Hepatitis dan hepatoma merupakan masalah kesehatan penting yang menyebabkan inflamasi hati dan kanker hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau racun obat, sedangkan hepatoma sering terjadi pada pasien hepatitis kronis akibat kerusakan jaringan hati dalam waktu lama. Pemeriksaan laboratorium dan pembedahan biopsi diperlukan untuk diagnosis.
Hepatitis dan hepatoma merupakan masalah kesehatan penting yang menyebabkan inflamasi hati dan kanker hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau racun obat, sedangkan hepatoma sering terjadi pada pasien hepatitis kronis akibat kerusakan jaringan hati dalam waktu lama. Pemeriksaan laboratorium dan pembedahan biopsi diperlukan untuk diagnosis.
Hepatitis dan hepatoma merupakan masalah kesehatan penting yang menyebabkan inflamasi hati dan kanker hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau racun obat, sedangkan hepatoma sering terjadi pada pasien hepatitis kronis akibat kerusakan jaringan hati dalam waktu lama. Pemeriksaan laboratorium dan pembedahan biopsi diperlukan untuk diagnosis.
DISUSUN OLEH: EKO YEPPIANTO 131411123029 RACHMAD HANDANI 131411123031 DIMAS SURYA B 131411123033 LULUK ANGGARANI 131411123035 GRANDIS DWI K 131411123037 YAN LARAS M 131411123039 ASTRID DYAH 131411123042 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 L!" B#$%&' Infeksi Hepatitis B ditemukan di seluruh dunia, dengan tingkat prevalensi yang berbeda- beda antar negara. Pembawa infeksi kronis merupakan reservoir utama, di beberapa negara, khususnya di negara-negara belahan timur, 5-15 dari semua orang membawa virus, meskipun sebagian besar tidak menunukkan geala. Pasien dengan infeksi HI!, 1"# adalah pembawa kronis hepatitis B. $i Indonesia, kurang lebih 1" persen %&,'-(",&#) dari populasi adalah pembawa virus hepatitis B %HB!). Prevalensi ini tidak menurun. $i *akarta, hampir + persen pengguna narkoba suntikan %I$,) HBs-g. %mempunyai infeksi HB! kronis, dan dapat menular pada orang lain). /amun di -sia-Pasifik, kebanyakan penularan teradi dari ibu-ke-bayi, dan +" persen anak yang terinfeksi tetap mempunyai infeksi kronis waktu menadi dewasa. -da bukti bahwa hepatitis B adalah penyebab utama timbulnya hepatoma dan infeksi pada pasien hepatitis B %HB!) sering teradi pada masa bayi dan masa perinatal, terutama di negara-negara berkembang. Hepatitis B kronis pada 0"# kasus dikaitkan dengan hepatoma. 1aktor risiko lain yang bertanggung awab untuk pengembangan hepatoma adalah hepatitis 2 yang dihubungkan dengan sirosis dan menimbulkan tanda dan geala 3("-&" tahun setelah infeksi. 4H5 tahun (""" melaporkan I6 kanker hati di dunia yaitu + per 1"".""" penduduk. $i Indonesia, pada tahun (""( I6 kanker hati di Indonesia pada pria (" per 1"".""" sedangkan pada wanita I6 7 per 1"".""" penduduk. Berdasarkan sepuluh peringkat utama penyakit kanker di beberapa rumah sakit di Indonesia tahun (""5, pada pasien rawat inap kanker hati berada di urutan ketiga dengan umlah penderita kanker hati '.188 orang %1(,((#) sedangkan pada pasien rawat alan kanker hati berada di urutan kelima dengan umlah penderita 1&7' orang %',55#). 1.2 T()(& 1.2.1 T()(& U*(* 9ahasiswa mengetahui konsep teori dan asuhan keperawatan pada klien dengan hepatitis dan hepatoma 1.2.2 T()(& K+(,(, 1. 9engetahui definisi dari dari hepatitis dan hepatoma (. 9engetahui etiologi dari hepatitis dan hepatoma &. 9engetahui manifestasi klinik dari hepatitis dan hepatoma '. 9engetahui patofisiologi dan 452 hepatitis dan dari hepatoma 5. 9engetahui pemeriksaan penunang dari hepatitis dan hepatoma 7. 9engetahui penatalaksanaan dari hepatitis dan hepatoma 8. 9engetahui proses keperawatan pada klien dengan hepatitis dan hepatoma BAB 2 TIN-AUAN TEORI 2.1 A&!.*/ 0/,/.$.'/ H#1" Hati atau hepar adalah organ yang paling besar dalam tubuh kita, warnanya :okelat dan beratnya 31,5 kg. ;etaknya berada di bagian atas dalam rongga abdomen di sebelah kanan bawah diafragma. Hati terbagi atas ( lapisan utama, yaitu permukaan atas berbentuk :embung, terletak di bawah diafragma, dan permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transversus. Hati memiliki dua sumber suplai darah dari saluran :erna dan limpa melalui vena porta, dan dari aorta melalui arteri hepatica. <ekitar sepertiga darah yang masuk adalah darah arteria dan sekitar dua pertiga adalah darah dari vena porta. !olume total darah yang melewati hati setiap menit adalah 1.5"" ml dan dialirkan melalui vana hepatica kanan dan kiri yang selanutnya bermuara pada vena kava inferior. Hati sangat penting untuk mempertahankan hidup dan berperanan pada hampir setiap fungsi metabolik tubuh, dan khususnya bertanggung awab atas lebih dari 5"" aktivis berbeda. Hepar uga berhubungan dengan isi normal darah karena hepar membentuk sel darah merah pada masa hidup anin, sebagian hepar berperan dalam penghan:uran sel darah merah. Hepar menyimpan kromatin yang diperlukan untuk penyempurnaan sel darah merah baru, membuat sebagian besar dari protein plasma, membersihkan bilirubin dari darah dan berkenaan dengan protrombin dan fibrinogen yang perlu untuk penggumpalan. 2.2 K.&,#1 T#."/ H#1!/!/, A. D#2/&/,/ H#1!/!/, 1. Hepatitis adalah suatu proses peradangan diffus pada aringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. %<uono Hadi, 1+++) (. Hepatitis merupakan inflamasi hepar yang teradi karena invasi bakteri, :idera oleh agen fisik=kimia %non virus) atau oleh infeksi virus. %9arilynn >.$ (""") &. Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas. %<melt?er,(""1) '. Hepatitis merupakan proses penyakit hepar yang mengenai parenkim, sel-sel kuffer, duktus empedu dan pembuluh darah. B. P!.2/,/.$.'/ Inflamasi yang menyebar pada hepar %hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. ,nit fungsiopnal dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. <ering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. @angguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. <etelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. 5leh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal. Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memi:u timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati. Aimbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. 4alaupun umlah bilirubin yang belum mengalami konugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka teradi kesukaran pengangkutan bilirubin tersebut didalam hati. <elain itu uga teradi kesulitan dalam hal konugasi. -kibatnya bilirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena teradi retensi %akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konugasi %bilirubin indirek). *adi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konugasi dan ekskresi bilirubin. Aina mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tina tampak pu:at %abolis). Barena bilirubin konugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat diekskresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urin dan kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubinterkonugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus. C. E!/.$.'/ 1. Infeksi virus Aype - Aype B Aype 2 Aype $ Aype > 9etode transmisi Beparahan <umber virus 1ekal-oral melalui orang lain Aak ikterik dan asimtomati $arah, feses, saliva Pasrenteral seksual, perinatal Parah $arah, saliva, semen, sekresi vagina Parenteral arang seksual, orang ke orang, perinatal. 9enyebar luas, dapat berkembang sampai kronis Aerutama melalui darah Parenteral perinatal, memerlukan koinfeksi dengan type B Peningkatan insiden kronis dan gagal hepar akut 9elalui darah 1ekal-oral <ama dengan $ $arah, feses, saliva (. 6eaksi toksik terhadap obat-obatan C menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut. &. -lkohol C menyebabkan alkohol hepatitis dan selanutnya menadi alkohol sirosis. '. Bahan-bahan kimia D. K$,/2/%,/ H#1!/!/, 1. Hepatitis virus Penyakit infeksi akut dengan geala utama berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada hati. Biasanya disebabkan oleh virus yaitu C !irus hepatitis - !irus hepatitis B !irus hepatitis /on - dan B % 2 ) !irus hepatitis $elta % $ ) !irus hepatitis > 1) @ambaran klinik <tadium pre ikterik %prodroma) Berlangsung selama '-8 hari. Penderita mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, muntah, mual, demam, nyeri sendi otot dan nyeri pada perut kanan atas. ,rin menadi lebih :oklat. <tadium ikterik Berlangsung selama & minggu - 7 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada sklera kemudian pada kulit seluruh tubuh. Beluhan-keluhan menadi berkurang tetapi penderita masih lemah, anoreksia dan muntah. Hepar mengalami pembesaran dan nyeri tekan. 1eses akan berwarna kelabu atau kuning muda. <@5A dan <@PA meningkat, HBs-@ ditemukan pada hepatitis B. <tadium Post Ikterik %penyembuhan) Ikterus mereda, warna urin dan B-B menadi normal kembali. Pada kasus tanpa komplikasi, penyembuhan mulai 1 atau ( minggu dari timbulnya ikterus dan berlangsung (-7 mgg. Bila teradi splenomegali dengan :epat akan menghilang, tetapi hepatomegali hanya dapat kembali normal beberapa minggu kemudian. Pada pemeriksaan laboratorium dan terus fungsi hati abnormal dapat menetap &-7 bulan. () @ambaran perbedaan hepatitis virus Hepatitis - Hepatitis B Hepatitis 2 Hepatitis $=> <inonim Aes antigen dan antibody %H@s-@, Hb- 2ag, HBs dan anti HB: 9asa inkubasi @ol. ,sia 9usim Aransmisi @ambaran Blinik Hepatitis infurksiosa hepatitis inkubasi pendek /egatif (0-+' hari -nak-anak %srg) dn perkumpulan %asrama) @ugur dan permulaan musim dingin. 1ekal, oral, air terkontaminasi, kerang D kerangan, parenteral. 6ingan dan ikterik. 9enganggap flu, demam lemah, anoreksia, atralgia, perasaan tidak enak pada abdomen ruam kulit, hati Hepatitis serum Hepatitis inkubasi lama Positif 18-+0 hari <emua umur adiksi obat, klien hemodiastoik kronis, petugas kesehatan. <epanang tahun Aransfusi darah, fokal, pemakaian obat melalui parenteral, fokal oral, kontak seksual. /egatif 15-17" hari <emua umur, setelah transfusi darah <epanang tahun $arah dan :airan tubuh Positif Penderita yang telah kena hepatitis B <epanang tahun Pengguna obat I! respiran transfuse darah=fokal, oral membesar dan nyeri, feses pu:at, urin gelap, ikterus, <@5<, <@PA naik, hiperbilirubin, fungsi hati abnormal 9ortalitas Insiden !irus ditemukan >pidemi ;ebih arang <angat rendah $arah tina <ering ;ebih sering <edikit lebih tinggi $arah, :airan arsites, :airan sendi *arang
