You are on page 1of 7

1

Push Down Automata (PDA)



Push Down Automata (PDA) merupakan mesin otomata dari bahasa bebas
konteks. PDA di gambarkan sebagai tempat penyipanan yang tidak terbatas berupa
stack/ tumpukan.

Stack ialah kumpulan dari elemen-elemen sejenis dengan sifat penambahan
elemen dan pengambilan elemen melalui suatu tempat yang disebut top of stack
(puncak stack). Prinsip pada stack adalah LIFO. Pengambilan elemen dari stack
dinyatakan dengan operasi pop, sedang memasukkan elemen ke dalam stack dengan
operasi push.

Contoh stack :

A
D
E

Jika dilakukan operasi pop :


Jika dilakukan operasi push B, maka kondisi stack akan menjadi :




- Definisi : PDA adalah pasangan 7 tuple.

M = (Q, E, q
0
, F, o, I, Z
0
), dimana :
Q : himpunan hingga state,
E : alfabet input,
I : alfabet/simbol stack,
q
0
: state awal, q
0
e Q
Z
0
: simbol awal stack, Z
0
e I
F : himpunan state penerima, F _ Q
o : fungsi transisi , o : Q (E {c}) I 2
* I Q
(himpunan bagian dari Q
I*)

o(q
0
, a, Z
0
) = (q
0
, AZ
0
). Push/insert
o(q
0
, a, A) = (q
1
, c). Pop /delete

- Untuk state q e Q, simbol input a e E, dan simbol stack Xe I, o(q, a, X) = (p, o)
berarti : PDA bertransisi ke state p dan mengganti X pada stack dengan string o.




D
E
B
D
E
Top stack
Menjadi top
stack, karena
elemen A
diambil (pop)
Menjadi top stack karena dimasukkan elemen B
2
- Konfigurasi PDA pada suatu saat dinyatakan sebagai triple (q, x, o), dimana :
q e Q : state pada saat tersebut, x e E* : bagian string input yang belum dibaca,
dan o e I* : string yang menyatakan isi stack dengan karakter terkiri menyatakan
top of stack.

- Misalkan (p, ay, X|) adalah sebuah konfigurasi, dimana : a e E, y e E*, X e I,
dan | e I*. Misalkan pula o(p, a, X) = (q, ) untuk q e Q dan e I*. Dapat kita
tuliskan bahwa : (p, ay, X|) (q, y, |).

Contoh (PDA Deterministik):
PDA : M = (Q, E, I, q
0
, Z
0
, o, F)
pengenal palindrome L = {xcx
T
|x e (a|b)*}, dimana x
T
adalah cermin(x),
mempunyai tuple :
Q = {q
0
, q
1
, q
2
}, F = { q
2
}, E = {a, b, c}, I = {A, B, Z
0
}, dan fungsi transisi o
terdefinisi melalui tabel berikut :
















Dapat ditulis o(q
0
, a, Z
0
) = (q
0
, AZ
0
)
Mesin dengan konfigurasi :

State q
0
dan top stack Z
membaca inputa
konfigurasi menjadi State q
0

,push A ke stack A, A menjadi
top stack
Dapat ditulis o(q
1
,a, A) = (q
1
,c)

Mesin dengan konfigurasi :

State q
1
dan top stack A
membaca inputa
konfigurasi menjadi State q
1
, A
di pop, elemen dibawah A
menjadi top stack
3
Sebagai contoh, perhatikan bahwa fungsi transisi No. 1 dapat dinyatakan sebagai : o(q
0
, a, Z
0
) = (q
0
, AZ
0
). Pada tabel transisi tersebut terlihat bahwa pada state q
0
PDA
akan melakukan PUSH jika mendapat input a atau b dan melakukan transisi state ke
state q
1
jika mendapat input c. Pada state q
1
PDA akan melakukan POP.

