You are on page 1of 30

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

VITAMIN
Dosen Pembimbing : Siti Imroatul Maslikah, S.Si., M.Si,


Kelompok : 1
Offering: A
1. Endah Puspa Rini (130342603366)
2. Endah Wahyuningtias (130341603381)
3. Muhammad Fahrurrizal A. (130341603373)
4. Nila Wahyuni (130341603392)
5. Santy Faiqotul H (130341603399)
6. Sovi Makhmudah (130341603393)


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2013
UJI VITAMIN

TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi keberadaan vitamin B1, B6, dan C dari bahan segar dan produk
suplemen
2. Membandingkan kandungan vitamin C dari berbagai bahan segar
3. Membandingkan kandungan vitamin C dari berbagai produk suplemen

DASAR TEORI
Vitamin disebut juga sebagai mikronutrien yaitu zat gizi organik yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah yang sedikit karena vitamin hanya berfungsi sebagai katalisator yang
memungkinkan proses terjadinya metabolisme dalam tubuh. Hampir semua vitamin yang
diketahui terdapat didalam sel hewan dan kebanyakan tumbuhan serta mikroorganisme,
menjalankan fungsi biokimawai yang sangat penting. Vitamin berfungsi sebagai koenzim
dalam proses enzimatis. Vitamin juga dibutuhkan tubuh untuk memelihara kesehatan.
Berikut beberapa contoh dan fungsi dari vitamin.
1. Vitamin B1
Vitamin B1 atau juga disebut tiamin (rumus molekul C
12
H
17
N
4
OS,) terdapat
dalam hampir semua tumbuhan dan jaringan hewan yang umumnya digunakan
sebagi makanan, tetapi kandungannya sangat kecil. Vitamin B1 tidak stabil
terhadap panas dan sinar UV. Vitamin B1 terdapat di beberapa produk suplemen
dan bahan segar seperti sayuran. Contoh sayuran yang mengandung vitamin B1
adalah bayam, kacang panjang. Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan
penyakit beri-beri. Srtuktur kimia tiamin

Pengujian positif adanya vitamin B1 terhadap suatu zat dengan reagen asam
pikrat akan menghasilkan endapan berbentuk kristal. Hal ini dikarenakan asam
pikrat merupakan pereaksi alkaloid yang dapat menegendapkan larutan yang juga
bersifat alkaloid sehingga terbentuk kristal.

2. Vitamin B6
Vitamin B6 atau juga disebut piridoksin (rumus molekul C
8
H
11
NO
3
) Berperan
sebagai koenzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang
berujung pada pelepasan energi. Vitamin B6 juga berperan pada metabolisme
asam amino. Vitamin B6 terdapat di beberapa produk suplemen dan bahan segar
seperti sayuran. Contoh sayuran yang mengandung vitamin B6 adalah bayam,
tomat. Srtuktur kimia piridoksin

Pengujian positif adanya vitamin B6 terhadap suatu zat dengan reagen CuSO
4
dan
NaOH akan menghasilkan perubahan warna menjadi biru-ungu. Hal ini
dikarenakan vitamin B6 memilki gugus C, H, O, dan N serta berperan sebagai
koenzim dan metabolism asam amino sehingga ketika diujikan dengan CuSO
4
dan
NaOH yang merupakan reagen biuret akan bereaksi menghasilkan perubahan
warna biru keunguan.


3. Vitamin C
Vitamin C dibutuhkan tubuh hanya dalam jumlah yang sedikit. Vitamin C (asam
askorbat dengan rumus molekul C
6
H
8
O
6
) berfungsi sebagai kofaktor dalam
hidroksilasi enzimatik residu prolin pada kolagen pada vertebrata (Hadi Suwono
2001) sehingga ia berfungsi sebagai pembentuk kolagen yang dapat
memberikan kekuatan dan fleksibilitas pada suatu jaringan. Vitamin C juga dapat
berperan sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang akan
masuk dalam tubuh. Vitamin C sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan
logam. Vitamin C terdapat di beberapa produk suplemen dan bahan segar seperti
sayuran dan buah-buahan. Contoh sayuran dan buah-buahan yang mengandung
vitamin C adalah Tomat, Jeruk, Kubis. Srtuktur kimia vitamin C

Pengujian positif adanya vitamin C terhadap suatu zat dengan reagen fehling A
dan fehling B akan menghasilkan perubahan warna menjadi hijau dan terdapat
endapan hijau kekuningan-merah . Hal ini dikarenakan vitamin C merupakan
reduktor kuat dengan adanya gugus enadiol sehingga mampu mereduksi ion Cu2+
dari pereaksi fehling A dan fehling B menjadi ion Cu+ dengan membentuk
endapan Cu
2
O yang berwarna merah, kuning atau hijau kekuningan.