a) Patologi Perubahan morfologi hati pada hepatitis -, B dan 2 adalah identik. Pada kasus lama, ukuran dan warna hati tampak normal dan kadang-kadang udem, membesar dan berwarna seperti empedu. <e:ara histologist teradi keka:auan hepato seluler, :idera dan nekrosis selhati dan peradangan perifer. Pada beberapa kasus, nekrosis submasif dapat mengakibatkan payah hati yang berat dan kematian. b) Pembagian bentuk klinik Hepatitis inapparent C tidak ditemukan geala-geala, diketahui dengan pemeriksaan faal hati dan biopsy. Hepatitis C keluhan sangat ringan dan samar-samar umumnya hanya anoreksia dan gangguan pen:ernaan. Pada pemeriksaan labor ditemukan C hiperbilirubenia ringan dan urin warna tua dan ika diko:ok terlihat basa kuning kehiauan. Hepatitis akut yang ikterik C sering ditemukan dan biasa inak. -kan sembuh 3 0 minggu. Hepatitis fulmian C prognesia elek. Bematian biasa teradi dalam 8-1" hari seak mulai sakit. Pada pemeriksaan hati menge:il, purpura, perselaruhan @l. Hepatitis yang persisten C telah teradi penurunan bilirubin dan transaminase perlahan-lahan penderita masih lemah dan :epat lelah meskipun nafsu makan telah membaik. Pekeraan fisik akan memperburuk hasil pemeriksaan faal hati. @olongan ini akan sembuh 1 sampai ( tahun. Hepatitis sub akut= submassive hepati: ne:rosis C peralanan penyakit progresif. Pada mulanya seperti hepatitis kronis, ikteur turun naik, keadaan lemah, demam menetap, terdapat spleno megali dengan assites dan edema tungkai. Prognosis elek. Hepatitis kolangitik C ikterusnya hebat disertai proritas biasa berlangsung ' minggu. Aerdapat tanda obstruksi dengan peningkatan fosfatase linde dan kolesterol dalam serum. Biasa sembuh dalam waktu 1( minggu. <indroma Epost hepatitis C pada beberapa klien, keluhan subektif meratap seperti anoreksia, lemah, perasaan tidak enak diperut=gangguan pen:ernaan dan BB yang tidak naik. :) Pengobatan <ampai sekarang belum ditemukan pengobatan yang spesifik. Istirahat ditempat tidur selama fase akut $iet yang dapat diterima 9akanan melalui pariental pada fase akut bila penderita muntah terus-menerus 5bat-obat yang melindungi hati !itamin B pada kasus dengan ke:enderungan perdarahan. d) Pen:egahan Hepatitis - $engan :ara pemberian gama globulin %I9) Hepatitis B 9elakukan pemeriksaan Hbs-g sebelum transfuse darah. <terilisasi alat yang akan dipakai untuk melakukan tindakan Imunisasi Aindakan lingkungan %gi?i :ukup, hygien umum) (. Hepatitis kronik *ika penyakit hepatitis menetap tidak sembuh se:ara klinik=laboratorik atau gambaran patologik anatomi dalam waktu ' bulan. $ikatakan hepatitis kronik ika kelainan menetap lebih dari 7 bulan. -da ( bentuk hepatitik kronik. Hepatitis kronik persisten Hepatitis kronik aktif Hepatitis kronik persisten biasa akan sembuh sempurna, sedangkan hepatitis kronik aktif umumnya berakhir menadi serosia hepatis. :. Hepatitis fulmian Hepatitis yang peralanan penyakitnya beralan dengan :epat, ikterus menadi hebat, kuning seluruh tubuh, timbul geala neurologi=enselopati dan masuk kedalam keadaan koma dan kegagalan hati dan ditemukan tanda-tanda perdarahan. Biasanya penderita meninggal 1 minggu sampai 1" hari. 2.3 A,(+& K#1#"3!& H#1!/!/, A. P#&'%)/& a. Biodata klien b. 6iwayat kesehatan 1) $ata demografi -pakah klien tinggal=bekera dilingkungan yang tepapar dengn infeksi virus dan bahan-bahan kimia. () 6iwayat kesehatan sekarang Blien biasa dating dengan keluhan C demam, sakit kepala, nyeri pada kuadaran kanan atas, mual, muntah, ikterik, lemah, letih, lesu dan anoreksia. &) 6iwayat kesehatan dulu Penyakit apa yang pernah diderita klien Bebiasaan minum al:ohol Pernah menalani operasi batu empedu ') 6iwayat kesehatan keluarga -pakah ada keluarga klien yang menderita penyakit hepatitis dan penyakit infeksi :. -ktifitas=istirahat @eala C kelemahan, kelelahan, malaise umum d. <irkulasi Aanda C Bradikardi %hiperbilirubinemia berat)Ikterik pada skelera, kulit, membrane mukosa e. >liminasi @eala C urine gelap, $iare=konstipasi F feses warna tanah liat f. 9akanan = :airan @eala C Hilangnya nafsu makan %anoreksia), Penurunan BB=meningkat %edema), 9ual, muntah Aanda C asitesi g. /eurosensori Aanda C Peka rangsang, 2enderung tidur, ;etargi, -steriksis h. nyeri=kenyamanan @eala C kram abdomen, nyeri tekan kuadaran kanan atas, mialgia, atralgia, sakit kepala, @atal %proritasi) Aanda C 5tot tegang dan gelisah i. Pernafasan @eala C tidak minat=enggan merokok %perokok) . Beamanan @eala C adanya transfuse darah Aanda C $emam, ,rtikaria, lesi makulopapular, eritema tidak beraturan, >ksaserbi erawat, -ngioma arring-aring, eritema palmar, ginekomastia, splenomegali k. Pemeriksaan penunang 1. tes fungsi hati %abnormal '-1" G dari normal) (. -<A %<@5A), -;A %<@PA) -walnya meningkat, dapat meningkat 1-( minggu sebelum ikterik kemudian menurun. &. $arah lengkap <$9 menurun karena penurunan terhadap <$9 %gangguan en?im hati) atau mengakibatkan perdarahan. '. ;eukopenia C trombositopenia makan ada %splenomegali) 5. $ifeninsial darah lengkap C leukositosis, monositosis, limfosit atipikal dan sel plasma 7. -lkali fosfatase C meningkat %ke:uali ada kolestasis berat) 8. 1eses C warna tanah liat, penurunan fungsi hati 0. -lbumin serum C menurun +. @ula darah C hiperglikemia=hipoglikemia 1". -nti H-! I@.9 C positif pada tipe - 11. HBs - C positif pada tipe B= negative pada tipe - 1(. 9asa protombin C memanang 1&. Bilirubin serum C diatas (,5 mg = 1"" ml 1'. Bropsi hati C menunukkan diagnosis dan luasnya nekrosis 15. <:an hati C membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim hati 17. ,rinalisa C peningkatan bilirubin, protein=hematuria B. D/'&., K#1#"3!& a. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum F penurunan kekuatan, keterbatasan aktifitas. b. Perubahan nutrisiF kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual=muntah, gangguan absorbs dan metabolism peren:anaan makanan. :. 