You are on page 1of 23

MAKALAH

MANAJEMEN AGRIBISNIS
MANAJEMEN AGRIBISNIS USAHA TERNAK KAMBING POTONG

RIZKI NUGRAHA 200110130140
VIRGIAWAN ANFA S 200110130141
HANIFAH RAHMAH 200110130142
JENAL ABIDIN 200110130143
CHAIRUNNISA 200110130266
KELOMPOK 6
FAPET D

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2014
I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia penghasil
daging yang cukup potensial. Kambing dapat memanfaatkan bahan alami
dan hasil ikutan industri yang tidak dikonsumsi oleh manusia sebagai bahan
pakan. Makanan utama ternak kambing adalah hijauan berupa rumput
lapangan. Hijauan merupakan sumber energi dan vitamin yang baik,
namun kandungan protein kasarnya relatif rendah dibanding dengan
bahan pakan bijibijian, misalnya kacang kedelai dan jagung.
Ternak kambing merupakan salah satu jenis ruminansia kecil yang
mempunyai arti besar bagi rakyat kecil, yang jumlahnya sangat besar, karena
tidak sedikit masalah yang dihadapi oleh masyarakat luas menjadi cair oleh
hasil-hasil dari ternak kambing.
Ternak kambing tak terpisahkan dari kehidupan manusia, terbukti dari
sejarah-sejarah umat manusia ini, sejak dulu para Rosul adalah penggembala-
penggembala ruminansia kecil ini. Keuntungan dari ternak kambing sangat
banyak, apakah itu dirasakan langsung atau tidak langsung. Semua lapisan
masyarakat tidak ada yang tidak suka akan ternak kambing, pada saat-saat
tertentu kambingpun mempunyai nilai yang sangat tinggi sebagai ternak
qurban, khususnya bagi ummat Islam.
Ditinjau dari aspek pengembangannya, ternak kambing sangat potensial
bila di usahakan secara komersial, antara lain : umur kedewasaan dan umur
kebuntingan ternak kambing lebih pendek bila di bandingkan dengan ternak
sapi atau kerbau sebagai ternak ruminansia besar. Keadaan yang demikian
member pengaruh positif bagi petani-peternak pedesaan dalam memanfaatkan
waktu luang, sebab usaha ternak kambing hanya memerlukan fasilitas dan
pengelolaan sederhana.
Saat ini pemeliharaan kambing bukan hanya di pedesaan saja, tetapi sudah
menyebar ke berbagai tempat. Semakin banyaknya peternakan kambing yang
muncul di sebabkan oleh permintaan daging dan susu kambing yang terus
mengalami peningkatan.

1.2 Maksud dan Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan bagaimana memulai
bisnis ternak kambing.
2. Mahasiswa dapat mendalami ilmu ternak ruminansia khususnya kambing.

1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara beternak dan memelihara kambing?
2. Apa sajakah manfaat dari kambing?
3. Bagaimana pemasaran dan analisis biaya untuk mulai beternak kambing?










