You are on page 1of 9

Bab 5

Pengujian hipotesis komparatif k sampel berpasangan


Penelitian untuk variabel yang sama ,sering dilakukan pada sampel yang jumlahnya
lebih dari dua (k sampel).misalnya 3:4 atau 10 sampel. Selanjutnya berdasarkan
sampelyang diambil secara random tersebut, akan dianalisis apakah rata-rata (mean)
antara satu sampel dengan sampel yang lain berbeda secara signifikan atau
tidak.signifikan artinya perbedaan atau persamaan rata-rata dari sampel-sampel
tersebut dapat di generalisasikan terhadap populasi dari mana sampel-sampel tersebut
diambil. Jadi perbedaan bukan hanya terjadi pada sampel-sampel itu saja karena
terjadi kesalahan pengambilan sampel.
Misalnya akan dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan disiplin
kerja antara pegawai negri sipil (X
1
) ,swasta (X
2
) ,dan BUMN (X
3
).karena luasnya
populasi, maka dalam memperoleh informasi, peneliti menggunakan sampel yang
diambil dari tiga kelompok populasi tersebut. Selanjutnya untuk menguji signifikan
perbedaan rata-rata (mean) ke tiga kelompok sampel tersebut secara serempak (X
1
:
X
2
: X
3
) dan efisien, maka diperlukan teknik statistik tersendiri. Tetapi kalu dalam
pengujian yang serempak itu menghasilkan perbedaan yang signifikan ,maka perlu
dilanjutkan pengujian antara 2 sampel ,yaitu X
1
: X
2
, X
1
: X
3
dan X
2
: X
3
. Dari tiga
pengujian ituakan dapat diketahui dimana letak perbedaan, apakah hanya X
1
dengan
X
2
saja atau ketiga-tiganya.
Pengujian hipotesis komparatif k sampel secara serempak akan lebih efisien,karena
tidak harus melalui antar dua sampel. Untuk tiga sampel saja (X
1
: X
2
: X
3
) akan
dilakukan tiga kali pengujian bila melalui antar dua sampel. Untuk n kelompok
sampel akan dilakukan n (n-1) : 2 pengujian. Misalkan untuk 10 sampel akan
dilakukan 10 (10-1) : 2 = 45 kali pengujian.
Statistik nonparametris yang digunakan untuk menguji signifikan hipotesis komparatif
k sampel yang berpasangan bila datanya nominal adalah test cochran dan bila datanya
ordinal adalah friedman two way anova.
A. Test Cochran
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan bila
datanya berbentuk nominal dan frekuensi dikotomi. Misalnya jawaban dalam
wawancara atau observasi hasil eksperimen berbentuk :ya tidak ; sukses gagal ;
disiplin tidak disiplin ; terjual tidak terjual ; dan sebagainya. Selanjutnya jawaban
tersebut diberi skor 0 untuk gagal dan skor 1 untuk sukses.
Rumus yang digunakan untuk pengujian adalah sebagai berikut :
Q =
()[


Distribusi sampling Q mendekati distribusi Chi Kuadrat, oleh karena itu untuk
menguji signifikan harga Q hitung tersebut. Maka perlu dibandingkan dengan harga-
harga kritis untuk Chi Kuadrat (tabel IV). Ketentuan pegujian adalah : bila Q hasil
menghitung lebih besar atau sama dengan tabel (), maka H
0
ditolak dan H
a
diterima.
Contoh 1
Dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas tiga metode kerja baru yang
diadopsi dari konsultan. Untuk mengetahui hal ini, dilakukan penelitian dengan
mencobakan ke tiga metode tersebut pada 3 kelompok karyawan yang dipilih secara
random. Masing-masing kelompok terdiri atas 15 karyawan. Efektivitas metode akan
diukur dari gagal tidaknya pegawai tersebut menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 1
jam. Hasil eksperimen memberikan data sebagai tertera dalam tabel 5.1
Berdasarkan hal tersebut maka :
1. Judul penelitian dapat diasumsikan sebagai berikut :
Perbedaan efektivitas tiga metode kerja
2. Variabel penelitiannya adalah :
a. metode kerja baru, sebagai variabel independen
b. kegagalan kerja sebagai variabel dependen
3. Rumusan masalah
Adakah perbedaan efektivitas di antara tiga metode kerja baru tersebut ?
4. Sampel
Tiga kelompok karyawan, masing-masing berjumlah 15 orang
5. Hipotesis
H
0
: tidak terdapat perbedaan efektivitas ketiga metode kerja baru .
H
a
: terdapat beberapa efektivitas ketiga metode kerja baru
6. Kriteria pengujian hipotesis :
H
0
diterima bila Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari tabel, dan tolak H
0
bila
harga Chi Kuadrat lebih besar atau sama dengan Chi kuadrat Tabel.
7. Penyajian data
Data hasil penelitian dan setelah diberi skor ditunjukan pada tabel 5.1. Data
dalam tabel tersebut dapat diberi penjelasan sebagai berikut.
Pekerja yang berhasil menyelesaikan pekerjaan maksimum 1 jam dinyatakan
sukses (skor 1) dan setelah 1 jam dinyatakan gagal (diberi skor 0).
TABEL 5.1
PRESTASI KERJA TIGA KELOMPOK KARYAWAN DALAM
MENGGUNAKAN METODE KERJA BARU