6esiko tinggi kekurangan volume :airan berhubungan dengan kehilangan berlebihan melalui muntah dan diosis, asistesi, gangguan proses pembekuan. d. Harga diri rendah berhubungan dengan geala marah, isolasi, sakit lama. e. 6esiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat %leukopeni, penekanan respons inflamasi) dan depresi imun, malnutrisi. f. 6esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritas, ikterik, udema. g. 2emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan penatalaksanaan penyakitnya. C. I&!#"4#&,/ %#1#"3!& /o $G $iagnosa keperawatan Briteria hasil Intervensi 6asional 1 6esiko tinggi kekurangan volume :airan b.d kehilangan yang berlebihan melalui muntah dan diare, asites, gangguan proses pembekuan. $5 C - 9ukosa kering - Bulit kering - B-B pekat - Penurunan - Pengeluaran urin - Perubahan A$ - Betidakmampu an berkonsentrasi - Aurgor elek Auuan C !olume :airan dapat terpenuhi 2riteria hasil C Aanda vital stabil 9ukosa lembab Aurgor kulit membaik Pengeluaran urin sesuai Blien kooperatif 1. 9onitor intake dan output dan bandingkan dengan BB harian (. Bai tanda-tanda vital, nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membrane mukosa. &. Periksa apakah ada arsiteG=udem. ,kur lingkar perut. '. Biarkan klien menggunakan spon dan pembersih mulut untuk sikat gigi. 5. -nurkan klien untuk banyak minum 30 gelas - memberikan informasi tentang kebutuhan pengganti - memberikan informasi untuk deraat kekurangan :airan dan membantu menentukan kebutuhan nutrisi. - mengetahui kemungkinan perdarahan ke dalam aringan. - menghindari trauma dan perdarahan gusi. sehari. 7. 5bservasi tanda perdarahan seperti hematuna, melena, ekimosis, perdarahan terus menerus dari gusi=bekas ineksi. - untuk membantu=menghindari kekurangan :airan. - kadar protombin menurun dan waktu koagulasi memanang. Bolaborasi 8. monitor nilai laboratorium seperti C Hb, Ht, /a. albumin dan waktu pembekuan. 0. berikan :airan I! %glukosa), elektrolit +. berikan obat-obatan sesuai indikasi - vitamin B - -ntosid - -nti diare - Plasma beku segar -menunukkan hidrasi dan mengidentifikasi retensi natrium=kadar protein yang dapat menimbulkan udem. - memberikan :airan dan pengganti elektrolit - men:egah masalah koagulasi - mengurangi kehilangan :airan=elektrolit - diperlukan untuk mengganti fa:tor pembekuan. (. 6esiko tinggi terhadap infeksi b.d penekanan respon inflamasi, depresi umum. $5 C Blien melakukan perubahan perilaku =pola hidup untuk menghindari infeksi ulang=infeksi ke orang lain. Auuan C - infeksi tidak teradi Briteria hasil C - klien mengetahui tentang penyebab=fa:tor resiko infeksi. - klien menunukkan perubahan P; menghindari infeksi. 1. isolasi untuk klien infeksi enteri: sesuai dengan kebiakan rumah sakit. (. :u:i tangan sebelum dan sesduah tindakan. &. awasi=batasi pengunung sesuai indikasi. '. elaskan prosedur isolasi pada klien=orang terdekat. - men:egah transmisi penyakit virus ke orang lain. - melalui :u:i tangan dapat men:egah dan melindungi dari infeksi virus. - klien dapat terpapar terhadap proses infeksi. - untuk perlindungan diri dan orang lain, isolasi dapat berakhir (-& minggu dari timbulnya penyakit, tergantung lamanya geala dan tipe. 5. kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi - anti virus - interferon - antibiotik - Berguna untuk pengobatan hepatitis kronis - efektif untuk penyakit hati - untuk men:egah infeksi sekunder. &. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum. Auuan C $iet dapat beraktivitas sesuai tolensi. Briteria hasil C - menunukkan teknik= perilaku yang memampukan kembali melakukan aktivitas - melaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas. 1. ubah posisi dengan sering. Berikan perawatan kulit yang baik. (. lakukan tugas dengan :epat dan sesuai toleransi. &. tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu melakukan latihan rentang gerak sendi=pasif=aktif '. dorong penggunaan teknik manaemen stress, :ontoh relaksasi - meningkatkan fungsi pernafasan dan meminimalkan tekanan pada ara trtentu untuk menurunkan resiko kerusakan aringan. - memungkinkan periode tambahan istirahat tanpa gangguan. - tirahbaringlama dapat menurunkan kemampuan. Ini dapat teradi karena keterbatasan aktivitas yang mengganggu progresif, visualisasi. Berikan aktivitas hiburan yang tepat :ontoh menonton A!, radio, memba:a. 5. awasi terulangnya anoreksia dan nyeri tekan pembesaran hati. 7. awasi kadar en?im hati. periode istirahat. - meningkatkan relaksasi dan penghematan energy, memusatkan kembali perhatian, dan dapat meningkatkan koping. - menunukkan kurangnya resolusi=eksaserbasi penyakit, memerlukan istirahat lanut, mengganti program terapi. - membantu menentukan kadar aktivitas tepat, sebagai peningkatan premature pada potensial resiko berulang. '. Bop. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual, muntah. Auuan C /utrisi klien terpenuhi se:ara adekuat. Briteria Hasil C - menunukkan perilaku perubahan pola hidup untuk meningkatkan = mempertahankan berat badan yang sesuai. - menunukkan peningkatan berat badan men:apai tuuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi. 1.awasi pemasukan diet=umlah kalori. Berikan makan sedikit dalam frekuensi sering dan tawarkan makan pagi paling besar. (. berikan perawatan mulut sebelum makan. &. anurkan makan pada posisi duduk tegak. '. dorong pemasukan sari eruk, minuman karbonat dan permen berat sepanang hari. 5. berikan obat sesuai indikasi - vitamin C :ontoh B :omplek, 2, tambahan diat lain sesuai indikasi - makan banyak sulit untuk mengatur bila pasien anoreksia. - menghilangkan rasa tak enak dapat meningkatkan nafsu makan. - menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan. - bahan ini merupakan ekstra kalori dan dapat lebih mudah di:erna = toleran bila makanan dengan a?atioprin. 