Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana
untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan telah dipertimbangkan sebagai
fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap
pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Perencanaan
penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang
lain.
Perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan sistematis yang
dilakukan secara sadar berkaitan dengan tujuan dan kegiatan yang hendak
dilakukan oleh seseorang, sebuah kelompok, unit kerja atau organisasi di
masa depan. Perencanaan bukanlah respon informal atau tiba tiba terhadap
suatu krisis, melainkan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja yang
diarahkan dan dikendalikan oleh manajer dan sering kali memerlukan
pengetahuan dan pengalaman karyawan dari segala lapisan perusahaan.
Perencanaan menyediakan kepada individu maupun unit pekerja berupa
panduan yang jelas untuk diikuti dalam kegiatan mereka di masa mendatang
(Thomas Bateman dan Scott A. Snell. 2008 ).
Perencanaan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu perencanaan
tujuan dasar organisasi ( perencanaan strategis) dan perencanaan operasional.
Perencanaan strategis adalah bentuk perencanaan jangka panjang atau jangka
menengah yang dilakukan untuk menentukan tujuan dan sasaran strategis
organisasi. Perencanaan operasional adalah penjabaran dari perencanaan
strategis dalam jangka pendek yang umumnya memuat target dan kegiatan
yang akan dilaksankan selama satu tahun. Perencanaan operasional
merupakan penjabaran dari perencanaan strategis yang umumnya mencakup
periode satu tahun. Tujuan perencanaan operasional adalah untuk merinci
tujuan dasar yang kemudian diikuti dengan aktivitas aktivitas (I Gusti
Agung Rai. 2008).
seluruh
informasiyang
ada,
melakukan
analisis
situasi
untukmengetahui isu apa yang sedang terjadi. Setelah tahap analisa masalah,
tahap selanjutnya adalah penentuan prioritas masalah. Penentuan prioritas
masalah bertujuan untuk menentukan permasalahan mana yang menjadi
prioritas utama untuk diselesaikan.Tahap selanjutnya adalah pengambilan
keputusan mengenai permasalahan tersebut.Setelah melalui beberapa tahap
tersebut, tahap terakhir dalam perencanaan operasional adalah programming,
yaitu tahapan perencanaan program dalam upaya menyelesaikan masalah.
Metode yang dapat digunakan dalam perencanaan operasional ,
contohnya adalah teknik five forces, USG, bottom up, dan NGT. Salah satu
metode yang digunakan untuk analisis masalah adalah five forces.Teknik five
forces memberikan gambaran mengenai bagaimana posisi bisnis di dalam
suatu industri.Untuk
b.
c.
d.
e.
1.3 Tujuan
a.
Untuk
mengetahui
perencanaan
operasional
dan
mengetahui
c.
d.
e.
BAB II
PEMBAHASAN
organisasi
mencakupserangkaian
aktivitas
yang
relatif
luas.
Suatuprorgam menjelaskan :
a.
b.
c.
2. Proyek (Project)
Proyek adalah bagian program yang lebih kecil dan mandiri. Proyek
memiliki cakupan terbatas dan petunjuk yang jelas mengenai tugas
dan waktu. Setiap proyek akan menjadi tanggung jawab setiap
individu yang ditunjuk dan diberi sumber daya spesifik dan dalam
batas waktu tertentu.
3. Anggaran (Budget)
Anggaran adalah pernyataan tentang sumber daya keuangan
(Financial Resource) yang disediakan untuk kegiatan tertentu dalam
waktu tertentu pula .Anggaran merupakan alat untuk mengendalikan
aktivitas suatu organisasi. Oleh karena itu, anggaran merupakan
komponen penting dari setiap program dan proyek. Anggaran
mendeskripsikan pendapatan dan biaya. Dengan demikian, anggaran
menentukan target aktivitas seperti hasil penjualan, biaya tiap bagian,
atau investasi baru.
Sedangkan Rencana tetap merupakan pendekatan yang sudah dilakukan
untuk menangani situasi yang terjadi berulang (repetitive) dan dapat
diperkirakan. Rencana tetap itu memberikan kesempatan kepada manajer
untuk menghemat waktu
berfokus sempit, memiliki horizon waktu yang relatif singkat dan melibatkan
manajer tingkat rendah. Dua bentuk dasar rencana operasional dan jenis
spesifik dari setiap rencana operasional diringkas dalam tabel dibawah ini ,
Rencana
Deskipsi
Dikembangkan untuk melaksanakan
a. Program
b. Proyek
2. Rencana tetap
a. Kebijakan
b. Prosedur operasi
standar
c. Aturan dan
peraturan
operasional
berhubungan
dengan
pembuatan
dan
Objective
Constaints
Operating problems
Perencanaan strategis
Longer- term survival
and development
Present profits
Future profits
Present resources
Future resources
environment
environment
Development of future
Rewards
Efficiency, stability
Information
Present business
Future opportunities
Organization
Bureaucratic/ stable
Entrepreneurial/ flexible
Leadership
Conservative
Problem solving
potential
10
1.
pesaing industri
2.
pemasok
3.
pembeli
4.
pendatang baru
5.
produk pengganti
utama
dari
analisis
industri
dengan
menggunakan
11
keluar.
