Professional Documents
Culture Documents
1 Gugus Fungsi, Jenis Ikatan, Rangka Molekul & Ion yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk analisis
Analisis Eugenol dalam bahan baku dan sediaan dilakukan berdasarkan struktur
molekul zat aktif tersebut, yaitu:
(Handayani, D.S., Triana, K., Yuli, M. 2004. Sintesis Kopoli(Eugenol-DVB) Sulfonat dari
Eugenol Komponen Utama Minyak Cengkeh (Syzygium aromaticum). Biofarmasi 2 (2): 53-57.
ISSN: 1693-2242)
Jenis Ikatan:
Ikatan kovalen:
Ikatan ionik:
Ikatan hidrogen:
Ikatan hidrogen, siklik aromatik (interaksi hidrofobik), akseptor ikatan hidrogen.
Sehingga terhadap Eugenol dapat dilakukan analisis dengan metode KLT, GC, IR
Eugenol memiliki gugus fungsi spesifik yang akan mengalami vibrasi dan atau
rotasi apabila terkena sinar IR. Oleh karena itu, spektrofotometri IR dapat
digunakan untuk metode Eugenol
Prinsip: Radiasi inframerah menyebabkan terjadinya vibrasi dan atau rotasi
dalam molekul yang dikenai sinar ini. Setiap gugus fungsi akan
menyerap radiasi infra merah pada panjang gelombang yang spesifik.
Panjang gelombang yang lazim digunakan adalah 2,5 15 m.
adanya serapan lebar pada 3448,5 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus OH. Serapan pada
daerah 1300-1000 cm-1 menunjukkan adanya gugus eter (-C-O-). Serapan pada 3100-3000 cm-1
menunjukkan vibrasi Csp2-H dan adanya suatu senyawa aromatis ditunjukkan oleh pita serapan
1612,4cm-1 dan 1514,0 cm-1, sedangkan pita serapan pada 900-800 cm-1 yaitu suatu senyawa
aromatis tersubstitusi 1,2,4. Pita serapan pada 1637,5 cm-1 merupakan pita serapan karakteristik
untuk rentangan C=C yang dikuatkan oleh pita serapan keluar bidang pada 900-650 cm-1.
Serapan pada 995,2 cm-1 dan 914,2 cm-1 menunjukkan gugus tak jenuh berupa gugus vinil (C=CH2-). Serapan pada 3000-2800 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi Csp3-H. Gugus alkil
yaitu metil (-CH3) yang ditunjukkan oleh pita serapan pada 1367,4cm-1 dan adanya gugus
metilena (-CH2-) ditunjukkan oleh serapan pada 1431,1 cm-1.
V.3 Data dan Sistem Kromatografi (pilih dan isi yan sesuai)
1. Kromatografi Lapis Tipis
Prinsip: Pemisahan zat terlarut dalam sistem yang terdiri dari dua fase, yaitu
fase diam (serbuk halus yang dilapiskan pada lempeng kaca, plastik,
atau logam secara merata) dan fase gerak (pelarut/campuran pelarut)
Sistem
Fase gerak: Toluen-etil asetat (93:7) (hal. 166, Wagner and Bladt, 2009);
phaseethyl acetate R, toluene R (10:90 V/V). (BP)
Fase diam: Silica gel 60F 254-precoated TLC plates (Merck, Germany) (hal.
151, Wagner and Bladt, 2009); PlateTLC silica gel F254 plate R (BP)
Penampak bercak: Vanilin-Asam Sulfat (VS No. 42) (hal. 166, Wagner and
Bladt, 2009); anisaldehyde solution R (BP)
2. Kromatografi Gas
Prinsip:
Sistem
Gas Pembawa: gashelium for chromatography R. (BP)
Fase diam: polymethylphenylsiloxane R (film thickness 0.25 m). (BP)
Kolom: material: fused silica; size: l = 30 m, = 0.25 mm (BP)
Detektor: Flame ionization (BP)
3. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Prinsip: KCKT memiliki sistem pemisahan dengan kecepatan dan efisiensi tinggi yang
menerapkan kemampuan kemajuan teknologi kolom, sistem pompa
bertekanan tinggi dan detektor yang sensitif.
Sistem BP 2009
Fase gerak: Metanol/air (80:20)
Fase diam: capillary column (25 m x 0.22 mm 9.d., coated with SE 54 (methyl 5%
UV 245 nm
Waktu retensi:
Prinsip:
Jarak/suhu lebur zat padat adalah rentang suhu atau suhu pada saat zat
padat menyatu dan melebur sempurna. Suatu senyawa dapat dikatakan
murni jika mempunyai rentang antara 0,3 0,5 C.
w3 - w1
w2 - w1
w1
w2
w3
c sin i
v sin r
V.5 Metode-metode Analisis yang diusulkan dalam Pengujian Mutu Bahan Baku
dan Sediaan
1. Bahan Baku
a. Identifikasi Bahan Baku
Hidrokarbon :