7. berikan tambahan makanan=nutrisi dukungan total bila dibutuhkan. lain tidak. - memperbaiki kekurangan dan membantu proses penyembuhan. - mungkin perlu untuk memenuhi kebutuhan kalori bila tanda kekurangan teradi = geala memanang. 5. 6esiko kerusakan integritas kulit = aringan b.d akumulasi garam empedu dalam aringan. Auuan C Aidak teradi kerusakan integritas kulit. Briteria hasil C - menunukkan aringan = kulit utuh bebas ekskoriasi. - melaporkan tak ada = penurunan pruritus = le:et. 1. gunakan air mandi dingin dan soda kue atau mandi kani. Hindari sabun alkali. Berikan minyak kalamin sesuai indikasi. (. anurkan menggunakan buku-buku ari untuk menggaruk bila tidak terkontrol. &. berikan masase pada - waktu tidur. '. hindari komentar tentang penampilan pasien. - men:egah kulit kering berlebihan. 9emberikan penghilangan gatal. - menurunkan potensial :edera kulit. - bermanfaat dalam meningkatkan tidur dengan menurunkan iritasi kulit. - meminimalkan stress psikologis sehubungan dengan perubahan kulit. 7. Burang pengetahuan ortu tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan. Auuan C Pengetahuan ortu bertambah. Briteria hasil C - menyatakan pemahaman proses penyakit dan pengobatan. 1. kai tingkat pemahaman proses penyakit, harapan=prognosis, kemungkinan pilihan pengobatan. - mengidentifikasi area kekurangan pengetahuan = salah informasi dan memberikan kesempatan untuk - mengidentifikasi hubungan tanda = geala penyakit dan hubungan geala dengan fa:tor penyebab. (. berikan informasi khusus tentang pen:egahan = penularan penyakit. 2ontoh kontak yang memerlukan gama globulinF masalah pribadi tak perlu dibagiF tekanan :u:i tangan dan sanitasi pakaian, :u:i piring dan fasilitas kamar mandi bila en?im hati masih tinggi. informasi tambahan sesuai keperluan. - kebutuhan = rekomendasi akan bervariasi karena tipe hepatitis %agen penyebab) dan situasi individu. &. ren:anakan memulai aktivitas klien sesuai toleransi dengan periode istirahat adekuat. '. dorong kesinambungan diet seimbang klien. 5. identifikasi :ara untuk mempertahankan fungsi usus masanya. 2ontoh masukan :airan adekuat = diet, serat, aktivitas = latihan sedang sesuai toleransi. - ini tak perlu menunggu sampai bilirubin serum kembali normal untuk memulai aktivitas % memerlukan waktu ( bulan) , tetapi aktivitas keras perlu dibatasi sampai hati kembali ke ukuran normal. Bila pasien merasa lebih baik, ia perlu memahami tentang pentingnya istirahat adekuat lanutan dalam men:egah kekambuhan. - meningkatkan kesehatan umum dan meningkatkan proses penyembuhan = regenerasi aringan. - penurunan tiongkat aktivitas, perubahan pada pemasukan makanan = :airan dan motilitas usus dapat mengakibatkan konstipasi. 2.4 K.&,#1 T#."/ H#1!.* A. D#2/&/,/ H#1!.* Barsinoma hepatoseluler = Hepatoma adalah tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit dan sebagian besar dengan faktor resiko infeksi kronis adalah hepatitis B dan 2 %<melt?er, <u?anne 2. (""(). $efinisi lain menurut Isselba:her %(""7) Barsinoma hepatoseluler merupakan salah satu tumor yang menimbulkan stenosis. B. E!/.$.'/ Aimbulnya hepatoma menurut <melt?er %(""() adalahC a. Infeksi kronik virus Hepatitis B %HB!) b. Infeksi kronis virus hepatitis 2 %H2!) :. Bontak dengann ra:un kimia tertentu %misC vinil, klorida, arsen). d. $efisiensi H1 D antitripsin, hemokromasitis, dan tirosinemia. e. Pemberian angka panang steroid adrenogenik f. Bebiasaan merokok uga dikenali sebagai faktor resiko, khusunya bila disertai dengan kebiasaan minum minuman keras %penggunaan alkohol) C. P!.2/,/.$.'/ Peralanan penyakit :epat, bila tidak segera diobati, sebagian besar pasien meninggal dalam & sampai 7 bulan setelah diagnosis. Peralanan klinis keganasan hati tidakk berbeda di antara pasien yang terinfeksi kedua virus dengan hanya terinfeksi salah satu virus yaitu HB! dan H2!. Infeksi kronik ini sering menimbulkan sirosis, yang merupakan faktor resiko penting untuk hepatoma. ,nit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. <eiring dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. @angguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Inflamasi pada hepar teradi karena invasi virus HB! atau H2! akan mengakibatkan kerusakan sel hati dan duktuli empedu intahepatik %empedu yang membesar tersumbat oleh tekanan nodul maligna dalam hilus hati), sehingga menimbulkan nyeri. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati. <umbatan intahepatik dapat menimbulkan hambatan pada aliran portal sehingga tekanan portal akan naik dan teradi hipertensi portal. Aimbulnya asites karena penurunan sintesa albumin pada proses metabolisme protein sehingga teradi penurunan tekanan osmotik dan peningkatan :airan atau penimbunan :airan di dalam rongga peritoneum. @angguan metabolisme protein yang mengakibatkan penurunan sintesa fibrinogen protrombin dan teradi penurunan faktor pembekuan darah sehingga dapat menimbulkan perdarahan. Ikterus timbul karena kerusakan sel parenkim hati dan duktuli empedy intrahepatik maka teradi kesukaran pengangkutan tersebut dalam hati. -khirnya bilirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena teradi retensi %akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konugasi %bilirubin indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konugasi %bilirubin direk). *adi ikterus yang timbul disini terutama karena kesukaran dalam penangkutan, konugasi