Professional Documents
Culture Documents
perencanaan
bangunan
gedung,
struktur
harus
direncanakan
:D+L+A
:D+L+G
3. Beban khusus
:D+L+K
: D + L + A+ K
:D+L+G+K
Di mana kekuatan yang diperlukan berupa beban luar (seperti momen lentur, gaya
geser atau gaya normal) dihitung berdasarkan peraturan dan pemisalan dari sifat yang
ditetapkan berdasarkan peraturan bangunan, dan kekuatan yang tersedia dihitung
berdasarkan analisa struktur untuk beban berfaktor. Sedangkan Kekuatan yang
tersedia adalah kekuatan dari bahan yang diproporsikan sedemikian hingga mencapai
kekuatan ambang batasnya.
Pada metode kekuatan, perbandingan kekuatan yang tersedia dan kekuatan yang
diperlukan (yaitu gaya aksial, geser atau momen lentur yang diakibatkan oleh beban
berfaktor) tidak berarti bahan akan leleh atau runtuh dibawah keadaan beban kerja.
Penggunaan istilah keruntuhan dibawah beban berfaktor hanya merupakan suatu alat
untuk menerapkan keamanan yang cukup.
Dimana Lr sama dengan beban hidup yang direduksi sesuai dengan SNI 17261989 F tentang tata cara perencanaan ketahanan rumah dan gedung dan nilai
dalam SNI 1726-1989 F tersebut.
(3) Bila ketahanan struktur diperhitungkan terhadap tekanan tanah (H), maka kekuatan
yang diperlukan (U minimum) harus sama dengan :
Umin = 1,2 D + 1,6 L + 1,6 H
Kecuali pada keadaan dimana D atau L mengurangi pengaruh H. Dalam hal ini nilai
maksimum dari U ditentukan dengan mengganti 1,2 D dengan 0,9 D dan nilai L
diambil nol.
(4) Bila pengaruh struktural T dari perbedaan penurunan, rangkak, susut atau perbedaan
suhu diperhitungkan, maka kekuatan U minimum harus sama dengan :
U = 0,75 (1,2 D + 1,6 T + 1,6 L) dan tidak boleh kurang dari
U = 1,2 (D + T)
Perkiraan atas perbedaan penurunan, rangkak, susut atau perbedaan suhu harus
didasarkan pada pengkajian yang relistik dari pengaruh tersebut selama masa pakai.
2.4.2 Kuat Rencana
Kuat rencana merupakan kekuatan yang dirancang dalam suatu elemen struktur
dengan tujuan untuk memberikan keamanan dalam perencanaan. Dalam menentukan
kuat rencana suatu komponen struktur, baik pelat, balok, kolom dan pondasi serta
elemen-elemen struktur lainnya, maka kuat nominal penampang harus direduksi
terhadap faktor reduksi kekuatan dan besarnya tergantung dari sifat dan jenis komponen
struktur yang ditinjau. Faktor reduksi kekuatan untuk berbagai macam gaya dan
beban yang bekerja pada elemen struktur disajikan pada tabel 2.3.2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.3.2.1 Reduksi kekuatan berbagai komponen struktur
pelaksanaan. Kekuatan elemen struktur yang berasal dari beban berfaktor yang dibagi
dengan faktor reduksi disebut kekuatan desain.
Sebagai contoh, untuk balok, kekuatan momen desain Mu / nilainya paling
sedikit harus sama dengan momen nominal Mn dalam kondisi paling kritis (Mn
Mu /
). Hal yang sama juga berlaku untuk unit-unit struktur yang lain seperti kolom,
plat, pondasi dan unit struktur lainnya dengan nilai reduksi kekuatan yang besarnya
tergantung dari sifat beban yang bekerja pada struktur tersebut.