You are on page 1of 4

ANALISIS DATA

MINGGU KE

PUCUK APIKAL

PUCUK APIKAL

PUCUK APIKAL

DIBIARKAN

DIPOTONG

DIPOTONG +
ANOLIN

10

Pada pengamatan dominansi apikal, tanaman yang digunakan adalah sejenis tanaman katu- katuan.
Tanaman katu ini dibagi dalam tiga perlakuan antara lain tanamaan A pucuk apikal dibiarkan tumbuh,
tanaman B dipotong pucuk apikalnya, tanaman C Pucuk apikal dipotong lalu bekas potongannya
diberi lanolin yang mengandung auksin 0.01%.
Pada minggu pertama, pengamatan tanaman A terdapat tunas lateral yang tumbuh sebanyak 4 tunas
lateral. Pada tanaman B, kondisi tanaman segar namun tidak terdapat tunas lateral yang tumbuh. Pada
tanaman C, kondisi tanaman segar namun tidak terdapat tunas lateral yang tumbuh.
Pada minggu kedua, pengaman pada tanaman A keadaan tanaman segar terdapat pertambahan jumlah
tunas lateral yang tunbuh yaitu ada 7 tunas lateral yang tumbuh. Pada tanaman B, masih belum ada
tunas lateral yang tumbuh. Pada tanaman C masih belum ada tunas lateral yang tumbuh.
Pada pengamatan minggu ke 3, jumah tunas lateral yang tumbuh bertambah menjadi 9 tunas lateral.
Pada tanaman B jumlah tunas lateral yang tumbuh 1 tunas lateral. Pada tanaman C jumlah tunas
lateral yang tumbuh ada 1 tunas lateral.
Pada pengamatan minggu ke 4, pengamatam pada tanaman A jumlah tunas lateral yang tumbuh yaitu
10 tunas lateral. Pada tanaman B jumlah tunas lateral yang tumbuh 3 tunas lateral. Pada tanaman C
tunas lateral yang tumbuh sebnayak 2 tunas lateral.

Pembahasan
Tunas apikal adalah tunas yang tumbuh di pucuk (puncak) batang. Dominasi apikal dan
pembentukan cabang lateral dipengaruhi oleh keseimbangan konsentrasi hormon. Dominasi apikal
diartikan sebagai persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan. Selama
masih ada tunas pucuk/apikal, pertubuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari
pucuk. Dominasi apikal disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke bawah (polar) dan
ditimbun pada tunas lateral. Hal ini akan menghambat pertumbuhan tunas lateral karena
konsentrasinya masih terlalu tinggi. Pucuk apikal merupakan tempat memproduksi auksin
(Tjitrosoepomo, H.S. 1998).

Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar dan
pembentukan bunga yang berfungsi untuk mengatur pemanjangan sel didaerah belakang meristem
ujung (Paponov, dkk,. 2008). Auksin merupakan hormon pertama yang ditemukan dan disintesis
dalam batang, akar apex dan ditransportasikan di aksis tanaman. Hormon auksin diproduksi secara
endogen pada bagian pucuk tanaman. Dominasi apikal biasanya ditandai dengan pertumbuhan
vegetatif tanaman seperti, pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominasi apikal dapat dikurangi
dengan mendorong bagian pucuk tumbuhan sehingga produksi auksin yang disintesis pada pucuk
akan terhambat bahkan terhenti. Hal ini akan mendorong pertumbuhan tunas lateral (ketiak daun)
(Hopkins, 1995). Auksin yang terhenti dapat digantikan dengan beberapa jenis hormon IAA yang
berfungsi dengan Lanolin untuk mengetahui pertumbuhan lateralnya (Kimbal 1992).
Dominansi apikal atau dominanis pucuk biasanya menandai pertumbuhan vegetatif tanaman
yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominansi apikal setidaknya berpengaruh dalam
menghambat pertumbuhan lateral. Selama masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral akan
terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. Dominasi pucuk dapat dikurangi dengan memotong
bagian pucuk tumbuhan yang akan mendorong pertumbuhan tunas lateral (Dwijoseputro, D. 1983).