II
PEMBAHASAN

2.1 Cara Beternak Burung Puyuh
Cara pemeliharaan kambing yang banyak dilakukan umumnya adalah
di kandangkan dan juga di gembalakan. Pengembalaan biasanya dilakukan
secara berpindah-pindah. Kambing yang di pelihara dengan cara di
kandangkan, dan pada waktu tertentu di gembalakan atau di gembalakan
terus menerus sepanjang hari, hasilnya lebih baik. Sebab dengan system
pengelolaan demikian, ternak kambing memperoleh factor pendukung
yang lebih kuat. Di tinjau dari aspek tingkah lakunya, ternak kambing
merupakan hewan gembalaan. Realitas ini di sebabkan oleh sifat ternak
kambing yang merasa lebih senang dan cocok bila hidup secara bebas dan
setengah liar. Lebih jauh lagi gairah untuk kawin serta aktivitas kehidupan
lainnya akan lebih menonjol.
2.1.1 Perkandangan dan Perlengkapan Kandang
a. Perkandangan
Kandang di usahakan di bangun dilokasi yang jauh dari pemukiman
warga. Hal ini di maksudkan agar supaya kotoran yang ditimbulkan oleh
kambing tidak menganggu warga masyarakat. Dianjurkan juga lokasi
kandang sebaiknya berada di tanah yang memiliki tanaman yang rimbun .
Hal ini dimaksudkan agar supaya angin yang bertiup tidak terlalu kencang.
Angin yang terlalu kencang dapat menyebabkan kambing sering kembung
perut.
Model Kandang
Model kandang untuk kambing umumnya berbentuk panggung yang
dibangun diatas permukaan tanah, sehingga terdapat kolong dibawah
kandang. Tinggi kolong dari permukaan tanah sekitar 0,5 m.
Kandang yang baik adalah kandang yang memiliki ventilasi lancar,
dindingnya kuat dan baik, atap tidak bocor, serta lantainya tidak mudah
lembab. Rangka kandang dapat terbuat dari kayu, bambu, atau beton yang
kokoh.
Atap kandang berfungsi untuk melindungi ternak dari panas matahari,
hujan, dan angin. Bahan untuk atap kandang terbuat dari genting, asbes,
ijuk, atau rumbia. Lantai kandang dibuat dari bilah-bilah bambu, papan,
atau lapisan semen. Lantai kandang juga dibuat tidak rata, agar tidak
membahayakan kambing ketika lantai sedang basah. Lantai kandang
dibuat sejajar dengan papan lantai dengan celahnya antara 1-1,5 cm agar
kotoran dapat keluar melalui celah lantai dan mudah pada saat
membersihkan kandang.
Ukuran Kandang
Standart luas kandang untuk satu ekor kambing adalah 1,5 m
2
, sehingga
untuk memelihara kambing 20 ekor kambing jantan dan 5 ekor kambing
betina, maka dibutuhkan lahan seluas 30 m
2
untuk kandang kambing
jantan dan 7,5 m
2
untuk kandang kambing betina.
Ukuran kandang berbeda-beda, bergantung pada peruntukannya.
Kandang beranak berukuran 120 cm 120 cm per ekor.
Kandang induk berukuran 100 cm 15 cm per ekor.
Kandang anak berukuran 100 cm 125 cm per ekor.
Kandang pejantan berukuran 110 cm 125 cm per ekor.
Kandang dara atau dewasa berukuran 100 cm 125 cm per ekor.
b. Perlengkapan Kandang
Perlengkapan kandang sangat diperlukan dalam rangka mempermudah
pemeliharaan ternak kambing. Perlengkapan kandang yang dibutuhkan saat
pemeliharaan kambing dijelaskan seperti berikut.
1. Tempat pakan (Palungan)
Perlengkapan ini biasanya terbuat dari bambu atau kayu papan.
Palungan diletakkan menempel di sisi kandang dengan ukuran dasar
selebar 25 cm, tinggi (dalam) 50 cm, lebar bagian atasnya 50 cm, serta
panjang disesuaikan dengan panjang kandang. Lebar celah kandang
untuk tempat mengeluarkan kepala kambing ketika makan sekitar 30
cm. Jarak antara dasar tempat pakan dengan lantai kandang setinggi 25
cm.

2. Tempat hijauan pakan
Wadah ini sebagai tempat untuk menyeleksi pakan hijauan sebelum
diberikan kepada kambing. Pakan hijauan diharapkan tidak kotor, basah
dan tercampur bahan pakan lain yang bisa merugikan kesehatan ternak.
Wadah mirip palungan ini dibuat agak jauh dari kandang. Tempat
tersebut digunakan untuk meletakkan, menyimpan, meniriskan dan
sedikit melayukan hijauan sebelum diberikan kepada ternak kambing
yang dipelihara.

3. Tempat minum
Tempat minum yang biasa digunakan adalah ember plastik atau wadah
lain yang serupa. Tempat minum ini setelah diisi air bersih, disimpan di
pinggir kandang bagian dalam agar ternak kambing dapat
memanfaatkannya, terutama saat akan minum. Selain itu, dapat
mempermudah peternak pada saat akan mengambil, membersihkan, dan
mengisi air kembali.

4. Tempat kompos
Tempat kompos berfungsi untuk mengumpulkan kotoran. Tempat
tersebut berada di bawah kolong kandang panggung berupa lubang
galian dalam tanah yang cukup dalam agar dapat menampung kotoran
yang banyak. Kotoran dan air kambing ditampung didalamnya. Kotoran
kambing dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang karena banyak
mengandung nitrogen, kalium dan fosfor sehingga sangat baik
digunakan sebagai pupuk untuk tanaman. Setiap ekor kambing yang
beratnya 50 kg, dapat menghasilkan pupuk kandang minimal satu ton
dalam setahun.

