You are on page 1of 49

1

Kisi-Kisi Materi Tes Kemampuan Dasar (TKD)


dan
Tes Kemampuan Bidang (TKB)

Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

2
MUQADIMAH

Segala puji hanya bagi Allah Rabb Semesta Alam, shalawat dan salam semoga senantisa tercurah kepada
manusia pilihan, Rasulullah Muhammad shallalahu alaihi wasallam, para shahabat dan orang-orang yang
mengikuti mereka hingga Hari Kiamat. Amma badu.
Wahai orang yang bercita-cita tinggi, bersusah payahlah, niscaya kamu akan memperoleh apa yang kamu
angankan!
Sesungguhnya orang yang bercita-cita yang tinggi itu rela mengorbankan jiwa dan hartanya demi meraih
tujuan yang hendak dicapai karena untuk mendapatkan kemuliaan itu tidak terlepas dari hal-hal yang tidak
menyenangkan. Segala kebaikan, kenikmatan, dan kesempurnaan itu hanya bisa diperoleh dengan cara
bersusah payah terlebih dahulu. Semua itu harus dilewati di atas jembatan penderitaan.
Seorang penyair mengatakan:
Aku melihat kesenangan besar...,
dan aku tahu, untuk mencapainya harus meniti jembatan derita
Penyair lain mengatakan:
Katakan kepada orang yang mengharapkan sesuatu yang tinggi,:
"Tanpa bersusah payah, kamu hanya mengharapkan sesuatu yang mustahil"
Penyair lain mengatakan:
Tanpa bersusah payah,
semua manusia yang dermawan akan miskin
dan orang-orang yang pemberani akan menjadi pembunuh
Penyair lain mengatakan:
Siapa mengarungi samudera,
dari jauh ia akan melihat gelombang datang menyerbu silih berganti
Penyair lain mengatakan:
Kenistaan itu ada pada jiwa yang kerdil
Aku tak melihat kehidupan mulia, tanpa dilalui dengan bersusah payah
Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu Anhu selalu berpuasa. Pada suatu hari seseorang bertanya kepadanya,
"Kenapa Anda tidak mau mengistirahatkan diri Anda?"
Ia menjawab, "Itu tidak mungkin! Sesungguhnya yang akan menang ialah kuda pacuan."
Ada peribahasa mengatakan, "Siapa ingin kesenangan, ia harus meninggalkan kesenangan."
Hai orang yang rindu bertemu kekasih..,
Kamu kira jalan menuju ke sana itu tanpa perlu bersusah payah?
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullahu mengatakan,
"Orang-orang pintar setiap umat sepakat bahwa kenikmatan itu tidak bisa didapat dengan kenikmatan pula.
Siapa yang mementingkan kesenangan, ia akan kehilangan kesenangan. Siapa yang berani menentang badai
dan menghadapi rintangan, ia akan memperoleh kegembiraan dan kenikmatan.
Tidak ada kegembiraan sama sekali bagi orang yang tidak punya hasrat dan cita-cita.
Tidak ada kesenangan sama sekali bagi orang yang tidak punya kesabaran.
Tidak ada kenikmatan sama sekali bagi orang yang tidak pernah mengalami penderitaan.
Dan tidak ada kenyamanan sama sekali bagi orang yang tidak pernah mengalami kesusahan.
Bahkan, hanya dengan mengalami kesusahan sebentar saja, seseorang dijanjikan akan mendapatkan
kesenangan cukup lama. Hanya dengan tabah menanggung beratnya kesabaran beberapa lama, ia akan
mampu mengendalikan hidup ini untuk selamanya.
Orang-orang yang mendapatkan kenikmatan yang kekal adalah karena mereka mau bersabar beberapa lama.
Di tangan Allahlah letak pertolongan. Tidak ada daya serta kekuatan sama sekali tanpa pertolongan-Nya."

3
Semakin mulia jiwa dan semakin tinggi cita-cita, maka semakin besar kepayahan yang harus dirasakan oleh
tubuh sehingga jarang sekali menikmati kesenangan, sebagaimana yang dikatakan oleh seorang penyair:
Apabila jiwa besar....,
tubuh akan merasa kepayahan menuruti keinginan-keinginannya...,
Imam Muslim dalam kitabnya Shahih Muslim berkata, "Yahya bin Abu Katsir mengatakan, 'llmu itu tidak bisa
diperoleh dengan memanjakan badan'."
Semua orang pintar sepakat bahwa kesenangan yang sempura itu tergantung pada kadar kesusahan yang
dialami; Kenikmatan yang sempurna itu tergantung pada proses ketabahan dalam menanggung beban-beban
yang berat. Kesenangan, kelezatan, dan kenikmatan yang ada di dunia ini hanya bersifat sementara. Adapun
kesenangan, kelezatan, dan kenikmatan yang sejati dan abadi itu ada di surga nanti.
Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu mengatakan, "Demi Allah, aku tidak bisa tidur lalu langsung
bermimpi. Aku juga tidak berfirasat lalu langsung lupa. Akan tetapi, aku selalu berusaha berada di jalan yang
lurus karena takut menyimpang." Maksudnya, ketika Abu Bakar sedang fokus memerangi orang-orang murtad,
berencana melakukan penaklukan-penaklukan, dan mempersiapkan negeri kekhalifahan, ia tidak bisa tidur
nyenyak, apalagi bermimpi.
Fatimah binti Abdul Malik berkata tentang Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz Rahimahulllah, "Semenjak
diangkat sebagai khalifah, aku tidak pernah melihat ia mandi karena jinabat atau mimpi basah."
Ketika sedang berada dalam penjara, Imam Ahmad pernah berkata kepada putranya, "Putraku, aku telah
memberikan kekuatan pada diriku sendiri."
Syaikh Muhammad Al-Hadhar Husain Rahimahullahu mengatakan,
"Orang yang punya himmah (cita-cita) besar itu akan selalu menderita. Ia akan mencari semua ilmu, bukan
sebagian saja. Inilah yang tidak bisa diimbangi oleh kemampuan fisiknya. Baginya, konsisten pada ilmu itu harus
diamalkan. Oleh karena itu, ia selalu bersungguh-sungguh melakukan shalat pada malam hari, dan berpuasa
pada siang hari. Memadukan semua itu dengan ilmu adalah pekerjaan yang sulit. Baginya, konsisten pada ilmu
itu berarti harus rela meninggalkan kesenangan duniawi, suka mengorbankan kepentingan diri sendiri demi
kepentingan orang lain, tidak bersifat kikir, dan terdorong untuk selalu dermawan. Kemuliaan jiwanya mencegah
untuk mendapatkan sesuatu dengan cara-cara yang mengorbankan kepentingan orang lain. Demi menuruti
wataknya yang dermawan, ia rela miskin dan mengorbankan kepentingan diri sendiri serta keluarganya.
Wataknya itulah yang selalu menghalanginya berbuat kikir.
Pada hakikatnya, penderitaan yang dialami oleh orang yang bercita-cita tinggi adalah kesenangan.
Sebaliknya, kesenangan yang dinikmati oleh orang yang bercita-cita rendah adalah nestapa.
Hal itu cocok dengan apa yang pernah dikatakan oleh Abdullah bin Mu'awiyah bin Abdullah bin Ja'far:
Aku melihat jiwaku ingin menjelajahi segala sesuatu dan tidak akan berhenti sebelum sampai...,
Jiwaku tidak mau tunduk pada kekikiran..,
Hartaku tidak akan mampu mengantarkan aku pada kemuliaan, tanpa cita-cita yang tinggi..!
Seseorang pernah berkata kepada Rabi' bin Khaitsam, "Kenapa Anda tidak sempat menyenangkan batin
Anda?" Ia menjawab, "Dikarenakan aku justru ingin menyenangkannya."
Ahmad bin Qaud alias Abu Sa'id AI-Wasithi berkata, "Aku menemui Imam Ahmad bin Hanbal di penjara,
sebelum ia disiksa. Aku katakan kepadanya, 'Hai Abu Abdullah, Anda ini punya tanggungan keluarga dan
punya anak-anak yang masih kecil. Kamu turuti saja apa tuntutan mereka.' Dengan tegas ia menjawab, 'Kalau
itu pikiranmu, keenakan aku'."
Pada suatu hari Imam Ahmad ditanya oleh seorang temannya, "Kapan seorang hamba mendapati
kesenangan?" Ia menjawab, "Ketika ia menapakkan kakinya di surga."
Kesedihan-kesedihan hatiku tidak akan pernah lenyap sampai aku mendapat kabar gembira diterima Allah
sambil memegang buku catatan amal dengan tangan kanan dan mataku melihat sang Rasul

4
Amir Syamsul Ma'ali Qabus mengatakan, "Membangun biografi yang manis itu harus dengan bersusah payah.
Dan menorehkan kenangan yang indah itu harus dengan berusaha keras."
Ketika seorang ulama salaf dicerca karena terlalu rajin berijtihad, ia menjawab,
"Sesunguhnya dunia itu ada, tetapi aku tidak berada di dalamnya. Dunia akan terus ada, tetapi aku tidak akan
ada di dalamnya. Aku tidak suka menganiaya hari-hariku. Selesai tidur, bergegaslah menyongsong kemuliaan.
Kemuliaan itu selalu akrab dengan orang yang jarang tidur di malam hari.
Shalat itu lebih baik daripada tidur; bersabar itu lebih baik daripada berbuat bodoh;
sesuatu yang tinggi itu lebih baik daripada yang rendah. Dan barangsiapa yang mulia ia akan menang."
Bangunlah langkah yang penuh harapan! Karena segala yang disukai dalam kehidupan ini adalah nista.
Anda Iihat, betapa orang yang bercita-cita tinggi itu terus bergerak melesat menuju titik harapan dengan
penuh keyakinan dan rasa percaya diri bahwa ia akan sampai padanya. Dengan modal kekuatan batin, ilmu,
dan kearifan ia mengarungi berbagai tantangan gelombang dan menganggap remeh segala kesulitan tanpa
kenai menyerah.
Amr bin AI-Ash Radhiyallahu Anhu berkata, "Kalian harus bercita-cita meraih hal-hal yang besar, bukan hal-hal
yang kecil."
Biarkan aku bersusah payah mengarungi gelombang zaman karena setelah ilu aku akan terdampar di pantai
kebahagiaan
Ka' ab bin Zuhair berkata:
Orang yang tidak mau mengarungi gelombang, ia tidak punya tujuan
Penyair lain berkata:
Biarkan aku menggapai kemuliaan yang belum pernah aku gapai;
Nilai kemuliaan itu tergantung pada tingkat kesulitan dan kemudahan dalam mendapatkannya;
Syarif Ar-Radhi berkata:
Aku kejar terus kemuliaan-kemuliaan itu,
tanpa peduli segala hambatan yang menghadang
karena antara yang rindu dan yang dirindukan selalu ada sekat yang melintang
Dengan sabar aku tetap setia berusaha mendapatkannya
dan aku tak pernah katakan bahwa satu-satunya solusi cekcok rumah tangga adalah perceraian
Orang yang bercita-cita tinggi tidak akan pernah bosan untuk berjuang mendapatkan apa yang dicita-citakan,
apapun yang teriadi.
Seorang penyair mengatakan:
Jika aku tidak menemukan di suatu negeri sesuatu yang aku inginkan
Aku masih punya asa dan hasrat di negeri lainnya
Malik bin Raib berkata:
Di muka bumi tersebar negara
Setiap negara yang aku huni adalah seperti negeriku sendiri
Ibarat burung, orang yang bercita-cita tinggi akan terbang dengan sayapnya ke tempat yang dituju tanpa mau
hinggap ke mana-mana. Ia tidak terpengaruh oleh cercaan orang-orang yang mencerca, dan tidak terhambat
oleh orang-orang yang malas.
Aku dahului semua manusia di dunia ini ke tempat yang luhur dengan pikiran yang tepat dan cita-cita yang
tinggi.
Dengan sikap bijakku,cahaya petunjuk itu nampak berkilau di malam yang gelap
Walaupun orang-orang bodoh hendak memadamkannya, namun Allah malah menyempurnakannya
Asy-Syamakh bin Dhirar bertutur tentang kereta milik suku Aus:
Aku lihat kereta Al-Ausi terus mendaki ke bukit-bukit kebajikan dan talinya putus,
tetapi karena tidak ada satu pun kereta yang sanggup naik, ia pun dijemput dan disambut banyak orang

