You are on page 1of 19

PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR,

STRATEGI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN


YANG DIRASAKAN TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI
SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KINERJA UNIT
BISNIS
Faisal,
Tri Jatmiko Wahyu Prabowo
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
E-mail: fe_faisal@yahoo.co.id

Abstract

This study examines the impact of intensity of market competition, strategy


and perceived environmental uncertainty (PEU) on the usage of information in
management accounting system (MAS) and unit business performance. In this
research MAS is viewed as a system which provides benchmark and monitor
information in addition to internal and historical information traditionally
generated by management accounting system.
Data analyzed by using structural equation modeling indicate that the usage
of information in management accounting system (SAM) acts as a mediator in the
relationship between intensity of market competition, perceived environmental un-
certainty (PEU) and unit business performance. On the other hand, the relationship
between strategy and unit business performance through SAM is not significant.

Keywords: intensity of market competition, perceived environmental uncertainty


(PEU), strategy, management accounting system (MAS), unit business
performance.

PENDAHULUAN dan ketidakpastian lingkungan) yang diduga


Teori kontijensi dapat digunakan dapat menyebabkan sistem akuntansi
untuk menganalisis desain dan sistem manajemen menjadi lebih efektif.
akuntansi manajemen untuk memberikan Beberapa penelitian sebelumnya
informasi yang dapat digunakan perusahaan yang menggunakan pendekatan kontijensi
untuk berbagai macam tujuan (Otley, 1980) untuk menguji hubungan antara variabel-
dan untuk menghadapi persaingan (Mia dan variabel kontekstual (teknologi informasi,
Clarke, 1999). Teori kontijensi didasarkan strategi dan ketidakpastian lingkungan)
pada premis bahwa tidak ada sistem terhadap sistem informasi akuntansi mana-
akuntansi manajemen yang secara universal jemen dan kinerja seperti Gordon dan Miller
dapat digunakan organisasi dalam berbagai (1976), Abernethy dan Guthrie (1996),
lingkungan (Otley, 1980; Muslichah, 2003). Chong dan Chong (1997), Chenhall dan
Dalam penelitian ini pendekatan kontijensi Morris (1996) serta Abernethy dan Bouwens
digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor (2000) menyatakan bahwa organisasi perlu
lingkungan (intensitas persaingan, strategi mempertimbangkan variabel-variabel kon-

45
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 45 – 63

tekstual tersebut agar informasi dari sistem 1990). Menurut Bromwich (1990) peng-
akuntansi manajemen yang dihasilkan gunaan benchmarking dan monitoring yang
menjadi lebih efektif. dihasilkan SAM dapat digunakan manajer
Menurut Atkinson dkk (1995) peren- untuk membantu mereka dalam menghadapi
canaan sistem akuntansi manajemen meru- tekanan persaingan.
pakan bagian dari sistem pengendalian Menurut Mia dan Clarke (1999)
organisasi yang salah satunya adalah beberapa hasil penelitian di Australia yang
menyediakan informasi penting untuk mem- dimuat dalam The Australian Financial
bantu manajer dalam mengendalikan Review tahun 1995 telah menyimpulkan
aktivitasnya serta mengurangi ketidak- bahwa semakin intensif persaingan pasar
pastian lingkungan dalam usaha untuk men- maka kinerja organisasi menjadi lebih baik.
capai tujuan organisasi. Salah satu produk Namun penelitian Khandawalla (1972)
yang dihasilkan oleh sistem akuntansi mana- menyatakan bahwa terdapat hubungan
jemen adalah informasi akuntansi mana- negatif antara harga, produk dan distribusi
jemen seperti informasi tentang biaya. pemasaran dengan kinerja perusahaan. Hasil
Secara tradisional informasi akun- penelitian tersebut tentu saja menarik untuk
tansi manajemen didominasi oleh informasi dicermati, mengingat terdapat perbedaan
finansial, tetapi dalam perkembangannya antara bukti empiris dengan realitas.
juga menyediakan informasi non finansial. Miliken (1987) menjelaskan bahwa
Menurut Chenhall dan Morris (1986) sistem ketidakpastian lingkungan (PEU) terdiri dari
akuntansi manajemen didefinisikan sebagai tiga tipe; effect uncertainty, response
karakteristik atau atribut informasi yang uncertainty dan stated uncertainty. Effect
broad scope, aggregate, timeliness dan inte- Uncertainty adalah ketidakmampuan untuk
gration. memprediksi pengaruh lingkungan dimasa-
Hasil penelitian Mia dan Clarke masa yang akan datang terhadap organisasi.
(1999) menyatakan bahwa penggunaan in- Response Uncertainty adalah ketidak-
formasi sistem akuntansi manajemen (SAM) mampuan untuk memprediksi konsekuensi
dapat membantu manajer dan organisasi dari pilihan-pilihan keputusan untuk meres-
untuk mengadopsi dan mengimplementasi- pon lingkungan. Stated Uncertainty meru-
kan rencana-rencana mereka dalam mere- pakan ketidakpastian yang dipersepsikan.
spon lingkungan persaingan. Dalam peneli- Gul dan Chia (1994) menegaskan
tian ini, SAM dilihat sebagai suatu sistem bahwa persepsi tentang ketidakpastian lebih
yang dapat memberikan informasi benchmar baik daripada ketidakpastian yang dinyata-
dan monitor dari informasi internal dan his- kan. Chenhall dan Morris (1986) menyakan
toris yang secara tradisional dihasilkan bahwa ketidakpastian lingkungan yang
SAM. Benchmarki merupakan upaya per- dipersepsikan (PEU) merupakan faktor kon-
usahaan untuk membandingkan kondisi tijensi yang penting sebab PEU dapat
internal mereka dengan perusahaan menyebabkan proses perencanaan dan kon-
pesaingnya. Misalnya melihat bagaimana trol menjadi lebih sulit. Gordon dan
biaya, struktur biaya, produktivitas, kualitas, Narayanan (1984) menyatakan bahwa
harga, pelayanan pelanggan dan profita- ketidakpastian lingkungan berhubungan
bilitas. Sedangkan monitor berupa feedback dengan kinerja organisasi.
dari pengimplementasian strategi-strategi Menurut Porter (1987) ada dua jenis
perusahaan untuk mencapai faktor-faktor strategi, yaitu strategi korporat dan
yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai kompetitif (unit bisnis). Strategi korporat
benchmarking perusahaan (Bromwich, memfokuskan pada bisnis apa yang dan

46
Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi ... (Faisal & Trijatmiko Wahyu Prabowo)

