You are on page 1of 9

MAKALAH ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT

JARINGAN LUNAK MULUT DAN KELAINANNYA





























Oleh :

DEWI SYARIFAH
NPM. 07310063














FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
2014

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna perbaikan pada
masa yang akan datang.
Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.

Bandar Lampung, April 2014

Penulis


JARINGAN LUNAK MULUT DAN KELAINANNYA

A. Jaringan Lunak Mulut

Cavum oris terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Vestibulum Oris
Rongga pada satu sisi dibatasi bukal dan sisi alain olah gigi dan gingiva.
b. Cavum Oris Proprium
Rongga dengan batas-batas sebagai berikut:
Cavum Oris Propium
o Ventral & Lateral : Arcus Dentalis & Proc. Alveolaris
o Dorsal : Isthmus Facium
o Cranial : Palatum Durum & Molle
o Caudal : Dasar Rongga Mulut
Batas antara Cavum oris propium dan vestibulum oris.
1. Arcus Dentalis Maxillaris dg Proc. Alveolaris Maxillaris
2. Arcus Dentalis Mandibularis dg Proc. Alveolaris Mandibularis
3. Plica Pterygo Mandibulare
4. Labium dan Bucalis

B. Bagian-Bagian Yang Termasuk Rongga Mulut
a. Labium Oris
Cavum oris bagian luar dibatasi oleh bagian ventral aloh labium dan sisi lateral olah bucalis
1. Labium Oris Superius (Maxillare)
2. Labium Oris Inferius (Mandibulae)
Bibir 3 bagian:
1. Pars Marginalis
2. Pars Intermedia
3. Pars Mucosa
Antara P. intermedia & P. Mucosa: A. Labialis Superior & Inferior.
b. Bucalis
Bucca terdiri dari lapis-lapis:
1. Mucosa
2. M. Buccinatorius
3. Bagian Ventral M. Masseter
4. Corpu Adiposum BICHAT
Setinggi M2 atas M. Buccinatorius ditembus ductus Parotidicus Stenonianus
Denyutan A. Fascialis (A. Maxillaris Eksterna) dapat diraba 5 cm Lateral Angulus Oris.
c. Linguae
Lidah: - Corpus
- Apex 2/3 ventral lidah
- Radix
Sulcus Terminalis (bentuk huruf V)
Batas Corpus, Apex dg Radix
Pd ujungnya: For. Caecum = Ductus Lingualis
Pada ventrocaudal apex lidah:
Gld. Apicis lingua (BLANDIN - NUHN)

Terdapat berbagai otot yaitu
1. Muskulus interinsik
2. Muskulus Ekstrensik
a) M. Transversus Kontraksi M. Longitudinalis relaksasi
M. Verticalis Lidah: kurus & panjang
b) M. Longitudinalis Kontraksi M. Verticalis relaksasi
M. Transversus Lidah: pandek & tebal
c) M. LongitudinalisKontraksi M. Transversus relaksasi
M. Verticalis Lidah: pendek, pipih, & lebar.
d. Papilla
Pada dorsum lidah terdapat:
1. Papila Filiformis
Peka terhadap rabaan
2. Papila Fungiformis
Hanya pd apex
Peka terhadap pengecap, kelenjar pengecap - (Gustatorik)
3. Papila Valata
Untuk pengecap
Kel. Gustatorik + menghancurkan bau-bauan
4. Papila Voliata
Tepi postor lidah
Peka untuk pengecap, kel. Gustatorik .
e. Glandula Salivari
1. Glandula Sublingualis minor
Muara: pada Plica Sublingualis melalui ductus
Sublingualis minoris Rivini.
2. Glandula. Sublingualis major
Muara: Caruncula Sublingualis melalui ductus
Sublingualis majoris Bartholini.
3. Glandula Submandibularis dan Submaksilaris
Terletak di bagian mandibula, dengan salrutan kelenjar melalui duktus Warton dengan
panjang 5 cm yang bermuara pada dasar mulut pada papilla salivary sublingulis dilateral
frenulum linguae, sifat kelenjar campuran dengan banyak mukosa dan sedikit serosa.
4. Glandula Parotis.
Letak: Depan telinga & otot Masseter. Merupakan glandula terbesar, salaran glandula ini
dari tepi ventro cranial, ductus Parotideus Stenonianus, menembus Fascia Parotideo
Masseterica, (ventral M. Masseter) Bichat ke medial, menembus M. Bucinatorius, papilla
Salivaria Buccinatoria (dalam Vestibulum) setinggi M2 atas.
Berjalan bersama ductus arteri-vena Transversa Fasei, tepi ventral keluar nervus fasialis.
Ujung cranial keluar A.V. Temporalis Superficialis, Rr. Temporalis nervus fasilais, nervus
Auriculo Temporalis.
Saliva terdiri dari: - Air
Garam-garam
Enzim ptialin dan maltose

