You are on page 1of 9

Holding Company

Holding Company adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih
perusahaan lain atau mengatur satu atau lebih perusahaan lain tersebut . Contoh perusahaan yang
melakukan Holding Company adalah :

PT Semen Gresik Tbk membentuk perusahaan induk (holding company) bagi Semen Gresik,
Semen Padang, dan Semen Tonasa. Permodalan Semen Gresik masih yang paling kuat,
sedangkan pertumbuhan kinerja Semen Padang dan Tonasa berada di peringkat terbawah
sehingga PT Semen Gresik Tbk melakukan Holding company untuk meningkatkan kinerja
perusahaannya.
Profile PT Semen Gresik (Persero) tbk
VISI :
Menjadi perusahaan persemenan bertaraf internasional yang terkemuka dan mampu meningkatkan nilai tambah kepada para
pemangku kepentingan (stakeholders).
MISI :

Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan


kepuasan konsumen dengan menggnakan teknologi yang ramah lingkungan.
Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar internasional dengan menjunjung tinggi
etika bisnis, semangat kebersamaan, dan bertindak proaktif, efisien serta inovatif dalam
berkarya.
Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen domestik dan internasional.
Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk meningkatkan nilai
tambah secara berkesinambungan.
Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan (stakeholders)
terutama pemegang saham, karyawan dan masyarakat sekitar.
SEJARAH SINGKAT
PT Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal
7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen
Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40
juta lembar saham kepada masyarakat. Sampai dengan tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi
Pemerintah RI 15,01%, Masyarakat 23,46% dan Cemex 25,53%.Pada Tanggal 27 Juli Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham
CEMEX S.S de. C.V pada Blue valley Holdings PTE Ltd. Sehingga komposisi kepemilikan saham sampai saat ini berubah menjadi
Pemerintah RI 51,01%, Blue Valley Holdings PTE Ltd 24,90%, dan masyarakat 24,09%.Saat ini kapasitas terpasang Semen Gresik
Group (SGG) sebesar 16,92 juta ton semen per tahun, dan menguasai sekitar 46% pangsa pasar semen domestik.
Perseroan memproduksi berbagai jenis semen, antara lain : 1. Semen Portland Tipe I. Dikenal pula sebagai ordinary Portland
Cement (OPC), merupakan semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan
yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara lain : bangunan, perumahan, gedung-gedung bertingkat, jembatan, landasan
pacu dan jalan raya.
2. Semen Portland Tipe II. Di kenal sebagai semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya
untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton massa dan bendungan.

3. Semen Portland Tipe III. Semua jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang
memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat mungkin.
Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.
4. Semen Portland Tipe V. Semen jenis ini dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat
tinggi dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbang pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan
pembangkit tenaga nuklir.
5. Special Blended Cement (SBC). Semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega proyek jembatan Surabaya-Madura
(Suramadu) dan cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah.
6. Portland Pozzolan Cement (PPC). Semen Hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum dan bahan pozzolan. Digunakan
untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya, jembatan, jalan
raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi dan fondasi pelat penuh.
LOKASI PABRIK Lokasi pabrik sangat strategis di Sumatera, Jawa dan Sulawesi menjadikan Semen Gresik Group (SGG) mampu
memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko-toko. Selain penjualan
di dalam negeri, SGG juga mengekspor ke beberapa negara antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong,
Kamboja, Bangladesh, Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia, Benin dan
Madagaskar.
1. Semen Padang.
Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen, kapasitas terpasang 5,24 juta ton semen pertahun berlokasi di Indarung,
Sumatera Barat. Semen padang memiliki 5 pengantongan semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok dan
Ciwandan.
2. Semen Gresik.
Semen Gresik memiliki 3 pabrik dengan kapasitas terpasang 8,2 juta ton semen per tahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur.
Semen Gresik memiliki 2 pelabuhan, yaitu : Pelabuhan khusus Semen Gresik di Tuban dan Gresik.
3. Semen Tonasa.
Semen Tonasa memiliki 3 pabrik semen, kapasitas terpasang 3,48 juta ton semen per tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan.
Semen Tonasa memiliki 7 (tujuh) pengantongan semen, yaitu : Biringkasi, Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Bitung, Palu,
Ambon, Celukan Bawang, Bali.
SERTIFIKASI Dalam menghadapi tantangan era globalisasi pasar bebas, maka SGG telah menerapkan sistim manajemen dan
mendapatkan beberapa sertifikat sebagai berikut:

