You are on page 1of 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

HEPATITIS DAN HEPATOMA


DISUSUN OLEH:
EKO YEPPIANTO 131411123029
RACHMAD HANDANI 131411123031
DIMAS SURYA B 131411123033
LULUK ANGGARANI 131411123035
GRANDIS DWI K 131411123037
YAN LARAS M 131411123039
ASTRID DYAH 131411123042
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 L!" B#$%&'
Infeksi Hepatitis B ditemukan di seluruh dunia, dengan tingkat prevalensi yang berbeda-
beda antar negara. Pembawa infeksi kronis merupakan reservoir utama, di beberapa negara,
khususnya di negara-negara belahan timur, 5-15 dari semua orang membawa virus, meskipun
sebagian besar tidak menunukkan geala. Pasien dengan infeksi HI!, 1"# adalah pembawa
kronis hepatitis B.
$i Indonesia, kurang lebih 1" persen %&,'-(",&#) dari populasi adalah pembawa virus
hepatitis B %HB!). Prevalensi ini tidak menurun. $i *akarta, hampir + persen pengguna
narkoba suntikan %I$,) HBs-g. %mempunyai infeksi HB! kronis, dan dapat menular pada
orang lain). /amun di -sia-Pasifik, kebanyakan penularan teradi dari ibu-ke-bayi, dan +"
persen anak yang terinfeksi tetap mempunyai infeksi kronis waktu menadi dewasa.
-da bukti bahwa hepatitis B adalah penyebab utama timbulnya hepatoma dan infeksi
pada pasien hepatitis B %HB!) sering teradi pada masa bayi dan masa perinatal, terutama di
negara-negara berkembang. Hepatitis B kronis pada 0"# kasus dikaitkan dengan hepatoma.
1aktor risiko lain yang bertanggung awab untuk pengembangan hepatoma adalah hepatitis 2
yang dihubungkan dengan sirosis dan menimbulkan tanda dan geala 3("-&" tahun setelah
infeksi.
4H5 tahun (""" melaporkan I6 kanker hati di dunia yaitu + per 1"".""" penduduk. $i
Indonesia, pada tahun (""( I6 kanker hati di Indonesia pada pria (" per 1""."""
sedangkan pada wanita I6 7 per 1"".""" penduduk. Berdasarkan sepuluh peringkat utama
penyakit kanker di beberapa rumah sakit di Indonesia tahun (""5, pada pasien rawat inap
kanker hati berada di urutan ketiga dengan umlah penderita kanker hati '.188 orang
%1(,((#) sedangkan pada pasien rawat alan kanker hati berada di urutan kelima dengan
umlah penderita 1&7' orang %',55#).
1.2 T()(&
1.2.1 T()(& U*(*
9ahasiswa mengetahui konsep teori dan asuhan keperawatan pada klien dengan hepatitis
dan hepatoma
1.2.2 T()(& K+(,(,
1. 9engetahui definisi dari dari hepatitis dan hepatoma
(. 9engetahui etiologi dari hepatitis dan hepatoma
&. 9engetahui manifestasi klinik dari hepatitis dan hepatoma
'. 9engetahui patofisiologi dan 452 hepatitis dan dari hepatoma
5. 9engetahui pemeriksaan penunang dari hepatitis dan hepatoma
7. 9engetahui penatalaksanaan dari hepatitis dan hepatoma
8. 9engetahui proses keperawatan pada klien dengan hepatitis dan hepatoma
BAB 2
TIN-AUAN TEORI
2.1 A&!.*/ 0/,/.$.'/ H#1"
Hati atau hepar adalah organ yang paling besar dalam tubuh kita, warnanya :okelat dan
beratnya 31,5 kg. ;etaknya berada di bagian atas dalam rongga abdomen di sebelah kanan
bawah diafragma. Hati terbagi atas ( lapisan utama, yaitu permukaan atas berbentuk
:embung, terletak di bawah diafragma, dan permukaan bawah tidak rata dan
memperlihatkan lekukan fisura transversus.
Hati memiliki dua sumber suplai darah dari saluran :erna dan limpa melalui vena porta,
dan dari aorta melalui arteri hepatica. <ekitar sepertiga darah yang masuk adalah darah
arteria dan sekitar dua pertiga adalah darah dari vena porta. !olume total darah yang
melewati hati setiap menit adalah 1.5"" ml dan dialirkan melalui vana hepatica kanan dan
kiri yang selanutnya bermuara pada vena kava inferior.
Hati sangat penting untuk mempertahankan hidup dan berperanan pada hampir setiap
fungsi metabolik tubuh, dan khususnya bertanggung awab atas lebih dari 5"" aktivis
berbeda. Hepar uga berhubungan dengan isi normal darah karena hepar membentuk sel
darah merah pada masa hidup anin, sebagian hepar berperan dalam penghan:uran sel darah
merah. Hepar menyimpan kromatin yang diperlukan untuk penyempurnaan sel darah merah
baru, membuat sebagian besar dari protein plasma, membersihkan bilirubin dari darah dan
berkenaan dengan protrombin dan fibrinogen yang perlu untuk penggumpalan.
2.2 K.&,#1 T#."/ H#1!/!/,
A. D#2/&/,/ H#1!/!/,
1. Hepatitis adalah suatu proses peradangan diffus pada aringan yang dapat disebabkan
oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan
kimia. %<uono Hadi, 1+++)
(. Hepatitis merupakan inflamasi hepar yang teradi karena invasi bakteri, :idera oleh
agen fisik=kimia %non virus) atau oleh infeksi virus. %9arilynn >.$ (""")
&. Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,
biokimia serta seluler yang khas. %<melt?er,(""1)
'. Hepatitis merupakan proses penyakit hepar yang mengenai parenkim, sel-sel kuffer,
duktus empedu dan pembuluh darah.
B. P!.2/,/.$.'/
Inflamasi yang menyebar pada hepar %hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus
dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. ,nit fungsiopnal
dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri.
<ering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu.
@angguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan
kerusakan sel-sel hepar. <etelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menadi rusak dibuang
dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat.
5leh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi
hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan
dan peregangan kapsula hati yang memi:u timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut
kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu
hati.
Aimbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. 4alaupun umlah bilirubin
yang belum mengalami konugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena
adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka teradi kesukaran
pengangkutan bilirubin tersebut didalam hati. <elain itu uga teradi kesulitan dalam hal
konugasi.
-kibatnya bilirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena
teradi retensi %akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum
mengalami konugasi %bilirubin indirek). *adi ikterus yang timbul disini terutama
disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konugasi dan ekskresi bilirubin.
Aina mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tina tampak pu:at %abolis).
