You are on page 1of 13

I.

IDENTITAS PASIEN
- Nama : Sdr. MH
- Umur : 26 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Agama : Islam
- Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
- Pendidikan : Tamat SD
- Pekerjaan : Deep Collector Bank Pasar
- Alamat : Ds Candaran, Jetis Baki Sukoharjo
- Status perkawinan : Belum menikah
- Tanggal masuk : 19 September 2014
- Tanggal pemeriksaan : 25 September 2014
- No. Rekam Medis : 0539xx
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat penyakit sekarang didapatkan melalui autoaanamnesis dan
allowanamnesis. Pemeriksaan autoanamnesis dilakukan di Bangsal Arjuna
RSJD Surakarta pada tanggal 25 September 2014. Sedangkan
allowanamnesis dilakukan dengan Tn.M yang merupakan ketua RT tempat
tinggal pasien melalui telepon.

A. Keluhan utama:
Bingung, bicara kacau dan ngeluyur keluar rumah
B. Riwayat Gangguan Sekarang :
Autoanamnesis :
Pada saat dilakukan wawancara pasien tampak baru datang dan
masuk bangsal setelah melaksanakan jadwal rehabilitasi. Pasien
kemudian duduk dan langsung mengajak bicara kepada pemeriksa.
Pasien tampak menggunakan pakaian RSJ surakarta yang berwarna biru
muda. Penampilan pasien tampak sesuai dengan umur dan perawatan diri
pasien tampak rapi. Pasien mampu memperkenalkan dirinya sebagai sdr
MH, berusia 26 tahun yang tinggal di Ds Candaran Jetis Baki Sukoharjo.
Pasien mampu menjawab pertanyaan dengan spontan, jelas, serta volume
2

cukup. Saat wawancara pasien sering berbicara keluar dari topik
pembicaraan. Saat ditanya pekerjaannya, pasien mengaku belum bekerja.
Pasien juga mengaku sebelumnya belum pernah dirawat di RSJ
Surakarta. Pasien mengaku awalnya dirinya tidak tahu saat akan dibawa
ke RSJ Surakarta, pasien bercerita dirinya dibawa ke RSJ Surakarta
karena bingung, bicara kacau dan sering ngeluyur keluar rumah tanpa
bisa balik kerumah, pasien mengeluh seperti ini sejak 4 bulan sebelum
masuk RSJ Surakarta.
Saat datang di RSJ pasien mengaku dirinya bingung dan tidak
tahu dirinya ada dimana. Pasien hanya ingat bahwa sebelum dibawa ke
RSJ, dirinya sedang berbicara dengan Allah yang memberinya hidayah.
Pasien mengaku melakukan hal ini karena dirinya memiliki ilmu
kepintaran dan kekuatan dari Allah saat dirinya bertapa di Gunung lawu.
Pasien mengaku dirinya sebelum dibawa ke RSJ sangat marah dan
bingung karena keluarganya tidak ada yang mempercayai dirinya bahwa
pasien dapat menyembuhkan orang sakit dan memiliki ilmu hidayah dari
Allah. Pasien mengaku sebelumnya dibuang oleh kedua orangtuanya,
pasien diusir untuk tidak tinggal dirumahnya. Saat ditanyakan kepada
pasien tentang penyebabnya, pasien tidak dapat mengingat lagi kejadian
awalnya. Pasien hanya merasa keluarganya tidak menyayangi dirinya
dan tidak ada yang percaya dan peduli lagi kepada dirinya. Pasien juga
bercerita bahwa dirinya tidak dianggap lagi dirumah karena ibunya
memiliki suami baru (ayah tiri) yang sangat tidak suka terhadap dirinya.
Pasien kemudian bercerita bahwa pasien anak pertama dari 2
bersaudara dan setelah ibunya menikah lagi dirinya punya lagi 2 adik tiri
yang menurutnya sering bertengkar dengan pasien. Sejak kecil dirinya
mengaku sering sedikit berbeda dalam mendapat perlakuan oleh
orangtuanya. Pasien merasa paling sering dimarahi oleh orangtuanya.
Pasien mengaku belum menikah. Pasien tinggal bersama kedua orangtua
dan adik-adiknya serta sampai saat ini pasien mengaku sudah tidak
bekerja karena sakit.
3

