You are on page 1of 20

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keturunan hasil suatu perkawinan atau persilangan tidak dapat dipastikan


begitu saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada. Sehubungan
dengan itu, peranan teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika.
Kemungkinan peristiwa yang diharapkan merupakan perbandingan antara peristiwa
yang diharapkan dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu obyek.
Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah atau nilai yang
diharapkan dari tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori ini
memungkinkan kita untuk menduga kemungkinan perolehan hasil tertentu dari
persilangan tersebut.
Mengevaluasi suatu hipotesis genetika diperlukan suatu uji yang dapat
mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari
ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini juga harus memperhatikan
besar sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Uji ini dikenal dengan uji X2
(ChiSquare Test).
Rasio fenotip hasil percobaan tidak selalu sama dengan rasio fenotip teoritis
yang diharapkan. Rumus ChiSquare (X2) digunakan untuk mengetahui bahwa sampai
di mana batasan suatu hasil percobaan memenuhi rasio fenotip teoritis.

Metode Chisquare merupakan cara yang dapat dipakai untuk membandingkan


data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang
diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis (Crowder, 1986).
Praktikum kali ini, penggunaan teori kemungkinan dan uji X2 dengan tingkat
kepercayaan tertentu akan diperagakan secara sederhana dengan melihat hasil
pelemparan uang logam, dengan harapan praktikan dapat berlatih menggunakan uji
X2 dan dapat menggunakannya kembali untuk persilangan yang sesungguhnya.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum Teori Kemungkinan adalah untuk mengetahui dan berlatih
menggunakan uji X2 dan dapatmenggunakan kembali untuk persilangan yang
sesungguhnya.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan


sebagaimya umumnya digunakan untuk memyatakan peristiwa yang belum dapat
dipastikan. Dapat juga digumakan untuk menyatakan suatu pernyatan yang tidak
diketahui akan kebenaranmya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada.
Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari
genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan
perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya ( Suryo,
1984 ).
Teori kemungkinan merupakan dasar untuk menetukan nisbah yang diharapkan
dari tipe-tipe persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan
kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan
tersebut (Yatim,1986).
Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa
yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu
obyek ( Yatim, 1991). Metode ChiSquare adalah cara yang dapat kita pakai untuk
membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan
hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini kita dapat
menentukan satu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu. Uji ChiSquare
merupakan uji nyata (goodness of fit) apakah hasil percobaan yang diperoleh benar

atau menyimpang dari nisbah yang diharapkan, tidak secara kebetulan (Crowder,
1986).
Rumus uji X2 diperoleh K. Person, yang diperlukan untuk mengetahui fenotip
praktis yang dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan rasio fenotip teoritis
(Yatim, 1991). Penyelidikan secara matematik oleh para ahli statistik menyatakan
bahwa apabila nilai X2 yang didapat dari perhitungan terletak dibawah kolom nilai
kemungkinan 0,05 atau kurang dari 0,01 atau 0,001 itu berarti bahwa faktor
kemungkinan hanya berpengaruh sebanyak 5% atau kurang (Suryo, 1984).

III.

METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Pada praktikum kali ini yang berjudul Teori Kemungkinan bahan yang
digunakan adalah mata uang logam dan lembar pengamatan. Alat yang digunakan
pada praktikum Teori Kemungkinan adalah uang logam, kalkulator, dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum kali ini yang berjudul Teori Kemungkinan
adalah sebagai berikut :
1. Dilemparkan satu keeping mata uang logam keatas, lalu dicatat hasilnya
(angka atau gambar). Pelemparan dilakukan 50x dan 100x. Analisis hasilnya
dengan uji X2 .
2. Lakukan hal yang sama untuk kasus 2 keping uang logam yang dilempar
sekaligus serta kasus 3 keping uang logam yang dilempar sekaligus.
3. Dicatat semua data pada lembar pengamatan yang akan disediakan pada saat
pelaksanaan praktikum, sedangkan hasil analisis dapat ditulis pada lembar
yang tersedia dalam diktat ini.