Barena bilirubin konugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat diekskresi ke dalam
kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urin dan kemih berwarna gelap. Peningkatan
kadar bilirubinterkonugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah
yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.
C. E!/.$.'/
1. Infeksi virus
Aype - Aype B Aype 2 Aype $ Aype >
9etode
transmisi
Beparahan
<umber
virus
1ekal-oral
melalui
orang lain
Aak ikterik
dan
asimtomati
$arah,
feses, saliva
Pasrenteral
seksual,
perinatal
Parah
$arah,
saliva,
semen,
sekresi
vagina
Parenteral
arang
seksual,
orang ke
orang,
perinatal.
9enyebar
luas, dapat
berkembang
sampai
kronis
Aerutama
melalui
darah
Parenteral
perinatal,
memerlukan
koinfeksi
dengan type
B
Peningkatan
insiden
kronis dan
gagal hepar
akut
9elalui
darah
1ekal-oral
<ama
dengan $
$arah,
feses,
saliva
(. 6eaksi toksik terhadap obat-obatan C menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering
disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut.
&. -lkohol C menyebabkan alkohol hepatitis dan selanutnya menadi alkohol sirosis.
'. Bahan-bahan kimia
D. K$,/2/%,/ H#1!/!/,
1. Hepatitis virus
Penyakit infeksi akut dengan geala utama berhubungan erat dengan adanya nekrosis
pada hati. Biasanya disebabkan oleh virus yaitu C
!irus hepatitis -
!irus hepatitis B
!irus hepatitis /on - dan B % 2 )
!irus hepatitis $elta % $ )
!irus hepatitis >
1) @ambaran klinik
<tadium pre ikterik %prodroma)
Berlangsung selama '-8 hari. Penderita mengeluh sakit kepala, lemah,
anoreksia, muntah, mual, demam, nyeri sendi otot dan nyeri pada perut kanan
atas. ,rin menadi lebih :oklat.
<tadium ikterik
Berlangsung selama & minggu - 7 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada
sklera kemudian pada kulit seluruh tubuh. Beluhan-keluhan menadi berkurang
tetapi penderita masih lemah, anoreksia dan muntah. Hepar mengalami
pembesaran dan nyeri tekan. 1eses akan berwarna kelabu atau kuning muda.
<@5A dan <@PA meningkat, HBs-@ ditemukan pada hepatitis B.
<tadium Post Ikterik %penyembuhan)
Ikterus mereda, warna urin dan B-B menadi normal kembali. Pada kasus tanpa
komplikasi, penyembuhan mulai 1 atau ( minggu dari timbulnya ikterus dan
berlangsung (-7 mgg. Bila teradi splenomegali dengan :epat akan menghilang, tetapi
hepatomegali hanya dapat kembali normal beberapa minggu kemudian.
Pada pemeriksaan laboratorium dan terus fungsi hati abnormal dapat menetap &-7
bulan.
() @ambaran perbedaan hepatitis virus
Hepatitis - Hepatitis B Hepatitis 2 Hepatitis $=>
<inonim
Aes antigen dan
antibody
%H@s-@, Hb-
2ag, HBs dan
anti HB:
9asa inkubasi
@ol. ,sia
9usim
Aransmisi
@ambaran Blinik
Hepatitis
infurksiosa
hepatitis inkubasi
pendek /egatif
(0-+' hari
-nak-anak %srg)
dn perkumpulan
%asrama)
@ugur dan
permulaan musim
dingin.
1ekal, oral, air
terkontaminasi,
kerang D
kerangan,
parenteral.
6ingan dan
ikterik.
9enganggap flu,
demam lemah,
anoreksia,
atralgia, perasaan
tidak enak pada
abdomen ruam
kulit, hati
Hepatitis serum
Hepatitis
inkubasi lama
Positif
18-+0 hari
<emua umur
adiksi obat,
klien
hemodiastoik
kronis, petugas
kesehatan.
<epanang
tahun
Aransfusi
darah, fokal,
pemakaian obat
melalui
parenteral,
fokal oral,
kontak seksual.
/egatif
15-17" hari
<emua umur,
setelah
transfusi darah
<epanang
tahun
$arah dan
:airan tubuh
Positif
Penderita yang telah
kena hepatitis B
<epanang tahun
Pengguna obat I!
respiran transfuse
darah=fokal, oral
membesar dan
nyeri, feses pu:at,
urin gelap,
ikterus, <@5<,
<@PA naik,
hiperbilirubin,
fungsi hati
abnormal
9ortalitas
Insiden
!irus ditemukan
>pidemi
;ebih arang
<angat rendah
$arah tina
<ering
;ebih sering
<edikit lebih
tinggi
$arah, :airan
arsites, :airan
sendi
*arang

a) Patologi
Perubahan morfologi hati pada hepatitis -, B dan 2 adalah identik. Pada
kasus lama, ukuran dan warna hati tampak normal dan kadang-kadang udem,
membesar dan berwarna seperti empedu. <e:ara histologist teradi keka:auan
hepato seluler, :idera dan nekrosis selhati dan peradangan perifer. Pada beberapa
kasus, nekrosis submasif dapat mengakibatkan payah hati yang berat dan
kematian.
b) Pembagian bentuk klinik
Hepatitis inapparent C tidak ditemukan geala-geala, diketahui dengan
pemeriksaan faal hati dan biopsy.
Hepatitis C keluhan sangat ringan dan samar-samar umumnya hanya anoreksia
dan gangguan pen:ernaan. Pada pemeriksaan labor ditemukan C hiperbilirubenia
ringan dan urin warna tua dan ika diko:ok terlihat basa kuning kehiauan.
Hepatitis akut yang ikterik C sering ditemukan dan biasa inak. -kan sembuh 3 0
minggu.
Hepatitis fulmian C prognesia elek. Bematian biasa teradi dalam 8-1" hari seak
mulai sakit. Pada pemeriksaan hati menge:il, purpura, perselaruhan @l.
Hepatitis yang persisten C telah teradi penurunan bilirubin dan transaminase
perlahan-lahan penderita masih lemah dan :epat lelah meskipun nafsu makan
telah membaik. Pekeraan fisik akan memperburuk hasil pemeriksaan faal hati.
@olongan ini akan sembuh 1 sampai ( tahun.
Hepatitis sub akut= submassive hepati: ne:rosis C peralanan penyakit progresif.
Pada mulanya seperti hepatitis kronis, ikteur turun naik, keadaan lemah, demam
menetap, terdapat spleno megali dengan assites dan edema tungkai. Prognosis
elek.
Hepatitis kolangitik C ikterusnya hebat disertai proritas biasa berlangsung '
minggu. Aerdapat tanda obstruksi dengan peningkatan fosfatase linde dan
kolesterol dalam serum. Biasa sembuh dalam waktu 1( minggu.
