jantung karena melemahnya kontraksi jantung.
3. Aliran cerebral tidak mencukupi.
4. Penyimpangan pada pembekuan darah : hypercoagulability pada fase inisial dan
hypocoagulability dan fibrinolysis pada fase berikutnya.
5. Depresi dan Reticuloendothelial System (RES), sehingga terjadi pelepasan toksin-toksin.
lesi pada otak karena trauma atau ischemia pada medulla dan pusat vasomotor.
6
6. Anaphylactic Shock
Reaksi antigenantibody menyebabkan kerusakan sel sehingga terjadi pelepasan zat-zat
toksik terutama histamine. Histamin menyebabkan dilatasi vena dan arteriol sehingga
menyebabkan hipotensi dan meningkatkan permeabilitas kapiler.
7. Cardiogenic shock
Terjadi karena infark miokardium masif yang akut sehingga menimbulkan ischemia
myocard dan penuruna cardiac output. Bentuk ini jarang terdapat pada anjing dan kucing.
Terapi
1. Pemberian terapi oksigen untuk mengatasi keadaan hypoxemia.
2. Menghentikan perdarahan.
3. Pemberian cairan IV untuk mengembalikan cardiac output ke normal. Misalnya ;
4. Terapi Steroid
Terapi dengan corticosteroid diberikan pada setiap bentuk shock yang berat dalam dosis
tinggi, yaitu :
-
5. Terhadap metabolic acidosis yang terjadi diberikan sodium bicar bonate 4 6 m Eq/Kg/IV.
6. Terapi antibiotika terutama pada sepsis dan untuk mencegah infeksi sekunder.
7. Terapi dengan vasoactive drugs
-
vasopresson misalnya epinephrine atu non epinephrine hanya diberikan bila ada
bahaya kolaps kardiovaskular perifer dan sudah diberikan cairan pengganti yang
cukup
8. Pemberian anticoagulans.
Pada stadium yang lebih lanjut dari shock bias terjadi DIC (Disseminated Intravascular
Coagulopathy) di mana terjadi bekuan darah dan thrombi intravaskuler. Pada keadaan ini
perlu diberikan heparin 1- 3 mg/kg i.v setiap 4 jam .
9. Pemberian diuretika.
Hipotensi dan perfusi ginjal yang rendah menyebabkan oliguria atau anuria. Bila telah
diberikan cairan pengganti yang cukup, tetapi pengeluaran urin belum normal ( 1
cc/kg/jam) maka perlu diberikan diuretic.
Misalnya : - mannitol 0,5 g/kg i.v.
- furosemide : 2 mg/kg i.v
10.
Bila system kardiovaskular sudah stabil dan temperature tubuh masih tetap subnormal,
hewan perlu dihangatkan.
Menutupnya ductus arteriosus terjadi dalam minggu-minggu pertama setelah kelahiran dan
menjadi ligamentum arteriosum.
Bila ductus arteriosus itu tetap terbuka, tekanan yang lebih besar pada aorta dan ventrikel
kiri menyebabkan aliran darah membalik dari aorta ke arteri pulmonalis dan kadang-kadang ke
ventrikel kanan (terdapat arterios venus fistula atau left to right shunting). Shunting ini terjadi pada
waktu systole dan diastole, dan dengan demikian jumlah darah yang mencapai sirkulasi sitemik
berkurang. Supaya bisa mempertahankan sirkulasi sistemik yang cukup bagi kehidupan yang
normal,volume total darah meningkat, dan ventrikel kiri bekerja lebih keras untuk meningkatkan
outputnya.
PDA adalah arterio venous fistula yang paling sering terdapat pada hewan. Pada anjing
jenis-jenis anjing yang sering menderita PDA adalah poodle,collie,dan pomerian.
Tanda-tanda klinis
Hewan-hewan yang menderita PDA bisa menunjukkan HF pada umur beberapa minggu
atau beberapa bulan. Kadang-kadang tanda klinis baru mulai terjadi pada umur 8 bulan sampai
umur 3 tahun.