5
Orang yang menghendaki surga sebagai barang dagangan Allah yang mahal, ia tidak akan terpengaruh oleh
cercaan orang yang suka mencerca, dan oleh kritikan orang yang senang mengkritik. Ia akan terus gigih
berusaha menclapatkannya. Allah Ta 'ala berfirman (yang artinya),
"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh,
sedang ia adalah Mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik"
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
"Barangsiapa takut, ia mau berjalan semalam suntuk. Dan barangsiapa berjalan semalam suntuk, ia akan
sampai ke tempat. Ingat, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal, Ingat, barang dagangan Allah
adalah surga."
Terkadang tidak mudah bagi orang yang bercita-cita tinggi untuk mewujudkan cita-citanya karena adanya
hambatan-hambatan yang di luar kemauannya. Akan tetapi, hal itu sama sekali tidak akan mengurangi
semangatnya dan menurunkan hasratnya. Ia akan menghibur dirinya bahwa yang penting ia telah
melaksanakan kewajibannya.
Seorang penyair rnengatakan:
Akan aku jelajahi seluruh bumi
untuk mendapatkan keinginan-keinginanku
Atau aku akan mati sebagai orang asing
Jika jiwaku lenyap, Allah akan menerimanya
Dan jika jiwaku selamat, aku akan segera pulang
Seorang penyair lain berkata:
Aku heran terhadap mereka yang mengatakan,
"Buat apa kamu bersusah payah mencari keluhuran dan kemulian yang sulit didapat
Berhentilah saja dan jangan teruskan...,
Sesungguhnya kamu ini hanya menanam benih di dalam pasir, bukan di tanah yang subur"
Aku katakan kepada mereka:
"Sebentar, kawan....,
Putus asa bukanlah kebiasaanku...,
Aku akan tetap menanam benihku,
karena buahnya akan diberikan oleh Tuhanku
Jika aku telah menyampaikan risalah dengan sungguh-sungguh, lalu aku tidak mendapati balasan dari
Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan permohonan, maka apa dosaku?
(Sumber: Uluwwul Himmah Muhammad ibn Ismail Al Muqaddam)
Semoga untaian ayat Al-Quran, Hadits Nabi, perkataan Para Shahabat dan nasihat para Ulama di atas bisa
memberi kita motifasi untuk berusaha dan berjuang meraih apa yang kita cita-citakan baik dalal urusan dunia
kita terlebih urusan akhiarat. Tanpa bersusah payah seseorang tidak mungkin mencapai apa yang ia citacitakan.
Kisi-kisi ini hanyalah sekedar arahan dan prediksi berkenaan dengan materi-materi test CPNS yang selama ini
ada. Setelah mengetahui lingkup materi-materi tes hendaklah Anda mulai mempelajari bagimana cara
mengerjakan soal-soal itu, pelajari trik-trik jitu untuk menyeleaikan soal-soal, kemudian perkaya kemampuan
dan pengetahun Anda pada masing-masing materi dengan latihan-latihan yang awalnya sudah ada kunci
jawabannya. Setelah Anda paham dan mengusai cara mengerjakan soal maka mulailah dengan mengerjakan
soal yang tidak ada kunci jawaban, selanjutkan mulai dengan mengerjakan soal dengan batas waktu yang
ketat. Semoga Allah memudahkan kita semua untuk berjuang.

6
ANAK LAMPIRAN II m

PERATURAN KEPALA BADAN


KEPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR : 30 TAHUN 2007
TANGGAL : 27 AGUSTUS 2007

KISI-KISI MATERI TES KOMPETENSI DASAR (TKD) CPNS (JUMLAH SOAL 100)
120 MENIT (UNTUK LJK)
100 MENIT (UNTUK CAT)
1.

Tujuan
Tes Kompetensi Dasar (TKD) ini dimaksudkan untuk menggali pengetahuan, keterampilan dan
sikap/perilaku peserta ujian. TKD meliputi tiga jenis tes, yaitu (a) tes pengetahuan umum; (b) tes bakat
skolastik; dan (c) skala kematangan. Tiga jenis tes ini kemudian dijabarkan menjadi unsur-unsur sebagai
berikut: wawasan nasional, regional dan internasional; kemampuan verbal; kemampuan kuantitatif;
kemampuan penalaran; kemampuan beradaptasi; pengendalian diri; semangat berprestasi; integritas
dan inisiatif.
Hasil tes ini diharapkan dapat menggambarkan kemampuan dasar calon pegawai yang mencakup
pengetahuan umum, kemampuan inteligensi dan bakat, serta kematangan calon pegawai.

2.

Tipologi Materi Soal


Penyusunan materi soal TKD harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan. Oleh karena tingkat
pendidikan peserta tes sangat bervariasi, maka akan dilakukan tiga pengelompokan peserta tes. Untuk
setiap kelompok peserta tes ini akan dibuat satu set soal atau materi tes. Dengan demikian akan ada tiga
tipe soal untuk tiga kelompok peserta tes. Tipe Soal C digunakan untuk mengetes peserta tes yang tamat
SLTP, SLTA, dan D-1. Sementara itu Tipe Soal B digunakan untuk menjaring peserta tes yang tamat D-2
dan D-3. Sedangkan Tipe Soal A diberikan kepada peserta tes yang tamat D-4, S-1, dan S-2. Tiga tipe soal
tersebut, yaitu Tipe Soal A, Tipe Soal B dan Tipe Soal C harus dibuat untuk tes pengetahuan umum dan
tes bakat skolastik. Sedangkan khusus untuk tes skala kematangan, hanya ada satu tipe soal yang sama
untuk semua kelompok peserta tes. Hal ini akan nampak lebih jelas apabila dilihat dalam Tabel 1.
Tingkat kesulitan setiap tipe materi tes harus dibuat variatif, sehingga terdapat tiga tingkat
kesulitan: (a) materi tes yang bersifat mudah, (b) materi tes yang bersifat sedang, dan (c) materi tes yang
bersifat sulit.
Tabel 1
Tipologi Materi Soal berdasarkan Pendidikan Peserta Tes
Tingkat Pendidikan
Tipe Soal
Jenis Tes
Tes Pengetahuan Umum Tipe Soal C

Tamat SLTP
Tamat SLTA

Tipe Soal C

Tamat D-1
Tamat D-2
Tamat D-3
Tamat D-4
Tamat S-1

Tes Bakat Skolastik Tipe Soal C


Skala Kematangan
Tes Pengetahuan Umum Tipe Soal B

Tipe Soal B

Tes Bakat Skolastik Tipe Soal B


Skala Kematangan

Tipe Soal A

Tes Pengetahuan Umum Tipe Soal A


Tes Bakat Skolastik Tipe Soal A

7
Tamat S-2

Skala Kematangan

Penyusunan materi soal TKD harus mengacu pada unsur-unsur sebagai berikut:
2.1 Kelompok Tes Pengetahuan Umum
Kelompok tes pengetahuan umum, terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
1. Wawasan nasional, regional dan internasional; terdiri dari:
a. Ideologi
Pancasila

i.

ii. Undang Undang Dasar 1945

b. Politik
i.

Sistem administrasi negara Republik Indonesia

ii.

Sistem pemerintahan pusat dan daerah

iii.

Politik dalam negeri

iv.

Politik luar negeri

c. Ekonomi
i. Sistem perekonomian nasional
ii. Kebijakan fiskal dan moneter

d. Sosial dan Budaya


i. Sejarah kebangsaaan
ii. Masyarakat madani

e. Hankam
i. Wawasan nusantara
ii. Sistem pertahanan dan keamanan

f. Hukum
i.

Norma hukum

ii. Azas hukum


iii. Supremasi hukum

2.2 Kelompok Tes Bakat Skolastik


Kelompok Tes Bakat Skolastik terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
1. Kemampuan verbal
a. Padanan kata/sinonim
b. Lawan kata/antonim
c. Analogi
d. Pemahaman wacana

2. Kemampuan kuantitatif
a. Deretan angka
b. Aritmatika
c. Geometrika

3. Kemampuan penalaran
a. Penalaran logis

8
b. Penalaran analitis

2.3 Kelompok Skala Kematangan


Kelompok Skala Kematangan ini terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
1. Kemampuan beradaptasi
a. Berupaya memahami perubahan
b. Memahami pendapat orang lain

2. Pengendalian diri
a. Pengendalian emosi
b. Bersikap tenang

3. Semangat berprestasi
a. Fokus pada tugas
b. Kemampuan meningkatkan kinerja

4. Integritas
a. Kejujuran
b. Konsistensi

5. Inisiatif
a. Melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah
b. Mengantisipasi terhadap masalah

3.

Alokasi Waktu
Peserta tes diharapkan sudah memasuki ruang ujian 30 menit sebelum waktu mengerjakan soal
dimulai. Untuk itu, Panitia dapat memberikan pengumumkan tata tertib tes dan penjelasan cara
mengerjakan soal sebelum tes dimulai.
Materi ujian TKD terdiri dari 100 (seratus) soal dengan alokasi waktu pengerjaan 120 menit. Ada 3
jenis materi soal berdasarkan kelompok pendidikan sebagaimana dijelaskan di atas, yaitu tipe soal C,
tipe soal B, dan tipe soal A. Untuk setiap jenis tipe soal waktu yang dalokasikan untuk mengerjakan soal
adalah 120 menit.

4.

Janis Soal
Semua jenis soal bersifat tertutup dalam arti sudah tersedia alternatif jawabannya. Peserta tes
harus memilih jawaban yang paling tepat. Untuk tes pengetahuan umum, berdasarkan alternatif
jawabannya, ada tiga bentuk soal sebagai berikut:
(1) Pilihan ganda dengan satu jawaban yang benar, yaitu setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban

tetapi hanya ada satu jawaban yang benar.


(2) Pilihan ganda dengan jawaban yang benar lebih dari satu, yaitu setiap soal terdapat 4 alternatif

jawaban, tetapi yang benar bisa satu atau lebih dari satu.

Jawaban A apabila yang benar alternatif jawaban no.1, 2, dan 3

Jawaban B apabila yang benar alternatif jawaban no. 1 dan 3

Jawaban C apabila yang benar alternatif jawaban no.2, dan 4

Jawaban D apabila yang benar alternatif jawaban no. 4

Jawaban E apabila semua alternatif jawaban benar

(3) Sebab akibat, yaitu sebuah soal yang terdiri dari dua pernyataan, yakni pernyataan PERTAMA dan

pernyataan KEDUA. Alternatif jawabannya ada 5 yang terdiri dari:

Jawaban A jika pernyataan pertama benar dan pernyataan kedua benar dan keduanya
menunjukkan sebab akibat.

Jawaban B jika pernyataan pertama dan pernyataan kedua benar tetapi keduanya tidak
menunjukkan sebab akibat.

Jawaban C jika pernyataan pertama benar dan pernyataan kedua salah.

Jawaban D jika pernyataan pertama salah tetapi pernyataan kedua benar.

Jawaban E jika pernyataan pertama dan kedua salah.

Sedangkan untuk tes bakat skolastik, menggunakan pilihan ganda dengan satu jawaban yang
benar, yaitu setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban tetapi hanya ada satu jawaban yang benar.
Untuk tes skala kematangan setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban dalam bentuk skala antara 1
sampai dengan 5.

5. Penilaian

Penilaian akan dilakukan dengan menggabungkan total nilai untuk tes pengetahuan umum, tes
bakat skolastik dan tes skala kematangan. Nilai ini akan disusun atau dirangking, kemudian diambil
jumlah peserta dengan nilai yang terbaik sesuai dengan formasi yang tersedia. Adapun sistem penilaian
untuk setiap jenis tes seperti pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2
Sistem Penilaian
Cara Penilaian
Nilai Terendah

Jenis Tes
Tes Pengetahuan Umum

Tes Bakat Skolastik

Skala Kematangan

Benar = 5
Salah = 0
Benar = 5
Salah = 0
Jawaban dibuat
skala 1 5

Nilai Tertinggi

0 X 35 = 0

5 X 35 =

175

0 X 30 = 0

5 X 30 =

150

1 X 35 = 35

5 X 35 =

175

6. Dimensi/Unsur Setiap Jenis Materi Tes

Unsur-unsur yang harus ada dalam setiap jenis tes dan jumlah soal untuk setiap jenis tes serta
alokasi waktu untuk setiap jenis tes dapat dilihat di dalam Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3
Dimensi Setiap Jenis Materi Tes
Jenis Tes

Pengetahuan
Umum

Dimensi
Ideologi
1. Pancasila
2. Undang Undang Dasar 1945
Politik

Jumlah
Soal

Waktu

35 Soal

30 Menit

10
1. Sistem Administrasi Negara RI.
2. Sistem Pemerintahan Pusat dan Daerah
3. Politik DalamNegeri
4. Politik Luar Negeri

Ekonomi
1. Sistem Perekonomian Nasional
2. Kebijakan Fiskal dan Moneter
Sosial dan Budaya
1. Sejarah Kebangsaan
2. Masyarakat Madani
Hankam
1. Wawasan Nusantara
2. Sistem Pertahanan Keamanan
Kemampuan Verbal
1. Padanan Kata/Sinonim
2. Lawan Kata/Antonim
3. Analogi
4. Pemahaman Wacana
Kemampuan Kuantitatif
Bakat Skolastik
1. Deret Angka
2. Aritmatika
3. Geometrika
Kemampuan Penalaran
1. Penalaran Logis
2. Penalaran Analitis
Kemampuan Beradaptasi
1. Berupaya Memahami Perubahan
2. Memahami Kebenaran Pendapat Orang Lain
Pengendalian Diri
1. Pengendalian Emosi
2. Bersikap Tenag
Semangat Berprestasi
Skala Kematangan 1. Fokus Pada Tugas
2. Kemauan Meningkatkan Kinerja
Integritas
1. Kejujuran
2. Konsistensi
Inisiatif
1. Melakukan Sesuatu Tanpa Menunggu Perintah
2. Mengantisipasi Masalah

30 Soal

30 Menit

35 Soal

60 Menit
Untuk LJK
dan 30
Menit
Untuk
CAT

Pembuatan soal harus mengacu pada ketentuan umum tersebut di atas. Sedangkan ketentuan yang
lebih detail beserta contoh-contohnya akan dijelaskan di dalam uraian tentang masing-masing jenis tes
berikut ini:

7. Tes Pengetahuan Umum (TPU)


7.1 Tujuan
Tes pengetahuan umum ini dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan di bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, dan hankam. Pengetahuan tersebut bisa mencakup

11
pengetahuan teoritis dan empiris, yakni peristiwa kontemporer saat ini. Pengetahuan tersebut dapat
bersifat makro maupun mikro, global maupun domestik.
7.2 Jenis Soal:
1.