ALAT DAN BAHAN
ALAT
1. Mortar dan pistil 11. Kertas label
2. Kertas saring 12. Spatula kecil
3. Corong kaca 13. Gelas ukur 10ml
4. Beaker glass 100ml dan 250ml
5. Pengaduk kaca
6. Pipet tetes
7. Kaca benda
8. Kaca penutup
9. Mikroskop cahaya
10. Tabung reaksi

BAHAN
1. Jeruk 7. Xon C
2. Tomat 8. Tiamin
3. Bayam 9. Piridoksin
4. Kacang panjang 10. Asam askorbat
5. Kubis 11. Asam pikrat
6. Vitamin B1, B6, C merk IPI 12. Fehling A dan fehling B
7. Larutan CuSO
4
13. NaOH 1 N
8. Aquades
CARA KERJA
I.Identifikasi kandungan vitamin B1 dari bahan segar dan produk suplemen
1.Serbuk tiamin









2 vitamin BI (IPI)










Tetes kan 1
tetes aquadest
dalam kaca
benda

Tabur seujung
spatula kecil serbuk
tiamin pada tetesan
air
Teteskan 1
tetes asam
pikrat
Tutup dan
amati pada
mikroskop
cahaya
Amati secara
berskala dan bentuk
kristal antara tiamin
dengan sama pikrat
Gerus tablet
vitamin B1
(IPI)
Teteskan 1 tetes
aquadest dalam kaca
benda
Taburkan
seujung
spatula kecil
vitamin B1
Tetesi 1 tetes
asam pikrat dan
tutup dengan
kaca penutup
Amati bentuk Kristal
dengan mikroskop
cahaya



3 Bahan segar








4 bandingkan ukuran kristal yang terbentuk dariserbuk tiamin vitamin B1 dan Bahan segar yang
telah di uji

II.Identifikasi kandungan vitamin C dari bahan segar dan produk suplemen
1.Larutan asam askorbat




2.vitamin C (IPI)



Ambil masing-
masing hasil
sari buah dan
sayur dengan
konsentrasi
50%
Teteskan 1 tetes sari
buah atau sayuran
Teteskan 1
tetes asam
pikrat
Tutup dan
amati pada
mikroskop
cahaya
Amati secara
berskala dan bentuk
kristal antara tiamin
dengan sama pikrat
Campur 1ml
fehling A dan B
hingga
homogen
Teteskan 10 tetes
larutan asam
askorbat 1%
Kocok
hingga
tercampur
Amati
perubahan
warna yang
terbentuk
Campur 1ml
fehling A dan B
hingga
homogen
Teteskan 10 tetes
larutan vitamin C
(IPI) 1%
Kocok
hingga
tercampur
Amati
perubahan
warna yang
terbentuk

3.vitacimin




4.Xon-C




5. Sari sayuran dan buah




6. Bandingkanlah warna yang terbentuk dari berbagai bahan yang telah di uji dan simpulkan

III.Identifikasi kandungan vitamin B6
1. Piridoksin 1 %





Campur 1ml
fehling A dan B
hingga
homogen
Teteskan 10 tetes
larutan vitacimin
1%
Kocok
hingga
tercampur
Amati
perubahan
warna yang
terbentuk
Campur 1ml
fehling A dan B
hingga
homogen
Teteskan 10 tetes
larutan Xon-C 1%
Kocok
hingga
tercampur
Amati
perubahan
warna yang
terbentuk
Campur 1ml
fehling A dan B
hingga
homogen
Teteskan 10 tetes
sari dari berbagai
sayuran yang telah
di buat
Kocok
hingga
tercampur
Amati
perubahan
warna yang
terbentuk
Masukkan 10
tetes larutan
piridoksin 1%
dalam tabung
reaksi
Tambah 4 tetes
larutan CuSO
4
2%
dan 10 tetes NaOH
3N
Amati
perubahan
warna yang
terjadi
Jika terbentuk
warna biru
ungu berarti
ada kandungan
piridoksin

2. Vitamin B6 IPI





3. Sayuran dan buah-buahan





4. bandingkan warna yang terbentuk dari berbagai bahan yang di uji dan simpulkan hasi
percobaan










Masukkan 10
tetes larutan
vitamin B6 IPI
dalam tabung
reaksi
Tambah 4 tetes
larutan CuSO
4
2%
dan 10 tetes NaOH
3N
Amati
perubahan
warna yang
terjadi
Bandingkan
warna yang
terbentuk
Masukkan 10
tetes sari dari
sayuran dan
buah dalam
tabung reaksi
Tambah 4 tetes
larutan CuSO
4
2%
dan 10 tetes NaOH
3N
Amati
perubahan
warna yang
terjadi
Jika terbentuk
warna biru
ungu berarti
ada kandungan
piridoksin

HASIL PENGAMATAN
a. Percobaan identifikasi kandungan vitamin B1

No Bahan Uji Hasil Pengamatan Keterangan
1 Serbuk Tiamin Perbesaran
2 Vitamin B1 (IPI) Perbesaran
3 Buah segar
a. Tomat
Perbesaran
b. Kacang
panjang
Perbesaran
c. Jeruk Perbesaran
d. kubis Perbesaran
e. bayam Perbesaran

b. Percobaan identifikasi kandungan vitamin B6

N
o
Bahan Uji
Warna yang terbentuk
setelah penambahan
CuSO4 2% dan NaOH 3N
Keterangan
1 Larutan
Piridoksin 1%
Biru Muda Perubahan warna dari bening
menjadi biru terdapat endapan warna
biru di dasar tabung dan saat
mengendap larutan bewarna bening
2 Vitamin B6
(IPI)
Hijau Muda (++)
3 Vitamin B1
(IPI)
Kuning Terdapat endapan putih kekuningan
4 Buah segar
a. Tomat Hijau bening kekuningan

