You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian
khusus pada penduduk rentan (gologan rawan) antara lain ibu hamil, ibu menyusui,
bayi, balita,anak sekolah, remaja dan lanjut usia (lansia). Sampai saat ini, permasalah
gizi utama yang ada di Indonesia adalah urang !nergi Protein (!P), urang
"itamin # ("#), $angguan #kibat ekurangan Iodium ($#I) dan #nemia
ekurangan %at &esi atau #nemia $izi &esi. (Soekirman,'((().
Ibu hamil merupakan salah satu dari masyarakat gologan rawan yang sering
mengalami permasalahan gizi yang berkaitan dengan status gizinya , terutama
masalah ! (urang !nergi ronis ) dan #nemia $izi &esi selama proses
kehamilan. #ngka kematian ibu)))))))))))))))))).
*enurut +,-, Istilah ! atau kurang energi kronik merupakan istilah lain
dari urang !nergi Protein (!P) yang diperuntukkan untuk wanita yang kurus dan
lemah akibat kurang energi yang kronis. Penyebab dari ! ini adalah
ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran
energi (.epartemen $izi dan esmas /*0I, '((1). ! banyak dialami oleh ibu
hamil karena adanya pengaruh dari beberapa fa2tor seperti fa2tor so2ial ekonomi
(pola konsumsi, pendapatan keluarga, pendidikan ibu, fa2tor perilaku) dan fa2tor
biologis (usia ibu hamil, jarak kehamilan, paritas, berat badan selama hamil). 3ika
tidak segera ditanggulangi ! pada ibu hamil ini akan memberikan dampak
negati4e bagi kesehatan ibu dan janin selama proses kehamilan. #dapun dampak
negati4e dari ! pada ibu hamil diantaranya
&erdasarkan hasil 5iskesdas angka ! pada ibu hamil di &ali sebesar
Selain permasalahan !, permasalahan gizi laiinya pada ibu hamil adalah
masalah anemia gizi besi. #nemia defisiensi besi merupakan suatu keadaan saat
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah seseorang berada di bawah normal dari kelompok umur dan jenis
kelaminnya. #nemia defisiensi besi terjadi karena tidak 2ukupnya suplai zat besi yang
mengakibatkan defek pada sintesis ,b, sehingga mengakibatkan timbulnya sel darah
merah yang hipokrom dan mikrositer (+ikipedia Indonesia). riteria anemia pada
kehamilan menurut organisasi kesehatan dunia (+,-) adalah ,b kurang dari 66
gr7dl. Sedikit berbeda dengan +,-, 8he 2enters fo .isease 9ontrol and Pre4ention
(9.9) menyebutkan kriteria anemia adalah ,b kurang dari 66 gr7dl untuk trimester I
dan III, serta ,b kurang dari 6(,: gr7dl untuk trimester II.
#nemia defisiensi besi pada ibu hamil ini terjadi akibat beberapa fa2tor,
diantaranya ; kurangnya asupan zat gizi selama kehamilan terutama zat gizi mikro(/e,
"itamin 9, #sam folat), adanya gangguan penyerapan atau malabsorpsi, tubuh tidak
dapat menyerap zat besi yang di butuhkan semasa hamil , kehilangan darah yang
disebabkan oleh pendarahan menstruasi yang banyak, pendarahan akibat luka,
akti4itas yang lebih, sehingga tubuh menjadi mudah lemas serta lesu, so2ial ekonomi
yang rendah (daya beli pangan rendah), kurangnya pengetahuan tentang anemia pada
kehamilan dan ketidakpatuhan dalam mengonsumsi tablet /e.
#nemia defisiensi besi akan memberikan beberapa dampak negati4e untuk
kehamilan seperti ; gangguan atau hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh
maupun sel otak sehingga pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum
waktunya, &ayi &erat <ahir 5endah (&&<5), perdarahan sebelum dan pada waktu
melahirkan serta pada anemia berat dapat menimbulkan kematian ibu dan bayi, selain
itu anak akan mengalami gangguan pertumbuhan, tidak dapat men2apai tinggi yang
optimal dan anak menjadi kurang 2erdas, daya tahan tubuhnya akan menurun ,
sehingga mudah terserang penyakit infeksi.