<indroma Epost hepatitis C pada beberapa klien, keluhan subektif meratap seperti
anoreksia, lemah, perasaan tidak enak diperut=gangguan pen:ernaan dan BB
yang tidak naik.
:) Pengobatan
<ampai sekarang belum ditemukan pengobatan yang spesifik.
Istirahat ditempat tidur selama fase akut
$iet yang dapat diterima
9akanan melalui pariental pada fase akut bila penderita muntah terus-menerus
5bat-obat yang melindungi hati
!itamin B pada kasus dengan ke:enderungan perdarahan.
d) Pen:egahan
Hepatitis -
$engan :ara pemberian gama globulin %I9)
Hepatitis B
9elakukan pemeriksaan Hbs-g sebelum transfuse darah.
<terilisasi alat yang akan dipakai untuk melakukan tindakan
Imunisasi
Aindakan lingkungan %gi?i :ukup, hygien umum)
(. Hepatitis kronik
*ika penyakit hepatitis menetap tidak sembuh se:ara klinik=laboratorik atau
gambaran patologik anatomi dalam waktu ' bulan. $ikatakan hepatitis kronik ika
kelainan menetap lebih dari 7 bulan.
-da ( bentuk hepatitik kronik.
Hepatitis kronik persisten
Hepatitis kronik aktif
Hepatitis kronik persisten biasa akan sembuh sempurna, sedangkan hepatitis kronik
aktif umumnya berakhir menadi serosia hepatis.
:. Hepatitis fulmian
Hepatitis yang peralanan penyakitnya beralan dengan :epat, ikterus menadi hebat,
kuning seluruh tubuh, timbul geala neurologi=enselopati dan masuk kedalam
keadaan koma dan kegagalan hati dan ditemukan tanda-tanda perdarahan.
Biasanya penderita meninggal 1 minggu sampai 1" hari.
2.3 A,(+& K#1#"3!& H#1!/!/,
A. P#&'%)/&
a. Biodata klien
b. 6iwayat kesehatan
1) $ata demografi
-pakah klien tinggal=bekera dilingkungan yang tepapar dengn infeksi virus dan
bahan-bahan kimia.
() 6iwayat kesehatan sekarang
Blien biasa dating dengan keluhan C demam, sakit kepala, nyeri pada kuadaran
kanan atas, mual, muntah, ikterik, lemah, letih, lesu dan anoreksia.
&) 6iwayat kesehatan dulu
Penyakit apa yang pernah diderita klien
Bebiasaan minum al:ohol
Pernah menalani operasi batu empedu
') 6iwayat kesehatan keluarga
-pakah ada keluarga klien yang menderita penyakit hepatitis dan penyakit infeksi
:. -ktifitas=istirahat
@eala C kelemahan, kelelahan, malaise umum
d. <irkulasi
Aanda C Bradikardi %hiperbilirubinemia berat)Ikterik pada skelera, kulit, membrane
mukosa
e. >liminasi
@eala C urine gelap, $iare=konstipasi F feses warna tanah liat
f. 9akanan = :airan
@eala C Hilangnya nafsu makan %anoreksia), Penurunan BB=meningkat %edema),
9ual, muntah
Aanda C asitesi
g. /eurosensori
Aanda C Peka rangsang, 2enderung tidur, ;etargi, -steriksis
h. nyeri=kenyamanan
@eala C kram abdomen, nyeri tekan kuadaran kanan atas, mialgia, atralgia, sakit
kepala, @atal %proritasi)
Aanda C 5tot tegang dan gelisah
i. Pernafasan
@eala C tidak minat=enggan merokok %perokok)
. Beamanan
@eala C adanya transfuse darah
Aanda C $emam, ,rtikaria, lesi makulopapular, eritema tidak beraturan, >ksaserbi
erawat, -ngioma arring-aring, eritema palmar, ginekomastia, splenomegali
k. Pemeriksaan penunang
1. tes fungsi hati %abnormal '-1" G dari normal)
(. -<A %<@5A), -;A %<@PA)
-walnya meningkat, dapat meningkat 1-( minggu sebelum ikterik kemudian
menurun.
&. $arah lengkap
<$9 menurun karena penurunan terhadap <$9 %gangguan en?im hati) atau
mengakibatkan perdarahan.
'. ;eukopenia C trombositopenia makan ada %splenomegali)
5. $ifeninsial darah lengkap C leukositosis, monositosis, limfosit atipikal dan sel
plasma
7. -lkali fosfatase C meningkat %ke:uali ada kolestasis berat)
8. 1eses C warna tanah liat, penurunan fungsi hati
0. -lbumin serum C menurun
+. @ula darah C hiperglikemia=hipoglikemia
1". -nti H-! I@.9 C positif pada tipe -
11. HBs - C positif pada tipe B= negative pada tipe -
1(. 9asa protombin C memanang
1&. Bilirubin serum C diatas (,5 mg = 1"" ml
1'. Bropsi hati C menunukkan diagnosis dan luasnya nekrosis
15. <:an hati C membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim hati
17. ,rinalisa C peningkatan bilirubin, protein=hematuria
B. D/'&., K#1#"3!&
a. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum F penurunan kekuatan,
keterbatasan aktifitas.
b. Perubahan nutrisiF kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
mual=muntah, gangguan absorbs dan metabolism peren:anaan makanan.
:. 6esiko tinggi kekurangan volume :airan berhubungan dengan kehilangan berlebihan
melalui muntah dan diosis, asistesi, gangguan proses pembekuan.
d. Harga diri rendah berhubungan dengan geala marah, isolasi, sakit lama.
e. 6esiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat
%leukopeni, penekanan respons inflamasi) dan depresi imun, malnutrisi.
f. 6esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritas, ikterik, udema.
g. 2emas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan
penatalaksanaan penyakitnya.
C. I&!#"4#&,/ %#1#"3!&
/o
$G
$iagnosa keperawatan Briteria hasil Intervensi 6asional
1 6esiko tinggi
kekurangan volume
:airan b.d kehilangan
yang berlebihan
melalui muntah dan
diare, asites, gangguan
proses pembekuan.
$5 C
- 9ukosa
kering
- Bulit kering
- B-B pekat
- Penurunan
- Pengeluaran
urin
- Perubahan A$
- Betidakmampu
an berkonsentrasi
- Aurgor elek
Auuan C
!olume :airan dapat
terpenuhi
2riteria hasil C
Aanda vital stabil
9ukosa lembab
Aurgor kulit membaik
Pengeluaran urin sesuai
Blien kooperatif
1. 9onitor intake dan
output dan bandingkan
dengan BB harian
(. Bai tanda-tanda vital,
nadi perifer, pengisian
kapiler, turgor kulit dan
membrane mukosa.