b. Kacang
panjang
Biru kehijauan
c. Jeruk Hijau muda (+) bening
d. kubis Hijau kebiruan
e. bayam Hijau tua pekat






c. Percobaan identifikasi kandungan vitamin C























N
o
Bahan Uji Perubahan warna Keterangan
1 Vitamin C
(IPI)
Biru kehijauan (+++) Sedikit kehijauan : +
Kehijauan : ++
Sangat kehijaun : +++
Biru tua : +
Lebih biru tua : ++
Sangat biru tua : +++
2 Vitacimin Hijau kecoklatan
3 Xon-C Hijau kekuningan
4 Buah segar
a. Tomat Biru kehijauan (+)
b. Kacang
panjang
Tetap biru tua (+)
c. Jeruk Hijau muda
d. kubis Biru tua (+)
e. bayam Hijau tua
ANALISIS DATA

a. Percobaan identifikasi kandungan vitamin B1

Pada percobaan identifikasi kandungan vitamin B1, digunakan larutan asam pikrat
sebagai reagen. Bahan yang digunakan adalah serbuk tiamin, vitamin B1 (IPI), dan
beberapa bahan segar (tomat, kacang panjang, jeruk, kubis, dan bayam). Percobaan ini
dilakukan untuk mengamati terbentuknya kristal antara bahan yang di uji dengan larutan
asam pikrat.
Pada percobaan dengan bahan uji serbuk tiamin terjadi reaksi dengan asam pikrat
yang membentuk kristal memanjang dengan beberapa yang bertumpuk. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi reaksi antara serbuk tiamin dan asam pikrat yang
menunjukkan bahwa serbuk tiamin positif mengandung vitamin B1. Sedangkan pada
percobaan dengan bahan uji larutan vitamin B1 IPI terbentuk kristal berbentuk bulatan
bulatan kecil. Hal ini menunjukkan terjadi uji positif vitamin B1.
Pada percobaan dengan bahan uji larutan sari buah tomat terbentuk kristal
memanjang dengan beberapa kristal menumpuk silang. Hal ini menunjukkan bahwa
terjadi uji positif vitamin B1 pada larutan sari buah tomat.
Pada percobaan dengan bahan uji larutan sari kacang panjang terbentuk kristal
bulat kecil dan beberapa berbentuk memanjang. Hal ini menunjukkan adanya uji positif
kandungan vitamin B1 pada larutan sari kacang panjang.
Pada percobaan dengan bahan uji larutan sari buah jeruk terbentuk kristal
memanjang dan beberapa berbentuk melengkung. Hal ini menunjukkan bahwa pada
bahan uji sari buah jeruk terjadi reaksi positif uji kandungan vitamin B1.
Sedangkan pada percobaan menggunakan bahan uji larutan sari kubis terbentuk
kristal lonjong dan butiran butiran kristal. Hal ini menunjukkan adanya uji positif
kandungan vitamin B1 pada larutan sari kubis.
Dan yang terakhir pada percobaan dengan bahan uji larutan sari sayur bayam
terbentuk kristal memanjang. Hal ini menunjukkan adanya reaksi positif kandungan
vitamin B1 pada larutan sari sayur bayam.

d. Percobaan identifikasi kandungan vitamin B6
Pada percobaan identifikasi kandungan vitamin B6, digunakan larutan
CuSO4 2% dan larutan NaOH 3N sebagai reagen. Bahan yang digunakan adalah
larutan piridoksin 1%, vitamin B6 (IPI), vitamin B1 (IPI), dan beberapa bahan segar
(tomat, kacang panjang, jeruk, kubis, dan bayam). Percobaan ini mengamati
perubahan warna yang terjadi setelah bahan uji ditetesi larutan CuSO4 2% dan larutan
NaOH 3N.
Pada larutan piridoksin yang telah ditetesi larutan CuSO4 2% dan larutan
NaOH 3N terjadi perubahan warna yang semula larutan piridoksin tidak berwarna
(bening) menjadi berwarna biru muda. Ketika proses perubahan warna itu terjadi
endapan berwarna biru di dasar tabung reaksi dan ketika proses pengendapan itu
larutan berwarna bening atau tidak berwarna. Dengan demikian pada percobaan ini
terjadi uji positif kandungan vitamin B6 pada larutan piridoksin 1%.
Pada larutan vitamin B6 (IPI) yang telah di tetesi larutan CuSO4 2% dan
larutan NaOH 3N perubahan warna yang terbentuk adalah hijau muda (++) dengan
demikian pada percobaan ini terjadi uji positif kandungan vitamin B6 pada bahan uji
larutan vitamin B6 (IPI).
Pada larutan vitamin B1 (IPI) yang telah ditetesi larutan CuSO4 2% dan
larutan NaOH 3N perubahan warna yang terbentuk adalah kuning dengan adanya
endapan putih kekuningan. Hal ini menunjukkan terjadi uji negatif kandungan
vitamin B6 pada bahan uji larutan itamin B1 (IPI).
Pada percobaan dengan larutan sari tomat yang telah ditetesi larutan CuSO4
2% dan larutan NaOH 3N perubahan warna yang terbentuk adalah hijau bening
kekuningan. Hal ini menunjukkan terjadi uji positif kandungan vitamin B6 pada
bahan uji larutan sari buah tomat.
Pada percobaan dengan larutan sari jeruk yang telah ditetesi larutan CuSO4
2% dan larutan NaOH 3N perubahan warna yang terjadi adalah hijau muda (+) yang
sedikit bening. Hal ini menunjukkan terjadi uji positif kandungan vitamin B6 pada
bahan uji larutan sari buah jeruk.
Pada percobaan dengan air sari daun bayam yang telah ditetesi larutan
CuSO4 2% dan larutan NaOH 3N perubahan warna yang terjadi adalah hijau tua
pekat. Hal ini menunjukkan terjadi uji positif kandungan vitamin B6 pada bahan uji
larutan sari sayur bayam.
Pada percobaan dengan larutan sari kacang panjang yang telah ditetesi
dengan larutan CuSO4 2% dan larutan NaOH 3N menghasilkan warna biru kehijauan.
Hal ini menunjukkan terjadi uji positif kandungan vitamin B6 pada bahan uji larutan
sari kacang panjang.
Pada percobaan dengan larutan sari sayur kubis yang telah ditetesi dengan
larutan CuSO4 2% dan larutan NaOH 3N menghasilkan warna hijau kebiruan (+).
Hal ini menunjukkan terjadi uji positif kandungan vitamin B6 pada bahan uji larutan
sari sayur kubis.