&erdasarkan +,- +orldwide Pre4alen2e of #nemia 6==> ? '((:, Indonesia
termasuk dalam negara dengan masalah anemia pada wanita hamil dengan tingkat
keparahan yang tinggi (se4ere). *enurut data yang dikeluarkan .epkes 5I, pada
kelompok usia balita pre4alensi anemia gizi besi pada tahun '((6 adalah @1,(A,
kelompok wanita usia subur 'B,@A, sedangkan pada ibu hamil @(,6A. Pre4alensi
anemia defisiensi besi masih tergolong tinggi yaitu sekitar >(A lebih dari populasi
manusia di dunia yang terdiri dari anak-anak, wanita menyusui, wanita usia subur dan
wanita hamil (+,-, '(66). Pre4alensi anemia pada ibu hamil sebesar '@,: A
(5iskesdas, '((1), sedangkan berdasarkan hasil 5iskesdas ('(6>) pre4alensi anemia
ibu hamil di Indonesia sebesar >1,6A. .ari hasil 5iskesdas '(6( yang dilakukan di
@@( kota7kabupaten di >> pro4insi di Indonesia oleh &adan Penelitian dan
Pengembangan esehatan .epkes 5I mengungkapkan bahwa se2ara nasional
pre4alensi anemia di perkotaan men2apai 6@,CA .
&erdasalkan uraian dari latar belakang diatas maka perlu dilakukan
pengumpulan data awal tentang permasalahan gizi yang terjadi pada ibu hamil
tersebut agar diketahui masalah apa yang paling banyak terjadi , sehingga pada
akhirnya dapat disusun suatu Peren2ana Program Perbaikan $izi sehingga pre4alensi
masalah gizi pada ibu hamil menurun dan ter2apai derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.
B. Rumusan Masalah
&erdasarkan latar belakang di atas maka kami dapat merumuskan masalah seperti
yang di uraikan dibawah ini D
6. #pakah terdapat ! dan #nemia $izi &esi pada ibu hamil di desa EF
C. Tujuan
6. 8ujuan 0mum
Gang menjadi tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian
! dan #nemia $izi &esi pada ibu hamil di desa E.
'. 8ujuan husus
a. 0ntuk menentukan pre4alensi ibu hamil yang mengalami ! dan #nemia
$izi &esi di desa E.
b. 0ntuk menentukan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil di desa E tentang
! dan #nemia $izi &esi.
2. 0ntuk menentukan pola konsumsi ibu hamil di desa E.
d. 0ntuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ! dan
#nemia $izi &esi pada ibu hamil di desa E.
D. Manfaat
6. *anfaat 8eoritis
,asil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam ilmu pengetahuan dengan
memberikan tambahan informasi mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi
kejadian ! dan #nemia $izi &esi pada ibu hamil di desa E.
'. *anfaat Praktis
.engan mengetahui data penyebab ! dan #nemia $izi &esi pada ibu hamil
dapat digunakan untuk menyusun program perbaikan gizi di desa E.
BAB II
TINJAUAN PUTA!A
A. !E! "!urang Energ# !r$n#k% &a'a I(u Ham#l
). Pengert#an !E! "!ekurangan Energ# !r$n#s%
Istilah ! atau kurang energi kronik merupakan istilah lain dari urang
!nergi Protein (!P) yang diperuntukkan untuk wanita yang kurus dan lemah
akibat kurang energi yang kronis. .efinisi ini diperkenalkan oleh +orld ,ealth
-rganization (+,-). ! penyebabnya dari ketidakseimbangan antara asupan
untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi (.epartemen $izi dan
esmas /*0I, '((1).
ekurangan !nergi ronis (!) adalah keadaan dimana remaja
putri7wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung
lama atau menahun. 5isiko ekurangan !nergi ronis (!) adalah keadaan
dimana remaja putri7wanita mempunyai ke2enderungan menderita !.
Seseorang dikatakan menderita risiko ! bilamana <I<# H'>,: 2m.