bagaimana mengelola unit bisnis. Sedang- dengan kinerja melalui pengunaan informasi
kan strategi kompetitif fokus pada sistem akuntansi manajemen (SAM).
penciptaan keunggulan kompetitif pada Dengan demikian penelitian ini bertujuan
masing-masing unit bisnis. Konsep-konsep untuk menjelaskan kembali bagaimana
strategi kompetitif dapat dibedakan menjadi hubungan antara variabel intensitas per-
defender, prospector dan analyzer, reactors saingan pasar, strategi dan perceived
(Miles dan Snow, 1978); konservatif environmental uncertainty (PEU) terhadap
(adaptive), enterpreneurial (Miller dan kinerja perusahaan melalui penggunaan
Friesen, 1982); cost leadership, differen- informasi sistem akuntansi manajemen
tiation, focus (Porter, 1985). (SAM).
Penelitian ini mengacu kepada Kontribusi yang diharapkan dari
penelitian yang dilakukan oleh Mia dan penelitian ini adalah dapat memberikan
Clarke (1999) serta Muslichah (2003). bukti empiris mengenai pengaruh intensitas
Penelitian Mia dan Clarke (1999) menguji persaingan pasar, strategi dan PEU terhadap
pengaruh variabel intensitas persaingan kinerja unit bisnis melalui penggunaan
pasar dan penggunaan sistem informasi informasi sistem akuntansi manajemen
akuntansi manajemen terhadap kinerja. (SAM). Bagi organisasi hasil penelitian ini
Muslichah (2003) menguji pengaruh dapat memperluas wawasan manajer tentang
variabel-variabel kontekstual (teknologi manfaat penggunaan informasi yang di-
informasi, strategi, ketidakpastian ling- hasilkan sistem akuntansi manajemen
kungan, interdepedensi, desentralisasi) ter- (SAM) dan dapat menjadi acuan bagi
hadap sistem akuntansi manajemen dan peneliti-peneliti yang berminat pada bidang
kinerja manajerial. akuntansi manajemen.
Penelitian ini mencoba mengin-
tegrasikan kedua penelitian tersebut dan KAJIAN TEORI DAN
memperluas penelitian yang dilakukan oleh PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Mia dan Clarke. Penelitian Mia dan Clarke Menurut Chenhall dan Morris (1986)
tidak mempertimbangkan variabel strategi sistem akuntansi manajemen didefinisikan
dan ketidakpastian lingkungan sebagai vari- sebagai karakteristik atau atribut informasi
abel yang mempengaruhi kinerja. Perbedaan yang broad scope, aggregate, timeliness dan
penelitian ini dengan penelitian yang di- integration. Informasi broad scope adalah
lakukan oleh Muslichah terletak pada informasi yang memperhatikan dimensi
karakteristik sistem informasi akuntansi fokus, horison waktu, kuantifikasi dan
manajemen. Penelitian ini menggunakan berorientasi masa depan. Informasi ini
informasi benchmarking dan monitoring memberikan pengetahuan tentang faktor
sebagai karakteristik dari informasi sistem internal dan eksternal perusahaan, informasi
akuntansi manajemen. Sedangkan penelitian ekonomi dan non ekonomi serta estimasi
Muslichah menggunakan informasi broad kejadian dalam suatu lingkungan (Chenhall
scope, aggregat, timeliness dan integration dan Morris, 1986), dan merupakan informasi
sebagai karakteristik dari sistem akuntansi yang memberikan pemahaman terhadap
manajemen. hubungan input dan output (Abernethy dan
Berdasarkan uraian diatas maka yang Bouwens, 2000).
menjadi pertanyaan dalam penelitian ini
adalah apakah terdapat hubungan antara Hubungan Intensitas Persaingan Pasar
intensitas persaingan pasar, strategi dan dan Penggunaan Informasi Sistem
perceived environmental uncertainty (PEU),

47
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 45 – 63

Akuntansi Manajemen (SAM) dengan akan semakin tinggi pula. SAM sebagai
Kinerja suatu sistem yang menghasilkan informasi
DeGeus (1988) dan Senge (1990) dapat memberikan benchmarking dan
menyatakan bahwa untuk mempertahankan monitoring serta membantu perusahaan
keunggulan kompetitif, perusahaan perlu untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan
beradaptasi secara cepat terhadap ling- mengimplementasikan strategi-strategi yang
kungan mereka, konsekuensinya apabila tepat serta memperbaiki kinerja perusahaan.
perusahaan menghadapi peningkatan per- Dengan kata lain informasi SAM merupakan
saingan dan mereka tidak mampu meng- mediator hubungan antara persaingan
adopsi serta mengimplementasikan strategi dengan kinerja perusahaan (Mia dan Clarke,
yang tepat maka kinerja perusahaan akan 1999).
dianggap buruk. Hal ini kemungkinan yang Menurut Rolfe (1992) intensitas per-
menjadi alasan mengapa dalam penelitian saingan pasar akan meningkatkan product
Khandawalla (1972) disimpulkan adanya range, menurunkan product life cycles dan
hubungan negatif antara profitabilitas per- menambah saluran distribusi yang baru. Hal
usahaan dengan harga, produk dan saluran tersebut berdampak pada perubahan rantai
pemasaran. Ada beberapa kelemahan penawaran pelanggan, peningkatan sen-
penelitian Khandawalla, pertama dia hanya sitivitas pasar dan product target menjadi
melihat bagaimana hubungan antara harga, terbagi kedalam segmen-segmen yang lebih
produk dan saluran pemasaran. Padahal, kecil. Lynn (1994) menyatakan bahwa untuk
persaingan pasar tidak hanya diukur dari menghadapi ancaman dan tantangan, per-
dari persaingan ketiga variabel tersebut saja. usahaan akan beradaptasi dengan meng-
Khandawalla tidak mempertimbangkan adopsi strategi diferensiasi produk, jasa dan
berapa jumlah kompetitor dalam pasar yang harga. Informasi benchmarking dan moni-
sama, perubahan teknologi dalam industri, toring yang dihasilkan SAM dapat mem-
deregulasi dan kebijakan pemerintah serta bantu perusahaan untuk mengimplementasi-
permintaan pelanggan. Menurut Porter kan strategi diferensiasi dan pricing
(1979) faktor-faktor jumlah pesaing, peruba- (Bromwich, 1990) sehingga manajer dapat
han teknologi, deregulasi dan kebijakan menggunakan informasi tersebut untuk
pemerintah serta permintaan pelanggan membandingkan kondisi internal mereka
merupakan faktor-faktor yang secara simul- dengan kondisi pesaing.
tan dan berkombinasi mempengaruhi per- Unit bisnis dapat didefinisikan
saingan. Intensitas atau derajat persaingan sebagai sebuah organisasi atau bagian dari
dalam sebuah industri bergantung pada organisasi yang mempunyai aktivitas rutin
kekuatan faktor-faktor tersebut melakukan seperti bagian pemasaran, produksi,
action dalam sebuah industri. finansial, personalia dan research and
Kelemahan penelitian Khandawalla development (R & D) (Mia dan Clarke,
yang kedua adalah, dia hanya melihat 1999). Kinerja unit bisnis didefinisikan
hubungan secara bivariate antara harga, sebagai tingkat keberhasilan pencapaian
produk dan saluran pemasaran dengan target yang telah direncanakan.
profitabilitas perusahaan (kinerja perusa- Penggunaan informasi benchmarking
haan). Menurut Kohli dan Jaworski (1990) dan monitoring yang disediakan SAM dapat
semakin besar derajat persaingan maka membantu manajer untuk memperbaiki
orientasi manajer unit bisnis untuk kinerja organisasi dengan dua cara: Pertama,
mengadopsi dan mengejar berbagai strategi memberikan informasi tentang posisi
yang dapat meningkatkan kinerja mereka perusahaan dalam lingkungan persaingan.

48
Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi ... (Faisal & Trijatmiko Wahyu Prabowo)

