You are on page 1of 13

BERSEPEDA KE KANTOR UNTUK MENINGKATKAN

SUMBER DAYA MANUSIA DI ERA INDUSTRIALISASI



MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Ilmu Kesehatan Olahraga
Yang dibina oleh Bapak Sugiharto


Oleh
Aisyah Rachmawati (130612607828)









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Oktober 2013
1

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG
Di era industrialisasi ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong
perkembangan yang serba praktis mulai dari teknologi, tranportasi, hingga makanan. Sebelum
adanya globalisasi, masyarakat pergi bekerja menggunakan tranportasi sederhana seperti kereta
kuda atau bahkan berjalan. Namun, di tengah arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
ini, masyarakat sebagian besar menggunakan kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil
untuk pergi ke tempat bekerja. Hal itu tentu menyumbang besarnya polusi saat ini.
Polutan di udara yang kita hirup telah digolongkan sebagai penyebab utama kanker dari
lingkungan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO mengatakan buktinya jelas bahwa
polusi udara menyebabkan kanker paru-paru.
Sumber polusi termasuk buangan knalpot mobil, pembangkit listrik, emisi dari pertanian dan
industri, serta pemanasan di rumah-rumah penduduk. WHO mengatakan klasifikasi itu harus
dianggap sebagai pesan yang kuat kepada pemerintah untuk mengambil tindakan. (Tempo.Co,
London)
Di samping itu, untuk menghadapi berbagai kemajuan zaman yang semakin sulit ini,
dibutuhkan tingkat Sumber Daya Manusia yang tinggi. Dengan memiliki Sumber Daya Manusia
yang tinggi, kemungkinan besar kita akan menghadapi tantangan-tantangan di saat kemajuan
zaman ini. Dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara,
salah satunya yaitu dengan berolahraga. Olahraga diyakini mampu membangun nilai-nilai positif
seperti: kreatif, disiplin, tanggungjawab, proaktif, kritis, sportif, kompetitif untuk manusia dan
membentuk suatu karakter karena olahraga juga dapat membentuk karakter manuia seutuhnya.
Dari hal tersebut, maka olahraga harus diterapkan dalam aktivitas para pekerja atau pegawai
masyarakat perkantoran atau yang lainnya khususnya di daerah perkotaan yang menjadi pusat
perhatian di bidang industri. Sehingga, diperlukan olahraga yang menjadi penyeimbang di
tengah-tengah kesibukan para pegawai, salah satunya yaitu dengan bersepeda.
Sepeda bukanlah barang baru untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Dulu, sebelum
sepeda motor merajalela seperti sekarang, membawa sepeda ke sekolah atau pun tempat bekerja,
memiliki kebanggaan tersendiri.
Tuntutan akan kendaraan yang praktis, efisien dan ramah lingkungan, menjadikan bersepada
ke kantor ini dilirik. Selain itu olahraga juga merupakan olahraga yang murah meriah. Namun,
2

polusi di jalan raya menjadi tantangan tersendiri. Walaupun demikian, dengan bersepeda ke
kantor, diharapkan dapat meningkatkan etos kerja. Para pegawai atau karyawan menjadi lebih
disiplin, bugar, bersemangat, dan memiliki karakter.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Sumber Daya Manusia?
2. Bagaimana olahraga dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia?
3. Bagaimana bersepeda ke kantor dapat membentuk karakter dan meningkatkan eto kerja para
pegawai?
4. Apa manfaat dan hambatan bersepeda ke kantor di era Industrialisasi ini?
5. Apa kekurangan dan kelebihan pergi ke kantor dengan menggunakan sepeda?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Sumber Daya Manusia?
2. Mengetahui bahwa olahraga dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia?
3. Mengetahui bagaimana bersepeda ke kantor dapat membentuk karakter dan meningkatkan eto
kerja para pegawai?
4. Mengetahui manfaat dan hambatan bersepeda ke kantor di era Industrialisasi ini?
5. Mengetahui kekurangan dan kelebihan pergi ke kantor dengan menggunakan sepeda?