5. Pintu kandang
Daun pintu dibuat cukup lebar dan tinggi sehingga ternak maupun
pemeliharanya dapat dengan mudah keluar masuk kandang. Pintu
kandang ini dapat dibuat dari papan kayu atau bambu.

6. Tangga
Kandang panggung mutlak memerlukan tangga sebagai sarana naik dan
turun ternak maupun pemeliharanya. Tangga kandang ini biasanya
dibuat agak landai, tidak licin dan terdapat alur-alur melintang guna
menahan kaki ketika ternak sedang berjalan naik atau turun tangga.

7. Ruang utama
Ruang kandang adalah ruang utama tempat ternak agar bisa bergerak
leluasa di dalamnya. Ruangan kandang sebaiknya disesuaikan dengan
jenis kambingnya. Namun, biasanya setiap ekor kambing dewasa
memerlukan ruangan seluas 1.5 m X 1 m.


2.1.2 Penyiapan Bibit
Kambing yang digemukkan adalah kambing jantan, umur berkisar
antara 10 bulan sampai 1 tahun dengan bobot awal antara 18 22
kilogram. Kriteria bibit yang baik adalah :
a.Bentuk ekterior tubuh seperti kepala besar dan panjang.
b.Badan panjang dan tinggi
c.Kaki normal, dada dan pinggang lebar
d.Kondisi tubuh tidak cacat dan sehat
e.Gigi belum tanggal atau poel
Kisaran bobot awal 18 22 kilogram umumnya menunjukan
pertumbuhan yang relatif cepat dan optimal dalam mengkonversi
pakan menjadi daging. Bobot awal lebih dari 22 kilogram lama
penggemukan akan lebih singkat, sedangkan bila bobot awal kurang
dari 15 kilogram maka waktu yang diperlukan lebih lama dari 4 bulan.
Perlakuan awal yang perlu diperhatikan pada saat bibit baru masuk
adalah : a. bibit di timbang, b. pemberian obat cacing, c. pemberian
antibiotik dan vitamin.
2.1.3 Pemeliharaan
Menjaga Kebersihan Kandang dan Kambing
Usahakan kandang tetap bersih, pada kandang sistem panggung
bersihkan kotoran dibawahnya/kolong kandang setiap minggu, agar
kebersihan tetap terjaga dan mengurangi kelembaban kandang hal ini akan
berpengaruh terhadap kesehatan ternak.
Mandikan ternak 1 minggu sekali dengan memakai sabun ditergen
sambil disikat, apabila banyak kutunya (tumo) tambahkan peditox,
asuntol, dll. Selesai di sikat biarkan ternak selama 15 menit kemudian
bilas dengan air bersih sampai bersih dan jemur pada sinar matahari
sampai kering . Usahakan waktu memandikan ternak di waktu yang cerah.
Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan penyakit dapat dilakukan setiap saat dan jika terdapat
kambing yang sakit harus segera mendapat penangan medis yang baik agar
tidak menular kepada kambing yang lain. Kambing sering diserang
berbagai penyakit, seperti cacingan, kudis, perut kembung, dan paru-paru.
Jumlah kambing yang terjangkit penyakit pun sebaiknya dicatat agar dapat
menjadi bahan evaluasi.