dan ekskresi bilirubin, oleh karena nodul tersebut menyumbat vena porta atau bila aringan tumor tertanam dalm rongga peritoneal. Peningkatan kadar bilirubin terkonugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus. @angguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein menyebabkan penurunan glikogenesis dan glukoneogenesis sehingga glikogen dalam hepar berkurang, glikogenolisi menurun dan glukosa dalam darah berkurang akibatnya timbul keletihan. Berusakan sel hepar uga dapat mengakibatkan penurunan fungsi penyimpanan vitamin dan mineral sehingga teradi defisiensi pada ?at besi, vitamin -, vitamin B, !itamin $, vitamin >, dll. $efisiensi ?at besi dapat mengakibatkan keletihan, defisiensi vitamin - mengakibatkan gangguan penglihatan, defisiensi vitamin B mengakibatkan resiko teradi perdarahan, defisiensi vitamin $ mengakibatkan demineralisasi tulang dan defisiensi vitamin > berpengaruh pada integritas kulit. D. M&/2#,!,/ K$/&/% 9anifestasi klinik hepatoma adalahC 1. @eala gangguan nutrisiC penurunan berat badan. (. Behilangan kekuatan &. -noreksia dan anemia '. /yeri abdomen disertai dengan pembesaran hati yang :epat serta permukaan yang teraba iregular pada palpasi 5. Ikterus hanya teradi ika saluran empedu yang besar tersumbat oleh tekanan nodul maligna dalam hati 7. -sites timbul setelah nodul tersebut menyumbat vena porta atau bila aringan tumor tertanam dalam rongga peritoneal E. P#&#&!(& S!5/(* TNM U&!(% H#1!.* S!5/(* I T1 N0 M0 S!5/(* II T2 N0 M0 S!5/(* III T1 N1 M0 T2 N1 M0 T3 N0 M0 T3 N1 M0 S!5/(* I6 A T4 S#!/1 N M0 S!5/(* I6 B S#!/1 T S#!/1 N M1 T(*." 7T8 A1 Aumor soliter yang memiliki ukuran terbesar ( :m atau kurang tanpa invasi vaskuler A( Aumor soliter yang memiliki ukuran terbesar ( :m atau kurang dengan invasi vaskuler, atau tumor multipel yang terbatas pada satu lobus dengan ukuran terbesar tidak lebih dari ( :m tanpa invasi vaskuler, atau Aumor soliter dengan ukuran terbesar lebih dari ( :m tanpa invasi vaskuler A& Aumor soliter yang memiliki ukuran terbesar lebih dari ( :m dengan invasi vaskuler, atau Aumor multipel yang terbatas pada satu lobus dengan ukuran terbesar tidak lebih dari ( :m dan dengan invasi vaskuler, atau Aumor multipel yang terbatas pada satu lobis dan tidak ada satu pun yang memiliki ukuran terbesar lebih dari ( :m, dengan atau tanpa invasi vaskuler A' Aumor multipel pada lebih dari satu lobus paru atau tumot %-tumor) yang meliputi :abang utama vena porta atau vena hepatika N.5(, L/*2!/% 7N8 /" Aidak terdapat metastasis pada nodus limfatikus /1 9etastasis teradi pada nodus limfatikus regional M#!,!,/, -(+ 7M8 9" Aidak terdapat metastasis yang auh 91 Aerdapat metastasis yang auh 0. E4$(,/ D/'&.,!/% 1. Peningkatan kadar bilirubin, alkali fostase, aspartat aminotransferase %-<AC @lutami: oGaloa:eti: transaminase E<@5AI) dan la:ti: dehidrogenase %;$H) dapat teradi (. ;eukositosis, eritrositosis, hiperkalsemia, hipoglikemia, dan hiperkolesterolemia uga dapat terlihat dalam pemeriksaan laboratorium. &. Badar alfa fotoprotein %-1P) serum yang berfungsi sebagai penanda tumor %tumor marker) akan mengalami kenaikan yang abnormal pada &"# hingga '"# penderita kanker hati '. Badar antigen karsinoembrionik %2>-F carsinoembryonic antigen) yang berfungsi sebagai penanda kanker saluran :erna dapat meningkat 5. 2>- dan -1P se:ara bersama-sama dapat membantu membedakan antara tumor metastasis hati dan kanker hati primer 7. Pemeriksaan radiologi, pemindai hati, pemindai 2A, ,<@, 96I, dan laparoskopi menadi bagian dalam menegakkan diagnosa dan menentukan deraat atau luas penyakit kanker tersebut. G. P#&!$%,&& Penatalaksanaan pada pasien karsinoma hepatoseluler menurut <melt?er %(""() adalahC a. Penatalaksanaan /on Bedah 1. Aerapi 6adiasi Auuannya adalah memberikan radiasi langsung kepada sel-sel tumor agar tidak menyebar bertambah besar, nyeri, dan gangguan rasa nyaman dapat dikurangi se:ara efektif dengan terapi radiasi pada 8"# hingga +"# penderita. @eala anoreksia, kelemahan, dan panas uga berkurang dengan terapi ini. (. Bemoterapi Bemoterapi sistemik dan kemoterapi infus regional merupakan metode yang digunakan untuk memberikan preparat antineoplastik kepada pasien tumor primer dan metastasis hati dengan konsentrasi tinggi kedalam hati melalui arteri hepatiak dipasang pompa yang dapat ditanam. &. $rainase Bilier Perkutan $rainase bilier perkutan atau drainase transhepatik digunakan untuk melakukan pintasan saluran empedu yang tersumbat oleh tumor hati, pankreas, atau saluran empedu pada pasien tumor yang tidak dapat dioperasi atau pada pasien yang dianggap beresiko. Prosedur seperti ini dikerakan untuk membentuk kembali sistem drainase bilier, mengurangi tekanan rasa nyeri karena penumpukan empedu akibat obstruksi dan meredakan geala pruritus serta ikterus. <elama beberapa hari setelah dipasang, kateter dibuka untuk drainase eksternal. 