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Tabel1. Uji X2 Menggunakan 1 Keping Uang Logam Pelemparan 50X

Karakteristik yang diamati

Observasi (O)

28

22

50

Harapan (E)
( O-E-1/2)2

50
(28-25-1/2)2=

(22-25-1/2)2=

6,25

6,25

( |

0,25

( |

0,25

12,5

0,5

0,5

Kesimpulan:
X2 tabel = 3,84
X2 hitung = 0,5
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.

Tabel 2. Uji X2 Menggunakan 1 Keping Uang Logam Pelemparan 100X

Karakteristik yang diamati

Observasi (O)

47

53

100

Harapan (E)
( O-E-1/2)2

100
(147-50-1/2)2=

(153-50-1/2)2=

6,25

6,25

( |

( |

0,125

0,125

12,05

0,25

0,25

Kesimpulan:
X2 tabel = 3,84
X2 hitung = 0,25
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.
Tabel 3. Uji X2 Menggunakan 2 Keping Uang Logam Pelemparan 50x

Karakter yang diamati


AA

AG

GG

Observasi (O)

10

21

19

Harapan (E)
( O-E)2

50
50

(10-12,5)2

(21-25)2 =

(19-12,5)2

= 6,25

16

= 42,25

64,5

4,52

X2

0,5

0,64

3,38

4,52

Kesimpulan:
X2 tabel = 5,99
X2 hitung = 4,52
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.
Tabel 4. Uji X2 Menggunakan 2 Keping Uang Logam Pelemparan 100x

Karakter yang diamati

Observasi (O)

AA

AG

GG

21

55

24

Harapan (E)
( O-E)2

100
100

(21-25)2 =

(55-50)2 =

(24-25)2 =

16

25

42

1,18

X2

0,64

0,5

0,04

1,18

Kesimpulan:
X2 tabel = 5,99
X2 hitung = 1,18
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.
Tabel 5. Uji X2 Menggunakan 3 Keping Uang Logam Pelemparan 50x

Karakter yang diamati

Observasi (O)

AAA

AAG

AGG

GGG

21

21

Harapan (E)

( O-E)2

X2

Kesimpulan:

50
50

0,625

5,0625

5,0625

18,0625

28,25

0,01

0,27

0,27

2,89

3,44

0,01

0,27

0,27

2,89

3,44

X2 tabel = 7,82
X2 hitung = 3,44
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.
Tabel 6. Uji X2 Menggunakan 3 Keping Uang Logam Pelemparan 100x

Karakter yang diamati

Observasi (O)

AAA

AAG

AGG

GGG

16

40

34

10

Harapan (E)

( O-E)2

X2

100
100

12,25

6,25

12,25

6,25

37

0,98

0,16

0,32

0,5

1,46

0,98

0,16

0,32

0,5

1,46

Kesimpulan:
X2 tabel = 7,82
X2 hitung = 1,46
X2 hitung < X2 tabel sehingga signifikan , artinya hasil sesuai dengan perbandingan
atau teori kemungkinan.

B. PEMBAHASAN

Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan


sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat
dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak
diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada.
Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari
genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan
perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya ( Suryo,
1984 ). Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa
yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu
obyek ( Yatim, 1991).
Praktikum kali ini menggunakan pelemparan mata uang untuk pengujiannya.
Kemungkinan peristiwa yang diharapkan, ialah perbandingan antara peristiwa yang
diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek.
Ibaratkan obyek itu ialah mata uang, sifat kejadiannya ialah pelemparan, peristiwanya
ialah mata uiang itu akan

menunjukkan gambar atau angka di atas meja habis

dilemparkan itu. Kalau kita mengharapkan sekali pelemparan mata uang itu gambar
atau anga maka maka perbandingannya akan : atau 50:50. Berdasarkan hal
tersebut percobaan yang dilakukan yaitu untuk menguji kemungkinan - kemungkinan
pertemuan antara gamet jantan dan gamet betina yang dapat dilihat dari fenotipe yang

