You are on page 1of 5

Mobilisasi dan Demobilisasi Proyek

NEWS_POSTED_BY Fandy Achmad

July 29, 2013

Body
Mobilisasi dan demobilisasi proyek adalah kegiatan mendatangkan ke lokasi (mobilisasi) dan
mengembalikan (demobilisasi) alat-alat proyek sesuai spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen lelang
dengan menggunakan alat angkutan darat (trailer / truck besar) atau alat angkut air (ponton). Contoh
aplikasi mobilisasi dan demobilisasi proyek adalah pekerjaan konstruksi.
Didalam pekerjaan konstruksi dimulai dengan pekerjaan persiapan yang meliputi kegiatan antara lain :
Pembersihan lokasi
Pengukuran dan pasang bouwplank
Mobilisasi dan demobilisasi peralatan
Papan nama proyek

Pembersihan Lokasi
Kontraktor sebelum memulai pekerjaan, semua tanaman (semak-semak/pohon-pohon) yang ada dan
tumbuh di sepanjang jalur pekerjaan (saluran/sungai) yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan
harus dibersihkan menurut petunjuk konsultan pengawas lapangan dan direksi teknis.

Pengukuran dan Pasang Bouwplank

Kontraktor harus membuat patok pokok / patok utama untuk setiap unit pekerjaan yang memerlukan
bouwplank.
Patok tersebut harus diikat ketinggiannya dengan patok yang sudah ada atau terhadap tinggi patok
setempat yang disetujui oleh konsultan pengawas dan hasil pengikatan harus ditandai dengan cat
merah.
Semua patok / patok bouwplank harus dibuat dari bahan yang kuat dan awet, dipasang kokoh dan
permukaan atasnya rata (waterpass).

Mobilisasi dan Demobilisasi

Mendatangkan (mobilisasi) alat alat berat dan mengembalikannya kembali (demobilisasi)


Pemberitahukan dan permintaan persetujuan terhadap jenis / kapasitas excavator yang akan
digunakan kepada konsultan pengawas lapangan oleh kontraktor
Sebelum dilakukan mobilisasi, kontraktor harus memberitahukan dan meminta persetujuan terhadap
jenis / kapasitas excavator yang akan digunakan kepada konsultan pengawas lapangan.
Segala resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi menjadi tanggung jawab
kontraktor.

Pekerjaan Galian Tanah Mekanik

Pemberitahuan secara tertulis kepada pihak proyek setiap akan memulai pekerjaan oleh kontaktor.

Pelaksanaan pekerjaan galian tanah mekanik dengan menggunakan alat excavator long arm yang
mempunyai kapasitas minimal 130 HP.

Papan Nama Proyek

Papan nama berukuran 60 x 120 cm dan dipasang pada tempat yang dapat terlihat langsung oleh
masyarakat.
Ijin Bangunan
Membayar retribusi ijin bangunan sebesar 1% dari nilai kontrak.
Bukti setoran ijin bangunan diserahkan kepada proyek sebelum penyerahan pertama pekerjaan
(PHO).

Izin Bangunan

Kontraktor diwajibkan membayar retribusi ijin bangunan sebesar 1% dari nilai Kontrak, sesuai dengan
peraturan daerah setempat.
Bukti setoran ijin bangunan diserahkan kepada proyek sebelum penyerahan pertama pekerjaan
(PHO).

Foto Visual / Dokumentasi


Foto berwarna untuk dokumentasi sebagai berikut :
Saat pekerjaan 0% yaitu pekerjaan dimulai dengan pembersihan lapangan atau setelah pemasangan
bouwplank atau profil.
Saat pekerjaan mencapai lebih kurang 50%.
Saat pekerjaan mencapai 100%.
Foto diambil dengan arah dan tempat yg tetap serta kelihatan latar belakang (misal pohon, dsb). Jarak
tiap titik pemotretan sejauh 200m.
Foto dokumentasi pekerjaan harus dibuat dan disusun dalam bentuk album serta diserahkan ke proyek
minimal 2 (dua) album berikut klisenya, sebelum dilaksanakan penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

Pekerjaan Pasangan

Pekerjaan beton ditetapkan dengan campuran 1 PC : 2 PS : 3 KR, atau mutu beton mencapai K-175
Pekerjaan acuan / bekisting
Pekerjaan pembesian / penulangan
Pekerjaan adukan mortal beton harus menggunakan alat molen (beton molen), kecuali ditentukan lain
oleh pengawas dinas
Pekerjaan plesteran, terdiri dari campuran portland cement dan pasir dengan perbandingan 1 PC : 3
PS
Cara Pembayaran :
Pembayaran dilakukan sesuai volume terpasang dari setiap item pekerjaan dengan batas maksimal
volume sesuai dalam daftar kuantitas dan harga.