2airan empedu yang mengalir keluar diobservasi dengan ketat untuk mengetahui umlah, warna, dan adanya darah serta debris. '. Bentuk Aerapi /on Bedah ;ainnya a) Hipertemia pernah dilakukan sebagai suatu bentuk terapi untuk mengatasi metastasis pada hati. Pemanasan diarahkan pada tumor melalaui beberapa :ara untuk menimbulkan nekrosis pada aringan tumor tersebut sementara aringan normal tetap terlindungi. b) 2ryosurgery atau pengembangan teknik pembekuan dingin sel-sel tumor hati dan penggunaan bedah laser sebagai salah satu bentuk terapi masih berada dalam tahap awal. :) >mobolisasi untuk mengganggu aliran darah arterial kedalam aringan tumor dengan memasukkan partikel-partikel gelfoam kedalam pembuluh darah arteri yang memperdarahi tumor ternyata :ukup efektif pada pasien-pasien dengan tumor yang k:eil d) Imunotherapi merupakan bentuk lain yang masih diteliti. Pada tahap ini, limfosit dengan reaktivitas anti tumor diberikan kepada penderita tumor hati. 6egresi tumor yang merupakan hasil akhir yang diinginkan ternyata terlihat pada penderita kanker metastasis yang tidak berhasil diobati dengan terapi standar. b. Penatalaksanaan Bedah 1. ;obektomi Hati ;obektomi hati untuk penyakit kanker dapat sukses dikerakan apabila tumor hati primer terlokalisir atau pada kasus metastasis, apabila lokasi primernya dapat di eksisi seluruhnya dan metastasisnya terbatas. 9eskipun demikian, metastasis ke dalam hati arang bersifat terbatas atau soliter. $engan mengandalkan pada kemampuan sel-sel hati untuk beregenerasi, sebagian dokter bedah telah melakukan pengangkatan +"# dari organ hati dengan hasil yang baik. 9eskipun demikian, adanya sirosis akan membatasi kemampuan hati untuk beregenerasi. (. Aransplantasi Hati Aranspalantasi hati digunakan untuk mengatasi penyakit hati stadium terminal yang mengan:am iwa penderitanya selain bentuk terapi yang lain tidak mampu menanganinya. Beberhasilan transplantasi hati bergantung pada keberhasilan terapi imunosupresi. 2.5 A,(+& K#1#"3!& H#1!.* A. P#&'%)/& 1. Identitas a) ,sia Biasanya menyerang pada usia muda, namun insiden terbanyak pada usia '" tahun ke atas. b) *enis Belamin Insiden hepatoma pada laki-laki lebih banyak daripada wanita (. Perubahan Pola 1ungsional $ata dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan=gangguan hati. a. -ktivitas Blien akan mengalami kelemahan, kelelahan, dan malaise b. <irkulasi Bradikardi akibat hiperbilirubin berat, ikterik pada sklera, kulit dan membran mukosa :. >liminas 4arna urine gelap %seperti teh), diare feses warna tanah liat. d. 9akanan dan :airan -noreksia, berat badan menurun, perasaan mual dan muntah, teradi peningkatan edema dan asites e. /eurosensori Peka terhadap rangsang, :enderung tidur, leatrgi, asteriksis. f. /yeri = Benyamanan Bram abdomen, nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas, mialgia, atralgia, sakit kepala, dan pruritus g. <eksualitas Pola hidup = perilaku meningkat resiko terpaan %:ontohC homoseksual aktif atau biseksual pada wanita) &. Pemeriksaan 1isik 1. Aanda-tanda vital Aekanan darah meningkat, nadi bradikardia, suhu meningkat, pernapasan meningkat (. 9ata <klera ikterik &. 9ulut 9ukosa kering dan bibir pu:at '. -bdomen Aerdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas, pembesaran hati = hepatomegali, asites, permukaan teraba ireguler. 5. Bulit @atal %Pruritus), ikterik 7. >kstremitas 9engalami kelemahan, peningkatan edema B. D/'&., K#1#"3!& 1. @angguan rasa nyaman %nyeri) b=d pembengkakan hepar dan bendungan vena porta (. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b=d gangguan absorbsi dan metabolisme pen:eraan makanan, penurunan peristalti: %reflek vis:eral), empedu tertahan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual, dan muntah. &. Intoleransi aktivitas b=d kelelahan akibat meningkatnya kebutuhan metabolisme sekunder terhadap infeksi kronik hepatoma '. Pola nafas tidak efektif b=d pengumpulan :airan intra abdomen, asites, dan penurunan ekspansi paru 5. Belebihan volume :airan b.d hipertensi portal, tekanan osmoti: kolid yang merendah akibat dari penurunan protein albumin 7. 6esiko tinggi kerusakan integritas kulit dan aringan b=d pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu. C. I&!#"4#&,/ K#1#"3!& /o $G $iagnosa keperawatan Briteria hasil Intervensi 6asional 1 @angguan rasa nyaman %nyeri) b=d pembengkakan hepar dan bendungan vena porta. $5C - /yeri tekan abodem - -sites - Pembengkakan vena Auuan C Peningkatan rasa kenyamanan 2riteria hasil C Aidak menunukkan tanda-tanda nyeri 1. Bolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk intesintas nyeri 1. /yeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman, oleh karena dapat peregangan se:ara kapsula hati. 9elalui (. Pertahankan tirah baring ketika pasien mengalami gangguan rasa nyaman pada abdomen &. Batasi asupan natrium dan :airan '. Bolaborasi dalam pemberian antispasmodik dan sedatif pendekatan kepada individu yang mengalami perubahan kenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri. (. 9engurangi kebutuhan metabolik dan melindungi hati &. 9eminimalkan pembentukan asites lebih lanut '. 9engurangi intabilitas tra:tus gastrointestinal dan nyeri serta gangguan rasa nyaman pada abdomen. ( Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b=d gangguan absorbsi dan metabolisme pen:eraan makanan, penurunan peristalti: %reflek vis:eral), empedu tertahan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual, dan muntah. AuuanF Perbaikan status nutrisi Briteria HasilF 9enunukkan peningkatan berat badan dan men:apai tuuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas dari tanda-tanda malnutrisi 1. -arkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan (. -wasi pemasukan diet atau umlah kalori, tawarkan makan sedikir tapi sering &. Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan 1. Beletihan berlanut menurunkan keinginan untuk makan (. 