Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS PADJADJARAN
PENGELOLAAN PENDAPATAN
ASLI DAERAH DEMI
PEMERATAAN PEMBANGUNAN
DI ERA OTDA
Kelompok 9 KEWARGANEGARAAN
Kelompok 9
Twenty S. Simanjuntak
Nilawati
Debbie Mutia Putri
Venti Apriani Fatimah
Gustini Putri Dewanti
Yaturrokhman
Dini Noviana
220110090004
220110090021
220110090041
220110090055
220110090088
220110090104
220110090131
Latar Belakang
Indonesia
(negara
kepulauan
)
Dibuatnya
OTDA
(Otonomi
Daerah)
Pemerintah sulit
mengkoordinasikan
pemerintahan daerah
Membutuhk
an sistem
pemerintaha
n daerah
Definisi OTDA
OTDA
:
suatu
sistem
pengelolaan
pemerintahan di tingkat daerah .
Peraturan OTDA
Sumber-sumber PAD :
Pendapatan asli daerah,yaitu:
Pinjaman daerah
Lain-lain penerimaan yang sah
Strategi (cont)
Strategi (cont)
Profitisasi BUMD
Privatisasi BUMD
Kebijakan Dari Sisi Penggunaan
a. Meningkatkan mekanisme kontrol dari masyarakat dan LSM
terhadap pelaksanaan pengelolaan keuangan Daerah sebagai
wujud nyata pelaksanaan asas transparansi dan akuntabilitas
fiskal.
b. Memberikan arahan yang jelas tentang alokasi anggaran
terhadap sumber - sumber penerimaan baik PAD maupun
transfer pusat.
KASUS
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundangan.
Kewenangan daerah tersebut mencakup seluruh bidang pemerintahan,
kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan,
peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.
Kewenangan- kewenangan tersebut tentu membawa konsekuensikonsekuensi tertentu bagi daerah. Salah satu konsekuensinya adalah bahwa
daerah harus mampu membiayai semua kegiatan pemerintahan dan
pembangunan yang menjadi kewenangannya. Hal ini mengisyaratkan bahwa
PAD harus dapat menjadi bagian sumber keuangan terbesar bagi
pelaksanaan otonomi daerah. Namun, sayangnya masih banyak daerahdaerah yang terlalu menggantungkan bantuan dana dari pemerintah pusat
terkait dengan pemenuhan pos- pos pengeluaran mereka. Ketergantungan ini
disebabkan kesulitan daerah dalam mengoptimalisasikan PAD mereka.
Dengan kata lain porsi PAD yang umumnya berasal dari pajak dan retribusi
dalam struktur APBD rata-rata daerah otonom di Indonesia, masih sangat
minim. Umumnya APBD pemerintah daerah di Indonesia porsinya sangat
didominasi oleh bantuan pemerintah pusat yang berasal dari Dana Alokasi
Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), maupun dana perimbangan.