&. Periksa apakah ada
arsiteG=udem. ,kur
lingkar perut.
'. Biarkan klien
menggunakan spon dan
pembersih mulut untuk
sikat gigi.
5. -nurkan klien untuk
banyak minum 30 gelas
- memberikan
informasi tentang
kebutuhan pengganti
- memberikan
informasi untuk deraat
kekurangan :airan dan
membantu menentukan
kebutuhan nutrisi.
- mengetahui
kemungkinan
perdarahan ke dalam
aringan.
- menghindari trauma
dan perdarahan gusi.
sehari.
7. 5bservasi tanda
perdarahan seperti
hematuna, melena,
ekimosis, perdarahan
terus menerus dari
gusi=bekas ineksi.
- untuk
membantu=menghindari
kekurangan :airan.
- kadar protombin
menurun dan waktu
koagulasi memanang.
Bolaborasi
8. monitor nilai
laboratorium seperti C Hb,
Ht, /a. albumin dan
waktu pembekuan.
0. berikan :airan I!
%glukosa), elektrolit
+. berikan obat-obatan
sesuai indikasi
- vitamin B
- -ntosid
- -nti diare
- Plasma beku segar
-menunukkan hidrasi
dan mengidentifikasi
retensi natrium=kadar
protein yang dapat
menimbulkan udem.
- memberikan :airan
dan pengganti elektrolit
- men:egah masalah
koagulasi
- mengurangi
kehilangan
:airan=elektrolit
- diperlukan untuk
mengganti fa:tor
pembekuan.
(. 6esiko tinggi terhadap
infeksi b.d penekanan
respon inflamasi,
depresi umum.
$5 C
Blien melakukan
perubahan perilaku
=pola hidup untuk
menghindari infeksi
ulang=infeksi ke orang
lain.
Auuan C
- infeksi tidak teradi
Briteria hasil C
- klien mengetahui
tentang penyebab=fa:tor
resiko infeksi.
- klien menunukkan
perubahan P;
menghindari infeksi.
1. isolasi untuk klien
infeksi enteri: sesuai
dengan kebiakan rumah
sakit.
(. :u:i tangan sebelum
dan sesduah tindakan.
&. awasi=batasi
pengunung sesuai
indikasi.
'. elaskan prosedur
isolasi pada klien=orang
terdekat.
- men:egah transmisi
penyakit virus ke orang
lain.
- melalui :u:i tangan
dapat men:egah dan
melindungi dari infeksi
virus.
- klien dapat terpapar
terhadap proses infeksi.
- untuk perlindungan
diri dan orang lain,
isolasi dapat berakhir
(-& minggu dari
timbulnya penyakit,
tergantung lamanya
geala dan tipe.
5. kolaborasi pemberian
obat sesuai indikasi
- anti virus
- interferon
- antibiotik
- Berguna untuk
pengobatan hepatitis
kronis
- efektif untuk penyakit
hati
- untuk men:egah
infeksi sekunder.
&. Intoleransi aktivitas b.d
kelemahan umum.
Auuan C
$iet dapat beraktivitas
sesuai tolensi.
Briteria hasil C
- menunukkan teknik=
perilaku yang
memampukan kembali
melakukan aktivitas
- melaporkan
kemampuan melakukan
peningkatan toleransi
aktivitas.
1. ubah posisi dengan
sering. Berikan perawatan
kulit yang baik.
(. lakukan tugas dengan
:epat dan sesuai toleransi.
&. tingkatkan aktivitas
sesuai toleransi, bantu
melakukan latihan
rentang gerak
sendi=pasif=aktif
'. dorong penggunaan
teknik manaemen stress,
:ontoh relaksasi
- meningkatkan fungsi
pernafasan dan
meminimalkan tekanan
pada ara trtentu untuk
menurunkan resiko
kerusakan aringan.
- memungkinkan
periode tambahan
istirahat tanpa
gangguan.
- tirahbaringlama dapat
menurunkan
kemampuan. Ini dapat
teradi karena
keterbatasan aktivitas
yang mengganggu
progresif, visualisasi.
Berikan aktivitas hiburan
yang tepat :ontoh
menonton A!, radio,
memba:a.
5. awasi terulangnya
anoreksia dan nyeri tekan
pembesaran hati.
7. awasi kadar en?im hati.
periode istirahat.
- meningkatkan
relaksasi dan
penghematan energy,
memusatkan kembali
perhatian, dan dapat
meningkatkan koping.
- menunukkan
kurangnya
resolusi=eksaserbasi
penyakit, memerlukan
istirahat lanut,
mengganti program
terapi.
- membantu
menentukan kadar
aktivitas tepat, sebagai
peningkatan premature
pada potensial resiko
berulang.
'. Bop. Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh b.d anoreksia,
mual, muntah.
Auuan C
/utrisi klien terpenuhi
se:ara adekuat.
Briteria Hasil C
- menunukkan perilaku
perubahan pola hidup
untuk meningkatkan =
mempertahankan berat
badan yang sesuai.
- menunukkan
peningkatan berat badan
men:apai tuuan dengan
nilai laboratorium normal
dan bebas tanda
malnutrisi.
1.awasi pemasukan
diet=umlah kalori.
Berikan makan sedikit
dalam frekuensi sering
dan tawarkan makan pagi
paling besar.
(. berikan perawatan
mulut sebelum makan.
&. anurkan makan pada
posisi duduk tegak.
'. dorong pemasukan sari
eruk, minuman karbonat
dan permen berat
sepanang hari.
5. berikan obat sesuai
indikasi
- vitamin C :ontoh B
:omplek, 2, tambahan
diat lain sesuai indikasi
- makan banyak sulit
untuk mengatur bila
pasien anoreksia.
- menghilangkan rasa
tak enak dapat
meningkatkan nafsu
makan.
- menurunkan rasa
penuh pada abdomen
dan dapat
meningkatkan
pemasukan.
- bahan ini merupakan
ekstra kalori dan dapat
lebih mudah di:erna =
toleran bila makanan
dengan a?atioprin.
7. berikan tambahan
makanan=nutrisi
dukungan total bila
dibutuhkan.
lain tidak.
- memperbaiki
kekurangan dan
membantu proses
penyembuhan.
- mungkin perlu untuk
memenuhi kebutuhan
kalori bila tanda
kekurangan teradi =
geala memanang.
5. 6esiko kerusakan
integritas kulit =
aringan b.d akumulasi
garam empedu dalam
aringan.
Auuan C
Aidak teradi kerusakan
integritas kulit.
Briteria hasil C
- menunukkan aringan =
kulit utuh bebas
ekskoriasi.
- melaporkan tak ada =
penurunan pruritus =
le:et.
