You are on page 1of 12

1

BAB I
PETA KONSEP













PSAK
PSAK 10
tujuan dan ruang lingkup
definisi
pertimbangan mata uang
fungsional
pelaporan pada tanggal neraca
transaksi valuta berjangka
investasi neto dalam suatu
entitas asing
perlakuan alternatif diijinkan
pengungkapan
ketentuan transisi
PSAK 55
tujuan dan ruang lingkup
definisi instrumen keuangan
definisi derivatif
klasifikasi instrumen keuangan
pengukuran instrumen keuangan
penghentian pengakuan
lindung nilai
2



BAB II
PEMBAHASAN

Perkembanganakuntansidewasainisemakinpesat,
dibuktikandengandiakuinyaprofesiakuntan di Indonesia.Akuntansimemilikibanyakjenis,
salahsatunyaakuntansipengauditan.Dalampengauditan,
akuntansangatdipercayauntukmemeriksaseluruhlaporankeuanganperusahaandanlaporanterseb
utlangsungdapatdiakuiolehpemerintahmengenaikeabsahannya.
1.1 PengauditandanProfesiAkuntanPublik
1.1.1 Pengertian Audit
Audit adalah suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi
bukti yang berhubungan dengan pernyataan-pernyataan tentang tindakan-tingakan dan
kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian
antarapernyataan-pernyataantersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan
menyatakan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

1.1.2 Tipe Audit
Secara umum digolongkan menjadi 3, yaitu :
Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit) Adalah audit yang dilakukan
oleh auditor independent terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk
menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Audit Kepatuhan (Compliance Audit) Adalah audit yang tujuannya untuk menentukan
apakah yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Hasil audit dilaporkan
kepada pihak yang berwenang membuat kriteria. Audit kepatuhan banyak dijumpai
dalam pemerintahan.
Audit Operasional(Operational Audit)Audit ini meliputi penghimpunan dan
pengevaluasian bukti mengenai kegiatan operasional organisasi dalam hubungannya
dengan tujuan pencapaian efisiensi, fektifitas, maupun kehematan ekonomis operasional.

1.1.3 Tipe Auditor
Dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
3

Auditor Independen Adalah auditor professional yang menyediakan jasanya kepada
masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh
kliennya. Syarat berpraktik, seseorang harus memenuhi persyaratan pendidikan dan
pengalaman kerja tertentu ( lulus jurusan akuntansi fakultas ekonomi atau mempunyai
ijazah yang disamakan, telah mendapat gelar akuntan dari Panitia Ahli Pertimbangan
Persamaan Ijazah Akuntan, dan mendapat izin praktik dari Menteri Keuangan).
Auditor Pemerintah Adalah auditor professional yang bekerja di instansi pemerintah
yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang
disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban
keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.
Auditor Intern Adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (negara maupun swasta),
tugasnya menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen
puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan
organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta
menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

1.1.4ProfesiAkuntanPublik
1. PengertianProfesiAkuntanPublik
Profesiakuntanpublikadalahsalahsatuprofesi yang ada di Indonesia.Profesi
yang menyediakanjasa audit bagiparapemakaiinformasikeuangan.
Suatuprofesiakuntanpublikmemerlukansyarat-syaratkecakapandanwewenang, yaitu:
1) Akuntan harus sarjana lulusan Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri atau
mempunyai ijazah yang disamakan. Pertimbangan persamaan ini berada di
tangan Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan.
2) Akuntan tersebut harus mendaftar dalam register Negara yang diselenggarakan
oleh Departemen Keuangan dan memperoleh izin menggunakan gelar akuntan
dari departemen tersebut.
3) Menjalankan pekerjaan auditor dengan memakai nama kantor akuntan, biro
akuntan, atau nama lain yang memuat nama akuntan atau akuntansi hanya
diizinkan jika pemimpin kantor atau biro tersebut dipegang oleh seseorang atau
beberapa orang akuntan.
2. PersyaratanAkuntanPublik di Indonesia
4