Pilihan ganda dengan satu jawaban yang benar, yaitu setiap soal terdapat 5 alternatif
jawaban tetapi hanya ada satu jawaban yang benar.

2.

Pilihan ganda dengan jawaban yang benar satu atau Iebih dari satu. Setiap soal terdapat 4
alternatif jawaban, tetapi yang benar bisa satu atau Iebih dari satu.
Jawaban A apabila yang benar alternatifjawaban no.1, 2, dan 3
Jawaban B apabila yang benar alternatif jawaban no. 1 dan 3
Jawaban C apabila yang benar alternatif jawaban no.2, dan 4
Jawaban D apabila yang benar alternatif jawaban no. 4
Jawaban E apabila semua alternatif jawaban benar

3.

Sebab - akibat, yaitu sebuah soal yang terdiri dari dua pernyataan, yakni pernyataan PERTAMA
dan pernyataan KEDUA. Alternatif jawabannya ada 5 yang terdiri dari:
A.

Jika pernyataan PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA benar dan keduanya
menunjukkan sebab akibat.

B.

Jika pernyataan PERTAMA dan pernyataan KEDUA benar tetapi keduanya tidak
menunjukkan sebab akibat.

C.

Bila pernyataan PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA salah.

D.

Bila pernyataan PERTAMA salah tetapi pernyataan KEDUA benar.

E.

Bila pernyataan PERTAMA dan KEDUA salah.

7.3 Persebaran soal TPU


Persebaran jenis materi tes TPU seperti pada Tabel 4 berikut ini.

Tipe Soal C

Tabel 4
Persebaran Jenis Materi Tes
Pilihan Ganda:
Pilihan Ganda:
Hanya satu Jawaban
Lebih satu jawaban
benar
benar
15
15

Sebab-akibat
5

Tipe Soal B

10

15

10

Tipe Soal A

18

12

7.4 Materi Tes


Sedangkan materi bahasan TPU dan jumlah soal dapat dicermati pada Tabel 5 berikut ini:
Tabel 5
Materi Bahasan TPU dan Jumlah Soal
Bidang

Ideologi

Sub-Bidang

Pancasila

Bahasan

Historis
Penghayatan

Tipe Soal
C
B
A
C

Jumlah
Soal
2
1
1
1

12

Pembukaan UUD 1945


UUD 1945
Batang Tubuh UUD 1945

SANRI periode ORLA

Sistem Adm. Negara RI


(SANRI)

SANRI ORBA

SANRI periode
Reformasi
Hubungan Pem Pusat
dan Pem Derah
Politik
Pemerintah Propinsi
Sistem Pemerintahan
daerah

Pemerintah
Kabupaten/Kota

Legislatif Daerah

Politik Luar Negeri

Kerjasama regional
Peristiwa aktual
Teori Klasik & Teori Neo-klasik

Teori Ekonomi
Teori Ketergantungan

Dasar Filosofi & Yuridis


Ekonomi

Sistem Ekonomi Indonesia


Koperasi

Teori Fiskal & Moneter


Kebijakan Fiskal &
Moneter
Pengalaman Indonesia
Perdagangan Bebas

Perjanjian & Perdagangan

B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C

1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1

13
Internasional

Sejarah Dunia
Sejarah
Sejarah Kebangsaan &
Lokal

Sosial dan
Budaya

Etnik
Pluralisme atau konflik
Agama

Wawasan Nusantara

Hankam
Sistem
Pertahanan
Keamanan

&

Dasar yuridis (lihat UU No 3 Th 2002


dan UU No 2 Th 2002)
Implementasi pertahanan pada
tingkat lokal

Sejarah Pemikiran Hukum

Teori Hukum

Hukum Tatanegara

Hukum Perdata dan atau Pidana


Hukum
HAM

Universal Declaration of Human


Rights dan HAM di Indonesia

Kelembagaan
Pengaturan Demokrasi
Praktek demokrasi

Jumlah

Tipe C
Tipe B
Tipe A

B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A
C
B
A

1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
35
35
35

7.5 Kriteria Soal


Untuk soal tipe C, materi tes berisi pengetahuan yang pernah diperoleh pada waktu pendidikan
dari tingkat SD sampai SLTP/SLTA atau D-1. Sedangkan soal tipe B berisi pengetahuan umum yang
diperoleh sampai dengan pendidikann tingkat D-2 dan D-3 dan dimaksudkan untuk mengukur
pemahaman teori dan praktis peserta tes. Materi soal tipe A dimaksudkan untuk mengukur

14
pemahaman teori dan praktis tentang pengetahuan umum yang diperoleh selama mengikuti
pendidikan di tingkat sarjana atau pasca sarjana, serta untuk mengukur penalaran peserta tes.
7.6 Penilaian
Setiap soal yang benar mendapat nilai lima dan apabila salah mendapat nilai nol. Karena jumlah
soal TPU adalah 35 soal, dengan demikian nilai tertinggi untuk materi pengetahuan umum adalah 175
dan yang terendah adalah nol.
7.7 Contoh Soal:
Soal dalam materi tes pengetahuan umum dapat terdiri dari tiga bentuk soal, yakni (1) pilihan
ganda dengan satu jawaban yang benar; (2) pilihan ganda dengan jawaban yang benar lebih daripada
satu; dan (3) soal sebab akibat, yang masing-masing akan diberikan contohnya di bawah ini:
7.7.1. Pilihan ganda dengan satu jawaban yang benar.
Setiap soal terdapat 5 alternatif jawaban tetapi hanya ada satu jawaban yang benar.
7.7.1.1. Tipe Soal C:
1. Bidang Pancasila Historis:

Pancasila mulai menjadi dasar negara R.I pada tanggal:


A. 17 Agustus 1945
B. 18 Agustus 1945
C. 1 Juni 1945
D. 5 Juli 1955
E. 1 Oktober 1965

Jawaban yang tepat adalah B


2. Bidang sosial & budaya - Sejarah Kebangsaan:

Tokoh utama Perhimpunan Indonesia adalah :


A. Ir Sukarno
B. Mohammad Hatta
C. Cipto Mangunkusumo
D. Soetomo
E. Suwardi Suryoningrat.

Jawaban yang tepat adalah B


3. Bidang sosial & budaya - sejarah lokal:

Imam Bonjol adalah pejuang melawan penjajah Belanda di daerah:


A. Jawa Barat
B. Jawa Timur
C. Sumatera Barat
D. Yogyakarta
E. Bali

Jawaban yang tepat adalah C.


4. Bidang ekonomi - teori ekonomi klasik

Yang termasuk pemikir aliran ekonomi klasik adalah:


A. John Locke

15
B. Montesquieu
C. Adam Smith
D. Rousseau
E. Adisasono

Jawaban yang tepat adalah C.


5. Bidang ekonomi - sistem ekonomi Indonesia-Koperasi:

Kekuasaan tertinggi koperasi terletak pada:


A. Ketua koperasi
B. Pengurus koperasi
C. Badan pengawas koperasi
D. Pemerintah
E. Rapat anggota koperasi

Jawaban yang tepat adalah E


7.7.1.2. Tipe Soal B
1.

Bidang politik - sistem pemerintahan - pemerintah kabupaten/kota:


Bidang di bawah ini yang TIDAK termasuk menjadi wewenang pemerintah kabupaten/kota
adalah:
A. Bidang pendidikan
B. Bidang Kesehatan
C. Bidang Peradilan
D. Bidang Perhubungan
E. Bidang Sosial

Jawaban yang tepat adalah C karena bidang Peradilan merupakan wewenang pemerintah
pusat.
2.

Bidang Hukum Teori Hukum Sejarah/Pemikiran Hukum:


Konsep negara demokrasi yang mengacu pada pembagian kekuasaan antara bidang
eksekutif, legislatif, dan yudikatif diajukan oleh:
A. Rousseau
B. John Locke
C. Roosevelt
D. Aristoteles
E. Montesquieu

Jawaban yang benar adalah E


3.

Bidang hukum SANRI Reformasi:


Jumlah anggota DPR menurut UU No. 22 Tahun 2003 adalah sebanyak:
A. 500 orang
B. 550 orang
C. 600 orang
D. 650 orang
E. 200 orang

16
Jawaban yang benar adalah B.
4.

Bidang hukum pengaturan demokrasi PEMILU:


Dasar diselenggarakan PEMILU di Indonesia adalah untuk melaksanakan asas:
A. Kedaulatan hukum
B. Kedaulatan negara
C. Kedaulatan pemerintahan
D. Kedaulatan rakyat
E. Kedaulatan bangsa

Jawaban yang benar adalah D.


7.7.1.3. Tipe Soal A
1.

Bidang ekonomi teori ketergantungan:


Menurut penganut teori ketergantungan Raul Prebisch, penyebab keterbelakangan suatu
negara adalah:
A. Imperialisme asing
B. Hubungan perdagangan yang tak seimbang antar negara pusat negara pinggiran
C. Modal asing
D. Adanya blok blok perdagangan
E. Regulasi internasional

Jawaban yang benar B.


2.

Bidang ekonomi perdagangan bebas perjanjian & perdagangan Internasional General


Agreement on Tariff and Trade (GATT) pada awalnya memiliki misi:
A. Membentuk blok perdagangan diantara negara kaya
B. Menyelesaikan konflik perdagangan antar negara
C. Mengawasi perdagangan internasional
D. Menetapkan embargo perdagangan
E. Mengurangi hambatan yang ada dalam perdagangan

Jawaban yang benar adalah E.


3.

Bidang sejarah Dunia


Tujuan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika adalah :
A. Menggalang solidaritas untuk menentang imperialisme-kolonialisme
B. Memperkuat rasa kebersamaan di antara negara-negara kawasan Asia Afrika
C. Menciptakan kawasan Asia Afrika sebagai kawasan yang aman dan damai
D. Menggalang kekuatan untuk membantu negara yang belum merdeka
E. Membangun bersama perekonomian di kawasan Asia Afrika.

Jawaban yang tepat adalah A.


4.

Bidang ekonomi kebijakan moneter:


Kebijakan bank Sentral untuk membeli atau menjual surat berharga kepada masyarakat
sebagai usaha mengatur kesinambungan arus uang dan arus barang disebut:
A. Politik pasar terbuka
B. Politik diskonto

17
C. Politik pembatasan kredit
D. Politik cadangan kas
E. Politik Sanering

Jawaban yang tepat adalah D.


7.7.2. Pilihan ganda dengan jawaban yang benar Iebih dari satu,
Disini untuk setiap soal terdapat 4 alternatif jawaban, tetapi yang benar bisa satu atau Iebih dari
satu.
Jawaban A apabila yang benar alternatif jawaban no.1, 2, dan 3
Jawaban B apabila yang benar alternatif jawaban no. 1 dan 3
Jawaban C apabila yang benar alternatif jawaban no.2, dan 4
Jawaban D apabila yang benar alternatif jawaban no. 4
Jawaban E apabila semua alternatif jawaban benar

7.7.2.1. Tipe Soal C


1. Bidang kebijakan fiskal

Di bawah ini yang termasuk jenis pajak langsung adalah :


( 1) Pajak Penghasilan
( 2) Pajak Penjualan
( 3) Pajak Kekayaan
( 4) Bea Masuk

Jawaban yang benar adalah B


2. Bidang politik luar negeri - kerjasama regional:

Yang termasuk anggota ASEAN negara di bawah ini adalah:


( 1) Indonesia
( 2) Malaysia
( 3) Singapore
( 4) Philipina

Pilihan jawaban yang tepat adalah E, karena semua jawaban benar.


7.7.2.2. Tipe Soal B
1. Bidang Ekonomi - Kebijakan Fiskal dan Moneter

Fungsi pajak bagi perekonomian suatu negara adalah:


( 1) Stabilisasi
( 2) Distribusi
( 3) Alokasi
( 4) Regulasi

Jawaban yang benar adalah E karena semua alternatif adalah benar.


2. Bidang hukum - pengaturan demokrasi - kelembagaan:

Struktur penyelenggara Pemilu di Indonesia terdiri dari:


( 1) KPU
( 2) KPU Propinsi

18
( 3) KPU Kabupaten/Kota
( 4) KPU Kecamatan

Pilihan jawab yang tepat adalah A karena no. 1, 2, dan 3 benar


3. Bidang sosial & budaya sejarah dunia:

Tujuan utama didirikan PBB adalah:


( 1) Menjamin perdamaian dunia
( 2) Kerjasama bangsa-bangsa di bidang sosial, budaya, dan ekonomi
( 3) Terwujudnya hak-hak asasi manusia
( 4) Mencegah imperialisme dan perang

Jawaban yang benar adalah E karena semua benar.


7.7.2.3. Tipe Soal A
1. Bidang teori ekonomi

Munculnya Etika Protestan di Eropa menumbuhkan etos kerja yang berlebihan sehingga
menimbulkan paham:
( 1) Kapitalisme
( 2) Individualisme
( 3) Liberalisme
( 4) Imperialisme

Pilihan jawaban yang benar adalah B karena no 1 dan 3 benar.