muncul dan untuk mengujinya digunakan dengan mata uang yang dievaluasi dengan
uji X2 .
Teori kemungkinan dalam ilmu genetika ikut berperan penting, misalnya
mengenai pemindahan gen-gen dari induk/orang tua/parental ke gamet-gamet,
pembuahan sel telur oleh spermatozoon, bekumpulnya kembali gen-gen di dalam
zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu
hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilainilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksaman demikian yang terjadi
oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah
(derajat bebas). Uji ini dikenal sebagai uji X2 (Chi Square Test).
Teori kemungkinan merupakan frekuensi relatif dari suatu peristiwa dan dapat
menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil. Dapat diketahui dasar dari teori
kemungkinan yang terjadi, antara lain :
1) Kemungkinan atas dasar terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama
dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap
keseluruhan.
2) Kemungkinan terjadi dua peristiwa atau lebih, yang masing-masing berdiri
sendiri ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkinan untuk
peristiwa-peristiwa itu.
3) Kemungkinan

terjadinya

dua

peristiwa

atau

lebih,

yang

saling

mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan untuk


peristiwa-peristiwa itu.

Pemahaman mengenai taraf signifikan sangat penting dalam penggunaan


metode statistika guna menguji hipotesis penelitian. Kesimpulan penelitian yang
disandarkan pada keputusan statistik tidak dapat ditopang oleh taraf kepercayaan
mutlak seratus persen. Karena itulah peneliti harus memberi sedikit peluang untuk
salah dalam menolak hipotesis. Besarnya peluang untuk salah menolak hipotesis
nihil inilah yang disebut sebagai taraf signifikan.
Prosedur statistika memungkinkan kita menentukan seberapa besar peluang
(probabilitas) untuk terjadinya eror yang akan digunakan. Besarnya peluang
terjadinya eror disebut taraf signifikan dan diberi simbol p atau simbol yang
dinyatakan dalam proporsi atau persentase, sedangkan harga (1-)100% disebut taraf
kepercayaan. Sebagai contoh, apabila kita menetapkan sebesar 0,05 atau 5% berarti
sama dengan menentukan taraf kepercayaan sebesar (1-0,05)=0,95 atau 95%.
Sewaktu seorang peneliti menyatakan penolakan terhadap hipotesis nihil, harus
difahami bahwa penolakan itu mengandung resiko kesalahan sebesar suatu taraf
signifikan. Penolakan yang didasarkan pada taraf signifikan yang kecil tentu saja
lebih dapat dipercaya daripada penolakan yang didasarkan pada taraf signifikansi
yang besar, walaupun tidak berarti bahwa taraf signifikansi yang kecil selalu lebih
tepat untuk digunakan daripada taraf signifikansi yang besar.
Pada penelitian-penelitian sosial kita mengenal penetapan taraf signifikansi
sebesar 5% atau 1% sebelum uji statistik dilakukan. McCall (1970) mengatakan
bahwa pemilihan taraf signifikansi 5% atau 1% semata-mata kesepakatan yang
menjadi kebiasaan di kalangan ilmuwan sosial saja tanpa ada dasar yang jelas.

Uji hasil menggunakan uji X2 maka akan mendapatkan nilai-nilai yang bisa
kita ambil kesimpulannya apakah nantinya hasil tersebut diterima atau ditolak.
Biasanya pada uji X2 besarnya angka kemungkinan sebesar 5% sebagai garis batas
antara menerima dan menolak hipotesis. Apabila nilai kemungkinan lebih dari 5%,
penyimpangan dari nisbah tidak nyata dan kejadiannya hanya secara kebetulan saja
sedang apabila nilai X2 di bawah 5% maka dikatakan bahwa penyimpangan dari
nisbah nyata dan tidak terjadi secara kebetulan tetapi ada faktor lain yang
menyebabkan penyimpangan tersebut. Koreksi d (Yates correction) dilakukan dengan
mengurangi 0,5 dari nilai (Crowder, 1986).
Fisher probability exact test merupakan salah satu metode statistik non
parametrik untuk menguji hipotesis. Prosedur ini ditemukan oleh R.A. Fisher pada
pertengahan tahun 1930. Pada penelitian dua variabel dengan data yang dinyatakan
dalam persen, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan statistik parametrik chikuadrat. Bila sampel yang digunakan terlalu kecil (n<20) dan nilai ekspektasi < 5
maka chi-kuadrat tidak dapat digunakan walaupun telah mengalami koreksi dari
Yates. Untuk mengatasi kelemahan uji chi-kuadrat tersebut digunakan Fisher
probability exact test (Budianto, 2002).
Uji exact fisher digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua
sampel kecil independen bila datanya berbentuk nominal. Untuk mempermudahkan
perhitungan Dalam pengujian hipotesis, maka data hasil pengamatan perlu disusun ke
dalam tabel kontingensi 2 x 2. Fisher exact tes ini lebih akurat daripada uji chikuadrat untuk data-data berjumlah sedikit. Walaupun uji ini biasanya digunakan pada

