You are on page 1of 29

Materi Kuliah Animal Genetics

(Senen 09/09/08)

Gen dan Kromosom

Gen-gen berpasangan kemudian memisah bebas dan


bersatu kembali dalam zigote

1. Gen gen berada dalam pasangan, dan setiap gen


menempati posisi tertentu (a definite posisition) pada
satu kromosome, begitu juga gen partner-nya pada
kromosome homolog
2. Pasangan gen tersebut disebut alele
3. Jutaan pasang gen dijumpai pada nukleus sel tubuh.
4. Bagaimana tetua menurunkan (mewariskan) karkter
kepada anaknya (offspring)? dengan menurunkan
kromosome, melalui gamet pada waktu fertilisasi

SILANGAN DOMINAN DAN RESESIF

Silangan dengan satu pasang gen (polled)


homosigot dan heterosigot. Hitung rasio F1 pada
kedua macam silangan tsb

Sialangan I

P (parental) Perhatikan Silangan antara Sire (polled)


dan Induk (horned)
Perhatikan apa yang terjadi pada F1
Silangan II
P (parental) Polled bull x polled cow
Perhatikan apa yang terjadi pada F1
Apa bedanya antara hasil silangan I dan II
(jelaskan)

Masih dalam aksi gen Dominan


(1 pasang gen)
Bagaimana Anda dapat membedakan biri-biri putih
murni (pure) atau tidak ( carrying black gen)
Lakukan Back cross
dengan parent homosigot resesif
Bagaimana hasilnya ?
Lantas bagaimana simpulan Anda ?
Mana yang lebih sulit untuk memperoleh bulu domba putih
atau hitam ?
Kenapa wool hitam lebih mahal ?

Perhatikan silangan berikut :


(Dua pasang gen dengan aksi dominan
(1) Bedakan antara gemet dan genotipe
(2) Genotipe dengan dua pasang gen berbeda akan
menghasilkan 4 gamet berbeda
(Independent segregation)
(3) Berapa macam gamet dihasilkan dari individu dengan
3, 4,5pasang gen berbeda ?
(4) Berapa macam kombinasi silangan dihasilkan
dari 4, 5, 6, dst., gamet ?

Perhatikan silangan berikut


(dua pasang gen dg aksi dominan)
(1) Berapa macam combinasi silangan ?
(2) Berapa macam phenotipe progeni yang
dihasilkan ?
(3) Berapa rasio phenotipe progeni yang dihasilkan
?

Prinsip Segregasi bebas


(The First Mendel Low)
Silangan 2 Monohibrid rasiophenotipe 3 :1
Silangan 2 dihibrig (3 + 1)2 = (9 + 3 + 3 + 1)
Contoh : P GGWW
x
(biji kuning bulat)
gamet : (GW)

ggww

(biji hijau, kriput)


(gw)

F1
: GgWw
x
GgWw
Macam gamet : GW, Gw, gW, gw (jantan dan betina)
F2
:

Dihybrid Crosses
Gamet

GW

Gw

gW

gw

GW

GW
GW (KB)

Gw
GW(KB)

gW
GW(KB)

Gw
GW(KB)

Gw

GW
Gw (KB)

Gw
Gw (KKr)

gW
Gw(KB)

gw
Gw(KKr)

gW

GW
gW (KB)

Gw
gW (KB)

gW
gW (HB)

gw
gW(HB)

gw

GW
gw(KB)

Gw
gw (KKr)

gW
gw (HB)

gw
gw (HKr)

Rasio phenotipe 9 (KB, kuning bulat) : 3 (KKr, kuning


kriput) : 3 (HB, hijau bulat) : 1 (HKr, hijau kriput)

Aksi Gen Co-dominan


(1) Kedua alele mengekspresikan diri dalam bentuk heterosigot
(2) Ekspresinya berbeda, karena asam aminonya berbeda
(3) Namun fungsi kedua alele sama
Contoh :
Golongan darah manusia (antigen A dan B)
A/AB = tipe AB
Silangan
AA x ABAB
AAB

x AAB

AA + AAB + ABAB
Hasil rasio phenotipe 1 :
2
:
1

Golongan darah
Pada manusia
Mrpk allele ganda
Gen golongan darah : A, B, dan O
Berdasarkan genetik :
A : IA IA atau IA i
B : IB IB atau IB i
AB : IA IB
O : ii

Aksi Gen Semidominan


Semidominan :
1.
Hetrosigot bersifat diantara (intermediate) individu dominan dg
resesif
2.