Menurut pasal 6 SK Menkeu No. 43/1997, izin untuk membuka kantor
akuntan publik (KAP) akan diberikan apabila pemohon memenuhi persyaratan
berikut:
1) Berdomisili di wilayah Indonesia
2) Memiliki Register Akuntan
3) Menjadianggota IAI
4) Lulus ujiansertifikasiAkuntanPublik yang diselenggarakan IAI
5) Memilikipengalamankerja minimal 3 tahunsebagaiakuntandanpengalaman audit
umumsekurang-kurangny 3.000 jam denganreputasibaik.
6) Telahmendudukijabatan manager atauketuatimdalam audit umumsekurang-
kurangnya 1 tahun.
7) Wajibmempunyai KAP ataubekerjapadakoperasijasa audit.
3. Kantor AkuntanPublik
KAP adalah Kantor AkuntanPublik.Bentuk usaha KAP yang dikenal menurut
hukum di Indonesia ada dua macam yakni:
1) KAP dalambentukusahasendiri. KAP bentukinimenggunakananamaakuntanpublik
yang bersangkutan
2) KAP dalambentukusahakerjasama. KAP bentukinimenggunakannamasebanyak-
banyaknyatiganamaakuntanpublik yang menjadirekan/partner dalam KAP yang
bersangkutan.
Tanggung jawab KAP Usaha Sendiri adalah akuntan publik yang
bersangkutan sedangkan penanggungjawab KAP usaha kerjasama adalah dua orang
atau lebih akuntan publik yang masing-masing merupakan rekan/ partner dan salah
seorang bertindak sebagai rekan pimpinan.
KAP yang berbentuk usaha sendiri sangat sedikit jumlahnya, sebagian besar
memilih bentuk usaha kerjasama. Dalam usaha kerjasama, beberapa orang akuntan
publik bekerja sama berpraktik sebagai rekan atau partner, untuk memberikan jasa
profesional berupa pengauditan dan berbagai jasa lain kepada pihak-pihak yang
membutuhkan jasa mereka. Para partner biasanya mempekerjakan sejumlah staf
profesional untuk membantu mereka dalam menjalankan pekerjaannya. Para asisten
umumnya terdiri dari akuntan publik bersertifikat yang masih muda dalam
pengalaman atau mereka yang mempersiapkan diri untuk menjadi akuntan publik
bersertifikat.
5

Dengan adanya audit yang dilakukan oleh entitas terpisah akan mendorong
terciptanya independensi dan menghilangkan hubungan buruh majikan antara kantor
akntan publik dengan kliennya. Selain itu sebagai suatu entitas terpisahmemunkinkan
sebuah kantor akuntan menjadi cukup besar sehingga dapat mencegah adanya satu
atau seorang klien yang menjadi sumber pendapatan sangat besar dalam kantor
akuntan tersebut yang akhirnya bisa membahayakan independensi kantor akuntan
terhaap kliennya. Kompetensi juga bisa tercipta berkat terkumpulnya para profesional
dalam umlah besar pada satu kantor publik tertentu untuk bersama-sama berkarya
dengan keahlian dan kepentingan yang sama dan membuat pendidikan profesional
berkelanjutan menjadi lebih berarti.
4. OrganisasiProfesiAkuntanPublik
Di Indonesia hanya ada satu organisasi profesi akuntansi yaitu Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) yang keanggotaannya terdiri dari para akuntan yang yang bekerja
pada berbagai bidang kegiatan. Untuk menampung kegiatan para anggota tersebut IAI
membentuk empat kompartemen sesuai bidang kegiatan para anggotanya seperti:
Kompartemen Akuntan Publik, Kompartemen Akuntan Menejemen, Kompartemen
Akuntan Pendidik, Kompartemen Akuntan sektor Publik.
Sebagai salah satu kompartemen dari IAI, kompartemen akuntan publik
beranggotakan para akuntan yang berpraktikdan telah memiliki ijin praktik dari
Departemen Keuangan. Tujuan utama dibentuknya kompartemen ini adalah untuk
membina para anggotanya agar dapat melaksanakan fungsi dan perannya sebagai
akuntan publik yang profesional selalu memutakhirkan pengetahuannya terutama
dibidang akuntansi dan pengauditan. Kompartemen audit bertugas sebagai penyusun
standar audit yang harus digunakan oleh para anggotanya dalam melaksanakan jasa
atestasi dan non atestasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut kompartemen ini
membentuk Dewan Standar Audit. Selain itu kompartemen akuntan auditing juga
membentuk Badan Peredilan Profesi Akuntan Publik (BPPAP) yaitu suatu badan
peradilan yang melibatkan para anggotanya.
5. Independensi Auditor
Untukmenjadiakuntanpublikdibutuhkanindependensi auditor artinya sikap
mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung
pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak
6

dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Hal-hal yang
mengganggusikap mental independensi auditor adalah:
1) Sebagai seorang yang melaksanakan audit secara independen, auditor dibayar
oleh kliennya atas jasanya tersebut.
2) Sebagai penjual jasa seringkali auditor mempunyai kecenderungan untuk
memuaskan keinginan kliennya.
3) Mempertahankan sikap mental independen seringkali dapat menyebabkan
lepasnya klien.

