Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Penyediaan informasi Pasar produk ekspor non migas disuatu negara sangat
penting bagi pelaku usaha maupun pihak-pihak yang berkepentingan yang ingin
mengetahui secara luas tentang ha-hal yang berkaitan dengan prospek dan
peluang pasar produk tertentu di negara. Market Brief (Ringkasan Impormasi
Pasar) produk Footwear (alas kaki ) di Afrika Selatan ini merupakan salah satu
bahan informasi penting mengenai prospek pemasaran produk Footwear (alas
kaki) Afrika Selatan.
Tulisan ini menggambarkan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
pemasaran produk Footwear (alas kaki ) di Afrika Selatan, meliputi jenis produk
yang di impor oleh Afrika Selatan, Potensi Pasar, Negara Pesaing, Saluran
Distribusi, Strategi Pemasaran, Tarif dan Standar Tehnis dan rekomendasi
Memasuki Pasar termasuk Hambatan dan Tantangannya. Diharapkan informasi
ini dapat menjadi salah satu rujukan dan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan khususnya kalangan dunia usaha yang berkecimpung di
bidang Footwear ( alas kaki ) di Indonesia yang ingin memasuki pasar Afrika
Selatan. Besar harapan kami market brief ini dapat menambah wawasan dalam
perdagangan kita. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
untuk perbaikan market brief di masa yang akan datang.
Terima kasih.
P3WATT
i
Market Brief produk Footwear di Afrika Selatan
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................. ii
I. UKURAN PASAR ..................................................................... 1
1 Pendahuluan .................................................................... 1
2 Macam Produk Footwear ................................................... 2
II. POTENSI PASAR .................................................................. 3
1. Kebutuhan akan Produk Footwear ..................................... 3
2. Harga ............................................................................... 4
3. Negara Pesaing Ekspor ....................................................... 5
4. Negara Eksportir ................................................................. 6
5. Ketentuan Perdagangan ..................................................... 6
III. SALURAN DISTRIBUSI ............................................................ 9
IV. STRATEGI PEMASARAN ………………………………………………………… 10
V. PELUANG DAN HAMBATAN ………………………………………………….. 11
1. Peluang Pasar Afrika Selatan ……………………………………………. 11
2. Hambatan ……………………………………………………………………. 12
- Tarif ……………………………………………………………………. 12
- Non Tarif …………………………………………………………….. 13
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Daftar importir Footwear
2. Daftar Pameran Footwear
3. Daftar Nama dan alamat yang dapat di hubungi
ii
Market Brief produk Footwear di Afrika Selatan
EXEECUTIVE SUMMARY
Total Impor Afrika Selatan dari dunia untuk produk Alas Kaki Tahun 2003 US$
272,979 milyar, tahun 2004 naik menjadi US $ 403,235 milyar dan di tahun 2006
naik lagi menjadi UD$ 487,418 milyar serta di tahun 2007 naik kembali menjadi
US $ 635,825 milyar.
Perkembangan nilai ekspor produk Alas Kaki Indonesia ke Afrika Selatan kurun
waktu tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 mengalami kenaikan terus
menerus. Pada tahun 2003 US $ 7,495 juta ke tahun 2004 yaitu 10,260 juta
atau naik 36,89 %, di tahun 2005 naik menjadi US $ 11,792 juta atau naik
14,93 % dan di tahun 2006 naik menjadi US $ 14,470 juta atau naik 22,71 %,
serta di tahun 2007 naik kembali menjadi US $ 18,027 juta atau naik 24,58 %,
dan untuk trend dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 yaitu 23,36 %.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peluang pasar produk alas kaki di
Afrika Selatan sangat menjanjikan bagi Indonesia.
I. UKURAN PASAR
1. Pendahuluan
Republik Afrika Selatan terletak di bagian paling Selatan Benua
Afrika. Afrika Selatan berbatasan dengan Botswana di Utara, lautan India
di Selatan dengan Namibia di bagian barat laut sedangkan bagian timur
laut dengan Zimbabwe, Mozambique dan Zwasiland. Luas wilayah Afrika
Selatan sebesar 1.219.912 km2.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2007, jumlah penduduk di
Afika Selatan adalah 47 juta jiwa yang terdiri dari 75,2% orang kulit
hitam, 13,6% kulit putih, 2,6% Asia (India), dan 8,9% etnik lainnya serta
pertumbuhan penduduk per tahun 0,31 %. Apabila dilihat dari jumlah
penduduknya, ukuran pasar Afrika Selatan tidaklah terlalu besar. Tetapi
Afrika Selatan adalah pasar yang sangat potensial dengan PDB (Product
Domestic Beruto) Nasional US$200,5 milyar (2006) dan PDB (Product
Domestic Beruto) Perkapita US$13.000 dengan pertumbuhan rata-rata
4,5% per tahun.