Sistim Manajemen Mutu SNI 19-9001-2001 dan ISO 9001:2000, sertifikat No. ID03/0267 dari
SGS sejak Mei 1996.
Sistim Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, sertifikat no GB01/19418 dari SGS sejak
Februari 2001.
Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Sejak 1999 dan OHSAS
18001:2007 sejak bulan Nopember 2007 dari SGS.
Memperoleh Sertifikat Akreditasi Laboratorium Pengujian Bahan dari KAN yang telah
menerapkan secara konsisten ISO/IEC 17025:2000 sejak Nopember 2002 dan ISO/IEC
17025:2005 sejak Maret 2007.
API Monogram Sertifikat no. 10A-0044 dari American Petroleum Institute New York.
Semua Sistim Manajemen diatas diimplementasikan dengan mensyaratkan Management Continous Improvement dan penerapan
Sub Sistem Manajemen meliputi :
a. Gugus Kendali Mutu (GKM)
b. 5 R
c. Sistim Saran (SS)
d. Total Productive Maintenance (TPM)
SUSUNAN DIREKSI

Direktur Utama Dwi Soetjipto

Wakil Direktur Utama Rudiantara


Direktur Keuangan Cholil Hasan
Direktur Litbang & Operasional Suharto
Direktur Pemasaran Irwan Suarly
Direktur Produksi Suparni

Sumber :

http://www.semengresik.com/

http://ptsemengresik.wordpress.com/2007/12/17/profile-pt-semen-gresik-persero-tbk-2/

Trust
Dari definisi atau pengertian di atas trust merupakan suatu konsep pemisahan kepemilikan antara pemilik
benda secara hukum (legal owner) dan pemilik manfaat atas benda tersebut (beneficiary owner). Trust ini
terjadi apabila terdapat suatu pihak yang mula-mula menguasai dan memiliki atas benda tersebut (settlor)
kemudian menyerahkan hak milik atas benda kepada pihak lain (trustee) untuk kepentingan dan manfaat
pihak ketiga (beneficiary). Benda yang dikuasai oleh trustee akibat penyerahan tersebut tidaklah
kemudian dengan seenaknya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dirinya, namun trustee (walaupun
sebagai legal owner atas benda tersebut) hanyalah berkedudukan sebagai pengurus, pengelola, dan
pemegang benda tersebut. Sedangkan, manfaat atau kegunaannya harus diberikan ke pada pihak
ketiga.
Awal mula Trust berasal dari Inggris dengan sistem hukum common law-nya. Trust timbul karena adanya
equity, dan tanpa adanya equity maka tidak ada trust.[3] Secara historis, equity adalah sistem yang
berada di luar sistem common law dan merupakan prinsip-prinsip etikal yang dikembangkan oleh Court of
Chancery. Court of Chancery sendiri merupakan suatu pengadilan yang memiliki extraordinary
jurisdiction yang dibentuk untuk menyelesaikan perkara-perkara yang tidak dapat diselesaikan di dalam
pengadilan common law
Macamatau jenis trust dapat dilihat dari obyeknya ataupun dari cara terbentuknya. Dilihat dari obyeknya,
ada 2 macam trust yaitu:
1. Private trust, yaitu trust untuk kepentingan seseorang tertentu atau sekelompok orang; dan
2. Public trust, yaitu trust untuk tujuan kepentingan umum, misalnya trust untuk kepentingan kemajuan
pendidikan.
Dilihat dari cara terbentuknya, maka terdapat 2 macam trust, yaitu sebagai berikut:

