You are on page 1of 6

PROSIDING WORKSHOP

PENGEMBANGAN
HASIL HUTAN BUKAN KAYU

Pada:

Pekan Raya Hutan dan Masyarakat 2009
di Graha Sabha Pramana - Universitas Gadjah Mada, di Yogyakarta
Yogyakarta, 13 Januari 2009



PRAKATA
alam rangka pengembangan hasil hutan bukan kayu (HHBK), Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS), ikut
berpartisipasi dalam Workshop Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu
pada Pekan Raya Hutan dan Masyarakat 2009 di Graha Sabha Pramana -
Universitas Gadjah Mada, di Yogyakarta.
D
Dalam Workshop sehari tersebut, Direktorat RLPS mempresentasikan Grand
Strategy Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu Nasional untuk memberikan
arahan kebijakan pengembangan HHBK kepada pelaku usaha, pemerintah daerah,
masyarakat dan para-pihak terkait yang berpartisipasi dalam pengembangan hasil
hutan bukan kayu unggulan nasional.
Disamping itu, untuk mengetahui perkembangan pengusahaan hasil hutan
bukan kayu di daerah, telah ikut berpartisipasi,antara lain: Pemerintah Daerah
Bangka Belitung, Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten
Cianjur Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Bangli Popinsi Bali, Kabupaten Sumbawa
Propinsi Nusa Tenggara Barat untuk mempresentasikan potensi, perkembangan
pengusahaan Gaharu, Rotan, Sutera Alam, Bambu dan Lebah Madu yang menjadi
prioritas di masing-masing daerah. Dari aspek teknologi, Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada ikut berpartisipasi dengan mempresentasikan
pendekatan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil hutan bukan
kayu.
Workshop HHBK pada Pekan Raya Hutan dan Masyarakat di UGM
Yogyakarta, yang dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2009 dengan fasilitator
Bpk Ir. Suharisno, MM (Tenaga Ahli pada Ditjen RLPS), dihadiri sebanyak 130
peserta, yang berasal dari Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi,
Bupati, Dinas Kehutanan Kabupaten, Pengusaha, Perguruan Tinggi, LSM dan
Mahasiswa.

Agenda Workshop, diawali dengan pemaparan makalah sebagai pengantar
diskusi sebagai berikut :
1. Grand Strategy Penengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu Nasional oleh Ir.
Suharisno, MM (Tenaga Ahli pada Ditjen RLPS) sekaligus sebagi Fasilitor
Workshop.
2. Pengembangan HHBK jenis gaharu (Aquilaria malaccennensis) di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung oleh Kepala Dinas Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
3. Pengembangan Sutera Alam di Kabupaten Cianjur 2008 oleh Dinas Perhutanan
dan Konservasi Tanah Kabupaten Cianjur.
4. Pembangunan Madu Hutan di Kabupaten Sumbawa oleh Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Sumbawa.