2. Bidang pertahananan dan keamanan:

Pembangunan dalam bidang HANKAMNAS menunjuk dengan pasti ABRI sebagai kekuatan:
( 1) Moderator dan pengaruh pembangunan
( 2) Stabilisator dan dinamisator pembangunan
( 3) Kekuatan sosial dan kultural bangsa
( 4) Pengawal dan pengaman pembangunan nasional

Jawaban yang tepat adalah C karena no. 2 dan no. 4 benar


7.7.3. Sebab - akibat, yaitu sebuah soal yang terdiri dari dua pernyataan, yakni pernyataan PERTAMA
dan pernyataan KEDUA. Alternatif jawabannya ada 4 yang terdiri dari:
A.

Jika pernyataan PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA benar dan keduanya menunjukkan
sebab akibat.

B.

Jika pernyataan PERTAMA dan pernyataan KEDUA benar tetapi keduanya tidak menunjukkan
sebab akibat.

C.

Bila pernyataa PERTAMA benar dan pernyataan KEDUA salah.

D.

Bila pernyaan PERTAMA salah tetapi pernyataan KEDUA benar.

E.

Bila pernyataan PERTAMA dan KEDUA salah.

7.7.3.1. Tipe Soal C


1. Bidang Teori Ekonomi:

Tersedianya barang di pasar akan mempengaruhi harga


SEBAB
Hubungan antara jumlah barang dan harga berbanding terbalik

19
Jawaban yang benar adalah A
2. Bidang pengaturan demokrasi - praktek demokrasi:

Pemilu DPR di Indonesia dilakukan setiap lima tahun


SEBAB
Indonesia adalah negara yang berdaulat
Jawaban yang benar adalah B
7.7.3.2. Tipe Soal B
1. Bidang Ideologi - Pembukaan UUD 1945:

Pancasila sebagai dasar negara RI sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 tidak
dapat dirubah.
SEBAB
Perubahan Pancasila berarti pembubaran negara RI yang dibentuk pada tanggal 17-8-1945.
Jawaban yang benar adalah A
2. Bidang sosial & budaya - sejarah kebangsaan:

Pada tahun 1947 Indonesia memilih Australia untuk duduk dalam komisi tiga negara
SEBAB
Australia mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Jawaban yang tepat adalah A.
7.7.3.3. Tipe Soal A
1. Bidang teori ekonomi:

Tingginya tingkat pengangguran menandakan tingkat ekonomi dan kesejahteraan rakyat


yang cenderung rendah.
SEBAB
Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja yang tersedia lebih besar dari jumlah
lapangan kerja.
Jawaban yang benar adalah B karena kedua pernyataan benar tetapi tidak menunjukan sebab
akibat
2. Bidang hukum - HAM Internasional dan HAM Nasional:

Berbagai kasus penculikan para aktivis pada akhir regim Soeharto dapat dikategorikan sebagai
pelanggaran HAM.
SEBAB
Deklarasi sedunia tentang hak asasi manusia (universal declaration of human rights) pada
pasal 9 menyatakan bahwa tak seorangpun dapat ditangkap, ditahan atau dibuang secara
sewenang-wenang.
Jawaban yang benar adalah A

8. Tes Bakat Skolastik (TBS)


8.1 Tujuan
Tes Bakat Skolastik dipergunakan untuk menggali indikasi keseluruhan kapasitas mental, yang
meliputi intelegensi dan bakat. Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum

20
individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini,
terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini
memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan,
atau keterampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude.
Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude
test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan
Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan
Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan
Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest
Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.
Di dalam materi ujian CPNS tahun 2007 yang akan digunakan adalah Scholastic Aptitude Test
(Tes Bakat Skolastik/TBA). Materi ujian TBS terdiri dari 30 (tiga puluh) soal dengan alokasi waktu
pengerjaan tiga puluh menit.
8.2. Materi Tes
Soal atau materi tes bakat skolastik, baik untuk Tipe Soal A, Tipe Soal B, maupun Tipe Soal C,
harus dibuat dengan ketentuan seperti pada Tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 6
Materi Tes TBS
Jenis Soal

Jumlah Soal

Kemampuan Verbal
PadananKata/Sinonim

12 Soal
3 Soal

Lawan Kata/Antonim

3 Soal

Analog i

3 Soal

Pemahaman Wacana

3 Soal

Kemampuan Kuantitatif
Deretan Angka

10 Soal
3 Soal

Aritmatika

3 Soal

Geometrika

4 Soal

Kemampuan Penalaran
Penalaran Logis

8 Soal
4 Soal

Tingkat kesulitan
Soal

Waktu
10 menit

1 Soal Mudah
1 Soal Sedang
1 Soal Sulit
1 Soal Mudah
1 Soal Sedang
1 Soal Sulit
1 Soal Mudah
1 Soal Sedang
1 Soal Sulit
1 Soal Mudah
1 Soal Sedang
1 Soal Sulit
12 menit
1 Soal Mudah
1 Soal Sedang
1 Soal Sulit
1 Soal Mudah
1 Soal Sedang
1 Soal Sulit
2 Soal Mudah
1 Soal Sedang
1 Soal Sulit
8 menit
1 Soal Mudah
2 Soal Sedang

21

Penalaran Analitis

1 Soal Sulit
1 Soal Mudah
2 Soal Sedang
1 Soal Sulit

4 Soal

8.3. Contoh Soal TBS


Adapun penjelasan dan contoh jenis-jenis soal tersebut adalah sebagai berikut:
8.3.1 Padanan kata atau sinonim
Ini adalah jenis soal yang meminta jawaban dalam bentuk kata-kata yang mempunyai
kesamaan arti atau yang memiliki arti paling dekat.
Contoh soal:
a. Dehidrasi = ?
A. Kehilangan cairan tubuh

B. Kelebihan zat gizi

C. Kelebihan cairan tubuh

D. Demam tinggi

E. Kekurangan zat gizi

b. Kompatriot = ?
A. Pahlawan

B. Pemberontak

C. Ksatria

D. Pejuang

E. Kekurangan zat gizi

8.3.2. Lawan kata atau antonim


Ini adalah jenis soal yang meminta jawaban dalam bentuk kata-kata yang mempunyai kebalikan
arti atau yang memiliki arti yang berlawanan.
Contoh Soal:
a. Lawan kata jauh = ?
A. Dekat
C. Terlihat
E. Tinggi

B. Terjangkau
D. Pendek

b. Lawan kata hemat = ?


A. Irit
C. Ekonomis
E. Berlimpah

B. Boros
D. Efisien

8.3.3. Analogi
Ini adalah jenis soal yang meminta jawaban dalam bentuk pasangan kata yang mempunyai
kesamaan hubungan dengan soal yang diberikan.
Contoh soal:
a. Teratai: kaktus = ?
A. Daun: duri

B. Lumpur: kapur

C. Mawar: kamboja

D. Bunga: ranting

E. Air: Api
b. Kaki : Sepatu = ?
A. Topi : Kepala

B. Meja : Ruangan

22
C. Telinga : Anting

D. Cincin : Jari

E. Saya : Kami
c. Milimeter : Meter : Hektometer = ?
A. Abad : Tahun : Bulan

B. Gram : Kilogram : Kuintal

C. Telur : Anak : Induk

D. Sepeda : Motor : Mobil

E. Panjang : Luas : Isi


8.3.4. Pemahaman wacana
Ini adalah jenis soal yang menuntut penguasaan CPNS dalam hal membaca cepat dan
memahami isi bacaan tersebut secara komprehensif. Oleh karena itu di dalam soal diberikan
beberapa paragraf, kemudian diajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan bacaan
tersebut. Contoh soal:
Petunjuk:
Untuk soal pemahaman wacana, bacalah bacaan yang ada dengan teliti, kemudian jawablah
pertanyaan-pertanyaan terkait dengan bacaan tersebut dengan cara memilih satu alternatif
jawaban yang paling benar.
Soal:
KETIKA pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga elpiji dan juga bensin pertamax,
kita masih bisa memahami alasan bahwa kenaikan itu harus dilakukan karena komoditas itu lebih
banyak dipergunakan masyarakat kelas atas. Namun ketika pemerintah menaikkan harga pupuk
ZA dan SP-36, pantas kita bertanya apakah alasannya juga karena komoditas itu dipergunakan
masyarakat kelas atas? Terus terang kita bertanya-tanya, ke mana sebetulnya arah keberpihakan
pemerintah ini. Kita paham bahwa keuangan negara ini sangat terbatas dan tidak mungkin lagi
untuk memberikan subsidi. Tetapi, apakah benar apabila kita kemudian sama sekali tidak
mengenal subsidi lagi.
Pupuk jenis SP-36 dan ZA umumnya banyak dipakai oleh petani tebu dan hortikultura.
Mereka umumnya bukanlah petani besar, tetapi petani gurem. Luasan lahan yang mereka miliki
sangatlah kecil sehingga mereka umumnya tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat
Indonesia.
Ada dua hal yang membuat petani akan merasa diperlakukan tidak adil. Pertama, kenaikan
dilakukan mulai 1 Januari jauh dari masa panen tiba. Artinya, petani harus keluar modal yang
lebih banyak terlebih dahulu sebelum memetik hasilnya. Itu sama saja dengan kita meminta
petani untuk memberikan subsidi kepada konsumen. Belum lagi tidak adanya jaminan bahwa
pemerintah akan menetapkan harga dasar baru yang akan mengompensasi kerugian yang harus
dihadapi petani. Sepanjang kondisinya seperti itu berlangsung, tidak usah heran apabila petani
seumur-umur akan menjadi kelompok yang tertinggal karena nilai tukar mereka akan terus
menurun.
Kedua adalah ketidakmampuan pemerintah untuk memberlakukan perdagangan yang adil
(fair trade). Bukan sekali-dua kali terjadi penyelundupan gula. Dengan harga jual yang disubsidi
ditambah lagi dengan tidak membayar bea masuk, jelas tidak mungkin sampai kapan pun produk
petani kita akan mampu bersaing dengan produk impor.

23
Sumber: Tajuk Rencana, Kompas 6 Januari 2005

a. Judul yang tepat untuk bacaan di atas adalah?


A. Kenaikan harga pupuk dan dampaknya terhadap petani
B. Rencana kenaikan harga pupuk
C. Penghapusan subsidi untuk petani
D. Perlunya perlindungan terhadap petani
E. Komitmen Pemerintah terhadap nasib petani

b. Pokok pikiran utama dari bacaan tersebut terletak pada?


A. Paragraf pertama
B. Paragraf kedua
C. Paragraf pertama dan paragrap kedua
D. Paragraf pertama dan paragrap terakhir
E. Seluruh paragrap

c. Petani gurem artinya?


A. Petani yang tidak punya sawah
B. Petani yang tidak punya lahan garapan
C. Petani yang hanya memiliki luas lahan sangat kecil
D. Petani yang tidak punya kebun tapi punya sawah
E. Petani yang tidak punya sawah tapi punya kebun

d. Makna kata yang identik dengan kata `subsidi' adalah:


A. Tunjangan berupa barang
B. Tunjangan berupa jasa
C. Tunjangan berupa uang
D. Bantuan modal
E. Bantuan manajemen

e. Pernyataan di bawah ini yang tidak benar adalah adalah:


A. Pupuk jenis SP-36 dan ZA umumnya banyak dipakai oleh petani tebu dan hortikultura.
B. Mereka umumnya bukanlah petani besar, tetapi petani gurem.
C. Luasan lahan yang mereka miliki sangatlah kecil
D. Mereka umumnya tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia.
E. kenaikan harga pupuk harus dilakukan karena komoditas itu Iebih banyak

dipergunakan masyarakat kelas atas


8.3.5. Deretan angka
lni adalah jenis soal yang berkaitan dengan sederetan angka yang belum selesai atau
sederetan angka yang di dalamnya terdapat angka yang tidak diketahui. Disini peserta tes
diminta untuk memilih jawaban yang paling benar untuk menyelesaikan deretan angka atau
mengisi angka yang tidak diketahui tersebut.
Contoh soal:
a. 94, 88, 82, 76, 70, 64,..........,

24
A . 60, 54
B . 70, 68
C . 56, 50
D . 52, 60
E . 58, 52

b. 101, 104, 109, 116,........,


A . 127 dan 138
B . 129 dan 138
C . 129 dan 136
D . 125 dan 136
E . 121 dan 136

c. 18, 20, 24, 32,...........,


A . 34, dan 36
B . 40, dan 48
C . 48, dan 60
D . 46, dan 80
E . 64, dan 128

8.3.6. Aritmatika
Ini adalah jenis soal yang berkaitan dengan ilmu hitung, yaitu cabang ilmu matematika yang
menggunakan bilangan-bilangan.
Contoh soal:
a.

Amir mempunyai rumah yang harganya Rp. 9.000.000,- nilai pajak rumah tersebut adalah
dua per tiga (2/3) dari harga rumah. Apabila untuk setiap Rp.1.000,- dikenai pajak Rp. 12,5,
maka berapa besarnya pajak yang harus Amir bayar?
A. Rp. 750.000
B. Rp. 95.000
C. Rp. 75.000
D. Rp. 112.500
E. Rp. 1.125.000

b.

Berapa derajat Fahrenheit jika thermometer menunjukkan 100 C ?


A. 112
B. 121
C. 211
D. 222
E. 212

c.

Jika 3x + y = 18 dan x + y = 5, maka tentukan nilai x dan nilai y!