3

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia
Menurut Nawawi (2001) ada tiga pengertian Sumber daya manusia yaitu :
a. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga
personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).
b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya.
c. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non
material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata
(real) secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah suatu
proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan
psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi (lembaga). (Sudayat,
Ridwan Iskandar. 2009)
Disamping itu, manusia adalah makhluk Tuhan yang kompleks dan unik serta diciptakan dalam
integrasi dua substansi yang tidak berdiri sendiri yaitu tubuh ( fisik / jasmani) sebagai unsur materi,
dan jiwa yang bersifat non materi. Hubungan kerja yang paling intensif dilingkungan organisasi
adalah antara pemimpin dengan para pekerja (staf) yang ada di bawahnya. (Sudayat, Ridwan
Iskandar. 2009)
Upaya-upaya manusia itu bukan sesuatu yang statis, tetapi terus berkembang dan berubah,
seirama dengan dinamika kehidupan manusia, yang berlangsung dalam kebersamaan sebagai suatu
masyarakat. Oleh karena itu salah satu situasi yang mendukung adalah seluruh peraturan pengelolaan
sumber daya manusia yang berdampak pada perlakuan yang sama kepada pegawai. (Sudayat,
Ridwan Iskandar. 2009)
Pada dasarnya kebutuhan umum yang dituntut oleh manusia terdiri dari dua macam, yaitu
kebutuhan material dan kebutuhan spritual. Pembagian kebutuhan seperti ini terlalu umum untuk
dijadikan pedoman dalam memotivasi bawahan. (Sudayat, Ridwan Iskandar. 2009)
Oleh karena itu, Maslow (dalam Siagian, 1981)menyebutkan 5 tingkatan kebutuhan manusia,
yang secara umum dapat dijelaskan sebagi berikut :
a) Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs), yang termasuk dalam kebutuhan ini, misalnya
sandang, pangan, papan, dan tempat berlindung. Kebutuhan ini termasuk kebutuhan primer dan
4

mendesak sifatnya. Untuk itu seorang pimpinan yang ingin insruksi dan perintahnya
dilaksanakan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan tersebut
b) Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), yang termasuk dalam kebutuhan ini, misalnya kebutuhan
akan keamanan jiwa terutama dalam jam-jam kerja. Kebutuhan akan keamanan kantor ditempat
kerja, termasuk jaminan hari tua
c) Kebutuhan social (social Needs), yang termasuk pada tingkatan kebutuhan ini, misalnya
kebutuhan untuk dihormati, kebutuhan untuk bisa diterima dilingkungan kerja, keinginan untuk
maju dan tidak ingin gagal, kebutuhan akan perasaan untuk turut serta memajukan organisasi.
d) Kebutuhan Prestise (Esteem Needs). Pada umumnya pegawai akan mempunyai prestise setelah
mempunyai prestasi. Dengan demikian prestasi pegawai perlu diperhatikan oleh pimpinan
organisasi. Biasanya, pegawai yang telah mempunyai prestasi yang lebih tinggi akan terus
berupaya untuk meningkatkan prestasinya secara maksimal
e) Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja (Self Actualization). Setiap karyawan pasti ingin
mengembangkan kapasitas kerjanya secara optimal, misalnya melalui pendidikan latihan,
seminar, dan sebagainya. Kebutuhan - kebutuhan untuk mengembangkan kapasitas kerja tersebut
perlu mendapatkan perhatian pimpinan.
(Iskandar Sudayat, Ridwan. 2009)

2.2 Olahraga dan Sumber Daya Manusia
a. Olahraga Sebagai Suatu Kebutuhan
Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang
melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani. (Karim, Faizati. 2002)
Olahraga telah menjadi fenomena global dengan diakui kedudukannya oleh Persatuan
Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai instrumen pembangunan dan perdamaian. Oleh karena itu,
pemerintah Indonesia juga memandang penting pembangunan olahraga karena olahraga
diyakini merupakan wahana yang strategis dan efektif dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia untuk membentuk watak dan karakter bangsa (nation and character building).
Sehubungan dengan hal tersebut pembinaan dan pengembangan olahraga perlu terus
ditingkatkan secara terarah, sistematis, dan berkesinambungan agar selaras dengan tujuan
pembangunan nasional khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat (Mutohir, 2005:
31). World Conference On Education and Sports for Culture of Peace (I0C, Juli 1999),
menyebutkan bahwa:
i. Olahraga adalah sekolah kehidupan dan dapat menjadi sekolah perdamaian.
5