5. Pembangunan bambu di Kabupaten Bangli oleh Kepala Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli.
6. Potensi Produksi dan Pengembangan Rotan Serta Permasalahannya di
Kabupaten Katingan oleh Bupati Katingan.
7. Meningkatkan nilai tambah HHBK melalui pendekatan teknologi oleh TA
Prayitno Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Selama jalannya diskusi, isue-isue yang mengemuka selama workshop,
antara lain sebagai berikut:
a. Saat ini kebijakan yang ada dalam pengembangan usaha HHBK masih lebih
berpihak kepada pengusaha tidak kepada petani.
b. Perlu peningkatan sinkronisasi dan koordinasi antar instansi Pemerintah yang
terkait sehingga dalam perumusan kebijakan dapat lebih terarah dan sejalan.
c. Harus ada upaya penyesuaian nilai tambah produk HHBK guna meningkatkan
pendapatan petani, saat ini nilai tambah terbesar cenderung kepada pengusaha
di sektor hilir, sedangkan petani hanya menerima rente relatif kecil bahkan
cenderung merugi.
d. Perlu penerapan teknologi pada setiap tahapan kegiatan usaha HHBK sebagai
salah satu upaya peningkatan nilai tambah produk HHBK.
e. Perlu dilakukan pengaturan tata niaga produk HHBK. Saat ini yang ada hanya
tata niaga kayu sedangkan HHBK belum diatur.
Dari presentasi para presenter dan isue-isue yang berkembang dapat
disimpulan dan direkomendasikan,sebagai berikut :
1. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM), antara lain pentingnya: peningkatan jumlah
tenaga penyuluh/pendamping, peningkatan jumlah tenaga ahli HHBK dan
peningkatan kualitas dan kuantitas pelaku pengembangan HHBK.
2. Aspek Kapasitas dan Kompetensi, perlunya peningkatan jumlah produksi baik
bahan baku maupun produk akhir, penerapan teknologi yaitu dengan
pengembangan HHBK yang berbasis research serta peningkatan sarana dan
prasarana.
3. Aspek Tata Niaga, perlunya penyusunan peraturan/Tata Usaha HHBK, akses
Informasi pasar yang terbuka dan perlunya penetapan harga dasar HHBK.
4. Aspek Kebijakan, perlunya:pemberian stimulus (pembebasan dan pengurangan
pajak usaha HHBK) dan insentif (bantuan modal),penanaman HHBK di Logged
Over Area (LOA), pemanfaatan dan Penggunaan DAK-DR, BLU, Pembangunan
bahan inokulan/bahan pendukung dan pembentukan lembaga penampung
produk HHBK.
5. Aspek Kelembagaan, perlunya peningkatan koordinasi dan sinkronisasi para
pihak, pembentukan Forum Komunikasi dan pembentukan Tim Koordinasi yang
terkait dan terintegrasi serta penguatan dan pembentukan jaringan usaha
kelompok tani.






Rekomendasi dari simpulan dari Workshop Pengembangan Hasil Hutan
Bukan Kayu ini, tentunya sangat bermanfaat sebagai bahan masukan dalam
penyempurnaan dalam penyusunan Grand Strategy Pengembangan Hasil Hutan
Bukan Kayu Nasional.

Demikian, saya ucapkan terimakasih atas kerjasama dan partisipasinya.



Staf Ahli Meteri Kehutanan Bidang Ekonomi
Ketua Kelompok Kerja Pengembangan HHBK



Ir. INDRIASTUTI MM.


































DAFTAR ISI


BAB Judul Makalah

Presenter


I.
GrandStrategyPengembanganHasil
HutanBukanKayuNasional
Ir.SuharisnoMM.
Staf.AhlipadaDitjenRLPS.

II.
PengembanganHHBKJenisGaharu
(Aquilariamalaccennensis)diProvinsi
KepulauanBangkaBelitung
KepalaDinasProvinsi
KepulauanBangkaBelitung.

III.
PengembanganSuteraAlamdi
KabupatenCianjur2008
DinasPerhutanandan
KonservasiTanahKabupaten
Cianjur.

IV.
PembangunanMaduHutandi
KabupatenSumbawa
DinasKehutanandan
PerkebunanKabupaten
Sumbawa.

V
PembangunanbambudiKabupaten
Bangli
KepalaDinasPertanian,
PerkebunandanPerhutanan
KabupatenBangli

VI
PotensiProduksidanPengembangan
RotanSertaPermasalahannyadi
KabupatenKatingan
BupatiKabupatenKatingan
PropinsiKalimantanTengah

VII
MeningkatkannilaitambahHHBK
melaluipendekatanTeknologi
TAPrayitno
FakultasKehutanan
UniversitasGadjahMada.






Reporteur:

Ir.MuhammadFirman,M.For.Sc. KepalaSubDirektoratBinaUsaha
PerhutananSosial
Ir.WisnuWibowo,MM. KepalaBidangBinaPengelolaan
HutanPusdalbanghutRegionalI
Ir.BambangDahonoAdji,MM. KepalaBidangBinaPengelolaan
HutanPusdalbanghutRegionalIII
Ir.Syamsuhari,M.Si. KepalaBidangBinaPengelolaan
HutanPusdalbanghutRegionalIV
Ir.SoesiloIndrarto KepalaBidangBinaPengelolaan
HutanPusdalbanghutRegionalII

You might also like