Penutup

Kontraktor yang mempergunakan bahan-bahan, alat- alat, dianjurkan semaksimal mungkin


menggunakan produksi dalam negeri.
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam spesifikasi dapat dilihat dalam item pekerjaan di daftar
kuantitas dan harga, jika masih ada keraguan atau kurang jelas akan dicantumkan dalam berita acara
tambah kurang.
Pekerjaan yang menjadi bagian dari pekerjaan ini, tetapi tidak diuraikan atau dimuat dalam spesifikasi
ini, tetapi diselenggarakan dan diselesaikan oleh kontraktor, harus dianggap seolah-olah pekerjaan itu
diuraikan dan dimuat dalam spesifikasi ini, untuk menuju kepenyerahan yang lengkap.

Sumber : ilmutekniksipil.com

Direksi keet adalah tempat untuk melaksanakan pengawasan ,pengendalian pekerjaan,


pekerjaan adminitrasi proyek, didalam direksi keet al terdapat gambar skedul proyek,
gambar bestek. Dll
Direksi keet dapat berupa bangunan darurat yang terbuat darii tiang kaso,
dinding papan susun ataupun bangunan permanent yang mana selanjutnya
dapat digunakan sebagai tempat penjaga malam ( dlsb ), ataupun Bangunan
yang terdapat disekitar proyek yang telah mendapat perseujuan pengguna jasa (
owner )sirih, lantai beton tembok, atap seng, loteng triplek dan penerangan
secukupnya Ukuran direksi keet, ditentukan oleh skala proyek yang dikerjakan
Penempatan nya tidak terlalu jauh dari lokasi bangunan yang di kerjakan .
Pekerjaan mobilisasi menyangkut persiapan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
seperrti pembuatan bangunan direksi keet dan kantor kontraktor, kemudian pagar
pengaman, papan nama proyek dan perlengkapan serta mobilisasi peralatan yang di
butuhkan di lapangan. Adapun rencana dari mobilisasi alat dapat dilihat pada
dokumen penawaran. Lamanya mobilisasi ini akan disesuaikan dengan kebutuhan
peralatan berat di lapangan sehingga tidak perlu menyediakan lapangan khusus untuk
parkir alat berat di proyek. Untuk bangunan dan fasilitas penunjang akan dipersiapkan
segera di proyek dan termasuk pada kegiatan mobilisasi yang paling awal. Pekerjaan
demobilisasi akan dilaksanakan bertahap untuk peralatan dimana peralatan yang
sudah tidak dibutuhkan akan dikembalikan ke pool. Untuk mobilisasi alat alat berat
kontraktor berkoordinasi dengan owner (Pemilik Proyek) dan aparat terkait.

Mobilisasi Peralatan dan Tenaga Kerja


Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja merupakan tahap penyediaan dan pengadaan peralatan serta
rekruitmen tenaga kerja yang akan terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan. Adapun beberapa ketentuan
yang harus diperhatikan adalah :
1) konraktor harus melakukan mobilisasi tenaga kerja lengkap dengan alat-alat kerja yang dibutuhkan
dengan secukupnya sesuai dengan kebutuhan dan jadwal masing-masing pekerjaan;
2) tenaga kerja yang dilibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi pekerjaan
yang telah ditentukan;
3) apabila dipandang perlu, berkaitan dengan kapasitas dan prestasi kerja yang telah dicapai, pihak
Direksi Teknik berhak untuk memerintahkan penambahan jumlah peralatan, atau menggantikannya
dengan kapasitas yang lebih memadai;
4) kondisi peralatan yang akan digunakan harus dalam keadaan baik, dan menjamin kelancaran
pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan;
5) perlatan mesin yang akan digunakan untuk pekerjaan pokok, harus sudah tersedia di lapangan dan
siap operasi 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal mulai pekerjaan dimulai;
6) berkaitan dengan mobilisasi/demobilisasi alat berat, perlu dipikirkan tentang pengadaan prasarana
pendukung untuk pencapain lokasi proyek seperti jembatan darurat, pontoom, jalan masuk, dan lain
sebagainya;
7) pemindahan/demobilisasi peralatan yang dipergunakan, ke luar lokasi pekerjaan, harus mendapat ijin
tertulis dari pihak Direksi Teknik;
8) beberapa hal yang belum ditetapkan, akan dibahas pada tata cara yang lebih detail;

MOBILISASI
Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan yang
diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan proyek,ini juga akan
mencakup Demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.
Penyedia/penyedia harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Sejauh mungkin Penyedia /Penyedia berdasarkan Petunjuk direksi teknik harus menggunakan
rute(jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan kendaraan yang ukuran nya sesuai dengan kelas jalan
tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan
untuk tujuan pengangkutan ke tempat proyek.
Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan pada waktu lalu
lintas sepi,dan truk truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan terpal
Cakupan dari mobilisasi Peralatan ini meliputi :
a). Alat berat
b). Peralatan perlatan kerja
c). Pembutan gudang /Kantor
d). Pembutan Papan Nama Proyek
e). Dan lain sebagainya.

You might also like