Tingkat
persaingan
antar
perusahaan
untuk
meningkatkan
meningkatkan
pangsa
pasarnya,
kapasitas
produksinya,
meningkatkan
aktivitas
dari
suatu
industri
(High
Exit
Barrier)
yang
4.
12
Kekuatan
tawar-menawar
dari
pemasok
sangat
pembeli.
Pembeli
mempunyai
kekuatan
untuk
sedikit
sedangkan
perusahaan
yang
menawarkan
13
cost
pemasok
tingkat
Perkembangan industri
b.
Biaya tetap
c.
Diferensiasi produk
d.
Identitas merek
e.
Kompleksitas informasi
f.
Keragaman pesaing
b.
c.
mereka
untuk
menurunkan
harga
secara
e.
f.
14
Skala ekonomis
Dengan opeasi berskala besar akan didapat keunggulan
biaya yang cukup signifikan
b.
Diferensiasi produk
c.
Identitas merek
Sangat sulit bagi pendatang untuk menggeser sebuah merek
yang telah menyatu dalam kepala pelanggan
d.
Biaya modal
e.
Kebijakan pemerintah
f.
g.
Akses ke distibusi
Diferensiasi pemasok
b.
Kosentrasi pemasok
c.
d.
e.
f.
15
b.
cenderung
mencari
harga
yang
lebih
d.
b.
mudah
didapatkan
dipasaran
maka
akan
16
besar
adalah
produk
yang
mempunyai
dan
menilai
dalam
organisasi
kemampuan
17
dengan
menentukan
tingkat
urgensi,
keseriusan,
dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10. Isu yang
memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Kepner dan Tragoe (1981) menyatakan pentingnya suatu masalah
dibandingkan masalah lainnya dapat dilihat dari tiga aspek berikut:
1. Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruhnya sekarang
ini terhadap produktivitas, orang, dan/atau sumber dana dan daya?
2. Bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia?
3. Bagaimanakah
perkiraan
yang
terbaik
mengenai
18
masalah
tersebut
maka
semakin
tinggi
tingkat
pertumbuhannya.
Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk
diatasi permasalahan tersebut.
Untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan masalah
prioritas, maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur
USG tersebut. Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya
penggunaan skor skala 1-5. Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, atau
pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masingmasing unsur tersebut.
Untuk lebih jelasnya, contoh berikut diberikan. Sebelum menentukan
masalah prioritas, kita buat daftar masalah terlebih dahulu. Permasalahan
yang dihadapi Kantor Pajak Kota Impian antara lain:
1. Penerimaan pajak pada Semester I tahun ini di bawah target
yang ditetapkan oleh Kantor Pusat.
2. Penyerapan anggaran sampai dengan Semester I tahun ini di bawah
yang diinginkan.
3. Image masyarakat mengenai pelayanan masih rendah.
4. Tingginya tingkat keterlambatan pegawai.
Dengan
menggunakan
Matriks
USG,
kita
mencoba
untuk
19
Permasalahan
Nilai
N
skor U
Tidak tercapainya target penerimaan pajak Semester I
5
o
Rendahnya penyerapan anggaran sampai dengan Semester I
3
.
S
Rendahnya image masyarakat mengenai pelayanan
4 ko
Tingginya tingkat keterlambatan pegawai
4 r
U
Kedua, faktor seriuosness. Misalnya dari keempat masalah tersebut,
Permasalahan
Nilai
Skor S
1.
2.
3.
4.
20
penyerapan anggaran yang tidak tercapai. Dengan kondisi ini maka nilai
growth (G) untuk masing-masing masalah adalah sebagai berikut:
No.
Nilai
Permasalahan
Skor G
1.
2.
3.
4.
Permasalahan
Total
Urutan
Skor
Prioritas
15
10
IV
12
II
11
III
2.
3.
4.
masalah
12,
dan
sebesar 11. Untuk menentukan masalah prioritas, kita ambil masalah yang
21
Pimpinan USG
b.
c.
d.
e.
Daftar hadir
22
b.
c.
d.
Kalkulator.
b. Peserta
Sebelum melakukan pemilihan atau seleksi untuk peserta, beberapa hal
yang perlu dijelaskan oleh pimpinan atau yang akan memimpin
pelaksanaan metode USG, yaitu:
1. Peserta yang akan bergabung dalam kelompok USG, adalah
karena kemampuan mereka untuk melakukan analisis dan
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
2. Menekankan pentingnya tugas kelompok
3. Menekankan pentingnya sumbangan pikiran setiap peserta
4. Memberikan petunjuk kegunaan hasil pertemuan
5. Memberikan sambutan yang bersifat hangat dan ramah,
selanjutnya tentukan siapa yang akan diundang atau dilibatkan
dalam pertemuan untuk melakukan proses metode USG.