Berikut ini pengenalan dua string oleh PDA di atas :
1. abcba : (q
0
, abcba, Z
0
) (q
0
, bcba, AZ
0
) (1)
(q
0
, cba, BAZ
0
) (4)
(q
1
, ba, BAZ
0
) (9)
(q
1
, a, AZ
0
) (11)
(q
1
, c, Z
0
) (10)
(q
2
, c, Z
0
) (12) (diterima)
2. acb : (q
0
, acb, Z
0
) (q
0
, cb, AZ
0
) (1)
(q
1
, b, AZ
0
) (8),
(halt/crash ditolak)
3. ab : (q
0
, ab, Z
0
) (q
0
, b, AZ
0
) (1)
(q
0
, c, BAZ
0
) (4) (crash ditolak)
Penerimaan dan penolakan tiga string di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. string abcba diterima karena tracing sampai di state penerima (q
2
) dan string
abcba selesai dibaca (string yang belum dibaca = c)
2. string acb ditolak karena konfigurasi akhir (q
1
, b, a Z
0
) sedangkan fungsi transisi
o(q
1
, b, a) tidak terdefinsi
3. string ab ditolak karena konfigurasi akhir (q
0
, c, baZ
0
) sedangkan fungsi transisi
o(q
0
, c, b) tidak terdefinsi

Ilustrasi graf fungsi transisi PDA di atas ditunjukkan melalui gambar berikut :

b, Z
0
/BZ
0
a, A/c

a, Z
0
/AZ
0
a, A/AA
c, A/A
c, B/B
start q
0
c, Z
0
/ Z
0
q
1
c, Z
0
/ Z
0
q
2




a, B/AB b, B/BB
b, A/BA b, B/c


- Notasi (p, ay, X|) (q, y, |) dapat diperluas menjadi :
(p, x, o) * (q, y, |), yang berarti konfigurasi (q, y, |) dicapai melalui sejumlah
(0 atau lebih) transisi.
4
- Ada dua cara penerimaan sebuah kalimat oleh PDA, yang masing-masing terlihat
dari konfigurasi akhir, sebagaimana penjelasan berikut :
Jika M = (Q, E, I, q
0
, Z
0
, o, F) adalah PDA dan x eE*, maka x diterima dengan
state akhir (accepted by final state) oleh PDA M jika : (q
0
, x, Z
0
) * (q, c, o)
untuk o e I * dan q e A. x diterima dengan stack hampa (accepted by empty
stack) oleh PDA M jika : (q
0
, x, Z
0
) * (q, c, c) untuk q e Q.
5
Contoh (PDA Non-Deterministik):
NPDA : M = (Q, E, I, q
0
, Z
0
, o, F) mempunyai komponen tuple berikut :
Q = {q
0
, q
1
, q
2
}, F = {q
2
}, E = {a, b, c}, I = {D,A,B,C, Z}, dan fungsi transisi o :

1. o(q
0
, , Z) = (q
1
, DZ)
2. o(q
1
, , D) = (q
1
, ADA), (q
1
, BDB), (q
1
, C)
3. o(q
1
, a, A) = (q
1
, )
4. o(q
1
, b, B) = (q
1
, )
5. o(q
1
, c, C) = (q
1
, )
6. o(q
1
, , Z) = (q
2
, Z)

q0,abc,Z=q1,abc,DZ (1)
=q1,abc,ADAZ (2 kiri)
=q1,bc,DAZ (3)
=q1,bc,BDBAZ (2 tengah)
=q1,c,DBAZ (4)
=q1,c,CBAZ
=q1, , BAZ=halt ditolak

q0, c,Z=(q1,c,DZ) (1)
= (q1,c,CZ) (2 kanan)
= (q1, , Z) (5)
= (q2, ,Z) (6) diterima

q0,acb,Z = q1,acb,DZ=q1,acb,ADAZ=q1,cb,DAZ=q1,cb,CAZ=
=q1,b,AZ=halt. Ditolak
q0,aca,Z = q1,aca,DZ=q1,aca,ADAZ=q1,ca,DAZ=q1,ca,CAZ=
= q1,a,AZ=q1, ,Z=q2 diterima
q0,abcab,Z=q1,abcab,DZ=q1,abcab,ADAZ=q1,bcab,DAZ
=q1,bcab,BDBAZ= q1,cab,DBAZ=q1,cab,CBAZ
= q1,ab,BAZ=halt ditolak
abcba, abbcbba diterima
Contoh (PDA Non-Deterministik):
PDA M = (Q, E, I, q
0
, Z
0
, o, F) pengenal palindrome L = {xx
T
|x e (a|b)*} mempunyai
komponen tuple berikut :
Q = {q
0
, q
1
, q
2
}, F = { q
2
}, E = {a, b}, I = {a, b, Z
0
}, dan fungsi transisi o
terdefinisi melalui tabel berikut :