tabel sebanyak 2 x 2, namun kita dapat melakukan Uji exact Fisher dengan jumlah
tabel yang lebih besar.
Rumus dasar yang digunakan untuk pengujian exact fisher yaitu sebagai
berikut:

Budianto (2002) menganjurkan untuk menggunakan uji exact fisher bila pada
uji chi-kuadrat dilakukan dengan sampel kecil tersebut akan
baik bila digunakan pada kondisi sebagai berikut :
1. Bila sampel total kurang dari 20
2. atau bila jumlah sampel 20 < n < 40 dengan nilai ekspektasinya <5
Menurut Budianto (2002) Keuntungan dan kerugian dengan menggunakan Uji
exact Fisher yaitu sebagai berikut:
Keuntungan :
1. Hasilnya langsung dengan nilai p yang pasti
2. Tes hanya didasarkan atas hasil pengamatan yang nyata
3. Tidak dibutuhkan asumsi populasi berdistribusi normal
4. Tidak dibutuhkan asumsi kedua kelompok yang diambil dari populasi secara
random.

Kerugian :
1. Sulit untuk dilakukan ekstrapolasi terhadap populasi studi
2. Ahli statistika yang beranggapan bahwa tujuan akhir uji statistik adalah
mengadakan estimasi terhadap parameter populasi tidak setuju dengan uji Fisher.
Praktikum

kali

ini

kita

mencoba

menghitung

kemungkinan

dengan

menggunakan uang logam. Sifat kejadian uang logam tersebut adalah lemparan
sedangkan peristiwanya adalah mata uang tersebut akan muncul angka atau gambar
setelah dilemparkan ke atas. Peristiwa disini berjumlah dua peristiwa yaitu gambar
dan angka. Nilai kemungkinan setiap peristiwa yaitu pertama untuk peristiwa angka
sebesar 0,5 dan nilai kemungkinan untuk gambar sama yakni sebesar 0,5. tetapi nilai
kemungkinan tersebut hanya berlaku pada pelemparan uang satu mata uang logam.
Praktikum kali ini yang berjudul Teori Kemungkinan didapatkan hasil bahwa pada
pelemparan 1 koin pelemparan 50 kali diperoleh 28 kali angka dan 22 kali gambar
sedangkan pada 100 kali pelemparan diperoleh 47 kali angka dan 53 kali gambar.
Didapatkan pada pengujian ChiSquare X2 pada pelemparan 50 kali adalah X2 hitung
0,5 dan X2 tabel adalah 3,84 , sedangkan pada pelemparan 100 kali didapatkan
adalah X2 hitung 0,25 dan X2 tabel adalah 3,84 Hal ini dapat disimpulkan bahwa
hasil yang diperoleh signifikan atau sesuai dengan perbandingan/teori kemungkinan.
Nilai kemungkinan lebih dari 5%, penyimpangan dari nisbah tidak nyata dan
kejadiannya hanya secara kebetulan saja sedang apabila nilai X2 di bawah 5% maka
dikatakan bahwa penyimpangan dari nisbah nyata dan tidak terjadi secara kebetulan

