Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Teori Kemungkinan adalah untuk mengetahui dan berlatih
menggunakan uji X2 dan dapatmenggunakan kembali untuk persilangan yang
sesungguhnya.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
atau menyimpang dari nisbah yang diharapkan, tidak secara kebetulan (Crowder,
1986).
Rumus uji X2 diperoleh K. Person, yang diperlukan untuk mengetahui fenotip
praktis yang dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan rasio fenotip teoritis
(Yatim, 1991). Penyelidikan secara matematik oleh para ahli statistik menyatakan
bahwa apabila nilai X2 yang didapat dari perhitungan terletak dibawah kolom nilai
kemungkinan 0,05 atau kurang dari 0,01 atau 0,001 itu berarti bahwa faktor
kemungkinan hanya berpengaruh sebanyak 5% atau kurang (Suryo, 1984).
III.
METODE PRAKTIKUM
Pada praktikum kali ini yang berjudul Teori Kemungkinan bahan yang
digunakan adalah mata uang logam dan lembar pengamatan. Alat yang digunakan
pada praktikum Teori Kemungkinan adalah uang logam, kalkulator, dan alat tulis.
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum kali ini yang berjudul Teori Kemungkinan
adalah sebagai berikut :
1. Dilemparkan satu keeping mata uang logam keatas, lalu dicatat hasilnya
(angka atau gambar). Pelemparan dilakukan 50x dan 100x. Analisis hasilnya
dengan uji X2 .
2. Lakukan hal yang sama untuk kasus 2 keping uang logam yang dilempar
sekaligus serta kasus 3 keping uang logam yang dilempar sekaligus.
3. Dicatat semua data pada lembar pengamatan yang akan disediakan pada saat
pelaksanaan praktikum, sedangkan hasil analisis dapat ditulis pada lembar
yang tersedia dalam diktat ini.
IV.
A. Hasil
Tabel1. Uji X2 Menggunakan 1 Keping Uang Logam Pelemparan 50X
Observasi (O)
28
22
50
Harapan (E)
( O-E-1/2)2
50
(28-25-1/2)2=
(22-25-1/2)2=
6,25
6,25
( |
0,25
( |
0,25
12,5
0,5
0,5
Kesimpulan:
X2 tabel = 3,84
X2 hitung = 0,5
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.
Observasi (O)
47
53
100
Harapan (E)
( O-E-1/2)2
100
(147-50-1/2)2=
(153-50-1/2)2=
6,25
6,25
( |
( |
0,125
0,125
12,05
0,25
0,25
Kesimpulan:
X2 tabel = 3,84
X2 hitung = 0,25
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.
Tabel 3. Uji X2 Menggunakan 2 Keping Uang Logam Pelemparan 50x
AG
GG
Observasi (O)
10
21
19
Harapan (E)
( O-E)2
50
50
(10-12,5)2
(21-25)2 =
(19-12,5)2
= 6,25
16
= 42,25
64,5
4,52
X2
0,5
0,64
3,38
4,52
Kesimpulan:
X2 tabel = 5,99
X2 hitung = 4,52
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.
Tabel 4. Uji X2 Menggunakan 2 Keping Uang Logam Pelemparan 100x
Observasi (O)
AA
AG
GG
21
55
24
Harapan (E)
( O-E)2
100
100
(21-25)2 =
(55-50)2 =
(24-25)2 =
16
25
42
1,18
X2
0,64
0,5
0,04
1,18
Kesimpulan:
X2 tabel = 5,99
X2 hitung = 1,18
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.
Tabel 5. Uji X2 Menggunakan 3 Keping Uang Logam Pelemparan 50x
Observasi (O)
AAA
AAG
AGG
GGG
21
21
Harapan (E)
( O-E)2
X2
Kesimpulan:
50
50
0,625
5,0625
5,0625
18,0625
28,25
0,01
0,27
0,27
2,89
3,44
0,01
0,27
0,27
2,89
3,44
X2 tabel = 7,82
X2 hitung = 3,44
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.
Tabel 6. Uji X2 Menggunakan 3 Keping Uang Logam Pelemparan 100x
Observasi (O)
AAA
AAG
AGG
GGG
16
40
34
10
Harapan (E)
( O-E)2
X2
100
100
12,25
6,25
12,25
6,25
37
0,98
0,16
0,32
0,5
1,46
0,98
0,16
0,32
0,5
1,46
Kesimpulan:
X2 tabel = 7,82
X2 hitung = 1,46
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.
B. PEMBAHASAN
dilemparkan itu. Kalau kita mengharapkan sekali pelemparan mata uang itu gambar
atau anga maka maka perbandingannya akan : atau 50:50. Berdasarkan hal
tersebut percobaan yang dilakukan yaitu untuk menguji kemungkinan - kemungkinan
pertemuan antara gamet jantan dan gamet betina yang dapat dilihat dari fenotipe yang
muncul dan untuk mengujinya digunakan dengan mata uang yang dievaluasi dengan
uji X2 .