Afrika Selatan merupakan kekuatan ekonomi terbesar di kawasan
Afrika dan memproduksi sekitar 50 % tenaga listrik di benua tersebut.
Patner dagang Afrika Selatan sebagian besar adalah negara-negara maju
seperti Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Jepang dan Itali. Ekspor utama
Afrika Selatan adalah emas, berlian, platinum, produk metal dan mineral,
bahan-bahan makanan, bahan kimia, minyak, karet, alat listrik. Negara
utama asal importnya adalah Jerman, Amerika, Inggris, Perancis, Saudi
Arabia dan Jepang. Pembangunan industri dilakukan pada sektor-sektor
yang masih tergantung pada impor seperti mesin-mesin dan baja.
Di luar adanya pandangan negatif mengenai Afrika selatan, peluang
pasar bagi penduduk Indonesia sebenarnya sangat besar. Daya beli
masyarakat Afrika Selatan akan produk-produk yang bersifat high-end dan
padat teknologi memang relatif rendah. Namun demikian, daya serap
mereka akan produk-produk konsumsi dan peralatan rumah tangga
tetapi dalam kebudayaan Asia Timur alas kaki dilepas sewaktu berada
dalam rumah. Yang termasuk dalam group Footwear adalah :
NO PRODUCT DESRICPTION HS
1. Alas kaki dilengkapi logam pelindung jari 64.01
2. Alas kaki lainnya dengan sol luar dan bagian atas dari 64.02
karet atau plastik
3. Alas kaki dengan sol luar dari karet, plastic, kulit 64.03
samak/kulit, komposisi dan bagian atas sepatu dari kulit
samak
4. Alas kaki dengaaln sol luar dari karet, plastik kulit Samak 64.04
/kulit komposisi dan bagian atasnya dari bahan tekstil
5. Alas kaki lainnya 64.05
6. Bagian dari alas kaki (termasuk bagian atas di pasang 64.06
sol maupun tidak selain sol luar) sol dalam yang dapat
dilepas, bantalan tumit dan barang semacam itu,
pelindung kaki, pembalut kaki dan barang semacam itu
serta bagiannya.
2. Harga
Harga memiliki peranan tersendiri dalam strategi pemasaran,
keberhasilan strategi pemasaran dalam kompetisi produk footwear juga
turut ditentukan oleh harga. Persaingan tentu akan lebih kompetitif
apabila harga yang diberikan mampu bersaing dengan para pesaing
lainnya, dengan mutu dan kualitas yang sama. Untuk penentuan harga,
ditentukan dari bea masuk dan harga pesaing lainnya.
4. Negara Eksportir
Negara pengekspor produk Footwear dunia adalah: China, Italy,
Hong Kong, Vietnam, Belgium, Germany, Spain, Brazil, Romania, France,
Netherland dan Indonesia di urutan ke 12 (dua belas). Seperti tabel di
bawah ini:
Negara Pengekspor Dunia Produk Footwear
US$ 000
NO NEGARA 2002 2003 2004 2005 2006 %
TREND
1 China 11,090,085 12,954,805 15,202,614 19,052,502 21,813,377 18.99
2 Italy 7,587,729 8,479,119 9,095,006 8,945,009 9,519,908 5.20
3 Hongkong 5,767,059 5,746,561 5,698,292 6,144,491 6,024,210 1.55
4 Vietnam 1,912,993 2,299,175 2,725,753 3,078,615 5,507,540 27.21
5 Belgium 1,855,418 1,863,522 1,941,250 2,522,320 2,974,278 13.28
6 Germany 1,703,058 1,862,390 2,249,018 2,530,348 2,856,430 14.35
7 Spain 2,124,643 2,299,175 2,321,867 2,189,178 2,308,976 1.19
8 Brazil 1,518,629 1,625,456 1,903,812 1,984,459 1,966,587 7.43
9 Romania 1,157,931 1,420,673 1,512,495 1,589,036 1,703,177 9.24
10 France 1,070,762 1,275,293 1,475,703 1,517,522 1,677,739 11.32
11 Netherlands 764,672 1,132,263 1,365,894 1,525,035 1,607,206 19.52
12 Indonesia 1,148,052 1,182,185 1,320,479 1,428,517 1,599,766 8.90
Sumber ITC calculations based on COMTRADE statistics, prepared by NAFED
5. Ketentuan Perdagangan
1. Kebijakan Impor
Afrika Selatan merupakan salah satu anggota World Trade
Organisation (WTO) ketetapan mengenai peraturan dagang luar
negeri berada dalam kolom kedua dalam Harmonised Commodity
Coding and Description System (HS) atau sistem
pengharmonisasian kode komoditi.