Pemberian Pakan
Pakan merupakan merupakan salah satu unsur yang sangat vital dalam
usaha peternakan. Pemberian pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
gizi ternak dapat menyebabkan defisiensi makanan sehingga ternak mudah
terserang penyakit. Zat gizi pakan yang diperlukan oleh ternak dan mutlak
harus tersedia dalam jumlah yang cukup adalah karbohidrat, lemak,
protein, mineral, dan air.
Seekor kambing dewasa membutuhkan kira-kira 6 kg hijauan segar
sehari yang diberikan 2 kali, pagi dan sore, tetapikambing lebih suka
mencari dan memilih pakannya sendiri di alam terbuka. Untuk
kambingjantan yang sedang dalam periode memacek sebaiknya ditambah
pakan penguat (konsentrat) 1kg.
Sementara pakan pengganti merupakan pakan hijauan yang sudah
difermentasi. Menurut Mulyono dan Sarwono (2008), pada dasarnya
kambing tidak selektif dalam memilih pakan. Segala macam daun-daunan
dan rumput disukai,tetapi hijauan dari daun-daunan lebih disukai daripada
rumput. Hijauan yang baik untuk pakanadalah hijauan yang belum terlalu
tua dan belum menghasilkan bunga karena hijauan yang masihmuda
memiliki kandungan PK (protein kasar) yang lebih tinggi. Hijauan yang
diperoleh padamusim hujan sebaiknya dilayukan atau dikeringkan terlebih
dahulu sebelum digunakan untuk pakan kambing.
Ransum penggemukan kambing terdiri dari hijauan dan daun-daunan.
Pemberian hijauan rumput 75% dan daun-daunan 25%. Frekwensi
pemberian pakan pada jam 06.00-07.00 pagi, jam 15.00-17.00, jam 18.00-
19.00, dan jam 21.0022.00. Frekwensi pemberian pakan lebih sering
lebih baik, karena akan memperbanyak dan mengaktifkan mikroba rumen.
Jumlah pakan yang diberikan usahakan sebanyak-banyaknya, tanpa batas
dan ternak akan berhenti sendiri setelah merasa kenyang.

Pemberian Vaksinasi dan Obat
Pada minggu pertama berikan obat cacing hati Dovenix dengan dosis
1cc/25kg berat badan, pada minggu ke tiga berikan obat cacing lambung
Wormectyn dosis 0,5cc/20kg berat badan. Untuk pengobatan diare berikan
gula putih 1 sendok makan ditambah garam 1 sendok makan tambahkan
air masak 1 liter larutkan. Penyakit kulit yang sering muncul adalah kudis
pengobatanya dengan campuran oli bekas ditambah belerang dan kapur
barus serta tambahkan sedikit garam panaskan setelah agak dingin oleskan.
Penyakit dapat dicegah dengan menjaga sanitasi kandang, pemberian
makanan bergizi, dan vaksinasi.
Beberapa penyakit yang sering timbul pada ternak kambing adalah:
1. Penyakit Anthrax (Radang limpa)
Penyakit ini disebabkan oleh basil Anthrax (Bacillus anthracis).
Spora basil ini dapat tahan hidup sampai 20 tahun dalam tanah. Tanda-
tanda penyakit anthrax:
Nafsu makan hilang
Suhu badan meningkat
Sulit bernafas dan buang kotoran, mencret darah.
Ternak mati dengan tiba-tiba dan keluar darah dari lubang hidung,
mulut dan lubang dubur.
Pencegahan : Vaksinasi bagi hewan sehat secara teratur, minimum
setahun sekali, sebaiknya enam bulan sekali.
Pengobatan : Hewan yang disangka sakit disuntik dengan Serum anti
anthrax dan suntikan antibiotika.
2. Penyakit Mulut dan Kuku (Apthae Epizootica = AE)
Penyakit ini disebabkan oleh semacam virus. Tanda-tanda penyakit AE
adalah :
Timbul lepuh-lepuh pada selaput lendir bibir dalam dan gusi.
Suhu badan meningkat dan nafsu makan berkurang
Banyak mengeluarkan air liur.
Diantara kuku (sela kuku) terjadi luka sehingga ternak menjadi
sulit berdiri atau berjalan.
Pencegahan : Vaksinasi setiap enam bulan sekali dengan vaksin AE.
Pengobatan : Dengan suntikan antibiotika Terramycine, cortcycline dan
lain-lain. Luka pada mulut dan kuku dicuci dengan creolin dan diobati
dengan antibiotika.
3. Penyakit Cacing
Disebabkan oleh berbagai jenis cacing bulat dalam lambung dan
usus. Biasanya banyak menyerang kambing muda (di bawah umur 1
tahun).Tanda-tanda ternak yang diserang cacing :
Kambing kelihatan lesu, lemah dan pucat
Bulu kasar dan tidak mengkilat
Kurus, pertumbuhan lambat
Kadang-kadang mencret