e. Percobaan identifikasi kandungan vitamin C

Pada percobaan ini digunakan fehling A dan Fehling B sebagai reagen yang
digunakan untuk mengetahui adanya kan dungan vitamin C pada beberapa bahan
yaitu: vitamin C (IPI), vitacimin, Xon-C, tomat, kubis, bayam, jeruk, dan kacang
panjang. Dalam hal ini yang di amati adalah perubahan warna yang terjadi ketika 1
mL fehling A dan 1 mL fehling B dalam tabung reaksi di tetesi dengan 10 tetes bahan
yang akan diuji.
Pada percobaan menggunakan larutan vitacimin, perubahan warna yang
terjadi adalah dari biru tua menjadi hijau kecoklatan. Hal ini menunjukkan bahwa
terjadi uji positif kandungan vitamin C pada larutan vitacimin.
Pada percobaan menggunakan larutan Xon-C, perubahan warna yang terjadi
adalah dari biru tua menjadi hijau kekuningan. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
uji positif kandungan vitamin C pada bahan uji larutan Xon-C.
Pada percobaan menggunakan larutan sari tomat, perubahan warna yang
terjadi adalah dari biru tua menjadi biru kehijauan (+). Hal ini menunjukkan bahwa
terjadi uji positif kandungan vitamin C pada bahan uji larutan sari buah tomat.
Pada percobaan menggunakan larutan vitamin C (IPI), perubahan warna yang
terjadi adalah dari biru tua menjadi biru kehijauan (+++). Hal ini menunjukkan
bahwa terjadi uji positif kandungan vitamin C pada bahan uji larutan vitamin C (IPI).
Pada percobaan menggunakan larutan sari kubis, perubahan warna yang
terjadi adalah dari biru tua menjadi biru tua yang lebih gelap dari biru tua pada
kacang panjang. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi uji negatif kandungan vitamin
C pada bahan uji larutan sari sayur kubis.
Pada percobaan menggunakan larutan sari bayam, perubahan warna yang
terjadi adalah dari biru tua menjadi hijau tua. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi uji
negatif kandungan vitamin C pada bahan uji larutan sari sayur bayam.
Pada percobaan menggunakan larutan sari jeruk, perubahan warna yang
terjadi adalah dari biru tua menjadi hijau muda. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
uji positif kandungan vitamin C pada bahan uji larutan sari buah jeruk.
Pada percobaan menggunakan larutan sari kacang panjang, perubahan warna
yang terjadi adalah dari biru tua warnanya tetap biru tua. Hal ini menunjukkan bahwa
terjadi uji negatif kandungan vitamin C pada bahan uji larutan sari kacang panjang.












PEMBAHASAN
I. Percobaan Identifikasi Kandungan Vitamin B1
Vitamin B1 atau dikenal juga dengan nama Thiamin. Vitamin B1 ini juga dikenal
sebagai penambah energi. Hal disebabakan salah satu kemampuan vitamin B1 yang mampu
mengubah karbohidrat menjadi energi. Selain itu, Vitamin B1 juga membantu
mengoptimalkan kerja otak. Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan beberapa masalah
kesehatan. salah satu yang paling terkenal adalah penyakit beri-beri. Penyakit ini menyerang
saraf dan menyebabkan terganggunya kemampuan motorik seseorang akibat polyneuritis
Bahan uji yang digunakan untuk mengetahui adanya kandungan vitamin B1 adalah
sebagai berikut :
1. Serbuk Tiamin.
Pada percobaan ini, pertama disiapkan kaca benda. Kemudian diteteskan 1 tetes aquadest
pada kaca benda. Setelah itu taburkan seujung spatula kecil serbuk tiamin pada tetesan
aquadest. Selanjutnya ditetesi 1 tetes asam pikrat dan ditutup dengan kaca penutup.
Kemudian diamati menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 10 kali. Pada
percobaan dengan bahan uji serbuk tiamin ini terjadi reaksi dengan asam pikrat yang
membentuk kristal memanjang dengan beberapa yang bertumpuk. Hal ini menunjukkan
bahwa terjadi reaksi antara serbuk tiamin dan asam pikrat yang menunjukkan bahwa serbuk
tiamin positif mengandung vitamin B1. Asam pikrat merupakan pereaksi alkaloid yang dapat
menegendapkan larutan yang juga bersifat alkaloid (mempunyai struktur heterosiklis)
sehingga terbentuk kristal.