1. Express trust, yaitu trust yang dibentuk secara tegas oleh pembuat trust. Suatu trust dapat dikatakan
juga sebagai express trust apabila masih dapat diketahui secara pasti kehendak atau keinginan pokok
dari pihak yang melahirkan trus tersebut.
2. Implied Trust, yaitu trust yang dibentuk dimana kepentingan atau keinginan dari settlor tidak
disebutkan secara tegas dalam perbuatan hukum yang melahirkan trust tersebut. Implied Trust ini terbagi
lagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Resulting trust, yaitu trust yang dapat disimpulkan dari perbuatan hukum para pihak; dan
b. Constructive trust, yaitu trust yang terbentuk karena pelaksanaan hukum dan pelaksanaannya
dipaksakan oleh pengadilan.
Disamping jenis-jenis di atas terdapat satu jenis lagi yang diklasifikasikan yaitu Statutory Trust, dimana
trust dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Ciri atau karakteristik Trust
Ciri atau karakteristik trust dapat dilihat baik secara tradisional maupun berdasarkan perkembangan
waktu. Ciri-ciri ini berkembang setiap waktunya seiring dengan perkembangan ekonomi dan hukum.
Secara tradisional, ciri dan karakteristik dari Trust adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Maurizio
Lupoi, yaitu sebagai berikut
1. Adanya penyerahan suatu benda kepada Trustee, atau suatu pernyataan Trusts;
2. Adanya pemisahan kepemilikan benda tersebut dengan harta kekayaan milik Trustee yang lain;
3. Pihak yang menyerahkan benda tersebut (settlor), kehilangan kewenangannya atas benda tersebut;
4. Adanya pihak yang memperleh kenikmatan (beneficiary) atau suatu tujuan penggunaan benda
tersebut, yang dikaitkan dengan kewajiban trustee untuk melaksanakannya;
5. Adanya unsur kepercayaan dalam penyelenggaraan kewajiban trustee tersebut, khususnya yang
berkaitan dengan benturan kepentingan.
Ciri-ciri Trusts dalam tradisi hukum common law dalam perkembangannya bertambah memiliki ciri atau
karakteristik sebagai berikut:
1. Trusts melibatkan eksistensi dari 3 pihak, yaitu settlor, trustee dan beneficiary. Eksistensi dari 3 pihak
ini dapat terjadi karena kehendak (dalam hal kematian trust will) atau berdasarkan pada perjanjian
(dalam hal penyerahan benda terjadi selama settor masih hidup inter vivos trusts);
2. Dalam suatu trust selalu terjadi penyerahan benda atau hak kebendaan atas suatu benda. Hak
kebendaan yang diserahkan ini dapat merupakan hak kebendaan yang paling luas (yaitu hak milik)

maupun hak kebendaan yang merupakan turunan dari hak milik (misalnya dalam hal pemberian jaminan
kebendaan dalam Indenture Trusts). Penyerahan hak kebendaan ini dilakukan oleh settlorkepada trustee.
3. Penyerahan benda atau hak kebendaan oleh settlorkepada trustee tersebut senantiasa dikaitikan
dengan kewajiban trustee untuk menyerahkan kenikmatan atau manfaat atau hasil pengelolaan benda
atau hak kebendaan yang diserahkan oleh settlor tersebut kepadabeneficiary. Kewajiban tersebut
disebutkan dengan tegas di dalam pernyataan atau perjanjian yang menciptakan trusts, peraturan
perundang-undangan, atau putusan hakim.
4. Benda atau hak kebendaan yang diserahkan oleh settlorkepada trustee meskipun tercatat atas
nama trusteeharuslah merupakan kekayaan yang terpisah dari trustee;
5. Pada umumnya settlor, trustee, dan beneficiary adalah 3 pihak yang berbeda. Walau tidak selalu atau
sering terjadi, settlor dimungkinkan untuk dapat menjadibeneficiary, demikian juga dengan trustee, dalam
hal tertentu dapat juga menjadi beneficiary.
Manajemen Organisasi Trust
1.Trust dalam transaksi komersial
Trust dalam perkembangan selanjutnya melebar masuk ke dalam transaksi komersial misalnya di dalam
transaksi pasar modal. Transaksi Sekuritisasi, reksadana, dan penerbitan obligasi menjadi diantara
transaksi yang menggunakan konsep trust. Dalam transaksi-transaksi ini yang menjadi settlor
adalah originator (sekuritisasi) dan Investor (reksa dana dan obligasi). Sedangkan yang menjadi trustee
adalah bank kustodian ataupun manajer investasi sebagai legal owner atas efek-efek yang
diperdagangkan. Sedangkan beneficiary dari transaksi ini adalah investor sendiri. Baik perusahaan efek
maupun manajer investasi sendiri, keduanya bisa juga berlaku sebagai beneficiary dalam transaksi di
pasar modal. Transaksi di pasar modal membuat trust berkembang dan menjadi kompleks dimana
masing-masing pihak dapat juga bertindak menjadi pihak lainnya.
2.Trust dalam sistem hukum Indonesia
Konsep trust secara murni tidak dikenal dalam sistem hukum Indonesia terutama di dalam Kitab Undangundang Hukum Perdata (KUHPer). Namun sekalipun tidak dikenal, Prof Subekti melihat beberapa
kemiripan antara trust dengan lembaga hukum yang berlaku di Indonesia. Subekti merujuk kepada Pasal
1317 KUHPer yang berbunyi sebagai berikut:
Lagipun diperbolehkan juga untuk meminta ditetapkannya suatu janji guna kepentingan seorang pihak
ketiga, apabila suatu penetapan janji, yang dibuat oleh seorang untuk dirinya sendiri, atau suatu
pemberian yang dilakukannya kepada seorang lain, memuat suatu janji yang seperti itu.
Siapa yang telah memperjanjikan sesuatu seperti itu, tidak boleh menariknya kembali, apabila pihak
ketiga tersebut telah menyatakan hendak mempergunakannya.

