You are on page 1of 5

Bentengi Diri Dengan Shalat, AKhlak Tercela Bakal Lenyap

Siapa pun mengerti, bahwa akhlak terbagi menjadi dua. Yaitu akhlak terpuji (akhlak
mahmudah) dan akhlak tercela (akhlak mazmumah) Rosulullah SAW diutus ke bumi
adalah untuk menyempurnakan akhlak. Artinya, Rosulullah SAW, baik secara lisan
maupun perbuatannya, menjelaskan kepada umatnya tentang akhlak terpuji dan
akhlak tercela.
Disini saya akan membahas tentang akhlak tercela. Pada hakikatnya, segala bentuk
maksiat termasuk kedalam akhlak tercela. Lawan dari maksiat adalah taat. Dengan
kata lain, maksiat adalah perbuatan dosa yang bertentangan dengan hati nurani dan
fitrah kemanusiaan.
Gambaran Umum Tentang Akhlak Tercela
Itulah sebabnya, Rosulullah SAW menyatakan bahwa hakikat dari dosa dan
kemaksiatan adalah yang mengganjal dari hati dan enggan diketahui oleh orang lain.
Dilihat dari definisi isim ruang lingkup kemaksiatan sangat luas. Ia mencakup semua
bentuk penentangan terhadap Allah SWT, baik kecil maupun besar.
Salah satu bentuk kemaksiatan yang sangat tercela adalah meninggalkan shalat.
Artinya, orang yang meninggalkan sholat sudah termasuk dalam kategori orang yang
melakukan akhlak tercela. Pasalnya, shalat adalah tiangnya agama. Ia menjadi
pembeda antara muslim dan kafir. Dan bahkan, shalat adalah ibadah yang paling
pertama kali diperhitungkan pada Hari Penghisaban kelak. Sehingga bisa disimpulkan
shlata adalah benteng yang akan melindungi manusia dari kemaksiatan atau akhlak
tercela. Allah SWT berfirman :
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar (QS.AL-
Ankabut:45 )
Shalat Benteng dari Akhlak Tercela
Shalat adalah jalinan komunikasi terpenting antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Shalat pun merupakan bukti syukur seorang hamba atas segala nikmat yang telah di
anugerahkan Allah SWT. Dengan demikian, ketika seorang muslim meninggalkan
Shalat tanpa alas an yang dibenarkan agama, saat itulah dia sudah menghancurkan
dan merobohkan benteng dirinya dari akhlak tercela.
Pasalnya ia menyamakan dirinya dengan orang kafir, memutuskan hubungan dengan
Tuhannya, dan mengingkari nikmat yang telah diberikan kepada-Nya. Orang yang
melakukan akhlak tercela akan menunjukkan kesombongan dirinya di dunia ini. Hal
ini tampak dari ucapannya. Ia pun mulai rajin menceritakan aib orang lain. Mulai
menjadi penghasut agar orang lain menjadi bertengkar. Seperti apa yang dilakukan
setan yang bertugas mengajak membicarakan orang lain dan mengajak orang untuk
berbohong.
Jagalah Shalatmu
Sejatinya, kita memahami bahwa setiap detik Allah SWT menganugerahkan banyak
nikmat yang tak terbatas, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Namun,
ketika Allah memintanya untuk menghadap shalat lima waktu, kita menolak dengan
beragam alasan seperti: sibuk, banyak pekerjaan, sakit dan sebagainya.
Dia lebih mementingkan urusan dunianya ketimbang Allah. Padahal, Allah SWT
adalah pemilik dirinya, pemilik pekerjaannya, pemilik keluarganya, pemilik semua
semua yang diinginkannya, dan pemilik dunia dan segala isinya. Itulah kenapa,
meninggalkan shalat termasuk akhlak tercela, bahkan paling tercela setelah
menyekutukan Allah Azza wa Jalla.
Jika demikian adanya, pantas apabila Allah SWT menurunkan azab kepada orang
orang yang tidak tahu terima kasih semacam ini. Apa gerangan azab bagi orang
membiasakan diri meninggalkan? Suatu hari, Sayyidah Fathimah bertanya kepada
bertanya kepada ayahandanya, Rosulullah SAW.
apabila yang akan didapatkan oleh orang yang melecehkan shalatnya, menganggap
enteng shalatnya, baik laki laki maupun perempuan?
Rosulullah SAW menjawab,
Wahai Fathimah, barangsiapa melalaikan shalatnya, baik laki laki maupun
perempuan, akan Allah siska dengan lima belas perkara. Enam di dunia, tiga saat ia
mati, tiga di dalam kubur dan tiga pada hari kiamat, ketika ia keluar dari kuburnya.
Enam siksaan yang diberikan di dunia, adalah :
1. Allah akan menghilangkan keberkahan dari usianya
2. Allah akan menghapuskan berkah berkah dari rezekinya
3. Kewibawaan orang saleh akan dihilangkan dari wajahnya
4. Amal yang dikerjakannya tidak akan mendatangkan pahala
5. Doa nya tidak akan sampai ke langit
6. Ia tidak akan memperoleh bagian dalam doanya orang orang saleh