*. +akt$r,+akt$r -ang Mem&engaruh# !E!
a. /aktor Sosial !konomi, /aktor sosial ekonomi ini terdiri dariD
- Pendapatan eluarga
8ingkat pendapatan dapat menentukan pola makanan. -rang dengan tingkat
ekonomi rendah biasanya akan membelanjakan sebagian besar pendapatan
untuk makan, sedangkan dengan tingkat ekonomi tinggi akan berkurang
belanja untuk makanan. Pendapatan merupakan faktor yang paling
menentukan kualitas dan kuantitas hidangan. Semakin banyak mempunyai
uang berarti semakin baik makanan yang diperoleh, dengan kata lain
semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula persentase dari penghasilan
tersebut untuk membeli buah, sayuran dan beberapa jenis makanan lainnya.
- Pendidikan Ibu
<atar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu unsur penting
yang dapat mempengaruhi keadaan gizinya karena dengan tingkat
pendidikan tinggi diharapkan pengetahuan 7 informasi tentang gizi yang
dimiliki menjadi lebih baik.
- /aktor Pola onsumsi
Pola makanan masyarakat Indonesia pada umumnya mengandung sumber
besi heme (hewani) yang rendah dan tinggi sumber besi non heme (nabati),
menu makanan juga banyak mengandung serat dan fitat yang merupakan
faktor penghambat penyerapan besi (.epartemen $izi dan esmas /*0I,
'((1).
- /aktor Perilaku
ebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pada umumnya wanita
lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan anak-anaknya.
Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit >((( kalori 7 hari 3ika
ibu tidak punya kebiasaan buruk seperti merokok, pe2andu dsb, maka status
gizi bayi yang kelak dilahirkannya juga baik dan sebaliknya (#risman,
'((1).
b. /aktor &iologis, /aktor biologis ini diantaranya terdiri dari ;
- 0sia Ibu ,amil
*elahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan
kualitas janin7anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu
(&aliwati, '((@D >). arena pada ibu yang terlalu muda (kurang dari '(
tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendiri yang
masih dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal yang
terjadi selama kehamilan (Soetjiningsih, 6==:D =B). Sehingga usia yang
paling baik adalah lebih dari '( tahun dan kurang dari >: tahun, sehingga
diharapkan status gizi ibu hamil akan lebih baik.
- 3arak ehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari ' tahun.
Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak antara
kelahiran anaknya lebih dari ' tahun maka anak akan memiliki probabilitas
hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan
jarak kelahiran dibawah ' tahun. (#guswilopo, '((@ D :). 3arak melahirkan
yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin7anak yang rendah dan
juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memperoleh kesempatan
untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang 2ukup
untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya). .engan
mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan
janin7bayi berikut yang dikandung. (&aliwati, '((@ D >).
- Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat
hidup (4iable). (*o2htar, 6==C). Paritas diklasifikasikan sebagai berikutD
Primipara adalah seorang wanita yang telah pernah melahirkan satu
kali dengan janin yang telah men2apai batas 4iabilitas, tanpa
mengingat janinnya hidup atau mati pada waktu lahir.
*ultipara adalah seorang wanita yang telah mengalami dua atau
lebih kehamilan yang berakhir pada saat janin telah men2apai batas
4iabilitas.
$rande multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami lima
atau lebih kehamilan yang berakhir pada saat janin telah men2apai
batas 4iabilitas. ehamilan dengan jarak pendek dengan kehamilan
sebelumnya kurang dari ' tahun 7 kehamilan yang terlalu sering
dapat menyebabkan gizi kurang karena dapat menguras 2adangan zat
gizi tubuh serta organ reproduksi belum kembali sempurna seperti
sebelum masa kehamilan (.epartemen $izi dan esmas /*0I,
'((1).
- &erat &adan Selama ,amil
&erat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk
umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan
yang harus diberikan agar kehamilannya berjalan dengan lan2ar. .i Iegara
maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 6'-6@ kg. 3ika ibu
kekurangan gizi pertambahannya hanya 1-C kg dengan akibat akan
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah ( !rna, dkk, '((@ ). Pertambahan
berat badan selama hamil sekitar 6( ? 6' kg, dimana pada trimester I
pertambahan kurang dari 6 kg, trimester II sekitar > kg, dan trimester III
sekitar B kg. Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan
memantau pertumbuhan janin.
.. Tan'a 'an /ejala !E!
a. <ingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari '>,: 2m.
(. urang 2ekatan dalam bekerja.
0. Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai
'. 3ika hamil 2enderung akan melahirkan anak se2ara prematur atau jika lahir
se2ara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau
kurang dari '.:(( gr.
