Professional Documents
Culture Documents
Tumor Kolon
Oleh
Janter Bonardo (09 61050 0770
Penguji : Dr. Pherena Amalia Rohani Sp.Rad
Definisi
Kanker kolon
suatu pertumbuhan tumor
yang bersifat ganas dan
merusak sel DNA dan
jaringan sehat disekitar
kolon (usus besar)
Etiologi
Secara umum kanker selalu dihubungkan
dengan: bahan-bahan kimia, bahan-bahan
radioaktif, dan virus.
Umumnya kanker usus besar terjadi
dihubungkan dengan faktor genetik dan
lingkungan. Serta dihubungkan juga dengan
faktor predisposisi diet rendah serat, kenaikan
berat badan, intake alkohol.
EPIDEMIOLOGI
Kanker kolon adalah penyebab kematian
kedua akibat kanker.
Insiden kanker kolon menunjukkan variasi
geografik.
Di Indonesia dari berbagai laporan terdapat
kenaikan jumlah kasus tetapi belum ada angka
yang pasti berapa insiden kanker kolon.
Anatomi
METASTASIS
limfohematogen
Perkontinutatum
KLASIFIKASI TUMOR
Klasifikasi karsinoma rektum menurut Dukes:
Tahap A: Infiltrasi karsinoma terbatas pada dinding
usus (survive for 5 years 97 %)
Tahap B: Infiltrasi karsinoma sudah menembus lapisan
muskularis mukosa (80 %)
Tahap C: Terdapat metastasis ke dalam kelenjar limfe
C1: Beberapa kelenjar limfe dekat tumor primer (65 %)
C2: Dalam kelenjar limfe jauh (35 %)
Tahap D: Metastasis jauh (< 5 %)
Klasifikasi TNM
T Tumor primer
Tx - Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 - Tidak ada tumor primer
T1 - Invasi tumor di lapisan sub mukosa
T2 - Invasi tumor di lapisan otot propria
T3 - Invasi tumor melewati otot propria ke subserosa atau masuk ke perikolik yang tidak
dilapisi peritoneum atau perirektal
T4 - Invasi tumor terhadap organ atau struktur sekitarnya atau peritoneum viseral
N Kelenjar limfe regional
Nx - Kelenjar limfe regional tidak dapat dinilai
N1 - Metastasis di 1-3 kelenjar limfe perikolik atau perirektal
N2 - Metastasis di 4 kelenjar limfe perikolik atau perirektal
N3 - Metastasis pada kelenjar limfe sesuai nama pembuluh darah atau pada kelenjar
apikal
M Metastasis jauh
Mx - Metastasis jauh tidak dapat dinilai
M0 - tidak ada metastasis jauh
M1 - terdapat metastasis jauh
GEJALA KLINIS
Gejala dan tanda dini karsinoma kolorektal
tidak ada. Umumnya gejala pertama timbul
karena penyulit, yaitu gangguan faal usus,
obstruksi, perdarahan atau akibat metastasis.
Diagnosis
Anamnesis
tentang perubahan pola defekasi, frekuensi dari
defekasi, perasaan tidak puas atau rasa penuh setelah
defekasi, adanya benjolan dan nyeri perut (dispepsia)
yang hilang timbul (kolik) atau menetap.
Pemeriksaan
karsinoma kolon bisa didapatkan tumor kecil yang pada
tahap dini tidak teraba pada palpasi perut, dan jika
teraba menunjukkan proses karsinoma yang sudah
lanjut. Pemeriksaan yang wajib dilakukan untuk tumor
kolon adalah pemeriksaan colok dubur.
Ultrasonografi (USG)
CT-Scan dan MRI
Foto Polos Abdomen
Colon in Loop
Kolonoskopi
Ultrasonografi
Salah satu imaging diagnostic untuk
pemeriksaan alat-alat tubuh
mempelajari bentuk, ukuran anatomi,
gerakan, serta hubungan dengan
jaringan sekitarnya.
Pemeriksaan ini bersifat noninvasive,
tidak menimbulkan rasa sakit pada
penderita, dapat dilakukan dengan
cepat, aman, dan data yang diperoleh
mempunyai nilai dignostik yang tinggi.