Informasi positioning merupakan hal yang mengurangi tingkat ketidakpastian tugas


krusial, mengingat kemampuan perusahaan (task uncertainty) (Vroom, 1964).
untuk mempertahankan (sustain) produknya Informasi benchmarking dan moni-
tergantung kepada informasi tersebut. toring dapat memberikan feedback pada
Pencapaian keunggulan harga atas pesaing berbagai aspek penilaian kinerja, seperti
merupakan dasar untuk menentukan posisi biaya, struktur biaya, tingkat persediaan,
perusahaan dalam persaingan (Bromwich pangsa pasar, volume penjualan, profitabili-
dan Bhimani, 1994). tas dan produktivitas (Kaplan, 1983) sekali-
Menurut Porter (1985) untuk ber- gus memperbaiki kinerja perusahaan. Salah
tahan (survive) dan berhasil, suatu organisasi satu contoh informasi feedback yang
harus mampu mengetahui dan memonitor disediakan informasi SAM adalah laporan
lingkungannya. Misalnya bagaimana perbandingan kinerja perusahaan pada
ancaman dari pesaing potensial dalam kondisi terkini (current years) atas biaya,
industri yang sama, ancaman dari produk pangsa pasar, tingkat persediaan dan volume
substitusi, sifat intensitas persaingan dalam penjualan dengan kinerja perusahaan tahun-
industri dan bargaining power antara sup- tahun sebelumnya pada industri yang sama.
plier dan pelanggan. Menurut Mock (1973) dan Kenis (1979)
Untuk mencapai keberhasilan iden- peran feedback dari informasi akuntansi
tifikasi ancaman tersebut, perusahaan dapat adalah dapat memperbaiki sekaligus
menggunakan informasi SAM. Misalnya, meningkatkan kinerja perusahaan.
informasi SAM dapat digunakan untuk
H1 : Terdapat hubungan tidak langsung
mengukur besaran (magnitude) ancaman
antara intensitas persaingan dengan
dari produk substitusi dari sisi harga dan
kinerja melalui penggunaan informasi
biaya. Bargaining power pelanggan atau
SAM.
peluang untuk memilih bagi pelanggan
sangat tergantung pada atribut-atribut
Hubungan Strategi dan Penggunaan
produk alternatif dan harga yang ditawarkan
Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
oleh kompetitor. Informasi benchmarking
(SAM) dengan Kinerja
dan monitoring dapat digunakan untuk
Miles dan Snow (1978) mengklasi-
menilai bargaining power pelanggan dan
fikasikan strategi kedalam 4 tipe pros-
kompetitor. SAM dapat mengidentifikasi
pectors, analyzers, defender dan reactors.
peluang perusahaan untuk meningkatkan
Perusahaan defender membatasi jenis pro-
nilai customer serta pangsa pasar. Kedua hal
duksinya atau melakukan pembatasan pasar.
tersebut umumnya merupakan tujuan utama
Kinerja perusahaan dinilai berdasarkan
jangka panjang perusahaan.
keuangan, produksi dan perekayasaan teknis
Kedua, penggunaan informasi SAM
dengan menekan pengeluaran untuk
juga dapat meningkatkan kinerja organisasi
pemasaran dan riset dan pengembangan (R
karena informasi SAM dapat memberikan
& D). Perusahaan prospector secara konti-
feedback atas pengimplementasian rencana
nyu mengawasi peluang pasar dan melaku-
perusahaan. Penelitian sebelumnya me-
kan kreasi terhadap perubahan dan ketidak-
nyatakan bahwa feedback dapat membantu
pastian untuk merespon pesaing. Fungsi
manajer untuk memperbaiki kinerja mereka
pemasaran dan R & D menjadi lebih
karena feedback memberikan peluang bagi
dominan. Kinerja tidak hanya berdasarkan
mereka untuk dapat mengidentifikasi dan
laba dan efisiensi tetapi yang lebih penting
memperbaiki kesalahan-kesalahan serta
adalah menjadi leader dalam inovasi

49
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 45 – 63

produk. Perusahaan analyzer merupakan Perusahaan yang menerapkan strategi


kombinasi kekuatan antara prospector prospector (differentiation), secara konstan
dengan defender. mengembangkan peluang-peluang pasar
Palmer (1992) menyatakan bahwa baru sehingga membutuhkan struktur yang
perusahaan yang menerapkan strategi cost fleksibel dan inovatif. Konsekuensinya
leadership (defender) harus menekankan informasi eksternal, non finansial dan
pentingnya biaya standar dan realisasi tujuan informasi yang berorientasi kedepan sangat
anggaran. Kedua informasi tersebut dapat dibutuhkan manajer untuk pembuatan
diperoleh dari informasi yang dihasilkan keputusan. Dengan demikian informasi
sistem akuntansi manajemen. broad scope yang disediakan sistem
Menurut Porter (1987) ada dua jenis akuntansi manajemen akan sangat ber-
strategi, yaitu strategi korporat dan kompe- manfaat dalam pembuatan keputusan
titif (unit bisnis). Strategi korporat mem- (Abernethy dan Guthrie, 1994).
fokuskan pada bisnis apa yang dan bagai-
H2 : Terdapat hubungan tidak langsung
mana mengelola unit bisnis. Sedangkan
antara strategi dengan kinerja melalui
strategi kompetitif fokus pada penciptaan
penggunaan informasi SAM.
keunggulan kompetitif pada masing-masing
unit bisnis. Konsep-konsep strategi kompe-
Hubungan PEU dan Penggunaan
titif dapat dibedakan menjadi defender,
Informasi Sistem Akuntansi Manajemen
prospector dan analyzer, reactors (Miles
(SAM) dengan Kinerja
dan Snow, 1978); konservatif (adaptive),
Perceived Environmental Uncer-
enterpreneurial (Miller dan Friesen, 1982);
tainty (PEU) mengacu pada persepsi mana-
cost leadership, differentiation, focus
jer terhadap faktor-faktor eksternal yang
(Porter, 1985).
mempengaruhi perusahaan seperti teknologi,
Porter (1980) mengelompokkan
pesaing, pelanggan, supplier. Faktor-faktor
strategi menjadi cost leadership, differen-
tersebut menurut Chenhall dan Morris
tiation dan focus. Ketiga strategi tersebut
(1986) merupakan faktor-faktor yang dapat
menjadi dasar bagi perusahaan untuk mem-
mempengaruhi seberapa banyak manajer
pertahankan keunggulan kompetitif. Peneli-
membutuhkan informasi sistem akuntansi
tian Sim, Teoh dan Thong (1993) menyata-
manajemen. Pada saat PEU tinggi manajer
kan bahwa perusahaan yang menerapkan
akan membutuhkan informasi dari SAM
strategi defender (cost leadership) ber-
yang sophisticated untuk menghadapi
operasi dengan menekankan pada efisiensi
ketidakpastian lingkungan dan untuk mem-
biaya yang membutuhkan sistem informasi
buat keputusan yang tepat (Galbraith, 1973;
akuntansi yang sophisticated dengan memo-
Tusman dan Nadler, 1978). Sebaliknya,
nitor informasi atau tren pasar. Untuk mem-
pada saat PEU rendah manajer kurang
pertahankan stabilitas pasarnya, perusahaan
membutuhkan informasi dari SAM yang
harus memiliki historical information.
sophisticated. Bukti empiris menyatakan
Untuk memonitor informasi dan mem-
bahwa penggunaan informasi dari SAM
pertahankan stabilitas pangsa pasarnya
yang sophisticated pada kondisi PEU yang
dibutuhkan informasi yang timeliness.
rendah akan dapat menghindari dysfunc-
Dengan demikian infromasi timeliness yang
tional behavior dalam menilai kinerja
dihasilkan SAM sangat tepat untuk per-
manajer (Muslichah, 2003).
usahaan dengan strategi defender
Menurut Chenhall dan Morris (1986)
(Abernethy dan Guthrie, 1994).
PEU dapat mempengaruhi kinerja melalui

50
Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi ... (Faisal & Trijatmiko Wahyu Prabowo)

informasi SAM yang broad scope, Gul dan Chia (1994) menegaskan
integration, timeliness dan aggregate. Ada bahwa persepsi tentang ketidakpastian lebih
beberapa alasan yang mendukung per- baik daripada ketidakpastian yang
nyataan diatas: (1). Informasi SAM yang dinyatakan. Chenhall dan Morris (1986)
broad scope dapat memfasilitasi penilaian menyakan bahwa ketidakpastian lingkungan
kinerja manajer dalam lingkungan yang yang dipersepsikan (PEU) merupakan faktor
kompleks. Informasi SAM akan membantu kontijensi yang penting sebab PEU dapat
mengontrol perusahaan dalam kondisi yang menyebabkan proses perencanaan dan
tidak pasti (2) manajer yang menghadapi kontrol menjadi lebih sulit. Gordon dan
situasi yang tidak pasti harus dapat Narayanan (1984) menyatakan bahwa
merespon kejadian-kejadian yang unpredict- ketidakpastian lingkungan berhubungan
able atau perubahan lingkungan (3) hasil dengan kinerja organisasi.
penelitian Chenhall dan Morris (1986)
H3 : Terdapat hubungan tidak langsung
menyatakan bahwa informasi SAM yang
antara PEU dengan kinerja melalui
aggregate akan bermanfaat bagi manajer
penggunaan informasi SAM
ketika menghadapi ketidakpastian ling-
kungan, semakin tinggi PEU maka semakin
Model penelitian yang akan
dibutuhkan informasi SAM yang
digunakan dalam penelitian ini digambarkan
teragregasi.
dalam gambar 1:

INTENSITAS
PERSAINGAN
PASAR

PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM


STRATEGI KINERJA
AKUNTANSI MANAJEMEN (SAM)

PEU

Gambar 1: Model Penelitian

51
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 45 – 63

METODE PENELITIAN intensitas persaingan dengan meng-


Pengumpulan Data dan Pemilihan gunakan 7 point skala Likert. Angka 1
Sampel Penelitian merepresentasikan kondisi persaingan
Pengumpulan data dalam penelitian yang sangat rendah dan angka 7 kondisi
ini menggunakan metode mail survey, yaitu persaingan yang sangat tinggi.
kuesioner dikirim melalui pos kepada b. Variabel Penggunaan Informasi SAM
responden. Identitas perusahaan diperoleh (Benchmarking dan Monitoring),
dari perusahaan-perusahaan manufaktur menurut Mia dan Clarke (1999) variabel
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) ini merepresentasikan seberapa sering
yang dimuat dalam Indonesian Capital manajer menggunakan informasi SAM
Market Directory 2002 dijadikan sebagai dalam pembuatan keputusan. Variabel
rerangka sampling. Kuesioner ditujukan ini dibagi dalam dua item, pertama
kepada manajer bagian produksi dan menyangkut penggunaan informasi
pemasaran, alasan pemilihan responden benchmarking yaitu informasi yang
adalah karena mereka merupakan manajer- membandingkan kondisi internal unit
manajer unit bisnis yang melakukan bisnis dengan kondisi pesaing dalam
aktivitas rutin dan kinerjanya diukur dengan industri yang sama, seperti informasi
pencapaian target masing-masing. perbandingan pencapaian target
Sebanyak 400 kuesioner telah penjualan, volume produksi, biaya
dikirimkan pada periode pertama. Karena produksi, delivery time, delivery costs,
hingga batas waktu yang telah ditentukan, pendapatan, pangsa pasar, pelayanan
kuesioner yang kembali relatif masih sedikit customer, laba. Item kedua menyangkut
(53 kuesioner) maka peneliti mengirimkan penggunaan informasi monitoring, yaitu
kembali 400 kuesioner pada periode kedua informasi yang membandingkan kondisi
dan yang kembali 49 kuesioner. Total internal perusahaan terkini dengan
jumlah kuesioner yang yang dapat kondisi perusahaan pada tahun-tahun
dianalisis102 kuesioner. Dengan demikian sebelumnya, seperti seberapa sering
response rate-nya sebesar 12,75% (102/800). perusahaan menggunakan informasi
trend (fluktuasi) untuk menilai kinerja
Definisi dan Pengukuran Variabel mereka. Variabel ini diukur dengan
a. Variabel Intensitas Persaingan Pasar, instrumen yang dikembangan oleh Mia
didefinisikan sebagai faktor-faktor yang dan Clarke (1999) yang diacu dari
mempengaruhi tingkat persaingan yang penelitian Simons (1990). Instrumen ini
diukur dari jumlah pesaing utama dalam terdiri dari tiga item pertanyaan dengan
industri yang sama, frekuensi tingkat menggunakan 7 point skala Likert.
perubahan teknologi dalam industri Angka 1 merepresentasikan rendahnya
yang sama, frekuensi pengenalan pro- frekuensi penggunaan informasi akun-
duk baru, seberapa luas akses terhadap tansi untuk pengambilan keputusan dan
saluran distribusi, frekuensi perubahan angka 7 menunjukkan tingginya fre-
regulasi dan kebijakan pemerintah kuensi penggunaan informasi akuntansi
(Khandawalla, 1972). Variabel ini di- dalam pembuatan keputusan.
ukur dengan menggunakan instrumen c. Variabel Strategi, Menurut Govinda-
yang yang dikembangkan oleh Mia dan rajan dan Fisher (1990) strategi
Clarke (1999) yang diacu dari penelitian didefinisikan sebagai cara yang
Khandawalla (1972). Instrumen ini digunakan perusahaan untuk bersaing
berisi tujuh pertanyaan menyangkut dalam industrinya. Variabel ini diukur

52
Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi ... (Faisal & Trijatmiko Wahyu Prabowo)

dengan instrumen yang dikembangkan Uji Reliabilitas dan Validitas


Govindarajan dan Fisher (1990). Menurut Huck dan Cormier (1996)
Instrumen ini berisi 8 item yang bahwa kualitas data yang diperoleh dari
menyangkut enam aspek; harga jual penerapan-penerapan instrumen penelitian
produk, prosentase hasil penjualan yang dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan
digunakan untuk R & D, kualitas validitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk
produk, brand image, features yang mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
disediakan produk, dan kemampuan tetap konsisten apabila dilakukan peng-
inovasi perusahaan. Dengan meng- ukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
gunakan 7 point skala Likert, responden yang sama dengan menggunakan alat
ditanyai tentang posisi perusahaan pengukur yang sama. Sedangkan uji
dibandingkan perusahaan lain dari enam validitas berkenaan dengan seberapa baik
aspek tersebut. suatu instrumen mengukur konsep yang
d. Variabel PEU, perceived environmental seharusnya diukur.
uncertainty (PEU) didefinisikan oleh Ada tiga prosedur yang dilakukan
Gordon dan Narayanan (1984) sebagai dalam penelitian ini untuk mengukur
persepsi manajer tentang lingkungan relibilitas dan validitas data yaitu:
yang dihadapi dan dapat mempengaruhi 1. uji konsistensi internal dengan koefisien
perusahaan tempat nereka bekerja. Cronbach alpha
Variabel ini diukur dengan instrumen 2. uji homogenitas data dengan uji
yang dikembangkan oleh Khandawalla korelasional antar skor masing-masing
(1977) dan Gordon dan Narayanan butir pertanyaan dengan skor total.
(1984). Instrumen ini terdiri dari 7 item 3. uji validitas konstruk.
pertanyaan yang diukur dengan 7 point
skala Likert. Angka 1 menunjukkan Teknik Pengujian Hipotesis
bahwa manajer merasa perusahaan Analisis data dalam penelitian ini
berada dalam lingkungan dengan menggunakan model persamaan struktural
tingkat ketidakpastian yang rendah (Structural Equation Modelling) yang
(cenderung stabil) dan sebaliknya angka dibantu dengan program aplikasi AMOS
7 menunjukkan lingkungan yang berada (Analysis of Moment Structure). AMOS juga
pada tingkat ketidakpastian yang tinggi. digunakan untuk mengidentifikasi model
e. Variabel Kinerja Unit Bisnis, yang diajukan apakah memenuhi kriteria
didefinisikan oleh Mia dan Clarke model persamaan struktural yang baik
(1999) sebagai seberapa tinggi tingkat (Arbuckle, 1997). Adapun kriteria tersebut
pencapaian target yang telah direncana- adalah:
kan, misalnya pencapaian produksi,
biaya, kualitas, delivery schedule, Absolut Fit Measures
volume penjualan, pangsa pasar dan a. Likelihood-Ratio Chi Square Statistic.
tingkat laba. Variabel ini diukur dengan Ukuran fundamental dari overall fit
instrumen yang dikembangkan oleh Mia adalah likelihood-ratio chi square
dan Clarke (1999) dengan 7 point skala statistic. Nilai chi square yang tinggi
Likert. Instrumen ini berisi 7 item relatif terhadap degree of freedom
pertanyaan yang menyangkut kinerja menunjukkan bahwa matrik kovarian
manajer unit bisnis. atau korelasi yang diobservasi dengan
yang diprediksi berbeda secara nyata
dan akan menghasilkan probabilitas (p)

