Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Analisa Jurnal
1. Tentang penelitian yang bersangkutan.
Resume Jurnal
Madu telah digunakan untuk mengobati luka bakar dan ulcer untuk
mengurangi infeksi dan mempercepat penyembuhan luka (Subrahmanyam,
1996). Dalam sebuah penelitian di India disebutkan bahwa madu memiliki
kemampuan yang lebih cepat dalam menyembuhkan luka bakar derajat II
dibandingkan dengan cara konvensional. Hal ini terutama karena madu
memiliki osmolaritas yang tinggi, mengandung hidrogen peroksida, kadar
glukosa yang tinggi dan beberapa komponen organik lain. Selain itu kandungan
madu juga memiliki komposisi yang sesuai dengan zat yang dibutuhkan oleh
manusia sehingga madu tidak dianggap sebagai benda asing.
Dengan kandungan tersebut madu memiliki kemampuan untuk
membersihkan luka, menyerap cairan edema, memicu granulasi jaringan,
epitelialisasi dan peningkatan nutrisi. Penelitian tersebut menggunakan
perawatan luka bakar metode tertutup (Subrahmanyam, 1996). Tindakan
perawatan luka merupakan salah satu tindakan yang harus dilakukan pada klien
luka bakar karena klien mengalami gangguan intregritas kulit yang
memungkinkan terjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Tujuan utama dari
perawatan luka tersebut adalah mengembalikan integritas kulit dan mencegah
terjadinya komplikasi infeksi.
Perawatan luka meliputi pembersihan luka, pemberian terapi antibakteri
topikal, pembalutan luka, penggantian balutan, debridemen, dan graft pada luka
(Smeltzer & Bare, 2000). Frekuensi perawatan luka tidak disebutkan secara
pasti, tergantung jumlah drainase, keinginan dokter, dan sifat luka (Taylor et al,
1989). Luka bakar merupakan luka yang unik, terdapat jaringan eskar yang luas,
sehingga memudahkan pertumbuhan bakteri
Dalam jurnal, prosedur penelitian dilakukan pada perawatan luka dengan
menggunakan madu nectar flora dengan frekuensi perawatan yang berbeda-beda
dan normal saline setelah dilakukan insisi. Penilaian kesembuhan luka bersih
dilakukan dengan cara observasi sampai luka bakar sembuh yang ditandai
dengan menutupnya kembali luka. Analisis data dilakukan dengan uji
komparasi one way anova.
Berdasarkan pengamatan dan penelitian didapatkan bahwa pada
kelompok kontrol menunjukkan rata-rata lama penyembuhan 14 hari.
Sedangkan Perawatan luka bakar derajat II A dengan madu yang dirawat 2 hari
sekali (kelompok 2) menunjukkan rata-rata lama penyembuhan 13,5 hari. Pada