1. Pengukuran tatus /#2# Dengan Cara Antr$&$metr#
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ukuran fisik seseorang sangat erat
berhubungan dengan status gizi. #tas dasar-dasar ini ukuran-ukuran antropometri
diakui sebagai indeks yang baik dan dapat diandalkan bagi penentuan status gizi
untuk negara-negara berkembang. 0ntuk mengetahui status gizi ibu hamil
digunakan pengukuran se2ara langsung dengan menggunakan penilaian
antropometri yaituD <ingkar <engan #tas. Pengukuran lingkar lengan atas adalah
suatu 2ara untuk mengetahui risiko ! wanita usia subur (Supariasa, '((' D @C).
+anita usia subur adalah wanita dengan usia 6: sampai dengan @: tahun yang
meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur (P0S).
#mbang batas lingkar <engan #tas (<I<#) pada +0S dengan risiko ! adalah
'>,: 2m, yang diukur dengan menggunakan pita ukur. #pabila <I<# kurang dari
'>,: 2m artinya wanita tersebut mempunyai risiko ! dan sebaliknya apabila
<I<# lebih dari '>,: 2m berarti wanita itu tidak berisiko dan dianjurkan untuk
tetap mempertahankan keadaan tersebut. ,al-hal yang harus diperhatikanD
a. Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri.
b. <engan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan
tidak tegang atau ken2ang.
2. #lat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-
lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata.
3. Cara Menanggukang# !E!
I! mengenai ! dan faktor yang mempengaruhinya serta bagaimana
menanggulanginya.
a. P*8 &umil diharapkan agar diberikan kepada semua ibu hamil yang ada.
ondisi ! pada ibu hamil harus segera di tindak lanjuti sebelum usia
kehamilan men2apai 6B minggu. Pemberian makanan tambahan yang 8inggi
alori dan 8inggi Protein dan dipadukan dengan penerapan Porsi e2il tapi
Sering, pada faktanya memang berhasil menekan angka kejadian &&<5 di
Indonesia. Penambahan '(( ? @:( alori dan 6' ? '( gram protein dari
kebutuhan ibu adalah angka yang men2ukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi
janin.
b. onsumsi tablet /e selama hamil.
ebutuhan bumil terhadap energi, 4itamin maupun mineral meningkat sesuai
dengan perubahan fisiologis ibu terutama pada akhir trimester kedua dimana
terjadi proses hemodelusi yang menyebabkan terjadinya peningkatan 4olume
darah dan mempengaruhi konsentrasi hemoglobin darah. Pada keadaan normal
hal tersebut dapat diatasi dengan pemberian tablet besi, akan tetapi pada
keadaan gizi kurang bukan saja membutuhkan suplemen energi juga
membutuhkan suplemen 4itamin dan zat besi. eperluan yang meningkat pada
masa kehamilan, rendahnya asupan protein hewani serta tingginya konsumsi
serat 7 kandungan fitat dari tumbuh-tumbuhan serta protein nabati merupakan
salah satu faktor penyebab terjadinya anemia besi.
4. Pen0egahan !E!
Pen2egahan dilakukan dengan 2ara ;
a. Pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga mereka mampu memenuhi
kebutuhan dasar mereka, terutama dalam men2ukupi kebutuhan akan makanan
bergizi.
b. *emberikan pengertian bagi mereka dengan profesi yang menuntut memiliki
tubuh kurus tentang bahaya tubuh yang terlalu kurus apalagi jika mereka
menguruskan badan dengan 2ara tidak lazim, seperti anoreksia atau bulimia.
5. Cara Mengatas# R#s#k$ !E!
9ara *engetahui 5isiko ekurangan !nergi ronis (ek) .engan
*enggunakan pengukuran lingkar lengan atas (<I<#). <I<# adalah suatu 2ara
untuk mengetahui risiko ekurangan !nergi ronis (!) wanita usia subur
termasuk remaja putri. Pengukuran <I<# tidak dapat digunakan untuk memantau
perubahan status gizi dalam jangka pendek. Pengukuran dilakukan dengan pita
<I<# dan ditandai dengan sentimeter, dengan batas ambang '>,: 2m (batas antara
merah dan putih). #pabila tidak tersedia pita <I<# dapat digunakan pita
sentimeter7metlin yang biasa dipakai penjahit pakaian. #pabila ukuran <I<#
kurang dari '>,: 2m atau di bagian merah pita <I<#, artinya remaja putri
mempunyai risiko !. &ila remaja putri menderita risiko ! segera dirujuk ke
puskesmas7sarana kesehatan lain untuk mengetahui apakah remaja putri tersebut
menderita ! dengan mengukur I*8. Selain itu remaja putri tersebut harus
meningkatkan konsumsi makanan yang beraneka ragam.