53
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 45 – 63

yang lebih kecil dari tingkat signi- TLI berkisar antara 0-1. Nilai yang
fikansi. Derajat kebebasan (degrees of direkomendasikan TLI > 0.90.
freedom) harus positif. Non signifikan c. NFI (Normed Fit Index) merupakan
Chi Square diatas yang disyaratkan (p = ukuran perbandingan antara model yang
0,005) dan juga diatas batas konservatif diajukan dengan basedline model. Nilai
yang diterima (p = 0, 10) (Hair dkk, NFI berkisar antara 0-1. Nilai yang
1992). direkomendasikan NFI > 0.90.
b. CMIN/DF, adalah nilai chi square
dibagi dengan degree of freedom. Nilai Parsimonious Fit Measures
ini untuk mengukur fit dengan batasan Parsimoniious Fit Measures adalah
nilai ratio yang < 5 adalah ukuran yang ukuran yang menghubungkan goodness of fit
reasonable. model dengan sejumlah koefisien estimasi
c. GFI (Goodness of Fit Index) adalah yang diperlukan untuk mencapai level fit.
nilai yang menunjukkan fit model yang Tujuannya untuk mendiagnose apakah
nilainya berkisar antara 0-1. Semakin model fit telah tercapai dengan overfitting
tinggi nilai GFInya maka semakin fit data yang memiliki banyak koefisien atau
model tersebut. Arbukle mensyaratkan mirip dengan adjustment terhadap nilai R2
nilai GFI > 0.90. Namun beberapa dalam regresi berganda.
peneliti belum menetapkan standar a. PNFI (Parsimonious Normal Fit Index)
berapa nilai GFI yang layak untuk dapat merupakan modifikasi dari NFI. PNFI
diterima, Joreskog dan Sorbon (dalam memasukkan jumlah degree of freedom
Ghozali, 2005). untuk mencapai nilai fit. Semakin tinggi
d. RMSEA (Rootmean Square Error of nilai PNFI semakin baik. Nilai yang
Approxmation) merupakan ukuran yang direkomendasikan 0.60-0.90.
mencoba memperbaiki kecenderungan b. PGFI (Parsimonious Goodness of Fit
statistik chi squarei menolak model Index) memodifikasi GFI atas dasar
dengan jumlah sampel yang besar. Nilai parsiomonious estimated model. Nilai
RMSEA antara 0.05-0.08 adalah ukuran PGFI berkisar antara 0-1. Semakin
yang dapat diterima (Ghozali, 2005). tinggi nilai PGFI semakin parsimony
model tersebut.
Incremental Fit Measures
Incremental Fit Measures mem- HASIL DAN PEMBAHASAN
bandingkan model yang diajukan dengan Statistik Deskriptif dan Hasil Pengujian
basedline model. Reliabilitas dan Validitas
a. AGFI Adjusted GFI (AGFI) merupakan Tabel 1 di bawah menunjukkan
pengembangan dari GFI yang statistik deskriptif masing-masing variabel.
disesuaikan dengan rasio degree of Analisis dilakukan pada 102 jawaban
freedom untuk model yang diajukan responden yang memenuhi kriteria untuk
dengan degree of freedom untuk dianalisis lebih lanjut. Intensitas Per-
basedline model. Nilai yang direkomen- saingan Pasar. Jawaban yang diberikan
dasikan adalah > 0.90. responden mempunyai nilai kisaran aktual
b. TLI (Tucker-Lewis Index) merupakan minimum 15 dan maksimum 41 dengan rata-
ukuran yang digunakan untuk meng- rata dari skor total jawaban 27.76 dan
gabungkan ukuran parsiomony kedalam deviasi standar 7.03. Untuk rata-rata per
indeks komparasi antara model yang item jawaban sebesar 3.966 dan deviasi
diajukan dengan basedline model. Nilai standar 1.21. Penggunaan sistem informasi

54
Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi ... (Faisal & Trijatmiko Wahyu Prabowo)

akuntansi manajemen (SAM). Jawaban menunjukkan nilai cronbach’s alpha-nya


responden berkisar antara 5 sampai 20 sebesar 0.9203, artinya instrumen tersebut
dengan nilai rata-rata skor total 13.11 dan reliable (Nunnaly, 1960) Sedangkan peng-
deviasi standar 3.63. Untuk rata-rata per ujian validitasnya diperoleh nilai KMO dan
item pertanyaan sebesar 4.366 dan deviasi Barlett Testnya sebesar 0.919 (0.00),
standar sebesar 1.23. Kinerja. Jawaban sedangkan factor loading berkisar 0.768-
responden berkisar antara 15 sampai 42 0.888 yang artinya instrumen ini adalah
dengan nilai rata-rata dari skor total jawaban valid (Ghozali, 2005). Untuk instrumen
sebesar 29.44 dan deviasi standar 7.37. penggunaan informasi SAM nilai
Untuk rata-rata per item pertanyaan sebesar cronbach’s alpha sebesar 0.9096, KMO dan
4.205 dan deviasi standar 1.23. Perceived Barlett Test 0.722 (0.00) dan factor loading
Environmental Uncertainty (PEU). berkisar 0.886-0.948. Untuk instrumen
Jawaban yang diberikan responden me- kinerja unit bisnis diperoleh nilai cronbach’s
nunjukkan kisaran aktual minimum 15 dan alpha sebesar 0.9402, nilai KMO dan Barlett
maksiumum 42 dengan nilai rata-rata dari Test sebesar 0.920 (0.00) serta factor
skor total 26.04 dan deviasi standar 9.20. loading berkisar 0.827-0.888 maka
Untuk rata-rata dari skor per item per- instrumen ini adalah valid untuk digunakan.
tanyaan sebesar 3.270 dan deviasi standar Selanjutnya untuk instrumen perceived
1.24. Strategi. Jawaban responden berkisar environmental uncertainty (PEU) dan
antara 16 sampai 54 dengan nilai rata-rata strategi masing-masing diperoleh nilai
skor total 32.76 dan deviasi standar 9.20 dan cronbach’s alpha sebesar 0.9306 dan
untuk rata-rata per item 4.095 dan deviasi 0.9425, nilai KMO dan Barlett Test sebesar
standar 1.36. Tabel 2 di bawah menunjukkan 0.898 (0.00) dan 0.909 (0.00) serta factor
hasil pengujian reliabilitas dan validitas loading berkisar 0.756-0.932 dan 0.895-
untuk masing-masing variabel. 0.946 maka instrumen ini adalah valid untuk
Hasil pengujian reliabilitas untuk digunakan.
instrumen intensitas persaingan pasar

Tabel 1: Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian


Rata-rata skor total Rata-rata per item Kisaran Aktual Kisaran Teoritis
Variabel
Rata-rata St.Dev Rata-rata St.Dev Min Maks Min Maks
Intensitas 27.76 7.03 3.966 1.21 15 41 7 49
SAM 13.11 3.63 4.366 1.23 5 20 3 21
Kinerja 29.44 7.37 4.205 1.23 15 42 7 49
PEU 26.04 7.32 3.720 1.24 15 42 7 49
Strategi 32.76 9.20 4.095 1.36 16 54 8 56

Tabel 2: Hasil Pengujian Reliabilitas dan Validitas Variabel-Variabel Penelitian


Variabel Cronbach’s alpha KMO & Barlett Test Factor Loading
Intensitas 0.9203 0.919 (0.00) 0.768-0.888
SAM 0.9096 0.722 (0.00) 0.886-0.948
Kinerja 0.9402 0.920 (0.00) 0.827-0.880
PEU 0.9306 0.898 (0.00) 0.756-0.932
Strategi 0.9425 0.909 (0.00) 0.895-0.946

