You are on page 1of 4

BAB I

ANALISA SUMBER BELAJAR


A. Pendahuluan
Pondok pesantren merupakan tempat belajar ilmu agama dan ilmu
pengetahuan dasar yang menjadi favorit bagi masyarakat Indonesia karena dengan
menyekolahkan anak ke pondok pesantren, anak akan berpengetahuan luas juga
pandai dalam berilmu agama. Banyak pondok pesantren unggulan tersebar di
wilayah Indonesia, khususnya di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Salah
satu pondok pesantren yang ada di Kabupaten Magelang adalah Pondok Pesantren
Al Husein yang berada di Krakitan, Salam, Magelang, Jawa Tengah. Pondok
pesantren Al Husein mendidik santrinya mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak
hingga Sekolah Menengah Atas. Anak Widya Ayuningtyas adalah salah satu santri
jenjang SMP yang ada di Pondok Pesantren Al Husein, yang sekarang menjalani
rawat inap di RSUD Wates karena penyakit Demam Berdarah Dengue.
Banyak fasilitas yang ditawarkan pondok pesantren Al Husein dalam
mendukung pembelajaran santri. Salah satunya adalah asrama santri yang juga
digunakan sebagai kelas. Namun sayang, asrama yang digunakan santri tersebut
ketika ditinjau dari segi kesehatan termasuk dalam kategori yang kurang sehat. Dari
letaknya, bangunan merupakan rumah panggung yang berada di atas kolam ikan
nila. Air yang ada dalam kolam keruh dengan sirkulasi air yang kurang memadai.
Ruangan dalam gedung asrama terlihatat penuh dengan barang pribadi maupun
barang yang digunakan sebagai sarana belajar. Banyak bergantungan baju seragam
dan baju keseharian santri karena almari sudah tidak mampu menampung pakaian
lagi. Handuk pun demikian. Handuk basah yang digunakan setelah mandi juga
digantung di dalam ruangan. Akibatnya, banyak nyamuk yang bersarang pada
pakaian dan handuk yang digantungkan tersebut.
Menurut penuturan pasien, belum ada penyuluhan terkait dengan perilaku
tersebut. Termasuk dari pihak pesantren, belum ada aturan resmi yang melarang
santri menjemur handuk di dalam ruangan mengingat keterbatasan tempat yang ada
di Pondok pesantren Al Husein. Akibatnya, banyak santri yang terkena penyakit
hygiene seperti diare, thypoid, dan DBD.
Pada pihak keluarga, Ibu pasien mengatakan belum pernah mendapat
penyuluhan tentang penyakit Demam Berdarah Dengue karena di desanya, Paliyan,
Temon, tidak ada riwayat penyakit DBD.


B. Predispocing factors ( Faktor pencetus )
1. Riwayat kesehatan
An. Widya Ayuningtyas menjalani pendidikan di Pondok Pesantren Al Husein
sejak 3 bulan yang lalu. Tidak ada keluhan selain mengeluhkan banyak nyamuk
yang terkadang menggigit saat proses pembelajaran dilakukan.
An. Widya juga mengatakan sebelumnya tidak pernah merasakan sakit sampai
terasa demam sejak hari rabu (15/10/2014) lalu.
2. Kondisi fisik
Klien demam sejak 3 hari yang lalu, suhu tubuh selalu di atas 38 C, suhu
terakhir 39,1C. Demam disertai pusing, mual, dan kelemahan anggota gerak.
3. Motivasi belajar
Dengan adanya salah satu anggota keluarga yang dirawat di RS karena
menderita DBD, Keluarga An. Widya ingin lebih mengetahui secara dalam
tentang DBD atau Demam Berdarah beserta penanganannya.
4. Kesiapan belajar
Pukul 10.30 WIB setelah semua tindakan keperawatan maupun medis selesai
dilakukan.
5. Kemampuan membaca
a. Ibu An. Widya adalah seorang ibu rumah tangga berpendidikan terakhir
SLTA.
b. Klien An. Widya adalah seorang pelajar SMP kelas VII di Ponpes Al Husein
Magelang.
C. Enabling Factors ( Faktor pemungkin ).
Tersedianya tenaga penyuluh minimal berpendidikan D3, tersedianya leaflet .
D. Reinforcing Factors ( Faktor penguat )
Adanya Support dari keluarga, perawat dan dokter di RS.










E. Analisa Data
DATA PENYEBAB MASALAH
DO :
- Klien demam, suhu
tubuh selalu diatas 38C,
suhu terakhir. Demam
disertai pusing, mual,
dan kelemahan anggota
gerak.
- Ibu An. Widya adalah
seorang ibu rumah
tangga berpendidikan
terakhir SLTA
- Klien An. Widya adalah
seorang pelajar SMP
kelas VII di Ponpes Al
Husein Magelang.
DS :
- Keluarga mengatakan
belum pernah
mendapat penyuluhan
tentang DBD karena
tidak ada kasus DBD di
daerahnya.
- Keluarga An. Widya
mangatakan kurang
paham tentang DBD
beserta
penanganannya dan
ingin mengetahui lebih
dalam tentang DBD
beserta
penanganannya

Kurang
pengetahuan
tentang penyakit
Demam Berdarah
Dengue (DBD)
kurang
terpaparnya
informasi
F. Diagnosis Keperawatan :
Kurang pengetahuan tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi.
G. Perencanaan :
Berkaitan Diagnose Keperawatan diatas masalah :
Kurang pengetahuan tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi.
Akan dilakukan Penyuluhan Kesehatan dengan :
1. Topik / Pokok bahasan : Penyakit Demam Berdarah Dengue dan cara
penanganannya
2. Tempat : Kamar S-9 Ruang Cempaka RSUD Wates
3. Hari, tanggal : Sabtu, 18 Oktober 2014
4. Pukul : 10.30-11.00 WIB

You might also like