Biasanya hewan dibawa dangan anamnesa:
1. Stamina menurun
2. Dipsnue terutama setelah exercice
3. Kelemahan kaki belakang
4. berat badan menurun
5. Pembesaran abdomen
6. Bisa terdapat syncope dan sizures
7. Cyanosis pada right to left shunting
Pada pemeriksaan klinis terlihat :
-
Bising jantung sepanjang systole dan diastole (bisa dipalpasi sebagai thrill
dibagian kiri cranial dan thorax)
Pada hipertensi pulmonal yang berat sehingga terjadi right to left shunting, bising
jantung bisa digantikan oleh reduplikasi diastole
Diagnosa
Diagnosa ditentukan berdasarkan 1. jenis anjing yang terkena, 2. umur hasil pemeriksaan
klinis, dan dikonfirmasi pemeriksaan grafik, kateterisasi jantung dan angiokardiography.
Prognosa
Bila tidak diterapi, prognosanya infausta. Anjing yang baru menampakkan gejala 6 minggu
akan mengalami gejala CHF dan kematian pada umur 8 nulan sampai umur 3 tahun
Terapi
Terapi operatif harus dilakukan seawall mungkin, bila terjadi right to left shunting tidak
boleh diadakan operasi dan hanya diobati terhadap gejala-gejala CHF.
PULMONIC STENOSIS
Pulmonic stenosis adalah obstruksi yang mencegah aliran darah normal dari ventrikel
kanan ke a. pulmonalis. Pulmonic stenosis merupakan kelainan jantung congenital yang paling
sering terjadi pada anjing terutama English Bulldog, Fox Terrier, dan Cihuahua.
Tanda-tanda klinis
Pada umumnya asimtomatis hanya terdapat gangguan pertumbuhan. Tetapi pada keadaan
yang lanjut bisa terdapat dipsnue, cepat lelah dan dekompesasi jantung kanan.
Pada auscultasi terdengan bising sistolik dan bisa terdapat reduplikasi diastole
Diagnosa : s.d.a
Terapi :
Secara operatif bila tanda-tanda CHF bisa dioperasi.
AORTIC STENOSIS
Pada aortic stenosis terdapat obstruksi aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta. Keadaan ini
lebih sering terjadi pada anjing jenis Alsatian (AGJ), Boxer dan New Foundland,juga bisa terdapat
pada kucing.
Tanda-tanda klinis
Biasanya hewan asimtomatis. Pada keadaan yang lanjut bisa terjadi Syncope, panting,
bentuk dan kongesti atau edema pulmonom; H.F. bagian kanan bisa terjadi akibat kelanjutan HF
bagian kiri. Pada auscultasi terdengar bisisng sistolik. Palpasi pulsus menyatakan tekanan pulsus
timbulnya lambat dan kecil. Anjing yang menderita aortic stenosis bisa mati mendadak karena
fibrilasi ventrikel.
Diagnosa dan Terapi : s.d.a
ATRIAL SEPTAL DEFECT ( ASD)
ASD biasanya terdapat bersamaan dengan kelainan jantung congenital yang lain.
Tanda-tanda klinis
-
Cepat lelah
Kelelahan
Tanda-tanda HF kanan
dispnue
mudah lelah
11
gangguan pertumbuhan
polycythemia, yang ditandai dengan warna gelap dan hitam pada lidah dan
membrane mukosa
Diagnosa : s.d.a
Terapi : biasanya tidak memberikan hasil yang memuaskan
2. Fase awal dari insufisiensi mitralis kronis dengan dekompensasi, terbatas pada jantung
sebelah kiri :
-
batuk dengan nada rendah dan resonan pada malam atau pagi hari, dengan
ekspektorasi phlegma putih atau bercampur darah pada akhir batuk paroxysmal.
Dispnu atau dan tachypnu terutama setelah exercise karena edema pulmonum
yang ringan.
12
3. Disfungsi dan dekompensasi jantung : beban yang bertambah pada ventrikel kanan dan
hipertensi pulmonal menyebabkan gangguan pada ventrikel kanan :
-
batuk lebih sering, terjadi paroxysmal sepanjang hari, terutama bila terjadi
excitement, tarikan pada ikat leher atau pada waktu minum.