1. gunakan air mandi
dingin dan soda kue atau
mandi kani. Hindari
sabun alkali. Berikan
minyak kalamin sesuai
indikasi.
(. anurkan menggunakan
buku-buku ari untuk
menggaruk bila tidak
terkontrol.
&. berikan masase pada -
waktu tidur.
'. hindari komentar
tentang penampilan
pasien.
- men:egah kulit kering
berlebihan.
9emberikan
penghilangan gatal.
- menurunkan potensial
:edera kulit.
- bermanfaat dalam
meningkatkan tidur
dengan menurunkan
iritasi kulit.
- meminimalkan stress
psikologis sehubungan
dengan perubahan
kulit.
7. Burang pengetahuan
ortu tentang kondisi,
prognosis dan
kebutuhan pengobatan.
Auuan C
Pengetahuan ortu
bertambah.
Briteria hasil C
- menyatakan
pemahaman proses
penyakit dan pengobatan.
1. kai tingkat
pemahaman proses
penyakit,
harapan=prognosis,
kemungkinan pilihan
pengobatan.
- mengidentifikasi area
kekurangan
pengetahuan = salah
informasi dan
memberikan
kesempatan untuk
- mengidentifikasi
hubungan tanda = geala
penyakit dan hubungan
geala dengan fa:tor
penyebab.
(. berikan informasi
khusus tentang
pen:egahan = penularan
penyakit. 2ontoh kontak
yang memerlukan gama
globulinF masalah pribadi
tak perlu dibagiF tekanan
:u:i tangan dan sanitasi
pakaian, :u:i piring dan
fasilitas kamar mandi bila
en?im hati masih tinggi.
informasi tambahan
sesuai keperluan.
- kebutuhan =
rekomendasi akan
bervariasi karena tipe
hepatitis %agen
penyebab) dan situasi
individu.
&. ren:anakan memulai
aktivitas klien sesuai
toleransi dengan periode
istirahat adekuat.
'. dorong kesinambungan
diet seimbang klien.
5. identifikasi :ara untuk
mempertahankan fungsi
usus masanya. 2ontoh
masukan :airan adekuat =
diet, serat, aktivitas =
latihan sedang sesuai
toleransi.
- ini tak perlu
menunggu sampai
bilirubin serum
kembali normal untuk
memulai aktivitas
% memerlukan waktu (
bulan) , tetapi aktivitas
keras perlu dibatasi
sampai hati kembali ke
ukuran normal. Bila
pasien merasa lebih
baik, ia perlu
memahami tentang
pentingnya istirahat
adekuat lanutan dalam
men:egah
kekambuhan.
- meningkatkan
kesehatan umum dan
meningkatkan proses
penyembuhan =
regenerasi aringan.
- penurunan tiongkat
aktivitas, perubahan
pada pemasukan
makanan = :airan dan
motilitas usus dapat
mengakibatkan
konstipasi.
2.4 K.&,#1 T#."/ H#1!.*
A. D#2/&/,/ H#1!.*
Barsinoma hepatoseluler = Hepatoma adalah tumor ganas hati primer yang berasal dari
hepatosit dan sebagian besar dengan faktor resiko infeksi kronis adalah hepatitis B dan 2
%<melt?er, <u?anne 2. (""(). $efinisi lain menurut Isselba:her %(""7) Barsinoma
hepatoseluler merupakan salah satu tumor yang menimbulkan stenosis.
B. E!/.$.'/
Aimbulnya hepatoma menurut <melt?er %(""() adalahC
a. Infeksi kronik virus Hepatitis B %HB!)
b. Infeksi kronis virus hepatitis 2 %H2!)
:. Bontak dengann ra:un kimia tertentu %misC vinil, klorida, arsen).
d. $efisiensi H1 D antitripsin, hemokromasitis, dan tirosinemia.
e. Pemberian angka panang steroid adrenogenik
f. Bebiasaan merokok uga dikenali sebagai faktor resiko, khusunya bila disertai
dengan kebiasaan minum minuman keras %penggunaan alkohol)
C. P!.2/,/.$.'/
Peralanan penyakit :epat, bila tidak segera diobati, sebagian besar pasien meninggal
dalam & sampai 7 bulan setelah diagnosis. Peralanan klinis keganasan hati tidakk
berbeda di antara pasien yang terinfeksi kedua virus dengan hanya terinfeksi salah satu
virus yaitu HB! dan H2!. Infeksi kronik ini sering menimbulkan sirosis, yang
merupakan faktor resiko penting untuk hepatoma.
,nit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai
darah sendiri. <eiring dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada
hepar terganggu. @angguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini
menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.
Inflamasi pada hepar teradi karena invasi virus HB! atau H2! akan mengakibatkan
kerusakan sel hati dan duktuli empedu intahepatik %empedu yang membesar tersumbat
oleh tekanan nodul maligna dalam hilus hati), sehingga menimbulkan nyeri. Hal ini
dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati. <umbatan intahepatik
dapat menimbulkan hambatan pada aliran portal sehingga tekanan portal akan naik dan
teradi hipertensi portal.
Aimbulnya asites karena penurunan sintesa albumin pada proses metabolisme protein
sehingga teradi penurunan tekanan osmotik dan peningkatan :airan atau penimbunan
:airan di dalam rongga peritoneum. @angguan metabolisme protein yang mengakibatkan
penurunan sintesa fibrinogen protrombin dan teradi penurunan faktor pembekuan darah
sehingga dapat menimbulkan perdarahan.
Ikterus timbul karena kerusakan sel parenkim hati dan duktuli empedy intrahepatik
maka teradi kesukaran pengangkutan tersebut dalam hati. -khirnya bilirubin tidak
sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena teradi retensi %akibat kerusakan
sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konugasi %bilirubin
indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konugasi %bilirubin direk). *adi ikterus
yang timbul disini terutama karena kesukaran dalam penangkutan, konugasi dan ekskresi
bilirubin, oleh karena nodul tersebut menyumbat vena porta atau bila aringan tumor
tertanam dalm rongga peritoneal.
Peningkatan kadar bilirubin terkonugasi dapat disertai peningkatan garam-garam
empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus. @angguan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein menyebabkan penurunan glikogenesis dan
glukoneogenesis sehingga glikogen dalam hepar berkurang, glikogenolisi menurun dan
glukosa dalam darah berkurang akibatnya timbul keletihan.
Berusakan sel hepar uga dapat mengakibatkan penurunan fungsi penyimpanan
vitamin dan mineral sehingga teradi defisiensi pada ?at besi, vitamin -, vitamin B,
!itamin $, vitamin >, dll. $efisiensi ?at besi dapat mengakibatkan keletihan, defisiensi
vitamin - mengakibatkan gangguan penglihatan, defisiensi vitamin B mengakibatkan
resiko teradi perdarahan, defisiensi vitamin $ mengakibatkan demineralisasi tulang dan
defisiensi vitamin > berpengaruh pada integritas kulit.