2.1 Hubungan Audit denganDisiplinIlmuLainnya
Hubunganantara audit dengandisiplinilmulainnyasepertidisiplinilmuakuntansi.
Duailmuiniterkaitsatusamalainnya. Akuntansi merupakan proses mengidentifikasi dan
menganalisis, mencatat, mengelompokkan, merangkum, dan melaporkan kejadian-
kejadian yang mempengaruhi perusahaan dalam laporan keuangan dan menyusunnya
sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Sedangkan audit meliputi
mengumpulkan dan mendapatkan bukti-bukti yang diperoleh secara logis bahwa laporan
keuangan tersebut disajikan dengan jujur dan objektif serta memeriksa bahwa laporan
keuangan yang disusun sudah sesuai dengan PABU.Auditor hanya mencari dasar untuk
membuktikan dan memberikan pendapat tentang benar atau tidaknya laporan keuangan
tersebut sesuai dengan fakta dan kriteria.
Akuntansimenghasilkanlaporankeuanganbesertainformasipentinglainnya,
sedangkan audit biasanyatidakmenghasilkan data
akuntansitetapimeningkatkannilaiinformasi yang dihasilkan proses
akuntansidengancaramelakukanpenilaianinformasitersebutdanselanjutnyamemberikanhas
ilpenilaiantersebutkepadapihak-pihak yang berkepentingan.

3.1 Perkembangan Audit
Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke-15. Tahun kelahiran
pengauditan laporan keuangan secara pasti tidak diketahui, tetapi dari berbagai sumber
dapat diketahui bahwa pada sekitar awal abad ke-15 jasa auditor telah mulai digunakan
di Inggris. Meskipun pengauditan telah lahir sejak beberapa abad yang lalu, namun
perkembangan yang pesat baru terjadi pada abad ini.

3.1.1 PengauditanIndependenSebelumTahun 1900
7

Kelahiran fungsi pengauditan di Amerika Utara berasal dari Inggris. Akuntansi
sebagai profesi diperkenalkan di bagian benua ini oleh Inggris pada paruh kedua abad
kesembilan belas. Para akuntan di Amerika Utara mengadopsi bentuk laporan dan
prosedur audit sebagaimana yang berlaku di Inggris.
Perusahaan-perusahaan publik di Inggris pada waktu itu harus tunduk pada
undang-undang yang disebut Companiest Act. Menurut undang-undang tersebut, semua
perusahaan publik harus diaudit. Ketika fungsi audit mulai diekspor ke Amerika Serikat,
bentuk pelaporan model Inggris turut diadopsi pula meskipun peraturan yang berlaku di
Amerika Serikat tidak sama dengan yang berlaku di Inggris. Sebagaimana disebutkan
diatas, di Inggris semua perusahaan publik harus diaudit, sedangkan di Amerika Serikat
pada waktu itu tidak wajib diaudit. Keharusan untuk diaudit datang dari badan yang
mengatur pasar modal yang disebutSecurities and Exchange Commission (SEC), serta
dari pengakuan umum mengenai manfaat pendapat auditor atas laporan keuangan.
Tidak hanya peraturan undang-undang yang mengharuskan audit atas laporan
yang diberikan kepada para pemegang saham,menyebabkan audit pada abad kesembilan
belas menjadi beraneka ragam, kadang-kadang hanya meliputi neraca saja, tapi ada pula
yang berupa audit atas semua rekening yang ada pada perusahaan dan dilakukan secara
menyeluruh dan mendalam. Auditor biasanya mendapat penugasan dari manajemen atau
dari dewan komisaris perusahaan, dan laporan hasil audit biasanya dialamatkan kepada
pihak intern perusahaan, bukan kepada pemegang saham. Pemberian laporan kepada
para pemegang saham pada waktu itu tidak biasa dilakukan. Para manajer perusahaan
hanya menginginkan untuk mendapat jaminan dari auditor bahwa kecurangan dan
kekeliruan dalam pencatatan tidak terjadi.