Teori kemungkinan dalam ilmu genetika ikut berperan penting, misalnya
mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet,
pembuahan sel telur oleh spermatozoon, bekumpulnya kembali gen-gen di dalam
zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu
hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilainilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang terjadi
oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah
(derajat bebas). Uji ini dikenal sebagai uji X2 (Chi Square Test).
Teori kemungkinan merupakan frekuensi relatif dari suatu peristiwa dan dapat
menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil. Dapat diketahui dasar dari teori
kemungkinan yang terjadi, antara lain :
1) Kemungkinan atas dasar terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama
dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap
keseluruhan.
2) Kemungkinan terjadi dua peristiwa atau lebih, yang masing-masing berdiri
sendiri ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkinan untuk
peristiwa-peristiwa itu.
3) Kemungkinan
terjadinya
dua
peristiwa
atau
lebih,
yang
saling
Uji hasil menggunakan uji X2 maka akan mendapatkan nilai-nilai yang bisa
kita ambil kesimpulannya apakah nantinya hasil tersebut diterima atau ditolak.
Biasanya pada uji X2 besarnya angka kemungkinan sebesar 5% sebagai garis batas
antara menerima dan menolak hipotesis. Apabila nilai kemungkinan lebih dari 5%,
penyimpangan dari nisbah tidak nyata dan kejadiannya hanya secara kebetulan saja
sedang apabila nilai X2 di bawah 5% maka dikatakan bahwa penyimpangan dari
nisbah nyata dan tidak terjadi secara kebetulan tetapi ada faktor lain yang
menyebabkan penyimpangan tersebut. Koreksi d (Yates correction) dilakukan dengan
mengurangi 0,5 dari nilai (Crowder, 1986).
Fisher probability exact test merupakan salah satu metode statistik non
parametrik untuk menguji hipotesis. Prosedur ini ditemukan oleh R.A. Fisher pada
pertengahan tahun 1930. Pada penelitian dua variabel dengan data yang dinyatakan
dalam persen, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan statistik parametrik chikuadrat. Bila sampel yang digunakan terlalu kecil (n<20) dan nilai ekspektasi < 5
maka chi-kuadrat tidak dapat digunakan walaupun telah mengalami koreksi dari
Yates. Untuk mengatasi kelemahan uji chi-kuadrat tersebut digunakan Fisher
probability exact test (Budianto, 2002).
Uji exact fisher digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua
sampel kecil independen bila datanya berbentuk nominal. Untuk mempermudahkan
perhitungan Dalam pengujian hipotesis, maka data hasil pengamatan perlu disusun ke
dalam tabel kontingensi 2 x 2. Fisher exact tes ini lebih akurat daripada uji chikuadrat untuk data-data berjumlah sedikit. Walaupun uji ini biasanya digunakan pada
tabel sebanyak 2 x 2, namun kita dapat melakukan Uji exact Fisher dengan jumlah
tabel yang lebih besar.
Rumus dasar yang digunakan untuk pengujian exact fisher yaitu sebagai
berikut:
Budianto (2002) menganjurkan untuk menggunakan uji exact fisher bila pada
uji chi-kuadrat dilakukan dengan sampel kecil tersebut akan
baik bila digunakan pada kondisi sebagai berikut :
1. Bila sampel total kurang dari 20
2. atau bila jumlah sampel 20 < n < 40 dengan nilai ekspektasinya <5
Menurut Budianto (2002) Keuntungan dan kerugian dengan menggunakan Uji
exact Fisher yaitu sebagai berikut:
Keuntungan :
1. Hasilnya langsung dengan nilai p yang pasti
2. Tes hanya didasarkan atas hasil pengamatan yang nyata
3. Tidak dibutuhkan asumsi populasi berdistribusi normal
4. Tidak dibutuhkan asumsi kedua kelompok yang diambil dari populasi secara
random.
Kerugian :
1. Sulit untuk dilakukan ekstrapolasi terhadap populasi studi
2. Ahli statistika yang beranggapan bahwa tujuan akhir uji statistik adalah
mengadakan estimasi terhadap parameter populasi tidak setuju dengan uji Fisher.
Praktikum
kali
ini
kita
mencoba
menghitung
kemungkinan
dengan
menggunakan uang logam. Sifat kejadian uang logam tersebut adalah lemparan
sedangkan peristiwanya adalah mata uang tersebut akan muncul angka atau gambar
setelah dilemparkan ke atas. Peristiwa disini berjumlah dua peristiwa yaitu gambar
dan angka. Nilai kemungkinan setiap peristiwa yaitu pertama untuk peristiwa angka
sebesar 0,5 dan nilai kemungkinan untuk gambar sama yakni sebesar 0,5. tetapi nilai
kemungkinan tersebut hanya berlaku pada pelemparan uang satu mata uang logam.