55
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 45 – 63

Hasil Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil matrik korelasi


Hipotesis 1 menyatakan bahwa ter- pada Tabel 3 dapat ditarik kesimpulan awal
dapat pengaruh tidak langsung antara inten- bahwa terdapat korelasi yang signifikan
sitas persaingan pasar dengan kinerja antara intensitas dengan SAM (0.620;
melalui penggunaan informasi SAM. Hipo- p<0.01), intensitas dengan PEU (0.748;
tesis 2 menyatakan bahwa terdapat p<0.01) dan intensitas dengan kinerja
hubungan tidak langsung antara strategi (0.335; p<0.01). Untuk variabel SAM
dengan kinerja melalui penggunaan infor- dengan PEU terdapat korelasi yang
masi SAM. Hipotesis 3 menyatakan bahwa signifikan (0.573; p<0.01) PEU dengan
terdapat hubungan tidak langsung antara kinerja signifikan (0.260; p<0.01 Sedangkan
PEU dengan kinerja melalui penggunaan korelasi untuk variabel strategi tidak ada
informasi SAM. Tabel 3 dibawah ini yang signifikan. Hasil ini memberikan
menunjukkan hasil matrik korelasi antara kesimpulan awal bahwa untuk hipotesis 1
variabel intensitas persaingan pasar, peng- dan 3 berhasil didukung. Sedangkan
gunaan informasi SAM, kinerja, PEU dan hipotesis 2 tidak berhasil didukung. Tabel 4
strategi. menunjukkan hasil analisis Goodness of Fit
Model.

Tabel 3: Hasil Pengujian Matrik Korelasi


Variabel Intensitas SAM Kinerja PEU Strategi
Intensitas 1.000 0.620** 0.336** 0.748** 0.109
SAM 0.620** 1.000 0.489** 0.537** 0.090
Kinerja 0.335** 0.489 1.000 0.260** 0.049
PEU 0.748** 0.573** 0.260** 1.000 0.174
Strategi 0.109 0.090 0.049 0.174 1.000
** signifikan pada level < 0.01

Tabel 4: Goodness of Fit Model Penelitian


Indikator Goodness of Tingkat Kesesuaian Hasil Analisis Model
Keputusan
Fit yang disarankan Penelitian ini
Absolute Fit :
Chi-Square Diharapkan kecil 610 Kurang Baik
DF Positif +454 -
Nilai p > 0.05 0.000 Marjinal
CMINDF <2 1.344 Baik
GFI > 0.90 tidak tersedia
RMSEA < 0.08 0.058 Baik
Incremental Fit :
AGFI > 0.90 tidak tersedia -
TLI > 0.90 0.942 Baik
NFI > 0.90 0.822 Marjinal
Parsimonious Fit :
PNFI > 0.90 0.752 Kurang Baik

56
Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi ... (Faisal & Trijatmiko Wahyu Prabowo)

Tabel 4 di atas menunjukkan penggunaan informasi SAM diperoleh nilai


goodness of fit model penelitian ini. Untuk CR (critical ratio) sebesar 2.908 dan
indikator absolute fit diperoleh nilai chi signifikan (p<0.01). Untuk variabel PEU
square sebesar 610. Hasil ini menunjukkan dengan SAM diperoleh nilai CR sebesar
bahwa angka yang jauh lebih besar dari 1.894 dan signifikan (p<0.05). Sedangkan
tingkat kesesuaian yang disarankan yaitu untuk variabel strategi diperoleh nilai CR
semakin kecil nilai chi squarenya maka 0.058 dan tidak signifikan (p>0.05). Untuk
semakin fit model tersebut. Untuk indikator hubungan antara variabel intensitas per-
nilai probabilitas, hasil yang diperoleh saingaan pasar dengan kinerja diperoleh
mendekati nilai yang disarankan (marjinal), nilai CR sebesar 0.683 (p>0.05). Untuk
CMINDF dan RMSEA hasil yang yang variabel SAM terhadap kinerja diperoleh
diperoleh sesuai dengan nilai tingkat nilai CR sebesar 4.019 (p<0.01). Untuk
kesesuaian yang disarankan (baik). Nilai variabel strategi terhadap kinerja nilai CR
GFI tidak tersedia disebabkan salah satu sebesar -0.151 (p>0.05). Demikian halnya
variabel dalam penelitian ini yaitu SAM juga dengan PEU terhadap kinerja, nilai CR
hanya terdiri dari 3 indikator, sehingga nilai sebesar -0.917 dan (p>0.05).
GFI tidak dapat dihitung. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa untuk indikator Pengujian Hipotesis 1
absolute fit, hasil yang diperoleh dalam Dalam hipotesis 1 dinyatakan bahwa
penelitian ini cukup baik. terdapat pengaruh tidak langsung antara
Untuk indikator incremental fit, hasil intensitas persaingan pasar dengan kinerja
yang diperoleh dari model penelitian yang melalui penggunaan informasi SAM. Hasil
diajukan menunjukkan untuk nilai AGFI analisis regresi pada Tabel 5 menunjukkan
tidak tersedia. Hal ini disebabkan oleh bahwa nilai CR sebesar 2.908 dan
masalah yang sama dengan nilai GFI, yaitu siginifikan pada level p<0.01. Hasil
salah satu variabel SAM hanya terdiri dari 3 pengujian pada Tabel 6 dan 7 konsisten
indikator. Untuk nilai TLI, hasil yang dengan hasil yang diperoleh pada Tabel 5.
diperoleh sesuai dengan nilai yang Hasil pengujian pengaruh langsung pada
disarankan (baik). Untuk nilai NFI nilai Tabel 6 menunjukkan bahwa pengaruh
yang diperoleh lebih rendah dari nilai yang variabel intensitas persaingan pasar terhadap
disarankan (marjinal). Dengan demikian penggunaan informasi SAM sebesar 0.344
dapat disimpulkan untuk indikator dan terhadap kinerja sebesar 0.098. Hasil
incremental/comparative fit, model yang analisis pengaruh tidak langsung variabel
diajukan cukup baik. Untuk indikator intensitas persaingan pasar terhadap kinerja
parsimonious fit, hasil yang diperoleh melalui penggunaan informasi SAM sebesar
menunjukkan bahwa model yang diajukan 0.200 (>0.05). Dengan demikian dapat
cukup sederhana. Hal ini dapat dilihat dari disimpulkan bahwa hipotesis 1 berhasil
nilai PNFI yang berada mendekati cakupan didukung. Hasil ini berhasil mendukung
nilai kesesuaian yang disarankan (marjinal). penelitian The Australian Financial Review
Namun secara keseluruhan dapat disimpul- (1995) dan Mia dan Clarke (1999) yang
kan bahwa model yang diajukan cukup baik. menyatakan bahwa terdapat pengaruh
Tabel 5 menunjukkan hasil regresi intensitas persaingan pasar terhadap kinerja
variabel penelitian. Untuk hubungan antara melalui penggunaan informasi sistem
variabel intensitas persaingan pasar terhadap akuntansi manajemen.