Gambar 1.
2. Vitamin B1 (IPI)
Selanjutnya adalah identifikasi kandungan vitamin B! dari produk suplemen IPI.
Langka pertama yaitu geruslah 1 tablet vitamin B1 IPI. Kemudian, siapkan kaca benda
dan diteetsi 1 tetes aquadest pada kaca benda tersebut. Setelah itu taburkan sedikit
gerusan vitamin B1 (IPI) yang sudah halus tadi menggunakan spatula. Kemudian ditetesi
dengan 1 tetes asam pikrat dan selanjutnya ditutup dengan kaca penutup. Setelah diamati
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 kali ternyata hasilnya menunjukkan
adanya titik titik kristal. terbentuk kristal berbentuk bulatan bulatan kecil. Hal ini
diakibatkan adanya kandungan dari vitamin B1 yang bereaksi dengan asam pikrat tadi.
Sehingga vitamin B1 IPI menghasilkan uji positif terhadap asam pikrat.





Gambar 2

3. Bahan Segar

Tomat
Pertama yang dilakukan adalah cuci bersih buah tomat kemudian ditumbuk
hingga halus dengan ditambahkan aquadest. Setelah itu disaring menggunakan kain
saring hingga volume mencapai 100 ml. Setelah itu siapkan kaca benda, tetesi dengan 1
tetes aquadest setelah itu ambil sari tomat yang sudah disaring tadi 1 tetes. Kemudian
ambil 1 asam pikrat dan tutup dengan kaca benda. Selanjutnya diamati menggunakan
mikroskop cahaya dengan perbesaran 10 kali dan hasilnya menunjukkan adanya kristal
memanjang dan bertumpuk saling bersilangan. Hal ini menunjukkan bahwa tomat
menghasilkan uji positif terhadap asam pikrat dan mengandung vitamin B1
Menurut literatur, dalam buah tomat sendiri terkandung vitamin A, B1 dan C.
Tomat sendiri juga dapat mencegah beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain
seperti gusi berdarah, rabun senja, penggumpalan darah, usus buntu, kanker prostat dan
kanker payudara. Pigmen warna merah pada tomat banyak mengandung lycopene.
Lycopene merupakan zat antioksidan yang berfungsi menghancurkan radikal bebas di
dalam tubuh. Radikal bebas dalam tubuh bisa disebabkan karena polusi udara, sinar
ultraviolet, serta akibat rokok. Tomat juga berasa asam karena mengandung asam sitrat.
Rasa keasaman ini justru menambah kesegarannya. Kandungan asam sitrat pada buah ini
dapat meningkatkan selera makan.





Gambar 3

Kacang Panjang
Pertama yang dilakukan adalah cuci bersih kacang panjang kemudian tumbuk
hingga halus dengan ditambahkan aquadest. Setelah itu disaring menggunakan kain
saring hingga volume mencapai 100 ml. Setelah itu siapkan kaca benda, tetesi dengan
1 tetes aquadest setelah itu ambil sari kacang panjang yang sudah disaring tadi 1 tetes.
Kemudian ambil 1 asam pikrat dan tutup dengan kaca benda. Selanjutnya diamati
menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 10 kali dan hasilnya
menunjukkan adanya titik titik kristal dan juga garis panjang. Hal ini membuktikan
bahwa kacang panjang menghasilkan uji positif terhadap asam pikrat, sehingga dapat
disimpulkan kacang hijau mengandung vitamin B1.
Menurut literatur kacang panjang sangat kaya akan kalsium dan mineral, serta
serat yang dimiliki pun membantu metabolisme dalam tubuh. Kacang panjang
memiliki kandungan vitamin B1 dan B2. Kedua vitamin tersebut sangat baik untuk
kesehatan tubuh kita terutama bagi mereka yang mudah lelah. Kebutuhan akan
vitamin dalam kacang panjang sangat membantu terpenuhinya nilai gizi pada
makanan. Kacang panjang juga memiliki kandungan sumber protein, sumber mineral,
kaya akan serat dan juga kaya akan serat vitamin B kompleks. Diantaranya, sangat
membantu fungsi syaraf. Di dalam kacang panjang juga terdapat asam folat
(kebutuhan tubuh), vitamin B6 (kebutuhan tubuh), riboflavin (kebutuhan tubuh),
asam pantotenat (kebutuhan tubuh), serta niasin (kebutuhan tubuh).





Gambar 4

Jeruk
Pertama yang dilakukan adalah cuci bersih buah jeruk, kemudian kupas dan
ambil air yang terkandung didalamnya dengan ditambahkan aquadest. Setelah itu
siapkan kaca benda, tetesi dengan 1 tetes aquadest setelah itu ambil air jeruk 1 tetes.
Kemudian ambil 1 asam pikrat dan tutup dengan kaca benda. Selanjutnya diamati
menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 10 kali dan hasilnya
menunjukkan adanya garis lengkung dan juga garis yang menyerupai silinder.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa buah jeruk menghasilkan uji positif terhadap
asam pikrat dan mengandung vitamin B1. Buah jeruk juga mengandung vitamin A,
B2 dan C, mengandung antikanker bagi tubuh, dapat mencegah dan mengobati
beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti mengobati sariawan,
menurunkan resiko terkena kardiovaskuler, kanker, dan juga katarak.