A.

x = 6,5 dan y = -1,5

B.

x=4 dany=-2

C.

x = 3,5 dan y = -1,5

D. x=2 dany= 4
E.

x=4 dany= 2

25
8.3.7. Geometrika
Ini adalah jenis soal yang berkaitan dengan ilmu ukur atau cabang ilmu matematika yang
menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang dan ruang. Contoh soal:
a.

Sebuah pipa besi berdiameter 9 cm dan panjang 10 cm. Jika tebal pipa tersebut 1 cm, maka
volume pipa sebesar:

b.

c.

A.

2540 cm3

B.

1540 cm3

C.

385 cm3

D.

3850 cm3

E.

3,85 cm3

Jika besar sudut ABC = 45, sudut DAB = 105 dan sudut CAD = 70 , maka besar sudut ACB =

A.

60

B.

70

C.

80

D.

90

E.

100

Jika sebuah kerucut mempunyai volume 154 cm3 dan tinggil2 cm, maka panjang jari-jari
lingkaran kerucut =
A.
B.

21
14

C.

12,25

D.

E.

3,5

8.3.8. Penalaran logis


Tes penalaran logis berkaitan dengan premis mayor dan premis minor. Para peserta tes
diberi tugas untuk mengambil kesimpulan berdasarkan premis mayor dan premis minor tersebut.
Contoh soal:
a.

Harga buku tulis di Toko A lebih mahal dibandingkan di Toko B. Harga buku tulis di Toko B
Iebih mahal dibandingkan di Toko C. Harga buku pelajaran di Toko D Iebih mahal
dibandingkan harga buku tulis di Toko B.

b.

A.

Harga buku pelajaran lebih mahal daripada harga buku tulis di Toko A.

B.

Harga buku pelajaran di Toko B lebih mahal dibandingkan di Toko D.

C.

Harga buku tulis di Toko D lebih murah dibanding di Toko A.

D.

Harga buku pelajaran di Toko D lebih mahal dibandingkan harga buku tulis di Toko C.

E.

Tidak ada jawaban yang benar.

Semua burung mempunyai paruh. Ayam mempunyai paruh.


A.

Semua burung adalah ayam.

B.

Semua ayam adalah burung.

C.

Semua burung pasti ayam berparuh.

D.

Sebagian burung berparuh.

26
E.

c.

Burung dan ayam tidak berhubungan.

Banyak kendaraan di Surabaya telah berbahan bakar LPG. Pak Ali naik mobil di Surabaya.
A.

Pak Ali naik kendaraan berbahan bakar LPG.

B.

Pak Ali naik mobil berbahan bakar LPG.

C.

Pak Ali mungkin naik mobil berbahan bakar LPG di Surabaya.

D.

Pak Ali mempunyai mobil berbahan bakar LPG.

E.

Pak Ali membeli bahan bakar LPG.

8.3.9. Penalaran analitis


Soal-soal tes penalaran analitis berisi cerita atau deskripsi yang memuat informasiinformasi
penting. Setiap data dan angka di dalam soal sangat penting, karena peserta tes akan diukur
kemampuan

analisisnya

berdasarkan

kemampuannya

menjawab

pertanyaan

atau

kemampuannya mengambil kesimpulan berdasarkan data dan angka di dalam soal.


Contoh soal:
a. Kota A sejauh 180 km dari kota B. Kereta I berangkat dari kota A menuju kota B jam 07.00
dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam. Kereta II berangkat dari kota B menuju kota A tiga
puluh menit kemudian dengan kecepatan rata-rata 75 km per jam. Maka:
A. Kereta I lebih dahulu sampai di kota B
B. Kereta II lebih dahulu sampai di kota A
C. Kereta I dan II bersamaan sampai di kota tujuan
D. Kereta I dan II berpapasan pada jam 09.00
E. Kereta I dan II berpapasan pada jam 08.30

b. Keluarga Pak Yusuf mempunyai empat orang anak yang kesemuanya sudah bekerja; yaitu:
Andi, Badu, Charles, dan Dodi. Apabila Andi mendapatkan pekerjaan sesudah Charles;
sedangkan Badu memperoleh pekerjaan sebelum Dodi dan bersamaan dengan Andi; maka
urutan yang benar dalam perolehan pekerjaan adalah sebagai berikut:
A. Andi mendapatkan pekerjaan berbarengan dengan Dodi
B. Dodi mendapatkan pekerjaan sebelum Charles
C. Badu mendapatkan pekerjaan sebelum Charles
D. Andi mendapatkan pekerjaan sesudah Dodi
E. Charles mendapatkan pekerjaan sebelum Dodi

c. Bo Joko berbelanja dengan menggunakan mobil yang memiliki daya angkut 750 Kg. Bu Joko
memutuskan untuk membeli 3 Kwintal gula pasir dan 7 karung beras yang beratnya masingmasing 50 kg, serta gula jawa. Maka gula jawa yang dapat dibelinya maksimal adalah seberat?
A. 100 Kg
B. 50 Kg
C. 75 Kg
D. 115 Kg
E. 125 Kg

8.4. Penilaian
Setiap soal yang benar mendapat nilai lima dan apabila salah mendapat nilai nol. Karena

27
jumlah soal TBS adalah 30 soal, dengan demikian nilai tertinggi untuk materi tes bakat skolastik
adalah 150 dan yang terendah adalah nol. Disini tidak ada batas nilai lulus atau tidak lulus. Nilai
digabung dengan nilai jenis tes lainnya, kemudian diurutkan.

9. Skala Kematangan
9.1. Tujuan
lni adalah instrumen yang dirancang untuk mendeteksi tingkat kematangan para peserta tes,
yang mencakup: kemampuan beradaptasi; pengendalian diri; semangat berprestasi; integritas dan
inisiatif. Materi tes skala kematangan ini bersifat khusus, karena sebagaimana telah dijelaskan di
dalam tipologi materi tes di atas, hanya ada satu tipe soal skala kematangan yang harus dikerjakan
oleh semua peserta tes, apa pun tingkat pendidikannya.
Soal atau materi tes skala kematangan harus dibuat dengan ketentuan sebagaimana disarikan di
dalam Tabel 7 di bawah ini:
Tabel 7
Dimensi Skala Kematangan
No.

Aspek

Jumlah

Waktu

1.

Kemampuan beradaptasi

2.

Pengendalian diri

60

3.

Semangat berprestasi

Menit

4.

Lntegritas

(30 Menti Untuk

5.

Inisiatif

TKD)

Jumlah item secara keseluruhan

35

Bentuk soal untuk materi tes skala kematangan juga berbeda dengan tes pengetahuan umum
dan tes bakat skolastik. Disini tidak ada jawaban yang salah, semua alternatif jawaban adalah benar.
Dengan demikian peserta diminta untuk memilih bukannya jawaban yang paling benar, tetapi yang
paling sesuai dengan dirinya. Kemudian semua jawaban tersebut akan diterjemahkan menjadi nilai
skala 1 sampai dengan 5. Adapun contoh soal untuk skala kematangan dengan nilainya adalah sebagai
berikut:
9.2. Contoh Soal Skala Kematangan
9.2.1. Kemampuan Beradaptasi
Kemampuan beradapatasi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu untuk
melakukan penyesuaian terhadap lingkungan.
Cirinya:
a) Individu mampu menyesuaikan terjadinya perubahan.
b) Individu mampu memahami pendapat orang lain.

Contoh soal :
a. Tentang percepatan perkembangan pembangunan yang terjadi akhir-akhir ini
Alternatif Jawaban

Nilai

28
A

Belum begitu sepenuhnya dibutuhkan

Perkembangan yang begitu cepat justru merugikan

Percepatan perkembangan bermanfaat bagi kemajuan suatu negara

Percepatan perkembangan

membawa dampak yang tidak

Diinginkan
E

Percepatan perkembangan harus diikuti oleh semua manusia

b. Informasi yang disampaikan seseorang tidak perlu diperhatikan


Alternatif Jawaban

Nilai

Karena kemungkinan tidak sesuai dengan pendapat seorang individu

Sebaiknya apapun yang disampaikan oleh seseorang kita perlu menghormati

Setiap individu belum tentu punya pendapat yang sama dengan orang lain

Seseorang belum tentu membutuhkan informasi dari orang lain

Informasi dari orang lain justru akan mengacaukan rencana yang telah dibuat

9.2.2. Pengendalian
Adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengontrol emosi maupun perilakunya.
Ciri-cirinya:
a) Individu mampu mengendalikan emosinya.
b) Individu mampu bersikap tenang.

Contoh soal:
a. Dalam kehidupan sehari-hari, sering terjadi perselisihan pendapat
Alternatif Jawaban

Nilai

Hal ini merupakan sesuatu yang biasa terjadi pada kehidupan seseorang

Sebenarnya tidak perlu

terjadi perselisihan karena masing-masing individu

mempunyai pendapat yang berbeda-beda


C

Seharusnya kita menghargai pendapat yang disampaikan oleh orang lain

Biarkan saja perselisihan pendapat terjadi, toh itutidak Merugikan

Setiap orang punya pendapat sendiri-sendiri

b. Kami dan teman-teman akan bepergian ke suatu daerah dengan menumpang kendaraan umum.
Kebetulan kendaraan yang kami tumpangi ban kanan belakangnya kempes, sehingga perjalanan
kami tertunda
Alternatif Jawaban

Nilai

Kami dan teman-teman akan mencari kendaraan lain

Kami akan menunggu sampai kendaraan kami beres

Sopirnya mungkin lalai untuk mempersiapkankendaraan sehingga

mengganggu perjalanan penumpang


D

Mungkin kendaraannya sudah tua

29
E

Kami tidak akan naik lagi kendaraan tersebut

9.2.3. Semangat berprestasi


Adalah sikap antusiasme yang dimiliki oleh seorang individu untuk melakukan sesuatu yang Iebih
baik.
Ciri-cirinya:
a) Seseorang akan fokus atau kosentrasi terhadap tugasnya.
b) Seseorang mampu meningkatkan kinerja.
Contoh soal:
a. Saya sedang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan. Ada satu tugas yang
harus dikerjakan tetapi pekerjaan tersebut boleh dibawa pulang

30
Alternatif Jawaban
A

Nilai

Saya akan mengerjakan pekerjaan yang lain terlebih dahulu karena tugas

tersebut belum harus segera dikumpulkan


B

Akan saya kerjakan dulu tugas tersebut, sebab kalau tertunda justru

merepotkan
C

Saya bisa mengerjakan dua pekerjaan sekaligus

Tugas yang dibawa pulang ke rumah menurut saya malah merepotkan

Tugas akan saya kerjakan bersama-sama dengan teman biar cepat selesai

b. Tim kami berhasil menyelesaikan satu tugas dalam waktu yang lebih cepat dari waktu yang
disediakan
Alternatif Jawaban

Nilai

Hal itu adalah biasa karena pekerjaan kami kerjakan bersama- sama

Sebenarnya kami tidak perlu tergesa-gesa menyelesaikan tugas tersebut

karena waktunya longgar


C

Suatu pekerjaan yang selesai

sebelum waktunyaakan memberikan

kepuasan tersendiri
D

Menurut kami waktu tidak menjadi soal, yang penting pekerjaan selesai

Tugas yang selesai lebih cepat dari waktu yang diberikan, terkadang hasilnya

tidak maksimal

9.2.4. Integritas.
Adalah konsisten, dapat dipercaya, mampu menjaga rahasia, akurat dan komprehensif serta
berlaku cermat dan hati-hati.
Ciri-cirinya:
a ) Jujur
b ) Konsisten

Contoh soal:
a. Perusahaan mensyaratkan karyawan baru untuk tidak menikah dulu selama mengikuti
pendidikan. Kebetulan saya sudah menikah, tetapi istri saya tidak tinggal satu kota dengan saya
Alternatif Jawaban
A

Saya tetap akan melamar pekerjaan di perusahaan tersebut, toh istri saya ada

Nilai
2

di lain kota
B

Saya tidak akan melamar pekerjaan di perusahaan tersebut

Seharusnya syarat tersebut tidak usah dicantumkan

Saya akan melamar pekerjaan di perusahaan yangtidak mensyaratkan hal

tersebut
E

Sebenarnya dengan menikah justru saya tenang dalam bekerja

b. Kebetulan perusahaan tempat saya bekerja sedang mengalami masa pasang surut karena banyak

31
karyawan yang pindah ke perusahaan lain
Alternatif Jawaban

Nilai

Perusahaan tempat kami bekerja memang sedang kacau

Saya tidak akan pindah ke perusahaan lain karena saya merasa cocok dengan

pekerjaan yang saya tekuni


C

Seharusnya perusahaan kami introspeksi diri, kenapa banyak karyawan yang

keluar
D

Perusahaan harus segera melakukan konsolidasi

Tidak ada hubungannya antara pasang surut dengan karyawan yang keluar

9.2.5. Inisiatif
Adalah ide atau kehendak yang dimiliki oleh seseorang. Ciri-cirinya:
a) Melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah.
b) Mengantisipasi terhadap masalah.