Pencegahan : Menghindarkan kambing dari tempat yang lembab dan
digenangi air dimana banyak terdapat larva cacing, serta dengan
pemberian obat cacing secara teratur.
Pengobatan :
- Diberi obat cacing seperti Citarin, Concurat dan lain-lain.
- Bisa pula diberi buah pinang yang nampir matang (tua) ditumbuk
halus dan cairannya diminumkan (jangan diberikan kepada kambing
yang bunting).
- Dapat pula diberi campuran terusi dengan air tembakau. Buatlah air
tembakau sebanyak 1 liter sampai berwarna coklat tua, masukkan terusi
30 gr, diaduk sampai rata dan kemudian ditambah air 2 liter lagi.
Kambing dipuasakan dahulu selama 12 jam, lalu diberi campuran
tersebut 30-50 cc (seperlima gelas) untuk setiap ekor kambing
dewasa.Setelah diobati jangan diberi makan dahulu sampai 6 jam.

4. Penyakit Kembung Perut
Penyakit ini disebabkan oleh karena kambing terlalu banyak makan
rumput muda dan basah/berembun, sehingga memudahkan
pembentukan gas dalam lambung.
Pengobatan :
Diberi air asam yang ditambah gula.
Usahakan agar ternak melakukan gerakan mengunyah (misal
mengunyah kayu) dan angkat kaki depan ke atas dan ke bawah
agar gas banyak keluar.
5. Penyakit Pneumonia
Penyakit ini kebanyakan disebabkan oleh keadaan kandang yang
lembab, dingin dan kotor. Tanda-tanda :
Ternak nampak seperti kedinginan, lemah dan nafsu makan
hilang.
Sering batuk atau bila bernafas mengeluarkan bunyi.
Pencegahan dilakukan dengan mengusahakan agar kandang selalu
bersih, tidak lembab dan tidak ada genangan air di bawah kandang.
6. Penyakit Kudis/Kurap(Scabies)
Penyakit ini disebabkan oleh beberapa jenis kutu dan dapat pula
disebabkan oleh kotoran (karena keadaan kandang yang kotor, ternak
tidak pernah dimandikan).
Pencegahan :
Memandikan kambing secara teratur.
Hindari kontak dengan ternak yang sakit.
Pengobatan :
Diobati dengan campuran belerang, parutan kunyit dan minyak
kelapa sama banyaknya dan dipanaskan.
Memandikan kambing dengan larutan BHC 0,06%, Azuntol
dan lain-lain
Bisa juga dengan mengoleskan campuran DECIS + minyak
goreng+ garam ke bagian yang sakit.

2.2 Manfaat Kambing Pedaging
Beberapa manfaat dari daging kambing :
Meningkatkan potensi seksual
Untuk masalah vitalitas seksual ini tidak hanya torpedo kambing
saja, banyak yang meyakini bahwa empedu kambing juga cukup
berkhasiat. Perbedaannya adalah, jika topedo harus dimask/disate,
sedangkan empedu harus ditelan mentah-mentah.
Mencegah Anemia
Dalam 100 gram daging kambing terdapat 154 kalori, 9.2 mg
lemak, 3.6 mg lemak jenuh. Selain itu, daging kambing juga salah satu
sumber zat besi, vitamin B, kolin, dan selenium terbaik.
Menyembuhkan penyakit malaria
Mengonsumsi empedu kambing juga dapat menyembuhkan
penyakit malaria. Dalam beberapa buku pengobatan Cina, memang
terdapat empedu untuk mengobati malaria, misalkan empedu ular. Akan
tetapi ternyata empedu kambing juga memiliki khasiat yang sama
dengan empedu ular.
Pengontrol berat badan
Daging kambing memiliki lemak paling rendah dibanding daging
sapi, babi dan ayam. Rendahnya lemak dalam daging sapi membantu
Anda mengendalikan berat badan, sehingga menurunkan risiko obesitas
yang memicu penyakit jantung dan diabetes tipe 2.Dalam setiap 100
gram daging kambing mentah hanya memiliki 109 kalori dan 21 gram
protein. Menurut penelitian Harvard School of Public Health, protein
dalam daging kambing juga membantu menekan rasa lapar, sehingga
Anda makan lebih sedikit.
Mengobati penyakit kulit
Yang ini bukan dagingnya sih, tetapi susunya. Susu kambing
sangat baik bagi penderita penyakit kulit, seperti eksim serta gatal-gatal.
Tidak hanya itu, susu kambing juga dapat mengembalikan kesehatan
seorang ibu yang baru melahirkan, menyembuhkan pendarahan sesudah
melahirkan, memulihkan zat besi sesudah haid, menyembuhkan
penyakit kurang darah, menghambat kerapuhan tulang (osteoporosis),
mengatasi penyakit TBC dan asma, bahkan mampu mengontrol kadar
kolesterol dalam darah, menyembuhkan asam urat tinggi serta kelainan
ginjal yang disebut Nepbratic Syndrom.
Membuat Jantung Sehat
Keunggulan lain dari daging kambing adalah hanya memiliki
kurang dari 1 gram kolesterol dalam setiap 100 gram daging. Daging
kambing merupakan pilihan terbaik untuk disantap dalam bentuk steak,
burger atau lainnya.