D. M&/2#,!,/ K$/&/%
9anifestasi klinik hepatoma adalahC
1. @eala gangguan nutrisiC penurunan berat badan.
(. Behilangan kekuatan
&. -noreksia dan anemia
'. /yeri abdomen disertai dengan pembesaran hati yang :epat serta permukaan yang
teraba iregular pada palpasi
5. Ikterus hanya teradi ika saluran empedu yang besar tersumbat oleh tekanan nodul
maligna dalam hati
7. -sites timbul setelah nodul tersebut menyumbat vena porta atau bila aringan tumor
tertanam dalam rongga peritoneal
E. P#&#&!(& S!5/(* TNM U&!(% H#1!.*
S!5/(* I T1 N0 M0
S!5/(* II T2 N0 M0
S!5/(* III T1 N1 M0
T2 N1 M0
T3 N0 M0
T3 N1 M0
S!5/(* I6 A T4 S#!/1 N M0
S!5/(* I6 B S#!/1 T S#!/1 N M1
T(*." 7T8
A1 Aumor soliter yang memiliki ukuran terbesar ( :m atau kurang tanpa invasi vaskuler
A( Aumor soliter yang memiliki ukuran terbesar ( :m atau kurang dengan invasi
vaskuler, atau
tumor multipel yang terbatas pada satu lobus dengan ukuran terbesar tidak lebih dari (
:m tanpa invasi vaskuler, atau
Aumor soliter dengan ukuran terbesar lebih dari ( :m tanpa invasi vaskuler
A& Aumor soliter yang memiliki ukuran terbesar lebih dari ( :m dengan invasi vaskuler,
atau
Aumor multipel yang terbatas pada satu lobus dengan ukuran terbesar tidak lebih dari
( :m dan dengan invasi vaskuler, atau
Aumor multipel yang terbatas pada satu lobis dan tidak ada satu pun yang memiliki
ukuran terbesar lebih dari ( :m, dengan atau tanpa invasi vaskuler
A' Aumor multipel pada lebih dari satu lobus paru atau tumot %-tumor) yang meliputi
:abang utama vena porta atau vena hepatika
N.5(, L/*2!/% 7N8
/" Aidak terdapat metastasis pada nodus limfatikus
/1 9etastasis teradi pada nodus limfatikus regional
M#!,!,/, -(+ 7M8
9" Aidak terdapat metastasis yang auh
91 Aerdapat metastasis yang auh
0. E4$(,/ D/'&.,!/%
1. Peningkatan kadar bilirubin, alkali fostase, aspartat aminotransferase %-<AC @lutami:
oGaloa:eti: transaminase E<@5AI) dan la:ti: dehidrogenase %;$H) dapat teradi
(. ;eukositosis, eritrositosis, hiperkalsemia, hipoglikemia, dan hiperkolesterolemia uga
dapat terlihat dalam pemeriksaan laboratorium.
&. Badar alfa fotoprotein %-1P) serum yang berfungsi sebagai penanda tumor %tumor
marker) akan mengalami kenaikan yang abnormal pada &"# hingga '"# penderita
kanker hati
'. Badar antigen karsinoembrionik %2>-F carsinoembryonic antigen) yang berfungsi
sebagai penanda kanker saluran :erna dapat meningkat
5. 2>- dan -1P se:ara bersama-sama dapat membantu membedakan antara tumor
metastasis hati dan kanker hati primer
7. Pemeriksaan radiologi, pemindai hati, pemindai 2A, ,<@, 96I, dan laparoskopi
menadi bagian dalam menegakkan diagnosa dan menentukan deraat atau luas
penyakit kanker tersebut.
G. P#&!$%,&&
Penatalaksanaan pada pasien karsinoma hepatoseluler menurut <melt?er %(""() adalahC
a. Penatalaksanaan /on Bedah
1. Aerapi 6adiasi
Auuannya adalah memberikan radiasi langsung kepada sel-sel tumor agar tidak
menyebar bertambah besar, nyeri, dan gangguan rasa nyaman dapat dikurangi se:ara
efektif dengan terapi radiasi pada 8"# hingga +"# penderita. @eala anoreksia,
kelemahan, dan panas uga berkurang dengan terapi ini.
(. Bemoterapi
Bemoterapi sistemik dan kemoterapi infus regional merupakan metode yang
digunakan untuk memberikan preparat antineoplastik kepada pasien tumor primer
dan metastasis hati dengan konsentrasi tinggi kedalam hati melalui arteri hepatiak
dipasang pompa yang dapat ditanam.
&. $rainase Bilier Perkutan
$rainase bilier perkutan atau drainase transhepatik digunakan untuk melakukan
pintasan saluran empedu yang tersumbat oleh tumor hati, pankreas, atau saluran
empedu pada pasien tumor yang tidak dapat dioperasi atau pada pasien yang
dianggap beresiko. Prosedur seperti ini dikerakan untuk membentuk kembali sistem
drainase bilier, mengurangi tekanan rasa nyeri karena penumpukan empedu akibat
obstruksi dan meredakan geala pruritus serta ikterus. <elama beberapa hari setelah
dipasang, kateter dibuka untuk drainase eksternal. 2airan empedu yang mengalir
keluar diobservasi dengan ketat untuk mengetahui umlah, warna, dan adanya darah
serta debris.
'. Bentuk Aerapi /on Bedah ;ainnya
a) Hipertemia pernah dilakukan sebagai suatu bentuk terapi untuk mengatasi
metastasis pada hati. Pemanasan diarahkan pada tumor melalaui beberapa :ara
untuk menimbulkan nekrosis pada aringan tumor tersebut sementara aringan
normal tetap terlindungi.
b) 2ryosurgery atau pengembangan teknik pembekuan dingin sel-sel tumor hati dan
penggunaan bedah laser sebagai salah satu bentuk terapi masih berada dalam
tahap awal.
