Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai Negara pusat plasma nutfah flora didunia,
berjuta-juta tanaman telah tumbuh dan dikenal disisni. Hal ini disebabkan karena
kondisi iklim serta letak geografi yang sangat menunjang. Namun hingga saat ini
kekayaan hayati tersebut belum semuanya dapat digali demi manfaatnya.
Salah satunya adalah tanaman hortikultura yang memiliki kontribusi yang
cukup besar terhadap manusia dan lingkungan. Manfaat produk hirtikultura bagi
manusia diantaranya adalah sebagai sumber pangan dan gizi, pendapatan
keluarga, pendapatan Negara, sedangakan bagi lingkungan adalah rasa
estetikanya, konservasi genetic sekaligus sebagai penyangga kelestarian alam.
Dari segi jenis tanaman yang diusahakan, hortikultura menekankan pada jenis
tanaman yang diusahakan, hortikultura menekankan pada jenis tanaman buahbuahan, sayuran, obat-obatan, bumbu-bumbuan dan tanaman hias.
Pada umumnya produk hortikultura dikonsumsi dalam bentuk segar,
sehingga kadar air sangat menentukan kualitasnya, sehingga produk hortikultura
mudah rusak atau bersifat perishable. Produk hortikultura juga memerlukan
tenagakerja yang relative lebih banyak, demikian juga dengan hal permodalan,
hortilkultura memerlukan biaya investasi yang lebih besar disamping peralatannya
yang lebih mahal. Hal lain yang lebih penting adalah keterampilan tenaga kerja
yang profesioanal sangat diperlukan dalam budidaya tanaman hortikultura. Salah
satu tanaman hortikultura yang dibudidayakan adalah jenis tanaman sayuran yaitu
tanaman wortel. Oleh karena itu penulis akan membahas tentang semua aspek
mengenai tanaman wortel dalam makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian manajemen Agribisnis Hortikultura.
2. Mengetahui aspek manajemen Input Tanaman wortel.
3. Mengetahui aspek manajemen Output Tanaman wortel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
sebuah usaha sampingan sebatas pemenuhan kebutuhan hidup atau tidak mengacu
pada pencapaian target keuntungan (profit oriented). Untuk mencapai target
keuntungan, usaha hortikultura dijalankan seperti halnya sebuah perusahaan
dengan kemampuan manajemen yang baik. Manajerial yang baik sangat
berpengaruh terhadap jatuh bangunnya suatu perusahaan. Untuk pemahaman lebih
lanjut, perlu kiranya mengetahui fungsi manajemen serta aspek-aspek yang perlu
dikelola dalam agribisnis hortikultura
Secara umum, manajemen merupakan cara mengatur satu atau beberapa
factor yang menunjang jalannya usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam kehidupan sehari-hari, manajemen sangat diharapkan dan diperlukan agar
tidak terjadi benturan antara masing-masing faktor yang menyebabkan tujuan
tidak tercapai.
Dalam bisnis hortikultura, manajemen juga sangat diperlukan supaya
dapat berjalan dan mendapat hasil yang sesuai harapan. Pada manajemen sendiri
terdapat berbagai fungsi sebagai bagian dari proses manajemen. Semua fungsifungsi manajemen terdapat dalam setiap kegiatan usaha. Dalam bisnis
hortikultura,fungsi-fungsi itu mempunyai wujud yang berbeda, tergantung dari
faktor-faktor yang mempengaruhi dan jenis komoditas yang diusahakan. Adapaun
fungsi-fungsi manajemen yang terdapat dalam sebuah usaha Agribsinis
hortikultura, antara lain sebagai berikut :
1. Perencanaan
Fungsi ini merupakan tindakan untuk menentukan sasaran dan arah yang
dipilih. Didalam perencanaan adanya kemampuan untuk meramalkan,
mewujudkan, dan melihat kedepan dengan dilandasi oleh tujuan-tujuan
tertentu.
2. Pengorganisasian
Fungsi ini merupakan tindakan mengatur dan membagi-bagi bidang
pekerjaan antara kelompok yang ada. Setelah terbentuk kelompok yang
diperlukan, fungsi pengorganisasian akan menentapkan dan memperinci
hubungan hubungan yang diperlukan.
3. Penggerakan
Penggerakan merupakan tindakan untuk merangsang anggota-anggota
kelompok agar melaksanakan tugas-tuga yang telah dibebankan dengan
baik dan antusias.
4. Pengawasan
Fungsi ini merupakan tindakan untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang
terkait agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Agar manajemen dapat mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya,
diperlukan sarana-sarana pendukung. Sarana-sarana tersebut terdiri dari
men (tenaga kerja manusia), money (uang yang diperlukan), methods
( cara untuk mencapai tujuan), material (bahan yang diperlukan), machine
(alat yang diperlukan), dan market (pasar, sebagai tempat untuk menjual
hasil produksi). Tanpa adanya sarana-saran tersebut, manajemen tidak
akan mencapai tujuannya.
Dari uraian diatas dapat ditarik suatu pengertian bahwa manejemen
merupakan suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sarana atau
sumber-sumber daya.