Dari tabel hasil diatas dapat dilihat bahwa pola jarak pertumbuhan awal terhadap panjang
daun lateral mengalami pertumbuhan jarak yang bervariasai sesuai dengan perlakuannya. Jika
dilakukan perbandingan rata-rata pertumbuhan panjang daun lateral pada saat awal-akhir antara
perlakuan dengan Lanolin+IAA: lanolin: kontrol , dari ini dapat diuraikan bahawa penambhaan IAA
pada daun lateral akan berkorelasi negatif terhadap pertumbuhan panjang daun lateralnnya, hal ini
dapat disebabkan terlalu banyaknya konsentrasi IAA pada daun lateral yang juga sebagai pusat
pembentukan IAA. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa Jika meristem apikal diganti dengan
sumber IAA yang dapat mendorong atau menghambat tumbuh tergantung konsentrasinya dan jenis
jaringan dimana IAA berkerja (Tjitrosoepomo, H.S. 1998).

Dikaji dari rata-rata pertumbuhan diameter batangnya pada saat awal-akhir antara perlakuan
dengan Lanolin+IAA: lanolin: kontrol = Minggu ke 1, Minggu ke 2, Minggu ke 3 dan minggu ke
empat. secara fulgar atau langsung dapat diterjemahkan bahawa pada batang yang atau tanpa
penambahan IAA memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif sama yang hanya sangat sedikit berbeda
dengan perlakuan pemberian lanolin saja. Kondisi ini dijelaskan sebagai reaksi efek dari IAA yang
dihasilkan apikal meristem dan dau-daun muda yang ditransporkan kebagian-bagian bawah tanaman
yang apabila sesuai penempatan fungsinya akan menambah tingkat pertumbuhan, walaupun dalam
waktu yang lama/lambat. Ini juga sesuai dengan pendapat riset ahli bahwa Meristem apikal dan
daun-daun muda adalah pusat-pusat sintesa IAA, dan IAA dari pusat-pusat ini ditransport kebagian
bawah batang sehingga menghambat pertumbuhan tunas lateral (Tjitrosoepomo, H.S. 1998).

Pada beberapa tanaman pertumbuhan ujung batang sering mendominasi pertumbuhan bagian
lain sehingga pembentukan cabang lateral dihambat, penomena ini disebut sebagai dominansi apical.
Pada perlakuan kecambah kacang hijau yang dipotong dan diberi IAA (konsentrasi auksin bertambah)
seharusnya mengalami inisiasi pada bagian basipetal sehingga merangsang pembentukan tunas lateral
(Darmanti, dkk., 2009).

Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
bagian ujung batang akan mempengaruhi tumbuh dan perkembangan bagian tumbuhan lainnya.
Gejala ini dikenal sebagai dominasi pucuk. Jika meristem apikal diganti dengan sumber IAA yang
dapat mendorong atau menghambat tumbuh tergantung konsentrasinya dan jenis jaringan dimana IAA
berkerja. . Kondisi ini dijelaskan sebagai reaksi efek dari IAA yang dihasilkan apikal neristem dan
dau-daun muda yang ditransporkan kebagian-bagian bawah tanaman yang apabila sesuai penempatan
fungsinya akan menambah tingkat pertumbuhan, walaupun dalam waktu yang lama atau lambat. Ini
juga sesuai dengan pendapat riset ahli bahwa Meristem apikal dan daun-daun muda adalah pusatpusat sintesa IAA, dan IAA dari pusat-pusat ini ditransport kebagian bawah batang sehingga
menghambat pertumbuhan tunas lateral.

Daftar Rujukan

Darmanti. 2009. Struktur Dan Perkembangan Daun AcalyphaindicaL Yang Diperlakukan


Dengan Kombinasi IAA Dan GA Pada Konsentrasi Yang Berbeda. Jurnal ( Vol 11 ) No. 1
Hal:40-45.
Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.

Tjitrosoepomo, H.S. 1998. Botani Umum. UGM Press. Yogyakarta.


Kimball, John W. 1992. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga

You might also like