Gambar 5
Kubis
Pertama yang dilakukan adalah cuci bersih kubis kemudian tumbuk hingga
halus dengan ditambahkan aquadest. Setelah itu disaring menggunakan kain saring
hingga volume mencapai 100 ml. Setelah itu siapkan kaca benda, tetesi dengan 1 tetes
aquadest setelah itu ambil sari kubis yang sudah disaring tadi 1 tetes. Kemudian ambil
1 asam pikrat dan tutup dengan kaca benda. Selanjutnya diamati menggunakan
mikroskop cahaya dengan perbesaran 10 kali dan hasilnya menunjukkan adanya garis
garis lengkung dan juga adanya titik titik di sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa
kubis menghasilkan uji positif terhadap asam pikrat. Kubis merupakan sayuran yang
mengandung protein, vitamin A, vitamin C, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin B6. Selain
vitamin, dalam kubis juga terdapat kandungan nutrisi seperti zat besi, flavanoid,
kloropil,idole, dithiolthione, coffeic, isothiochyanate, asam ferilat, asetaminohapen, kalsium
dan potasium.



Gambar 6
Bayam
Pertama yang dilakukan adalah cuci bersih daun bayam kemudian tumbuk
hingga halus dengan ditambahkan aquadest. Setelah itu disaring menggunakan kain
saring hingga volume mencapai 100 ml. Setelah itu siapkan kaca benda, tetesi dengan
1 tetes aquadest setelah itu ambil sari bayam yang sudah disaring tadi 1 tetes.
Kemudian ambil 1 asam pikrat dan tutup dengan kaca benda. Selanjutnya diamati
menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 10 kali dan hasilnya
menunjukkan adanya garis lurus yang sejajar sebanyak 3 garis. Hal ini menunjukkan
bahwa bayam menghasilkan uji positif terhadap asam pikrat dan mengandung vitamin
B1. Sedangkan bayam sendiri memiliki manfaat seperti anti-inflamasi, mencegah
resiko kardiovaskular, dan menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu bayam juga
bermanfaat untuk mencegah terjadinya osteoporosis dan diabetes.