Gj = jumlah yang sukses (jumlah yang mendapat nilai 1)
Li = jumlah yang sukses kelompok I,II, III
No. Kel I kel II Kel III Li Li
2
1 0 1 1 2 4
2 1 0 1 2 4
3 1 1 1 3 9
4 0 0 1 1 1
5 0 1 1 2 4
6 0 0 0 0 0
7 1 1 1 3 9
8 0 1 1 2 4
9 1 0 1 2 4
10 0 1 1 2 4
11 1 0 0 1 1
12 0 1 1 2 4
13 0 0 1 1 1
14 0 0 0 0 0
15 1 0 1 2 4

Gj = 6 Gj = 7 Gj = 12 Gj = 25 Gj = 53
Li
2
= kuadrat dari Li

8. Perhitungan untuk pengujian hipotesis
Untuk pengujian hipotesis maka harga-harga tersebut selanjutnya dimasukan
dalam rumus 6.26 diatas.
Q =
()[


Q =
()[(

)()

]
()()



Untuk rumus diatas dk = k 1 = 3 1 = 2. Berdasarkan dk = 2. Untuk taraf
kesalahan 5%, maka harga Chi Kuadrat tabel = 5,99 (lihat tabel VI). Harga Q hitung
(5,64) ternyata lebih kecil dari tabel (5,99).jadi H
0
diterima dan H
a
ditolak.

9. Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan di antara tiga metode
kerja baru terhadap prestasi kerja baru pegawai. Ketiga metode mempunyai
pengaruh yang sama/ tidak berbeda.
10. Saran
Dapat dipilih salah satu metode kerja baru, bila hal tersebut dapat
meningkatkan produktivitas karyawan.
B. Test Friedman
Friedman Two Way Anova (Analisis Varian Dua jalan Friedman), di gunakan untuk
menguji hipotesis komparatif k sampel yang berpasangan (related) bila datanya
berbentuk ordinal (rangking). Bila datayang terkumpul berbentuk interval. Atau ratio.
Maka data tersebut di ubah kedalam data ordinal.
Misal dalam suatu pengukuran di peroleh nilai sebagai berikut : 4, 7, 9, 6. Data
tersebut adalah data interval. Selanjut nyadata tersebut di ubah ke ordinal (rangking)
sehingga menjadi 1, 3, 4, 2. Karena distribusi yang terbentuk adalah distribusi Chi
kuadrat, maka rumus yang di gunakan untuk pengujianadalah rumus chi kuadrat (
2
)
seperti yang tertera dalam 5.3

( )
(

( )


Di mana :
N = banyak barisdalam tabel
K = banyak kolom
Rj= menghitun jumlah rangking dalam kolom
Ketentuan pengujian jika harga Chi kuadart hasil menghitung dari rumus di atas
lebih besar ataw sama dengan () tabel maka Ho di tolak dan Ha di terima.