6. Jumlah peserta berkisar antara 7-10 peserta.
23
24
persidangan dapat diselesaikan dalan waktu sembilan puluh menit saja dan
tidak boleh lebih dari 3 jam. (Salusu, 2006)
Keuntungan dari teknik kelompok nominal adalah bahwa teknik
tersebut dengan mengizinkan kelompok untuk bertemu secara formal tetapi
tidak menghalangi pemikiran independen, seperti yang terjadi di kelompok
yang berinteraksi. Riset umumnya menunjukan bahwa kelompok nominal
mempunyai hasil yang lebih baik dibandingkan kelompok tukar pikiran.
(Salusu, 2006)
Metode untuk Menentukan Prioritas/Membuat Pilihan Nominal Group
Technique (NGT) adalah teknik yang digunakan untuk mengorganisir
berbagai ide yang muncul dalam proses partisipasi dengan memanfaatkan
metode keantitatif. Teknik ini sangat berguna ketika waktu pertemuan
sangat terbatas, sementara semua pendapat harus didengar. NGT dapat
dilakukan dalam waktu 60 menit saja. (Hetifaj Sj. dan Sumarto. 2003)
Paling baik jika NGT dilakukan dalam kelompok kecil (5-9 orang). Jika
jumlah kelompok besar, dapat dibagi dalam kelompok yang lebih kecil.
Fasilitator dibutuhkan untuk tiap kelompok, oleh sebab itu sangat penting
dalam proses persiapan untuk merekrut dan melatih fasilitator sesuai dengan
jumlah kelompok. (Hetifaj Sj. dan Sumarto. 2003)
Kondisi ruangan sangat penting untuk mendukung proses NGT.
Masing-masing kelompok sebaiknya memiliki ruang masing-masing.
Karena setiap kelompok akan berbicara, sulit bila semua kelompok berada
dalam satu ruangan yang sama. Bila mungkin kelompok besar bisa
berkumpul dalam ruangan besar pada awalnya, sebelum dipecah dalam
kelompok kecil. Setiap fasilitator membutuhkan flip-chart, spidol warnawarni, isolasi, kartu indeks, dan kertas serta pensil/bollpoint untuk setiap
orang dalam kelompok. (Hetifaj Sj. dan Sumarto. 2003)
Sangat penting bagi panitia dan fasilitator untuk menyiapkan
pertanyaan yang harus dijawab kelompok. Pertanyaan harus sederhana
sehingga dapat mendorong munculnya ide-ide kreatif, tapi cukup spesifik
sehingga pikiran setiap orang disalurkan melalui arah yang sama. (Hetifaj Sj.
dan Sumarto. 2003)
25
26
dana
guna
merampungkan
program
kaderisasi
puskesmas?
9. Hambatan-hambatan apa yang anda lihat sebagai penyebab kurangnya
harmonisasi dan integrasi karyawan dalam rumah sakit?
Sesudah pertanyaan dirumuskan perlengkapan sidang perlu disiapkan,
alat tulis, sejumlah kartuukuran 10x15 cm. pertanyaan NGT diketik di atas
selembar kertas untuk dibagikan kepada setiap peserta sebelum sidang
dimulai.
27
klarifikasi
dari
peserta,
pemimpin
sidang
dapat
28
d.
29
2.
3.
Ambil kartu sisa dan pilih yang paling penting. Tuliskan angka
4 pada sudut kanan bawah, garis bawahi tiga kali sesudah itu
balikkan.
4.
5.
Langkah kelima
Ketua memimpin diskusi mengenai ketepatan pemberian ranking
terhadap ide yang paling banyak suaranya. Jelas itulah yang dianggap
ide kelompok. Teknik ini juga merupakan salah satu jalan untuk
mencapai mufakat, yaitu kesepakatan yang diperoleh secara rasional
dan terstruktur.
30
31
tekanan
individu
untuk
menjaga
konsistensi
(yang
32
33
kemampuan
untuk
mengubah
pikiran
setelah
34
35
perusahaan
semakin
bertambah
karena
dilibatkan
dalam
36
37
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan sistematis yang
dilakukan secara sadar berkaitan dengan tujuan dan kegiatan yang hendak
dilakukan oleh seseorang, sebuah kelompok, unit kerja atau organisasi di
masa depan. Perencanaan menyediakan kepada individu maupun unit pekerja
berupa panduan yang jelas untuk diikuti dalam kegiatan mereka di masa
mendatang. Perencanaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu perencanaan
strategis dan perencanaan operasional.
Perencanaan strategis menyusun keputusan awal dan kebijakan luas
untuk menerapkan mutu layanan yang tepat. Perencanaan strategis meliputi
komitmen manajemen puncak, penjaminan dukungan tambahan serta
dukungan struktur organisasi untuk penerapan mutu.
Metode yang dapat
contohnya adalah teknik Five Forces, USG, Bottom Up, dan NGT. Salah satu
metode yang digunakan untuk analisis masalah adalah Five Forces. Teknik
Five Forces memberikan gambaran mengenai bagaimana posisi bisnis di
dalam suatu industri. Untuk
38
Daftar Pustaka