Ada pun tiga perkara yang akan menimpanya pada saat kematiannya (sakaratul maut)
adalah :
1. Ia akan mati dalam keadaan sangat terhina
2. Ia akan mati dalam keadaan sangat lapar
3. Ia akan mati dalam keadaan kehausan
Adapun tiga siksaan yang akan menimpanya di alam kubur adalah :
1. Allah akan menempatkan malaikat yang kerjanya hanya mengganggu dia,
membuatnya takut, dan mengguncangkan badannya di alam kubur
2. Kuburnya akan Allah sempitkan
3. Kuburnya akan Allah gelapkan
Adapun tiga perkara yang akan di temuinya pada hari kiamat adalah :
1. Ia akan diseret wajahnya oleh para malaikat dan semua mahluk akanmelihatnya
2. Ia akan dihisab dengan hisaban yang berat
3. Allah tidak akan memperhatikannya pada hari kiamat, tidak akan di ampuni dosa
dosanya dan baginya azab yang sangat pedih
Menyelamatkan Diri Dari Akhlak Tercela Dengan Menjaga Hati
Selain menjaga diri dari akhlak tercela dengan senantiasa menjaga shalatnya, cara
lain adalah dengan serius menjaga hati. Pasalnya, manusia memiliki sifat yang
terkumpul di dalam hatinya, yaitu subuiyyah (binatang buas), bahimiyah
(kebinatangan), setaniyah dan Rabbaniyyah (ketuhanan)
Jika manusia selalu shalat dan menyadari bahwa nikmat yang di dapatnya adalah
pemberian Allah SWT, maka hatinya memiliki sifat Rabbaniyyah. Namun, akan
berbahaya bila hati manusia dikuasai salah satu atau ketiga sifat lainnya. Maka tak
ayal dirinya akan dihinggapin akhlak mazmumah (akhalak tidak terpuji).
Didalam kitab Bidayatul Hidayah, Imam Ghazali mencantumkan bahwa asa tiga
penyebab utama penyakit hati


Hasud (dengki)
Hasud atau dengki adalah penyebab utama penyakit hati lantaran timbul rasa iri
hati dan benci bila ada orang yang mendapatkan kenikmatan. Dan bakal merasa
senang bila ada orang tertimpa musibah.
Riya
Riya alias pamer juga menjadi penyebab utama penyakit hati. Ia kerap melakukan
sesuatu bukan karena Allah tapi mengharapkan adanya pujian dan sanjungan dari
orang lain. Makanya, riya bagian dari akhlak tak terpuji.
Ujub
Ujub atau memuji diri sendiri juga menjadi penyebab utama penyakit hati. Ia kerap
menganggap dirinya menjadi orang yang paling mulia dalam segala sisi. Makanya
akhlaknya kelihatan sekali tidak terpuji atau sangat tercela.
Dari ketiga sifat diatas adalah biangnya akhlak tidak terpuji. Jika sudah ada salah satu
dari ketiga sifat tersebut, maka sangat sulit untuk mengobatinya kecuali dengan
shalat. Saat shalat merasakan dirinya kecil. Kita adalah hamba sedangkan Allah
adalah Tuhan yang Maha besar.
Memang, terapi melalui shalat belum tentu jaminan bisa membersihkan ketiga
penyakit hati diatas. Paling tidak dengan shalat, kita akan paham bahwa fungsi shalat
adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar. Ketika sifat diatas adalah bagian dari
perkara yang munkar. Karena Rosulullah SAW bersabda
Tiga hal yang dapat merusak amal, yaitu pelit yang dituruti, hawa nafsu dan
mengagumi diri sendiri
Maka dari itu jadikanlah Shalat sebagai bentengnya. Ingatlah jika timbul dalam diri
kita salah satu dari sifat tercela diatas, maka akan merusak ibadah shalat yang sudah
kita lakukan. Tentunya, tidak ada yang menginginkan apa yang telah dilakukannya
dengan baik harus hancur sia sia. Ingat salah satu pesan Rosulullah SAW :
jagalah dirimu dari sifat hasud. Sebab hasud akan meruntuhkan amal kebajikan,
seperti api memakan kayu bakar

You might also like