Contoh :
Di lakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh tiga gaya kepemimpinan terhadap
efektifitas kerja pegawai. Tiga gaya kepemimpinan itu adalah : Gaya kepemimpinan
direktif , suportif, dan partisipatif. Penelitian di lakukan terhadap tiga kelompok kerja
(N), di manasetiap kelompok terdiri atas 15 pegawai (K) jadi jumlah seluruh pegawai
ada 45. Gaya kepemimpinan direktif di terapkan pada 15 oegawai pertama, suportif
pada 15 pegawai yang kedua, danpartisipatif pada 15 pegawai yang ke tiga. Setelah
sebulan efektifitas kerja pegawai di ukur dengan suatu yang terdiri 20 butir, setiap
butir yang di gunakan pengamatan di beri skor 1, 2 , 3 , 4. Skor 1 berarti sangat tidak
efektif , skor 2 tidak efektif, skor 3 efektif, skor 4 sangat efektif. Jadi untuk setiap
orang akan mendapat skor tertinggi 80 (4 20) dan terendah 20 (120)
Berdasarkan hal ersebut di atasmaka :
1. Judul penelitian dapat di rumus kan sebagai berikut :
Pengaruh tiga gaya kepemimpinan terhadap efektifitas kerja pegawai ataw perbedaan
Efektifitas Tiga Gaya Kepemimpinan.
2. Variabel penelitiannya adalah :
a. Gaya kepemimpinan sebagai variabel independen.
b. Efektifitas kerja pegawai sebagai variabeldependen.
3. Rumusan Masalah
Adakah perbedaan pengeruh ke tiga gaya kepemimpinan terhadap efektifitas kerja
pegawai ?
4. Sampel :
Tiga kelompok sampel masing-masing terdiri 15orang.
5. Hipotesis :
Ho : Ketiga gaya kepemimpinan itu mempunyai pengaruh yang sama terhadap
efektifitas kerja pegawai:
Ha : Ketiga gaya kepemimpinan itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap
efektivitas kerja pegawai:
6. Kriteria Pengujian hipotesis
Ho diterima bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi kuadrat tabel.
7. Penyajian data
Data hasil eksperimen di tujukan pada tabel 5.3 Berikut.

TABEL 5.3
EFEKTIFITAS KERJA TIGA KELOMPOK PEGAWAI
(Data Interval)
No. Efektivitas kerja berdasarkan gaya kepemimpinan :
kelompok direktif supportif partisipartif
1 76 70 75
2 71 65 77
3 56 57 74
4 67 60 59
5 70 56 76
6 77 71 73
7 45 47 78
8 60 67 62
9 63 60 75
10 60 59 74
11 61 57 60
12 56 60 75
13 59 54 70
14 74 72 71
15 66 63 65
jumlah 961 918 1064

Untuk keperluan analisis, maka skor seluruh data 3 kelompok yang berupa data
interval tersebut, di ubah ke data ordinal/rangking. Tabel 5.4 sebagai contoh untuk
kelompok pertama 76, 70, 75 maka rangkingnya adalah 3,1,2 (angka 70 yang terkecil
diberi rangking 1).
8. perhitungan untuk pengujian
Dari tabel 5.4 diperoleh jumlah rangking dalam kelompok adalah 32, 22, 36. Harga-
harga tersebut selanjutnya dimasukan dalam rumus 6.22.

( )
(

( )

()()( )
[

] ()( )


Untuk menguji signifikan ini, maka perlu di bandingkan dengan tabel VI (harga kritis
untuk Chi kuadrat). Untuk tes ini dk =k-1 =2. Jadi untuk dk =2, dan kesalahan 0,05
maka harga Chi Kuadrat tabel = 5,99. Harga Chi kuadrat hitung ternyata lebih besar
dan tabel (6,93 > 5,99).dengan demikian H
0
ditolak dan Ha diterima
9. kesimpulan
Ke tiga gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap efektivitas
kerja pegawai.
10. saran
Terapkan salah satu gaya kepemimpinan yang paling berpengaruh terhadap efektivitas
kerja pegawai, yaitu gaya partisipatif. Gaya ini mempunyai jumlah nilai tertinggi
yaitu 1064.
TABEL 5.4
EFEKTIFITAS KERJA TIGA KELOMPOK PEGAWAI
(Data Ordinal)
No. Efektivitas kerja berdasarkan gaya kepemimpinan :
kelompok direktif supportif partisipartif
1 3 1 2
2 2 1 3
3 1 2 3
4 3 2 1
5 2 1 3
6 3 1 2
7 1 2 3
8 1 3 2
9 2 1 3
10 2 1 3
11 3 1 2
12 1 2 3
13 2 1 3
14 3 2 1
15 3 1 2
jumlah 32 22 36

You might also like