Tidak ada kontraindikasinya, karena
pemeriksaan ini sama sekali tidak akan
memperburuk penyakit penderita.
Penyulit USG
Suatu penyulit yang umum pada pemeriksaan
USG disebabkan karena USG tidak mampu
menembus bagian tertentu badan.
Tujuh puluh persen gelombang suara yang
mengenai tulang akan dipantulkan. Dan
diperkirakan 25% pemeriksaan di abdomen
diperoleh hasil yang kurang memuaskan karena
gas dalam usus. USG sulit dilakukan untuk
memeriksa kanker pada kolon.
Keuntungan MRI
Tidak memakai sinar X
Tidak merusak kesehatan pada penggunaannya yang tepat
Banyak pemeriksaan yang dapat dikerjakan tanpa
memerlukan kontras
Disamping gambar informasi yang jelas, MRI juga dapat
menunjukkan
CT telah menjadi standar untuk gambar modalitas abdomen
pada pasien dengan kanker kolorektal. CT relatif sangat
akurat di hati mendeteksi metastasis. CT scan mempunyai
sensitivitas yang tinggi dalam mendeteksi metastasis hati
yaitu antara 78-90%. 8
Colon in Loop
Double-Contrast Barium Enema
Single-Contrast Barium Enema
Keuntungan sebagai
berikut :
sensitivitasnya untuk
mendiagnosis kanker
kolon-rektum: 65 95 %,
aman,
tingkat keberhasilan
prosedur sangat tinggi,
tidak memerlukan
sedasi,
telah tersedia di hampir
seluruh rumah sakit.
Kelemahan pemeriksaan
enema barium yaitu:
lesi T1 sering tak terdeteksi,
rendahnya akurasi untuk
mendiagnosis lesi di rektosigmoid dengan divertikulosis
dan di sekum,
rendahnya akurasi untuk
mendiagnosis lesi tipe datar,
rendahnya sensitivitas (7095
%) di dalam mendiagnosis
polip < 1 cm,
menda/pat paparan radiasi.
Kolonoskopi
Kolonoskopi dianjurkan untuk memeriksa
pasien lebih dari 50 tahun rata-rata berusia
risiko kanker usus besar atau polip kolon.
Kanker usus jarang tidak dapat dideteksi pada
kolonoskopi karena ia cenderung lebih besar
daripada adenomatosa polip. Kolonoskopi
adalah tes yang sangat spesifik.
Pada kolonoskopi, massa dibiopsi untuk
diagnosis patologis.
Kolonoskopi memberikan
keuntungan sebagai berikut:
tingkat sensitivitas di dalam
mendiagnosis adenokarsinoma atau
poli kolorektal adalah 95%,
kolonoskopi berfungsi sebagai alat
diagnostik melalui biopsi dan
terapipada polipektomi,
kolonoskopi dapat mengidentifikasi
dan melakukan reseksi synchronous
polyp,
tidak ada paparan radiasi.
Kerugian kolonoskopi
adalah
pada 5 30 % pemeriksaan
tidak dapat mencapai sekum,
sedasi intravena selalu
diperlukan,
lokalisasi tumor dapat tidak
akurat,
tingkat mortalitas adalah 1 :
5000 kolonoskopi.
Metastasis
DIAGNOSA BANDING
PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari ada atau tidaknya
metastasis jauh, yaitu klasifikasi penyebaran
tumor dan tingkat keganasan sel tumor. Bila
disertai dengan diferensiasi sel tumor buruk,
prognosisnya sangat buruk.
KESIMPULAN
Skrining karsinoma kolorektal memegang peranan yang
sangat penting.
Gejala yang di timbulkan antara lain adalah nyeri di
perut bagian bawah, darah pada tinja, diare, konstipasi,
atau perubahan kebiasaan buang air besar, obstruksi
usus, anemia dengan penyebab tidak di ketahui dan
berat badan tanpa alasan yang diketahui
Dari anamnesa, apabila kita temukan gejala seperti di
atas, kita perkuat dengan pemeriksaan fisik yang
mungkin dapat membantu jika di temukannya benjolan
pada abdomen atau teraba massa pada pemeriksaan
colok dubur.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Terimakasih