Pasien bercerita bahwa awal mulanya adalah ketika pasien diusir
oleh orangtuanya karena dirinya memarahi adik tirinya karena adiknya
merusakkan motor. Kemudian pasien dimarahi oleh bapak tirinya dan
diusir keluar rumah serta tidak boleh melanjutkan sekolah lagi.
Kemudian pasien tidur di kuburan dan kemudian saat di kuburan pasien
mengaku bertemu dengan hantu mak lampir. Pasien kemudian mengaku
berlari tapi pasien tertangkap dan kemudian terbunuh. Pasien bercerita
bahwa kejadian tersebut terjadi pada 16 Agustus 1945, kemudian pasien
bercerita bahwa dirinya bertemu dengan Allah dan dihidupkan kembali
nyawanya 2 bulan yang lalu.
Pasien juga bercerita bahwa dirinya pernah juga bertapa di gunung lawu
selama 10 tahun untuk menguatkan ilmunya tersebut. Saat bertapa,
pasien mengaku bertemu dengan sunan kalijaga dan sunan tersebuh
memberitahunya bahwa dirinya sudah mendapatkan hidayah dari Allah
dan dia diperbolehkan pulan kerumahnya. Sejak saat itu pasien merasa
memiliki kekuatan super hidayah dari Allah, pasien mengaku dapat
menyembuhkan orang sakit, pasien dapat membaca dan memasuki
pikiran orang lain. Pasien juga mengaku mengetahui semua ilmu tanpa
mempelajarinya karena pasien langsung mendapatkannya dari Allah.
Pasien juga bercerita saat bertemu Allah dirinya berbentuk manusia yang
besar dan berbaju putih. Pasien juga mengaku bahwa tangan kanannya
memiliki kekuatan hebat karena merupakan titisan tangan dari dewa
wisnu. Pasien juga bercerita bahwa dia dapat melihat naga dan ular yang
ada di lantai-lantai RSJ Surakarta. Pasien juga bercerita bahwa dirinya
memiliki 5 agama. Pasien mengaku sering bertemu nabi isa dan selama
wawancara pasien bercerita bahwa nabi isa ada didepan dan
memperhatikannya. Selama wawancara, pasien juga sering membuat
kata-kata sendiri yang tidak jelas artinya. Pasien melakukan seperti ini
karena dirinya bisa melakukan segala hal.
Pasien mengaku setelah pulang dari berguru ilmunya, dirinya
tidak senang dengan sikap-sikap keluarganya dirumah karena tidak
4

mempercayainya. Pasien sudah menceritakan kepada keluarganya tapi
pasien malah dikira orang gila. Pasien mengaku marah karena perlakuan
keluarganya ini karena pasien tidak merasa sakit jiwa.
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat kejang sebelumnya.
Pasien tidak pernah mendapatkan trauma kepala. Pasien mengaku saat
remaja sering minum minuman keras namun saat ini sudah berhenti.
Pasien juga tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan atau narkoba.
Pasien belum pernah dirawat di RSJ sebelumnya.

Alloanamnesis:
Allowanamnesis dilakukan dengan Tn.M yang merupakan ketua
RT setempat tempat tinggal pasien yang ikut mengantar pasien saat
dibawa ke RSJ Surakarta melalui telepon pada tanggal 29 September
2014. Keluarga menceritakan bahwa sebelum dibawa ke RSJ karena
sering bingung dan berbicara sendiri, serta keluyuran keluar rumah tanpa
bisa balik kerumah. Menurut keluarga keluhan ini sejak 4 bulan yang
lalu.
Keluarga bercerita bahwa sebelum masuk RSJ Surakarta, pasien
bekerja sebagai deep collector di bank pasar sukoharjo. Pasien
diceritakan oleh keluarganya bahwa dia memiliki banyak hutang dan
selalu dikejar-kejar penagih hutang. Kemudian pasien sejak 4 bulan
sebelum masuk RSJ dia dikeluarkan dari pekerjaannya. Setelah itu pasien
terlihat lebih sering mengurung diri, berbicara sendiri dan terlihat sedih.
Pasien juga diceritakan oleh keluarganya bahwa dirinya sudah
memiliki pacar yakni tetangga rumahnya. Pasien diceritakan oleh
keluarganya bahwa dia sebelumnya ingin menikah, tetapi orang tuanya
belum menyetujui dikarenakan belum ada dana dan orang tuanya tidak
mampu. Pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara. Bapak dan ibu
kandung pasien telah berpisah sejak pasien berusia 7 tahun. Ibunya lalu
menikah lagi dan memiliki 2 orang anak. Sejak saat itu, pasien pindah
rumah dengan bapak tiri dan ibu kandung serta adik-adiknya. Keluarga
5

bercerita bahwa pasien sering merasa dirinya tidak disayang dan tidak
dianggap oleh keluarganya lagi. Pasien sering marah-marah dengan adik
tirinya. Pasien sering marah kepada keluarga karena mengira ibunya
lebih sayang kepada adik tirinya.
Menurut keluarganya, pasien juga dikeluhkan pernah 4x
melempari orang lain dengan batu yang besar. Kemudian hal inilah yang
menyebabkan warga di lingkungan kampungnya resah, sehingga pasien
dibawa ke RSJ Surakarta. Sebelum sakit, menurut keluarganya pasien
adalah sosok yang periang dan ramah. Pasien juga tidak pernah marah-
marah sebelumnya. Pasien juga sering bergaul dengan teman-teman di
lingkungannya. Pada saat ada kegiatan social di lingkungan rumahnya,
pasien sering datang dan ikut berpartisipasi. Keluarga juga mengakui
sejak dulu pasien tidak rukun dengan bapak tirinya sampai pasien
kemudian di PHK dirinya tidak diurusi oleh keluarganya lagi.

