2.2
A. Aspek produksi
Persiapan produksi
Sebelum usaha hortikultura dimulai, segala sesuatunya perlu
dipertimbangkan secara matang agar tidak ada kekhawatiran dan
penyesalan saat sudah berjalan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan
dipertimmbangkan antara lain perencanaan produk dan perencanaan lokasi
usaha.
1. Perencanaan produk
Faktor-faktor yang diperlukan dalam memilih jenis produk antara
lain,
kegunaan
julah
permintaan
pasar,
kemungkinan
2.3
b. Penyiapan benih
Wortel diperbanyak secara generatif dengan biji-bijinya. Biji (benih)
wortel dapat dibeli di toko-toko sarana produksi pertanian terdekat, tetapi
dapat pula membenihkan sendiri, terutama atas jenis/varietas wortel lokal
dan non hibrida. Para petani di sentra produksi sayuran sudah umum
mempraktikan pembenihan (pembijian) wortel lokal dengan tahap-tahap
pekerjaan sebagai berikut:
1) Pilih tanaman wortel yang umurnya cukup tua ( 3 bulan),
tumbuhnya subur dan sehat. Bongkar (cabut) tanaman wortel pilihan
tadi, kemudian amati umbinya. Umbi wortel yang baik dan sehat
jadikan pohon induk, bentuk normal (tidak cacat), warna kulit
mengkilap kuning/jingga dan halus.
2) Potong ujung umbi wortel maksimal sepertiga bagian, pangkas pula
tangkai daun bersama daunnya, sisakan 10 cm yang lekat pada umbi.
3) Siapkan lahan untuk kebun pembibitan wortel dapat bentuk
bedengan-bedengan yang diolah secara sempurna (dipupuk kandang
optimal).
4) Buat lubang tanam dengan alat bantu cangkul/tunggal pada jarak
tanam 40-60 cm x 40-60 cm.
5) Tanam umbi wortel pada lubang tanam, padatkan tanahnya perlahanlahan hingga menutup bagian leher batang.
6) Buat alur-alur dangkal di sepanjang barisan tanaman (umbi) wortel
sejauh 5 cm dari batang (dalam bentuk lubang pupuk oleh tugal).
7) Lakukan pemberian pupuk buatan berupa campuran ZA+SP+KCL
(1:2:2) sebanyak 10 gr/tanaman, kemudian pupuk tersebut segera
ditutup dengan tanah tipis.
8) Pelihara kebun bibit wortel selama 3 bulan hingga menghasilkan
tangkai buah dan biji dalam jumlah banyak.
9) Petik tangkai buah wortel yang sudah tua (kering), lalu jemur hingga
kering untuk diambil biji-bijinya.
c.
dianjurkan.
2.3.3 Panen
a. Ciri dan Umur Panen
Ciri-ciri tanaman wortel sudah saatnya dipanen adalah sebagai berikut:
1)
Tanaman wortel yang telah berumur 3 bulan sejak sebar benih
atau tergantung varietasnya. Varietas Ideal dipanen pada umur 100120 hari setelah tanam (hst). Varietas Caroline 95 hst., Varietas All
Season Cross 120 hst., Varietas Royal Cross 110 hst., Kultivar
2)
11
sarinya
yang
mungkin
tidak
terbawa
pada
proses
12
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Pasar sangat penting untuk kelangsungan produksi. Dengan penentuan harga
jual yang tepat, keunntungan akan mudah diperoleh. Sebaliknya, bila pasar tidak
menyediakan kemungkinan menyerap produk, mau tidak mau usaha yang dirintis
akan mengalami kerugian. Jika produksi telah berjalan maka keberhasilan
pengusaha hortikultura ditentukan oleh kemampuannya dalam menganalisis dan
mengantisipasi pasar.
Dalam bisnis hortikultura, manajemen juga sangat diperlukan supaya dapat
berjalan dan mendapat hasil yang sesuai harapan. Pada manajemen sendiri
terdapat berbagai fungsi sebagai bagian dari proses manajemen. Semua fungsifungsi manajemen terdapat dalam setiap kegiatan usaha. Dalam bisnis
hortikultura,fungsi-fungsi itu mempunyai wujud yang berbeda, tergantung dari
faktor-faktor yang mempengaruhi dan jenis komoditas yang diusahakan. Adapaun
fungsi-fungsi manajemen yang terdapat dalam sebuah usaha Agribsinis
hortikultura, antara lain:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penggerakan
4. Pengawasan
Manajemen Input Produksi Tanaman Wortel Meliputi:
1. Pembibitan
2. Pemeliharaan Tanaman
3. Panen
Manajemen output tanaman wortel digunakan dalam mengatur hasil output
yang tidak tahan lama menjadi beberapa olahan, antara lain wortel kering,
manisan wortel, dan sirup wortel.
1.2. Saran
Sebaiknya petani memanfaatkan informasi tentang komoditi wortel baik itu
mengenai harga, produksi, dan pengolahan Tanaman Wortel.
DAFTAR PUSTAKA
13
14