Perjanjian untuk pihak ketiga dalam pasal ini disebut dengan derden beding, dimana bedingnya bagi
pihak ketiga tersebut merupakan suatu embel-embel dari suatu perjanjian pokok yang dibuat oleh dua
orang lain, sedang dalam hal trust perjanjian itu semata-mata dibuat untuk menciptakan trust tersebut.
Skema dan Struktur Organisasi Trust dibidang Wallpaper

Sumber : http://megabachri.blogspot.com/2012/10/trust_5.html
http://alvinadityalaksono.wordpress.com/2012/10/13/trust/

Kartel
sering terbentuk oleh para peserta tender bertujuan untuk memanipulasi pemenang tender, yang menguntungkan salah satu
anggota kartel tersebut. Praktik yang juga digolongkan sebagai korupsi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya keterlibatan
pejabat Negara didalamnya. Sementara, kolusi biasanya merupakan bentuk kesepakatan dari peserta tender untuk menetapkan
giliran pemenang tender atau kesepakatan pembayaran kompensasi kepada pihak yang kalah dalam tender karena memasukan
penawaran yang lebih tinggi.
Contoh: PT Cargill Indonesia

PT Cargill Indonesia adalah salah satu produsen dan pemasar internasional produk kedelai. Didirikan pada
tahun 1865, perusahaan swasta ini memiliki 140.000 karyawan di 65 negara. Kegiatan PT Cargill Indonesia di
Indonesia dimulai pada tahun 1974 dengan mendirikan pabrik pakan ternak skala kecil di Gunung Putri, Bogor,
Jawa Barat. Selama bertahun-tahun, PT Cargill Indonesia menikmati pertumbuhan yang substansial, dan saat
ini ekspansi PT Cargill Indonesia telah mencakup pengumpulan, pengolahan penanganan, pengiriman dan
pemasaran beragam produk pertanian dan pangan serta jasa terkait.Berkantor pusat di Jakarta dengan
sejumlah kantor, pabrik dan fasilitas yang tersebar di seluruh Indonesia, PT Cargill Indonesia mempekerjakan
lebih dari 10.000 karyawan.
PT Cargill Indonesia memulai bisnis di Indonesia dengan mengimpor kedelaipada tahun 1999. Selama 10
tahun belakangan ini, bisnis PT Cargill Indonesia diperluas hingga meliputi kegiatan rantai suplai biji-bijian
dan minyak nabati yang melayani berbagai pelanggan local yang aktif baik di sektor industri pangan maupun
pakan ternak. Misalnya:
PT Cargill Indonesia mensuplai kedelai untuk didistribusikan kepada pedagang besar yang melayani produsen
tahu dan tempe setempat.
PT Cargill Indonesia mensuplai bungkil kedelai dan bahan baku pakan lainnya kepada pabrik Pakan ternak
local.
PT Cargill Indonesia juga menghasilkan produk minyak nabati seperti minyak kelapa sawit mentah
dan memproduksi minyak kelapa mentah terutama untuk mensuplai pabrik milik Cargill yang berlokasi di
Malaysia, India, China, Eropa dan AS.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa perusahaan kartel tersebut kedepannya akan berkembang karena dilihat
dari perjalanan karir perusahaan tersebut maju karena perusahaan tersebut telah berjalan selama 10 tahun.
Selain itu, Cargill telah memenangkan Platinum Indonesian CSR Award yang bergengsi. Penghargaan ini
adalah penghargaan kedua dalam bulan ini yang mengakui kontribusi perusahaan bagi perkembangan
ekonomi dan komunitas Indonesia. Sebagai wujud kontribusi yang lain, Cargill meluncurkan Books for Kids ,
untuk memberikan asupan ilmu pengetahuan pada pikiran generasi muda untuk masa depan yang lebih cerah.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kartel
http://www.cargill.co.id/id/index.jsp