6

C. Riwayat Gangguan Sebelum
1. Gangguan psikiatrik :
Pasien tidak memiliki riwayat sakit atau gangguan jiwa sebelumnya.
2. Gangguan Medis :
a. Riwayat kejang : disangkal
b. Hipertensi : disangkal
c. Riwayat asma : disangkal
d. Diabetes mellitus : disangkal
e. Riw. percobaan bunuh diri : disangkal
f. Riw. Demam Tinggi : disangkal
3. Riwayat penggunaan alkohol dan zat psikoaktif lainnya :
a. Riwayat merokok : disangkal
b. Riwayat alkohol : disangkal
c. Riwayat narkoba : disangkal

D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pada saat kehamilan dan melahirkan tidak ada masalah, hamil cukup
bulan, lahir spontan, dan langsung menangis.
2. Masa anak awal ( 0-3 tahun )
a. Kebiasaan makan : minum ASI sampai usia 6 bulan, setelah 6
bulan makan makanan yang dimakan keluarga.
b. Maternal deprivation : mulai berjalan usia 1 tahun.
c. Toilet training : Kedua orangtua mengajarkan dengan
baik.
d. Gejala dan problem perilaku : (-)
e. Kepribadian waktu kecil : (-)
f. Mimpi dan fantasi : (-)
3. Masa Anak Akhir ( pubertas sampai dewasa )
a. Hubungan sosial : sikap pasien terhadap keluarga dan teman
ramah dan bersahabat
7

b. Riwayat sekolah : pasien pernah bersekolah hingga SMP
tetapi tidak tamat
c. Perkembangan motorik dan kognitif : baik
d. Problem emosi atau fisik : (-)
e. Riwayat psikososial
Pengetahuan : didapat dari
Onset : perkembangan seks sekunder baik
Aktivitas seksual masa remaja : tertarik dengan lawan jenis
Sikap terhadap lawan jenis : baik
4. Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan : pasien pernah bekerja sebagai tukang tagih
hutang di bank pasar
b. Riwayat Perkawinan : pasien belum menikah
c. Riwayat Pendidikan : pasien tidak tamat SMP
d. Riwayat Agama : pasien beragama Islam dan taat beribadah
e. Aktivitas Sosial : pasien sering terlibat dalam kegiatan social di
lingkungannya
f. Riwayat Psikoseksual : pasien menyukai lawan jenis
g. Riwayat Kemiliteran : tidak pernah berurusan
h. Riwayat Hukum : tidak pernah berurusan
E. Riwayat keluarga (GENOGRAM)


F. Situasi Sekarang
pasien tinggal dirumah bersama bapak tiri, ibu kandung dan dua adik
tirinya.





8

III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
(Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 25 September 2014)
A. Deskripsi Umum
I. Penampilan :
Seorang laki-laki, 26 tahun, perawakan tampak sesuai usia,
rambut pendek berwarna hitam, kulit sawo matang, perawatan diri
cukup baik.
II. Kesadaran:
Kuantitatif : CM, E
4
V
5
M
6

Kualitatif : berubah
III. Perilaku dan aktivitas psikomotor :
Normoaktif, kontak mata baik.
IV. Pembicaraan
Pembicaraan spontan, lancar, volume cukup, intonasi sedang dan
sering melompat-lompat dari topik pembicaraan.
V. Sikap terhadap pemeriksa :
Kooperatif

B. Mood dan afek :
I. Mood : elasi
II. Afek : terbatas
III. Kesesuaian : serasi
IV. Empati : tidak dapat dirabarasakan

C. Proses Pikir :
I. Bentuk pikiran : Non realistik , autistik
II. Isi pikiran : waham kebesaran (merasa punya
kekuatan), waham bizarre (bisa melihat Allah, nabi isa dan nabi
sulaiman), waham somatik (tangan dewa wisnu), waham referensi
(bisa membaca pikiran orang lain).
9