4. CHF dengan dekompensasi pada jantung kiri atau kiri dan kanan:
-
orthopnu
Biasanya bising sistolik mulai terdengar pada umur 5 7 tahun dan tanda-tanda dekompensasi
terjadi pada umur 8 9 tahun. CMVF lebih sering terjadi pada jenis anjing kecil dan sedang.
Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan fisik tergantung pada keadaan dekompensasi. Bisa terdapat :
-
membrane mukosa normal atau merah kotor pada keadaan yang lanjut
pada statis perifer dari darah atau edema pulmonum yang berat terjadi cyanosis
Pulsus cepat dan jerky, bisa terdapat pulsus intermitens karena kontraksi
premature, tachycardia atau fibrilasi.
Auskultasi
Pada auskultasi terdengar bising sitolik yang lemah pada fase awal dari penyakit., tetapi makin
keras dan panjang pada keadaan yang lanjut. Intensitas sistol meningkat dan pada keadaan
hipertensi pulmonum intensitas diastole juga meningkat. Bisa terdengar suara jantung ke-3 dan ke4 (gallop sounds = irama jantung derap kuda) yang menyatakan adanya CHF. Irama jantung
biasanya normal kecuali bila terdapat arrhythmia cordis.
13
Pemeriksaan Radiografik
Pada pemeriksaan radiografik terlihat pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri dan kanan dan
kelainan-kelainan pada paru-paru.
Pemeriksaan ECG
Bisa terdapat macam-macam aritmia da paru-paru yang menyatakan adanya pembesaran ventrikel
kiri dan kanan.
Diagnosa Diferensial
-
Pneumonia
Anemia
Terapi
Terapi dilakukan secara simptomatis.
Pada fase 1 :
Tidak diperlukan terapi, kecuali membatasi makanan yang terlalu tinggi kadar sodiumnya.
Pada fase 2 :
-
membatasi exercise
Memberikan bronchodilator
cardiac glycosides
diuretic
istirahat total
Aritmia
Gallop sounds
Rupture bisa mengalami kesembuhan atau bisa terjadi hemopericardium dan cardiac temponade
sehingga mengakibatkan kematian.
Diagnosa
Pada hemopericardium diagnosa dikonfirmasi dengan pemeriksaan radiografik, di mana
bayangan jantung terlihat membesar dan membulat.
Diagnosa Diferensial
-
Pericardial Effusion
Terapi
Biasanya tidak membawa hasil. Bila perdarahan sudah berhenti maka bisa dilakukan
pengeluaran cairan pericardial untuk mengurangi cardiac temponade. Selanjutnya dilakukan terapi
terhadap CMVF.
RUPTURA CHORDA TENDINAE
Chorda tendinae berfungsi untuk mencegah membaliknya (eversi) katub-katub
atrioventrikuler ke dalam atria pada waktu kontraksi ventrikel. Eversi dari katub-katub
menyebabkan insufisiensi katub yang berat. Ruptura chorda tendinae bisa terjadi secara akut, sub
akut atau kronis. Bentuk sub akut dapat terjadi pada mitral valvular fibrosis yang telah terjadi dalam
waktu lama. Bentuk sub akut atau kronis tidak bisa dibedakan dari CMVF, jadi yang akian
dibicarakan hanya bentuk akut.
Etiologi : tidak jelas.
15
Tanda-tanda Klinis :
Terjadi tanda tanda CHF yang hebat dengan tiba-tiba :
-
respiratory distress yang hebat, sehingga hewan berdiri dengan abduksi siku dan
ekstensi kepala dan leher.
Cyanosis
Jerky pulse
Diagnosa Diferensial :
1. Left Atrial Tear dengan Cardiac Temponade
2. Penyakit katub jantung yang berat
3. Cardiac temponade karena penyakit pericardial
4. Bronchopneumonia
Prognosa : in fausta, biasanya hewan mati karena edema pulmonum dengan cairan berbusa
campur darah yang keluar dari mulut dan hidung.
endocarditis bakterial
Tanda-tanda klinis
Terdapat tanda-tanda HF kanan :
-
distensi abdomen
anorexia, kurus
kadang-kadang terjadi vomit dan diare karena kongesti dan edema pada hepar, lien dan
GIT(menyebabkan cardiac cachexia).
pulsasi v. jugularis
Pada HF yang berat bisa terjadi pleural dan atau pericardial effusion.