http://elianggra.wordpress.com/2012/11/05/kartel/

Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun
vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari satu
perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui
pendirian perusahaan baru.
Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk
perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak perusahaan
beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.
Dengan concern, dapat lebih mudah melakukan rasionalisasi seperti halnya:
- Melakukan spesialisasi diantara perusahaan yang bernaung dibawah concern bersangkutan.
- Menghentikan perusahaan-perusahaan dengan tingkat laba terendah, memuaskan penelitian
pasar, reklame riset, dsb.
- Dalam hal kebutuhan modal kerja, maka dapat mengalihkan modal yang menganggur di satu
perusahaan ke perusahaan lain yang membutuhkan.
Sumber : http://therudyoffachru.blogspot.com/2013/05/audit-going-concern.html
http://www.slideshare.net/sheevha/going-concern-14685677

JOIN VENTURE
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan
yang berdiri sendiri.
Ciri-ciri Joint Venture;
a. Merupakan perusahaan baru yang didirikan bersama oleh beberapa perusahaan.
b. Modal terdiri dari pengetahuan dan modal yang disediakan para pendiri.
c. Joint venture antara perusahaan asing dengan modal nasional harus berbentuk Perseroan
Terbatas.
Contoh:
TEMPO Interaktif, Jakarta:Tujuh operator selular di Asia Pasifik telah menandatangi
kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance

(Bridge). Penandatanganan ini dilakukan di Singapura tanggal 3 november 2004 lalu. Dimana
pelopor dari kesepakatan ini adalahSingapura.
Operator-operator yang termasuk di dalam Bridge ini adalah Bharti (India), Globe Telecom
(Filipina), Maxis (Malaysia), Optus (Australia), SingTel (Singapura), Taiwan Cellular
Corporation (Taiwan) dan Telkomsel (Indonesia). Dengan rincian pelanggan yaitu; 14,5 juta
pelanggan Telkomsel, 3 juta dari SingTel, 5 juta dari Maxis, 9 juta dari Bharti, 13 dari Globe
Telecom, sekitar 8 jutadariTCC.
Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati layanan yang friendly
(ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan merasakan layanan di luar negeri
seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas pokok Bridge adalah mengembangkan suatu
proses koordinasi regional dimana seluruh pelanggan dapat menikmati layanan selular regional
yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk dalam grup Bridge.
Tujuan pembentukan Bridge ini adalah untuk memberikan pelayanan global dengan lebih baik
melalui pengembangan produk dan layanan selular regional secara bersama-sama dan
mengeksplor platform layanan yang kompatibel lintas negara. Dengan begitu perusahaan yang
tergabung dalam Bridge akan mendapat nilai tambah," ujar Bajoe Narbito, Direktur Utama
Telkomsel, Jumat (5/11).
SUMBER : http://pengantar-bisnis.blogspot.com/2006/10/bentuk-organisasi-bisnislanjutan.html
http://citralautanteduh.com/company-profile/