B. Anem#a &a'a I(u Ham#l
). Def#n#s# Anem#a Pa'a #(u Ham#l
*enurut +,- (6==') anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin
lebih rendah dari batas normal untuk kelompok orang yang bersangkutan
(8arwoto, dkk, '((1 D >().#nemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan
kadar hemoglobin dibawah nilai normal. Pada penderita anemia lebih sering
disebut dengan kurang darah, kadar sel darah merah dibawah nilai normal
(5ukiyah, #i Geyeh, dkk, '(6( D 66@).#nemia adalah kondisi dimana
berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin
sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh
jaringan (8arwoto, dkk, '((1 D >(). Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin
darahnya kurang dari 66grA. &ahaya anemia pada ibu hamil tidak saja
berpengaruh terhadap keselamatan dirinya, tetapi juga pada janin yang
dikandungnya (+ibisono, ,ermawan, dkk, '((= D 6(6).Penyebab paling umum
dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi. ,al ini penting dilakukan
pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama kehamilan. &ahkan, jika tidak
mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih mungkin terjadi anemia
pada kehamilan lanjutannya (Pro4erawati, '(66 D 6'=). #nemia juga disebabkan
oleh kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi atau adanya
gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh (+ibisono, ,ermawan, dkk, '((= D
6(6).
*. Pat$f#s#$l$g# Anem#a Pa'a I(u Ham#l
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah karena perubahan
sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan payudara.
"olume plasma meningkat @:-B:A pada trimester II kehamilan dan maksimum
terjadi pada pada bulan ke-=, menurun sedikit menjelang aterm serta kembali
normal > bulan setelah partus (5ukiyah, #i Geyeh, dkk, '(6( D 66:).
.. Penam(ahan 6$lume Darah elama !eham#lan
Se2ara normal (fisiologis) darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang
lazim disebut hidremia atau hiper4olemia.#kan tetapi, bertambahnya sel darah
kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengen2eran
darah (hemodilusi). Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut D plasma >(A,
sel darah 6CA dan hemoglobin 6=A.&ertambahnya darah dalam kehamilan sudah
dimulai sejak kehamilan 6( minggu (trimester I) dan men2apai pun2aknya dalam
kehamilan antara >' dan >B minggu (trimester III). Se2ara fisiologis, pengen2eran
darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang semakin berat dengan
adanya kehamilan. &erikut adalah tabel batas normal kadar ,b D
Ta(el ).) Batas N$rmal !a'ar H(
elompok ,b (gam76((ml)
.ewasa +anita 6'
+anitahamil 66
<aki-laki 6>
#nak B bulan s7d B tahun 66
B tahun s7d 6@ tahun 6'
Sumber D +irakusumah, 6===
Ta(el ).* !a'ar n$rmal H( Pa'a I(u ham#l
#nemia ,b (gr76((ml)
&atas Iormal 66
5ingan 6(
Sedang 1-6(
&erat H1
Sumber D .e *eyer, .alam 8erjemahan #risman, *.&,6==>
1. !las#f#kas# Anem#a Dalam !eham#lan
lasifikasi #nemia .alam kehamilan menurut 8arwoto,dkk, ('((1 D @'-:B) adalah
sebagai berikutD
a. #nemia .efesiensi &esi
#nemia defesiensi besi merupakan jenis anemia terbanyak didunia, yang
disebabkan oleh suplai besi kurang dalam tubuh.
b. #nemia *egaloblastik
#nemia yang disebabkan karena defesiensi 4itamin &6' dan asam folat.