The Southern African Customs Union (SACU) adalah
Persatuan Bea Impor Afrika bagian selatan berlaku antara Afrika
Selatan, Botswana, Lesotho, Namibia dan Swaziland. Dalam
perjanjian tersebut, barang-barang diperdangangkan tanpa bea
impor (duty free) antar negara-negara anggota.
2. Standarisasi
Standarisasi yang dilakukan adalah adanya penerapan
pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (VAT) pada produk impor
sama dengan pembayaran pajak. Oleh karena itu banyak metode
perencanaan yang digunakan untuk meminimalisasikan
penerapan pajak yang juga diterapkan pada VAT. Nilai yang ada
pada pengimporan barang-barang yang masuk ke Afrika Selatan
akan diatur sesuai aturan -aturan sebagai berikut :
Apabila barang-barang tersebut termasuk dalam konsumsi
rumah tangga menurut Customs and Excise Act, nilai akan
diperoleh dari pajak, ditambah dengan pajak yang
diterapkan pada barang-barang ditambah 10 persen dari
nilai.
Apabila barang impor tersebut tidak termasuk konsumsi
rumah tangga, jumlah nilai yang akan dikenakan untuk
custom duty purposes adalah sebagai berikut :
- Pajak Pertambahan Nilai (VAT) yang akan dibayarkan
pada pengimporan barang-barang dapat diperoleh dari
pengambilan pajak dari pengambilan pajak masuk dari
pendapatan negara (Inland Revenue) yang dimasuki
barang oleh para importir yang sudah mendaftarkan diri
sebagai vendor. Dismping itu Inland Revenue berkuasa
menunjuk Customs dan Excise untuk mengembalikan
Pajak Pertambahan Nilai (VAT).
- Para imporitr yang tidak terdaftar sebagai vendor tidak
dapat menuntut pengembalian biaya VAT pada
pengimporan sebagai pajak masuk. Apabila Customs and
Excise berhutang pengembalian biaya Pajak
Pertambahan Nilai (VAT) kepada importir, pertama-tama
Speculators Speculator
Municipal Produce
Markets Wholesalers
Market Agents
2. Promosi
Promosi dapat dilakukan melalui media seperti media cetak dan
elektronik, dewasa ini telah menjadi sebuah hal yang tidak dapat
dilepaskan dari masyarakat, iklan pada majalah-majalah dan siaran
televisi juga bisa menjadi sebuah strategi yang cukup ofensif untuk
pemasaran sebuah produk Footwear.
Pengembangan
Daftar Eksportir Hubungan Dagang
2. Hambatan
- Kurangnya pengetahuan dan pemahaman kedua belah pihak akan
potensi hubunga pedagangan dan investasi.
- Masalah pembiayaan perdagangan.
- Adanya perbedaan penerapan tarif bea masuk yang lebih tinggi
terhadap produk Indonesia dibandingkan produk – produk ekspor dari
negara-negara SACU (Southern African Customs Union).
- Secara tidak langsung investasi dumping bagi produk Indonesia
sepanjang tahun 1996-2005 dapat secara efektif menurunkan minat
pengusaha Indonesia untuk mengekspor produknya ke Afrika Selatan.
- Coo form D-59 diperlukan untuk impor barang rumah tangga dari
stainless steel, tidak diperlukan sertifikasi KADIN atau cap bea
cukai
- Value aded Tax 14% untuk semua barang , kecuali untuk barang
yang diproduksi dan re-ekspor
- Pajak spesifik (excise tax) sekitar 100% untuk minuman
beralkohol, tembakau & hasil olahannya, hasil olahan minyak
bumi, mesin perkantoran dan sepeda motor
- Pengembalian bea masuk bagi importir untuk produk yang
dipergunakan bagi industri dalam negri
- Non Tarif
Untuk hambatan non tariff pemerintah Afrika Selatan tidak
menerapkan hambatan non tarif secara khusus. Sejak masuknya Afrika
Selatan menjadi anggota WTO pada tahun 1995. Seluruh kebijakan
yang mengatur perdagangan telah sejalan dengan komitmen WTO.