MERGER
Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger
mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu
perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger
berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di
perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598). Definisi merger yang lain yaitu
sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan
yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil
baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan
kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto dan Sudomo, 2001, p.640).
Contoh Merger Kali ini Cah Indonesia akan memberikan beberapa contoh kasus merger. Merger merupakan sebuah perjanjian
untuk melebur dua atau lebih perusahaan menjadi sebuah perusahaan baru dimana sebuah perusahaan yang besar akan menguasai
sebagian besar sumber daya perusahaan hasil peleburan tersebut. Merger terjadi ketika perusahaan yang melebur tersiri dari
perusahaan besar dan perusahaan kecil. Berikut ini adalah contoh dari kasus merger tersebut. Silahkan dinikmati
Merger Bank CIMB. Merupakan kasus merger yang terjadi pada Bank Niaga dan Bank Lippo. Bank Niaga didirikan
pada 26 September 1955, dan saat ini lnerupakan bank ke-7 terbesar di Indonesia berdasarkan aset serta ke-2 terbesar di
segmen Kredit Kepemilikan Rumah dengan pangsa pasar sekitar 9-10%. Bumiputra-Commerce Holdings Rerhad (BCHB)
memegang kepemilikan mayoritas sejak 25 November2002, kemudian dialihkan kepada CIMB Group, anak perusahaan
yang dimiliki sepenuhnya oleh RCHB, pada 16 Agustus 2007. Bank Lippo didirikan pada bulan Maret 1948. Menyusul
merger dengan PT Bank Unium Asia. Bank Lippo mencatatkan sahamnva di Bursa Efek pada November 1989. Pemerintah

RI menjadi pemegang sahaln mayoritas di Bank Lippo melalui program rekapitalisasi yang dilaksanakan pada 28 Mei
1999. Pada tanggal 30 September 2005, setelah memperoleh persetu-iuan Bank Indonesia, Khazanah IVasional Berhad
mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Bank Lippo.
PT. Bank CTMB Niaga-Tbk berdiri pada tanggal 1 November 2008. PT. Bank CIMB Niaga merupakan hasil merger antara
PT. Bank Niaga (Persero) Tbk dengan PT. Bank Lippo (Persero) Tbk. Proses merger dilakukan dengan cara Commerce
International Merchant Bankers (CIMB) Group membeli 51 persen saham Bank Lippo yang dimiliki oleh Santubong
Ventures. anak usaha dari Khazanah. Khazanah sendiri adalah perusahaan besar dibidang keuangan asal Malaysia. Total
pembelian saham Bank Lippo oleh CIMB Group Rp 5,9 triliun atau setara 2.1 miliar ringgit Malaysia.
Sebagai gantinya Khzanah akan memperoleh 207,l Juta lembar saham baru di Bank Bumlputera - Commerce Holding
Berhard (BCHB) yakni perusahan pemilik CIMB Group. Seluruh saham Bank Lippo akan ditukar menjadi sahani Rank
Niaga dengan rasio 2,822 saham Bank Niaga per I lembar saham Bank Lippo. Seluruh asset dan kewajiban Bank Lippo
akan dialihkan ke Bank Niaga. Dalam proses merger tersebut CIMB menawarkan fasilitas voluntary dan standby facility
yang memungkinkan pemegang saham minoritas dikedua bank untuk melepas saham mereka dan tidak berpartisipasi
dalam proses merger.

SUMBER : http://kusicerdas.blogspot.com/2013/05/contoh-merger.html

Akuisisi
Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan
tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada. (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598).

Contoh Akuisisi
Kali ini Cah Indonesia akan membagikan beberapa contoh kasus akuisisi. Akuisisi merupakan pembelian mayoritas saham
sebuah perusahaan oleh individu ataupun organisasi. Akuisisi domaksudkan agar perusahaan yang diakuisisi dapat dimaksimalkan
sumber dayanya untuk kepentingan perusahaan utama dan kepentingan perusahaan yang diakuisisi tersebut.
Perusahaan yang diakuisisi akan melaksanakan semua kegiatannya secara normal namun kemudian pertanggung jawabbanya tidak
lagi pada perusahaan itu sendiri, namun kepada perusahaan pengakuisisi yang bertindak sebagai induk perusahaan.
Aqua yang diakuisisi Danone. Contoh pertama dari kasus akuisisi adalah Aqua yang merupakan produsen air minum
dalam kemasan terbesar di Indonesia. Dimana merek Aqua sudah identik dengan air minum. Dimana ketika seseorang
hendak menebut air minum. Mereka lebih cenderung mengatakan Aqua meskipun sebenarnya mereknya berbeda.
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh Aqua Golden Mississipi di Indonesia
sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan
terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi
seperti merek generik untuk AMDK. Di Indonesia, terdapat 14 pabrik yang memroduksi Aqua. Pada tahun 1998, karena
ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal
ayahnya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah
beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak
pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang
terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel
Danone-Aqua. Pasca Akuisisi DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %,
sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group.

Sumber : http://kusicerdas.blogspot.com/2013/05/contoh-akuisisi.html

You might also like