You are on page 1of 8

Tugas Corporate Governance

Kualitas Pelaporan Keuangan , peran auditor eksternal terhadap GCG

Oleh :
Anggota Kelompok :3

1. Amadeus Vincent Rezario Nugraha

1206305000

2. Luh Ayu Pujiastini Utari

1206305144

3. Gusti Ayu Sidney

1206305146

4. I Gst Ngr Hiwa S K

1206305147

5. Anlianus Prawira Kurniawan

1206305149

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2014

Kualitas Pelaporan
Keuangan

Pengertian Pelaporan
Keuangan

Tujuan Pelaporan
Keuangan

Karakteristik Kualitas
Laporan keuangan

PERTEMUAN 12 Good
Corporate Governance

Peranan dan Fungsi auditor


Eksternal

Pengertian Auditor
eksternal

Peran audit
eksternal terhadap
gcg

PEMBAHASAN

1.

KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN


1.1

Pengertian Pelaporan Keuangan


Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasiinformasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan
informasi yang disediakan oleh system akuntansi keuangan, seperti informasi tentang
sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek
perusahaan yang merupakan bagian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat
pengungkapan yang cukup.
Dalam paragraf berikutnya , SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus
menyajikan tentang kinerja dan earnings dari satu kesatuan usaha tersebut,
yaitu:
a. Pelaporan harus menyediakan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan
(financial performance) selama suatu periode tertentu.
b. Pelaporan kinerja keuangan tersebut berguna untuk mengukur earning power
dengan seluruh komponennya, karena para pengguna sangat berkepentingan atas
prospek penerimaan kas bersih dari perusahaan.
c. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi, bagaimana manajemen
perusahaan mempertanggungjawabkan kepada para stakeholders-nya atas
pengelolaan sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan kepada manajemen.
Dalam kerangka kerja konseptual disebutkan bahwa proses pelaporan keuangan
meliputi:
a. Identifikasi dan analisis peristiwa dan transaksi perusahaan,
b. Pemilihan kebijakan akuntansi,
c. Aplikasi kebijakan akuntansi,
d. Melibatkan estiminasi dan pertimbangan akuntan secara profesional,
e. Pengungkapan.

1.2 Tujuan Pelaporan keuangan


Menurut SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial Reporting by Business
Enterprises, tujuan pelaporan keuangan adalah:
a. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna
potensial lainnya dalam membantu proses pengambilan keputusan yang
rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis.
b. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pengguna
potensial lainnya yang membantu dalam menilai jumlah, waktu, dan
ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan
pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman.
Menaksir aliran kas masuk (future cash flow) pada perusahaan.
c. Memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya
tersebut dan perubahannya.
1.3 Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan
Ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai
disebut dengan sifat atau karakteristik kualitatif. Sifat kualitatif laporan keuangan
tersebut di antaranya meliputi hal-hal sebagai berikut.
Berikut adalah karakteristik laporan keuangan dilihat dari segi kualitas
berdasarkan Panduan Standar Akuntansi (PSAK) :
a. Dapat dipahami, artinya laporan keuangan mudah untuk dipahami oleh pemakai.
b. Relevan, artinya laporan keuangan harus sesuai dengan tujuan operasional
perusahaan dan memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan.
c. Materialitas, artinya suatu laporan atau fakta dipandang material apabila kelalaian
dalam mencantumkan atau kesalahan mencatat informasi dapat memengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan analisis bahwa keadaan lain sebagai bahan
pertimbangan lengkap.
d. Keandalan (reliable), artinya informasi laporan keuangan harus bebas dari
pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithful representation).

e. Penyajian jujur, artinya informasi akuntansi harus menggambarkan kejujuran


transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan atau secara wajar dapat
diharapkan untuk disajikan.
f. Substansi mengungguli bentuk, artinya jika dimaksudka nuntuk menyajikan
informasi dengan jujur, maka transaksi perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi.
g. Netralitas, artinya informasi akuntansi harus diarahkan pada kebutuhan umum
pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
h. Pertimbangan sehat, artinya informasi yang disajikan mengandung unsur kehatihatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian.
i. Kelengkapan, artinya informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam
batasan materialitas dan biaya.
j. Dapat dibandingkan, artinya informasi akuntansi harus dapat dibandingkan
dengan laporan periode sebelumnya serta dapat dibandingkan dengan perusahaan
lain yang sejenis.
2.