:) >mobolisasi untuk mengganggu aliran darah arterial kedalam aringan tumor
dengan memasukkan partikel-partikel gelfoam kedalam pembuluh darah arteri
yang memperdarahi tumor ternyata :ukup efektif pada pasien-pasien dengan
tumor yang k:eil
d) Imunotherapi merupakan bentuk lain yang masih diteliti. Pada tahap ini, limfosit
dengan reaktivitas anti tumor diberikan kepada penderita tumor hati. 6egresi
tumor yang merupakan hasil akhir yang diinginkan ternyata terlihat pada
penderita kanker metastasis yang tidak berhasil diobati dengan terapi standar.
b. Penatalaksanaan Bedah
1. ;obektomi Hati
;obektomi hati untuk penyakit kanker dapat sukses dikerakan apabila tumor hati
primer terlokalisir atau pada kasus metastasis, apabila lokasi primernya dapat di
eksisi seluruhnya dan metastasisnya terbatas. 9eskipun demikian, metastasis ke
dalam hati arang bersifat terbatas atau soliter. $engan mengandalkan pada
kemampuan sel-sel hati untuk beregenerasi, sebagian dokter bedah telah melakukan
pengangkatan +"# dari organ hati dengan hasil yang baik. 9eskipun demikian,
adanya sirosis akan membatasi kemampuan hati untuk beregenerasi.
(. Aransplantasi Hati
Aranspalantasi hati digunakan untuk mengatasi penyakit hati stadium terminal yang
mengan:am iwa penderitanya selain bentuk terapi yang lain tidak mampu
menanganinya. Beberhasilan transplantasi hati bergantung pada keberhasilan terapi
imunosupresi.
2.5 A,(+& K#1#"3!& H#1!.*
A. P#&'%)/&
1. Identitas
a) ,sia
Biasanya menyerang pada usia muda, namun insiden terbanyak pada usia '"
tahun ke atas.
b) *enis Belamin
Insiden hepatoma pada laki-laki lebih banyak daripada wanita
(. Perubahan Pola 1ungsional
$ata dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan=gangguan hati.
a. -ktivitas
Blien akan mengalami kelemahan, kelelahan, dan malaise
b. <irkulasi
Bradikardi akibat hiperbilirubin berat, ikterik pada sklera, kulit dan membran
mukosa
:. >liminas
4arna urine gelap %seperti teh), diare feses warna tanah liat.
d. 9akanan dan :airan
-noreksia, berat badan menurun, perasaan mual dan muntah, teradi peningkatan
edema dan asites
e. /eurosensori
Peka terhadap rangsang, :enderung tidur, leatrgi, asteriksis.
f. /yeri = Benyamanan
Bram abdomen, nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas, mialgia, atralgia,
sakit kepala, dan pruritus
g. <eksualitas
Pola hidup = perilaku meningkat resiko terpaan %:ontohC homoseksual aktif atau
biseksual pada wanita)
&. Pemeriksaan 1isik
1. Aanda-tanda vital
Aekanan darah meningkat, nadi bradikardia, suhu meningkat, pernapasan
meningkat
(. 9ata
<klera ikterik
&. 9ulut
9ukosa kering dan bibir pu:at
'. -bdomen
Aerdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas, pembesaran hati = hepatomegali,
asites, permukaan teraba ireguler.
5. Bulit
@atal %Pruritus), ikterik
7. >kstremitas
9engalami kelemahan, peningkatan edema
B. D/'&., K#1#"3!&
1. @angguan rasa nyaman %nyeri) b=d pembengkakan hepar dan bendungan vena porta
(. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b=d gangguan absorbsi dan
metabolisme pen:eraan makanan, penurunan peristalti: %reflek vis:eral), empedu
tertahan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena
anoreksia, mual, dan muntah.
&. Intoleransi aktivitas b=d kelelahan akibat meningkatnya kebutuhan metabolisme
sekunder terhadap infeksi kronik hepatoma
'. Pola nafas tidak efektif b=d pengumpulan :airan intra abdomen, asites, dan
penurunan ekspansi paru
5. Belebihan volume :airan b.d hipertensi portal, tekanan osmoti: kolid yang merendah
akibat dari penurunan protein albumin
7. 6esiko tinggi kerusakan integritas kulit dan aringan b=d pruritus sekunder terhadap
akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.
C. I&!#"4#&,/ K#1#"3!&
/o
$G
$iagnosa keperawatan Briteria hasil Intervensi 6asional
1 @angguan rasa nyaman
%nyeri) b=d
pembengkakan hepar
dan bendungan vena
porta.
$5C
- /yeri tekan abodem
- -sites
- Pembengkakan vena
Auuan C
Peningkatan rasa
kenyamanan
2riteria hasil C
Aidak menunukkan
tanda-tanda nyeri
1. Bolaborasi dengan
individu untuk
menentukan metode
yang dapat digunakan
untuk intesintas nyeri
1. /yeri yang
berhubungan
dengan hepatitis
sangat tidak
nyaman, oleh
karena dapat
peregangan se:ara
kapsula hati.
9elalui
(. Pertahankan tirah
baring ketika pasien
mengalami gangguan
rasa nyaman pada
abdomen
&. Batasi asupan natrium
dan :airan
'. Bolaborasi dalam
pemberian
antispasmodik dan
sedatif
pendekatan kepada
individu yang
mengalami
perubahan
kenyamanan nyeri
diharapkan lebih
efektif mengurangi
nyeri.
(. 9engurangi
kebutuhan
metabolik dan
melindungi hati
&. 9eminimalkan
pembentukan asites
lebih lanut
'. 9engurangi
intabilitas tra:tus
gastrointestinal dan
nyeri serta
gangguan rasa
nyaman pada
abdomen.
( Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh b=d gangguan
absorbsi dan
metabolisme pen:eraan
makanan, penurunan
peristalti: %reflek
vis:eral), empedu
tertahan, kegagalan
masukan untuk
memenuhi kebutuhan
metabolik karena
anoreksia, mual, dan
muntah.