f. Pallatum
Merupakan batas cranial dari cavun oris propium yang terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Pallatu molle
Merupakan kelanjutan dari pallatum durum ke posterior, yang berfungsi dalam proses
menelan dengan gerakan keatas menutup nasopharing, bagian ini terdapat otot lurik dan
jaringan ikat Aponeurosis, dengan bagian atas berbatasan dangan nasopharing dan bagian
bawah dengan oropharing.
2. Pallatum Durum
Merupakan batas cranila cavum oris yang keras karena adanya os pallantina, yang
berfungsi sebangai tumpuan linguae dalam proses mengunya, bagian mukosa terdiri epitel
gepeng berlapis dengan lamina propria melekat pada osteum sehingga tidak mudah digerakan
dari dasarnya.
C. Penyakit Dan Kelainan Jaringan Lunak Mulut

a) Penyakit dan Kelainan Labium Oris
1. Cheilitis
Merupakan infeksi pada sudut bibir. Yang disebabkan oleh Candida abicans dan defesiensi
nutrisi tertentu. Penyakit ini ditandai dengan terbentuk fisure bewarna merah pada sudut bibir
yang ditutupi pseudomembran.
Terapi denganmmenghilangkan etiologi dengan pemberian obat anti jamur atau pemberian
vitamin.
2. Cheilitis Ekspoliatif
Merupakan kelaina atopik pada bibir akibat konyak dengan agent: mikroorganisme atau efek
samping obat. Penyakit ini ditandai dengan krusta pada bibir (vermilion border), diserta
peradangan ringan dan keluahan nyeri.
Terapi dengan menghilangkan etiologi dan pemberian vitamin, borak gliserin atau
vaselin.
3. Labiocheisis
Merupakan kelain pada bibir akibat kelainan fusi prosesus labialis dan prosesus maksilaris,
yang bisa unilateral atau bilateral.

b). Kelainan pada mukosa palatum
1. celah langit-langit
2. malformasi langit-langit

c). kelainan pada lidah.
1. Makroglosia
- Ukuran lidah lebih besar dari normal, biasanya kongenital.
- Sebab lain oleh karena alergi, trauma dan ini bersifat sementara.
- Sering pada anak kretinisme dan anak-anak pada type mongol.
- Pada keadaan ini biasanya pertumbuhan tulang rahang terjadi kelainan klass III. terganggu
- Perawatan : Tergantung etiologi.
2. Ancyloglosia
- Frenulum Lingua Pendek, antara ujung lidah dan dasar mulut akan terjadi gangguan
gerakan dan bicara.
3. Fissure Tongue
- Jarang terdapat pada anak.
- Ada pada pasien kretinisme dan mongol
- Terdapat pada dorsum lidah, simetris memanjang.
- menurut robinson hal ini terjadi oleh karena defisiensi Vit. B Compleks.
sering timbul inflamasi. - Permukaan lidah tidak licin
4. Coated Tongue
- Adanya lapisan putih tipis oleh karena ada sisa makanan dan mikroorganisme.
- Bisa oleh karena faktor lokal dan sistemik tapi kebanyakan faktor lokal.
- Terdapat epithel yang keratinisasi
- Terdapat debris, mikroorganisme oleh karena aliran ludah berkurang.
oleh karena demam. - Penyebab sistemik
5. White Hairy Tongue
- Terjadi pembesaran papilla filiformis dan adanya desquamasi papilla filiformis.
Misalnya : Pada Px. Yang mengalami demam, apabila demam menurun penyakit sembuh
dengan sendirinya.
6. Black Hairy Tongue
- Pemanjangan papilla filiformis pada 1/3 panjang lidah
- Jarang terjadi pada anak-anak.
- Pada remaja sering terjadi oleh karena pemakaian antibiotik secara sistemik.
- Bersifat asimtomatik (sembuh dengan sendirinya).