ii. Olahraga dapat membangun jembatan perdamaian di antara orang-orang dan ras.
iii. Olahraga adalah hak asasi manusia seperti hak pendidikan, hak untuk identitas dan
lainnya.
iv. Olahraga adalah alat yang baik untuk memperkenalkan kebiasaan dari kehormatan.
Pendidikan dan olahraga dapat memainkan peran kunci dalam menghadapi pengecualian,
rasisme, diskriminasi dari individu dan kelompok karena perbedaan latar belakang budaya,
agama, politik, ekonomi dan penyandang cacat dan perempuan. Olahraga dapat berbicara
dengan bahasa universal, dan menjadi suatu model peran untuk pembangunan dalam masyarakat
secara umum. Olahraga memiliki potensi untuk memberikan kesempatan partisipasi bagi
semuatanpa diskriminasi dari apapun, tidak hanya dalam dunia olahraga tetapi juga sebagai
suatu model percontohan untuk menghormati keberagaman dan untuk bermain terhadap aturan
dalam masyarakat secara umum. Olahraga dalam bahasa universal menjadi bentuk komunikasi
yang lebih tinggi dan mengikat untuk bersama di dalam suatu keluarga global. Berdasarkan
idealisme olimpiade, Olahraga menjadi pengaruh budaya, suatu bantuan terhadap pendidikan
dan kesehatan, pembela besar bagi keperluan lingkungan dari dunia saat ini dan benteng
pertahanan bagi perdamaian. (Quroni, Ahmad, 2012)
Hasil dari World Conference On Education and Sport for Culture of Peace, 1999,
menyebutkan: Olahraga dalam berbagai dimensinya adalah esensial bagi martabat manusia
karena dapat mengembangkan kepribadian manusia seutuhnya. Olahraga juga berarti
komunikasi sosial dan melalui olahraga persatuan nasional dapat ditingkatkan. Olahraga
merupakan sebuah hak mendasar bagi manusia untuk memperoleh kesehatan jasmaninya.
Berlatih olahraga adalah hak asasi manusia, karenanya merupakan kewajiban negara untuk
menyediakan fasilitas yang mendukung bagi kegiatan tersebut. Adanya akses kepada
pendidikan jasmani untuk memastikan kemungkinan partisipasi positif dan aktif dalam
kehidupan olahraga bagi seluruh penduduk. Hak manusia untuk berolahraga melalui aktifitas
rekreasi dan hak asasi untuk mengambil bagian dalam kehidupan budaya dan suatu entitas
budaya. (Quroni, Ahmad, 2012)

b. Olahraga Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Dalam kehidupan modern olahraga telah menjadi tuntutan dan kebutuhan hidup agar lebih
sejahtera. Olahraga semakin diperlukan oleh manusia dalam kehidupan yang semakin kompleks
dan serba otomalis, agar manusia dapat mempertahankan eksistensinya terhindar dari berbagai
gangguan atau disfungsi sebagai akibat penyakit kekurangan gerak (Hypo Kinesis Desease).
Olahraga yang dilakukan dengan tepat dan benar akan menjadi faktor penting yang sangat
6