Contoh soal:
a. Masing-masing karyawan sebuah perusahaan sudah mempunyai job-deskripsi mengenai
tugasnya
Alternatif Jawaban

Nilai

A Sebaiknya setiap karyawan patuh pada perintah atasan

B Menurut saya, walaupun tidak disuruh oleh pimpinan, tetapi setiap karyawan

harus dapat bekerja sesuai dengan jobdeskripsinya


C Tidak semua job-deskripsi harus dilaksanakan karena kemungkinan ada

pekerjaan lain yang tidak disebutkan di dalam job-deskripsi yang harus


diselesaikan terlebih dahulu
D Ide-ide yang baik perlu segera dilaksanakan walaupun tidak disuruh oleh

pimpinan
E

Memang suatu perusahaan harus punya job-deskripsi yang jelas

b. Setiap perusahaan sudah mempunyai rencana program tahunan


Alternatif Jawaban

Nilai

Menurut saya program yang sudah direncanakan harus segera dilaksanakan

Agar supaya tidak terjadi kesalahan prosedur sebaiknya sebuah program

perlu disepakati bersama terlebih dahulu


C

Tidak semua program yang telah direncanakan bisa langsung diaplikasikan

Perlu studi kelayakan walaupun program telah dibuat

Program bisa berjalan bersama dengan perencanaan

9.3. Penilaian
Karena jumlah soal = 35, maka nilai terendah = 1 x 35 = 35, dan nilai tertinggi adalah 5 x 35 = 175. Disini
tidak ada batas nilai lulus atau tidak lulus. Nilai digabung dengan nilai jenis tes lainnya, kemudian

32
diurutkan.

33
KISI-KISI MATERI TES KOMPETENSI BIDANG (TKB) CPNS
(JUMLAH SOAL 100)
Dalam seleksi Penerimaan CPNS dilakukan Tes Kompetensi Dasar (TKD) bagi semua pelamar. Disamping
TKD, instansi pusat dan daerah terkadang melakukan Tes Kompetensi Bidang (TKB) sesuai dengan formasi
jabatan yang dibutuhkan oleh instansi masing-masing.
Materi TKB dibuat oleh masing-masing Sub Tim Penyusunan Materi Ujian TKB yang dapat mengacu pada
kisi-kisi dari instansi sektor yang secara teknis membidangi substansi yang bersangkutan.
TKB dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan atau keterampilan peserta ujian yang berkaitan
dengan kompetensi jabatan atau pekerjaan yang dilamar. Untuk itu dalam menyusun materi soal TKB harus
disesuaikan dengan formasi jabatan atau pekerjaan.
TKB diberikan sesuai dengan kebutuhan tugas jabatan masing-masing instansi, umpamanya:
1) Bagi pelamar guru matematika, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan pendidikan
matematika, disiapkan oleh Lembaga/Dinas yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang
pendidikan yang dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Kemendikbud;
2) Bagi pelamar profesi dokter, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan kedokteran,
disiapkan oleh Dinas/Lembaga yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang kesehatan yang
dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan;
3) Bagi pelamar profesi dosen, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan pendidikan
tinggi, disiapkan oleh Dinas/Lembaga yang secara fungsional bertanggung jawab dibidang pendidikan
tingi yang dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Kemendikbud, atau apabila perguruan tinggi
yang dilamar berada di bawah Kementerian/Lembaga maka dapat mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat
oleh Kementerian/Lembaga yang membawahi perguruan tinggi tersebut;
4) Bagi pelamar penyuluh pertanian, materi ujian pengetahuan substansi yang berkaitan dengan pertanian,
disiapkan oleh Dinas/Lembaga yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang pertanian yang dapat
mengacu kepada kisi-kisi yang dibuat oleh Departemen Pertanian.
Dalam hal instansi membutuhkan CPNS yang memerlukan keahlian/keterampilan tertentu dapat diberikan
tambahan ujian keterampilan yang bersifat praktik.
Contoh:
1) Untuk jabatan dibidang SAR harus memiliki kemampuan berenang dan mendaki gunung.
2) Untuk jabatan pranata komputer harus memiliki kemampuan mengoperasionalkan dan atau membangun
aplikasi komputer.
Dengan demikian, materi soal TKB untuk jabatan yang satu berbeda dengan jabatan yang lain. Akan
tetapi bila tidak memungkinkan suatu instansi menyusun soal TKB untuk masing-masing jabatan maka
dilakukan pengelompokkan dan penggabungan jenis soal untuk beberapa jenis jabatan tertentu.
Umpamanya untuk jabatan-jabatan yang termasuk dalam kelompok tenaga teknis diberikan satu jenis
soal yang bisa jadi berbeda dengan soal-soal untuk kelompok tenaga administrasi. Sebagai contoh seleksi
CPNS di Kementerian Kesehatan tahun 2013 yang membedakan jenis soal TKB untuk kelompok jabatan

34
tenaga kesehatan dengan soal TKB untuk kelompok jabatan tenaga non kesehatan. Soal TKB untuk formasi
jabatan dosen juga dibedakan dengan jenis soal untuk tenaga kesehatan maupun tenaga non kesehatan.
Dalam hal ragam jenis formasi jabatan di suatu instansi jumlahnya sedikit, misalnya hanya 4 jenis jabatan,
biasanya soal TKB untuk masing-masing jabatan itu berbeda satu sama lain. Umumnya soal-soal lebih
menjurus ke pengetahuan dasar, wawasan dan kompetensi bidang yang ada di masing-masing jabatan
tersebut. Sebagai contoh Soal TKB Sleksi CPNS Kementerian Kesehatan tahun 2012, karena hanya ada 4
formasi yaitu Dokter, Dosen, Perawat dan Sanitarian, maka soal TKB berbeda untuk masing-masing jabatan
tersebut, dan masing-masing soal lebih mengarah ke wawasan dan kompetensi bidang jabatan masingmasing.
Berdasarkan bentuknya, umumnya TKB ada tiga jenis:
1. Tes soal tertulis tentang kemampuan bidang tersebut (misalnya tentang Kesehatan, Kehutanan,
Kelautan dan perikanan, pendidikan). Biasanya yang mengujikan soal TKB tipe ini adalah
Kementerian/Lembaga Pemerintah non Departemen yang mempunyai kekhasan peran di bidang
tertentu sebagaimana telah disampaikan sebelumnya.
2. Tes Wawancara. Biasanya tes wawancara dilakukan setelah peserta lulus TKD dan TKB tertulis, namun
terkadang juga setelah lulus TKD langsung tes wawancara. Berdasarkan pengalaman yang mengujikan
materi soal ini adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2010, LIPPI, dan beberapa lembaga
lain.
3. Tes Psikotes. Ada beberapa aspek yang diujikan untuk mengetahui kemampuan dan potensi aspek
psikologi peserta, emosi dan tingkat ketahanan terhadap tekanan, kepekaan, daya ingat, kemampuan
bersosialisasi dan improvisasi diri yang biasanya dituangkan dalam bentuk soal-soal Tes Kemampuan
Menggambar, Kemampuan Berhitung Cepat, Tes Ketelitian, tes Kode Ingatan, tes spasial dan soal-soal
tes yang sesuai. Tes psikotes biasanya dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi yang sudah maju
misalnya Seleksi CPNS DKI Jakarta 2013 atau Kementerian misalnya Seleksi CPNS Kemenkeu 2013
Lembaga Negera non Departemen.

Berikut ini penjelasan singkat tentang jenis-jenis Soal TKB.


1. Tes Soal Tertulis Kemampuan Bidang

Biasanya kementerian/lembaga yang mengadakan tes CPNS telah menyebutkan kisi-kisi


materi TKB baik secara garis bersar maupun rinci, akan tetapi terkadang kementerian/lembaga yang
mengadakan tes CPNS tidak menyebutkan kisi-kisi materi tes TKB.
Dalam hal kementerian/lembaga tidak menyebutkan kisi-kisi baik secara garis besar maupun
rinci maka pertama-tama yang mesti dilakukan untuk memprediksi lingkup materi TKB adalah:
a. Melakukan analisis tentang berapa jenis formasi jabatan yang ada di kementerian/lembaga tersebut.
Apabila jumlahnya sedikit dimungkinkan materi soal TKB bersifat spesifik ke bidang kerja jabatan yang
dilamar. Apabila jumlah jabatan formasinya beragam maka kita perlu mengelompokkan jenis-jenis
formasi jabatan ke dalam suatu kelompok besar, misalnya kelompok formasi tenaga penyuluh, tenaga
guru, atau kelompok tenaga administrasi.

35
Untuk keadaan seperti ini dimungkinkan materi soal TKB selain pada bidang kekhususan yang diurus
kementerian/lembaga itu juga terkait dengan kompetensi, wawasan dan pengetahuan tentang
kelompok jabatan formasi tersebut.
b. Mengumpulkan materi-materi yang berkenaan dengan bidang kekhususan dan atau formasi jabatan
profesi yang akan kita lamar tersebut, bisa berupa wawasan dan pengetahuan dasar berkenaan dengan
jabatan/profesi tersebut. Umpamanya:
1) Peraturan

perundang-undangan

yang

mengatur

tentang

bidang

kekhususan

kementrian/lembaga;
Sebagai contoh Undang-undang (UU) Kesehatan diatur dalam UU 36 tahun 2009
tentang Kesehatan, UU Nomor 32 tahun 2002 Tentang Otonomi Daerah dll.
2) Standar Nasional Tentang bidang Kekhususan Kementerian/Lembaga tersebut;
Sebagai contoh Standar Nasional Kesehatan untuk Kemenkes, Standar nasional Pendidikan
untuk Kemendikbud,
3) Peraturan perundang-undangan yang mengatur secara rinci profesi tertentu, misalnya:
a ) Profesi Dosen diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen, UU 20
tahun 2003, PP Nomor 17 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dan Standar Nasonal
Pendidikan (SNP);
b ) Profesi perawat diatur KMK No. 148 ttg Praktik Perawat.
c ) Registrasi Tenaga Kesehatan diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)

No.161 Tentang registrasi tenaga kesehatan


4) Wadah-wadah organisasi untuk profesi tertentu, misalnya IBI untuk bidan, PPNI untuk Perawat,
Patelki untuk Analis dll.
c. Mengumpulkan dan mempelajari soal-soal berkenaan dengan uji kompetensi profesi tersebut, misalnya
soal uji kompetensi Tenaga Perawat, Bidan dll.
Apabila dianggap telah menguasai seluk-beluk bidang ilmu yang menjadi profesi tersebut maka langkah
selanjutnya mempelajari materi dasar berkenaan dengan lembaga yang akan dituju. Biasanya materi-materi
ini bisa dibaca dan didownload di Web resmi Kementerian/Lembaga tersebut. Umpamaya instansi/lembaga
yang dituju adalah Kementerian/Lembaga Pusat:
Kisi-Kisi Materi TKB Kementerian/Lembaga (Umpamaya Kementerian Kesehatan)
1) Visi dan Misi Kementerian Kesehatan, Nilai-Nilai dan Strategi Kementerian Kesehatan;
2) Rencana Strategis berkenaan dengan program dan kebijakan kesehatan;
3) Struktur Organisasi, UPT-UPT dan lembaga di bawah Kemenkes;
4) Sejarah tentang Kemenkes;
5) Pengertian sehat menurut, Perkin, WHO dan UU Kesehatan Nomor 23 tahun 1991 dan 1960;
6) Pejabat-pejabat Kemenkes/menteri (Sekarang dan tahun sebelumnya)
7) Peraturan-peraturan Bidang Kesehatan
8) Isu-isu Kesehatan yang sedang diangkat/terkini
Misalnya Tentang SJSN (Standar Jaminas Sosian nasional (Kesehatan)
9) MDGs Bidang Kesehatan

36
10) Program Pelayanan Dasar Kesehatan
11) Penangangan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular (isu tentang penyakit-penyakit nasional
)
12) Kefarmasian
13) Kesehatan Masyarakat
14) Standar Pelayanan Kesehatan
15) Pertemuan Nasional dan Komferensi Nasional Kesehatan
16) Wadah Organisasi Dunia tentang Kesehatan
17) Hari-hari peringatan dunia/nasional tentang kesehatan misalnya hari paru-paru, hari jantung,
TBC, Aids, Mers, Ebola dll.

Kisi-Kisi Materi TKB Pemda


Jika formasi yang dituju adalah Pemda, maka selain pengetahuan dasar tentang bidang kekhususan
profesi/jabatan maka pelajari juga tentang
1. Visi dan Misi Pemda
2. Makna semboyan dan lambang pemda
3. Hal-hal berkenaan dengan sosiogeografis dan ekonomi pemda,(batas wilayah, suku, mata
penjaharian, obyek wisata dan potensi alam)
4. Rencana strategis/berkenaan dengan program pemda
5. Struktur Organisasi pemda (UPT-UPT dan lebaga di bawah pemda)
6. Sejarah tentang pemda (sebelumnya pecahan dari mana, kapan hari jadinya dll.)
7. Pejabat-pejabat Pemda(Gubernur/Bupatisekarang dan tahun sebelumnya)
8. Isu-isu daerah

yang sedang diangkat oleh pemda misalnya tentang kamtibmas, kebersihan,

pariwisata, dll.
9. Pertemuan Daerah dll,
(Sumber: pengalaman pribadi Gani Asa Dudin dan mensarikan dari berbagai referensi)

2. Tes Psikotes
Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini Anda akan diuji kemapuannya
dalam menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan waktu yang terbatas (3-4 jam),
anda harus mengerjakan ratusan soal dalam format pilihan ganda dan isian singkat. Adapun beberapa
tahap dalam psikotes adalah:
a. Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)
b. Wartegg Test
c. Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli)
d. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) atau PAPI test
e. Tes Army Alpha
f.