PERAN AUDITOR EKSTERNAL TERHADAP GCG


Auditor eksternal adalah pihak yang independen yang merupakan orang luar perusahaan
yang bertugas memeriksa dan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan perusahaan yang telah disusun oleh manajemen perusahaan. Laporan external
auditor berisi opini kewajaran mengenai laporan keuangan dan juga management
letter yang

berisi

pemberitahuan

mengenai

kelemahan-kelemahan

dalam internal

control dan saran-saran perbaikan.


2.1 Fungsi dan Peranan Auditor Eksternal
Fungsi audit eksternal harus dianggap sebagai bagian dari mekanisme
corporate governance eksternal. Ini berfungsi untuk melindungi investor dari
menerima

informasi

keuangan yang tidak

lengkap,

tidak

akurat, dan

menyesatkan. Eksternal auditor bertanggung jawab untuk audit perusahaan laporan


keuangan dan untuk opini pada laporan yang adil sesuai dengan prinsip akuntansi
yang

berlaku

umum

(GAAP).

Eksternal

auditor juga

diperlukan

untuk

mengungkapkan pendapat atas penilaian manajemen terhadap efektivitas desain dan

operasi pengendalian internal atas pelaporan keuangan serta pendapat atas efektivitas
pengendalian internal itu sendiri untuk perusahaan dimaksud.
Fungsi audit dilakukan oleh auditor eksternal memainkan peranan penting
dalam pencapaian corporate governance yang efektif dan laporan keuangan yang
dapat diandalkan. Para Securities Exchange Act of 1934 menetapkan persyaratan
bahwa perusahaan-perusahaan yang menawarkan saham kepada masyarakat, dalam
meningkatkan

modal,

harus

memiliki

laporan

keuangan

yang

diaudit

oleh akuntan publik independen. Dengan demikian, peran auditor dalam tata
kelola perusahaan dan proses pelaporan keuangan adalah untuk memberikan jaminan
kepada para pemegang saham independen mengenai penyajian wajar, dalam semua
hal yang material, keuangan perusahaan laporan sesuai dengan GAAP. Auditor
independen secara tradisional berdiri di luar struktur corporate governance sebagai
gatekeeper untuk mengaudit laporan keuangan untuk memastikan kesesuaian
mereka dengan GAAP.

Sarbanes-Oxley Act of 2002 (SOX), SOX meningkatkan secara drastis sifat-sifat


para akuntansi profesi dalam tiga cara:
a. Menciptakan Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) untuk
mengatur profesi audit.
b. Menghubungkan fungsi audit dengan stuktur corporate governance.
c. Mensyaratkan bahwa komite audit secara langsung bertanggung jawab untuk
tidak hanya mempekerjakan, memberikan kompensasi, dan menugaskan auditor
eksternal tetapi juga untuk mengawasi pekerjaan mereka, pemantauan kebebasan
mereka, dan menghindari konflik aktual atau potensi situasi konflik kepentingan .

Reformasi corporate governance terakhir (menurut , SOX, peraturan SEC, standar


PCAOB, dan standar pencatatan) meningkatkan kualitas audit di beberapa aspek,
termasuk:
a. Menegaskan kembali pentingnya fungsi audit eksternal dalam kontekscorporate
governance.

b. Mandat bahwa auditor eksternal harus independen dari manajemen sebagai klien
mereka.
c. Mensyaratkan bahwa auditor eksternal melapor langsung kepada komite audit
perusahaan.
d. Membatasi cakupan layanan eksternal auditor yang dapat diberikan kepada klien
audit mereka.
e. Membutuhkan suatu pendekatan audit terpadu dengan memperluas laporan
tanggung jawab auditor untuk mengekspresikan pendapat ,mengenai pengendalian
internal dan laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA
Yadiati, Winwin. 2007, Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana. Kata
kunci: contoh laporan, laporan keuangan, pendahuluan laporan, keuangan perusahaan,
manajemen keuangan, akuntansi keuangan, sistem akuntansi, soal akuntansi, jurnal akuntansi,
pengertian akuntansi, manajemen akuntansi, akuntansi biaya, akuntansi dasar.

Merch. 2011. popiemercholis.blogspot.com/2011/06/tujuan-pelaporan keuangan.html. (Diakses


tanggal 9 November 2014)
Wordpress.com. 2012. Peran Eksternal audit dan Good Corporate Governance. (Diakses
Tanggal 9 November 2014)

You might also like