Tabel 1. Kandungan Gizi Pada Daging

Sumber : seputarpanganindustri.blogspot.com


2.3 Pemasaran dan Analisis Biaya Kambing Pedaging
2.3.1 Pemasaran Daging Kambing
Peluang pasar kambing, antara lain : (1) Pangsa pasar kambing terbuka
lebar (lokal, domestik, ekspor); (2) Cita rasa daging kambing sangat spesifik;
(3) Dengan potensi lahan pakan cukup memadai mempunyai peluang untu
pengembangan populasi lebih besar. Sedangkan potensi pasar kambing,
antara lain : (1) Meningkatnya pertambahan penduduk, maka permintaan
daging kian meningkat setiap tahun; (2) Meningkatnya daya beli, sehingga
kebutuhan daging meningkat; (3) Terjadinya perubahan dalam pola konsumsi
dan peningkatan dalam kesadaran gizi masyarakat.

2.3.2 Analisis Biaya
1. Asumsi
Asumsi usaha penggemukan kambing
Penggemukan per unit kandang berisi 20 ekor.
Masa penggemukan 60 hari (1 periode).
Berat awal rata-rata 20kg/ekor.
Berat akhir pemeliharaan rata-rata 35kg/ekor dengan presentase karkas
45% harga karkas (disembelih) Rp. 40.000,-
Harga jual hasil penggemukkan Rp. 500.000,-
Harga bibit/bakalan Rp. 250.000,-
Umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20 periode.
Harga kotoran (pupuk) bernilai Rp. 300.000,- / periode pemeliharaan.
2. Biaya
Uraian Jumlah
a. Biaya Investasi
1) Kandang Rp. 4.500.000,-
2) Peralatan Rp. 1.000.000,-
3) Sewa Lahan Rp. 1.500.000,-
Total Investasi Rp. 7.000.000,-

b. Biaya Tetap
1) Penyusutan Kandang (Rp. 4.500.000/20) Rp. 225.000,-
2) Penyusutan Peralatan (Rp. 1.000.000/20) Rp. 50.000,-
Total Biaya Tetap Rp. 275.000,-

c. Biaya Variabel
1) Biaya bibit/bakalan (30 ekor x Rp. 225.000) Rp. 6.750.000,-
2) Hijauan pakan ternak (60 harix30 ekorx4kgxRp.100) Rp. 720.000,-
3) Pakan konsentrat (60harix30ekorx0,250kgxRp.4.000,-) Rp. 1.800.000,-
4) Obat-obatan (30 ekor x Rp. 5000,-) Rp. 150.000,-
5) Upah tenaga kerja ( 1 orang x Rp. 1.500.000,-) Rp. 1.500.000,-
6) Listrik Rp. 200.000,-
7) Air Rp. 300.000,-
8) Transport Rp. 500.000,-
Total Biaya Variabel Rp.11.920.000,-

d. Biaya Total (biaya tetap + biaya variabel)
Rp. 12.195.000,-

e. Modal Usaha (biaya investasi + biaya total)
Rp 19.195.000,-

3. Penerimaan
Uraian Jumlah
1) 30 ekor x Rp. 500.000,- Rp. 15.000.000,-
2) Kotoran (pupuk) Rp. 300.000,-
Total Rp. 15.300.000,-

4. Analisa Laba-Rugi
Keuntungan = Hasil Penerimaan Biaya Total (15.300.000 12.195.000)
= Rp. 3.105.000,-
5. Keuntungan Bila Dijual Dalam Bentuk Karkas

