You are on page 1of 2

Oktavinno Permadi (12/333753/TK/40095)

RTK (Real-Time-Kinematik) Radio GNSS


Sistem RTK (Real-Time-Kinematik) adalah suatu akronim yang sudah umum digunakan
untuk sistem penentuan posisi real-time secara differensial menggunakan data fase. Untuk
merealisasikan tuntutan real time nya, stasiun referensi harus mengirimkan data fase dan
psedorange-nya ke pengguna secara real-time menggunakan sistem komunikasi data tertentu.
Stasiun referensi dan pengguna harus dilengkapi dengan perangkat pemancar dan
penerima data. Ketelitian tipikal posisi yang diberikan oleh sistem RTK adalah sekitar 1-5 cm,
dengan asumsi bahwa ambiguitas fase dapat ditentukan secara benar.
Untuk mencapai tingkat ketelitian tersebut, sistem RTK harus dapat menentukan
ambiguitas fase dengan menggunakan jumlah data yang terbatas dan juga selagi receiver
bergerak.
Mekanisme penentuan ambiguitas fase yang kerap dinamakan on the fly ambiguity ini
bukanlah hal yang mudah dilaksanakan. Dalam hal ini untuk dapat menentukan ambiguitas
secara cepat dan benar umumnya diperlukan penggunaan data fase dan pseudorange dua
frekuensi, geometri satelit yang relatif baik, algoritma perhitungan yang relatif handal dan
mekanisme eliminasi kesalahan dan bias yang relatif baik dan tepat.
Sistem RTK dapat digunakan untuk penentuan posisi obyek-obyek yang diam maupun
bergerak, sehingga sistem RTK tidak hanya dapat merealisasikan survei GPS real time, tetapi
juga navigasi berketelitan tinggi.
Aplikasi-aplikasi yang dapat dilayani oleh sistem ini cukup beragam, antara lain staking
out, penentuan dan rekonstruksi batas persil tanah, survei pertambangan, survei rekayasa dan
utilitas, serta aplikasi-aplkasi lainnya yang memerlukan informasi posisi horisontal secara cepat
(real-time) dengan ketelitian yang relatif tinggi dalam orde beberapa cm.
Sekarang ini berkembang teknologi penentuan posisi metode RTK Radio GNSS. Metode
ini mempunyai kemampuan untuk penentuan posisi tiga-dimensi secara real time dengan teliti.

Oktavinno Permadi (12/333753/TK/40095)

Dengan kemampuan tersebut memungkinkan metode ini dapat digunakan untuk akuisisi data
dalam pemetaan situasi skala besar dengan cepat.
Namun demikian seperti metode-metode penentuan posisi GNSS yang lain, metode RTK
Radio juga mempunyai kelemahan yaitu jika lokasi yang diamat tidak terbuka atau mempunyai
obstruksi.
Kegiatan aplikatif ini bertujuan untuk mengkaji kapabilitas RTK Radio GNSS untuk
pemetaan situasi skala 1:1000. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga unit GNSS
Topcon GR-3 dan satu unit GNSS Topcon Hiper II. Lokasi penelitian terletak di Dusun Klepu,
Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta dengan luas
area pengukuran kurang lebih 252.714 m2.
Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi ini memiliki kondisi
topografi yang bervariasi serta memiliki area dengan kondisi obstruksi lingkungan yang
beranekaragam. Pengukuran RTK Radio GNSS dilakukan dengan kerapatan kurang lebih 1
sampai 3 meter, sedangkan untuk daerah yang memiliki obstruksi lingkungan yang tinggi
dilakukan dengan kerapatan yang menyesuaikan kondisi lokasi. Dari hasil pemetaan situasi RTK
Radio GNSS kemudian dilakukan uji peta. Uji detil planimetris dilakukan dengan menggunakan
pita ukur sedangkan untuk uji detil ketinggian/kontur dilakukan menggunakan Total Station.
Hasil pengukuran titik-titik detil situasi menunjukkan bahwa ketelitian posisi horisontal berkisar
antara 3 s/d 67 mm dan ketelitian vertikal berkisar antara 4 s/d 115 mm.
Hasil uji peta menunjukkan bahwa uji detil planimetrik 96,67% memenuhi spesifikasi SNI
peta topografi, sedangkan untuk uji ketinggian semuanya memenuhi spesifikasi SNI peta
topografi. Mengacu pada hasil uji tersebut maka peta situasi skala 1:1000 yang dihasilkan
memenuhi standar spesifikasi SNI peta topografi. Hal ini dapat dikatakan bahwa metode RTK
Radio GNSS dapat digunakan untuk pemetaan situasi skala 1:1000 di daerah studi.

You might also like