You are on page 1of 2

Asyha Kantifa

2009730128


Permasalahan Pada Skenario
1. Ketuban pecah 2 jam sebelum masuk rumah sakit
Identifikasi masalah :
Ketuban pecah adalah mekanisme fisiologis dimana terjadi ketika proses persalinan telah
dimulai (kala 1), namun dapat terjadi sebelum proses persalinan dimulai serta dilatasi
servik yang kurang dari 4 cm yang disebut dengan ketuban pecah dini.
Pada skenario ketuban sudah pecah 2 jam sebelum didiagnosa persalinan kala 1 fase aktif
di rumah sakit dan dilatasi servik 4 cm, berarti dapat disimpulkan bahwa pada pasien
terjadi ketuban pecah dini.
Etiologi ketuban pecah dini :
Inkompetensi servik.
Peningkatan tekanan intra uterin.
Kehamilan ganda.
Panggul sempit.
Riwayat KPD sebelumnya.

2. Tidak terjadi perubahan pada posisi janin
Identifikasi masalah :
Pada skenario disebutkan bahwa pada pemeriksaan vaginal pertama teraba ubun-ubun
kecil kiri melintang pada station 0, artinya bagian terendah janin setinggi spina isciadica. 2
jam setelahnya dilakukan pemeriksaan vaginal ulangan dan ubun-ubun kecil kiri masih
teraba dalam posisi melintang tetapi ada kemajuan desensus pada station +1, artinya
bagian terendah janin sudah 1 cm dibawah spina isciadica tetapi tidak ada perubahan pada
kepala janin, yang seharusnya dengan kemajuan desensus ubun-ubun kecik kiri berada
dalam posisi depan bukan melintang. Berarti dapat disimpulkan bahwa terjadi posisi
abnormal pada kepala janin terhadap panggul ibu malposisi.
Malposisi ini dapat menyebabkan proses persalinan menjadi lama atau macet.


3. Gangguan kemajuan persalinan
Identifikasi masalah :
Pada skenario disebutkan pada pemerikasaan vaginal pertama terjadi dilatasi servik 4cm
dan 2 jam setelahnya kecepatan dilatasi hanya bertambah 1 cm, yang seharusnya pada
multipara kecepatan dilatasi bisa mencapai 1 sampai 1,5 cm per jam. Ini artinya terdapat
gangguan kemajuan persalinan pada kala 1 fase aktif.
Etiologi :
Kelainan power.
Kelainan passage jalan lahir lunak, jalan lahir keras.
Kelainan passenger.

4. Terjadi penurunan kondisi janin
Pada skenario disebutkan, pada pemeriksaan kardiotokografi yang pertama DJJ reaktif,
dan 2 jam setelahnya terjadi penurunan frekuensi DJJ deselerasi dini. Deselerasi dini
diakibatkan oleh kompresi kepala melalui jalan lahir akibat kontraksi uterus. Sering terjadi
pada persalinan normal/pervaginam. Biasanya temuan ini tidak mengakibatkan gawat
janin, tetapi jika pola deselerasi bertambah berat dan berisiko perlu dilakukan observasi
yang lebih cermat setiap 30 menit atau sekurang-kurangnya 15 menit jika ada indikasi
gawat janin.

You might also like