57
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 45 – 63

Tabel 5: Hasil Analisis Regresi


Hubungan Variabel Koefisien Critical Ratio
Intensitas -----------------> SAM 0.344 2.908**
Strategi -------------------> SAM 0.004 0.058
PEU -----------------------> SAM 0.318 1.894*
PEU -----------------------> Kinerja -0.180 -0.917
Intensitas ----------------> Kinerja 0.098 0.683
SAM ----------------------> Kinerja 0.582 4.019**
Strategi -------------------> Kinerja -0.011 -0.151
** signifikan pada level < 0.01
* signifikan pada level < 0.05

Pengujian Hipotesis 2

Tabel 6: Hasil Analisis Pengaruh Langsung


Variabel PEU Intensitas Strategi SAM Kinerja
SAM 0.318 0.344 0.004 0.000 0.000
Kinerja -0.180 0.098 -0.011 0.582 0.000

Tabel 7: Hasil Analisis Pengaruh Tidak Langsung


Variabel PEU Intensitas Strategi SAM Kinerja
SAM 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Kinerja 0.185 0.200 0.002 0.000 0.000

Dalam hipotesis 2 dinyatakan bahwa Berdasarkan hasil pada Tabel 5, 6 dan 7


terdapat pengaruh tidak langsung antara dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 tidak
strategi dengan kinerja melalui penggunaan berhasil didukung. Hasil ini gagal men-
informasi SAM. Hasil pengujian pengaruh dukung penelitian Abernethy dan Guthrie
strategi terhadap SAM pada Tabel 5 (1994) namun konsisten dengan Muslichah
menunjukkan bahwa nilai CR sebesar 0.058 (2003).
dan tidak signifikan (p>0.05). Untuk Gagalnya penelitian ini mendukung
hubungan antara variabel strategi terhadap hipotesis 2 kemungkinan disebabkan be-
kinerja nilai CR sebesar -0.151 (p>0.05). berapa hal; Pertama, manajer dalam me-
Hasil ini didukung pengujian pengaruh lakukan analisis tidak mempertimbangkan
langsung dan tidak langsung pada Tabel 6 strategi yang diterapkan oleh perusahaan.
dan 7 yang menunjukkan bahwa pengaruh Hal ini disebabkan karena manajer tidak
langsung variabel strategi terhadap SAM terlibat langsung dalam memformulasikan
sebesar 0.004 dan terhadap kinerja sebesar - strategi perusahaan. Bukti empiris menun-
0.011. Untuk pengujian pengaruh tidak jukkan bahwa keterlibatan manajer dalam
langsung variabel strategi terhadap kinerja memformulasikan strategi akan meningkat-
melalui penggunaan informasi SAM sebesar kan pemahaman mereka terhadap strategi
0.002. Karena besarnya pengaruh tidak yang digunakan perusahaan dan dapat mem-
langsung variabel SAM terhadap hubungan buat strategi tersebut lebih mudah untuk
antara strategi dengan kinerja lebih kecil diterima (Erez dan Earley, 1987;
dari 0.05 (Bartol, 1983) maka dapat Wooldridge dan Flyod, 1990; Bruce, 1997
dinyatakan bahwa SAM tidak memediasi dalam Muslichah, 2003). Kedua, kemung-
hubungan antara strategi dengan kinerja. kinan disebabkan oleh strategi yang di-

58
Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi ... (Faisal & Trijatmiko Wahyu Prabowo)

formulasikan tidak sama dengan strategi dari perusahaan-perusahaan manufaktur di


yang dilakukan. Hal ini didukung oleh Indonesia.
penelitian Mitzberd, 1995 dalam Muslichah Hasil penelitian ini mengindikasikan
2003) yang menyatakan bahwa strategi tidak bahwa terdapat pengaruh tidak langsung
berjalan seperti yang direncanakan. variabel penggunaan informasi sistem
akuntansi manajemen (SAM) terhadap
Pengujian Hipotesis 3 hubungan antara intensitas persaingan pasar,
Dalam hipotesis 3 dinyatakan bahwa PEU dengan kinerja. Hasil penelitian ini
terdapat pengaruh tidak langsung antara tidak sepenuhnya mendukung hipotesis yang
PEU terhadap kinerja melalui penggunaan diajukan. Dari tiga hipotesis yang diajukan
informasi SAM. Hasil pengujian pada Tabel dua hipotesis berhasil didukung, yaitu
5 variabel PEU dengan SAM diperoleh nilai hipotesis 1 dan 3 Beberapa hal yang diduga
CR sebesar 1.894 dan signifikan (p<0.05). sebagai penyebab gagalnya penelitian ini
Sedangkan hubungan antara PEU terhadap mendukung hipotesis 2 adalah bahwa
kinerja, nilai CR sebesar -0.917 dan tidak perusahaan kemungkinan mengabaikan tipe
signifikan (p>0.05). Untuk pengujian strategi yang diterapkan perusahaan dalam
pengaruh langsung antara PEU dengan SAM mendesain SAM.
diperoleh nilai sebesar 0.318 dan hubungan Beberapa keterbatasan penelitian ini
langsung antara PEU dengan kinerja sebesar diantaranya:
-0.180. 1. Tingkat pengembalian kuesioner yang
Hasil pengujian pengaruh tidak rendah sehingga jumlah responden yang
langsung antara PEU dengan kinerja melalui berpartisipasi dalam penelitian ini
penggunaan informasi SAM diperoleh hanya 102 orang, dengan demikian hasil
sebesar 0.185 (>0.05). Berdasarkan hasil ini belum dapat digeneralisasi.
pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa 2. Kelemahan dalam metode survey.
hipotesis 3 berhasil didukung. Dengan Kemungkinan adanya bias antara
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat responden yang dikirimi kuesioner
hubungan tidak langsung antara PEU dan dengan responden yang mengisi/me-
kinerja melalui penggunaan informasi SAM ngembalikan kuesioner.
Hasil berbeda dengan temuan Muslichah
(2003). Saran
Saran untuk penelitian berikutnya
SIMPULAN DAN SARAN adalah:
Simpulan 1. Melakukan teknik pengumpulan data
Tujuan dari penelitian ini adalah tambahan seperti wawancara, contact
untuk menguji apakah terdapat pengaruh person dengan pihak perusahaan
tidak langsung dari penggunaan informasi dengan tujuan memperbanyak jumlah
sistem akuntansi manajemen (SAM) responden, melakukan pilot study untuk
terhadap hubungan antara intensitas menjamin bahwa item-item pertanyaan
persaingan pasar, perceived environmental dalam kuesioner dapat dipahami dengan
uncertainty (PEU), strategi dengan kinerja. baik oleh responden
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, 2. Selain itu instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini digunakan analisis untuk mengukur intensitas persaingan
structural equation modelling untuk menguji pasar perlu dikembangkan dan diuji
data yang dikumpulkan dari 102 orang lebih lanjut reliabilitas dan validitasnya.
manajer pemasaran dan manajer produksi

59
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 45 – 63

3. Menambah variabel-variabel konteks- Chong, V. K. and Chong, K. M. (1997).


tual lain yang diduga mempunyai kore- “Strategic Choices, Environmental
lasi dengan penggunaan informasi sis- Uncertainty and SBU Performance:
tem akuntansi manajemen (SAM) A Note of the Intervening Role of
seperti teknologi informasi (IT), Management Accounting Sys-
tems”. Accounting and Business
REFERENSI Research. Vol. 27 No.4. pp. 268-
Atkinson, A. A, Banker, R. J., Kaplan, R. S., 276.
and Young, S. M. (1995). Manage-
DeGeus, A. P. (1988). “Planning as Learn-
ment Accounting. Englewood
ing”. Harvard Business Review. pp.
Cliffs. New Jersey: Prentice Hall.
70-74.
Abernety, M. A., Bouwens, J. (2000). “The
Erez, M, Early, P. C. (1987). “Comparative
Consequences of Customization on
Analysis of Goal Setting Strategies
Management Accounting System
across Culture”. Journal of Applied
Design”. Accounting Organizations
Psychology. Vol. 72, pp. 658-665.
and Society. Vol. 25. pp. 221-241.
Galbraith, J. (1973). Designing Complex
_______, Guthrie, C. H. (1994). “An
Organizations. Reading MA,
Empirical Assesment of the Fit
Addison-Wesley.
between Strategy and Management
Information System Design”. Ac- Ghozali, I. (2005). Model Persamaan
counting and Finance. November. Struktural: Konsep dan Aplikasi
pp. 49-66. dengan Program AMOS Ver.5.0.
Badan Penerbit Universitas
Bartol, K. M. (1983). “Turnover among DP
Diponegoro.
Personnel: A Causal Analysis”.
Communications of the ACM. Vol. Gordon, L. A., Narayanan. (1984). “Mana-
26 No.10. pp. 807-811. gement Accounting System, Per-
ceived Environmental Uncertainty
Bromwich, M. (1990). “The Case for Stra-
and Structure: An Emprical Inves-
tegic Management Accounting:
tigation”. Accounting Organization
The Role of Accounting infor-
and Society. Vol. 9, pp. 33-47.
mation for Strategy in Competitive
Markets”. Accounting Organization _______, Miller, A. A. (1976). “A Con-
and Society. Vol. 15, pp. 27-46. tingency Framework for Design of
Accounting Information Systems”.
Bromwich, M. and Bhimani A. (1994).
Accounting Organizations and
Management Accounting Pathways
Society. pp. 56-59.
to Progress (The Chartered Insti-
tute of Management Accountants). Govindarajan, V. Fisher J. (1990). “Strategy,
Control Systems and Resource
Chenhall, R. H. and Morris D. (1986). “The
Sharing: Effects on Business Unit
Impact of Structure, Environtment
Performance”. Academy of Mana-
and Interdependence on the Per-
gement Journal. Vol. 33, pp. 259-
ceived Usefulness of Management
285.
Accounting Systems”. The Ac-
counting Review. pp. 16-35. Gul, F.A., Chia, Y. M. (1994). “The Effects
of Management accounting System,