3.

4.

Setiap genotipe memiliki phenotipe yanag dapat dibedakan


Setiap alele menghasilkan produk yang sama namun dalam kadar
yang lebih rendah dibanding dg dominan
Rasio phenotipe (sepasang gen) 1 : 2 : 1 sebagai ganti 3 : 1 pada
dominan

Aksi Gen Lethal


1.

2.

3.
4.

5.

6.

7.

Gen tertentu mempunyai effect serius pada organisme, sehingga


menimbulkan kematian
Bila effect gen tsb dominan dan ekspresinya bersifat segera,
individu yang mengandung gen tsb mati dan gen menghilang
Bila effectnya tertunda, individu dapat hidup sementara
Gen lethal resesif pada individu heterosigot, tidak menimbulkan
pengaruh buruk,
Gen lethal resesif heterosigot berpengaruh buruk, bila dikawinkan
sesama carrier

Contoh CC pada ayam aberrant (creepers, kaki


pendek dan bengkok) bersifat lethal
CC (mati) : Cc (creepers) : cc (normal)

Perhatikan silangan berikut (Red bull x White cow)


(1) Aksi gen yang berperan adalah aditif
(2) Perhatikan rasio phenotipe progeninya
(bandingan dengan rasio kalau aksi gen dominan)
2.1. Aditif effect : F1 100% roan
2.2. Dominan effect : F1 100% red
Kenapa hal itu terjadi ?

2.3. Selanjutnya pada silangan lebih lanjut (slide 15)


Red bull x Ron cow
menghasilkan progeny (Calf) 50% red : 50% Roan
2.4. Masing masing gen (R dan r) memberi kontribusi untuk
menghasilkan Roan (beda dg aksi gen dominan)

Trihybrid Crosses

(3 sifat dalam satu ternak)


yaitu :
Silangan sesama F1 (garden peas) dg genotipe
DdGgWw

(tall, yellow, round)


(1) Penggabungan satu sifat dengan sifat yang lain, melalui genotipe
(2) Untuk memudahkan model penggabungan menggunakan forked
line method
(3) Perhatikan rasio phenotipe dan frekuensi genotipenya
(4) Pertanyaan : aksi gen apakah yanag terjadi???

Perhatikan silangan berikut : Back Cross


Parents :
GgWw
x
(Yellow, round seeds)

ggww
(green, wrinkled seeds)

F1 disilangan kembali (back cross) ke parentnya yang


resesif (ggww)
Perhatikan genotipe yang terjadi pada F2

Perhatikan Frekuensi genotipedan rasio phenotipe


pada F2

Back cross dg Trihibrid

P DDGGWW

Gamet
: DGW
F1
: DdGgWw
Back cross : DdGgWw x

ddggww
dgw
ddggww

Gamet F1
: 8 macam
Gamet F1 resesif : 1 macam (dgw)
Hasil persilangan menghasilkan :
(Trihibrid backcross) : Rasio genotipe dan phenotipe 1 :
1:1:1:1:1:1:1

Gene Interactions

Interaksi gen dan beberapa aksi gen yang menghasilkan rasio


phenotipe berbeda-beda.
Interaksi epistatik dan dominan diantara non alele dan antara
alele
Hasilnya : terjadi perubahan (modifikasi) rasio dari yang
seharusnya. Misal : ( 9 : 3 : 3 : 1)

Juga terjadi perubahan phenotipe

Perhatikan slide berikut :

Tugaskan mahasiswa : mencari model interaksi gen


pada ternak !!!

You might also like