9akanan dengan porsi ke:il dan sering lebih ditolerir oleh penderita hepar &. -kumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah bau dan rasa tak sedap yang menurunkan nafsu makan &. Intoleransi aktivitas b=d kelelahan akibat meningkatnya kebutuhan metabolisme sekunder terhadap infeksi kronik hepatoma AuuanC Peningkatan energi dan partisipasi dalam aktivitas Briteria HasilC 9engembangkan pola aktivitas atau istirahat konsisten dengan keterbatasan fisiologis 1. Bantu pasien dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang meningkatan energi (. -arkan pasien untuk membuang atau mengurangi aktivitas yang dapat menyebabkan nyeri atau lelah dan anurkan untuk tirah baring &. -arkan strategi koping kognitif %seperti pembandingan, relaksasi, pengendalian bernafas) '. -arkan orang terdekat untuk membantu pasien dalam melakukan aktivitas 1. 9emungkinkan klien dapat memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang sangat penting dan menimalkan pengeluaran energi untuk kegiatan yang kurang penting (. Airah baring akan meminimalkan energi yang dikeluarab sehingga metabolisme dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit &. 6espon emosional trhadap intoleransi aktivitas dapat se:ara efektif ditangani dengan menggunakan strategi koping kognitif '. $ukungan sosial meningkatkan pelaksanaan '. Pola nafas tidak efektif b=d pengumpulan :airan intra abdomen, asites, dan penurunan ekspansi paru AuuanC Perbaikan status pernafasan Briteria hasilC 1. -wasi frekuensi, kedalaman, dan upaya pernafasan 1. Pernafasan dangkal atau :epat kemungkinan terdapat hipoksia dan akumulasi - Pola nafas adekuat - Perubahan nadai %7"-0" G=menit) - 66 17-(' G=menit - Pernafasan tidak menggunakan :uping hidung (. Berikan posisi semi 1owler &. Berikan oksigen sesuai kebutuhan :airan dalam abdomen (. 9emudahkan pernafasan dengan menurunkan tekanan pada diafragma dan meminimalkan ukuran sekret &. 9ungkin perlu untuk men:egah hipoksia 5. Belebihan volume :airan b.d hipertensi portal, tekanan osmoti: kolid yang merendah akibat dari penurunan protein albumin AuuanC Pemulihan kepada volume :airan yang normal Briteria hasilC - !olume :airan seimbang antara pemasukan dan pengeluatan, berat badan stabil, AA! dalam batas normal - Aidak ada bunyi paru - Protein total %7," D 0," gr=dl), albumin %&,5 D 5,5 gr=dl), B . %&,5 D 5," m>J=;), /a %1&5-1'5 m>J=;) 1. -wasi albumin serum dan elektrolit khusu kalium dan natrium (. Batasi natrium dan :airan sesuai indikasi 1. Penurunan albumin serum mempengaruhi tekanan osmotik kolid plasma, mengakibatkan pembentukan edema. Penurunan aliran darah ginal menyertai peningkatan kadar aldosteron dan penggunaan diuretik untuk menurunkan air total tubuh, dapat menyebabkan sebagai perpindahan atau ketidakseimbangan elektrolit (. /atrium mungkin dibatasi untuk meminimalkan retensi :airan dalam area ekstra &. Bolaborasi dalam pemberian obat diuretik '. ,kur masukan keluaran :atat keseimbangannya timbang berat badan tiap hari dan :atat peningkatan lebih dari ",5 kg per hari vaskuler. Pembatasan :airan perlu untuk memperbaiki = men:egah pengen:eran &. $iuretik digunakan untuk mengontrol edema dan asites, emngambat aldosteron, meningkatkan ekstresi air, bila terapi dengan tirah abring dan pembatasan natrium tidak teratasi '. 9enunukkan status sirkulasi, teradinya perbaikan perpindahan :airan, dan respon terhadap terapi. Beseimbangan posoif atau peningkatan berat badan sering menunukkan retensi :airan lanut. 5. 6esiko tinggi kerusakan integritas kulit dan aringan b=d pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen AuuanC Pengurangan resiko kerusakan integritas kulit dan aringan 1. Pertahankan kebersihan tanpa menyebabkan kulit kering. - <ering mandi dengan 1. Bekeringan meningkatkan sensitifitas kulit dengan merangsang uung bilirubin dalam garam empedu. Briteria HasilC - *aringan kulit tetap utuh - Penurunan pruritus menggunakan air dingin dan sbun ringan %kadtril, lanolin) - Beringkan kulit, aringan digosok (. -nurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk memberikan tekanan kuat pada area pruritus untuk tuuan menggaruk &. Pertahankan kelembaban ruangan &"# - '"# dan dingin. syaraf (. Penggantian merangsang pelepasan histamin, menghasilkan lebih banyak pruritus &. Pendinginan akan menurunkan vasodilatasi dan kelembaban kekeringan BAB 3 KESIMPULAN 3.1 K#,/*1($& Hepatitis adalah suatu proses peradangan diffus pada aringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. %<uono Hadi, 1+++). >tiologinya karena Infeksi virus, reaksi toksik terhadap obat-obatan C menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut, alkohol C menyebabkan alkohol hepatitis dan selanutnya menadi alkohol sirosis, dan bahan- bahan kimia. Barsinoma hepatoseluler = Hepatoma adalah tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit dan sebagian besar dengan faktor resiko infeksi kronis adalah hepatitis B dan 2 WOC H#1!/!/, WOC H#1!.* DA0TAR PUSTAKA Inayah, ;in. (""'. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Sistem Gangguan Pencernaan Edisi ! *akartaC <alemba 9edika. Isselba:her, Burt *,et.all. (""7. "uku #arrison Prinsip$Prinsip %lmu Penyakit Dalam &olume ! *akartaC >@2. <melt?er, <u?anne. (""(. "uku A'ar Keperawatan (edikal$"edah "runner ) Suddarth Edisi *! *akartaC >@2 <yaifuddin. (""7. Anatomi +isiologi ,ntuk (ahasiswa Keperawatan Edisi -! *akartaC >@2. --<;$ Pra:ti:e @uideline. ("1". (anagement of #epatocellular .arcinoma/ An ,pdate! ;iu K, et.all. ("1". Potential 0argets +or (olecular %maging of Apoptosis 1esistance %n #epatocelular .arcinoma! 6ossi, ;uigi. ("1". 23G4/ 2orld 3ournal Gastrointestinal 4ncology / .urrent Approach %n 0he 0raetment 4f #epatocelluler .arcinoma!