Pemeriksaan Klinis
-
bising sistolik
bila terdapat atrial fibrillation intensitas bising variabel, irama tidak teratur dan terdapat
pulsus intermitens
Pemeriksaan ECG
Terlihat perubahan yang menyatakan pembesaran atrium kanan.
Pemeriksaan Radiografik
Sulit dibedakan dengan CMFT karena sering terjadi bersamaan.
Diagnosa Diferensial
1. CMVF
2. Penyakit cacing jantung
3. Neoplasia hepar atau disfungsi hepar
4. Penyakit jantung kongenital
5. Idiopathic congestive cardiomyopathy
Terapi : sama dengan pada CHF
PENYAKIT-PENYAKIT PADA KATUB AORTA
17
Stenosis maupun insufisiensikatub aorta jarang terjadi pada anjing dan kucing. Insufisiensi
katub aorta bisa terjadi pada anjing secara sekunder karena endokarditis bakterial atau karena
trauma setelah kateterisasi jantung.
Tanda-tanda Klinis
Bila terjadi dekompensasi jantung, terdapat kelesuan dan penurunan badan. Pada
pemeriksaan klinis terdapat water hammer pulse dan bisisng sistolik.
Terapi :
1. Kausal terhadap endocarditis bakterial
2. Terhadap CHF
INSUFISIENSI KATUB PULMONALIS
Penyakit ini jarang terdapat, bisa terjadi secara sekunder karena penyakit cacing jantung dan
Pattent Ductus Arteriosus dengan hipertensi pulmonal. Biasanya tidak menimbulkan tanda-tanda
klinis.
STENOSIS MITRALIS
Penyakit ini jarang terjadi dengan tanda klinis :
-
aritmia jantung
bising diastolik
CARDIAC ARRHYTMIAS
Suatu aritmia adalah perubahan dari kecepatan dan keteraturan denyut jantung,
perubahan pada asal impuls jantung atau akibat dari aktivasi atrium dan ventrikel. Tidak selalu ada
korelasi antara perubahan-perubahan pada patologi anatomi dengan terjadinya aritmia.
S-A node, beberapa serabut di atrium, bundle of His beserta cabang-cabangnya dan
serabut-serabut Purkinje berbeda dengan jaringan jantung yang lain. Hal ini disebabkan karena
sel-selnya bisa mengadakan discharge secara spontan(mempunyai sifat otomatis).
Sel-sel otomatis di dalam jantung yang bisa mengeluarkan discharge secara spontan
disebut pacemaker cells. Sel-sel ini bertindak secara langsung sebagai pacemaker jantung atau
mempunyai potensial untuk itu. Serabut-serabut yang bisa mengeluarkan discharge otomatis
paling cepat (biasanya S-A node) berfungsi sebagai pacemaker dari jantung.
18
Sifat otomatis dari serabut jantung tertentu menyebabkan eksitasi muskulus yang teratur
da selanjutnya terjadi kontraksi, Irama jantung yang normal disebut irama sinus. S-A node sebagai
pacemaker normalmenekan sifat otomatis dari serabut jantung yang lainyang juga memiliki fungsi
pote4nsial sebagai pacemaker. Karena itu tidak terjadi pembentukan ompuls ectopic dari serabutserabut di bawah S-A node. Di samping sifat otomatis, otot jantung normal juga mempunyai
excitability (menanggapi impuls), conductivity (meneruskan impuls) dan contractility (berkontraksi).
Electrocardiogram (ECG = EKG) adalag suatu catatan dari voltage yang dihasilkan dalam
sel-sel otot jantung pada waktu depolarisasi dan repolarisasinya. Dengan ECG diperoleh informasi
tentang waktu yang diperlukan bagi konduksi listrik melalui berbagai bagian jantung, arah aktivasi
listrikpada jantung dan ada atau tidak adanya aritmia.
