You are on page 1of 14

AUDIT BERBASIS RISIKO

Konsep-konsep dasar
Reasonable assurance (Asuransi yang layak)
Inherent limitation (kendala bawaan)
Audit Scope (Lingkup audit)
Material misstatement (Salah saji yang meterial)
Assertion (Asersi)
Reasonable Assurance
Asurans yang layak dicapai ketika auditor
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
(sufficient appropriate audit evidence) untuk
menekan risiko audit. Risiko audit adalah risiko di
mana auditor memberikan opini yang salah ketika
laporan keuangan disalahsajikan secara material.
Auditor ingin menekankan risiko audit ini ke tingkat
rendah yang dapat diterima (to an acceptably low
level)

Dengan bukti audit yang cukup dan tepat, auditor
sudah menekan risiko audit. Namun, tidak mungkin
sampai ke tingkat nol, karena adanya kendala bawaan
dalam setiap audit. Auditor menekankan risiko
auditnya sampai ke tingkat yang disebut an acceptably
low level , atau tingkat rendah yang dapat diterima
oleh auditor.
Auditor tidak dapat memberikan asurans mutlak
(absolute accurance). Auditor menarik kesimpulan
auditnya dan mendasarkan opini atau pendapatnya
kepada bukti-bukti audit. Padahal kebanyakan bukti
audit lebih bersifat persuasive (menguatkan) dan bukan
conclusive (meyakinkan secara mutlak)
Inherent Limitation
Kendala bawaan dalam penugasan audit.
Sifat pelaporan keuangan,
Sifat bukti audit yang tersedia,
Sifat prosedur audit,
Pelaporan keuangan tepat waktu

Audit Scope
Umumnya, lingkup pekerjaan audit dan opini yang
diberikannya, dibatasi pada menjawab pertanyaan:
apakah laporan keuangan, dibuat dalam semua hal
yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan
yang berlaku.
Laporan auditor yang tidak dimodifikasi atau opini
WTP tidak menjamin keberhasilan dan daya bertahan
entitas itu di masa mendatang. WTP juga tidak
mencerminkan apakah manajemen mengelola
entitas secara efektif dan efisien.
Setiap perluasan dari tanggungjawab audit yang
utama, seperti yang mungkin ditetapkan dalam
ketentuan perundang-undangan, mewajibkan
auditor untuk melaksanakan pekerjaan tambahan
dan memodifikasi atau memperluas laporan auditor
sesuai dengan perluasan tanggungjawabnya.
Material Misstatement
Salah saji material bisa:
Terjadi secara sendiri atau bersama,
Berupa salah saji yang tidak dikoreksi,
Berupa pengungkapan yang menyesatkan dalam
laporan keuangan atau pengungkapan yang tidak
dicantumkan dalam laporan keuangan,
Berupa kesalahan (error) atau kecurangan (fraud)
Asersi
Asersi (assertions) adalah pernyataan
(representations) yang diberikan manajemen secara
eksplisit maupun implisit yang tertanam di dalam
atau merupakan bagian dari laporan keuangan.
Asersi berhubungan dengan pengakuan, pengukuran,
penyajian dan pengungkapan dari berbagai unsur
laporan keuangan.
Asersi-asersi ini digunakan oleh auditor untuk
mempertimbangkan berbagai jenis kemungkinan
salah saji yang bisa terjadi.
Risiko Audit
Risiko audit adalah risiko memberikan opini
audit yang tidak tepat atas laporan keuangan
yang disalahsajikan secara material.
Tujuan audit adalah menekan risiko audit ini
ke tingkat yang dapat diterima auditor.
Komponen utama:
Inherent risk
Control risk
Detection risk
Perspektif dan tujuan entitas
Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi
Risiko bawaan Risiko bisnis/fraud yang menghalangi
tercapainya tujuan
Risiko
pengendalian
Tanggapan manajemen:
pengendalian internal untuk
meningkatkan risiko yang
diidentifikasi
Risiko salah
saji material
Risiko residual
manajemen
Perspektif dan tujuan auditor
Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi
Risiko bawaan Dimana salah saji material bis terjadi
Risiko
pengendalian
Apakah pengendalian internal
mencegah risiko bawaan yang
diidentifikasi.
Risiko salah
saji material
Risiko salah saji
yang dinilai

Risiko audit yang
ditekankan ke
tingkat rendah yang
dapat diterima.

Prosedur audit yang dirancang
untuk menanggapi risiko salah
saji yang diidentifikasi
Tiga langkah Audit Berbasis Risiko
Risk assessment (menilai risiko)
Risk response (menanggapi risiko)
Reporting (pelaporan)

You might also like