III.Arus / Progresi pikiran : logorhoe, sirkumstansial,
neologisme

D. Persepsi
I. Halusinasi : auditorik (+) mendengar suara-suara
makhluk halus, visual (+) melihat wujud Allah, melihat naga
dan ular.
II. Ilusi : (-)
III. Depersonalisasi : (+) merasa tangannya adalah Dewa
Wisnu
IV. Derealisasi : (-)

E. Kesadaran dan Kognisi :
1. Orientasi
I. Waktu : terganggu
II. Tempat : terganggu
III. Orang : baik
2. Daya ingat
I. Jangka panjang : baik (tau jumlah saudara kandungnya)
II. Jangka Pendek : baik (bisa menyebutkan menu sarapan
pagi)
III. Segera : baik (dapat menyebut 3 macam buah yang
disebutkan pemeriksa)
3. Konsentrasi dan perhatian : baik
4. Kemampuan visuospasial : baik
5. Pikiran abstrak : baik
6. Kemampuan menolong diri sendiri : baik

F. Daya Nilai:
I. Daya nilai sosial : terganggu
II. Uji daya nilai : terganggu
10

III. Penilaian realita : terganggu

J. Tilikan Diri: Derajat 1

K. Pengendalian Impuls : Baik, pasien mampu menahan dorongan kemarahan
dan keinginan

L. Taraf kepercayaan : Dapat dipercaya


IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Status Internus : Keadaan umum baik
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Respirasi : 20x/menit
Nadi : 85x/menit
Suhu : 36,5 C
Kepala : dalam batas normal
Thorak : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
B. Status Neurologikus :
N. cranialis : dalam batas normal
Gejala peningkatan TIK : (-)
Meningeal sign : (-)
Motorik : - tonus : normotonus, - turgor : < 2 detik,
koordinasi : dalam batas normal, reflek patologis (-), reflek
fisiologis (+).
Sensorik : sensibilitas : normoestesi

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA:
Dari riwayat penyakit sekarang, seorang laki-laki berusia 26 tahun,
belum menikah, pendidikan terakhir tamat SD. Pasien datang karena dikeluhkan
11

bingung, pikiran serta bicara kacau dan melempari batu tetangga. Pasien belum
pernah mengalami riwayat sakit serupa sebelumnya.
Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal. Dari pemeriksaan status
mental didapatkan kelainan berupa prilaku dan psikomotor normoaktif, mood
elasi, afek terbatas, keserasian serasi, halusinasi visual (+) dan auditorik (+),
bentuk piker non realistic dan autistik, isi pikir waham (+), arus pikir logorhoe,
dan sirkumstansial serta neologisme, tilikan derajat 1, taraf kepercayaan dapat
dipercaya.

VI. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : F.25.0 Gangguan Skizoafektif tipe Manik
Aksis II : Belum Ada Diagnosis
Aksis III : Belum Ada Diagnosis
Aksis IV : Masalah dengan primary support group (keluarga)
Aksis V : GAF 60-51

VII. DIAGNOSIS BANDING
- F20.0 Skizofrenia Paranoid
- F30.2 Mania dengan gejala Psikotik

VIII. DAFTAR MASALAH:
A. Organobiologis : tidak ada kelainan
B. Psikologis :
1. Gangguan persepsi
2. Gangguan isi pikir
3. Gangguan alam perasaan
4. Gangguan prilaku dan psikomotor
5. Tilikan derajat 1



12

IX. TERAPI
A. Psikofarmaka : Antipsikotik G1 : Haloperidol 3x5 mg
Chlorpromazine 1x100 mg
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. \Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat diberi
pengobatan, cara pengobatan dan efek samping



X. PROGNOSIS
Good Prognosis
Keterangan
Check List
1. Onset lambat ( usia dewasa)
2. Faktor pencetus jelas
3. Onset akut X
4. Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan premorbid
yang baik

5. Gangguan mood
6. Mempunyai pasangan X
7. Riwayat keluarga gangguan mood X
8. Sistem pendukung yang baik X
9. Gejala positif



Bad prognosis
No Keterangan
Check List
1. Onset muda X
13

2. Faktor pencetus tidak jelas X
3. Onset tidakjelas X
4. Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid
yang jelek
X
5. Perilaku menarik diri dan autistik
6. Tidak menikah, cerai, janda, duda
7. Riwayat keluarga Skizofrenia X
8. Sistem pendukung yang buruk
9. Gejala negatif X
10. Tanda dan gejala neurologis X
11. Tidak ada remisi dalam tiga tahun X
12. Banyak relaps X
13. Riwayat trauma perinatal X
14. Riwayat Penyerangan X
Qua ad vitam : Ad bonam
Qua ad sanasionam : Dubia ad bonam
Qua ad fungsionam : Dubia ad bonam

You might also like