Aritmia terjadi bila ada gangguan pada pembentukan impuls (karena depresi pada S-A
node sehingga jaringan yang lebih rendah bertindak sebagai pacemaker atau
karena
meningkatnya otomatisasi di luar S-A node) dan atau gangguan pada konduksi impuls ( adanya
hambatan konduksi karena block).
Pada aritmia yang berat misalnya atrial fibrillation, paroxysmal atrial tachycardia dan
ventricular tachycardia bisa terjadi penurunan pada cardiac output yang cukup berarti, sehingga
aliran darah cerebral, splanchnic, renal dan coroner juga menurun.
PREMATURA ECTOPIC BEATS
Irama jantung ektopik prematur bisa berasal dari focus supraventricular atau ventricular.
Denyut ectopic supraventricular bisa dibagi menjadi irama atrial dan irama junctioanl.
Focus prematur ektopik menyebabkan interupsi pada irama jantung yang normal dengan
akibat :
1. Resetting : terbentukirama jantung yang baru
2.
Resetting with Pause : terjadi depresi sementar pada S-A node oleh denyut ektopik,
sehingga denyut sinus yang terjadi setelah denyut prematur agak terlambat.
3. Compensatory Pause : di sini impuls sinus yang terjadi setelah denyut ektopik tidak
berhasil menimbulkan denyut vetrikel yang teratur karena ventrikel masih berada dalam
periode refrakter absolut akibat denyut ektopik tadi.
4. Interpolation : terdapat suatu kompleks tambahan di antara dua siklus normal. Denyut itu
tidak menginterupsi irama yang normal.
Pada umumnya resetting dan resetting with pause terjadi pada aritmia supraventrikuler, sedang
compensatory pause dan interpolation terjadi pada aritmia ventrikuler.
19
2. Junctional Premature Contraction, focus ektopik berada di sekitar A-V node dengan tanda :
-
Kausa
SPC disebakan oleh penyakit pada atrium, misalnya dilatasi atrium atau miokarditis atrium.
Bentuk junctional juga bisa disebabkan oleh intoksikasi di9gitalis, meningkatnya tonus vagus dan
iritasi di daerah A V node.
Tanda-tanda klinis
Biasanya hewan asimtomatis, tetapi bila kontraksi prematur ini sering terjadi bisa menyebabkan
syncope dan kelemahan paroxysmal.
Pada auscultasi:
-
kontraksi ektopik mempunyai suara jantung yang berbeda dengan suara jantung
normal
Terhadap SPC tidak diperlukan terapi, tetapi perlu dilakukan terapi kausalnya (penyalit
pada atrium dan tanda- tanda HF) ; yaitu dengan pemberian digitalis untuk memperkuat kontraksi
jantung dan memperlambat konduksi atrio ventrikular.
Ventricular Premature Contractions
Fokus ektopik yang timbul dari setiap bagian ventrikel yang menyebabkan depolarisasi dan
kontraksi prematur dari ventrikel adalah VPC (kontraksi ventrikel premature). Makin dekat fokus
ektopik ini dengan berkas His, makin normal kompleks ventrikular pada ECG. Kontraksi ventrikel
prematur bisa dikonduksikan melalui miokard lebih lambat daripada normal, sehingga kompleks
QRS melebardan abnormal. Biasanya VPC diikuti dengan compensatory pause, sedangkan
bentuk interpolation jarang terjadi.
Karena S- A Node terus mengeluarkan discharge, maka gelombang- gelombang P Sinus
yang normal terjadi pada interval yang teratur; tetapi gelombang P ini tidak selalu terlihat jelas
karena bisa terjadi pada waktu periode kompleks QRS yang abnormal.
Tanda- tanda ECG :
-
Kausa
1. Panyakit- penyakit kardiovascular
2. intoksikasi digitalis
3. takut dan stress
4. manipulasi jantung pada operasi jantung atau kateterisasi jantung.
Tanda- tanda Klinis
Bila tidak sering terjadi hewan asimtomatis, bila sering terjadi bisa terdapat syncope,
kelemahan paroxysmal, dan kadang- kadang seizures.