tetapi ada faktor lain yang menyebabkan penyimpangan tersebut. Koreksi d (Yates
correction) dilakukan dengan mengurangi 0,5 dari nilai (Crowder, 1988).
Praktikum percobaan kedua adalah dua keping uang logam yang dilempar
bersama bisa dihasilkan 4 macam kombinasi yang mungkin apabila urutan masingmasing keping diperhatikan yaitu AA, AG, GA dan GG. Namun dalam hal ini urutan
tidak diperhatikan sehingga dianggap AG = GA sehingga kemungkinan AG= 2 kali
kemungkinan AA dan GG (2 kali = ). Pada percobaan didapatkan hasil pada
pelemparan 50 kali pada dua koin yaitu muncul 10 kali AA, 21 kali AG, dan 19 GG.
Sedangkan pada pelemparan 100 kali muncul 21 kali AA, 55 kali AG, dan 24 kali
GG. Didapatkan pada pengujian ChiSquare X2 pada pelemparan 50 kali adalah X2
hitung 4,52

dan X2 tabel adalah 5,99, sedangkan pada pelemparan 100 kali

didapatkan adalah X2
disimpulkan

bahwa

hitung 1,18
hasil

yang

dan X2 tabel adalah 5,99.


diperoleh

signifikan

atau

Hal ini dapat


sesuai

dengan

perbandingan/teori kemungkinan.
Percobaan dengan 3 keping uang logam, urutan uang logam pun tidak
diperhatikan, sehingga AAG, AGA dan GAA dianggap sama, GGA, GAG dan AGG
dianggap sama sehingga nilai kemungkinannya 3 kali 1/8 = 3/8. Dari hasil percobaan
pelemparan didapatkan hasil pada pelemparan 50 kali pada tiga koin yaitu muncul
16 kali AAA, 40 kali AAG, 34 kali AGG, dan 10 kali GGG. Sedangkan pada
pelemparan 100 kali muncul 6 kali AAA, 21 kali AAG, 21 kali AGG, dan 2 kali
GGG. Didapatkan pada pengujian ChiSquare X2 pada pelemparan 50 kali adalah X2
hitung 1,46

dan X2 tabel adalah 7,82, sedangkan pada pelemparan 100 kali

didapatkan adalah X2
disimpulkan

bahwa

hitung 3,44
hasil

yang

perbandingan/teori kemungkinan.

dan X2 tabel adalah 7,82


diperoleh

signifikan

atau

Hal ini dapat


sesuai

dengan

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Praktikum kali ini yang berjudul Teori Kemungkinan kesimpulan yang bisa
didapatkan adalah sebagai berikut:
a. Pelemparan 1 keping mata uang logam 50 kali menghasilkan nilai X2 hitung
sebesar 0,5. Sedangkan pelemparan sebanyak 100 kali nilai X2 hitung sebesar
0,25.
b. Pelemparan 2 keping mata uang logam 50 kali menghasilkan nilai X2 hitung
sebesar 4,52. Sedangkan pelemparan sebanyak 100 kali nilai X2 hitung
sebesar 1,18.
c. Pelemparan 3 keping mata uang logam sebanyak 50 kali menghasilkan nilai
X2 hitung sebesar 1,46. Sedangkan pelemparan sebanyak 100 kali nilai X2
hitung sebesar 3,44.
d. Percobaan pelemparan 1,2 dan 3 keping mata uang logam semuanya
menghasilkan nilai X2 hitung yang lebih kecil dari nilai X2 tabel. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis tersebut sesuai dengan kaidah hukum Mendel.

B. Saran
Pada praktikum kali ini sebaiknya praktikan benar benar teliti dalam
melempar keping uang logam agar penyimpangan yang terjadi tidak terlalu
besar.

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto.2002.Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Cetakan


1.EGC.Jakarta
Crowder, L.V. 1986. Genetika Tumbuhan Edisi Indonesia.Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta.
McCall, R.B. 1970.Fundamental Statistics for Psychology.Harcourt, Brace & World
Inc. New York
Suryo.1984. Genetika. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Yatim, W. 1991. Genetika. Tarsito. Bandung

You might also like