Praktikum kali ini yang berjudul Teori Kemungkinan didapatkan hasil bahwa pada
pelemparan 1 koin pelemparan 50 kali diperoleh 28 kali angka dan 22 kali gambar
sedangkan pada 100 kali pelemparan diperoleh 47 kali angka dan 53 kali gambar.
Didapatkan pada pengujian ChiSquare X2 pada pelemparan 50 kali adalah X2 hitung
0,5 dan X2 tabel adalah 3,84 , sedangkan pada pelemparan 100 kali didapatkan
adalah X2 hitung 0,25 dan X2 tabel adalah 3,84 Hal ini dapat disimpulkan bahwa
hasil yang diperoleh signifikan atau sesuai dengan perbandingan/teori kemungkinan.
Nilai kemungkinan lebih dari 5%, penyimpangan dari nisbah tidak nyata dan
kejadiannya hanya secara kebetulan saja sedang apabila nilai X2 di bawah 5% maka
dikatakan bahwa penyimpangan dari nisbah nyata dan tidak terjadi secara kebetulan
tetapi ada faktor lain yang menyebabkan penyimpangan tersebut. Koreksi d (Yates
correction) dilakukan dengan mengurangi 0,5 dari nilai (Crowder, 1988).
Praktikum percobaan kedua adalah dua keping uang logam yang dilempar
bersama bisa dihasilkan 4 macam kombinasi yang mungkin apabila urutan masingmasing keping diperhatikan yaitu AA, AG, GA dan GG. Namun dalam hal ini urutan
tidak diperhatikan sehingga dianggap AG = GA sehingga kemungkinan AG= 2 kali
kemungkinan AA dan GG (2 kali = ). Pada percobaan didapatkan hasil pada
pelemparan 50 kali pada dua koin yaitu muncul 10 kali AA, 21 kali AG, dan 19 GG.
Sedangkan pada pelemparan 100 kali muncul 21 kali AA, 55 kali AG, dan 24 kali
GG. Didapatkan pada pengujian ChiSquare X2 pada pelemparan 50 kali adalah X2
hitung 4,52
didapatkan adalah X2
disimpulkan
bahwa
hitung 1,18
hasil
yang
signifikan
atau
dengan
perbandingan/teori kemungkinan.
Percobaan dengan 3 keping uang logam, urutan uang logam pun tidak
diperhatikan, sehingga AAG, AGA dan GAA dianggap sama, GGA, GAG dan AGG
dianggap sama sehingga nilai kemungkinannya 3 kali 1/8 = 3/8. Dari hasil percobaan
pelemparan didapatkan hasil pada pelemparan 50 kali pada tiga koin yaitu muncul
16 kali AAA, 40 kali AAG, 34 kali AGG, dan 10 kali GGG. Sedangkan pada
pelemparan 100 kali muncul 6 kali AAA, 21 kali AAG, 21 kali AGG, dan 2 kali
GGG. Didapatkan pada pengujian ChiSquare X2 pada pelemparan 50 kali adalah X2
hitung 1,46
didapatkan adalah X2
disimpulkan
bahwa
hitung 3,44
hasil
yang
perbandingan/teori kemungkinan.
signifikan
atau
dengan
V.
A. Kesimpulan
Praktikum kali ini yang berjudul Teori Kemungkinan kesimpulan yang bisa
didapatkan adalah sebagai berikut:
a. Pelemparan 1 keping mata uang logam 50 kali menghasilkan nilai X2 hitung
sebesar 0,5. Sedangkan pelemparan sebanyak 100 kali nilai X2 hitung sebesar
0,25.
b. Pelemparan 2 keping mata uang logam 50 kali menghasilkan nilai X2 hitung
sebesar 4,52. Sedangkan pelemparan sebanyak 100 kali nilai X2 hitung
sebesar 1,18.
c. Pelemparan 3 keping mata uang logam sebanyak 50 kali menghasilkan nilai
X2 hitung sebesar 1,46. Sedangkan pelemparan sebanyak 100 kali nilai X2
hitung sebesar 3,44.
d. Percobaan pelemparan 1,2 dan 3 keping mata uang logam semuanya
menghasilkan nilai X2 hitung yang lebih kecil dari nilai X2 tabel. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis tersebut sesuai dengan kaidah hukum Mendel.
B. Saran
Pada praktikum kali ini sebaiknya praktikan benar benar teliti dalam
melempar keping uang logam agar penyimpangan yang terjadi tidak terlalu
besar.
DAFTAR PUSTAKA