mendukung untuk pengembangan potensi dini. Kesehatan, kebugaran jasmani dan sifat-sifat
kepribadian yang unggul adalah faktor yang sangat menunjang untuk pengembangan potensi
diri manusia, dan melalui pendidikan jasmani, rekreasi, dan olah raga yang tepat faktor-faktor
tersebut dapat diperoleh. Melalui pembinaan olahraga yang sistematis, kualitas SDM dapat
diarahkan pada peningkatan pengendalian diri, tanggungjawah, disiplin, sportivitas yang tinggi
yang mengandung nilai transfer bagi bidang lainnya. (Quroni, Ahmad, 2012)
Olahraga mampu membangun nilai-nilai positif seperti : kreatif, disiplin, tanggung jawab,
proaktif, kritis, sportif, kompetitif, untuk manusia dan membentuk karakter bangsa. Olahraga
juga dapat membentuk kepribadian manusia seutuhnya. (Bayu Aji, Wisnu. 2007)
Seperangkat nilai dan manfaat dari aspek sosial, kesehatan, ekonomi, psikologis merupakan
landasan yang kuat untuk mengklaim bahwa olahraga merupakan instrumen yang ampuh untuk
melaksanakan pembangunan yang seimbang antara material, mental, dan spiritual. (Aji, Wisnu
Bayu. 2007)
Dari aspek sosial diakui bahwa olahraga merupakan sebuah aktivitas yang unik karena
sangat potensial untuk memperkuat integrasi sosial. Secara bertahap dan bersusun dari unit kecil
(misalnya, klub), komitmen emosional pada satu tujuan bersama dapat meningkat ke tingkat
komunitas, masyarakat sebuah daerah hingga ke jenjang nasional. Itulah sebabnya olahraga,
seperti yang sering kita alami dalam olah raga kompetitif, dipandang ampuh untuk membangun
persatuan dan kesatuan nasional. (Aji, Wisnu Bayu. 2007)
Apabila dalam hidup sudah terbiasa untuk hidup bergaya pasif. Ancaman yang di
dibangkitkan oleh gaya hidup pasif adalah dapat mendatangkan persoalan yang sangat
merugikan kehidupan manusia dengan aneka bentuk penyakit degeneratif, penyakit kurang
gerak. Obesitas, alias kegemukan, sudah menjadi sebuah masalah internasional dengan
rangkaian akibat yang terkait langsung seperti terserang penyakit jantung koroner, diabetes
melitus, kolesterol tinggi, dan lain yang sejenis. Olah raga dan kesehatan memiliki kaitan
langsung dengan ekonomi. Apabila kita membiasakan hidup dengan berolahraga dan
membiasakan hidup dengan pola sehat maka otomatis tubuh kita juga akan sehat baik jasmani
maupun rohani.Dengan begitu untuk timbulnya seperti penyakit akan sangatlah kecil. (Aji,
Wisnu Bayu. 2007)
Dalam kehidupan modern olahraga telah menjadi tuntutan dan kebutuhan hidup agar lebih
sejahtera. Olahraga semakin diperlukan oleh manusia dalam kehidupan yang semakin kompleks
dan serba otomatis, agar manusia dapat mempertahankan eksistensinya terhindar dari berbagai
gangguan atau disfungsi sebagai akibat penyakit kekurangan gerak (Hypo Kinesis
7

Desease).Olahraga yang dilakukan dengan tepat dan benar maka akan sangatlah bermanfaat
bagi tubuh kita. (Aji, Wisnu Bayu. 2007)
Kesehatan, kebugaran jasmani dan sifat-sifat kepribadian yang unggul adalah faktor yang
sangal menunjang untuk pengembangan potensi diri manusia, dan melalui pendidikan jasmani,
rekreasi, dan olahraga yang tepat faktor-faktor tersebut dapat diperoleh. Melalui melalui
pembinaan olahraga yang sistematis, kualitas SDM dapat diarahkan pada peningkatan
pengendalian diri, tanggung-jawab, disiplin, sportivitas yang tinggi yang mengandung nilai
transfer bagi bidang lainnya. Berdasarkan sifat-sifat itu, pada akhirnya dapat diperoleh
peningkatan prestasi olah raga yang dapat membangkitkan kebanggaan nasional dan ketahanan
nasional secara menyeluruh. Oleh sebab itu, pembangunan olahraga perlu mendapat perhatian
yang lebih proporsional melalui perencanaan dan pelaksanaan yang sistematis dalam
pembangunan. (Aji, Wisnu Bayu. 2007)
Jika kita lihat dari aspek kejiwaan, olah raga atau aktivitas jasmani yang dilakukan hingga
intensitas memadai, moderat, sangat efektif sebagai wahana untuk meningkatkan ketahanan
terhadap stres dan menanggulangi depresi. Karena dalam melakukan aktifitas penjas diharapkan
selalu tercipta suasana gembira sehingga kemungkinan untuk menceegah penyakit separti gejala
stres sangatlah besar. (Aji, Wisnu Bayu. 2007)
Melalui pendekatan pembelajaran keterampilan taktis misalnya, diketahui bahwa pendidikan
jasmani dan olah raga efektif untuk membina keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Karena
itu, para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa aktivitas jasmani atau olahraga sangat
bermanfaat untuk memupuk kemampuan memecahkan masalah. (Aji, Wisnu Bayu. 2007)