Gambar 7

III. Identifikasi kandugan vitamin B6
1. Larutan Piridoksin 1 %
Percobaan pertama adalah percobaan untuk mengidentifikasi kandungan vitamin B6 pada
larutan piridoksin. Percobaan dilakukan dengan memasukkan 10 tetes larutan piridoksin 1 % ke
dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 4 tetes larutan CuSO
4
2% dan 10 tetes larutan
NaOH 1 N. Selanjutnya, diamati perubahan warna yang terjadi. Pada awalnya larutan jernih
sebelum ditetesi dengan CuSO
4
2% dan NaOH 1 N, namun setelah diberi kedua zat tersebut,
larutan berubah warna menjadi biru. Perubahan warna yang terjadi ini menunjukkan bahwa
piridoksin 1 % menghasilkan uji positif terhadap larutan CuSO
4
2% dan NaOH 1 N. Dari hasil
percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa piridoksin 1 % mengandung vitamin B6. Hal ini
dikarenakan larutan CuSO
4
dan NaOH jika dicampurkan akan membentuk reagen biuret,
sedangkan piridoksin (vitamin B6) merupakan kelompok vitamin B kompleks dengan rumus
molekul C
8
H
11
NO
3
. Piridoksin mengandung gugus N, C, H, dan O serta berperan sebagai
koenzim dan metabolism asam amino. Oleh karena itu piridoksin positif terhadap uji CuSO
4
dan
NaOH (biuret).
Percobaan selanjutnya adalah percobaan untuk mengidentifikasi kandungan vitamin B6
pada produk suplemen (IPI). Prosedur yang digunakan sama dengan percobaan sebelumnya
namun piridoksin diganti dengan vitamin B6 IPI. Sebelum diuji vitamin B6 dalam bentuk tablet
dihancurkan terlebih dahulu dengan mortar dan pistil kemudian diberi aquades hingga larut.
Dalam percobaan ini dihasilkan perubahan warna dari abu-abu keruh menjadi hijau muda (++).
Perubahan warna yang terjadi menunjukkan bahwa vitamin B6 (IPI) menghasilkan uji positif
terhadap larutan CuSO
4
2% dan NaOH 1 N. Seharusnya akan menghasilkan warna biru sampai
ungu, namun hanya didapatkan warna hijau muda. Hal tersebut mungkin dikarenakan kadar
vitamin B6 (piridoksin) dalam produk suplemen tersebut rendah.
Selanjutnya adalah percobaan untuk mengidentifikasi kandungan vitamin B6 dengan
menggunakan produk suplemen yakni vitamin B1 (IPI). Dari percobaan tersebut dihasilkan
perubahan warna menjadi kuning. Hal ini menunjukkan bahwa vitamin B1 (IPI) menghasilkan
uji negative terhadap larutan CuSO
4
2% dan NaOH 1 N. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam vitamin B1 produk IPI tidak terkandung vitamin B6.
Pengujian selanjutnya dilakukan pada bahan segar yaitu sayuran dan buah-buahan.
Pengujian pertama dilakukan pada buah jeruk. 10 tetes sari jeruk dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan ditambahkan 4 tetes larutan CuSO
4
2% dan 10 tetes larutan NaOH 1 N. Selanjutnya,
diamati perubahan warna yang terjadi. Pada awalnya sari jeruk berwarna orange muda namun
setelah ditambahkan 4 tetes larutan CuSO
4
2% dan 10 tetes larutan NaOH 1 N berubah warna
menjadi hijau muda jernih (+). Warna hijau yang dihasilkan pada identifikasi vitamin B6 pada
jeruk lebih muda dibandingkan dengan warna hijau yang dihasilkan saat uji pada vitamin B6 IPI.
Hal ini menunjukkan bahwa jeruk menghasilkan uji positif dan mengandung vitamin B6 namun
kadarnya sedikit.
Pengujian selanjutnya dilakukan pada buah tomat. 10 tetes sari tomat dimasukkan ke
dalam tabung reaksi dan ditambahkan 4 tetes larutan CuSO
4
2% dan 10 tetes larutan NaOH 1 N.
Selanjutnya, diamati perubahan warna yang terjadi. Pada awalnya sari tomat berwarna merah
jernih namun setelah ditambahkan 4 tetes larutan CuSO
4
2% dan 10 tetes larutan NaOH 1 N
berubah warna menjadi hijau kekuningan jernih. Hal ini menunjukkan bahwa tomat
menghasilkan uji positif terhadap larutan CuSO
4
2% dan 10 larutan NaOH 1 N sehingga dapat
disimpulkan tomat mengandung vitamin B6. Perubahan warna menjadi hijau kekuningan dapat
disebabkan kandungan vitamin B6 pada tomat tidak terlalu banyak. Tomat termasuk sayuran
yang banyak sekali akan manfaatnya karena memang kandungan gizi dari tomat sangatlah
melimpah. Tomat kaya akan kandungan vitamin A, vitamin K, vitamin B1, B2, B3, B5, B6 .
Kandungan tomat yakni vitamin B6 dapat bermanfaat untuk menghancurkan senyawa yang dapat
menyebabkan penyakit jantung, senyawa tersebut adalah Homocystene. Selain itu Homocystene
juga dapat merusak pembuluh darah
Berikutnya dilakukan pengujian terhadap sayuran. Pertama, 10 tetes sari kubis
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 4 tetes larutan CuSO
4
2% dan 10 tetes
larutan NaOH 1 N. Selanjutnya, diamati perubahan warna yang terjadi. Awalnya, sari kubis tidak
berwarna dan keruh namun setelah ditambahkan 4 tetes larutan CuSO
4
2% dan 10 tetes larutan
NaOH 1 N, warna sari kubis berubah menjadi hijau kebiruan. Perubahan warna tersebut
menunjukkan bahwa kubis menghasilkan uji positif terhadap larutan CuSO
4
2% dan larutan
NaOH 1 N. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kubis mengandung vitamin B 6.
Selanjutnya adalah uji pada bayam. Pertama, 10 tetes sari bayam dimasukkan ke dalam
tabung reaksi dan ditambahkan 4 tetes larutan CuSO
4
2% dan 10 tetes larutan NaOH 1 N.
Selanjutnya, diamati perubahan warna yang terjadi. Setelah ditambahkan 4 tetes larutan CuSO
4

2% dan 10 tetes larutan NaOH 1 N, sari bayam tidak berubah warna, hanya saja warna hijau
yang dihasilkan lebih gelap dan pekat. Hal ini menunjukkan bayam positif terhadap larutan
CuSO
4
dan NaOH. Namun seharusnya ketika uji sari bayam terjadi perubahan warna menjadi
biru atau keunguan. Hal ini dikarenakan menurut dasar teori yang dijelaskan di depan, bayam
memiliki kandungan vitamin B6 (piridoksin). Kesalahan yang terjadi dapat dikarenakan
kurangnya ketelitian dan kehati-hatian dalam memberi larutan CuSO
4
2% dan NaOH 1 N
sehingga tidak sesuai dengan prosedur percobaan. Bayam memiliki kandungan vitamin B6
sebanyak 0,44 mcg setiap satu cangkir bayam. Bayam bermanfaat untuk melawan sel kanker,
sumber anti-inflamasi, mengurangi resiko kardiovaskular, menurunkan tekanan darah tinggi, dan
mampu mencegah anemia.
Pengujian yang terakhir dilakukan pada kacang panjang. Pertama, 10 tetes sari kacang
panjang dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 4 tetes larutan CuSO
4
2% dan 10
tetes larutan NaOH 1 N. Selanjutnya, diamati perubahan warna yang terjadi. Setelah
ditambahkan 4 tetes larutan CuSO
4
2% dan 10 tetes larutan NaOH 1 N, terjadi perubahan warna
menjadi biru kehijauan. Hal ini menunjukkan bahwa kacang panjang menghasilkan uji positif
terhadap CuSO
4
2% dan NaOH 1 N. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kacang panjang
mengandung vitamin B6.














KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa vitamin B1, B6, dan C
terdapat pada produk suplemen dan berbagai macam bahan segar yakni sayuran dan buah-
buahan. Vitamin B1 terdapat pada tiamin dan vitamin B1 IPI. Sedangkan pada bahan segar
vitamin B1 ditemukan pada buah tomat, jeruk, sayur bayam, kubis dan kacang panjang. Untuk
vitamin B6 ditemukan dalam produk suplemen vitamin B6 IPI dan piridoksin, sedangkan pada
bahan segar ditemukan di buah tomat, jeruk, sayur byam, kubis, dan kacang panjang. Vitamin C
ditemukan pada suplemen vitamin C IPI, Xon C, vitacimin. Sedangkan pada bahan segar
ditemukan di buah jeruk, dan tomat. Kandungan masing-masing vitamin juga berbeda-beda di
setiap bahan atau produk suplemen. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, kandungan
vitamin C pada bahan segar cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan kandungan vitamin C
pada suplemen












HASIL DISKUSI SOAL EVALUASI

1. Sebutkan contoh sayuran dan buah-buahan yang saudara uji yang mengandung tiamin
dan vitamin C !
Jawaban :
Dari percobaan yang kami lakukan, buah yang mengandung tiamin (vitamin B1)
adalah buah jeruk, tomat. Sedangkan sayur yang mengandung tiamin adalah kubis,
bayam, dan kacang panjang
Kemudian buah yang mengandung vitamin C adalah buah jeruk dan tomat.
2. Gambarkanlah bentuk Kristal yang terbentuk antara tiamin dan asam pikrat !





















3. a Gambarkan rumus struktur vitamin C !
b.Mengapa vitamin C mampu mereduksi CuSO
4
dalam campuran fehling A dan B ?
Jawaban :
a.




rumus struktur vitamin C (C
6
H
8
O
6
)
b. Hal ini dikarenakan vitamin C merupakan reduktor kuat dengan adanya gugus
enadiol sehingga mampu mereduksi ion Cu2+ dari pereaksi fehling A dan fehling B
menjadi ion Cu+ dengan membentuk endapan Cu
2
O yang berwarna merah, kuning atau
hijau kekuningan.
4. Apakah pereaksi fehling A dan fehling B dapat digunakan untuk mendeteksi banyak
sedikitnya kandungan vitamin C dari bahan secara kualitatif ?
Jawaban :
Bisa , hal ini dikarenakan vitamin C mampu mereduksi ion Cu2+ dari pereaksi
fehling A dan fehling B menjadi ion Cu+ dengan membentuk endapan Cu
2
O yang
berwarna merah, kuning atau hijau kekuningan. Jadi bila semakin banyak endapan yang
dihasilkan saat diuji maka dapat disimpulkan kandungan vitamin C nya lebih banyak.
5. jelaskan beberapa fungsi vitamin bagi tubuh !
Jawaban :
Vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam proses enzimatis. Vitamin juga
dibutuhkan tubuh untuk memelihara kesehatan misalnya kesehatan mata. Selain itu
vitamin dapat berfungsi sebagai antioksidan dan berperan dalam pembentukan kolagen

6. jelaskanlah penyakit-penyakit yang ditimbulkan bila kekurangan vitamin B1, B6 dan
vitamin C!
Jawaban :
kekurangan vitamin B1 :
penyakit beri-beri
Penyakit beri-beri ini ada 3 jenis, yaitu beri-beri kering, basah dan jantung. Untuk
beri-beri kering biasanya ditandai oleh kaki kesemutan kemudian menebal, otot
mudah lelah. Pada fase yang lebih akut, penderita akan kehilangan daya
berjalannya. Hingga berjalan seperti ayam.
Sindrom Wernicke-Korsakoff
merupakan beri-beri otak. Tentu menyerang otak yang merupakanan kelainan
neurologis. Salah satu fungsi thiamin adalah mengoptimalkan sel-sel otak agar
dapat menghasilkan energi dari gula kemudian saat kadar thiamin dalam otak
rendah, sel otak tidak mampu menghasilkan energi yang mencukupi untuk
menjalankan fungsinya.
Gangguan fungsi lambung
Kekurangan vitamin B1 ini juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi
lambung dalam menyerap sari makanan yang sudah masuk ke dalam tubuh. Jika
kekurangan vitamin B1 ini berkelanjutan bisa menyebabkan bobot berat badan
berkurang
Kekurangan vitamin B6 :
Kekurangan vitamin B1 ini juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi
lambung dalam menyerap sari makanan yang sudah masuk ke dalam tubuh. Jika
kekurangan vitamin B1 ini berkelanjutan bisa menyebabkan bobot berat badan
berkurang
Anemia
Karena fungsi dari vitamin B6 ini sendiri adalah membantu membentuk
hemoglobin yang mana dapat mengikat oksigen dalam darah. Sehingga saat
seseorang mengalami kekurangan vitamin B6 tubuh akan terserang anemia.
Kekurangan vitamin C :

Sariawan
Sariawan kerap sekali terjadi pada orang yang kekurangan vitamin C. dan
sariawan tersebut juga sangat sukar untuk sembuh.
Gusi berdarah
Pada orang yang kekurangan vitamin C akan cepat sekali mengalami pendarahan
pada gisi, dan hal ini juga mengakibatkan bau nafas menjadi kurang sedap.
Anemia
Pada sebagian orang yang mengalami kekurangan vitamin C juga kerap menjadi
anemia. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan di dalam tubuh seseorang yang
telah mengalami kekurangan vitamin C menjadi menurun dan menjadikan tubuh
orang tersebut menjadi lemah serta sering jatuh sakit.

You might also like