Tambahan biaya pemotongan
(30 ekor x Rp. 25.000,-) = Rp. 750.000,-
Penerimaan :
1) Nilai karkas (30 ekor x 0.45 x 35kg x Rp. 400.000,-) = Rp. 18.900.000,-
2) Kulit dan Jeroan (30 ekor x Rp. 150.000,-) = Rp. 4.500.000,-
3) Nilai kotoran (pupuk) = Rp. 300.000,-
Total Rp. 23.400.000,-
Keuntungan Rp. 23.400.000 Rp. 750.000 Rp. 12.195.000 = Rp.
10.455.000,-




















III
Perencanaan

2.1 Perencanaan Budidaya Kambing
Penggemukan kambing adalah pemeliharaan dalam keadaan lepas sapih
(6 bulan) untuk ditingkatkan berat badannya sampai umur 1 tahun. Umur 4
sampai 12 bulan merupaka usaha penggemukan yang paling efektif karena
berada dalam puncak pertumbuhan.
Pemilihan bakalan merupakan factor yang penting karena sangat
menentukan hasil akhir usaha penggemukan. Kambing yang umurnya masih
muda tetapi terlihat kurus masih dapat dipilih dengan pertimbangan kambing
yang masih bisa tumbuh dan berat badannya bertambah karena pakan.
Pemeliharaa kandang pada umumnya kambing yang digemukan
memerlukan perhatian yang cukup serius dan ditempatkan didalam kandang
dalam artian tidak dihabitat aslinya.
Penggemukan dengan mengendalikan pakan berupa hijauan saja kurang
memberikan hasil optimal. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah
dengan pakan kombinasi antara hijauan dan konsentrat.
2.2 Pengendalian penyakit
Menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya, memandikan
kambing minimal 2 minggu sekali dan membersihkan peralatan kandang
setiap hari.
2.3 Daya Dukung Dari Lingkungan
a) Lahan
Diperlukan sebagai tempat pembangunan kandang, tempat menampung
limbah dan lahan untuk menanam rumpt
b) Iklim
Secara umum, kambing local akan dapat berkembang pada kisaran 20
sampai 29 derajat celcius. Jika pakan ternak Sangat tergantung dengan
pasokan hijauan, maka penting diperhatiakan panjangnya musim hujan
dan musim kemarau
c) Potensi Hijauan Pakan Ternak
Sumber HMT terbagi 2 yaitu rumput lapang (liar) dan rumput semaian
(sengaja dipelihara).
d) Potensi Makanan Non Hijauan
Mengurangi ketergantungan dari pakan hijauan, dapat juga diberi pakan
non hijauan seperti onggok singkong.


e) Peluang Pasar
1) Membuat proyeksi populasi kambing dikandang
Dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan jumlah kambing
dan berbagai jenis umur diwaktu yang akan datang. Sehingga
dapat diperkirakan kebutuhan sumber daya pada waktu tertentu.
2) Membuat proyeksi aliran kas
Adalah proyeksi pemasukan dan pengeluaran uang kas.
3) Membuat proyeksi pemasaran
Perkiraan kapan usaha peternakan yang dijalankan akan
menghasilkan produk yang siap dijual.
4) Membuat proyeksi laba rugi
Perkiraan selisih antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan
selama berlangsungnya usaha.
2.4 Rencana Lokasi
Rencana pembangunan kandang yaitu pada lahan yang hijauannnya
masih berlimpah dan luas serta masih banyak lahan yang kosong di daerah
Jatinangor, Jawa Barat.













IV
Pengorganisasian


4.1 Pengorganisasian Budidaya Kambing
Fungsi pengorganisasian dalam dasar-dasar manajemen dilakukan
dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang
lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan
dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan
harus diambil. Dalam membuat perusahaan ternak kambing menggunakan
Organisasi Garis dan Staf karena organisasi garis dan staf ini umumnya dianut
oleh organisasi besar , daerah kerja luas dan mempunyai bidang-bidang tugas
yang beraneka ragam serta rumit, dan jumlah karyawan banyak.













4.2 Bentuk Organisasi Garis
Bentuk organisasi yang digunakan adalah bentuk organisasi garis. Karena
bentuk organisasi ini yang paling sederhana, sebab peternakan yang
direncanakan masih dalam skala kecil, sehingga tidak begitu banyak karyawan
yang dibutuhkan dan pengorganisasiannya pun tidak begitu rumit.
