3.1.2 Perkembangan di Abad ke-20
Memasuki abad keduapuluh, revolusi industri kira-kira telah berusia 50 tahun dan
selama masa itu jumlah perusahaan industri telah berkembang dengan pesat. Jumlah
pemegang saham juga semakin bertambah dan mereka sudah mulai menerima laporan
auditor. Kebanyakan pemegang saham baru ini tidak memahami makna pekerjaan
seorang auditor, dan kesalahpahaman melanda banyak pihak termasuk para pimpinan
perusahaan dan bankir. Pada umumnya mereka beranggapan bahwa pendapat auditor
adalah jaminan keakuratan laporan keuangan.
8

Profesi akuntansi di Amerika berkembang dengan pesat setelah berakhirnya
perang dunia I. Sementara itu kesalahpahaman tentang fungsi pendapat auditor masih
terus berlangsung, sehingga pada tahun 1917 Federal Reserve Board menerbitkan
Federal Reserve Buletin yang memuat cetak ulang suatu dokumen yang disusun oleh
American Institute Of Accountant (yang selanjutnya berubah menjadi American Institute
Of Certified Public Accountants atau AICPA pada tahun 1957) yang berisi himbauan
tentang perlunya akuntansi yang seragam, tetapi tulisan tersebut sesungguhnya lebih
banyak menguraikan tentang bagaimana mengaudit neraca. Pernyataan teknis ini
merupakan pernyataan pertama yang dikeluarkan oleh profesi akuntansi di Amerika
Serikat dari sekian banyak pernyataan yang dikeluarkan selama abad kedua puluh.
Pada awalnya, para akuntan publik menyusun laporan tanpa mengikuti pedoman
resmi. Akan tetapi pada 50 tahun terakhir, profesi dengan cepat mengembangkan redaksi
laporan yang umum digunakan melalui AICPA. Redaksi atau susunan kalimat laporan
yang umum saat ini telah makin diperbaharui sehingga pembuatan laporan hasil audit
tidak lagi merupakan pekerjaan mengarang kalimat dalam laporan, melainkan merupakan
proses pengambilan keputusan. Alternatif bentuk tipe laporanyang dapat dipilih auditor
tidak banyak, dan sekali auditor memilih jenis pendapat yang diberikan dalam situasi
tertentu, auditor tinggal memilih jenis laporan yang telah dirancang untuk menyatakan
pendapat tersebut.

3.1.3 PerkembanganPengauditan di Indonesia
Profesi akuntansi di Indonesia masih tergolong muda. Pada masa penjajahan
Belanda, jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak, sehingga akuntansi
dengan sendirinya hampir tidak dikenal. Perusahaan-perusahaan milik Belanda yang
beroperasi di Indonesia pada waktu itu, mengikuti model pembukuan seperti yang
berlaku di negaranya. Situasi seperti itu berlangsung hingga Indonesia merdeka.
Akuntansi baru mulai dikenal di Indonesia setelah tahun limapuluahan, yaitu ketika
semakin banyak perusahaan didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal,
terutama melalui pendidikan di perguruan tinggi.
Tonggak penting perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi pada tahun 1973,
yaitu ketika Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetaplan Prinsip-prinsip Akuntansi
Indonesia dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip akuntansi dan norma
tersebut hamper sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit yang
berlaku di Amerika Serikat. Penetapan prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan di
9

Indonesia terutama dipicu oleh lahirnya pasar modal yang mensyaratkan perusahaan
yang akan menjual sahamnya di pasar modal untuk memiliki laporan keuangan yang
telah diaudit. Selain itu perkembangan terjadi dalam dunia perbankan sejak tahun 1988
semakin menuntut dilakukannya audit atas laporan keuangan bagi perusahaan-
perusahaan yang akan mengajukan permohonan kredit ke bank. Pada tahun 1955 lahir
Undang-undang Perseroan Terbatas yang mewajibkan suatu perseroan terbatas untuk
menyusun laporan keuangan dan jika perseroan merupakan perusahaan public, maka
laporan keuangannya wajib diaudit oleh akuntan public. Pada tahun yang sama lahir pula
Undang-undang Pasar Modal yang semakin meningkat peran akuntansi dan pengauditan,
khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sahamnya dijual di pasar modal
(perusahaan public).
Sejalan dengan perkembangan profesi akuntansi dan dunia usaha di Indonesia,
IAI telah berkali-kali melakukan penyempurnaan dan pemutahiran prinsip akuntansi dan
norma pemeriksaan akuntan agar dapat mengakomodasi perkembangan yang sangat
pesat dalam dunia usaha, ,dengan tetap mengacu pada perkembangan yang terjadi di
Amerika Serikat dan profesi akuntansi internasional. Pada than 1994 IAI melakukan
penyusunan ulang prinsip akuntansi dan standar audit yang disebut Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) dan Standar Professional Akuntan Publik (SPAP). Sejalan dengan itu
Dewan Standar Akuntansi yang dibentuk oleh IAI secara terus menerus menerbitkan
Pernyatan Standar Akuntansi Keuangan (SPAP) yang hingga saat ini telah mencapai 56
buah.
Seperti terjadi di Amerika Seratus tahun lalu, fungsi pengauditan di Indonesia
memasuki abad 21 ini masih belum dipahami masyarakat.Banyakkesalahpahaman terjadi
atas laporan auditor, karena fungsi audit tidak dipahami benar. Situasi demikian Nampak
sekali ketika berbagai kasus terkenal seperti kasus Bank Summa, skandal Bank Bali yang
diaudit oleh Pricewaterhouse Coopers, dan sejumlah kasus lainnya, dikomentari berbagai
fihak. Kebanyakan komentar tersebut mencerminkan kesalahpahaman masyarakat, tidak
saja mengnai makna pendapat auditor atas laporan keuangan yang diperiksanya, tetapi
juga mengenai perbedaan antara berbagai jenis audit yang bisa dilakukan seorang auditor.