AuuanF
Perbaikan status nutrisi
Briteria HasilF
9enunukkan
peningkatan berat badan
dan men:apai tuuan
dengan nilai laboratorium
normal dan bebas dari
tanda-tanda malnutrisi
1. -arkan dan bantu
klien untuk istirahat
sebelum makan
(. -wasi pemasukan diet
atau umlah kalori,
tawarkan makan
sedikir tapi sering
&. Pertahankan hygiene
mulut yang baik
sebelum makan dan
sesudah makan
1. Beletihan berlanut
menurunkan
keinginan untuk
makan
(. 9akanan dengan
porsi ke:il dan
sering lebih
ditolerir oleh
penderita hepar
&. -kumulasi partikel
makanan di mulut
dapat menambah
bau dan rasa tak
sedap yang
menurunkan nafsu
makan
&. Intoleransi aktivitas b=d
kelelahan akibat
meningkatnya
kebutuhan metabolisme
sekunder terhadap
infeksi kronik hepatoma
AuuanC
Peningkatan energi dan
partisipasi dalam aktivitas
Briteria HasilC
9engembangkan pola
aktivitas atau istirahat
konsisten dengan
keterbatasan fisiologis
1. Bantu pasien dalam
mengidentifikasi
faktor-faktor yang
meningkatan energi
(. -arkan pasien untuk
membuang atau
mengurangi aktivitas
yang dapat
menyebabkan nyeri
atau lelah dan anurkan
untuk tirah baring
&. -arkan strategi
koping kognitif
%seperti pembandingan,
relaksasi, pengendalian
bernafas)
'. -arkan orang terdekat
untuk membantu
pasien dalam
melakukan aktivitas
1. 9emungkinkan
klien dapat
memprioritaskan
kegiatan-kegiatan
yang sangat
penting dan
menimalkan
pengeluaran energi
untuk kegiatan
yang kurang
penting
(. Airah baring akan
meminimalkan
energi yang
dikeluarab
sehingga
metabolisme dapat
digunakan untuk
penyembuhan
penyakit
&. 6espon emosional
trhadap intoleransi
aktivitas dapat
se:ara efektif
ditangani dengan
menggunakan
strategi koping
kognitif
'. $ukungan sosial
meningkatkan
pelaksanaan
'. Pola nafas tidak efektif
b=d pengumpulan :airan
intra abdomen, asites,
dan penurunan ekspansi
paru
AuuanC
Perbaikan status
pernafasan
Briteria hasilC
1. -wasi frekuensi,
kedalaman, dan upaya
pernafasan
1. Pernafasan dangkal
atau :epat
kemungkinan
terdapat hipoksia
dan akumulasi
- Pola nafas adekuat
- Perubahan nadai %7"-0"
G=menit)
- 66 17-(' G=menit
- Pernafasan tidak
menggunakan :uping
hidung
(. Berikan posisi semi
1owler
&. Berikan oksigen sesuai
kebutuhan
:airan dalam
abdomen
(. 9emudahkan
pernafasan dengan
menurunkan
tekanan pada
diafragma dan
meminimalkan
ukuran sekret
&. 9ungkin perlu
untuk men:egah
hipoksia
5. Belebihan volume
:airan b.d hipertensi
portal, tekanan osmoti:
kolid yang merendah
akibat dari penurunan
protein albumin
AuuanC
Pemulihan kepada
volume :airan yang
normal
Briteria hasilC
- !olume :airan
seimbang antara
pemasukan dan
pengeluatan, berat
badan stabil, AA!
dalam batas normal
- Aidak ada bunyi paru
- Protein total %7," D 0,"
gr=dl), albumin %&,5 D
5,5 gr=dl), B
.
%&,5 D 5,"
m>J=;), /a %1&5-1'5
m>J=;)
1. -wasi albumin serum
dan elektrolit khusu
kalium dan natrium
(. Batasi natrium dan
:airan sesuai indikasi
1. Penurunan albumin
serum
mempengaruhi
tekanan osmotik
kolid plasma,
mengakibatkan
pembentukan
edema. Penurunan
aliran darah ginal
menyertai
peningkatan kadar
aldosteron dan
penggunaan
diuretik untuk
menurunkan air
total tubuh, dapat
menyebabkan
sebagai
perpindahan atau
ketidakseimbangan
elektrolit
(. /atrium mungkin
dibatasi untuk
meminimalkan
retensi :airan
dalam area ekstra
&. Bolaborasi dalam
pemberian obat
diuretik
'. ,kur masukan
keluaran :atat
keseimbangannya
timbang berat badan
tiap hari dan :atat
peningkatan lebih dari
",5 kg per hari
vaskuler.
Pembatasan :airan
perlu untuk
memperbaiki =
men:egah
pengen:eran
&. $iuretik digunakan
untuk mengontrol
edema dan asites,
emngambat
aldosteron,
meningkatkan
ekstresi air, bila
terapi dengan tirah
abring dan
pembatasan
natrium tidak
teratasi
'. 9enunukkan
status sirkulasi,
teradinya
perbaikan
perpindahan
:airan, dan respon
terhadap terapi.
Beseimbangan
posoif atau
peningkatan berat
badan sering
menunukkan
retensi :airan
lanut.
5. 6esiko tinggi kerusakan
integritas kulit dan
aringan b=d pruritus
sekunder terhadap
akumulasi pigmen
AuuanC
Pengurangan resiko
kerusakan integritas kulit
dan aringan
1. Pertahankan
kebersihan tanpa
menyebabkan kulit
kering.
- <ering mandi dengan
1. Bekeringan
meningkatkan
sensitifitas kulit
dengan
merangsang uung
bilirubin dalam garam
empedu.
Briteria HasilC
- *aringan kulit tetap utuh
- Penurunan pruritus
menggunakan air
dingin dan sbun
ringan %kadtril,
lanolin)
- Beringkan kulit,
aringan digosok
(. -nurkan tidak
menggaruk,
instruksikan klien
untuk memberikan
tekanan kuat pada area
pruritus untuk tuuan
menggaruk
&. Pertahankan
kelembaban ruangan
&"# - '"# dan dingin.
syaraf
(. Penggantian
merangsang
pelepasan
histamin,
menghasilkan lebih
banyak pruritus
&. Pendinginan akan
menurunkan
vasodilatasi dan
kelembaban
kekeringan
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 K#,/*1($&
Hepatitis adalah suatu proses peradangan diffus pada aringan yang dapat disebabkan
oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia.
%<uono Hadi, 1+++). >tiologinya karena Infeksi virus, reaksi toksik terhadap obat-obatan C
menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut,
alkohol C menyebabkan alkohol hepatitis dan selanutnya menadi alkohol sirosis, dan bahan-
bahan kimia.
Barsinoma hepatoseluler = Hepatoma adalah tumor ganas hati primer yang berasal dari
hepatosit dan sebagian besar dengan faktor resiko infeksi kronis adalah hepatitis B dan 2
WOC H#1!/!/,
WOC H#1!.*
DA0TAR PUSTAKA
Inayah, ;in. (""'. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Sistem Gangguan Pencernaan
Edisi ! *akartaC <alemba 9edika.
Isselba:her, Burt *,et.all. (""7. "uku #arrison Prinsip$Prinsip %lmu Penyakit Dalam &olume !
*akartaC >@2.
<melt?er, <u?anne. (""(. "uku A'ar Keperawatan (edikal$"edah "runner ) Suddarth Edisi *!
*akartaC >@2
<yaifuddin. (""7. Anatomi +isiologi ,ntuk (ahasiswa Keperawatan Edisi -! *akartaC >@2.
--<;$ Pra:ti:e @uideline. ("1". (anagement of #epatocellular .arcinoma/ An ,pdate!
;iu K, et.all. ("1". Potential 0argets +or (olecular %maging of Apoptosis 1esistance %n
#epatocelular .arcinoma!
6ossi, ;uigi. ("1". 23G4/ 2orld 3ournal Gastrointestinal 4ncology / .urrent Approach %n 0he
0raetment 4f #epatocelluler .arcinoma!

You might also like