7. Geographic Tongue (mirip fissure tongue)
- Sering dijumpai
- Etiologi : tidak diketahui
- Menurut BURKET oleh karena infeksi fungi dan bakteri
- Lapisan keratin papilla mengalami desquamasi dan inflamasi dari korium.
- Terjadi pewarnaan merah halus dan dibatasi oleh papilla filiformis pada dorsum lidah.

8. Crenation
- Adanya berkas/tanda pada lidah oleh gigi-gigi sebelah lingual dan mandibula.
Misalnya : Karena tekanan dari makroglosia, kekurangan vit.B kompleks oleh karena tekanan
otot yang kurang.
- Pemeriksaan Pada Mukosa :
- adanya luka
- Perubahan warna
- Konsistensi
- Apakah ada inflamasi.
- Normal : Muka dan gingiva, bukal dan lingual warnanya merah muda.
- Pada gingiva dilihat :
- Warna, Ukuran, Bentuk, Konsistensi dan stabilitas kapiler.
- Warna gingiva biasanya merah muda.
- Perubahan warna biasa terjadi pada inflamasi, gigi yang mau erupsi.
- Kelainan pada gigi dapat ditinjau dari :
- Jumlah, bentuk, warna, struktur dan erupsinya.

d). Kelainan pada kelenjar ludah
1. sialolitiasis
Terbantuknya batu dalam kelenjar ludah
2. kista kelenjar ludah
Retensi dalam rongga mulut berisi substansiyang dihasilkan kelenjar ludah
3. Mukokel kelenjar ludah
Pembengkakan kelenjar ludah yang disebabkan karena akumulasi saliva pada daerah dimana
terjadi sumbatan kelenjar ludah disebabkan karena trauma.
4. Xerostomia
Sekresi air ludah yang berkurang dalam waktu lama.
5. Hipersekresi
Sekresi ludah lebih banyak pada kondisi norma, disebabkan pemakaian protesa baru,adanya
peradangan akut pada mulut.

e). Kelainan mukosa mulut bibir dan lidah
1. stomatitis
Stomatitis apthosa rekuren
Stomatitis yang terjadi berulang tanpa disertai tanda atau gejala penyakit lain.
Luka traumatik
Ulkus yang disebabkan karena trauma akibat prothesa, alat orthodoni, tambalan over
hanging,dll.
Stomatitis akibat gigi tiruan
Merupakan peradangan difus yang disebabkan kandida albican pada daerah mukosa
mulut yang tertutup gigi tiruan
Stomatitis kontak
Reaksi alergiyang terjadi pada membran mukosa mulut akibat kontak langsung dengan
bahan kausatif.
2. Leukoplakia
Leukoplakia idiopatik
Bercak atau plak putih yang melekat erat pada mukosa mulut, tidak dapat dikerok.
Leukoplakia akibat tembakau disebabkan kebiasaan meletakkan tembakau pada
mukosa mulut
Eritroplakia
Plak berwarna merah pada mukosa mulut, merupakan kondisi yang mengarah
keganasan.
Lekodema
Merupakan variasi normal dari mukosa mulut berupa penebalan epiteldan edema intra
sekuler dari lapisan spinosa.
Lekokeratosis palatum akibat nekotin
Disebut juga stomatitis nikotina palatine atau smokers palate disebabkan karena
merokok dalam waktu lama dan dalam jumlah banyak.
Hairy leukoplakia
Leukoplakia sering ditemukan pada penderita HIVpositif atau AIDS.

You might also like