2.3 Bersepeda dan Kualitas Para Pegawai
2.3.1 Bersepeda ke Kantor Dapat Meningkatkan Kualitas Para Pegawai
Dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya yaitu dengan Berolahraga. Di era Industrialisasi, olahraga yang dapat dijadikan
sebuah rutinitas untuk para karyawan perkantoran adalah bersepeda. Kendala utama orang-
orang yang hidup di kota besar adalah waktu sehingga sangat kecil kemungkinan untuk
melakukan olahraga secara rutin. Dengan menerapkan bersepeda ke kantor, minimal mereka
telah melakukan olahraga. Para pegawai dituntut untuk lebih disiplin dengan berangkat lebih
pagi. Dengan bersepeda, para pegawai akan lebih bugar dan ehat sehingga dapat
meningkatkan semangat dan konsentrasi dalam bekerja.
Dr. Francois Trudeau,peneliti dari du Qubec Tois-Rivieres Universit di Spanyol
dalam kesimpulan risetnya mengungkapkan bahwa pelajar baik laki-laki atau perempuan
8

yang terbiasa bersepeda ke sekolah memiliki kemampuan matematika dan verbal yang baik,
ketimbang teman-teman mereka yang berangkat ke sekolah menggunakan bus jemputan atau
diantar orang tua. (Afifah, Nuryatul. 2011)
Sehingga, jika hal tersebut diterapkan pada pekerja perkantoran, tentu akan dapat
meningkatkan etos kerja para karyawan, kebugaran, kesehatan, dan membentuk karakter
seutuhnya.

2.3.2 Manfaat Bersepeda ke Kantor di Era Industrialisasi
Bersepeda bukan hanya sekedar alat transportasi, tetapi banyak manfaat yang diperoleh
dengan bersepeda. Berikut beberapa manfaat bersepeda dilihat dari berbagai aspek. Manfaat
pertama adalah manfaat kesehatan. Manfaat sepeda untuk hati dan jantung, bersepeda tiap
hari akan melatih nafas kita untuk bemafas lebih panjang. Bersepeda untuk menurunkan
berat badan, hanya dengan 15 menit bersepeda 5 - 6 kali dalam seminggu, dapat mengurangi
berat badan sekitar 11 pon dalam satu tahun. (Sulistyo, Dwi., dkk. 2011)
Manfaat yang kedua adalah manfaat lingkungan. Berbagai penelitian semakin
menguatkan manfaat menggunakan sepeda terhadap kelestarian lingkungan, jarak 4 mil
menggunakan sepeda akan menghindarkan sekitar 15 pon polutan memenuhi udara yang
kita hirup bersama. (Sulistyo, Dwi., dkk. 2011)
Manfaat ketiga adalah manfaat di bidang transportasi. Bersepeda dapat mengurangi
kemacetan jalan raya, hanya membutuhkan ruang kecil per pengguna jalan yang signifikan
sekali apabila dibandingkan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sepeda juga
merupakan moda transportasi paling hemat energi. (Sulistyo, Dwi., dkk. 2011)

Bersepeda dan Kesehatan
Bersepeda secara rutin tidak akan membuat kita berpergian lebih cepat dari kendaraan
bermotor atau mobil itulah anekdot dari bersepeda Bersepeda akan sangat bermanfaat
untuk kesehatan dan menjaga tubuh kita selalu dalam keadaan bugar. (Khoirullah. 2009)

Bersepeda dan Manfaat untuk Hati dan Jantung
Dengan bersepeda tiap hari akan melatih nafas kita untuk bernafas lebih panjang di
bandingkan dengan orang yang tidak bersepeda, bersepeda lebih efektif dibandingkan
dengan senam erobic dan lebih mengasikan. (Khoirullah. 2009)
Bersepeda merupakan salah satu bentuk olah raga yang paling efektif dan murah untuk
mencapai kesehatan yang mahal harganya. Sebagai contoh, bersepeda dan mengurangi
9

resiko serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes, untuk itulah kenapa
bersepeda merupakan salah satu sarana untuk hidup sehat. (Khoirullah. 2009)
Hasil penelitian menyebutkan bersepeda dalam jarak yang pendek dan sering dilakukan
akan mengurangi kematian kurang lebih 22%. (Khoirullah. 2009)

Bersepeda dan Berat Badan
Bersepeda dapat dijadikan salah satu program untuk mengurangi berat badan. Dengan
bersepeda kita sama saja membakar energy kita yang dihasilkan dari makanan yang kita
konsumsi semisal coklat dan sedikit minuman beralkohol (sekitar 300 kalori).
(Khoirullah. 2009)
Hanya dengan 15 menit bersepeda dari rumah ke kantor kita 5 - 6 kali dalam seminggu,
kita telah berhasil mengurangi berat badan kita 11 pounds dalam satu tahun.
(Khoirullah. 2009)