2. #nemia #plastik
8erjadi akibat ketidaksanggupan sumsum tulang membentuk sel-sel darah.
egagalan tersebut disebabkan kerusakan primer sistem sel yang
mengakibatkan anemia.
d. #nemia ,emolitik
#nemia ,emolitik disebabkan karena terjadi peningkatan hemolisis dari
eritrosit, sehingga usianya lebih pendek.
e. #nemia Sel Sabit
#nemia sel sabit adalah anemia hemolitika berat dan pembesaran limpa akibat
molekul ,b.
3. Pen7e(a( Anem#a
Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang
diperlukan untuk pembentukan ,b, sehingga disebut anemia kekurangan zat besi.
ekurangan zat besi dalam tubuh tersebut disebabkan karenaD
a. urangnya konsumsi makanan kaya zat besi terutama yang berasal dari
sumber hewani.
b. ekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada
kehamilan, masa tumbuh kembang serta pada penyakit infeksi seperti malaria
dan penyakit kronis lainnya misal 8&9.
2. ehilangan zat besi yang berlebihan pada pendarahan termasuk haid yang
berlebihan, sering melahirkan dan infeksi 2a2ing.
d. etidakseimbangan antara kebutuhan tubuh akan zat besi dibandingkan
dengan penyerapan dari makanan.
*enurut 8arwoto,dkk, ('((1D6>) penyebab anemia se2ara umum adalahD
a. ekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi, misalnya faktor
kemiskinan.
b. Penyerapan zat besi yang tidak optimal, misalnya karena diare.
2. ehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak,
perdarahan akibat luka.
4. Dam&ak Anem#a &a'a I(u Ham#l
#kibat #nemia ekurangan %at &esi
a. ekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada
pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak sehingga pada ibu hamil dapat
mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya. &ayi &erat <ahir 5endah
(&&<5), pendarahan sebelum dan pada waktu melahirkan serta pada anemia
berat dapat menimbulkan kematian ibu dan bayi.
b. ekurangan ,b dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang
ditransport ke sel tubuh maupun otak, sehingga menimbulkan gejala-gejala
sebagai berikut letih, lesu dan 2epat 2apek yang akibatnya penderita terkena
penyakit infeksi *engingat dampak anemia diatas yang dapat menurunkan
kualitas sumber daya manusia, maka perlu penanggulangan segera.
5. D#agn$s#s Anem#a &a'a !eham#lan
Pemeriksaan ,b dapat dilakukan dengan menggunakan alat Sahli, yaitu
membandingkan se2ara 4isual warna darah dengan alat standar.
a. #lat dan bahan
- <an2et7jarum penusuk
- apas alkohol dalam tempatnya
- &engkok
- apas kering
- ,b meter
- #lat pengaduk
- #Juadest
- ,9l (,6 n
b. Prosedur kerja
- 3elaskan prosedur yang dilakukan
- 9u2i tangan
- &erikan ,9l (,6 n pada tabung ,b meter sebanyak : tetes
- .esinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan dilakukan penusukan
pada kapiler di jari tangan atau tungkai
- <akukan penusukan dengan lan2et atau jarum pada daerah perifer seperti jari
tangan.
- Setelah darah keluar, usap dengan kapas kering
- emudian ambil darah dengan pengisap pipet sampai garis yang ditentukan
- *asukkan ke dalam tabung ,b meter dan en2erkan dengan aJuadest hingga
warna sesuai dengan pembanding ,b meter
- &a2a hasil tunggu : menit dengan g A ml darah
- 9u2i tangan setelah prosedur dilakukan
(,idayat, #.#zis, dkk, '((: D 'B=-'16)
Setelah dilakukan pengukuran ,b menggunakan ,b Sahli, +,- menetapkan >
kategori anemia pada ibu hamil yaituD
a. Iormal K 66 grA
b. 5ingan C-66 grA
2. &erat H C grA
(5ukiyah, #i Geyeh, '(6( D 66@)
8. Tan'a 'an gejala anem#a &a'a I(u Ham#l
&ila kadar ,b H 1grA maka gejala dan tanda anemia akan jelas. Iilai ambang
batas yang digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil berdasarkan
kriteria +,- tahun 6=1' ditetapkan > kategori yaituD
a. Iormal K 66grA
b. 5ingan C-66grA
2. &erat HCgrA
(5ukiyah, #i Geyeh, dkk, '(6( D 66@)
$ejala yang mungkin timbul pada anemia adalah keluhan lemah, pu2at dan
mudah pingsan walaupun tekanan darah masih dalam batas normal (/eryanto,
#2hmad, '(66 D >1).