4.1 Peran Audit
Auditing secara menyeluruh mempunyai peranan dalam pencapaian tujuannya, dalam hal
ini pelaksanaan kerja Auditing dalam mencapai tujuannya adalah:
1) Memenuhikepentinganuntuk:
10

1. Memberikaninformasikeuangansecarakuantitatifmengenaiperusahaanterte
ntu, gunamemenuhikeperluanparapemakaidalammengambilkeputusan.
2. Menyajikaninformasi yang
dapatdipercayamengenaiposisikeuangandanperubahan-
perubahankekayaanbersihperusahaan.
3. Menyajikaninformasikeuangan yang
dapatmembantuparapemakaidalammenaksirkemampuanmemperolehlabad
ariperusahaan.
4. Menyajikan lain-lain informasi yang diperolehmengenaiperubahan-
perubahandalamhartadankewajiban, sertamengungkapkan lain-lain
informasi yang sesuaidengankeperluanparapemakai.
2) Mencapaimutusebagaiberikut:
1. Relevan
2. Jelasdandapatdimengerti
3. Dapatdiujikebenarannya
4. Mencerminkankeadaanperusahaanmenurutwaktunyasecaratepat
5. Dapatdiperbandingkan
6. Lengkapdannetral











11





BAB III
KESIMPULAN

Pengauditantelahmulaidilakukansejakabadkelimabelas.Tahunkelahiranpengauditanlap
orankeuangansecarapastitidakdiketahui,
tetapidariberbagaisumberdapatdiketahuibahwapadasekitarawalabadkelimabelasjasa auditor
telahmulaidigunakan di Inggris.Meskipunpengauditantelahlahirsejakbeberapaabad yang lalu,
namunperkembangan yang pesatbaruterjadipadaabadini. Pengauditanadalahsuatu proses
sistimatisuntukmendapatkandanmengevaluasibukti
yangberhubungan denganasersitentangtindakan-tingakandankejadian-
kejadianekonomisecaraobyektifuntukmenentukantingkatkesesuaianasersitersebutdengankriter
ia yang telahditetapkandanmengkomunikasikanhasilkepadapihak-pihak yang berkepentingan.
Jenis audit adalah audit laporankeuangan, audit operasional, dan audit kesesuaian. Jenis
auditor adalah auditor pemerintah, auditor intern dan auditor
independenatauakuntanpublik.Kantor AkuntanPublikmerupakanlembaga yang
memilikiizindarimentrikeuangansebagaiwadahbagiakuntanpublikdalammenjalankanpekerjaan
nya.Organisasiprofesiakuntansi di berbagainegara di duniasangatberagam,
baikstukturorganisasi, keanggotaanmaupunkegiatannya.Di Indonesia
hanyaadasatuorganisasiprofesiakuntansiyaituIkatanAkuntan Indonesia (IAI) yang
keanggotaannyaterdiridariparaakuntan yang yangbekerjapadaberbagaibidangkegiatan.





12





BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Jusup, a. Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan). BukuSatu. Yogyakarta: BagianPenerbitan
STIE YKPN.
Richank Meister. Auditing I (Sejarah Auditing). http://richank-
meister.blogspot.com/2012/09/auditing-i-sejarah-auditing.html. Diakses 28 Februari 2014.
Adam Meiheldy. HubunganAntaraAkuntansidan
Audit.http://adhambarker.blogspot.com/2009/10/hubungan-antara-akuntansi-dan-audit.html.
Diakses 28 Februari 2014.
Albert Dalame. HubunganAntaraAkuntansidenganPengauditan.http://albert-
dalame.blogspot.com/2013/03/hubungan-antara-akuntansi-dengan.html. Diakses 28 Februari
2014.

You might also like