You are on page 1of 6

KEWIRAUSAHAAN

Banyak sekali jenis kewirausahaan di Indonesia yang sukses bahkan mampu


membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. Berikut adalah sedikit
uraian dari penyusun mengenai kewirausahaan.
Dalam bahasa perancis kewirausahaan disebut entrepreneurship dan kalau
diterjemahkan secara harfiah punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai
sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau
mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk
mencapai prestasi maksimal. Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira,
berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi
etimologi.
Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Sedangkan Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara
kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan
sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan
menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan
usaha/kegiatan.
Wirausahawan adalah orang yang melakukan usaha atau kegiatan sendiri
dengan segala kemampuan yang dimilikinya atau kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis. Tiga jenis
perilaku wirausaha yaitu memulai inisiatif, mengorganisasi dan mereorganisasi
mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara
praktis dan diterimanya resiko dan kegagalan.
Wirausahawan harus berpikir kreatif, inovatif, berani mengambil resiko dan tidak
mudah putus asa. Menurut Mc Clelland karakteristiknya adalah sebagai berikut:
a) Keinginan untuk berprestasi
b) Keinginan untuk bertanggung jawab
c) Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d) Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e) Rangsangan oleh umpan balik
f) Aktivitas energik
g) Orientasi ke masa depan
h) Keterampilan dalam pengorganisasian
i) Sikap terhadap uang

Kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut
McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill)
dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow).
Kebutuhan untuk berprestasi (n Ach) contohya: n-ACH adalah motivasi untuk
berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya,
pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam
pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk
pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) contohya: n-pow adalah motivasi terhadap
kekuasaan. Karyawan memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya,
memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada
juga motivasi untuk peningkatan status dan prestise pribadi.
Kebutuhan berafiliasi (n Afill): (n-AFI) contohya: Kebutuhan akan Afiliasi adalah
hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu
merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh
sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi
yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang
tinggi.

Ketidakmampuan pemerintah menaggulangi pengganguran di Indonesia menuntut
masyarakatnya untuk lebih kreatif dan inovatif dengan membuat sebuah peluang
usaha demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu caranya yaitu dengan
berwirausaha. Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang
orientasi eksternal. Para wirausahawan menelusuri banyak sumber gagasan. Sumber
gagasan baru tersebut adalah:
a) Konsumen : Wirausahawan bisa mendapatkan ide usaha baru dari [calon]
konsumen, yaitu dengan mencoba memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin
belum terpenuhi oleh produk/jasa yang telah ada.
b) Perusahaaan yang sudah ada : Wirausahawan dapat melakukan pengamatan
terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan melakukan
modifikasi atas usaha tersebut sehingga memiliki keunggulan yang lebih.
c) Saluran distribusi : Wirausahawan juga bisa mendapatkan ide usaha/produk baru
dari saluran distribusi karena merekalah yang langsung berhubungan dengan
konsumen sehingga biasanya lebih paham tentang keinginan konsumen.
d) Pemerintah : Ide usaha bisa diperoleh dari berbagai macam peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
e) Penelitian dan pengembangan : Ide usaha baru seringkali didapat dari hasil
penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru.

Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi
untuk mengidentifikasi peluang venture baru. Ada 3 tahap:
a) Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah
yang perlu dipecahkan.
b) Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang
nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
c) Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk
memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan.

Analisa Pulang Pokok : merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan
yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak
mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi).
Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan
berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat
produksi. Unsur dasar analisa pulang pokok yaitu biaya tetap, biaya variable, biaya
total, pendapatan total, keuntungan, kerugian, titik pulang pokok.

Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis :
a) Perusahaan Perseorangan, yaitu bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu
orang. Artinya, jika bisnis mengalami kerugian, pemiliklah yang harus menanggung
seluruh kerugian. Keuntunganya yaitu mudah dibentuk dan dibubarkan, bekerja
dengan sederhana pengelolannya sederhana, tidak perlu kebijakan pembagian laba.
Kerugiannya yaitu jika mengalami kerugian ditanggung sendiri.
b) Persekutuan Firma yaitu usaha perseorangan yang kepemilikannya terdiri dari
sekutu pemilik. Keuntungannya yaitu kemampuan untuk tumbuh dengan
menambah bakat dan uang yang baru, prosedur pendirian relatif mudah,
mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, keputusan yang diambil akan
lebih baik, karena pertimbangan seluruh firma. Kerugianya yaitu hutang
perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi anggota firma, kelangsungan hidup
perusahaan tidak terjamin sebab bila salah seorang anggota keluar maka firma
pun bubar.
c) Perseroan Komanditer (CV) yaitu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang
(sekutu) yang menyerahkan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan sebagai
modal perseroan. Keuntungannya yaitu pendiriannya relatif mudah, modal yang
terkumpul lebih banyak, kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar,
manajemen dapat didiverifikasikan, kesempatan untuk berkembang lebih besar.
Kerugiannya yaitu tanggung jawab tidak terbatas, kelangsuangan hidup tidak
terjamin, sukar untuk menarik kembali investasinya.
d) Perseroan terbatas (PT), suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak serta
kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban para pendiri
maupun para pemilik. Keuntungannya yaitu kelangsungan hidup perusahaan
terjamin, tanggung jawab terbatas pada modal yang disetor, saham dapat diperjual
belikan. Kelemahannya yaitu biaya pendirian relatif mahal, rahasia tidak terjamin,
kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham
e) Koperasi yaitu suatu bentuk badan usaha yang beranggotakan orang orang atau
badan hukum yang melandaskan kegiatannya pada prindip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan azas kekeluargaan.

Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia :
a) Perekrutan karyawan
b) Seleksi calon karyawan
c) Pelatihan karyawan
d) Penilaian hasil kerja

Tahap-Tahap Proses Seleksi :
a) Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dan lain-lain
b) Wawancara Pendahuluan
c) Tes Kecerdasan
d) Tes Bakat
e) Tes Kepribadian
f) Rujukan Prestasi
g) Wawancara Dianostik
h) Pemeriksaan Kesehatan
i) Penilaian Pribadi

Alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
a) Ujian yaitu sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk
menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia.dibagi menjadi empat kategori yaitu
tes bakat, tes pencapaian, tes minat vokasional, tes kepribadian.
b) Pusat Penilaian suatu program, dan bukannya tempat, dimana peserta tergabung
dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang dibentuk untuk menstimulasi
aktivitas-aktivitas penting.

You might also like