No. St. In. TopS Hasil No. St. In. TS Hasil
1 q
0
a Z
0
(q
0
, aZ
0
), (q
1
, Z
0
) 7 q
0
c Z
0
(q
1
, Z
0
)
2 q
0
b Z
0
(q
0
, bZ
0
), (q
1
, Z
0
) 8 q
0
c a (q
1
, a)
3 q
0
a a (q
0
, aa), (q
1
, a) 9 q
0
c b (q
1
, b)
4 q
0
b a (q
0
, ba), (q
1
, a) 10 q
1
a a (q
1
, c)
5 q
0
a b (q
0
, ab), (q
1
, b) 11 q
1
b b (q
1
, c)
6 q
0
b b (q
0
, bb), (q
1
, b) 12 q
1
c Z
0
(q
2
, c)
6

q0,aba,z = q0,ba,az (1 kiri)
= q1, a, az (4 kanan)
= q1, c, z(10)
=q2, c,c (12) diterima
q0,aba,z = q0,ba,az (1 kiri)
= q0, a, baZ (4 kiri)
= q1, ,baZ (5 kanan)
= halt

q0, aa, Z=q0, a, aZ=q0, , aaZ=q1, ,aaZ=halt
q0, aa, Z=qo, a, aZ=q1, ,aZ=halt
q0, aa, Z=q1, a, Z=halt
q0, abba, Z= q0, bba, aZ=q0, ba, baZ=q0,a,bbaZ=q0, ,abbaZ=q1,

Pada tabel transisi tersebut terlihat bahwa pada state q
0
PDA akan melakukan PUSH jika
mendapat input a atau b dan melakukan transisi state ke state q
1
jika mendapat input c. Pada
state q
1
PDA akan melakukan POP. Kedua Contoh di atas menunjukkan bahwa PDA dapat
dinyatakan sebagai mesin PUSH-POP.
Berikut ini pengenalan string baab oleh PDA di atas :
1. (q
0
, baab, Z
0
) (q
0
, aab, bZ
0
) (2 kiri)
(q
0
, ab, abZ
0
) (5 kiri)
(q
1
, b, abZ
0
) (3 kanan)
(q
1
, b, bZ
0
) (11)
(q
1
, c, Z
0
) (10)
(q
2
, c, Z
0
) (12) (diterima)

2. (q
0
, baab, Z
0
) (q
1
, baab, Z
0
) (2kanan)(crashditolak)

3. (q
0
, baab, Z
0
) (q
0
, aab, bZ
0
) (2 kiri)
(q
0
, ab, abZ
0
) (5 kiri)
(q
0
, b, aabZ
0
) (3 kiri)
(q
1
, b, aabZ
0
) (4kanan)(crashditolak)

4. (q
0
, baab, Z
0
) (q
0
, aab, bZ
0
) (2 kiri)
(q
0
, ab, abZ
0
) (5 kiri)
(q
0
, b, aabZ
0
) (3 kiri)
(q
0
, c, baabZ
0
)(4 kiri)
(q
1
, c, baabZ
0
)(9) (crash ditolak)

q0,aba,z = q0,ba,az = q1, a, az = q1, c, z =q2, c,c



7
KESIMPULAN

Push Down Automata (PDA) merupakan mesin otomata dari bahasa bebas konteks.
PDA di gambarkan sebagai tempat penyipanan yang tidak terbatas berupa stack/ tumpukan.
Stack merupakan kumpulan darielemen-elemen sejenis dengan sifat penambahan elemen dan
pengambilan elemen melalui suatu tempat yang disebut top of stack(puncak stack).
Pengambilan elemen dari stack dinyatakan dengan operasi pop sedangkanmemasukkan
elemen kedala stack dengan posisi push.

You might also like