*enurut Pro4erawati ('(66) banyak gejala anemia selama kehamilan,
meliputiD
a. *erasa lelah atau lemah
b. ulit pu2at progresif
2. .enyut jantung 2epat
d. Sesak napas
e. onsentrasi terganggu
9. Pen0egahan Anem#a !eham#lan
Iutrisi yang baik adalah 2ara terbaik untuk men2egah terjadinya anemia jika
sedang hamil. *akan makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran
berdaunan hijau, daging merah dan ka2ang tanah) dapat membantu memastikan
bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik.
Pemberian 4itamin untuk memastikan bahwa tubuh memiliki 2ukup zat besi dan
folat. Pastikan tubuh mendapatkan setidaknya '1 mg zat setiap hari. 3ika
mengalami anemia selama kehamilan, biasanya dapat diobati dengan mengambil
suplemen zat besi. Pastikan bahwa wanita hamil diperiksa pada kunjungan
pertama kehamilan untuk pemeriksaan anemia (Pro4erawati, #tikah, '(66 D 6>1).
):. Peng$(atan Anem#a !eham#lan
8ablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet mengandung '((
mg ferro sulfat dan (,': mg asam folat. +anita yang sedang hamil dan menyusui,
kebutuhan zat besinya sangat tinggi sehingga perlu dipersiapkan sedini mungkin
semenjak remaja. *inumlah 6 (satu) tablet tambah darah seminggu sekali dan
dianjurkan minum 6 (satu) tablet setiap hari selama haid. 0ntuk ibu hamil,
minumlah 6 (satu) tablet tambah darah paling sedikit selama =( hari masa
kehamilan dan @( hari setelah melahirkan.
Perawatan diarahkan untuk mengatasi anemia. 8ransfusi darah biasanya dilakukan
untuk setiap anemia jika gejala yang dialami 2ukup parah (Pro4erawati, #tikah,
'(66 D 6>B).
C. !erangka !$nse&
#nemia $izi
&esi
#supan
*akanan
a. Pendidikan
b. Pendapatan
2. Pekerjaan Ibu
d. etersediaan
Pangan
TU/A PP/
PR;P;AL PP/ ANEMIA /I<I BEI PADA IBU HAMIL
Dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah PPG
!
Status $izi
Ibu ,amil
Infeksi
a. onsumsi
b. Pengetahuan
2. Sikap
-leh D
!<-*P- 6
Ii +ayan 5eni Putri S. (P(16>6(6'(6>)
Ii Putu Puri Sri 5ejeki (P(16>6(6'(6=)
Ii +ayan !ga *ilaneri (P(16>6(6'('@)
I.#. #dhitya Pradjadhyanti (P(16>6(6'('1)
Ii adek 3uliani (P(16>6(6'(>=)
Ii omang Sugarini (P(16>6(6'(@()
#.#. 5ai 5edia *ahardika (P(16>6(6'(@@)
!EMENTRIAN !EEHATAN RI
P;LITE!NI! !EEHATAN DENPAAR
JURUAN /I<I
*:)1
Daftar Pustaka
#nonim.'(66.#nemia Pada ehamilan #kibat ekurangan %at $izi. 8ersedia
online D httpD77www.pn22enter.2o.id7indeL.php7id7read7'7anemia-pada-
kehamilan-akibat-kekurangan-zat-besi.html (diakses Senin , C September '(6@)
#zikin, $unandar.'(66.$ambaran ejadian #nemia Pada Ibu ,amil. 8ersedia
online D httpD77kebidanan-kti.blogspot.2om7'(667(B7gambaran-kejadian-anemia-
ibu-hamil-((66M'B.html (diakses Senin , C September '(6@)
<ismawati, !4a.'(6>.#nemia Pada ehamilan. 8ersedia online D
httpD77e4alismawatiblog.wordpress.2om7'(6>7(:76:7anemia-pada-kehamilan7
(diakses Senin , C September '(6@)
8riwiguna, <issa.'(6>.#nemia Pada Ibu ,amil. 8ersedia online D
httpD77blog-anemia.blogspot.2om7'(6>7(>7anemia-pada-ibu-hamilM1.html
(diakses Senin , C September '(6@)

You might also like