Bersepeda dan Mood (semangat)
Bersepeda memberikan efek yang positif pada perasaan dan suasana hati kita.
Bersepeda dapat mengurangi depresi, strees, meningkatkan mood dan memotivasi diri
kita. Sebagai contoh dengan bersepeda kita dapat melihat lingkungan sekitar secara
lebih seksama, bersosialisasi dengan lingkungan, menikmati pemandangan alam dan
udara yang segar. Bonus dari semua itu adalah kesehatan. (Khoirullah. 2009)

Bersepeda dan Polusi Udara
Jika tidak perlu kuatir dengan polusi udara yang disebabkan lalulintas kendaraan, hasil
penelitian menyebutkan orang yang bersepeda lebih sedikit terkena polusi udara dari
pada orang yang naik kendaraan bermotor. Hal ini di mungkinkan karena orang yang
bersepeda bernafas lebih teratur dan menghisap oksigen lebih banyak. (Khoirullah.
2009)


2.3.3 Hambatan Bersepeda ke Kantor di Era Industrialisasi
Rawan Kecelakaan
Bukan berarti Anda bersepeda dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan, tapi
penyebab lain yang berupa senggolan dengan kendaraan lain, atau terjatuh
10

karena jalanan yang rusak dan licin. Oleh sebab itu, Anda harus melengkapi diri
dengan perangkat keselamatan yang memadai, seperti helm, pelindung siku,
pelindung lutut, dan baju khusus bersepeda agar bisa mengurangi potensi
terlukanya diri Anda. Selain itu, kewaspadaan Anda sangat dibutuhkan dalam
bersepeda di jalan raya. (AHW. 2011)

Waktu Tempuh
Tidak seperti kendaraan bermotor, sepeda membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk mencapai tempat tujuan Anda karena kecepatan sepeda Anda ditentukan
oleh seberapa kuat Anda mengayuh sepeda Anda. (AHW. 2011)

Energi Ekstra
Jika Anda tidak terbiasa bersepeda dengan jarak yang cukup jauh, maka Anda
harus mempersiapkan energi ekstra untuk melakukannya. Jika energi Anda pas-
pasan, bukan kebugaran yang akan Anda dapatkan ketika tiba di kantor
melainkan tubuh Anda yang lelah. (AHW. 2011)







11

BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan modern olahraga telah menjadi tuntutan dan kebutuhan hidup agar lebih
sejahtera. Olahraga semakin diperlukan oleh manusia dalam kehidupan yang semakin kompleks dan
serba otomalis, agar manusia dapat mempertahankan eksistensinya terhindar dari berbagai gangguan
atau disfungsi sebagai akibat penyakit kekurangan gerak (Hypo Kinesis Desease). Dalam
meningkatkan Sumber Daya Manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yaitu
dengan Berolahraga.
Di era Industrialisasi, olahraga yang dapat dijadikan sebuah rutinitas untuk para karyawan
perkantoran adalah bersepeda. Kendala utama orang-orang yang hidup di kota besar adalah waktu
sehingga sangat kecil kemungkinan untuk melakukan olahraga secara rutin. Dengan menerapkan
bersepeda ke kantor, minimal mereka telah melakukan olahraga. Para pegawai dituntut untuk lebih
disiplin dengan berangkat lebih pagi. Dengan bersepeda, para pegawai akan lebih bugar dan ehat
sehingga dapat meningkatkan semangat dan konsentrasi dalam bekerja.
Bersepeda bukan hanya sekedar alat transportasi, tetapi banyak manfaat yang diperoleh dengan
bersepeda.

3.2 Saran
Semoga makalah ini bisa memberi pengetahuan yang mendalam kepada para mahasiswa
khususnya pengetahuan mengenai Olahraga.
Semoga makalah ini bisa dimanfaatkan dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.










12

Daftar Pustaka
Sudayat, Ridwan Iskandar. 2009. Sumber Daya Manusia. Diakses 7 Desember 2013
AHW. 2011. Bersepeda ke Kantor? Kenapa Tidak?. Diakses 9 Desember 2013
(http://id.jobsdb.com/id/EN/Resources/JobSeekerArticle/bersepeda_ke_kantor?ID=513)
Afifah, Nuryatul. 2011. Bike To School. Diakses 7 Desember 2013
Khoirullah. 2009. Manfaat Bersepeda Untuk Kesehatan.
Karim, Faizati. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan.
Quroni, Ahmad. 2012. Meneropong Keolahragaan Nasional.
Sulistyo, Dwi, dkk. 2011. Upaya Penggunaan Sepeda Sebagai Moda Transportasi Di Kota
Surabaya.

You might also like