Tes Ketelitian

g. Tes Kode Ingatan


h. Tes Analog Verbal (analogi/padanan, sinonim dan antonim kata)

37
i.

Tes Logika Penalaran

j.

Tes Logika Aritmatika

k. Tes Angka
l.

Logika Number

m. Tes Aritmatika
n. Tes Spasial
o. Deret Gambar
p. Pencerminan Gambar
q. Pasangan Gambar

a) Psikotes tahap pertama: Kemampuan Menggambar (orang, pohon, dan rumah)


Peralatan : 3 lembar kertas HVS polos, pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 3 x 10 menit
1) Menggambar Orang Lengkap (Draw A Person Test)
Petunjuk: Gambarlah orang lengkap. Kemudian dibalik kertas beri keterangan berupa umur,
jenis kelamin, pekerjaan, aktivitas yang sedang berlangsung, ciri fisik, kelemahan,
kelebihan
Pembahasan:
Tes ini dipergunakan untuk mengetahui
tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan, dan
ketahanan kerja dari peserta psikotes yang akan
menjadi calon karyawan atau calon mahaiswa.
Adapun poin yang dinilai dalam menggambar orang
ini adalah:
a) Proporsi anggota tubuh. Semakin proporsional
(seimbang perbandingan ukuran satu anggota
tubuh dengan anggota tubuh yang lain) maka
semakin tinggi skor yang anda peroleh.
b) Kelengkapan anggota tubuh. Semakin lengkap
semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala,
leher, badan, tangan, kaki, dan seterusnya.
c) Detail gambar. Semakin detail gambar yang
anda buat semakin tinggi pula nilai yang anda
peroleh.

Tips dan Trik:


Saat wawancara dengan psikolog, adakalanya gambar ini dibawa oleh dia dan ditanyakan
kepada anda. Mengapa anda menggambar orang seperti diatas dan Anda akan disuruh

38
mendeskripsikannya secara detil. Untuk itu, gambarlah orang yang benar-benar nyata, bukan
tokoh kartun (anime) yang menyerupai orang.
Ada baiknya anda menggambar orang yang sudah dikenal dan dekat dengan Anda, sehingga
Anda tidak kesulitan dalam mendeskripsikannya.

2) Menggambar Pohon (Tree Test)


Petunjuk : Gambarlah pohon berkayu atau berkambium. Tidak diperbolehkan menggambar
pohon kelapa, pohon pisang, bambu, semak belukar, dan jenis tanaman monokotil.
Setelah Anda selesai menggambar, tuliskan mama pohon tersebut di halaman
kertas sebaliknya!
Pembahasan:
Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos
tes karena Tree Test bukanlah tes kemampuan
menggambar.
Sebagai salah satu alat menggali kepribadian,
setiap tarikan garis dan tebal-tipis garis pun akan
dievaluasi dengan cermat oleh psikolog.
Jadi yang bisa kita persiapkan hanyalah berlatih
menggambar semirip mungkin dengan pohon
yang dimaksud dan menyelesaikan gambar tepat
waktu.

Tips dan Trik:


Pada awalnya mengikuti tes psikotes, saya suka menggambar pohon seperti diatas. Kemudian
saya beri keterangan bahwa gambar itu adalah pohon jati, pohon yang dikenal sebagai pohon
yang kokoh dan kuat. Dengan harapan psikolog akan melihat saya sebagai pribadi yang
tangguh hehehe. Namun saat mengikuti tes-tes untuk seleksi kerja, belakangan saya lebih
suka menggambar pohon mangga lengkap dengan buahnya. Penampilan pohonnya pun,
sangat berbeda dengan gambar pohon jati di atas. Ranting (besar dan kecil) serta daun
(sampai urat daun) saya gambar dengan teliti satu per satu. Dengan begitu mungkin psikolog
akan berpikir saya adalah orang yang teliti (menggambar detil dari ujung akar sampai ujung
daun) dan orang yang suka dengan hasil kerjanya (dilihat dari gambar buah mangga yang
menggantung di batang pohon).

3) Menggambar Rumah-Pohon-Orang (House-Tree-Person)


Petunjuk: Gambarlah sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.

39

Pembahasan:
Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar menunjukkan
ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang berlebihan.
Atap mewakili fantasi. Jika anda terlalu memperhatikan atap, maka artinya anda terlalu
memperhatikan fantasi dalam kehidupannya.
Pintu dan jendela mewakili keterbukaan untuk berinteraksi dengan orang lain dan berinteraksi
dengan lingkungan. Jika anda menggambar gordin atau penutup jendela lain maka diartikan
dia kurang terbuka dan kurang suka berinteraksi dengan orang lain.
Pintu dan jendela yang terbuka menandakan orang tersebut sangat terbuka dan sangat suka
berinteraksi dengan orang lain.

Tips dan Trik:


Dalam beberapa versi ada yang memaknai rumah sebagai seorang ayah, pohon adalah ibu,
dan orang adalah diri kita sendiri. Semakin besar ukurannya, maka semkin besar pengaruh
kepada kehidupan kita. Saya juga sering menambahkan pagar disekeliling rumah. Dengan
begitu, psikolog akan berpikir bahwa saya adalah pribadi yang memperhatikan keamanan dan
cukup waspada.
Sumber: Pengalaman pribadi Argo Satrio Wicaksono http://asatrio.blogspot.com)

b) Psikotes tahap kedua: Wartegg Test


Peralatan: 1 lembar kertas HVS, pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 1 x 15 menit
Petunjuk :
Berikut merupakan bentuk-bentuk gambar dengan pola tertentu yang belum bisa diartikan.
Tuangkanlan imajinasi anda untuk membuat bentuk-bentuk tersebut (melanjutkan gambar)
menjadi gambar yang berarti. Gambarkan terlebih dahulu bentuk gambar yang paling mudah
anda kembangkan (tidak perlu berurutan).Kemudian berilah judul sesuai dengan makna gambar
yang Anda buat, dan cantumkan urutan ketika Anda mengerjakan. Sebutkan nomor gambar yang
paling anda sukai, yang tidak disukai, yang paling sulit, dan yang paling mudah menurut Anda.

40
Pembahasan :
Wartegg test menjadi cara bagi seorang
penguji/psikolog

untuk

mengetahui

kepribadian calon karyawan dilihat dari


cara

menggambar

dan

apa

yang

digambar. Tes Wartegg mengharuskan


peserta untuk melengkapi 8 (delapan)
gambar menjadi gambar-gambar yang
memiliki makna.

Tips dan Trik:


1) Urutan menggambar sebaiknya dikombinasikan antara sesuai nomor/urut dan acak, misalnya
1, 2, 3, 4 kemudian 8, 7, 6, 5. Banyak pendapat awam menyebutkan jika Anda menggambar
berdasarkan urutan 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 akan dipandang sebagai orang yang kaku/konservatif.
Sebaliknya, apabila Anda menggambar seluruh gambar secara acak misalnya 5, 7, 6, 8, 3, 2, 4,
1 Anda akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif, dan cenderung tidak
peduli pada aturan. Urutan menggambar bisa jadi menggambarkan skala prioritas seseorang
dalam kehidupan atau pekerjaan dan kecen-derungan sikap dalam menghadapi situasi
tertentu.
2) Jika diperhatikan, bentuk-bentuk pola gambar dasar tersebut dapat dikelompokkan menjadi
dua kelompok besar. Empat di antaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan 4
(empat) lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Tips dalam menggambar adalah
untuk awalan berupa garis lengkung, sebaiknya Anda menggambar benda hidup. Untuk garis
lurus, sebaiknya Anda menggambar benda mati. Seperti kita tahu, benda buatan alam lebih
menunjukkan bentuk bentuk yang tidak kaku seperti pada buatan manusia.
3) Hindari menempatkan Gambar V untuk digambar dan diberi judul terlebih dahulu. Saat
berdiskusi dengan teman sesama peserta tes dahulu, banyak yang berpendapat bahwa orang
yang mengutamakan untuk manggambar bentuk Gambar V terlebih dahulu, memiliki
orientasi seks yang besar. Saya sendiri sebenarnya juga tidak tahu alasan mengenai hal itu.
Jika Anda psikolog mungkin bisa paham maksud dari gambar itu. Dalam setiap tes saya selalu
menempatkan Gambar V untuk digambar terakhir.
Berikut contoh gambar dari wartegg test yang biasa saya gambarkan:
Keterangan gambar:
Gambar I : Target Panahan
Gambar II : Bebek/Itik
Gambar III : Tiang Listrik
Gambar IV : Jendela
Gambar V : Mobil Balap
Gambar VI : TV
Gambar VII : Sandal

41
Gambar VIII: Wanita Berkerudung

c) Psikotes tahap Ketiga: Kraepelin dan Pauli test (Hitungan Koran)


Kraepelin dan Pauli test atau yang sering disebut "hitungan koran" adalah tes kemampuan
dasar menghitung cepat. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka dari 1-9 yang tersusun secara
membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur. Pada saat tes anda harus menjumlahkan dua angka
yang berdekatan di setiap lajur dalam waktu tertentu. Adapun cara mengerjakannya adalah
dengan menjumlahkan dua buah bilangan, kemudian hasilnya dituliskan disela-sela kedua
bilangan yang dijumlahkan. Jika hasil dari penjumlahan berupa bilangan puluhan atau terdiri dari
dua digit angka, maka cukup dengan menuliskan digit terakhir atau angka satuannya saja.
Sebagai contoh lihatlah gambar 1 berikut:

Elemen yang akan diukur dalam hasil tes ini adalah konsistensi, produktivitas
kerja, sikap terhadap tekanan, daya tahan kerja, pengendalian emosi,
kemampuan daya penyesuaian diri, keuletan kerja, sikap kerja, serta ketelitian
sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Lalu apa perbedaan antara Kraepelin dan Pauli test?


Secara umum,kraepelin dan pauli test dikerjakan dengan cara dan teknik yang hampir sama.
Adapun perbedaannya adalah dari segi penulisan hasil penjumlahan (dari atas-bawah atau
daribawah-atas), penandaan pergantian waktu, banyaknya lembar kerja, dan waktu pengerjaan.
1) Pauli test
Dalam pauli test, penjumlahan
angka

dilakukan

dari

atas

ke

kebawah. Kemudian dalam interval


waktu tertentu terdapat instruksi
atau aba-aba "garis". Saat itu anda
harus menggaris batas terakhir hasil
kerjaan

anda, kemudian

dengan

segera mungkin melanjutkan proses


penjumlahan.
Durasi
testbiasanya
dengan

waktu
sekitar

instruksi

untuk pauli
60

"garis"

menit,
disetiap

selang waktu beberapa menit.


Gambar Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Pauli Test
Lembar kerja dalam pauli test berupa kertas selebar koran yang sudah penuh dengan angkaangka bolak-balik disetiap lembarnya. Jika anda telah selesai menjumlahkan diseluruh lembaran
kerja (bolak-balik), anda dapat meminta untuk menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh,

42
lihatlah gambar di atas.
2) Kraepelin Test
Sedikit berbeda dengan pauli test,
dalam kraepelin

test penjumlahan

angka dilakukan dari bawah ke atas.


Kemudian

dalam

interval

waktu

tertentu terdapat instruksi atau abaaba "pindah". Saat itu anda harus
berpindah dari kolom terakhir hasil
kerjaan anda, kemudian dengan segera
mungkin

melanjutkan

proses

penjumlahan pada kolom berikutnya


(sebelah

kanan).

Durasi

waktu

untuk kraepelin test biasanya sekitar


10-15 menit, dengan instruksi "pindah"

Gambar Teknik Penulisan Hasil Penjumlahan Kraepelin


Test

disetiap selang waktu beberapa menit.