DIREKTUR
PRODUKSI
1 2 3
KEUANGAN
4 5
PERDAGANGAN
6 7 8
V
Pengarahan dan Pengawasan


5.1 Pengarahan Budidaya Kambing
Seorang Manajer harus memberikan arahan kepada pegawai agar
pegawai dapat menjalankan tugasnya dengan benar, pengarahan juga sangat
penting untuk memberikan motivasi kepada pegawai agar pegawai bekerja
dengan sungguh-sungguh guna mencapai tujuan perusahaan usaha
penggemukan ternak kambing.

5.2 Pengawasan Budidaya Kambing
Pengawasan pada suatu perusahan dengan tujuan usaha penggemukan
ternak kambing sangat penting dari setiap bagian-bagian pekerjaannnya perlu
diawasi agar tidak terjadi kekeliruan dalam pekerjaannya dan dapat
menjalankan pekerjaan dengan baik guna mencapai suatu tujuan usaha
penggemukan ternak kambing.



















VI
Kesimpulan


Dari makalah yang telah dibuat, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
membuat sebuah usaha dibidang peternakan itu tidaklah mudah, perlu dilihat
dari berbagai aspek dan harus direncanakan dengan sangat matang.
1. Cara memelihara kambing harus dilakukan dengan benar dan baik, seperti :
Menjaga Kebersihan Kandang dan Kambing
Pengontrolan Penyakit
Pemberian Pakan
Pemberian Vaksinasi dan Obat
2. Beberapa manfaat dari daging kambing :
Meningkatkan potensi seksual
Mencegah Anemia
Menyembuhkan penyakit malaria
Pengontrol berat badan
Mengobati penyakit kulit
Membuat Jantung Sehat
3. Peluang pasar kambing, antara lain : (1) Pangsa pasar kambing terbuka
lebar (lokal, domestik, ekspor); (2) Cita rasa daging kambing sangat
spesifik; (3) Dengan potensi lahan pakan cukup memadai mempunyai
peluang untu pengembangan populasi lebih besar. Sedangkan potensi pasar
kambing, antara lain : (1) Meningkatnya pertambahan penduduk, maka
permintaan daging kian meningkat setiap tahun; (2) Meningkatnya daya
beli, sehingga kebutuhan daging meningkat; (3) Terjadinya perubahan
dalam pola konsumsi dan peningkatan dalam kesadaran gizi masyarakat.












Daftar Pustaka


Anonim. 2012. Daftar Perlengkapan Kandang Kambing.
http://www.kambingaqiqahdijakarta.com/daftar-perlengkapan-
kandang-kambing/ (Diakses 19 Oktober 2014).
Anonim. 2012. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Pada Kambing.
http://suksesbudidaya-ternak.blogspot.com/2012/12/pencegahan-dan-
pengobatan-penyakit-pada.html (Diakses 19 Oktober 2014).
Goresan Online. 2014. 6 Manfaat Daging Kambing.
http://bundle.edublogs.org/25/manfaat-daging-kambing.html (Diakses
19 Oktober 2014).
Gresik.co. 2013. Ternak Kambing Intensif, Modern dan Bebas Bau.
http://gresik.co/teknik-budidaya/peternakan/ternak-kambing-intensif-
modern-dan-bebas-bau (Diakses 19 Oktober 2014).
Hartati, Sri. . Peluang dan Potensi Pasar Kambing.
http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/peluang-dan-potensi-pasar-
kambing (Diakses 19 Oktober 2014).
Rohman, Muhammad. 2010. Tabel Kandungan Gizi Daging.
http://seputarpanganindustri.blogspot.com/2010/10/daging-oleh-
muhammad-rohman-daging.html (Diakses 19 Oktober 2014).
Sarwono, B. 1990. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tangkas, Made Adijaya. 2012. PEMELIHARAAN KAMBING.
http://adijayaema.blogspot.com/2012/01/pemeliharaan-kambing.html
(Diakses 19 Oktober 2014).
UPT Balai Penyuluhan Ngajum. 2010. Agribisnis Ternak Kambing.
http://penyuluhngajum.blogspot.com/2010/08/agribisnis-ternak-
kambing_26.html (Diakses 19 Oktober 2014).

You might also like