60
Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi ... (Faisal & Trijatmiko Wahyu Prabowo)

Perceived Environmental Uncer- Miller, D., Friesen P. H. (1982). “Inovation


tainty and Decentralization on in Concervative and Entepreneurial
Managerial Performance”. Ac- Firm: Two Models of Strategic
counting Organization and Society, Momentum”. Strategic Manage-
Vol. 19, pp. 413-426. ment Journal. pp. 1-25.
Huck, S. W. and Cormier, W. H. Reading Miliken, F. J. (1987). “Three Types of
Statistic and Research, Harper & Perceived Uncertainty about the
Row, Publisher. Environment: State, Effect and
Response Uncertainty”. Academy
Isellin, E. R. (1988). “The Effect of Infor-
of Management Review. Vol.12, pp.
mational Load and Information
133-143.
Diversity on Decision Quality in
the Structured Decision Task”. Miles, R. E., Snow, C. C. (1978).
Accounting Organization and Organizational Straegy, Structure
Society. Vol. 13. pp. 147-164. and Process. New York: Mc Graw
Hill.
Kaplan, R. S. (1983). “Measuring Manu-
facturing Performance: A New Mock, T. (1973). “The Value of Budget
Challenge for Managerial Ac- Information”. The Accounting
counting Research”. The Account- Review. pp. 520-534.
ing Review. pp. 686-705.
Muslichah. (2003). “The Effect of Contextual
Kenis, L. (1979). “Effects of Budgetary Variables on Management Ac-
Goal Characteristics on Managerial counting System Characteristics
Attitudes and Performance”. The and Managerial Performance”. Sim-
Accounting Review. pp. 707-721 posium Nasional Akuntansi VI.
Khandawalla, P. (1972). “The Effect of Palmer, R. J. (1992). “Strategic Goals and
Diffrent Types of Competition om Objectives and the Design of
the Use of Management Control”. Strategic Management Accounting
Journal of Accounting Research, Systems”. Advances in Mana-
pp. 275-285. gement Accounting. pp. 179-204.
Kohli, A., Jarwosky B. J. (1990). “Market Porter, M. E. (1980). “How Competitive
Orientation: The Construct, Re- Forces Shape Strategy”. Harvard
search Propotitions and Managerial Business Review. March/April. pp.
Implications”. Journal of Market- 137-145.
ing. pp. 1-18.
Porter, M. E. (1985). Competitive Advan-
Lynn, T. A. (1994). “Learning from the tage: Creating and Sustaining
Competition”. Journal of Accoun- Superior Performance. New York.
tancy. February, pp. 43-46. The Free Press.
Mia, L. and Clarke, B. (1999). “Market Rolfe, A. J. (1992). “Profitability, Reporting
Competition, Management Ac- Techniques Bridge Information
counting Systems and Business Gap”. The Journal of Business
Unit Performance”. Management Strategy. pp. 32-37.
Accounting Research. Vol. 10, pp.
137-158.

61
JAAI VOLUME 10 NO. 1, JUNI 2006: 45 – 63

Senge, P. M. (1990). “The Leader’s New Accounting Organization and Soci-


York: Building Learning Organi- ety. Vol. 1. No.1, pp. 27-39.
zation”. Sloan Management Review.
Tushman, M. L. and Nadler, L. A. (1978).
pp. 7-23.
“Information Processing as an
Simons, R. (1990). “The Role of Mana- Integrated Concept in Organization
gement Control System in Creating Design”. Academy of Management
Competitive Advantage: New Per- Review. pp. 613-624.
spectives”. Accounting Organi-
Vroom, V. H. (1964). Work and Motivation,
zations and Society. Vol. 15, pp.
N.Y, Wiley.
127-143.
Wooldridge, B. and Flyod, S. W. (1990).
Sim, A. B, Teoh A.Y., Thong, G. (1993). “A
“The Strategy Process, Middle
Cross Country Comparation of the
Management Involvement and Or-
Relationship between Strategy, En-
ganizational Performance”. Stra-
vironment and Control System At-
tegic Management Journal. Vol.11,
tributes: Singapore and Australia”.
pp. 231-241.

LAMPIRAN

0,
1
e70, x17
1
e60, x16
1
e50, x15 0, 0, 0, 0,
1 e8 e9 e10
0, e40, x14 intens 1 1 1
1
e18 x41 1 0,
0, e30, x13 x21 x22 x23 1
1
1 1 1 x31 e11
e19
0,
x42 e20, x12
0 0,
1 1
1 1 x32 e12
e20 x43 sistem
0, e1 0, x11 0, 1 0,
1 1
e21
0,
x44 0 x33 e13
1 perc z1 0,
e22 x45 0, 1
0, 1 perform x34 e14
1 1 e25 x51 0,
e23
0,
x46 0,
1 1
1 e26 x52 1 x35 e15
e24 x47 0, 0, 0,
1 1
e27
0, x53 0, x36 e16
1 z2 0,
e28
0, x54 1
1 strate x37 e17
e29
0, x55
1
e30
0, x56 1
1
e31
0, x57
1
e32 x58

62
Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi ... (Faisal & Trijatmiko Wahyu Prabowo)

0, .62 4.13
1
e7 0, .61 x17 3.91
1
e6 0, .56 x16 .70
3.98 .62
1
e5 0, .60 x15 3.88
.70 0, 1.75 0, .64 0, .16 0, .35
1 .67 e8 e9 e10
0, .71 3.69 e4 x14 intens 1 1 1
1 0, .43 3.82
.70 4.45 4.33 4.32
e180, .38 x41 3.71 e3 1 4.18 0, .39
x13 .68 x21
.34 x22 x23 1
1 0, .40 4.01
1.00 1.18 x31 e11
1 1.00 1.11
e190, .64 x42 3.74 1.03
e2 x12
0 4.20 0, .48
4.03 .10 1
1 1.15 0, .47 1.00 x32
e200, .16 x43 3.82 1.06 1 sistem e12
e1 0, .85x11 .32 1
0, .60 .90 4.12 0, .36
1 .58 1
e210, .35 x44 3.721.24 .96 .20
0 .95 x33 e13
1 1.28 perc z1
-.18 .23 4.06 0, .53
e220, .71 x45 3.71 3.81 .86 1
.85 0, 1.49 perform x34
1 e14
1 1.00 e25 x51 .00 .94 4.35 0, .47
e23 0, .61
x46 3.67
0, .42
1
4.15 1
1 e260, .36 x52 1 .88 x35 e15
e24 x47 4.11 .19 -.01 0, .84 4.25 0, .51
1 .85 .95
1
e270, .30 x53 4.27 .86 x36 e16
1 .91
0, 1.87 z2 4.29 0, .47
e280, .46 x54 4.19 1
1 .91 strate x37 e17
e290, .33 x55 .90
4.20
1 .91
e300, .28 x56 1.00
4.11
1
e310, .21 x57 3.93
1
e32 x58

63

You might also like