Pada Auskultasi :
-
kontraksi ektopik lebih awal dan intensitasnya lebih rendah daripada normal
biasanya diikuti dengan suara yang lebih keras karena pengisian yang lebih
keras.
Pada VPC yang terjadi karena intoksikasi digitalis, digitalis harus dihentikan. Bila tidak
disebabkan oleh intoksikasi obat, bisa diberikan antiarrhytmatic agents. VPC yang terjadi karena
efisiensi jantung yang berkurang bisa diberikan digitalis dengan pengawasan yang ketat.
Klasifikasi Kontraksi Prematur
Kontraksi- kontraksi prematur yang berasal dari satu fokus ektopik bentuknya konstan,
sedangkan bila berasal lebih dari satu fokus bentuknya bermacam- macam.
Denyut prematur bisa terjadi secara tunggal, tidak teratur, atau terulang dengan teratur.
Bila terjadi 2 denyut prematur secara berurutan disebut pair ; 3 denyut prematur disebut Run ;
sedangkan 4 denyut prematur atau lebih disebut tachycardia. Paroxysmal tachicardia adalah
sederetan denyut- denyut abnormal yang jumlahnya empat atau lebih. Bigeminy adalah satu
denyut normal yang diikuti dengan satu kontraksi prematur. Trigeminy adalah kontraksi prematur
yang terjadi setelah 2 denyut normal.
TACHYCARDIA
Frekuensi jantung normal pada anjing jenis sedang dan besar tidak melebihi 160 kali/
menit. Pada anjing jenis kecil dan anjing muda bisa sampai 180 kali / menit. Pada kucing dan anak
anjing, frekuensi jantung normal bisa mencapai 220 atau 230 kali / menit.
Bila frekuensi jantung melebihi itu disebut tachycardia. Tachycardia adalah sederetan irama jantung
yang kecepatannya melebihi normal, yang sering terjadi paroxysmal (berurutan 4 atau lebih) atau
secara terus menerus.
Tachycardia juga dibagi menjadi supraventricular (berasal dari atria dan daerah junctional
tissue) dan ventricular (berasal dari berkas His atau ventrikel).
Supraventricular Tachycardia
a. Sinus tachycardia
Pada keadaan ini :
-
b. Atrial tachycardia
Atrial tachycardia bisa terjadi secara paroxysmal atau terus menerus atau kontinyu,
dengan focus abnormal pada atrium.
Tanda-tandanya :
22
interval RR teratur
c. Junctional tachycardia
Focus abnormal berasal dari daerah junctional tissue (sekitar AV node), ditandai dengan
gelombang P negatif yang dapat terjadi dalam kompleks QRS.
Pada supraventricular tachycardiabiasanya kompleks QRST normal.
Kausa
Tachycardia supraventricular bisa terjadi pada :
1. Hewan yang nervous
2. Hewan febris, anemia, toksaemia, CHF dan hipertiroidisme.
3. Setelah electric shock.
4. Intoksikasi hexachlorophene
5. Rasa sakit dan intoksikasi obat obat lain.
6. Penyakit pada atrium : CMVF, atrial myocarditis dan infiltratif atrial disease.
7. Hewan yang mengalami anestesi inhalasi
8. Kateterisasi dan proses operasi jantung.
Tanda Klinis :
1. Frekuensi pulsus dan suara jantung cepat dan teratur.
2. Tidak terdapat bising jantung , kecuali pada anemia beratdan CHF karena kelainan
jantung.
3. Kolaps, syncope kadang-kadang dengan seizure (terutama terdapat pada CMVF dengan
atrial tachycardia)
4. Kelemahan dan disorientasi paroxysmal karena paroxysmal atrial tachycardia.
Terapi :
1. Tekanan pada sinus carotis atau bola mata akan meningkatkan tonus vagus sehingga
untuk sementara terjadi depresi pada ectopic atrial pacemaker atau memperlambat SA
pacemaker.
2. Hewan dengan CHF diberi digitalis intra vena.
3. Pada aritmia yang tidak disebabkan oleh HF dapat diberikan adrenergic agent seperti
propranolol atau dengan direct current cardioversion.
23
24