LAMPIRAN 1
SIDEPONIT TRADING
Phone : + 27 11 421 2423
Fax. : + 27 86 658 5610
Email : raj@nsaships.co.za
CP. : Mr. Heny Appelgyn
Product : General Trading
ASMAT TRADING
South Africa
Phone : +27 11 802 8878
Fax. : +27 11 802 8988
Email : corrie@asmat.co.za
WEB. : www.asmat.co.za
Cp. : Ms. Corrie Strijde
Product : General Trade
CONSULIDATED Importers
South Africa
Phone : +27 11 864 9816
Fax. : +27 11 864 9816
Email : headcffice@consulidated.co.za
Cp. : Mr. Jonathan Katz
Product : General Trade
CROSSCUTTER INTERNATIONAL
South Africa
Phone : +27 11 466 4907
Fax. : +27 11 466 4908
Email :jose@shisas.com
Cp. : Mr. Jose De Albuqueque
Product : General Trade
FACTORY DEPOT
South Africa
Phone : +27 12 323 3004
Fax. : +27 12 325 6100
Email shirazosman@iafrica.com
Cp. : Mr. Shiraz Osman
Product : General Trade
GLOBAL EXHIBITION
South Africa
Phone : +27 11 885 1613
Fax. : +27 11 885 1628
Email : zanedavid@mweb.co.za
Cp. : Mr. Zane Dawood
Product : General Trade
HOUSE OF INDONESIA
South Africa
Phone : +27 31 207 4053
Fax. : +27 31 207 4053
Cp. : Mr. Lazarus Pillay
Product : General Trade
INITIATIVE SA INVESTMENT
South Africa
Phone : +27 11 792 6575
Fax. : +27 11 791 7989
Email : damking@icon.co.za
Cp. : Mr. Qonddile V. Nhlabathi
Product : General Trade
KAUFMANN,P.C
South Africa
Phone : +27 12 234 1486
Fax. : +27 12 234 1486
Cp. : Mr. Kaufman
Product : General Trade
LRH IMPORTS
South Africa
Phone : +27 11 642 6230
Fax. : +27 11 642 6230
Cp. : Mr. Roger Hein
Product : General Trade
MPUMEZO INVESTMENT
South Africa
Phone : +27 11 834 9391
Fax. : +27 11 333 3437
Email : gondilev@yahoo.com
Cp. : Ms. Virginia Nhlabatha
Product : General Trade
Lampiran 2
Daftar Pameran
SARCDA INTERNATIONAL
Trade Fair for Toys and Giftware
Venue : Gallagher Estate
Founded in : 1968
Interval : every year
Dates : 13.03.2008 – 16.3.2008
Organizer : EXSA – Exhibition Association of South Africa
PO. Box.2632, Level3, Gallagher House
Gallagher Estate, Richards
Drive. 1685 MIdrand
Phone: +27-11- 805-7272 Fax.: +27-11-805-7273
Email : exsa@exsa.co.za
Website : http//www.exsa.co.za
Industry Sector : Toys ( industry 73), Leisure, Hobby, DIY (industry 31)
Main Product Group : Gifts, Glass Products, Leather Goods, Fashion Jewellery,
Parfumery, China Tableware, Toys
Opening hours : daily 09.00-18.00, last day 09.00-17.00, for trade
Visitors only
Lampiran 3
Alamat ITPC
02/E5,2nd Floor Village Walk Offices
Cnr Maude Street & Rivonia Road, Sandown, Sandton.
Johannesburg – South Africa
Phone : + 27118846240
Fax : + 27118846242
Email : itpc@itpcjhb.co.za
Hotel Bintang 4
1. Idaba Hotel
Hartebees Dam Road Witkoppen Johannesburg
Hotel Bintang 3
EXEECUTIVE SUMMARY
Total Impor Afrika Selatan dari dunia untuk produk Alas Kaki Tahun 2003 US$
272,979 milyar, tahun 2004 naik menjadi US $ 403,235 milyar dan di tahun 2006
naik lagi menjadi UD$ 487,418 milyar serta di tahun 2007 naik kembali menjadi
US $ 635,825 milyar.
Perkembangan nilai ekspor produk Alas Kaki Indonesia ke Afrika Selatan kurun
waktu tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 mengalami kenaikan terus
menerus. Pada tahun 2003 US $ 7,495 juta ke tahun 2004 yaitu 10,260 juta
atau naik 36,89 %, di tahun 2005 naik menjadi US $ 11,792 juta atau naik
14,93 % dan di tahun 2006 naik menjadi US $ 14,470 juta atau naik 22,71 %,
serta di tahun 2007 naik kembali menjadi US $ 18,027 juta atau naik 24,58 %,
dan untuk trend dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 yaitu 23,36 %.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peluang pasar produk alas kaki di
Afrika Selatan sangat menjanjikan bagi Indonesia.