Lembar kerja dalamkraepelin test berupa kertas seukuran A4 atau F4 yang sudah penuh
dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya Dalam tes ini anda tidak dapat
menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar berikut

Contoh Soal: (bisa didownload di Internet dengan Judul Lembar Kerjan Test Pauli/Kraepelin)
Petunjuk :
Pada nomor-nomor berikut ini terdapat kolom dan deret angka-angka. Jumlahkanlah angka-angka
tersebut dari bawah ke atas! Tuliskan hasil penjumlahan di sebelah kanan, di antara 2 angka yang
dijumlahkan!
Tips dan Trik:
a) Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digunakan/tidak seret.
Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil mekanik. Tes ini sangat terikat dengan
waktu. Pensil mekanik membutuhkan reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya habis.
Mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan reload dalam
10 lajur berarti Anda kehilangan waktu 5-10 detik.
b) Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat banyak, yaitu sebesar
lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan Tes Koran. Silakan anda berlatih
mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk memberikan pengalaman pada diri anda sendiri.
Sehingga nantinya anda dapat mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi mental dan
fisik yang lebih matang. Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil.
Grafik yang terbentuk akan lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah seluruh
kolom di awal tes, namun sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri
untuk menghemat tenaga sampai lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes

43
dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan
dijumlahkan. Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan menyimpan tenaga hingga tes benar-benar
selesai.
c) Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan
memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung atas, apalagi di deret 1
(pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan
mematok lebih dari 11 perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.
d) Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan
Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian detik untuk memutuskan. Anda pasti
membuang waktu untuk berpikir jumlah berikutnya. Hasilnya akan membuat grafik penjumlahan
Anda tidak alami.
e) Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik adalah
konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes. Namun Anda harus
kembali fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak mengingat hasil penjumlahan
sebelumnya. Kalaupun Anda akan mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya
grafik pengerjaan tidak terpengaruh.
f)

Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi dahulu sebelum
berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.
Sumber: Pengalaman pribadi Argo Satrio Wicaksono http://asatrio.blogspot.com)

ANAK LAMPIRAN II n PERATURAN KEPALA BADAN


KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 30 TAHUN 2007
TANGGAL : 27 AGUSTUS 2007

PEMBOBOTAN DAN FORMULA PENILAIAN

Dalam hal instansi melaksanakan TKD dan TKB


(1) Pembobotan :

TKD bobot 70 % dan jumlah soal = 100 terdiri dari :


TPU = 20% jumlah soal = 35
TBS = 20 % jumlah soal = 30
TSK = 30 % jumlah soal = 35

TKB = 30 % jumlah soal 100


(2) Penilaian :

TPU = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0 Jumlah
Nilai tertinggi = 5 x 35 (jumlah soal) = 175
Nilai terendah = 0 x 35 (jumlah soal) = 0

TBS = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0 Jumlah
Nilai tertinggi = 5 x 30 (jumlah soal) = 150
Nilai terendah = 0 x 35 (jumlah soal) = 0

44
o

TSK = Jawaban berupa pernyataan, semua jawaban benar dengan bobot nilai 1 sampai
dengan 5
Jumlah Nilai tertinggi = 5 x 35 (jumlah soal) = 175
Jumlah Nilai terendah = 1 x 35 (jumlah soal) = 35

TKB = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0 Jumlah
Nilai tertinggi = 5 x 100 (jumlah soal) = 500
Nilai terendah = 0 x 100 (jumlah soal) = 0

(3) Formula penilaian:

o TKD terdiri dari :


TPU =

Jumlah Nilai Jawaban Benar


-------------------------------------Jumlah nilai tertinggi

X 100 X 20%

TBS =

Jumlah Nilai Jawaban Benar


-------------------------------------Jumlah nilai tertinggi

X 100 X 20%

TSK =

Jumlah nilai jawaban


--------------------------------------Jumlah nilai tertinggi

X 100 X 30%

TKB =

Jumlah nilai jawaban


--------------------------------------Jumlah nilai tertinggi

X 100 X 30%

NILAI AKHIR = Jumlah TKD (TPU+TBS+TSK+TKB)


Contoh :
1. TKD jumlah soal 100 terdiri dari :
TPU

= Jumlah soal 35

TBS

= Jumlah soal 30

TSK

= Jumlah soal 35

2. TKB jumlah soal 100


Seorang peserta ujian bernama Agnes menjawab dengan benar soal TPU sebanyak 25, soal TBS
sebanyak 20, soal TSK sebagai berikut :
5 pernyataan bernilai 1,
5 pernyataan bernilai 2,
10 pernyataan bernilai 3,
10 pernyataan bernilai 4,
5 pernyataan bernilai 5.

Dan menjawab dengan benar soal TKB banyak 80.


Perhitungan :
TPU Jumlah 35 soal dengan jawaban yang benar 25 soal.
Jumlah nilai jawaban benar

5 x 25 = =125

45
Jumlah nilai tertinggi
Nilai TPU=

5 x 35 = =175

125
------- x 100 x 30% = 21.43
175

TBS Jumlah 35 soal dengan jawaban yang benar 20 soal.


Jumlah nilai jawaban benar

5 x 20 = =100

Jumlah nilai tertinggi

5 x 30 = =150

100
------- x 100 x 30% = 20
150
TSK Jumlah soal 35, dihitung sebagai berikut:
Nilai TBS=

5 pernyataan bernilai 1, (1 x 5)

=5

5 pernyataan bernilai 2, (2 x 5)

= 10

10 pernyataan bernilai 3, (3 x 10)

= 30

10 pernyataan bernilai 4, (4 x 10)

= 40

5 pernyataan bernilai 5, (5 x 5)

= 25

Jumlah

110

Jumlah nilai tertinggi

: 5 x 35 = 175

Nilai TSK =175 x 100 x 30% = 18,86


Nilai TKD = 14,28 + 13,33 + 18,86 = 46,47
TKB Jumlah soal 100 dengan jawaban yang benar 80 soal
Jumlah nilai jawaban benar

: 5 x 80 = 400

Jumlah nilai tertinggi

: 5 x 100 = 500

400
----500

Nilai TKB =

x 100 x 30% = 24

NILAI AKHIR = 46,47 + 24 = 70,47

Dalam hal instansi hanya melaksanakan TKD


(1) Pembobotan:

TKD bobot 100 % dan jumlah soal 100 terdiri dari :

TPU = 30% jumlah soal = 35

TBS = 30 % jumlah soal = 30

TSK = 40 % jumlah soal = 35

(2) Penilaian:
o

TPU = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0
Jumlah nilai tertinggi

: 5 x 35 (jumlah soal) = 175

Nilai terendah

: 0 x 35 (jumlah soal) = 0

TBS = Setiap jawaban benar diberi nilai 5 dan jawaban salah diberi nilai 0
Jumlah nilai tertinggi

: 5 x 30 (jumlah soal) = 150

Nilai terendah

: 0 x 35 (jumlah soal) = 0

46
o

TSK = Jawaban berupa pernyataan, semua jawaban benar dengan bobot nilai 1 sampai dengan 5
Jumlah nilai tertinggi

: 5 x 35 (jumlah soal) = 175

Jumlah nilai terendah

: 1 x 35 (jumlah soal) = 35

(3) Formula penilaian TKD terdiri dari :

TPU=

Jumlah nilai jawaban benar


--------------------------------Jumlah nilai tertinggi

x 100 x 30%

TBS =

Jumlah nilai jawaban benar


--------------------------------Jumlah nilai tertinggi

x 100 x 30%

TBS =

Jumlah nilai jawaban benar


--------------------------------Jumlah nilai tertinggi

x 100 x 40%

Nilai Akhir = Jumlah TPU + TBS + TSK

Contoh :
TKD jumlah soal 100 terdiri dari :
TPU = Jumlah soal 35 TBS = Jumlah soal 30 TSK = Jumlah soal 35
Seorang peserta ujian bernama Agnes menjawab dengan benar soal TPU sebanyak 25,
soal TBS sebanyak 20, soal TSK sebagai berikut :

5 pernyataan bernilai 1,

5 pernyataan bernilai 2,

10 pernyataan bernilai 3,

10 pernyataan bernilai 4,

5 pernyataan bernilai 5.

47
Perhitungan :
TPU Jumlah 35 soal dengan jawaban yang benar 25 soal
Jumlah nilai jawaban benar
: 5 x 25 = 125
Jumlah nilai tertinggi
: 5 x 35 = 175
Nilai TPU
= 175 x 100 x 30% = 21,43
TBS Jumlah 30 soal dengan jawaban yang benar 20 soal
Jumlah nilai jawaban benar
: 5 x 20 = 100
Jumlah nilai tertinggi

Nilai TBS=

: 5 x 30 = 150

100
----- x 100 x 30% = 20
150

TSK jumlah soal 35, dihitung sebagai berikut :


5 pernyataan bernilai 1, (1 x 5)
5 pernyataan bernilai 2, (2 x 5)
10 pernyataan bernilai 3, (3 x 10)
10 pernyataan bernilai 4, (4 x 10)
5 pernyataan bernilai 5, (5 x 5)
Jumlah

=
=
=
=
=

5
10
30
40
25
110

Jumlah nilai tertinggi : 5 x 35 = 175


110
Nilai TSK =
------- x 100 x 40% =25,14
175
NILAI AKHIR = 21,43 + 20 + 25,14 = 66.57

PASSING GRADE/NILAI AMBANG BATAS TKD


Nilai ambang batas tes kompetensi dasar seleksi calon pegawai negeri sipil dari pelamar umum tahun
2013 sesuai permenpan No. 35 tahun 2013 ditampilkan dalam tabel berikut:
BAGI INSTANSI YANG SELEKSINYA MENGGUNAKAN COMPUTER ASSISTED TEST (CAT)
NO

KRITERIA NILAI AMBANG BATAS

NILAI AMBANG
BATAS
105

1.

60 % dari nilai maksimal Tes Karakteristik Pribadi/ Skala Kematangan (TSK)

2.

50 % dari nilai maksimal Tes Intelegensia Umum/Bakat Skolatis (TBS)

75

3.

40 % dari nilai maksimal Tes Wawasan Kebangsaan/Pengetahuan Umum (TPU)

70

BAGI INSTANSI YANG SELEKSINYA MENGGUNAKAN LEMBAR JAWABAN KOMPUTER (LJK)


NO

KRITERIA NILAI AMBANG BATAS

NILAI AMBANG
BATAS
108

1.

60 % dari nilai maksimal Tes Karakteristik Pribadi/Skala Kematangan (TSK)

2.

50 % dari nilai maksimal Tes Intelegensia Umum/Bakat Skolatis (TBS)

70

3.

40 % dari nilai maksimal Tes Wawasan Kebangsaan/Pengetahuan Umum (TPU)

64

48

49
PENUTUP

Setelah memahami semua kisi-kisi materi TKD di atas hendaklah Anda membaca dan mempelajari soal-soal
yang sesuai dengan ruang lingkup yang telah tertera dalam kisi-kisi tersebut dan menyiapkan strategi untuk
bisa mengusai semuai bidang yang diujikan. Semoga Allah memudahkan saya untuk bisa segera
menyelesaikan penyusunan soal-soal dan pembahasan sesuai dengan kisi-kisi yang ada di atas.
Jangan berputus anda dengan kekurangan diri Anda,
Mungkin diantara kita ada yang merasa susah untuk memahami materi, kurang cerdas, susah untuk
menghafal,cepat lupa, bosan, dan kurang motivasi.
Semua kita pasti punya kekurangan, akan tetapi kita tidak boleh menyerah dengan kekurangan kita. Allah
tidak akan mengubah keadaan suatu kaum apabila kaum itu tidak berusaha mengubah keadaannya sendiri.
Lulus test tidaklah disebabkan karena kecerdasan, kepandaian atau kemampuan kita, akan tetapi sematamata karena rizki yang diberikan oleh Allah subhanahu wataala, inayah dan bimbingan yang Allah berikan
sehingga kita diberikan kesabaran untuk membaca dan mempelajari materi-materi yang diujikan,
menjadikan apa yang kita pelajari itulah yang akan keluar di ujian, memberikan ketenangan hati, kesehatan
serta menjadikan kita bisa mengisi soal-soal dengan cermat dan teliti.
Banyak-banyaklah berdoa kepada Allah meminta dimudahkan kesulitan-kesulaitan kita. Ya Allah..., tidak
ada sesuatu yang mudah apabila Engkau menjadikannya sulit, dan tidak ada yang sulit apabila Engkau
menjadikannya mudah. Ya Allah...., apa yang sulit menjadi mudah, mudahkanlah kami dalam mengerjakan
soal-soal test dan jauhkanlah kami dari orang-orang yang zhalim.
Apablia soal sudah sering kita baca dan kita sudah tahu jawabannya (karena sudah ada kunci jawabannya)
maka apabila soal itu nanti yang keluar kita tidak usah perlu berfikir panjang. Maka banyak-banyaklah
membaca soal dan pembahasan dikala senggang dan ada kesempatan, sekiranya masih belum paham,
ulangi dan ulangi lagi barangkali pada yang kesekian kali Allah beri kita kefahaman. Berlatihlah
mengerjakan soal dengan target alokasi waktu tertentu, niscaya kita akan terbiasa mengerjkan soal dengan
cepat.
Perumpamaannya seperti seorang yang baru belajar naik motor di perlintasan balap yang berkelok-kelok.
Orang yang belum begitu mahir mengendarai motor perama kali melewati lintasan mungkin butuh waktu
lama dan kecepatan rendah. Akan tetapi, ketika sudah melewatinya ratusan bahkan ribuan kali maka ia
sudah faham liku-liku jalan, secara naluri dia tahu kapan harus pelan, kapan harus cepat, kapan harus
menunggu dan kapan harus mendahului,bahkan kadang dia tidak sadar ternyata sudah sampai di tujuan.
Nah, setelah yang kesekian kali dia melewati lintasan itu maka ketika diajak berlomba dengan seorang
pembalap yang sudah mahir tetapi belum pernah melalui lintasan itu, maka bisa dimungkinkan dia yang
menang! Atau bisa jadi dengan izin Allah dialah yang akan menang.
Bisa jadi menang karena dia lebih dulu sampai pada garis finish, bisa jadi menang karena pesaingpesaingnya jatuh akibat tidak tahu medan. Menangnya Anda karena dua hal tadi adalah menang yang
mulia selama tidak ada kecurangan. Semua orang akan menerima, kecuali orang yang zhalim dan orang di
hatinya ada hasad. Banyak-banyak kita berlindung kepada Allah dari orang-orang yang zhalim dan hasad.
Selamat mencoba, semoga Allah menerima amalan-amalan kita dan menjadikan amalan ini ikhlas karena
Allah dan mengharapkan wajah-Nya.
Bagi siapapun yang mendapatkan tulisan ini dipersilahkan untuk menyebarkannya untuk rekan atau saudara
seiman orang yang membutuhkkannya.
Wassalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh.
Bengkulu, 21 September 2014
Gani Asa Dudin, S.Si

You might also like