Professional Documents
Culture Documents
Dengan kemampuan tersebut memungkinkan metode ini dapat digunakan untuk akuisisi data
dalam pemetaan situasi skala besar dengan cepat.
Namun demikian seperti metode-metode penentuan posisi GNSS yang lain, metode RTK
Radio juga mempunyai kelemahan yaitu jika lokasi yang diamat tidak terbuka atau mempunyai
obstruksi.
Kegiatan aplikatif ini bertujuan untuk mengkaji kapabilitas RTK Radio GNSS untuk
pemetaan situasi skala 1:1000. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga unit GNSS
Topcon GR-3 dan satu unit GNSS Topcon Hiper II. Lokasi penelitian terletak di Dusun Klepu,
Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta dengan luas
area pengukuran kurang lebih 252.714 m2.
Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi ini memiliki kondisi
topografi yang bervariasi serta memiliki area dengan kondisi obstruksi lingkungan yang
beranekaragam. Pengukuran RTK Radio GNSS dilakukan dengan kerapatan kurang lebih 1
sampai 3 meter, sedangkan untuk daerah yang memiliki obstruksi lingkungan yang tinggi
dilakukan dengan kerapatan yang menyesuaikan kondisi lokasi. Dari hasil pemetaan situasi RTK
Radio GNSS kemudian dilakukan uji peta. Uji detil planimetris dilakukan dengan menggunakan
pita ukur sedangkan untuk uji detil ketinggian/kontur dilakukan menggunakan Total Station.
Hasil pengukuran titik-titik detil situasi menunjukkan bahwa ketelitian posisi horisontal berkisar
antara 3 s/d 67 mm dan ketelitian vertikal berkisar antara 4 s/d 115 mm.
Hasil uji peta menunjukkan bahwa uji detil planimetrik 96,67% memenuhi spesifikasi SNI
peta topografi, sedangkan untuk uji ketinggian semuanya memenuhi spesifikasi SNI peta
topografi. Mengacu pada hasil uji tersebut maka peta situasi skala 1:1000 yang dihasilkan
memenuhi standar spesifikasi SNI peta topografi. Hal ini dapat dikatakan bahwa metode RTK
Radio GNSS dapat digunakan untuk pemetaan situasi skala 1:1000 di daerah studi.